Anda di halaman 1dari 3

Situs Candi Jedong Pintu Masuk Tanah

Pardikan
Situs Jedong terletak di Desa Wotanmas Jedong, Kecamatan Ngoro Kabupaten Mojokerto.
Dari pusat Kota Mojokerto sekitar 30 km ke arah timur. Bangunan dari abad ke-14 ini terletak
di lereng utara Gunung Penanggungann. Tepatnya di sekitar 2 km sebelah selatan Kawasan
Industri Ngoro. Daya tarik Situs Jedong adalah keberadaan dua bangunan tua berbentuk
gapura paduraksa. Kedua bangunan ini juga popular disebut sebagai Candi Jedong. Menurut
para peneliti di tahun 1907 di Desa Jedong ada tiga buah gapura, yakni 2 buah gapura terbuat
dari batu andesit dan satu gapura terbuat dari batu bata. saat ini tinggal dua buah yang masih
utuh. Gapura yang dari batu bata terletak 300 m di sebelah utara situs candi jedong terpahat
angka 1326 Masehi dan sekarang tinggal reruntuhannya saja. Sedangkan dua buah gapura dari
batu andesit yang berdiri biasa kita lihat berporos (arah pintu) barat timur masing-masing
letaknya berjarak 80 meter. Kedua gapura terletak di sisi barat sebuah teras dengan bekas
pagar tembok keliling.

Candi Jedong tampak samping depan bawah

Gapura I berbentuk paduraksa yaitu gapura yang bagian atapnya menjadi satu, ukuran
panjang 12,51 meter, lebar 5,19 meter dan tinggi 9,75 meter, bahan dari batu andesit. Gapura
Jedong I terdiri dari 3 bagian yaitu kaki, tubuh dan atap, pintu keluar masuk berada di bagian
tubuh menghadap ke arah barat-timur. Bagian kaki polos tidak berhias dan bagian tubuh juga
polos. Sedangkan bagian atap di bagian bawahnya terdapat hiasan kala yang menempel pada
masing-masing sisinya dan menghadap timur-barat, kemudian ada hiasan berbentuk gapura
kecil yang menempel berderet pada tingkatan atas atap candi. Tiap sudutnya dihiasi motif
seperti gunung-gunung kecil. Pada bagian ambang pintu gapura I terdapat angka tahun dalam
bentuk Candra Sangkala yang berbunyi: Brahmana–Nora-Kaya-Bhumi yang memiliki arti
angka tahun 1307 Saka atau 1385 M. Sengkalan pada ambang pintu dimungkinkan sebagai
tahun peresmian gapura sebagai pintu masuk ke Desa Perdikan.
Candi Jedong tampak dari halaman

Gapura II berbentuk paduraksa yaitu gapura yang atapnya menjadi satu, ukurannya panjang
6,86 meter, lebar 3,40 meter dan tinggi 7,19 meter, bahan dari batu andesit. Gapura II tidak
ada pahatan angka tahun tetapi didekat pintu II ditemukan batu bekas bangunan dengan
pahatan angka tahun 1378 Saka/1456 Masehi.

Candi Jedong tampak depan

Karena gaya bangunan yang sama kedua gapura Jedong menunjukkan berasal dari jaman
yang sama. Hal ini juga dapat disimpulkan berdasarkan dari angka tahun yang ditemukan
pada situs maka dapat disimpulkan Gapura Jedong berasal dari tahun tersebut.
Candi Jedong tampak samping kanan

Masyarakat sekitar juga memberi julukan Candi Lanang (laki) untuk Gapura Jedong I dan
Candi Wadon (bini) untuk Gapura Jedong II. Fungsi kedua gapura diperkirakan sebagai pintu
masuk ke Desa Perdikan (Sima). Desa Perdikan merupakan daerah yang dibebaskan dari
kewajiban pajak. Sengkalan (simbol) angka tahun pada ambang pintu Gapura Jedong I
diperkirakan sebagai peresmian gapura, sebagai pintu masuk ke desa Perdikan itu.

Penelitian dan penulisan sejarah terhadap candi Jedong telah dilakukan oleh banyak peneliti
antara lain:

 Verbeek (1891)
 Knebel (1907)
 Brandes (1913)
 Bosch (1918)
 Naersen (1918)
 Damats (1951)
 Hasan Djafar (1978)
 Slamet Mulyana (1979)

Bangunan Candi Jedong telah mengalami 11 tahap pemugaran. pemugaran Candi Jedong I
dan II dimulai dari tahun anggaran 1993/1994 sampai dengan 2004 dan dilaksanakan oleh
Proyek Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala Jawa Timur.

Sewaktu dilaksanakan penggalian (ekskavasi) lebih lanjut di sebelah kanan-kiri bangunan


gapura terdapat struktur bata yang merupakan pagar penghubung antara kedua candi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai