Anda di halaman 1dari 73

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

2011
KATA PENGANTAR

Perkembangan pajak di Indonesia semakin meningkat


dari masa ke masa dan kini sudah sangat dirasakan bahwa
pajak menjadi suatu kebutuhan kehidupan berbangsa dan
bernegara. Hal tersebut dapat dilihat dari makin tingginya
target penerimaan negara yang berasal dari pajak, dan untuk
tahun 2011 target penerimaan pajak adalah sebesar Rp 764,
48 trilyun.
Salah satu usaha Direktorat Jenderal Pajak memenuhi
penerimaan negara tersebut adalah dengan melakukan
Ekstensifikasi di seluruh Indonesia. Untuk mensukseskan
program Ekstensifikasi tersebut di pandang perlu untuk
memberikan pengetahuan tentang hak dan kewajiban pajak.
Khususnya kepada orang pribadi agar dapat lebih mengetahui
hak dan kewajiban perpajakannya dengan lebih baik.
Buku ini disusun dalam rangka sosialisasi perpajakan,
berisi tentang hak dan kewajiban Wajib Pajak secara umum,
khususnya Orang Pribadi, baik cara mendapatkan Nomor
Pokok Wajib Pajak (NPWP) maupun kewajiban yang muncul
setelah mendapatkan NPWP.
Sehubungan dengan usaha peningkatan pelayanan kepada
Wajib Pajak sebagai salah satu program yang ditekankan oleh
Direktur Jenderal Pajak, maka kita mencoba untuk menyusun

Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

iii
buku ini, semoga buku kecil ini dapat bermanfaat dan DAFTAR ISI
membantu wajib pajak baru orang pribadi dalam pemenuhan
hak dan kewajiban perpajakannya. Kata Pengantar ................................................................... iii
Daftar Isi ............................................................................ v
I . PENDAHULUAN ...................................................... 3
A. Jenis Pajak .............................................................. 4
Jakarta, Oktober 2011 B. Wajib Pajak ............................................................ 9
Plt. Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Humas C. Manfaat Pajak ........................................................ 9
II. HAK DAN KEWAJIBAN WAJIB PAJAK .................. 13
Kewajiban Wajib Pajak .............................................. 13
Euis Fatimah A. Kewajiban Mendaftarkan Diri ................................ 13
NIP. 195812121982102001 B. Kewajiban Pembayaran, Pemotongan/
Pemungutan, Dan Pelaporan Pajak ........................ 19
C. Kewajiban Dalam Hal Diperiksa ............................ 49
D. Kewajiban Memberi Data ...................................... 51
Hak Wajib Pajak ......................................................... 52
A. Hak Atas Kelebihan Pembayaran Pajak .................. 52
B. Hak Dalam Hal Wajib Pajak Dilakukan
Pemeriksaan ........................................................... 53
C. Hak Untuk Mengajukan Keberatan,
Banding & Peninjauan Kembali ................................ 54
D. Hak-Hak Wajib Pajak Lainnya .............................. 63
III. INFORMASI LEBIH LANJUT ................................ 71
IV. PELAYANAN DAN KELUHAN ................................ 75
V. SINGKATAN - SINGKATAN ..................................... 79
VI. LAMPIRAN ................................................................ 83

Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

iv v
Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

vi
BAB 1
Pendahuluan
BAB 1
BUKU SAKU PERPAJAKAN

1. PENDAHULUAN

Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang


oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan
Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara
langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat. Pembayaran pajak merupakan
perwujudan dari kewajiban kenegaraan dan peran serta Wajib Pajak
untuk secara langsung dan bersama-sama melaksanakan kewajiban
perpajakan untuk pembiayaan negara dan pembangunan nasional.
Sesuai falsafah undang-undang perpajakan, membayar pajak bukan
hanya merupakan kewajiban, tetapi merupakan hak dari setiap
warga Negara untuk ikut berpartisipasi dalam bentuk peran serta
terhadap pembiayaan negara dan pembangunan nasional.
Tanggung jawab atas kewajiban pembayaran pajak, sebagai
pencerminan kewajiban kenegaran di bidang perpajakan berada
pada anggota masyarakat sendiri untuk memenuhi kewajiban
tersebut. Hal tersebut sesuai dengan sistem self assessment yang
dianut dalam Sistem Perpajakan Indonesia. Pemerintah dalam hal
ini Direktorat Jenderal Pajak, sesuai dengan fungsinya berkewajiban
melakukan pembinaan/penyuluhan, pelayanan, dan pengawasan.
Dalam melaksanakan fungsinya tersebut, Direktorat Jenderal Pajak
berusaha sebaik mungkin memberikan pelayanan kepada masyarakat
sesuai visi dan misi Direktorat Jenderal Pajak. Penerbitan buku saku

Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

3
ini merupakan salah satu perwujudan dari fungsi di atas dengan 1. Pajak Penghasilan (PPh)
maksud memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang PPh adalah pajak yang dikenakan kepada orang pribadi atau
pelaksanaan kewajiban perpajakan kepada masyarakat. badan atas penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam suatu
Sebelum menjelaskan tentang apa saja yang wajib dilaksanakan Tahun Pajak. Yang dimaksud dengan penghasilan adalah setiap
oleh Wajib Pajak, perlu disampaikan dalam buku saku ini tentang tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh
jenis dan macam pajak yang berlaku di Indonesia sebagai tambahan Wajib Pajak baik yang berasal baik dari Indonesia maupun
cakrawala pengetahuan perpajakan. dari luar Indonesia yang dapat dipakai untuk konsumsi atau
untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan
A. JENIS PAJAK dengan nama dan dalam bentuk apapun. Dengan demikian
maka penghasilan itu dapat berupa keuntungan usaha, gaji,
Penggolongan pajak berdasarkan lembaga pemungutannya di
honorarium, hadiah, dan lain sebagainya.
Indonesia dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu Pajak Pusat dan
Pajak Daerah. Pajak Pusat adalah pajak-pajak yang dikelola oleh 2. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Pemerintah Pusat yang dalam hal ini sebagian besar dikelola oleh PPN adalah pajak yang dikenakan atas konsumsi Barang Kena
Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan. Sedangkan Pajak Pajak atau Jasa Kena Pajak di dalam Daerah Pabean (dalam
Daerah adalah pajak-pajak yang dikelola oleh Pemerintah Daerah wilayah Indonesia). Orang Pribadi, perusahaan, maupun
baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota. pemerintah yang mengkonsumsi Barang Kena Pajak atau Jasa
Segala pengadministrasian yang berkaitan dengan pajak pusat, Kena Pajak dikenakan PPN. Pada dasarnya, setiap barang dan
akan dilaksanakan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau Kantor jasa adalah Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak, kecuali
Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) dan ditentukan lain oleh Undang-undang PPN.
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak serta di Kantor Pusat
Direktorat Jenderal Pajak. Untuk pengadministrasian yang 3. Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)
berhubungan dengan pajak derah, akan dilaksanakan di Kantor Selain dikenakan PPN, atas pengkonsumsian Barang Kena
Dinas Pendapatan Daerah atau Kantor Pajak Daerah atau Kantor Pajak tertentu yang tergolong mewah, juga dikenakan PPnBM.
sejenisnya yang dibawahi oleh Pemerintah Daerah setempat. Yang dimaksud dengan Barang Kena Pajak yang tergolong
mewah adalah :
Pajak-pajak pusat yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Pajak
a. Barang tersebut bukan merupakan barang kebutuhan
meliputi :
pokok; atau

Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

4 5
b. Barang tersebut dikonsumsi oleh masyarakat tertentu; PBB Perdesaan dan Perkotaan tersebut masih tetap dipungut oleh
atau Pemerintah Pusat. Mulai 1 Januari 2014, PBB Perdesaan dan
c. Pada umumnya barang tersebut dikonsumsi oleh Perkotaan merupakan pajak daerah. Untuk PBB Perkebunan,
masyarakat berpenghasilan tinggi; atau Perhutanan, Pertambangan masih tetap merupakan Pajak Pusat.
d. Barang tersebut dikonsumsi untuk menunjukkan status;
atau Pajak-pajak yang dipungut oleh Pemerintah Daerah baik
e. Apabila dikonsumsi dapat merusak kesehatan dan moral Provinsi maupun Kabupaten/Kota antara lain meliputi :
masyarakat, serta mengganggu ketertiban masyarakat.
1. Pajak Provinsi
4. Bea Meterai a. Pajak Kendaraan Bermotor ;
Bea Meterai adalah pajak yang dikenakan atas pemanfaatan b. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;
dokumen, seperti surat perjanjian, akta notaris, serta kwitansi c. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bemotor;
pembayaran, surat berharga, dan efek, yang memuat jumlah d. Pajak Air Permukaan;.
uang atau nominal diatas jumlah tertentu sesuai dengan e. Pajak Rokok.
ketentuan. 2. Pajak Kabupaten/Kota
a. Pajak Hotel;
5. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) b. Pajak Restoran;
PBB adalah pajak yang dikenakan atas kepemilikan atau c. Pajak Hiburan;
pemanfaatan tanah dan atau bangunan. PBB merupakan Pajak d. Pajak Reklame;
Pusat namun demikian hampir seluruh realisasi penerimaan e. Pajak Penerangan Jalan;
PBB diserahkan kepada Pemerintah Daerah baik Provinsi f. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan;
maupun Kabupaten/Kota. g. Pajak Parkir.
h. Pajak Air Tanah
Mulai 1 Januari 2010, PBB Perdesaan dan perkotaan menjadi
i. Pajak sarang Burung Walet
Pajak Daerah sepanjang Peraturan Daerah tentang PBB yang
j. Pajak Bumi dan Bangunan perdesaan dan perkotaan
terkait dengan Perdesaan dan Perkotaan telah diterbitkan. Apabila
k. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan/atau Bangunan
dalam jangka waktu dari 1 Januari 2010 s.d Paling lambat
31 Desember 2013 Peraturan Daerah belum diterbitkan, maka C. WAJIB PAJAK

Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

6 7
Siapa yang digolongkan sebagai Wajib Pajak adalah orang pembangunan.
pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan Disamping fungsi budgeter (fungsi penerimaan) di atas, pajak
pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan juga melaksanakan fungsi redistribusi pendapatan dari masyarakat
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mempunyai kemampuan ekonomi yang lebih tinggi kepada
perpajakan. masyarakat yang kemampuannya lebih rendah. Oleh karena itu
tingkat kepatuhan Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban
D. MANFAAT PAJAK perpajakannya secara baik dan benar merupakan syarat mutlak untuk
Sebagaimana halnya perekonomian dalam suatu rumah tangga tercapainya fungsi redistribusi pendapatan. Sehingga pada akhirnya
atau keluarga, perekonomian negara juga mengenal sumber-sumber kesenjangan ekonomi dan sosial yang ada dalam masyarakat dapat
penerimaan dan pos-pos pengeluaran. Pajak merupakan sumber dikurangi secara maksimal.
utama penerimaan negara. Tanpa pajak, sebagian besar kegiatan
negara sulit untuk dapat dilaksanakan. Penggunaan uang pajak
meliputi mulai dari belanja pegawai sampai dengan pembiayaan
berbagai proyek pembangunan. Pembangunan sarana umum seperti
jalan-jalan, jembatan, sekolah, rumah sakit/puskesmas, kantor polisi
dibiayai dengan menggunakan uang yang berasal dari pajak.
Uang pajak juga digunakan untuk pembiayaan dalam rangka
memberikan rasa aman bagi seluruh lapisan masyarakat. Setiap
warga negara mulai saat dilahirkan sampai dengan meninggal
dunia, menikmati fasilitas atau pelayanan dari pemerintah yang
semuanya dibiayai dengan uang yang berasal dari pajak. Pajak
juga digunakan untuk mensubsidi barang-barang yang sangat
dibutuhkan masyarakat dan juga membayar utang negara ke luar
negeri. Pajak juga digunakan untuk membantu UMKM baik dalam
hal pembinaan dan modal. Dengan demikian jelas bahwa peranan
penerimaan pajak bagi suatu negara menjadi sangat dominan
dalam menunjang jalannya roda pemerintahan dan pembiayaan

Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

8 9
Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

10
BAB 2
Hak dan Kewajiban
Wajib Pajak
BAB 2
HAK DAN KEWAJIBAN WAJIB PAJAK

Dalam rangka untuk lebih memberikan keadilan di bidang


perpajakan yaitu antara keseimbangan hak negara dan hak warga
Negara pembayar pajak, maka Undang-Undang Perpajakan
yaitu Undang-Undang tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan mengakomodir mengenai hak dan kewajiban Wajib
Pajak.

KEWAJIBAN WAJIB PAJAK ADALAH :


A. KEWAJIBAN MENDAFTARKAN DIRI

Sesuai dengan sistem self assessment maka Wajib Pajak


mempunyai kewajiban untuk mendaftarkan diri ke KPP
atau KP2KP yang wilayahnya meliputi tempat tinggal atau
kedudukan Wajib Pajak untuk diberikan Nomor Pokok Wajib
Pajak (NPWP).
Disamping melalui KPP atau KP2KP, pendaftaran NPWP
juga dapat dilakukan melalui e-registration, yaitu suatu cara
pendaftaran NPWP melalui media elektronik on-line (internet).
Bagi Wajib Pajak, baik orang pribadi maupun Badan
(PT, CV, BUMD, firma, kongsi, koperasi, persekutuan,
perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial
politik) yang memenuhi syarat sebagai Wajib Pajak, wajib
mendaftarkan sendiri ke KPP atau K2KP untuk memperoleh
NPWP. Orang pribadi yang wajib memiliki NPWP adalah

Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak


13
yang telah memenuhi syarat subjektif dan syarat objektif. Syarat
subjektifnya adalah orang pribadi yang bertempat tinggal di untuk Wajib Pajak orang pribadi kawin +
Indonesia, orang pribadi yang berada di Indonesia lebih dari 21.120.000,00 1.760.000,00
3 tanggungan (K/3)
183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu
12 (dua belas) bulan, atau orang pribadi yang dalam suatu
tahun pajak berada di Indonesia dan mempunyai niat untuk untuk Wajib Pajak Kawin + Penghasilan
33.000.000,00 2.750.000,00
bertempat tinggal di Indonesia, sedangkan syarat objektifnya istri digabung (K/I/-)
adalah memiliki penghasilan diatas Penghasilan Tidak Kena
Pajak (PTKP).
Untuk Wajib Pajak Kawin + Penghasilan
Setahun (Rp) Sebulan (Rp) 34.320.000,00 2.860.000,00
istri digabung + 1 tanggungan (K/I/1)

untuk Wajib Pajak orang pribadi tidak


kawin dan tidak mempunyai tanggungan 15.840.000,00 1.320.000,00
Wajib Pajak Kawin + Penghasilan istri
(TK/-) 35.640.000,00 2.970.000,00
digabung + 2 tanggungan (K/I/2)

untuk Wajib Pajak orang pribadi kawin


17.160.000,00 1.430.000,00 Wajib Pajak Kawin + Penghasilan istri
dan tidak mempunyai tanggungan (K/-) 36.960.000,00 3.080.000
digabung + 3 tanggungan (K/I/3)

untuk Wajib Pajak orang pribadi kawin + Penghasilan Tidak Kena Pajak
18.480.000,00 1.540.000,00
1 tanggungan (K/1)
• Tanggungan adalah anggota keluarga sedarah dan semenda
dalam satu garis keturunan lurus, serta anak angkat yang
menjadi tanggungan sepenuhnya.
untuk Wajib Pajak orang pribadi kawin +
19.800.000,00 1.650.000,00 • PTKP ditentukan berdasarkan keadaan pada awal tahun
2 tanggungan (K/2)
kalender.

Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

14 15
Fungsi NPWP adalah : b. Bagi Wajib Pajak Badan, dokumen yang diperlukan antara
• Sebagai sarana dalam administrasi perpajakan; lain :
• Sebagai identitas Wajib Pajak; • Akte Pendirian dan Perubahannya;
• Menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan • KTP yang masih berlaku sebagai penanggung jawab;
dan
pengawasan administrasirasi perpajakan;
• NPWP pimpinan/penanggung jawab badan.
• Menjadi persyaratan dalam pelayanan umum, misalnya
passpor, kredit bank dan lelang. Kepada Wajib Pajak diberikan Surat Keterangan Terdaftar
(SKT) dan Kartu NPWP diberikan paling lambat 1 (satu)
Dengan memiliki NPWP, Wajib Pajak memperoleh beberapa
hari kerja setelah diterimanya permohonan secara lengkap.
manfaat langsung lainnya, seperti : memenuhi salah satu
Perlu diketahui masyarakat bahwa untuk pengurusan NPWP
persyaratan ketika melakukan pengurusan Surat Izin Usaha
tersebut di atas TIDAK DIPUNGUT BIAYA APAPUN.
Perdagangan (SIUP), salah satu syarat pembuatan Rekening
Koran di bank-bank, dan memenuhi persyaratan untuk bisa 2. Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP)
mengikuti tender-tender yang dilakukan oleh Pemerintah. Bagi Wajib Pajak orang pribadi maupun badan yang telah
1. NPWP memiliki NPWP, wajib dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena
NPWP adalah nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak Pajak (PKP) oleh KPP apabila telah memenuhi persyaratan
sebagai sarana yang merupakan tanda pengenal atau identitas tertentu. Syarat untuk dikukuhkan sebagai PKP adalah orang
bagi setiap Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan pribadi atau badan tersebut melakukan penyerahan barang
kewajibannya di bidang perpajakan. Untuk memperoleh kena pajak atau jasa kena pajak dengan jumlah peredaran
NPWP, Wajib Pajak wajib mendaftarkan diri pada KPP, bruto/penerimaan bruto (omzet) melebihi Rp600.000.000,00
atau KP2KP dengan mengisi formulir pendaftaran dan setahun. Wajib Pajak yang tidak memenuhi persyaratan,
melampirkan persyaratan administrasi yang diperlukan, dapat mengajukan permohonan untuk dikukuhkan sebagai
atau dapat pula mendaftarkan diri secara on-line melalui PKP.
e-registration.
Bagi pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai PKP,
Data pendukung yang perlu disiapkan oleh Wajib Pajak untuk diwajibkan untuk memungut PPN dari setiap pembeli/
mengisi formulir permohonan antara lain sebagai berikut: pemakai jasanya dengan menerbitkan faktur pajak. PPN
a. Bagi Wajib Pajak Orang pribadi dokumen yang diperlukan yang sudah dipungut, kemudian dilaporkan dalam laporan
hanya berupa KTP yang masih berlaku. bulanan (SPT Masa) dan apabila ternyata ada PPN yang

Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

16 17
harus disetor ke bank atau kantor pos, maka harus disetor pembayaran angsuran PPh Pasal 25 terbagi atas 2 yaitu :
terlebih dahulu sebelum dilaporkan ke KPP tempat Wajib a) Angsuran PPh Pasal 25 sebagai Wajib Pajak Orang
Pajak tersebut terdaftar. KPP atau KP2KP akan melakukan pribadi Pengusaha Tertentu (OPPT).
penelitian mengenai keberadaan dan kegiatan usaha di Wajib Pajak Orang pribadi Pengusaha Tertentu
tempat usaha Wajib Pajak yang telah dikukuhkan sebagai adalah wajib pajak orang pribadi yang melakukan
PKP tersebut. kegiatan usaha penjualan barang baik secara grosir
maupun eceran dan usaha penyerahan jasa, yang
B. KEWAJIBAN PEMBAYARAN, PEMOTONGAN/
mempunyai satu atau lebih tempat usaha termasuk
PEMUNGUTAN, DAN PELAPORAN PAJAK
yang memiliki tempat usaha yang berbeda dengan
Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya tempat tinggal.
harus sesuai dengan sistem self assessment, yaitu wajib melakukan Angsuran PPh Pasal 25 Wajib Pajak OPPT :
sendiri penghitungan, pembayaran, dan pelaporan pajak 0,75% x jumlah peredaran usaha ( omzet ) setiap
terutang. bulan dari masing-masing tempat usaha
b) Angsuran PPh Pasal 25 sebagai Wajib Pajak Orang
1. Pembayaran Pajak
pribadi Selain Pengusaha Tertentu (OPPT).
Mekanisme Pembayaran Pajak
Wajib Pajak Orang pribadi Selain Pengusaha
a. Membayar sendiri pajak yang terutang :
Tertentu (OPPT) adalah Orang pribadi yang
1) Pembayaran angsuran PPh setiap bulan (PPh Pasal
melakukan kegiatan usaha tanpa melalui tempat
25).
usaha misalnya sebagai pekerja bebas atau sebagai
Pembayaran PPh Pasal 25 yaitu pembayaran Pajak
karyawan.
Penghasilan secara angsuran. Hal ini dimaksudkan
Angsuran PPh Pasal 25 sebagai Wajib Pajak Orang
untuk meringankan beban Wajib Pajak dalam melunasi
pribadi Selain Pengusaha Tertentu :
pajak yang terutang dalam satu tahun pajak. Wajib
Penghasilan Kena Pajak x Tarif PPh Pasal 17 ayat (1)
Pajak diwajibkan untuk mengangsur pajak yang akan
huruf a UU PPh : 12 bulan.
terutang pada akhir tahun dengan membayar sendiri
angsuran pajak tersebut setiap bulan.
Bagi Wajib Pajak orang pribadi yang sumber
penghasilannya dari usaha dan pekerjaan bebas,

Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

18 19
Tarif Pasal 17 ayat (1) a UU PPh adalah : Rp180.000.000,00. Si A statusnya kawin dan
Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak mempunyai 2 (dua) orang anak. Si A menyelenggarakan
pencatatan untuk menghitung pajaknya.
Sampai dengan Rp 50.000.000,00 5% Besarnya Pajak Penghasilan Pasal 25 yang harus dibayar
sebagai angsuran dalam tahun berjalan dihitung sebagai
berikut :
di atas Rp 50.000.000,00 sampai dengan Rp
15% Jumlah peredaran setahun Rp180.000.000,00.
250.000.000,00
Persentase penghasilan norma (lihat daftar persentase
norma) = 20%.
di atas Rp 250.000.000,00 sampai dengan Rp Penghasilan neto setahun = 20% x Rp180.000.000,00
25%
500.000.000,00 = Rp 3.000.000,00.
Penghasilan Kena Pajak = penghasilan neto dikurangi
di atas Rp 50.000.000,00 30% PTKP
Rp36.000.000,00–Rp19.800.000,00 = Rp
Bagi Wajib Pajak badan, besarnya pembayaran angsuran PPh 6.200.000,00
Pasal 25 yang terutang diperoleh dari penghasilan kena pajak Pajak Penghasilan yang terutang :
dikalikan dengan tarif PPh yang diatur di Pasal 17 ayat (1) huruf b 5% x Rp6.200.000,00 = Rp310.000,00
Undang-Undang Pajak Penghasilan. Tarif Pasal 17 ayat (1) huruf b PPh Pasal 25 (angsuran) yang harus dibayar si A setiap
dan ayat (2a) UU PPh adalah 25%. bulan:
Rp310.000,00 : 12 = Rp 25.833,00
Khusus untuk Wajib Pajak badan yang peredaran bruto setahun
sampai dengan Rp50.000.000.000,00 mendapat fasilitas berupa • Berikut contoh penghitungan angsuran PPh Pasal 25
pengurangan tarif sebesar 50% dari tarif pasal 17 ayat (1) huruf b Wajib Pajak badan.
dan ayat (2a) UU PPh, yang dikenakan atas penghasilan kena pajak Koperasi Unit Desa A bergerak dibidang simpan
dari peredaran bruto sampai dengan Rp 4.800.000.000,00. pinjam. Pada tahun 2010 memiliki penerimaan bruto
dalam setahun sebesar Rp500.000.000,00 dan seluruh
• Contoh penghitungan angsuran PPh Pasal 25 Wajib
biaya-biaya yang berkaitan dengan usaha (sesuai
Pajak orang pribadi.
ketentuan perpajakan) sebesar Rp425.000.000,00.
Si A adalah pengusaha warung makan di Yogyakarta
Dengan demikian, penghasilan netonya adalah :
yang memiliki penjualan pada tahun 2010 sebesar

Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

20 21
Rp500.000.000,00 – Rp425.000.000,00 = Rp12.000.000, 00– Rp9.375.000,00 = Rp2.625.000,00
Rp75.000.000,00 Contoh II :
Pajak Penghasilan yang terutang : Si A adalah pengusaha restoran di Jakarta yang tergolong
Rp75.000.000,00 x 25% x 50% = Rp9.375.000,00 sebagai Wajib Pajak Orang pribadi Pengusaha Tertentu
Tarif 50% di atas dikarena Koperasi Unit Desa A dan menggunakan pencatatan dalam penghitungan
mendapat fasilitas. besarnya PPh. Jumlah peredaran usaha (omzet) selama
PPh Pasal 25 (angsuran) yang harus dibayar KUD A setahun adalah Rp510.500.000,00 dan PPh Pasal 25 (WP
setiap bulan: OPPT) yang sudah dilunasi (0,75 x Rp510.500.000)
Rp9.375.000,00 : 12 = Rp781.250,00 adalah Rp3.828.750,00. Setelah dihitung PPh yang
2) Pembayaran kekurangan PPh selama setahun (PPh terutang selama setahun adalah Rp10.975.750,00.
Pasal 29). PPh Pasal 29 yang harus dilunasi oleh si A adalah sebesar :
Pembayaran PPh Pasal 29 yaitu pelunasan Pajak Rp 10.975.750,00 – Rp 3.828.750,00 = Rp 7.147.000,00
Penghasilan yang dilakukan sendiri oleh Wajib Pajak
b. Membayar PPh melalui pemotongan dan pemungutan
pada akhir tahun pajak apabila pajak terutang untuk
oleh pihak lain (PPh Pasal 4 (2), PPh Pasal 15, PPh Pasal
suatu tahun pajak lebih besar dari jumlah total pajak
21, 22, dan 23, serta PPh Pasal 26).
yang dibayar sendiri (angsuran PPh Pasal 25) dan pajak
Pihak lain disini adalah :
yang dipotong atau dipungut pihak lain sebagai kredit
1) Pemberi penghasilan;
pajak.
2) Pemberi kerja; atau
Contoh I: 3) Pihak lain yang ditunjuk atau ditetapkan oleh
Koperasi Unit Desa A, setelah menghitung PPh pemerintah.
terutang tahun pajak 2010 diketahui PPh terutang Penjelasan lebih lanjut mengenai pemotongan dan
setahun sebesar Rp12.000.000,00. kemudian telah pemungutan pajak diuraikan lebih lanjut pada bagian
melunasi angsuran PPh Pasal 25 selama tahun 2010 Pemotongan/ Pemungutan (butir 2).
(12 bulan) sebesar : c. Membayar PPN kepada pihak penjual atau pemberi jasa
Rp781.250,00 x 12 = Rp9.375.000,00 ataupun oleh pihak yang ditunjuk pemerintah.
PPh Pasal 29 yang harus dilunasi oleh KUD A adalah Tarif PPN adalah 10% dari harga jual atau penggantian
sebesar : atau nilai ekspor atau nilai lainnya.
PPh yang terutang – angsuran PPh Pasal 25

Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

22 23
d. Pembayaran pajak-pajak lainnya : Apabila Wajib Pajak tidak membayar pajak terutang sesuai
1) Pembayaran PBB yaitu pelunasan berdasarkan Surat dengan jangka waktu yang telah ditentukan dalam Surat
Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT). Untuk daerah Tagihan Pajak(STP), atau Surat Ketetapan Pajak (SKP),
Jakarta dan daerah tertentu lainnya, pembayaran PBB Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan,
sudah dapat dilakukan dengan menggunakan ATM di Putusan Banding, maka DJP dapat melakukan tindakan
bank-bank tertentu. penagihan. Proses penagihan dimulai dengan Surat
Teguran dan dilanjutkan dengan Surat Paksa. Dalam hal
Tarif PBB terdiri dari 2 tarif yaitu WP tetap tidak membayar tagihan pajaknya maka dapat
a. 1/1000 dari Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) dilakukan penyitaan dan pelelangan atas harta WP yang
khusus untuk yang NJOP-nya kurang dari disita tersebut untuk melunasi pajak yang tidak/belum
Rp1.000.000.000,00; dibayar.
b. 2/1000, dari Nilai Jual Objek Pajak (NJOP)
khusus untuk yang NJOP-nya kurang dari Adapun jangka waktu proses penagihan sebagai berikut :
Rp1.000.000.000,00. - Surat Teguran diterbitkan apabila dalam jangka 7
(tujuh) hari dari jatuh tempo pembayaran Wajib Pajak
2) Pembayaran Bea Meterai yaitu pelunasan pajak tidak membayar hutang pajaknya.
atas dokumen yang dapat dilakukan dengan cara - Surat Paksa diterbitkan dalam jangka 21 (dua puluh
menggunakan benda meterai berupa meterai tempel satu) hari setelah Surat Teguran apabila Wajib Pajak
atau kertas bermeterai atau dengan cara lain seperti tetap belum melunasi hutang pajaknya.
menggunakan mesin teraan. - Sita dilakukan dalam jangka waktu 2 x 24 jam sejak
Meterai tempel yang terutang untuk dokumen yang Surat Paksa disampaikan.
menyebut jumlah (kuitansi) di atas Rp250.000,00 - Lelang dilakukan paling singkat 14 (empat belas) hari
sampai dengan Rp1.000.000,00 adalah Rp3.000,00. setelah pengumuman lelang. Sedangkan pengumuman
Untuk dokumen yang menyebut jumlah di atas lelang dilakukan paling singkat 14 (empat belas) hari
Rp1.000.000,00 dan surat-surat perjanjian terutang setelah penyitaan.
meterai tempel sebesar Rp6.000,00. DJP dapat melakukan pencegahan dan penyanderaan
terhadap Wajib Pajak/penanggung pajak yang tidak
Bagi Wajib Pajak yang tidak melaksanakan kewajiban
kooperatif dalam membayar hutang pajaknya.
membayar pajaknya, Direktorat Jenderal Pajak akan
melakukan penagihan pajak. Penagihan pajak dilakukan

Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

24 25
2. Pemotongan / Pemungutan Pajak karyawannya. Wajib Pajak orang pribadi dapat juga
Selain pembayaran bulanan yang dilakukan sendiri, ada ditunjuk sebagai pemotong PPh Pasal 21 sepanjang ada
pembayaran bulanan yang dilakukan dengan mekanisme penunjukannya dari KPP tempat Wajib Pajak orang
pemotongan/pemungutan yang dilakukan oleh pihak pribadi terdaftar.
pemberi penghasilan. Pihak pemberi penghasilan adalah Contoh pemotongan dan penghitungan PPh Pasal 21
pihak yang ditunjuk berdasarkan ketentuan perpajakan untuk atas gaji karyawan.
memotong/memungut, antara lain yang ditunjuk tersebut
Polan (tidak kawin) yang telah memiliki NPWP adalah
adalah bendahara pemerintah, subjek pajak badan dalam
karyawan Koperasi, menerima gaji Rp1.700.000,00/bulan,
negeri, penyelenggara kegiatan, bentuk usaha tetap atau
tunjangan beras Rp 300.000,00/bulan. Penghitungan PPh
perwakilan perusahaan luar negeri lainnya. Apabila Wajib
pasal 21:
Pajak tergolong sebagai subjek pajak badan dalam negeri,
Penghasilan bruto :
maka diwajibkan juga sebagai pemotong/pemungutan pajak.
(Rp1.700.000,00 + Rp300.000,00) = Rp 2.000.000,00
Adapun jenis pemotongan/pemungutan adalah PPh Pasal 21, Biaya jabatan :
PPh Pasal 22, PPh Pasal 23, PPh Pasal 26, PPh Pasal 4 ayat 2, (5% x Rp 2.000.000,00) = Rp 100.000,00
PPh Pasal 15 dan PPN dan PPn BM. Iuran pensiun : = Rp 100.000,00
Penghasilan neto sebulan = Rp 1.800.000,00
Adapun definisi dari masing-masing pajak tersebut adalah Penghasilan neto setahun :
sebagai berikut : (12 x Rp 1.800.000,00) = Rp 21.600.000,00
- PPh Pasal 21 adalah pemotongan pajak yang dilakukan Penghasilan Tidak Kena Pajak(TK/-) = Rp 15.840.000,00
oleh pihak pemberi penghasilan kepada oleh Wajib Pajak Penghasilan Kena Pajak = Rp 5.760.000,00
Orang pribadi dalam negeri sehubungan dengan pekerjaan PPh Pasal 21 setahun :
atau kegiatan yang dilakukan. Misalnya pembayaran gaji 5% x Rp5.760.000,00 = Rp 288.000,00
yang diterima oleh pegawai dipotong oleh perusahaan PPh Pasal 21 sebulan :
pemberi kerja. Rp288.000,00 : 12 = Rp 24.000,00
Wajib Pajak berbentuk badan ditunjuk oleh UU Perpajakan
sebagai pemotong PPh Pasal 21 atas penghasilan yang Contoh pemotongan dan penghitungan PPh Pasal 21
dibayarkan kepada karyawannya maupun yang bukan atas gaji karyawan.

Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

26 27
Polan (kawin tanpa tanggungan) yang telah memiliki 1. Pemungutan PPh atas pembelian barang oleh instansi
NPWP adalah karyawan Tuan A yang telah ditunjuk Pemerintah;
KPP sebagai pemotong PPh Pasal 21 , menerima gaji Rp 2. Pemungutan PPh atas kegiatan impor barang;
2.000.000,00/bulan, Penghitungan PPh pasal 21: 3. Pemungutan PPh atas produksi barang-barang tertentu
Penghasilan bruto : misalnya produksi baja, kertas, rokok, dan otomotif;
(2.000.000,00 ) = Rp 2.000.000,00 4. Pemungutan atas pembelian bahan-bahan untuk
Biaya jabatan : keperluan industri atau ekspor oleh badan usaha
(5% x Rp 2.000.000) = Rp 100.000,00 industri atau eksportir di bidang perhutanan,
Iuran pensiun : = Rp 100.000,00 perkebunan, pertanian dan perikanan dari pedagang
Penghasilan neto sebulan = Rp 1.800.000,00 pengumpul;
5. Pemungutan PPh atas penjualan atas barang yang
Penghasilan neto setahun :
tergolong mewah
(12 x Rp 1.800.000,00) = Rp21.600.000,00
Penghasilan Tidak Kena Wajib Pajak dapat ditunjuk sebagai pemungut PPh Pasal
Pajak(TK/-) = Rp17.160.000,00 22 atau dapat juga sebagai pihak yang dipungut PPh Pasal
Penghasilan Kena Pajak = Rp 4.440.000,00 22.
PPh Pasal 21 setahun : Contoh pemungutan dan penghitungan PPh Pasal 22
5% x Rp4.440.000,00 = Rp 222.000,00 atas pembelian bahan-bahan untuk keperluan industri.
PPh Pasal 21 sebulan : Polin adalah Wajib Pajak orang pribadi (memiliki NPWP)
Rp222.000,00 : 12 = Rp 18.500,00 yang telah ditunjuk KPP sebagai pemungut PPh Pasal
22, membayar Rp10.000.000,00 untuk pembelian kayu
- PPh Pasal 22 adalah pemungutan pajak yang dilakukan
dari pedagang pengumpul. Besarnya PPh Pasal 22 yang
oleh pihak tertentu yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan
dipungut oleh Polin :
sehubungan dengan pembayaran atas penyerahan
Rp10.000.000,00 x 0,25 = Rp25.000,00
barang (seperti penyerahan barang oleh rekanan kepada
bendaharawan pemerintah), impor barang dan kegiatan Contoh pemungutan dan penghitungan PPh Pasal 22
usaha di bidang-bidang tertentu serta penjualan barang atas impor barang
yang tergolong sangat mewah. CV Polan melakukan impor barang dengan nilai impor
Rp50.000.000,00. CV Polan tidak mempunyai Angka
Pemungutan PPh Pasal 22 ini antara lain adalah :

Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

28 29
Pengenal Impor (API). Besarnya PPh Pasal 22 yang harus untuk memotong PPh Pasal 26.
disetor oleh CV Polan :
Rp50.000.000,00 x 7,5% = Rp3.750.000,00 Contoh pemotongan dan penghitungan PPh Pasal 26
atas penghasilan tertentu (royalty).
- PPh Pasal 23 adalah pemotongan pajak yang dilakukan PT Polan membayar royalty ke perusahaan yang berada di
oleh pihak pemberi penghasilan sehubungan dengan luar negeri dengan jumlah Rp100.000.000,00. Besarnya
pembayaran berupa deviden, bunga, royalty, sewa, dan jasa PPh Pasal 26 yang harus dipotong PT Polan :
kepada WP badan dalam negeri, dan BUT. Rp100.000.000,00 x 20% = Rp20.000.000,00

Wajib Pajak badan ditunjuk untuk memotong PPh Pasal - PPh Final (Pasal 4 ayat (2)
23, sedangkan Wajib Pajak orang pribadi tidak ditunjuk Pemotongan pajak yang dilakukan oleh pihak pemberi
untuk memotong PPh Pasal 23. Demikian sebaliknya, penghasilan sehubungan dengan pembayaran untuk
apabila Wajib Pajak menerima penghasilan yang merupakan objek tertentu seperti sewa tanah dan/atau bangunan, jasa
objek pemotongan PPh Pasal 23 dan pemberi penghasilan konstruksi, pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan
(pemberi kerja) juga merupakan pemotong PPh Pasal 23, dan lainnya. Yang dimaksud final disini bahwa pajak
maka atas penghasilan yang diterima akan dipotong PPh yang dipotong, dipungut oleh pihak pemberi penghasilan
Pasal 23 oleh si pihak pemotong tersebut. atau dibayar sendiri oleh pihak penerima penghasilan,
penghitungan pajaknya sudah selesai dan tidak dapat
Contoh pemotongan dan penghitungan PPh Pasal 23
dikreditkan lagi dalam penghitungan Pajak Penghasilan
atas jasa tertentu (jasa service mesin atau komputer).
pada SPT Tahunan.
PT Polan membayar ke perusahaan yang bergerak di bidang
service komputer dengan nilai jasa Rp5.000.000,00. Wajib Pajak badan ditunjuk untuk memotong PPh Pasal
Besarnya PPh Pasal 23 yang harus dipotong PT Polan : 4 ayat (2), sedangkan Wajib Pajak orang pribadi tidak
Rp5.000.000,00 x 2% = Rp100.000,00 ditunjuk untuk memotong PPh Pasal 4 ayat (2) . Demikian
sebaliknya, apabila Wajib Pajak menerima penghasilan
- PPh Pasal 26 adalah pemotongan pajak yang dilakukan
yang merupakan objek pemotongan PPh Pasal 4 ayat (2)
oleh pihak pemberi penghasilan sehubungan dengan
dan pemberi penghasilan (pemberi kerja) juga merupakan
pembayaran berupa deviden, bunga, royalty, hadiah dan
pemotong PPh Pasal 4 ayat (2), maka atas penghasilan
penghasilan lainnya kepada WP luar negeri.
yang diterima akan dipotong PPh Pasal 4 ayat (2) oleh si
Wajib Pajak baik orang pribadi maupun badan ditunjuk

Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

30 31
pihak pemotong tersebut. Namun, apabila Wajib Pajak oleh Tuan Bonar atas penghasilan yang diterimanya :
menerima penghasilan yang merupakan objek PPh Pasal Rp1.000.000.000,00 x 5% = Rp50.000.000,00
4 ayat (2) dan pihak pemberi penghasilan adalah orang
pribadi (bukan pemotong), maka Wajib Pajak tersebut - PPh Pasal 15 adalah pemotongan Pajak penghasilan yang
wajib menyetor sendiri PPh Pasal 4 ayat (2) tersebut. dilakukan oleh pihak pemberi penghasilan kepada Wajib
Pajak tertentu yang menggunakan norma penghitungan
Contoh pemotongan dan penghitungan PPh Pasal 4 khusus. Wajib Pajak tertentu tersebut adalah perusahaan
ayat (2) atas penghasilan dari persewaan tanah dan/atau pelayaran atau penerbangan international, perusahaan
bangunan. asuransi luar negeri, perusahaan pengeboran minyak, gas
CV Polan membayar kepada Tuan A sebesar dan panas bumi, perusahaan dagang asing, perusahaan yang
Rp10.000.000,00. atas sewa toko. Besarnya PPh Pasal 4 melakukan investasi dalam bentuk bangun guna serah.
ayat (2) yang harus dipotong CV Polan :
Wajib Pajak badan ditunjuk untuk memotong PPh Pasal
Rp10.000.000,00 x 10% = Rp1.000.000,00
15, sedangkan Wajib Pajak orang pribadi tidak ditunjuk
Contoh pemotongan dan penghitungan PPh Pasal 4 untuk memotong PPh Pasal 15. Demikian sebaliknya,
ayat (2) atas penghasilan dari usaha jasa konstruksi. apabila Wajib Pajak menerima penghasilan yang
CV Polan menerima penghasilan atas jasa kosntruksi merupakan objek pemotongan PPh Pasal 15 dan pemberi
yang diserahkannya ke Dinas Pendidikan kota A sebesar penghasilan (pemberi kerja) juga merupakan pemotong
Rp500.000.000,00. Besarnya PPh Pasal 4 ayat (2) yang PPh Pasal 15, maka atas penghasilan yang diterima akan
harus dipotong Dinas Pendidikan Kota A atas penghasilan dipotong PPh Pasal 15 oleh pemotong. Namun, apabila
yang diterima CV Polan : Wajib Pajak menerima penghasilan yang merupakan objek
Rp500.000.000,00 x 2% = Rp10.000.000,00 PPh Pasal 15 dan pihak pemberi penghasilan adalah orang
pribadi (bukan pemotong), maka Wajib Pajak tersebut
Contoh penyetoran sendiri dan penghitungan PPh wajib menyetor sendiri PPh Pasal 15 tersebut.
Pasal 4 ayat (2) atas penghasilan dari pengalihan hak
atas tanah dan/atau bangunan. Contoh pemotongan dan penghitungan PPh Pasal
Tuan Bonar menerima penghasilan atas penjualan tanah 15 atas penghasilan dari sewa (charter) kapal milik
berikut bangunannya sebesar Rp1.000.000.000,00. perusahaan pelayaran dalam negeri.
Besarnya PPh Pasal 4 ayat (2) yang harus disetor sendiri CV Polan membayar kepada PT C yang merupakan
perushaan pelayaran sebesar Rp50.000.000,00 atas sewa

Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

32 33
kapal (charter). Besarnya PPh Pasal 15 yang harus dipotong CV Polan (menyerahkan (menjual) Barang Kena Pajak
oleh CV Polan :Rp50.000.000,00 x 1,2% = Rp600.000,00 berupa Alat-alat tulis kepada pembelinya seharga
Rp2.000.000,00. Besarnya PPN yang harus dipungut
Contoh penyetoran sendiri dan penghitungan PPh oleh CV Polan dari pembeli:
Pasal 15 atas penghasilan dari usaha pelayaran. Rp2.000.000,00 x 10% = Rp200.000,00
CV Utama memiliki usaha perkapalan dan menerima Sehingga total yang ditagih CV Polan kepada pembelinya :
penghasilan atas sewa kapal selama sebulan dari orang Rp2.000.000,00 + Rp200.000,00 =Rp2.200.000,00
pribadi (bukan pemotong) sebesar Rp10.000.000,00.
Contoh pemungutan dan penghitungan PPN
Besarnya PPh Pasal 15 yang harus disetor sendiri
atas penjualan Barang Kena Pajak kepada Kantor
oleh CV Utama atas penghasilan yang diterimanya
Pemerintahan (ditunjuk sebagai pemungut PPN).
:Rp10.000.000,00 x 1,2% = Rp120.000,00
CV Polan (sudah dikukuhkan sebagai PKP) menyerahkan
- PPN dan PPnBM adalah pemungutan pajak yang dilakukan jasa catering kepada Bendahara Kementerian Keuangan
oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP) atau pemungut yang dengan kontrak harga Rp20.000.000,00. Besarnya
ditunjuk (misalnya Bendahara Pemerintah) atas konsumsi PPN yang harus dipungut oleh CV Polan dari pembeli
barang dan/atau jasa kena pajak. Pengusaha Kena Pajak (Kementrian Keuangan):
yang ditunjuk untuk memungut PPN dan PPnBM adalah Rp20.000.000,00 x 10% = Rp2.000.000,00
pengusaha yang memiliki peredaran bruto (omzet) melebih Sehingga total yang ditagih CV Polan kepada Bendahara
Rp600.000.000,00 setahun atau pengusaha yang memilih Kementerian Keuangan:
sendiri untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak. Rp2.000.000,00 + Rp200.000, =Rp2.200.000,00

