Anda di halaman 1dari 7

3.1.

4 Bedah Mulut Impaksi


Gigi bungsu adalah gigi geraham yang tumbuh terakhir kali dengan pertumbuhannya yang
bervariasi pada setiap orang, direntang usia 16 sampai 25 tahun. Gigi bungsu normalnya berjumlah 4
buah, masing-masing dua di rahang atas (maksila) dan rahang bawah (mandibula). Tetapi, tidak semua
orang memiliki benih gigi bungsu, atau jumlahnya bisa kurang dari 4 gigi.
Karena tumbuh paling terakhir maka yang sering terjadi tidak mendapatkan ruang tersisa pada
gusi sehingga tidak tumbuh dengan sempurna. Gigi hanya dapat tumbuh sebagian miring ke arah gigi
di sampingnya atau tidak tumbuh sama sekali karena terbenam di dalam tulang. Keadaan inilah yang
dalam ilmu kedokteran gigi di sebut Impaksi gigi.
Gigi yang tumbuh dalam posisi demikian bisa menjadi sarang penyakit karena sulitnya membersihkan
sisa-sisa makanan yang terselip lama kelamaan akan menimbulkan berbagai keluhan mulai dari
gigi berlubang, infeksi jaringan lunak hingga terasa bengkak dan nyeri. Gigi bungsu yang tumbuh tidak
sempurna juga dapat menyebabkan rasa sakit pada bagian sendi rahang sedangkan gigi bungsu impaksi
yang terbenam di dalam tulang dapat menyebabkan kista atau tumor.
Gejala-gejala yang biasa terjadi adalah migren, kepala pusing, sakit saat membuka mulut dan
telinga berdengung. Bila masalah akibat gigi impaksi ini mengganggu, maka perlu dilakukan
pencabutan oleh dokter gigi spesialis Bedah mulut untuk dilakukan pencabutan gigi bungsu, yang
dalam istilah kedokteran gigi disebut dengan Odontektomi.
Odontektomi merupakan operasi kecil untuk mengangkat gigi impaksi. Sebelum dilakukan
pencabutan, gigi yang impaksi perlu di foto rontgen terlebih dahulu untuk memeriksa bentuk dan posisi
gigi pada tulang rahang. Setelah gigi bungsu yang bermasalah dicabut, biasanya keluhan-keluhan
akibat gigi bungsu akan hilang.
Pada umumnya pasca Odontektomi ada sedikit pembengkakan, pembukaan mulut jadi sedikit terbatas
untuk sementara waktu. Namun, hal ini pun tergantung pada besar kecilnya trauma pasca operasi
odontektomi. Bila operasi berjalan mulus, tidak berlangsung lama dan tidak banyak tulang yang
dibuang, pembengkakan ini biasanya tidak terlalu mengganggu.

Gigi bungsu / wisdom teeth/ geraham ketiga/ impacted teeth sering tumbuh tidak sempurna
sehingga perlu dicabut dengan operasi untuk mencegah komplikasi yang lebih parah. Beberapa
kalangan enggan melakukan tindakan operasi mengingat kekhawatiran akan efek sampingnya.

gbr 1 ro-panoramic
Seorang ahli bernama Ricketts (1980) menyatakan bahwa evolusi manusia menyebabkan
berkurangnya ukuran rahang yang berhubungan dengan kondisi dan kebiasaan diet/makanan. Jadi
ukuran rahang manusia sekarang cenderung makin kecil sehingga kasus gigi geraham bungsu yang
impaksi sekarang cenderung meningkat.

gbr 2

Gigi geraham bungsu ini dapat saja tidak menimbulkan sakit saat atau sesudah erupsi sehingga
kita sering tidak menyadari adanya gigi tersebut. Namun setelah timbul gejala-gejala seperti sakit
kepala, telinga berdengung, sakit leher (gambar 2), rematik, kencing manis, gangguan jantung,
gangguan pada kulit, badan cepat lelah atau gejala-gejala lain pada tubuh yang tidak bisa diobati maka
gigi ini mulai dicurigai sebagai penyebab, sehingga penderita dirujuk ke dokter gigi. Tindakan ini
memang tepat mengingat gigi bungsu bisa menimbulkan bermacam-macam masalah baik sistemik
(seperti gejala-gejala tersebut di atas) maupun gejala lokal, seperti:

1. Pericoronitis.
Posisi gigi yang belum erupsi sempurna akan memudahkan makanan, debris dan bakteri
terjebak di bawah gusi yang di bawahnya terdapat gigi bungsu sehingga menyebabkan infeksi pada
gusi yang disebut pericoronitis. Jika tidak segera ditangani infeksi tersebut akan menyebar ke
tenggorokan atau leher.

