Anda di halaman 1dari 7

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Startegi atau pendekatan penelitian yang dipakai adalah pendekatan penelitan
kualitatif dengan strategi penelitian case study research (penelitian studi kasus). Data
kualitatif adalah data yang diwujudkan dalam kata keadaan atau sifat. Menurut teori
penelitian kualitatif, agar penelitianya dapat betul-betul berkualitas, data yang
dikumpulkan harus lengkap, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah
data dalam bentuk verbal atau kata-kata yang diucapkan secara lisan, gerak-gerik atau
perilaku yang dilakukan oleh subjek yang dapat di percaya, dalam hal ini adalah
subjek penelitian (informan) yang berkenaan dengan variable yang diteliti. Data
sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen-dokumen grafis (table, catatan,
notulen rafat, sms, dan lain-lain), foto-foto, flm, rekaman video, benda-benda dan
lain-lain yang dapat memperkarya data primer (Arikunto, 2010 : 20)
Studi kasus (case study) merupakan rancangan penelitian yang mencakup
pengkajian satu unit penelitian secara intebsif misalnya satu klien, keluarga,
kelompok, komunitas , atau insitusi. Meskipun jumlah subjek cenderung sedikit
namun jumlah variabel yang diteliti sangat luas. Oleh karena itu sangat penting untuk
mengetahui semua variabel yang berhubungan dengan masalah penelitian. Rancangan
dari studi kasus bergantung pada keadaan kasus namun tetap mempertimbangan
faktor penelitian waktu. Riwayat dan pola perilaku sebelumnya biasanya dikaji secara
rinci meskipun jumlah respondennya sedikit. Sehingga akan didapatkan gambaran
satu unit subjek secara jelas (Nursalam , 2016 : 161)
Rancangan dari studi kasus bergantung pada keadaan kasus namun tatap
mempertimbangan faktor penelitian waktu. Riwayat dan pola perilaku sebelumnya
baisanya dikaji secara rinci. Keuntumngan yang paling besar dari rancangan ini
adalah pengkajian secara rinci meskipun jumlah respondennya sedikit, sehingga akan
didapatkan gambaran satu unit subjek secara jelas. Misalnya, studi kasus tentang
asuhan keperawatan klien dengan bronkopneumonia pada hari pertama serangan di
Rumah Sakit. Peneliti akan mengkaji variabel yang sangat luas dari kasus diatas mulai
dari menemukan masalah bio-psiko-sosio-spritual (Nursalam, 2016 : 161)
Metode ini dipilih oleh peneliti untuk mengaplikasikan tindakan keperawatan
Pursed Lips Breathing Klien PPOK dengan pengukuran saturasi oksigen di Ruang
Arben RSUD Sayang Cianjur
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian merupakan sumber data yang dimintai informasi sesuai
dengan maslah peneliti. Adapun yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah
subjek dari mana data diperoleh. Untuk mendapat data yang tepat maka perlu
ditentukan infirman yang memiliki kompetesi dan sesuai dengan kebutuhan data
(purpoosive)
Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan tindakan Pursed Lips Breathing
pada pasien dewasa dengan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Oleh karena itu,
diperlukan subjek yang memenuhi parameter yang dapat mengungkap hal di atas
sehingga memungkinkan data dapat diperoleh. Paramternya adalah subjek penelitian
adalah klien dewasa yang memiliki masalah penyakit paru obstruktif kronis. Adapun
partisipan pada penelitian ini dengan kriteria :
1. Kriteria Inkulsi
a. Pasien dewasa dengan penyakit paru obstruktif kronis yang dirawat di Ruang
Arben RSUD Sayang Cainjur
b. Pasien dewasa de ngan penyakit paru obstruksif kronis yang bersedia menjadi
responden
c. Pasien dewasa dengan penyakit paru obstruktif kronis yang mengalami sesak
nafas
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Ruang Arben RSUD Sayang Cianjur dengan
pertimbangan tempat tersebut merupakan salah satu Rumah Sakit rujukan yang berada
di Cianjur serta memiliki ruang rawat inap yang relatif banyak. Peneliti ini dimulai
dengan mengajukan judul pad bulan Februari 2018, kemudian Proposal KTI
dikumpulkan pada
D. Seting Penelitian
1. Letak RSUD Sayang Cianjur
RSUD Sayang Cianjur terletak di Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa
Barat tepatnya di Jl.Rumah Sakit No.1, Bojongherang, Kecamatan Cainjur,
Kabupaten Cainjur, Provinsi Jawa Barat. Kode Pos 34216. Sarana dan
prasarana yang dimiliki RSUD Sayang Cianjur diantaranya Instalasi Rawat
Jalan , Instalasi Rawat Inap, Instalasi Gawat Darurat, Laboratorium,
Radiologi, Farmasi, Bedah Sentral, Rehabilitasi Medik, Pemulasaran Jenazah,
Hemodalisa, Bank Darah.
2. Letak Partisipan
Letak klien 1 berada di ruang Arben kamar 2 yang terdiri dari 10 bed.
Pada saat penelitian bed klien hanya terisi 7 bed, klien berada di bed ke dua.
Kondisi ruangan pada saat penelitian banyak keluarga pasien yang
mengunjungi klien.
Sedangkan letak klien 2 berada di Ruang Arben kamar 5 yang terdiri
dari 10 bed, klien berada di bed ke lima. Kondisi ruangan pada saat penelitian
banyak keluarga pasien yang mengunjungi klien.
E. Metode Pengumpulan Data
Menurut Hidayat (2014: P 86) Merupakan cara peneliti untuk mengumpulkan
data dalam penelitian. Sebelum melakukan pengumpulan data, perlu dilihat alat ukur
pengumpulan data agar dapat memperkuat hasil penelitian.
1. Metode Wawancara
Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara
mewawancari langsung responden yang diteliti, metode ini memberikan hasil
secara langsung. Metode dapat dilakukan apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal
dari responden secara mendalam serta jumlah responden sedikit. Dalam metode
wawancara ini, dapat digunakan instrumen berupa pedoman wawancara kemudian
daftar priksa atau checklist. Hidayat (2014: p 87)
Dalam metode ini peneliti melakukan anamnesis dengan fokus pertanyaan:
a. Identitas / data umum, mulai dari nama kepala keluarga, alamat, pekerjaan
kepala keluarga, pendidikan kepala keluarga, komposisi keluarga yang tinggal
satu rumahh dan genogram tiga generasi, tipe keluarga, suku bangsa, agama,
status sosial ekonomi, dan aktivitas rekreasi keluarga.
b. Riwayat kesehatan, mulai dari riwayat kesehatan sekarang, riwayat kesehatan
masa lalu, masalah kesehatan kronis, fungsi kognitif, status fungsional, status
psikologis, dan pengkajian keseimbangan untuk lansia.
c. Pengkajian lingkungan, yakni karakteristik rumah/ tempat tinggal.
Wawancara dalam penelitian ini berdasarkan pada subjek yang memiliki data,
dan bersedia memberikan informasi yang lengkap dan akurat. Infroman
bertindak sebagai sumber data dan informan harus memenuhui kriteria.
Informan sebagai narasumber dalam penelitian ini adalah klien dengan penyakit
paru obstruktif kronis yang mengalami sasak nafas. Dari kegiatan wawancara
ini peneliti berharap mendapatkan data yang rinci, sejujur-jujurnya dan data
yang mendalam Penerapan Tindakan Pemberian Pursed Lips Breathing Dalam
Peningkatan Saturasi Oksigen di Ruang Arben RSUD Sayang Cainjur.
Wawancara dalam penelitian ini dilakukan dalam bentuk anamnesa yang
dilakukan langsung pada klien, terkait dengan informasi yang berhubungan
dengan klien.
2. Observasi
Obsevasi merupakan cara pengumpulan data dengan mengadakan
melakukan pengamatan secara langsung kepada respondenpenelitian untuk
mencari perubahan atau hal-hal yang akan diteliti. Dalam metode observasi ini,
instrumen yang dapat digunakan , adalah lembar observasi, panduan
pengamatan (obsevasi), atau lembar cheklist. Hidayat (2014: p 87)
3. Study Pustaka
Yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memperlajari
buku-buku referensi, laporan-laporan, majalah-majalah, jurnal-jurnal dan media
lainya yang berkaitan dengan objek penelitian. Metode penulisan yang
digunakan dalam karya tulis ilmiah ini adalah studi pustaka, yakni pencarian
sumber atau opini pakar tentang suatu hal yang berkaitan dengan tujuan
penelitian (Djiwandono, 2015: 27).
Study pustaka pada penelitian ini menggunakan refernsi sumber dari buku-buku
dan jurnal tentang penyakit paru obstruktif kronis dan tindakan Pursed Lips
Breathing
4. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data dengan cara
mengambil data yang berasal dari dokumen asli. Dokumen asli tersebut dapat
berupa gambar, tabel atau daftar periksa, dan film dokumenter. Hidayat (2014: p
88)
Dokumentasi pada penelitian ini menggunakan lapran hasil laboratorium serta
adanya pengambilan foto dan vidio pada klien saat dilakukanya tindaka Pursed
Lips Breathing

F. Metode Uji Keabsahan


Penelitian kualitatif harus mengungkapkan kebenaran yang objektif. Karena
itu keabsahan data dalam sebuah penelitian kualitatif sangat penting.melalui
keabsahan data kredibilitas (kepercayaan) penelitian kualitatif dapat tercapai. Dalam
penelitian ini untuk mendapatkan keabsahan data dilakukan dengan triangulasi.
Adapun triangulasi adalah teknik pemeriksaan kebasahan data yang memanfaatkan
sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai
pembanding terhadap data yang lain (Moeloeng, 2017: p330)
Dalam memenuhui keabsahan data ini penelitian ini dilakukan triangulasi
dengan sumber. Menurut Patton, triangulasi dengan sumber berarti membandingkan
dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui
waktu dan alat yang berada dalam penelitian kualitatif (Moeloeng, 2007: p29)
Teknik triangulasi berarti penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan
data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama secara
serentak. Tringulasi juga dapat diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang
bersifat menggambarkan berbagai teknik pengumpulan data dari sumber data yang
ada (Sugiyono, 2011: p330)
1. Triangulasi pengumpulan data, dilakukan dengan membandingkan data yang
dikumpulkan melalui wawancara dengan data yang diperoleh malalui observasi
atau informasi yang didapat melalui studi dokumentasi.
2. Triangulasi sumber data,dengan cara menanyakan kebenaran suatu data atau
informasi yang diperoleh dari seorang informan kepada informan lainya.
3. Pengecekan anggota dilakukan dengan cara menunjukan data atu informasi,
termasuk interpretasi peneliti, yang telah disusun dalam format catatan lapangan.

G. Metode Analisa Data


Memperoleh gambaran yang umum dan menyeluruh dari subjek penelitian
atau situasi. Ditemukan berbagai domain. Kemudian peneliti menetapkan domain
tertentu sebagai pijakan untuk penelitian selanjutnya.
Metode analisis, dalam penelitian kualitatif, penulisan deskriptif sebagaimana
yang ditemukan oleh Moeleong (2009) mengikuti prosedur sebagai berikut:
1. Analisis deskriptif dengan mengembangkan kategori – kategori yang relevan
dengan tujuan
2. Penafsiran atau hasil analisis deskriptif dengan berpedoman dengan teori yang
sesuai
Mengacu pada pendapat tersebut, maka dalam penelitian ini data yang
terkumpul diolah dan diinterpretasikan secara kualitatif dengan maksud menjawab
masalah penelitian. Data tersebut ditafsirkan menjadi kategori-kategori yang berarti
menjadi bagian dari teori atau mendukung teori yang diformulasikan secara
deskriptif.
Analisi PICOT :
1. P (Problem) : Problem / pasien (seperti apa karaktersitik pasien kita / poin-
poin pentingnya saja, hal-hal yang berhubungan atau relevan). Pada penelitian
ini pasien yang digunakan adalah 2 pasien penyakit paru obstruktif kronis
dengan usia dewasa.
2. I (Intervensi) : intervensi yang akan dilakukan (berisikan hal berhubungan
dengan intervensi yang diberikan ke pasien). Pada intervensi penelitian ini
memberikan aplikasi pemberian tindakan Pursed Lips Breathing pada pasien
dengan penyakit paru obstruktif kronis dalam mengurangi sesak nafas dan
peningkatan saturasi oksigen.
3. C (Comparassion) : Perbandingan / hal yang dapat menjadi alternative
intervensi yang digunakan / perbandingan tindakan yang lain / korelasi
hubungan dari intervensi. Pada penelitian ini digunakan pembanding 2 jurnal,
pada jurnal yang pertama dengan judul Efektivitas posisi condong ke depan
dan Pursed Lips Breathing (PLB) terhadap peningkatan saturasi oksigen
pasien penyakit paru obstruktif kronis, dan jurnal yang kedua dengan judul
Peningkatan Kapasitas Vital Paru pada pasien PPOK menggunakan metode
pernapasan Pursed Lips Breathing di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro.
4. O (Outcome) : Hasil / harapan dari intervensi yang diberikan. Pada penelitian
ini outcome yang diharapkan adalah setelah dilakukanya intervensi Pursed
Lips Breathing pada pasien dengan penyakit paru obstruktif kronis dalam
mengurangi sesak nafas dan peningkatan saturasi oksigen.
5. T (Time) : Waktu. Penelitian ini dilakukan dari proses pengkajian sampai
dengan catatan perkembangan dilaksanakan yakni selama 3 hari.

H. Etika Penelitian
Menurut Hidayat (2014 : 82) Masalah etika penelitian merupakan masalah
yang sangat penting dalam penelitian, mengingat penelitian keperawatan berhubungan
langsung dengan manusia, maka segi ekita peneliti harus diperhatikan. Masalah etika
yang harus diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut:
1. Informed consent (persetujuan menjadi responden)
merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian
dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent tersebut diberikan
sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk
menjadi responden, tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti maksud
dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka
harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia, maka
peneliti harus menghormati hak pasien. Beberapa informasi yang harus ada dalam
informed consent tersebut antara lain: partisipasi pasien, tujuan dilakukanya
tindakan, jenis data yang dibutuhkan, komitmen, prosedur pelaksanaan, potensial
masalah yang akan terjadi, manfaat, kerahasiaan, informasi yang mudah di
hubungi, dan lain-lain.
2. Anonimity (tanpa nama)
Maslah etika keperawata2n merupakan masalah yang memberikan jaminan
dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau
mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode
pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.
3. Confidentiality (kerahasiaan )
Masalah ini merupakan etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil
penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainya. Semua informasi yang
telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data
tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.
Bahwa dalam teori penelitian ini peniliti sangat menjaga kerahasiaan penyakit yang
di deritanya dari orang lain

Anda mungkin juga menyukai