ICRA HAis
RUMAH SAKIT RIDHOKA SALMA
Jl. Raya Imam Bonjol No.07 Kalijaya Cikarang Barat –Bekasi 17520
Telp (021) 89116527
Fax. (021) 89116528
Website :www.ridhokasalma.com
1
DAFTAR ISI
BAB I Definisi………………………………………………………….. 1
BAB II Ruang Lingkup…………………………………………………….. 3
A. ILO…………………………………………………………………………………….…………….. 3
B. ISK…………………………………………………………………………………….…………….. 4
C. IADP / Plebitis ………………………………………………………………………………... 5
D. Dekubitus………………………………………………………………………………………… 5
2
TENTANG : PEMBERLAKUAN PANDUAN ICRA HAis
BAB I
DEFINISI
DEFINISI RISIKO
Adalah potensi terjadinya kerugian yang dapat ditimbulkan dari proses kegiatan saat sekarang
atau kejadian dimasa datang.
MANAJEMEN RISIKO
Adalah pendekatan proaktif untuk mengidentifikasi, menilai dan menyusun prioritas risiko,
dengan tujuan untuk menghilangkan atau meminimalkan dampaknya.
RISK ASSESMENT
3
Suatu proses penilaian untuk menguji sebuah proses secara rinci dan berurutan, baik kejadian
yang aktual maupun yang potensial berisiko ataupun kegagalan dan suatu yang rentan melalui
proses yang logis, dengan memprioritaskan area yang akan di perbaiki berdasarkan dampak
yang akan di timbulkan baik aktual maupun potensial dari suatu proses perawatan, pengobatan
ataupun service yang diberikan
“ Proses untuk membantu organisasi menilai tentang luasnya risiko yg dihadapi, kemampuan
mengontrol frekuensi dan dampak risiko.”
4
BAB II
RUANG LINGKUP
ICRA HAIs bertujuan untuk mencegah dan mengurangi resiko terjadinya infeksi nosokomial di
rumah sakit.Panduan ini memberikan petunjuk pelaksanaan bagi petugas di Rumah Sakit
Ridhoka Salma Bekasi dalam mengidentifikasi resiko infeksi yang didapat pasien saat dirawat di
rumah sakit yaitu Infeksi Luka Operasi / Infeksi Daerah Operasi, Infeksi Aliran Darah Perifer /
Phlebitis, Infeksi Saluran Kencing, sertaDekubitus.
c. Operasi Kotor
Pada perforasi:
Traktus digestivus
Traktus urogenitalis
Traktus respiratorius
Melewati daerah purulent
Luka terbuka lebihdari 6 jam
Terdapat jaringan non vital yang kotor dan luas
Ditetapkan oleh dokter
2. Batasan ILO
5
Bila terdapat 2-3 dari keadaan luka tersebut dibawah ini:
1) Suhu lebih dari 38 ºC
2) Kemerahan
3) Bengkak
4) Pus
5) Perforasi
6) Abses
7) Biakan kuman positip
8) Fistula
9) Drainase
D. DEKUBITUS
6
a. Pengertian : luka pada kulit dan atau jaringan dibawahnya yang terjadi di Rumah sakit
karena tekanan yang terus menerus akibat tirah baring yang terjadi> 2 x 24
jam
Tirah Baring :berbaring total / tidak dapat gerak dan bukan karena instruksi
pengobatan
b. Batasan
Terdapat 2-3 tanda dibawah ini :
- kemerahan
- nyeri tekan
- atau bengkak pada pinggir luka dekubitus
- Biakan cairan atau darah positip
c. Derajat Dekubitus
Derajat1 :Kulit warna pucat,bila tekanan dihilangkan kulit kembali normal
Derajat2 :Kulit luka sampai dengan jaringan subkutis, Kadang didapatkan pus
Derajat3 :Kerusakan sampai dengan otot,ulkus menggaung,sering ditemukan pus
Derajat 4 : Luka mencapai kedalaman tulang,ditemukan pus
7
BAB III
TATA LAKSANA
Langkah dalam menyusun ICRA HAIs di Rumah Sakit Ridhoka Salma adalah sebagai berikut:
1. Pengkajian Resiko
• Mengidentifikasi risiko untuk mendapat data transmisi infeksi berdasar
– Lokasi geografi, masyarakat dan populasi yang dilayani
– Perawatan, pegobatan, dan pelayanan yang tersedia
– Analisis aktivitas surveilans dan data infeksi lain
• Mengidentifikasi risiko secara berkala / tahunan dan apabila muncul masalah
bermakna
• Pengkajian risiko didapat dari asupan inter disiplin
– Pimpinan
– Anggota Komite PPIRS, IPCN / IPCN-link
– Staf medik
– Perawat
– Lain-lain
• Buat daftar skala prioritas dan dokumentasikan
• Membuat laporan data Surveylans, dibuat grafik.
• Rekruitmen tim
• Penyebaran informasi sebelum pelaksanaan
– Masalah Pencegahan dan pengendalian infeksi apa yang paling penting ?
– Apa indikasi kunjungan rawat, rawat inap, dan prosedur apa yang paling sering?
8
Tim Mutu
Tim PPIRS Ridhoka Salma
IPCO/IPCN/IPCLN
Petugas kesehatan lain
Staf medik
Bidang Keperawatan
Bidang Teknik
Administrasi
Kamar Operasi
Unit Produksi Makanan
Unit Pelayanan Laundri
Unit Perawatan Intensif
Unit rawat jalan
Unit Sanitasi dan lingkungan
Unit Sterilisasi
Unit Laboratorium
Unit Farmasi
Unit Pemulasaran Jenazah
Koordinator lain yang diperlukan
Pertemuan Kajian Risiko
Prioritas risiko
Menentukan renstra
Evaluasi Organisasi
Tentukan faktor-faktor risiko
Karakteristik yang meningkatkan risiko infeksi
Karakteristik yang mengurangi risiko infeksi
Penyusunan formulir
Dapatkan asupan pada pertemuan untuk kelengkapan formulir
Termasuk temuan dalam kajian risiko
9
Faktor2 risiko tersebut adalah:
Geografi dan lingkungan
Karakteristik populasi
Infeksi area endemik
Area lain yang terkait risiko
Karakteristik perawatan medis
Pelayanan yang tersedia
Risiko External
Bencana alam : banjir, gempa, dll
Kecelakaan massal : Kereta api, bus, dll
Kejadian KLB dikomunitas yg berhubungan dengan penyakit menular :
1. TBC, Emerging Desease
2. Penyakit lain yg berhubungan dengan kontaminasi pada makanan, air seperti
hepatitis A dan salmonela
Risiko Internal
1. Pasien
a. Karakteristik pasien
• Perempuan, anak-anak
• Perawatan akut pada pasien dewasa
• Populasi kebutuhan khusus
• Perawatan jangka panjang
• Rehabilitasi
b. Usia pasien :
Anak-anak, dewasa dan lansia
• status imunologi
• penyakit yg berhubungan dengan isu-isu gaya hidup
• manula yang sakit cendrung akan mengalami perubahan pola pikirdan
kemudian sakit-sakitan
2. Risiko terkait peralatan
Pembersihan, desinfektan dan sterilisasi untuk proses peralatan:
Instrumen bedah
10
Prostesa
Pemrosesan alat sekali pakai
Pembungkusan kembali alat
Peralatan yang dipakai
3. Risiko terhadap petugas kesehatan
Kebiasaan kesehatan perorangan.
Budaya keyakinan tentang penyakit menular
Pemahaman tentang pencegahan dan penularan penyakit
Tingkat kepatuhan dalam mencegah infeksi (HH, pemakaian APD, penanganan
peralatan pasien, tehnik isolasi, dll)
Skrening yg tidak adekuat terhadap penyakit menular
Kejadian Nedle Stik Injury
4.Risiko yg terkait pelaksanaan prosedur
Prosedur invasif yang dilakukan
Peralatan yang dipakai
Pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan suatu tindakan
Persiapan pasien yang memadai
Kepatuhan terhadap tehnik pencegahan yang direkomendasikan
5. Lingkungan
Pembangunan
Kelengkapan peralatan
Pembersihan
Kelompok risiko, antara lain:
Organisme resisten antibiotik
Kegagalan aktivitas pencegahan
Aktivitas Isolasi
Kebijakan dan prosedur
Kesiapan pandemic-prone acute respitatory infections
Lingkungan
Kesehatan petugas
11
Lain-lain
2.Tentukan tiga hal untuk tiap faktor risiko
– Probabilitas/kemungkinan terjadinya kejadian
– Dampak/keparahan
– Sistem yang berlangsung saat ini
Hal-hal yang harus dipertimbangkan
• Risiko yang sudah diketahui
• Data sebelumnya
• Kajian literatur
Hal-hal yang harus dipertimbangkan:
Dampak
• Ancaman kehidupan dan atau kesehatan
• Terganggunya pelayanan
• Kehilangan fungsi
• Menurunnya kepercayaan masyarakat
• Pengaruh terhadap anggaran
• Isu-isu legal
• Dampak peraturan
• Standar / kebutuhan
Sistem yang berlaku saat ini
• Kebijakan dan prosedur terkini
• Implementasi rencana/program
• Pelatihan
• Pengukuran outcome atau proses
• Ketersediaan sistem back up
• Sumber dari masyarakat / kesehatan masyarakat
• Cara menguji
– Tidak ada jawaban benar/salah
– Utamakan diskusi
– Mendorong kelompok untuk mencapai kesepakatan bersama / konsensus
– Mengarahkan kelompok pada target
12
– Harus konsisten
– Membahas seluruh daftar risiko
• Skala Prioritas
– Urut risiko dengan menggunakan skor risiko
– Prioritas tiap organisasi akan berbeda
13
14
SISTEM YANG ADA
15
TK RESIKO DESKRIPSI KEGIATAN
16
BAB IV
DOKUMENTASI
Dokumentasi dilakukan oleh Sekretaris komite PPI, IPCN dan Tim yang direkruitmen, antara
lain berupa:
1. Undangan pertemuan ICRA HAI’s
2. Hasil rapat Tim
3. Hasil data surveylans
4. Hasil pengkajian resiko
5. Rencana tindak lanjut dari grading ICRA HAI’s
6. Laporan ke unit terkait
17
18