*gbr 3 pericoronitis
*gbr 4 abses subkutan

2. Crowding gigi / gigi berjejal.


Gigi impaksi dapat mendorong gigi-gigi lain di depannya sehingga bergerak dan berubah posisi.

*gbr 5 gigi crowding

3. Gigi berlubang
Posisi gigi impaksi sulit dijangkau sehingga sulit dibersihkan dan menjadi berlubang.

(gambar 6).

4. Merusak gigi depannya.


Tidak hanya gigi impaksinya saja yang berlubang tetapi gigi di depannya juga berlubang karena
sulit dibersihkan. (gambar 6)

*gbr 6 rontgen panoramic


5. Infeksi pada tulang sekitarnya.
6. Kista.
Para ahli menyatakan bahwa 50% kasus kista berhubungan dengan gigi geraham impaksi pada
rahang bawah. Mahkota gigi impaksi tumbuh dalam suatu selaput (gambar 1). Jika selaput tersebut
menetap dalam tulang rahang, dapat terisi oleh cairan yang akhirnya membentuk kista yang dapat
merusak tulang, gigi dan saraf. (gambar 7a, 7b, 7c)

* gbr 7a,7b,7c Kista

7. Tumor / Karsinoma.
*gbr 8 tumor

Mengingat komplikasi yang ditimbulkan oleh gigi geraham impaksi maka kita perlu
mengetahui waktu terbaik gigi tersebut dicabut.

Kalsifikasi gigi geraham bungsu terjadi mulai umur 9 tahun dan mahkota gigi selesai terbentuk
umur 12-15 tahun. Jadi gigi geraham bungsu sudah dapat dilihat melalui rontgen pada umur 12-15
tahun walaupun gigi tersebut belum tumbuh.(gambar 9)

*gbr 9 rontgen pasien

Dengan demikian pencabutan gigi geraham bungsu yang impaksi dapat dilakukan antara umur 12-18
tahun atau setelah gigi molar / geraham kedua tumbuh. Tentu saja persiapannya dilakukan rontgen foto
sebelum dilakukan pencabutan. Pencabutan gigi geraham bungsu pada usia 12-18 tahun dikenal dengan
pencabutan preventif dan ini sangat dianjurkan mengingat pada usia tersebut akar gigi masih pendek
sehingga memudahkan operasi dan mempercepat waktu penyembuhan dan menghindari terkenanya
saraf pada rahang (Gambar 10a dan 10b).

*gbr 10 a akar gigi, *gbr 10b

Setelah operasi gigi geraham bungsu pasien akan mengalami pembengkakan 3-4 hari yang
merupakan reaksi normal dari tubuh untuk penyembuhan. Pasien tidak perlu khawatir Karena
pembengkakan yang tidak disertai demam bukan merupakan gejala infeksi dan pembengkakan ini akan
hilang tanpa meninggalkan bekas. Pasien yang menjalani operasi gigi geraham bungsu cukup mendapat
antibiotika, analgetik / penahan sakit dan obat anti inflamasi / anti radang. Selama pembengkakan
pasien dapat makan (lunak), aktivitas sehari-hari seperti sekolah atau bekerja. Tapi tidak diperkenankan
untuk olah raga terlebih dahulu. Setelah satu minggu benang jahitan dapat dibuka dan obat sudah dapat
dihentikan.

Dengan demikian pencabutan gigi geraham bungsu merupakan tindakan yang bijaksana sebab
mencegah komplikasi yang lebih buruk dan kekhawatiran akan efek operasi tidak akan terjadi sebab
dilakukan pada usia yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA

http://pghdentalclinic.com/pencabutan-gigi-bungsu-dengan-operasi-bedah-mulut-odontektomi/

https://id.wikipedia.org/wiki/Bedah_mulut

http://dentiadental.com/news-articles/featured-articles/gigi-geraham-bungsu-perlukah-dicabut/

Anda mungkin juga menyukai