Wajib Pajak baik orang pribadi maupun badan yang Namun karena Bendahara Kementerian Keuangan
telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak, wajib ditunjuk sebagai pemungut, maka PPN yang ditagih CV
memungut PPN dan juga PPnBM (bila barangnya yang Polan (sebesar Rp200.000), disetor sendiri oleh Bandahara
diserahkan tergolong mewah) dari pembeli atau pemakai Kementerian Keuangan tersebut ke bank atau kantor pos.
jasanya.
Contoh pemungutan dan penghitungan PPN atas
Contoh pemungutan dan penghitungan PPN atas pembelian Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak .
penjualan Barang Kena Pajak. CV Polan (sudah dikukuhkan sebagai PKP) membeli mesin
cetak (Barang Kena Pajak) dari PT Bagus (PKP) seharga

Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

34 35
Rp50.000.000,00. Besarnya PPN yang harus dibayar oleh 1) SPT Masa, yaitu SPT yang digunakan untuk melakukan
CV Polan dari pembeli: pelaporan atas pembayaran pajak bulanan. Ada beberapa
Rp50.000.000,00 x 10% = Rp5.000.000,00 SPT Masa :
Sehingga total yang dibayar CV Polan kepada PT bagus : - PPh Pasal 21,
Rp50.000.000,00 + Rp5.000.000,00 =Rp55.000.000,00. - PPh Pasal 22,
- PPh Pasal 23,
Apabila pihak-pihak yang diberi kewajiban oleh Undang- - PPh Pasal 25,
Undang Perpajakan untuk melakukan pemotongan/ - PPh Pasal 26,
pemungutan tidak melakukan sesuai dengan ketentuan - PPh Pasal 4 (2)
yang berlaku, maka dapat dikenakan sanksi administrasi - PPh Pasal 15
berupa bunga 2% dan kenaikan 100%. - PPN dan PPnBM
Mengenai objek PPh dan tarif secara rinci terlampir dalam - Pemungut PPN
baku panduan ini.
2) SPT Tahunan, yaitu SPT yang digunakan untuk pelaporan
3. Pelaporan
tahunan. Ada beberapa jenis SPT Tahunan :
Sebagaimana ditentukan dalam Undang-undang Perpajakan,
- Badan
Surat Pemberitahuan (SPT) mempunyai fungsi sebagai
- Orang pribadi
suatu sarana bagi Wajib Pajak di dalam melaporkan dan
Saat ini khusus untuk SPT Masa PPN sudah dapat
mempertanggungjawabkan penghitungan jumlah pajak yang
disampaikan secara elektronik (on-line) melalui aplikasi
sebenarnya terutang. Selain itu Surat Pemberitahuan berfungsi
e-filing. Penyampaian SPT Tahunan PPh juga dapat
untuk melaporkan pembayaran atau pelunasan pajak baik yang
dilakukan secara online melalui aplikasi e-SPT.
dilakukan Wajib Pajak sendiri maupun melalui mekanisme
pemotongan dan pemungutan yang dilakukan oleh pihak Keterlambatan pelaporan untuk SPT Masa PPN dikenakan
pemotong/pemungut, melaporkan harta dan kewajiban, denda sebesar Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah),
dan pembayaran dari pemotong atau pemungut tentang dan untuk SPT Masa lainnya dikenakan denda sebesar
pemotongan dan pemungutan pajak yang telah dilakukan. Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah). Sedangkan untuk
Sehingga Surat Pemberitahuan mempunyai makna yang cukup keterlambatan SPT Tahunan PPh Orang pribadi khususnya
penting baik bagi Wajib Pajak maupun aparatur pajak. mulai Tahun Pajak 2008 dikenakan denda sebesar
Pelaporan pajak disampaikan ke KPP atau KP2KP dimana Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah), dan SPT Tahunan
Wajib Pajak terdaftar. SPT dapat dibedakan sebagai berikut :
Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

36 37
PPh Badan dikenakan denda sebesar Rp1.000.000,00
(satu juta rupiah). PPh Pasal 25 (angsuran
pajak) untuk Wajib Pajak Tgl.20 setelah
kriteria tertentu yang Akhir masa pajak berakhirnya
6
diperbolehkan melaporkan terakhir Masa Pajak
Batas Waktu Batas Waktu
No Jenis SPT beberapa Masa Pajak dalam terakhir
Pembayaran Pelaporan
satu SPT Masa

Masa
Hari kerja
Tgl. 10 bulan Tgl. 20 bulan terakhir
1 PPh Pasal 4 ayat (2) minggu
berikut berikut PPh Pasal 22, PPN & PPn 1 hari setelah
7 berikutnya
BM oleh Bea Cukai dipungut
(melapor
secara
Tgl. 10 bulan Tgl. 20 bulan mingguan)
2 PPh Pasal 15
berikut berikut

Pada hari yang


Tgl. 10 bulan Tgl. 20 bulan PPh Pasal 22 - Bendahara sama saat Tgl. 14 bulan
3 PPh Pasal 21/26 8
berikut berikut Pemerintah penyerahan berikut
barang

Tgl. 10 bulan Tgl. 20 bulan Sebelum


4 PPh Pasal 23/26
berikut berikut 9 PPh Pasal 22 - Pertamina Delivery Order
dibayar

PPh Pasal 25 (angsuran


Tgl. 15 bulan Tgl. 20 bulan PPh Pasal 22 - Pemungut Tgl. 10 bulan Tgl. 20 bulan
5 pajak) untuk Wajib Pajak 10
berikut berikut tertentu berikut berikut
orang pribadi dan badan

Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

38 39
Akhir bulan Batas Waktu Batas Waktu
No Jenis SPT
berikutnya Pembayaran Pelaporan
Akhir bulan
setelah Tahunan
berikutnya
berakhirnya
11 PPN dan PPn BM - PKP setelah
Masa Pajak
berakhirnya
dan sebelum akhir bulan ketiga
Masa Pajak
SPT Masa PPN PPh - Orang Sebelum SPT Tahunan setelah berakhirnya
disampaikan 1
pribadi PPh disampaikan tahun atau bagian
tahun pajak
PPN dan PPn BM - Tgl. 7 bulan Tgl. 14 bulan
12
Bendaharawan berikut berikut
akhir bulan keempat
Sebelum SPT Tahunan setelah berakhirnya
2 PPh - Badan
PPh disampaikan tahun atau bagian
PPN & PPn BM - Tgl. 15 bulan Tgl. 20 bulan tahun pajak
13
Pemungut Non Bendahara berikut berikut

6 (enam) bulan sejak


3 PBB tanggal diterimanya ----
PPh Pasal 4 ayat (2), Pasal Tgl.20 setelah SPPT
Sesuai batas
15,21,23, PPN dan PPnBM berakhirnya
14 waktu per SPT
Untuk Wajib Pajak Kriteria Masa Pajak
Masa
Tertentu terakhir

Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

40 41
C. KEWAJIBAN DALAM HAL DIPERIKSA D. KEWAJIBAN MEMBERI DATA

Untuk menguji kepatuhan Wajib Pajak dalam memenuhi Setiap instansi pemerintah, lembaga, asosiasi, dan pihak lain,
kewajiban perpajakannya, Direktur Jenderal Pajak dapat melakukan wajib memberikan data dan informasi yang berkaitan dengan
pemeriksaan terhadap Wajib Pajak. Pelaksanaan pemeriksaan perpajakan kepada Direktorat Jenderal Pajak yang ketentuannya
dilakukan dalam rangka menjalankan fungsi pengawasan terhadap diatur pada Pasal 35A UU Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan
Wajib Pajak yang bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan Wajib Umum dan Tata Cara Perpajakan Sebagaimana Telah Diubah
Pajak. Dengan UU Nomor 16 Tahun 2009.
Dalam rangka pengawasan kepatuhan pelaksanaan kewajiban
Kewajiban Wajib Pajak yang diperiksa adalah :
perpajakan sebagai konsekuensi penerapan sistem self assessment,
1. memenuhi panggilan untuk datang menghadiri Pemeriksaan
data dan informasi yang berkaitan dengan perpajakan yang
sesuai dengan waktu yang ditentukan khususnya untuk jenis
bersumber dari instansi pemerintah, lembaga, asosiasi, dan pihak
Pemeriksaan Kantor;
lain sangat diperlukan oleh Direktorat Jenderal Pajak. Data dan
2. memperlihatkan dan/atau meminjamkan buku atau catatan,
informasi dimaksud adalah data dan informasi orang pribadi atau
dokumen yang menjadi dasarnya, dan dokumen lain termasuk
badan yang dapat menggambarkan kegiatan atau usaha, peredaran
data yang dikelolah secara elektronik, yang berhubungan
usaha, penghasilan dan/atau kekayaan yang bersangkutan, termasuk
dengan penghasilan yang diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan
informasi mengenai nasabah debitur, data transaksi keuangan dan
bebas Wajib Pajak, atau objek yang terutang pajak. Khusus
lalu lintas devisa, kartu kredit, serta laporan keuangan dan/atau
untuk Pemeriksaan Lapangan, Wajib Pajak wajib memberikan
laporan kegiatan usaha yang disampaikan kepada instansi lain di
kesempatan untuk mengakses dan/atau mengunduh data yang
luar Direktorat Jenderal Pajak.
dikelolah secara elektronik;
Setiap orang yang dengan sengaja tidak memenuhi kewajiban
3. memberikan kesempatan untuk memasuki tempat atau ruang
memberikan data dan informasi yang berkaitan dengan perpajakan
yang dipandang perlu dan memberi bantuan lainnya guna
dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau
kelancaran pemeriksaan;
denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
4. menyampaikan tanggapan secara tertulis atas Surat
Sedangkan untuk setiap orang yang dengan sengaja menyebabkan
Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan;
tidak terpenuhinya kewajiban pejabat dan pihak lain (kewajiban
5. Meminjamkan kertas kerja pemeriksaan yang dibuat oleh
memberikan data dan informasi yang berkaitan dengan perpajakan)
Akuntan Publik khususnya untuk jenis Pemeriksaan Kantor;
dipidana dengan pidana kurungan paling lama 10 (sepuluh) bulan atau
6. memberikan keterangan lain baik lisan maupun tulisan yang
denda paling banyak Rp800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah).
diperlukan.

Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

42 43
HAK WAJIB PAJAK ADALAH : B. HAK DALAM HAL WAJIB PAJAK DILAKUKAN
PEMERIKSAAN
A. HAK ATAS KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK
Pemeriksaan
Dalam hal pajak yang terutang untuk suatu tahun pajak Direktorat Jenderal Pajak dapat melakukan pemeriksaan
ternyata lebih kecil dari jumlah kredit pajak, atau dengan kata lain dengan tujuan menguji kepatuhan Wajib Pajak dan tujuan lain
pembayaran pajak yang dibayar atau dipotong atau dipungut lebih yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak.
besar dari yang seharusnya terutang, maka Wajib Pajak mempunyai Dalam hal dilakukan pemeriksaan, Wajib Pajak berhak :
hak untuk mendapatkan kembali kelebihan tersebut. Pengembalian - meminta Surat Perintah Pemeriksaan;
kelebihan pembayaran pajak dapat diberikan dalam waktu 12 (dua - melihat Tanda Pengenal Pemeriksa;
belas) bulan sejak surat permohonan diterima secara lengkap. - mendapat penjelasan mengenai maksud dan tujuan
Untuk Wajib Pajak masuk kriteria Wajib Pajak Patuh, pemeriksaan;
pengembalian kelebihan pembayaran pajak dapat dilakukan - meminta rincian perbedaan antara hasil pemeriksaan dan SPT;
paling lambat 3 bulan untuk PPh dan 1 bulan untuk PPN sejak - untuk hadir dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan dalam
permohonan diterima. Perlu diketahui pengembalian ini dilakukan batas waktu yang ditentukan.
tanpa pemeriksaan.
Berdasarkan ruang lingkupnya jenis-jenis pemeriksaan
Wajib Pajak dapat melakukan permohonan pengembalian sebagaimana disebutkan di atas dapat dibedakan menjadi
kelebihan pembayaran pajak melalui dua cara : pemeriksaan lapangan dan pemeriksaan kantor. Pemeriksaan
1. melalui Surat Pemberitahuan (SPT), Kantor dilakukan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan
2. dengan mengirimkan surat permohonan yang ditujukan dan dapat diperpanjang menjadi 6 (enam) bulan yang dihitung
kepada sejak tanggal Wajib Pajak datang memenuhi surat panggilan dalam
Kepala KPP. rangka Pemeriksaan Kantor sampai dengan tanggal Laporan Hasil
Pemeriksaan.
Apabila Direktorat Jenderal Pajak terlambat mengembalikan Pemeriksaan Lapangan dilakukan dalam jangka waktu paling
kelebihan pembayaran yang semestinya dilakukan, maka Wajib lama 4 (empat) bulan dan dapat diperpanjang menjadi paling
Pajak berhak menerima bunga 2% per bulan maksimum 24 bulan lama 8 (delapan) bulan yang dihitung sejak tanggal Surat perintah
Pemeriksaan sampai dengan tanggal Laporan Hasil Pemeriksaan.

Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

44 45
C. HAK UNTUK MENGAJUKAN KEBERATAN, BANDING
Rp100.000
& PENINJAUAN KEMBALI
a. Masa atau Per SPT
Rp500.000
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Direktorat
Jenderal Pajak, maka akan diterbitkan suatu surat ketetapan pajak, Rp100.000
yang dapat mengakibatkan pajak terutang menjadi kurang bayar, b. Tahunan atau Per SPT
lebih bayar, atau nihil. Jika Wajib Pajak tidak sependapat maka dapat Rp1.000.000
mengajukan keberatan atas surat ketetapan tersebut. Selanjutya
apabila belum puas dengan keputusan keberatan tersebut maka Dari jumlah
Pembetulan sendiri dan pajak yang
Wajib Pajak dapat mengajukan banding. Langkah terakhir yang 2 8 (3) 150%
belum disidik kurang
dapat dilakukan oleh Wajib Pajak dalam sengketa pajak adalah dibayar
peninjauan kembali ke Mahkamah Agung.
Penetapan pajak dapat dilakukan oleh Direktur Jenderal Pajak. pengusaha yang telah
Jenis-jenis ketetapan yag dikeluarkan adalah : Surat Ketetapan dikukuhkan sebagai
Pajak Lebih Bayar (SKPLB), Surat Ketetapan Pajak Kurang PKP, tetapi tidak
Bayar (SKPKB), Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan 3 14 (4) membuat faktur pajak 2% Dari DPP
atau membuat faktur
(SKPKBT), dan Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN). Disamping
pajak, tetapi tidak tepat
itu dapat diterbitkan pula Surat Tagihan Pajak (STP) dalam hal waktu;
dikenakannya sanksi administrasi dapat berupa denda, bungan, dan
kenaikan. pengusaha yang telah
dikukuhkan sebagai
Sanksi Administrasi PKP yang tidak mengisi 2%
faktur pajak secara
No Pasal Masalah Sanksi Ket. lengkap

Denda
PKP melaporkan faktur
SPT Terlambat pajak tidak sesuai
1 7 (1) 2%
disampaikan : dengan masa penerbitan
faktur pajak

Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

46 47
Bunga Per bulan,
dari jumlah
Per bulan, pajak tidak/
dari jumlah b. SPT kurang bayar 2%
8 (2 Pembetulan SPT Masa kurang
1. 2% pajak yang dibayr, max
dan 2a) dan Tahunan
kurang 24 bulan
dibayar
PKP yang gagal
Per bulan, berproduksi dan telah
Keterlambatan 14 (5) 2%
9 (2a dari jumlah
2. pembayaran pajak masa 2% diberikan pengembalian
dan 2b) pajak
dan tahunan Pajak Masukan
terutang

Per bulan, SKPKBT diterbitkan


Dari jumlah
Kekurangan dari jumlah setelah lewat waktu
pajak yang
3. 13 (2) pembayaran pajak 2% kurang 5 tahun karena
6. 15 (4) 48% tidak atau
dalam SKPKB dibayar, max adanya tindak pidana
kurang
24 bulan perpajakan maupun
dibayar
tindak pidana lainnya
SKPKB diterbitkan
Dari jumlah
setelah lewat waktu SKPKB/T, SK Per bulan,
paak yang
5 tahun karena Pembetulan, SK atas jumlah
4. 13 (5) 48% tidak mau
adanya tindak pidana Keberatan, Putusan pajak yang
atau kurang 7. 19 (1) 2%
perpajakan maupun Banding yang tidak atau
dibayar. menyebabkan kurang kurang
tindak pidana lainnya
bayar terlambat dibayar dibayar
Per bulan,
dari jumlah Per bulan,
bagian
a. PPh tahun berjalan pajak tidak/
5. 14 (3) 2% Mengangsur atau dari bulan
tidak/kurang bayar kurang 8. 19 (2) 2%
menunda dihitung
dibayr, max
penuh 1
24 bulan bulan

Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

48 49
Atas Dari PPN/
Kekurangan pajak kekurangan PPnBM
9. 19 (3) 2% c. PPN/PPnBM tidak
akibat penundaan SPT pembayaran 100% yang tidak
pajak atau kurang dibayar
atau kurang
Kenaikan dibayar

Pengungkapan ketidak Dari pajak Dari jumlah


1. 8 (5) benaran SPT sebelum 50% yang kurang Kekurangan pajak pada kekurangan
3. 15 (2) 100%
terbitnya SKP dibayar SKPKBT pajak
tersebut
Apabila: SPT
tidak disampaikan
sebagaimana disebut
1. Keberatan
dalam surat teguran,
PPN/PPnBM yang Wajib Pajak mempunyai hak untuk mengajukan keberatan
2. 13 (3)
tidak seharusnya atas suatu ketetapan pajak dengan mengajukan keberatan
dikompensasikan atau
secara tertulis kepada Direktur Jenderal Pajak paling lambat
tidak tarif 0%, tidak
3 bulan sejak tanggal dikirim surat ketetapan pajak atau sejak
terpenuhinya Pasal 28
tanggal pemotongan atau pemungutan kecuali apabila Wajib
dan 29
Pajak dapat menunjukkan bahwa jangka waktu tersebut tidak
Dari PPh dapat dipenuhi karena keadaan di luar kekuasaannya dan atas
a. PPh yang tidak atau yang tidak/ keberatan tersebut Direktur Jenderal Pajak akan memberikan
50%
kurang dibayar kurang keputusan paling lama dalam jangka waktu 12 (dua belas)
dibayar bulan sejak surat keberatan diterima.
Dari PPh Syarat pengajuan keberatan adalah :
b. tidak/kurang yang tidak/
- Mengajukan surat keberatan kepada Direktur Jenderal
dipotong/ dipungut/ 100% kurang
disetorkan dipotong/
Pajak c.q. Kepala Kantor Pelayanan Pajak setempat atas
dipungut SKPKB, SKPKBT, SKPLB, SKPN, dan Pemotongan dan

Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

50 51
Pemungutan oleh pihak ketiga. Peradilan Pajak. Permohonan banding diajukan secara tertulis
- Diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan dalam bahasa Indonesia dalam waktu 3 (tiga) bulan sejak
mengemukakan jumlah pajak terutang menurut keputusan diterima dilampiri surat Keputusan Keberatan
perhitungan Wajib Pajak dengan menyebutkan alasan- tersebut. Terhadap 1 (satu) Keputusan diajukan 1 (satu) Surat
alasan yang jelas. Banding. Pengadilan Pajak harus menetapkan putusan paling
- Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga) lambat 12 (dua belas) bulan sejak Surat Banding diterima.
bulan sejak surat ketetapan pajak, kecuali Wajib Pajak Dalam hal permohonan banding ditolak atau dikabulkan
dapat menunjukkan bahwa jangka waktu itu tidak dapat sebagian, Wajib Pajak dikenai sanksi administrasi berupa denda
dipenuhi karena di luar kekuasaannya. sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah pajak berdasarkan
- Keberatan yang tidak memenuhi persyaratan di atas Putusan Banding dikurangi dengan pembayaran pajak yang
tidak dianggap sebagai Surat Keberatan, sehingga tidak telah dibayar sebelum mengajukan keberatan.
dipertimbangkan.
- Dalam hal Wajib Pajak mengajukan keberatan atas surat 3. Peninjauan Kembali (PK)
ketetapan pajak, Wajib Pajak wajib melunasi pajak yang Apabila Wajib Pajak masih belum puas dengan Putusan
masih harus dibayar paling sedikit sejumlah yang telah Banding, maka Wajib Pajak masih memiliki hak mengajukan
disetujui Wajib Pajak dalam pembahasan akhir hasil Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung. Permohonan
pemeriksaan, sebelum surat keberatan disampaikan. Peninjauan Kembali hanya dapat diajukan 1 (satu) kali kepada
Mahkamah Agung melalui Pengadilan Pajak.
Perlu diketahui bahwa apabila permohonan keberatan Pengajuan permohonan PK dilakukan dalam jangka waktu
Wajib Pajak ditolak dan Wajib Pajak tidak mengajukan banding paling lambat 3 (tiga) bulan terhitung sejak diketahuinya
maka Wajib Pajak dikenai sanksi administrasi berupa denda kebohongan atau tipu muslihat atau sejak putusan Hakim
sebesar 50% (lima puluh persen) dari jumlah pajak berdasarkan Pengadilan pidana memperoleh kekuatan hukum tetap atau
keputusan keberatan dikurangi dengan pajak yang telah dibayar ditemukannya bukti tertulis baru atau sejak putusan banding
sebelum mengajukan keberatan. dikirim.
Mahkamah Agung mengambil keputusan dalam jangka
2. Banding waktu 6 (enam) bulan sejak permohonan PK diterima.
Apabila Wajib Pajak masih belum puas dengan Surat
Keputusan Keberatan atas keberatan yang diajukannya, maka
Wajib Pajak masih dapat mengajukan banding ke Badan

Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

52 53
D. HAK-HAK WAJIB PAJAK LAINNYA - Hak Untuk Penundaan Pelaporan SPT Tahunan
Dengan alasan-alasan tertentu, Wajib Pajak dapat
- Hak Kerahasiaan Bagi Wajib Pajak menyampaikan perpanjangan penyampaian SPT Tahunan baik
Wajib Pajak mempunyai hak untuk mendapat perlindungan PPh Badan maupun PPh Orang pribadi.
kerahasiaan atas segala sesuatu informasi yang telah
disampaikannya kepada Direktorat Jenderal Pajak dalam rangka - Hak Untuk Pengurangan PPh Pasal 25
menjalankan ketentuan perpajakan. Disamping itu pihak lain Dengan alasan-alasan tertentu, Wajib Pajak dapat mengajukan
yang melakukan tugas di bidang perpajakan juga dilarang pengurangan besarnya angsuran PPh Pasal 25.
mengungkapkan kerahasiaan Wajib Pajak, termasuk tenaga
- Hak Untuk Pengurangan PBB (Pajak Bumi dan
ahli, sepert ahli bahasa, akuntan, pengacara yang ditunjuk oleh
Bangunan)
Direktur Jenderal Pajak untuk membantu pelaksanaan undang-
Wajib Pajak orang pribadi atau badan karena kondisi tertentu
undang perpajakan.
objek pajak yang ada hubungannya dengan subjek pajak atau
Kerahasiaan Wajib Pajak antara lain : karena sebab-sebab tertentu lainnya serta dalam hal objek
• Surat Pemberitahuan, laporan keuangan, dan dokumen pajak yang terkena bencana alam dan juga bagi Wajib Pajak
lainnya yang dilaporkan oleh Wajib Pajak; anggota veteran pejuang kemerdekaan dan veteran pembela
• Data dari pihak ketiga yang bersifat rahasia; kemerdekaan, dapat mengajukan permohonan pengurangan
• Dokumen atau rahasia Wajib Pajak lainnya sesuai ketentuan atas pajak terutang. Khusus untuk Pajak Bumi dan Bangunan
perpajakan yang berlaku. Pedesaan dan Perkotaan (PBB P2) yang sudah dialihkan ke
Pemerintah Daerah (Kota/Kabupaten), pengurusan untuk
Namun demikian dalam rangka penyidikan, penuntutan pengurangan PBB tidak lagi di Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
atau dalam rangka kerjasama dengan instansi pemerintah tetapi di Kantor Dinas Pendapatan Kota/kabupaten setempat.
lainnya, keterangan atau bukti tertuils dari atau tentang Wajib - Hak Untuk Pembebasan Pajak
Pajak dapat diberikan atau diperlihatkan kepada pihak tertentu Dengan alasan-alasan tertentu, Wajib Pajak dapat mengajukan
yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan. permohonan pembebasan atas pemotongan/ pemungutan
Pajak Penghasilan.
- Hak Untuk Pengangsuran atau Penundaan Pembayaran
Dalam hal-hal atau kondisi tertentu, Wajib Pajak dapat - Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pembayaran Pajak
mengajukan permohonan menunda pembayaran pajak. Wajib Pajak yang telah memenuhi kriteria tertentu sebagai Wajib
Pajak Patuh dapat diberikan pengembalian pendahuluan kelebihan

Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

54 55
pembayaran pajak dalam jangka waktu paling lambat 1 bulan
untuk PPN dan 3 bulan untuk PPh sejak tanggal permohonan.

- Hak Untuk Mendapatkan Pajak Ditanggung Pemerintah


Dalam rangka pelaksanaan proyek pemerintah yang dibiayai
dengan hibah atau dana pinjaman luar negeri PPh yang terutang
atas penghasilan yang diterima oleh kontraktor, konsultan dan
supplier utama ditanggung oleh pemerintah.

- Hak Untuk Mendapatkan Insentif Perpajakan


Di bidang PPN, untuk Barang Kena Pajak tertentu atau
kegiatan tertentu diberikan fasilitas pembebasan PPN atau
PPN Tidak Dipungut. BKP tertentu yang dibebaskan dari
pengenaan PPN antara lain Kereta Api, Pesawat Udara, Kapal
Laut, Buku-buku, perlengkapan TNI/POLRI yang diimpor
maupun yang penyerahannya di dalam daerah pabean oleh
Wajib Pajak tertentu. Perusahaan yang melakukan kegiatan di
kawasan tertentu seperti Kawasan Berikat mendapat fasilitas
PPN Tidak Dipungut antara lain atas impor dan perolehan
bahan baku.

Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

56
BAB 3
Informasi Lebih Lanjut
BAB 3
INFORMASI LEBIH LANJUT

Apabila anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang perpajakan,


Wajib Pajak dapat menghubungi Kantor Wilayah, KPP dan KP2KP
terdekat. Anda juga dapat mengakses website DJP dengan alamat
www.pajak.go.id untuk mengetahui ketentuan perpajakan yang
berlaku.

Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

59
Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

60
BAB 4
Pelayanan dan Keluhan
BAB 4
PELAYANAN DAN KELUHAN

Sampaikan keluhan, kritik dan sarana anda atas pelayanan


Direktorat Jenderal Pajak secara langsung ke Kotak Pos 111 JKTM
12700.
Sampaikan keluhan, kritik dan sarana anda atas pelayanan
Direktorat Jenderal Pajak melalui Komisi Ombudsman Nasional,
Jalan Adityawarman No. 43 Kebayoran Baru Jakarta 12160 telepon
(021) 7258574-78 fax (021) 7258579.
Wajib Pajak yang ingin mendapat informasi perpajakan dan
menyampaikan keluhan dapat menghubungi :
Kring Pajak : 500 200 (Informasi & Pengaduan)
Pengaduan : pengaduan@pajak.go.id
Web : www.pajak.go.id

Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

63
Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

64
BAB 5
Singkatan - Singkatan
BAB 5
SINGKATAN SINGKATAN

Dibawah ini ada beberapa singkatan yang telah biasa digunakan


dalam kegiatan sehari-hari di perpajakan :

- BKP : Barang Kena Pajak


- BPHTB : Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
- DJP : Direktorat Jenderal Pajak
- JKP : Jasa Kena Pajak
- KPP : Kantor Pelayanan Pajak
- KP2KP : Kantor Pelayanan Penyuluhan dan
Konsultasi Perpajakan
- NOP : Nomor Objek Pajak
- NJOP : Nilai Jual Objek Pajak
- NPWP : Nomor Pokok Wajib Pajak
- PBB : Pajak Bumi dan Bangunan
- PKP : Pengusaha Kena Pajak
- PPKP : Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
- PPN : Pajak Pertambahan Nilai
- PPn BM : Pajak Penjualan atas Barang Mewah
- PPh : Pajak Penghasilan
- PTKP : Penghasilan Tidak Kena Pajak
- SKP : Surat Ketetapan Pajak
- SKPKB : Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
- SKPKBT : Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
Tambahan

Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

67
- SKPLB : Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar
- SKPN : Surat Ketetapan Pajak Nihil
- SPT : Surat Pemberitahuan
- SPOP : Surat Pemberitahuan Objek Pajak
- SPPT : Surat Pemberitahuan Pajak Terutang
- SSP : Surat Setoran Pajak
- SSB : Surat Setoran Bea Perolehan Hak Atas Tanah
dan Bangunan
- STTS : Surat Tanda Terima Setoran (Pajak Bumi dan
Bangunan)
- STP : Surat Tagihan Pajak
- WP : Wajib Pajak
- OPPT : Orang Pribadi Pengusaha Tertentu

Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

68
BAB 6
Lampiran
BAB 6
LAMPIRAN
Lampiran I : Contoh Pengisian SSP
Lampran II : Petunjukan Pengisian SSP, Kode Jenis Pajak dan
Jenis Setoran
Lampiran III : Informasi Perpajakan Lainnya
Lampiran IV : Alamat Kantor Pelayanan Pajak

Lampiran I

Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

71
BUKU PETUNJUK PENGISIAN SURAT SETORAN tertera di atas tabel-tabel berikut untuk setiap jenis pajak yang
PAJAK (SSP) akan dibayar atau disetor.
2. Kode Jenis Setoran (KJS) diisi dengan angka dalam kolom
Lampiran II “Kode Jenis Setoran” untuk setiap jenis pajak yang akan
I. NPWP, Nama WP dan Alamat dibayar atau disetor pada tabel berikut sesuai dengan
penjelasan dalam kolom “Keterangan”.
Diisi sesuai dengan :
Catatan : Kedua kode tersebut harus diisi dengan benar dan
1. NPWP diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak
lengkap agar kewajiban perpajakan yang telah dibayar dapat
(NPWP
diadministrasikan dengan tepat.
yang dimiliki Wajib Pajak.
2. Nama WP diisi dengan Nama Wajib Pajak. III. Uraian Pembayaran (untuk SSP Standar)

3. Alamat diisi sesuai dengan alamat yang tercantum Diisi sesuai dengan uraian dalam kolom “Jenis Setoran” yang
dalam berkenaan dengan Kode MAP dan Kode Jenis Setoran pada
Surat Keterangan Terdaftar (SKT). tabel berikut.
Khusus PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas transaksi Pengalihan
Catatan : Bagi WP yang belum memiliki NPWP
Hak atas Tanah dan Bangunan, dilengkapi dengan nama
1. NPWP diisi :
pembeli dan lokasi objek pajak.
a. Untuk WP berbentuk Badan Usaha diisi dengan
Khusus PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas Persewaan Tanah dan
01.000.000.0-XXX.000
Bangunan yang disetor oleh yang menyewakan, dilengkapi
b. Untuk WP Orang Pribadi diisi dengan
dengan nama penyewa dan lokasi objek sewa.
04.000.000.0-XXX.000
2. XXX diisi dengan Nomor Kode KPP Domisili IV. Masa Pajak
pembayar Diisi dengan memberi tanda silang pada salah satu kolom bulan
pajak. untuk masa pajak yang dibayar atau disetor. Pembayaran atau
3. Nama dan Alamat diisi dengan lengkap sesuai dengan setoran untuk lebih dari satu masa pajak dilakukan dengan
Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau identitas lainnya menggunakan satu SSP untuk setiap masa pajak.
yang sah. V. Tahun Pajak
II. Kode Akun Pajak dan Kode Jenis Setoran Diisi tahun terutangnya pajak.
1. Kode Akun Pajak diisi dengan angka Kode Akun Pajak yang VI. Nomor Ketetapan

Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

72 73
Diisi nomor ketetapan yang tercantum pada surat ketetapan XI. Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran (untuk SSP
pajak (SKPKB, SKPKBT) atau Surat Tagihan Pajak (STP) Standar)
hanya apabila SSP digunakan untuk membayar atau menyetor Diisi Nomor Transaksi Pembayaran Pajak (NTPP) dan atau
pajak yang kurang dibayar/disetor berdasarkan surat ketetapan Nomor Transaksi Bank (NTB) atau Nomor Transaksi Pos
pajak atau STP. (NTP) hanya oleh Kantor Penerima Pembayaran yang telah
mengadakan kerja sama Modul Penerimaan Negara (MPN)
VII. Jumlah Pembayaran
dengan Direktorat Jenderal Pajak.
Diisi dengan angka jumlah pajak yang dibayar atau disetor
dalam rupiah penuh. XII. Pemberlakuan SSP Baru
Pembayaran pajak dengan menggunakan mata uang Dollar SSP dan kode akun pajak sebagaimana terlampir ini mulai
Amerika Serikat (bagi WP yang diwajibkan melakukan berlaku pada tanggal 1 Juli 2009
pembayaran pajak dalam mata uang Dollar Amerika Serikat),
diisi secara lengkap sampai dengan sen.

VIII. Terbilang (untuk SSP Standar)


TABEL KODE AKUN PAJAK DAN KODE JENIS
SETORAN
Diisi jumlah pajak yang dibayar atau disetor dengan huruf
latin dan menggunakan bahasa Indonesia.
1. Kode Akun Pajak 411121 Untuk Jenis Pajak PPh Pasal 21.
IX. Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran (untuk SSP
KODE
Standar)
JENIS JENIS SETORAN KETERANGAN
Diisi tanggal penerimaan pembayaran atau setoran oleh SETORAN
Kantor Penerima Pembayaran (Bank Persepsi/Devisa Persepsi
atau PT. Pos Indonesia), tanda tangan, dan nama jelas petugas untuk pembayaran pajak
penerima pembayaran atau setoran, serta cap/stempel Kantor yang masih harus disetor yang
100 Masa PPh Pasal 21
tercantum dalam SPT Masa
Penerima Pembayaran.
PPh Pasal 21.
X. Wajib Pajak/Penyetor (untuk SSP Standar)
Diisi tempat dan tanggal pembayaran atau penyetoran, tanda Pembayaran untuk pembayaran pajak
tangan, dan nama jelas Wajib Pajak/Penyetor serta stempel 199 Pendahuluan skp PPh sebelum diterbitkan surat
usaha. Pasal 21 ketetapan pajak PPh Pasal 21.

Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

74 75
untuk pembayaran pajak untuk pembayaran jumlah
yang masih harus disetor SKPKBT PPh Final yang masih harus dibayar yang
200 Tahunan PPh Pasal 21 Pasal 21 Pembayaran tercantum dalam SKPKBT
yang tercantum dalam SPT
Tahunan PPh Pasal 21. Sekaligus PPh Final
321
Atas Jaminan Hari Tua, Pasal 21 pembayaran sekaligus
Uang Tebusan Pensiun, atas Jaminan Hari Tua, Uang
untuk pembayaran jumlah
dan Uang Pesangon Tebusan Pensiun dan Uang
yang masih harus dibayar yang
Pesangon.
300 STP PPh Pasal 21 tercantum dalam
Surat Tagihan Pajak (STP) PPh untuk pembayaran jumlah
Pasal 21. Pembayaran atas
yang masih harus dibayar
Surat Keputusan
yang tercantum dalam Surat
390 Pembetulan, Surat
untuk pembayaran jumlah Keputusan Pembetulan, Surat
Keputusan Keberatan,
yang masih harus dibayar yang Keputusan Keberatan, atau
310 SKPKB PPh Pasal 21 atau Putusan Banding
tercantum dalam SKPKB PPh Putusan Banding.
Pasal 21.
PPh Final Pasal 21 untuk pembayaran PPh Final
untuk pembayaran jumlah Pembayaran Sekaligus Pasal 21 pembayaran sekaligus
SKPKB PPh Final 401 Atas Jaminan Hari Tua, atas Jaminan Hari Tua, Uang
yang masih harus dibayar yang
Pasal 21 Pembayaran Uang Tebusan Pensiun, Tebusan Pensiun, dan Uang
tercantum dalam SKPKB PPh
Sekaligus Atas Jaminan dan Uang Pesangon Pesangon.
311 Final Pasal 21 pembayaran
Hari Tua, Uang
sekaligus atas Jaminan Hari
Tebusan Pensiun, dan
Tua, Uang Tebusan Pensiun, PPh Final Pasal 21
Uang Pesangon untuk pembayaran PPh Final
dan Uang Pesangon. atas honorarium atau
Pasal 21 atas honorarium atau
imbalan
imbalan lain yang
untuk pembayaran jumlah 402 lain yang diterima
diterima Pejabat Negara, PNS,
yang masih harus dibayar yang Pejabat Negara, PNS,
320 SKPKBT PPh Pasal 21 anggota TNI/POLRI dan para
tercantum dalam SKPKBT anggota TNI/POLRI
pensiunnya.
PPh Pasal 21. dan para pensiunnya

Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

76 77
2. Kode Akun Pajak 411122 Untuk Jenis Pajak PPh Pasal 22.
untuk pembayaran jumlah
KODE SKPKBT PPh Pasal yang masih harus dibayar yang
320
JENIS JENIS SETORAN KETERANGAN 22 tercantum dalam SKPKBT
SETORAN PPh Pasal 22.

untuk pembayaran pajak yang untuk pembayaran jumlah


100 Masa PPh Pasal 22 harus disetor yang tercantum SKPKBT PPh Final yang masih harus dibayar yang
321
dalam SPT Masa PPh Pasal 22. Pasal 22 tercantum dalam SKPKBT
PPh Final Pasal 22.

Pembayaran untuk pembayaran pajak


Pembayaran atas untuk pembayaran jumlah
199 Pendahuluan skp PPh sebelum diterbitkan surat
Surat Keputusan yang masih harus dibayar
Pasal 22 ketetapan pajak PPh Pasal 22.
Pembetulan, yang tercantum dalam Surat
390
Surat Keputusan Keputusan Pembetulan, Surat
untuk pembayaran jumlah Keberatan, atau Keputusan Keberatan, atau
yang masih harus dibayar yang Putusan Banding Putusan Banding.
200 STP PPh Pasal 22
tercantum dalam STP PPh
Pasal 22.
PPh Final Pasal 22 untuk pembayaran PPh Final
401
atas Penebusan Migas Pasal 22 atas Penebusan Migas.
untuk pembayaran jumlah
yang masih harus dibayar yang
310 SKPKB PPh Pasal 22 PPh Final Pasal 22 atas
tercantum dalam SKPKB PPh untuk pembayaran PPh Final
Penyerahan Rokok
Pasal 22. 402 Pasal 22 atas penyerahan rokok
Produksi Dalam
produksi dalam negeri.
Negeri
untuk pembayaran jumlah
SKPKB PPh Final yang masih harus dibayar yang untuk pembayaran PPh
311 Pemungut PPh Pasal
Pasal 22 tercantum dalam SKPKB PPh 900 Pasal 22 yang dipungut oleh
Final Pasal 22. 22
Pemungut.

Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

78 79
3. Kode Akun Pajak 411123 Untuk Jenis Pajak PPh Pasal 22 untuk pembayaran jumlah
Pembayaran atas
Impor. yang masih harus dibayar
Surat Keputusan
yang tercantum dalam Surat
KODE 390 Pembetulan, Surat
Keputusan Pembetulan, Surat
JENIS JENIS SETORAN KETERANGAN Keputusan Keberatan,
Keputusan Keberatan, atau
SETORAN atau Putusan Banding
Putusan Banding.
untuk pembayaran pajak yang
harus
4. Kode Akun Pajak 411124 Untuk Jenis Pajak PPh Pasal 23
Masa PPh Pasal 22
100 disetor yang tercantum dalam KODE
Impor
SPT Masa PPh Pasal 22 atas JENIS JENIS SETORAN KETERANGAN
transaksi impor. SETORAN

untuk pembayaran PPh Pasal 23


untuk pembayaran pajak yang harus disetor (selain PPh
Pembayaran
sebelum diterbitkan surat 100 Masa PPh Pasal 23 Pasal 23 atas dividen, bunga,
199 Pendahuluan skp PPh
ketetapan pajak PPh Pasal 22 royalti, dan jasa) yang tercantum
Pasal 22 Impor
Impor. dalam SPT Masa PPh Pasal 23.

untuk pembayaran jumlah untuk pembayaran PPh Pasal 23


STP PPh Pasal 22 yang masih harus dibayar yang yang harus disetor atas dividen
300 PPh Pasal 23 atas yang dibayarkan kepada Wajib
Impor tercantum dalam STP PPh Pasal 101
Dividen Pajak dalam negeri yang
22 atas transaksi impor. tercantum dalam SPT Masa PPh
Pasal 23.
untuk pembayaran jumlah
SKPKB PPh Pasal 22 yang masih harus dibayar yang
310 untuk pembayaran PPh Pasal 23
Impor tercantum dalam SKPKB PPh
Pasal 22 atas transaksi impor. yang harus disetor atas bunga
(termasuk premium, diskonto
PPh Pasal 23 atas dan imbalan karena jaminan
untuk pembayaran jumlah 102
Bunga pengembalian utang) yang
SKPKBT PPh Pasal yang masih harus dibayar yang dibayarkan kepada Wajib Pajak
320
22 Impor tercantum dalam SKPKBT PPh dalam negeri yang tercantum
Pasal 22 atas transaksi impor. dalam SPT Masa PPh Pasal 23.

Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

80 81
untuk pembayaran PPh Pasal untuk pembayaran jumlah
23 yang harus disetor atas yang masih harus dibayar yang
PPh Pasal 23 atas royalti yang dibayarkan kepada tercantum dalam SKPKB PPh
103 310 SKPKB PPh Pasal 23
Royalti Wajib Pajak dalam negeri yang Pasal 23 (selain SKPKB PPh
tercantum dalam SPT Masa PPh pasal 23 atas dividen, bunga,
Pasal 23. royalti dan jasa).

untuk pembayaran PPh Pasal 23 untuk pembayaran jumlah


yang harus disetor atas jasa yang SKPKB PPh Pasal 23 yang masih harus dibayar yang
104 PPh Pasal 23 atas Jasa dibayarkan kepada Wajib Pajak 311 atas Dividen, Bunga, tercantum dalam SKPKB PPh
dalam negeri yang tercantum Royalti, dan Jasa Pasal 23 atas dividen, bunga,
dalam SPT Masa PPh Pasal 23. royalti, dan jasa.

Pembayaran untuk pembayaran pajak untuk pembayaran jumlah


199 Pendahuluan skp PPh sebelum diterbitkan surat SKPKB PPh Final yang masih harus dibayar yang
312
Pasal 23 ketetapan pajak PPh Pasal 23. Pasal 23 tercantum dalam SKPKB PPh
Final Pasal 23.

untuk pembayaran jumlah


untuk pembayaran jumlah
yang masih harus dibayar yang
yang masih harus dibayar yang
tercantum dalam STP PPh Pasal
300 STP PPh Pasal 23 SKPKBT PPh Pasal tercantum dalam SKPKBT PPh
23 (selain STP PPh Pasal 23 320
23 Pasal 23 (selain SKPKBT PPh
atas dividen, bunga, royalti, dan
Pasal 23 atas dividen, bunga,
jasa).
royalti, dan jasa).

untuk pembayaran jumlah untuk pembayaran jumlah


SKPKBT PPh Pasal
STP PPh Pasal 23 yang masih harus dibayar yang yang masih harus dibayar yang
23 atas Dividen,
301 atas Dividen, Bunga, tercantum dalam STP PPh Pasal 321 tercantum dalam SKPKBT PPh
Bunga, Royalti, dan
Royalti, dan Jasa 23 atas dividen, bunga, royalti, Pasal 23 atas dividen, bunga,
Jasa
dan jasa. royalti, dan jasa.

Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

82 83
untuk pembayaran jumlah untuk pembayaran pajak
Pembayaran
SKPKBT PPh Final yang masih harus dibayar yang sebelum diterbitkan surat
322 199 Pendahuluan skp PPh
Pasal 23 tercantum dalam SKPKBT PPh ketetapan pajak PPh Pasal 25
Pasal 25 Orang Pribadi
Final Pasal 23. Orang Pribadi.

untuk pembayaran jumlah untuk pembayaran pajak


Pembayaran atas
yang masih harus dibayar Tahunan PPh Orang yang masih harus dibayar
Surat Keputusan 200
yang tercantum dalam Surat Pribadi yang tercantum dalam SPT
390 Pembetulan, Surat
Keputusan Pembetulan, Surat Tahunan PPh Orang Pribadi.
Keputusan Keberatan,
Keputusan Keberatan, atau
atau Putusan Banding
Putusan Banding. untuk pembayaran jumlah
STP PPh Orang yang masih harus dibayar yang
PPh Final Pasal 23 untuk pembayaran PPh Final 300
Pribadi tercantum dalam STP PPh
401 atas Bunga Simpanan Pasal 23 atas bunga simpanan Orang Pribadi.
Anggota Koperasi anggota koperasi.
untuk pembayaran jumlah
5. Kode Akun Pajak 411125 Untuk Jenis Pajak PPh Pasal SKPKB PPh Orang yang masih harus dibayar yang
310
25/29 Orang Pribadi Pribadi tercantum dalam SKPKB PPh
Orang Pribadi.
KODE
JENIS JENIS SETORAN KETERANGAN untuk pembayaran jumlah
SETORAN SKPKBT PPh Orang yang masih harus dibayar yang
320
untuk pembayaran Masa PPh Pribadi tercantum dalam SKPKBT
100 Masa PPh Pasal 25 PPh Orang Pribadi.
Pasal 25

Orang Pribadi Orang Pribadi yang terutang. untuk pembayaran jumlah


Pembayaran atas Surat
yang masih harus dibayar
Keputusan Pembetulan,
untuk pembayaran Masa yang tercantum dalam Surat
Masa PPh Pasal 390 Surat Keputusan
PPh Pasal 25 Orang Pribadi Keputusan Pembetulan, Surat
101 25 Orang Pribadi Keberatan, atau
Pengusaha Tertentu yang Keputusan Keberatan, atau
Pengusaha Tertentu Putusan Banding
terutang. Putusan Banding.

Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

84 85
6. Kode Akun Pajak 411126 Untuk Jenis Pajak PPh Pasal
25/29 Badan untuk pembayaran jumlah
300 STP PPh Badan yang masih harus dibayar yang
KODE tercantum dalam STP PPh Badan.
JENIS JENIS SETORAN KETERANGAN
SETORAN untuk pembayaran jumlah
yang masih harus dibayar yang
Masa PPh Pasal 25 untuk pembayaran Masa PPh 310 SKPKB PPh Badan
100 tercantum dalam SKPKB PPh
Badan Pasal 25 Badan yang terutang.
Badan.
PPh Atas
untuk pembayaran PPh Badan untuk pembayaran jumlah
Pengalihan Hak
101 Atas Pengalihan Hak Atas Tanah SKPKBT PPh yang masih harus dibayar yang
Atas Tanah dan/ 320
dan/atau Bangunan yang tidak Badan tercantum dalam SKPKBT PPh
atau
Badan.
bersifat final atas transaksi
pengalihan hak atas tanah dan/ Pembayaran atas
untuk pembayaran jumlah
atau bangunan yang dilakukan Surat Keputusan
yang masih harus dibayar yang
Bangunan yang oleh Wajib Pajak Badan yang Pembetulan,
390 tercantum dalam Surat Keputusan
tidak bersifat final kegiatan utamanya bukan Surat Keputusan
Pembetulan, Surat Keputusan
Badan melakukan pengalihan hak atas Keberatan, atau
Keberatan, atau Putusan Banding.
tanah dan/atau bangunan dan Putusan Banding
merupakan bagian pembayaran
pendahuluan (PPh Pasal 25) 7. Kode Akun Pajak 411127 Untuk Jenis Pajak PPh Pasal 26
Pembayaran untuk pembayaran pajak sebelum
KODE
199 Pendahuluan skp diterbitkan surat ketetapan pajak JENIS JENIS SETORAN KETERANGAN
PPh Pasal 25 Badan PPh Pasal 25 Badan. SETORAN
untuk pembayaran pajak yang
Tahunan PPh masih harus dibayar yang untuk pembayaran PPh Pasal 26
200 100 Masa PPh Pasal 26 yang harus disetor (selain PPh
Badan tercantum dalam SPT Tahunan
Pasal 26 atas
PPh Badan.

Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

86 87
dividen, bunga, royalti, jasa dan untuk pembayaran PPh Pasal
laba setelah pajak BUT) yang PPh Pasal 26 atas 26 yang harus dibayar atas
tercantum dalam SPT Masa PPh 105 Laba setelah Pajak laba setelah pajak BUT yang
Pasal 26. BUT tercantum dalam SPT Tahunan
PPh BUT.
untuk pembayaran PPh Pasal 26
yang harus disetor atas dividen Pembayaran untuk pembayaran pajak sebelum
PPh Pasal 26 atas
101 yang dibayarkan kepada Wajib 199 Pendahuluan skp diterbitkan surat ketetapan pajak
Dividen
Pajak luar negeri yang tercantum PPh Pasal 26 PPh Pasal 26.
dalam SPT Masa PPh Pasal 26.

untuk pembayaran PPh Pasal untuk pembayaran jumlah


26 yang harus disetor atas yang masih harus dibayar yang
bunga (termasuk premium, tercantum dalam STP PPh Pasal
300 STP PPh Pasal 26
diskonto, premi swap dan 26 (selain STP PPh Pasal 26 atas
PPh Pasal 26 atas
102 imbalan sehubungan dengan dividen, bunga, royalti, jasa dan
Bunga
jaminan pengembalian utang) laba setelah pajak BUT).
yang dibayarkan kepada Wajib
Pajak luar negeri yang tercantum
dalam SPT Masa PPh Pasal 26. STP PPh Pasal untuk pembayaran jumlah
26 atas Dividen, yang masih harus dibayar yang
untuk pembayaran PPh Pasal 26 301 Bunga, Royalti, Jasa, tercantum dalam STP PPh Pasal
yang harus disetor atas royalti dan Laba Setelah 26 atas dividen, bunga, royalti,
PPh Pasal 26 atas Pajak BUT jasa, dan laba setelah pajak BUT.
103 yang dibayarkan kepada Wajib
Royalti
Pajak luar negeri yang tercantum
dalam SPT Masa PPh Pasal 26. untuk pembayaran jumlah
yang masih harus dibayar yang
untuk pembayaran PPh Pasal 26 tercantum dalam SKPKB PPh
yang harus disetor atas jasa yang SKPKB PPh Pasal
PPh Pasal 26 atas 310 Pasal 26 (selain SKPKB PPh
104 dibayarkan kepada Wajib Pajak 26
Jasa Pasal 26 atas dividen, bunga,
luar negeri yang tercantum dalam royalti, jasa dan laba setelah pajak
SPT Masa PPh Pasal 26. BUT).

Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

88 89
8. Kode Akun Pajak 411128 Untuk Jenis Pajak PPh Final dan
SKPKB PPh Pasal untuk pembayaran jumlah Fiskal Luar Negeri
311 26 atas Dividen, yang masih harus dibayar yang
Bunga, tercantum dalam KODE
JENIS JENIS SETORAN KETERANGAN
SETORAN
Royalti, Jasa, dan SKPKB PPh Pasal 26 atas
Laba Setelah Pajak dividen, bunga, royalti, jasa, dan untuk pembayaran Fiskal
100 Fiskal Luar Negeri
BUT laba setelah pajak BUT. Luar Negeri.

untuk pembayaran jumlah untuk pembayaran pajak


yang masih harus dibayar yang Pembayaran Pendahuluan
199 sebelum diterbitkan surat
tercantum dalam SKPKBT PPh skp PPh Final
SKPKBT PPh Pasal ketetapan pajak PPh Final.
320 Pasal 26 (selain SKPKBT PPh
26
Pasal 26 atas dividen, bunga,
untuk pembayaran jumlah
royalti, jasa dan laba setelah pajak
yang masih harus dibayar/
BUT). 300 STP PPh Final
disetor yang tercantum
untuk pembayaran jumlah dalam STP PPh Final.
SKPKBT PPh Pasal
yang masih harus dibayar yang
26 atas Dividen,
tercantum dalam SKPKBT PPh untuk pembayaran jumlah
321 Bunga, Royalti, Jasa,
Pasal 26 atas dividen, bunga, yang masih harus dibayar
dan Laba Setelah SKPKB PPh Final Pasal 4
royalti, jasa, dan laba setelah 310 yang tercantum dalam
Pajak BUT ayat (2)
pajak BUT. SKPKB PPh Final Pasal 4
ayat (2).
Pembayaran atas untuk pembayaran jumlah
Surat Keputusan yang masih harus dibayar
Pembetulan, yang tercantum dalam Surat untuk pembayaran jumlah
390 SKPKB PPh Final Pasal yang masih harus dibayar
Surat Keputusan Keputusan Pembetulan, Surat 311
Keberatan, atau Keputusan Keberatan, atau 15 yang tercantum dalam
Putusan Banding Putusan Banding. SKPKB PPh Final Pasal 15.

Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

90 91
untuk pembayaran jumlah
SKPKB PPh Final Pasal yang masih harus dibayar untuk pembayaran PPh
312 PPh Final Pasal 4 ayat (2)
19 yang tercantum dalam Final Pasal 4 ayat (2) atas
402 atas Pengalihan Hak atas
SKPKB PPh Final Pasal 19. Pengalihan Hak atas Tanah
Tanah dan/atau Bangunan
dan/atau Bangunan.

untuk pembayaran jumlah


yang masih harus dibayar
SKPKBT PPh Final Pasal untuk pembayaran PPh
320 yang tercantum dalam PPh Final Pasal 4 ayat (2)
4 ayat (2) Final Pasal 4 ayat (2) atas
SKPKBT PPh Final Pasal 4 403 atas Persewaan Tanah dan/
Persewaan Tanah dan/atau
ayat (2). atau Bangunan
Bangunan.

untuk pembayaran jumlah


yang masih harus dibayar
SKPKBT PPh Final Pasal PPh Final Pasal 4 ayat (2) untuk pembayaran PPh
322 yang tercantum dalam
19 atas Bunga Deposito / Final Pasal 4 ayat (2) atas
SKPKBT PPh Final Pasal 404
Tabungan, Jasa Giro dan bunga deposito/tabungan,
19.
Diskonto SBI jasa giro dan diskonto SBI.

untuk pembayaran jumlah


Pembayaran atas Surat
yang masih harus dibayar
Keputusan Pembetulan, untuk pembayaran PPh
yang tercantum dalam Surat PPh Final Pasal 4 ayat (2)
390 Surat Keputusan 405 Final Pasal 4 ayat (2) atas
Keputusan Pembetulan, atas Hadiah Undian
Keberatan, atau Putusan hadiah undian.
Surat Keputusan Keberatan,
Banding
atau Putusan Banding.

untuk pembayaran PPh


PPh Final Pasal 4 ayat (2)
untuk pembayaran PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas
PPh Final Pasal 4 ayat (2) 406 atas Transaksi Saham dan
401 Final Pasal 4 ayat (2) atas transaksi saham dan obligasi
atas Diskonto/ Obligasi di Bursa Efek
diskonto/bunga obligasi. di Bursa Efek.

Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

92 93
PPh Final Pasal 4 ayat untuk pembayaran PPh PPh Final Pasal 15 atas untuk pembayaran PPh
407 (2) atas Penjualan Saham Final Pasal 4 ayat (2) atas 412 Jasa Penerbangan Dalam Final Pasal 15 atas jasa
Pendiri penjualan Saham Pendiri. Negeri penerbangan dalam negeri.

PPh Final Pasal 4 ayat untuk pembayaran PPh untuk pembayaran


(2) atas Penjualan Saham Final Pasal 4 ayat (2) atas PPh Final Pasal 15 atas
408 PPh Final Pasal 15 atas
Milik Perusahaan Modal penjualan saham milik 413 Penghasilan Perwakilan
penghasilan perwakilan
Ventura Perusahaan Modal Ventura. Dagang Luar Negeri
dagang luar negeri.

untuk pembayaran PPh untuk pembayaran PPh


PPh Final Pasal 4 ayat (2) PPh Final Pasal 15 atas
409 Final Pasal 4 ayat (2) atas 414 Final Pasal 15 atas pola bagi
atas Jasa Konstruksi Pola Bagi Hasil
jasa konstruksi. hasil.

PPh Final Pasal 15 atas untuk pembayaran PPh untuk pembayaran


PPh Final Pasal 15 atas
410 Jasa Pelayaran Dalam Final Pasal 15 atas jasa 415 PPh Final Pasal 15 atas
Kerjasama Bentuk BOT
Negeri pelayaran dalam negeri. kerjasama bentuk BOT.

untuk pembayaran
PPh Final Pasal 15 atas untuk pembayaran PPh
PPh Final Pasal 15 atas PPh Final Pasal 19 atas
411 Jasa Pelayaran dan/atau 416 Final Pasal 19 atas revaluasi
jasa pelayaran dan/atau Revaluasi Aktiva Tetap
Penerbangan Luar Negeri aktiva tetap.
penerbangan luar negeri.

Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

94 95
9. Kode Akun Pajak 411129 Untuk Jenis Pajak PPh Non Migas 10. Kode Akun Pajak 411111 Untuk Jenis Pajak PPh Minyak Bumi
Lainnya
KODE
KODE JENIS JENIS SETORAN KETERANGAN
JENIS JENIS SETORAN KETERANGAN SETORAN
SETORAN
untuk pembayaran masa PPh
PPh Non Migas untuk pembayaran masa PPh 100 PPh Minyak Bumi
100 Minyak Bumi.
Lainnya Non Migas lainnya.

untuk pembayaran jumlah untuk pembayaran jumlah


STP PPh Non Migas yang masih harus dibayar yang STP PPh Minyak yang masih harus dibayar yang
300 300
Lainnya tercantum dalam STP PPh Non Bumi tercantum dalam STP PPh
Migas lainnya. Minyak Bumi.

untuk pembayaran jumlah untuk pembayaran jumlah


SKPKB PPh Non yang masih harus dibayar yang SKPKB PPh Minyak yang masih harus dibayar yang
310 310
Migas Lainnya tercantum dalam SKPKB PPh Bumi tercantum dalam SKPKB PPh
Non Migas lainnya. Minyak Bumi.
untuk pembayaran jumlah
untuk pembayaran jumlah
SKPKBT PPh Non yang masih harus dibayar yang
320 SKPKBT PPh yang masih harus dibayar yang
Migas Lainnya tercantum dalam SKPKBT PPh 320
Minyak Bumi tercantum dalam SKPKBT PPh
Non Migas lainnya.
Minyak Bumi.
untuk pembayaran jumlah yang
390 Pembayaran atas Surat
masih untuk pembayaran jumlah
Pembayaran atas
yang masih harus dibayar
harus dibayar yang tercantum Surat Keputusan
Keputusan yang tercantum dalam Surat
dalam Surat Keputusan 390 Pembetulan, Surat
Pembetulan, Surat Keputusan Pembetulan, Surat
Pembetulan, Surat Keputusan Keputusan Keberatan,
Keputusan Keberatan, Keputusan Keberatan, atau
Keberatan, atau Putusan atau Putusan Banding
atau Putusan Banding Putusan Banding.
Banding.

Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

96 97
11. Kode Akun Pajak 411112 Untuk Jenis Pajak PPh Gas 12. Kode Akun Pajak 411113 Untuk Jenis Pajak PPh Lainnya
Alam dari Minyak Bumi
KODE KODE
JENIS JENIS SETORAN KETERANGAN JENIS JENIS SETORAN KETERANGAN
SETORAN SETORAN

untuk pembayaran masa PPh PPh Lainnya Dari untuk pembayaran masa PPh
100 PPh Gas Alam 100
Gas Alam. Minyak Bumi lainnya dari Minyak Bumi.

untuk pembayaran jumlah untuk pembayaran jumlah


yang masih harus dibayar STP PPh Lainnya yang masih harus dibayar yang
300 STP PPh Gas Alam 300
yang tercantum dalam STP Dari Minyak Bumi tercantum dalam STP PPh
PPh Gas Alam. lainnya dari Minyak Bumi.

untuk pembayaran jumlah untuk pembayaran jumlah


yang masih harus dibayar SKPKB PPh Lainnya yang masih harus dibayar yang
310 SKPKB PPh Gas Alam 310
yang tercantum dalam Dari Minyak Bumi tercantum dalam SKPKB PPh
SKPKB PPh Gas Alam. lainnya dari Minyak Bumi.

untuk pembayaran jumlah


untuk pembayaran jumlah
SKPKBT PPh Gas yang masih harus dibayar
320 SKPKBT PPh Lainnya yang masih harus dibayar yang
Alam yang tercantum dalam 320
Dari Minyak Bumi tercantum dalam SKPKBT PPh
SKPKBT PPh Gas Alam.
lainnya dari Minyak Bumi.

untuk pembayaran jumlah untuk pembayaran jumlah


Pembayaran atas Surat Pembayaran atas
yang masih harus dibayar yang masih harus dibayar
Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan
yang tercantum dalam Surat yang tercantum dalam Surat
390 Surat Keputusan 390 Pembetulan, Surat
Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Pembetulan, Surat
Keberatan, atau Putusan Keputusan Keberatan,
Keputusan Keberatan, atau Keputusan Keberatan, atau
Banding atau Putusan Banding
Putusan Banding. Putusan Banding.

Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

98 99
13. Kode Akun Pajak 411119 Untuk Jenis Pajak PPh Migas 14. Kode Akun Pajak 411211 Untuk Jenis Pajak PPN Dalam
Lainnya Negeri

KODE KODE
JENIS JENIS SETORAN KETERANGAN JENIS JENIS SETORAN KETERANGAN
SETORAN SETORAN
untuk pembayaran pajak yang
untuk pembayaran masa PPh
100 PPh Migas Lainnya Setoran Masa PPN masih harus dibayar yang
Migas Lainnya. 100
Dalam Negeri tercantum dalam SPT Masa
PPN Dalam Negeri.
untuk pembayaran jumlah
STP PPh Migas yang masih harus dibayar yang untuk pembayaran PPN
300 Setoran PPN BKP
Lainnya tercantum dalam STP PPh terutang atas pemanfaatan BKP
101 tidak berwujud dari
Migas Lainnya. tidak berwujud dari luar Daerah
luar Daerah Pabean
Pabean.
untuk pembayaran jumlah
untuk pembayaran PPN
yang masih harus dibayar yang Setoran PPN JKP dari
310 SKPKB PPh Migas 102 terutang atas Pemanfaatan JKP
tercantum dalam SKPKB PPh luar Daerah Pabean
Lainnya dari luar Daerah Pabean.
Migas Lainnya.
untuk pembayaran PPN
Setoran Kegiatan
untuk pembayaran jumlah 103 terutang atas Kegiatan
Membangun Sendiri
SKPKBT PPh Migas yang masih harus dibayar yang Membangun Sendiri.
320
Lainnya tercantum dalam SKPKBT
Setoran Penyerahan untuk pembayaran PPN
PPh Migas Lainnya.
Aktiva yang menurut terutang atas penyerahan aktiva
tujuan semula tidak yang menurut tujuan semula
untuk pembayaran jumlah
Pembayaran atas untuk diperjualbelikan tidak untuk diperjualbelikan.
yang masih harus dibayar 104
Surat Keputusan
yang tercantum dalam Surat Setoran Atas Pengalihan untuk pembayaran PPN yang
390 Pembetulan, Surat
Keputusan Pembetulan, Surat Aktiva Dalam Rangka terutang atas pengalihan aktiva
Keputusan Keberatan,
Keputusan Keberatan, atau Restrukturisasi dalam rangka restrukturisasi
atau Putusan Banding
Putusan Banding. Perusahaan perusahaan.

Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

100 101
untuk pembayaran jumlah
untuk pembayaran pajak
Pembayaran yang masih harus dibayar yang
sebelum diterbitkan surat SKPKB PPN Kegiatan
199 Pendahuluan skp PPN 313 tercantum dalam SKPKB PPN
ketetapan pajak PPN Dalam Membangun Sendiri
Dalam Negeri atas Kegiatan Membangun
Negeri.
Sendiri.

untuk pembayaran jumlah untuk pembayaran jumlah


STP PPN Dalam yang masih harus dibayar yang yang masih harus dibayar yang
300 SKPKB Pemungut
Negeri tercantum dalam STP PPN 314 tercantum dalam SKPKB
PPN Dalam Negeri
Dalam Negeri. PPN yang menjadi kewajiban
pemungut.

untuk pembayaran jumlah


SKPKB PPN Dalam yang masih harus dibayar yang untuk pembayaran jumlah
310 SKPKBT PPN Dalam yang masih harus dibayar yang
Negeri tercantum dalam SKPKB PPN 320
Dalam Negeri. Negeri tercantum dalam SKPKBT PPN
Dalam Negeri.

untuk pembayaran jumlah untuk pembayaran jumlah


SKPKB PPN yang masih harus dibayar yang SKPKBT PPN yang masih harus dibayar yang
Pemanfaatan BKP tidak tercantum dalam SKPKB PPN Pemanfaatan BKP tidak tercantum dalam SKPKBT
311 321
berwujud dari luar atas pemanfaatan BKP tidak berwujud dari luar PPN atas pemanfaatan BKP
Daerah Pabean berwujud dari luar Daerah Daerah Pabean tidak berwujud dari luar Daerah
Pabean. Pabean.

untuk pembayaran jumlah untuk pembayaran jumlah


SKPKB PPN yang masih harus dibayar yang SKPKBT PPN yang masih harus dibayar yang
312 Pemanfaatan JKP dari tercantum dalam SKPKB PPN 322 Pemanfaatan JKP dari tercantum dalam SKPKBT PPN
luar Daerah Pabean atas pemanfaatan JKP dari luar luar Daerah Pabean atas pemanfaatan JKP dari luar
Daerah Pabean. Daerah Pabean.

Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

102 103
untuk pembayaran jumlah Pembayaran untuk pembayaran pajak
SKPKBT PPN atas yang masih harus dibayar yang
199 Pendahuluan skp PPN sebelum diterbitkan surat
323 Kegiatan Membangun tercantum dalam SKPKBT
Impor ketetapan pajak PPN Impor.
Sendiri PPN atas Kegiatan Membangun
Sendiri.
untuk pembayaran jumlah
untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar yang
300 STP PPN Impor
SKPKBT Pemungut yang masih harus dibayar yang tercantum dalam STP PPN
324 PPN Dalam Negeri tercantum dalam SKPKBT PPN Impor.
Dalam Negeri yang menjadi
kewajiban pemungut. untuk pembayaran jumlah
yang masih harus dibayar yang
untuk pembayaran jumlah 310 SKPKB PPN Impor
Pembayaran atas Surat tercantum dalam SKPKB PPN
yang masih harus dibayar
Keputusan Pembetulan, Impor.
yang tercantum dalam Surat
390 Surat Keputusan
Keputusan Pembetulan, Surat
Keberatan, atau untuk pembayaran jumlah
Keputusan Keberatan, atau
Putusan Banding yang masih harus dibayar yang
Putusan Banding. 320 SKPKBT PPN Impor
tercantum dalam SKPKBT
untuk penyetoran PPN dalam PPN Impor.
Pemungut PPN Dalam
900 negeri yang dipungut oleh
Negeri
Pemungut. untuk pembayaran jumlah
Pembayaran atas Surat
yang masih harus dibayar
Keputusan Pembetulan,
15. Kode Akun Pajak 411212 Untuk Jenis Pajak PPN Impor yang tercantum dalam Surat
390 Surat Keputusan
Keputusan Pembetulan, Surat
Keberatan, atau Putusan
KODE Keputusan Keberatan, atau
JENIS Banding
JENIS KETERANGAN Putusan Banding.
SETORAN
SETORAN

Setoran Masa PPN untuk pembayaran PPN untuk penyetoran PPN impor
100 900 Pemungut PPN Impor
Impor terutang pada saat impor BKP. yang dipungut oleh pemungut.

Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

104 105
16. Kode Akun Pajak 411221 Untuk Jenis Pajak PPnBM Dalam
Negeri untuk pembayaran jumlah
SKPKBT Masa yang masih harus dibayar yang
320
KODE PPnBM Dalam Negeri tercantum dalam SKPKBT
JENIS
JENIS KETERANGAN PPnBM Dalam Negeri.
SETORAN
SETORAN
untuk pembayaran jumlah
untuk pembayaran pajak yang
yang masih harus dibayar yang
Setoran Masa PPnBM masih harus dibayar yang SKPKBT Pemungut
100 321 tercantum dalam SKPKBT
Dalam Negeri tercantum dalam SPT Masa PPnBM Dalam Negeri
PPnBM Dalam Negeri yang
PPnBM Dalam Negeri.
menjadi kewajiban pemungut.

Pembayaran untuk pembayaran pajak sebelum untuk pembayaran jumlah


Pembayaran atas
199 Pendahuluan skp diterbitkan surat ketetapan pajak yang masih harus dibayar
Surat Keputusan
PPnBM Dalam Negeri PPnBM Dalam Negeri. yang tercantum dalam Surat
390 Pembetulan, Surat
Keputusan Pembetulan, Surat
Keputusan Keberatan,
untuk pembayaran jumlah Keputusan Keberatan, atau
atau Putusan Banding
STP PPnBM Dalam yang masih harus dibayar yang Putusan Banding.
300
Negeri tercantum dalam STP PPnBM
Dalam Negeri. untuk penyetoran PPnBM Dalam
Pemungut PPnBM
900 Negeri yang dipungut oleh
Dalam Negeri
pemungut.
untuk pembayaran jumlah
SKPKB Masa PPnBM yang masih harus dibayar yang
310
Dalam Negeri tercantum dalam SKPKB PPnBM 17. Kode Akun Pajak 411222 Untuk Jenis Pajak PPnBM
Dalam Negeri. Impor
KODE
untuk pembayaran jumlah JENIS
JENIS KETERANGAN
yang masih harus dibayar yang SETORAN
SKPKB Pemungut SETORAN
311 tercantum dalam SKPKB PPnBM
PPnBM Dalam Negeri
Dalam Negeri yang menjadi Setoran Masa PPnBM untuk pembayaran PPnBM
100
kewajiban pemungut. Impor terutang pada saat impor BKP.

Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

106 107
18. Kode Akun Pajak 411219 Untuk Jenis Pajak PPN Lainnya
Pembayaran untuk pembayaran pajak
199 Pendahuluan skp sebelum diterbitkan surat KODE
JENIS
PPnBM Impor ketetapan pajak PPnBM Impor. JENIS KETERANGAN
SETORAN
SETORAN
untuk pembayaran jumlah
yang masih harus dibayar yang Setoran Masa PPN untuk pembayaran PPN Lainnya
300 STP PPnBM Impor 100
tercantum dalam STP PPnBM Lainnya yang terutang.
Impor.
untuk pembayaran jumlah
untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar yang
300 STP PPN Lainnya
yang masih harus dibayar yang tercantum dalam STP PPN
310 SKPKB PPnBM Impor
tercantum dalam SKPKB Lainnya.
PPnBM Impor.
untuk pembayaran jumlah
untuk pembayaran jumlah SKPKB PPN yang masih harus dibayar yang
310
SKPKBT PPnBM yang masih harus dibayar yang Lainnya tercantum dalam SKPKB PPN
320 Lainnya.
Impor tercantum dalam SKPKBT
PPnBM Impor.
untuk pembayaran jumlah
untuk pembayaran jumlah SKPKBT PPN yang masih harus dibayar yang
Pembayaran atas 320
yang masih harus dibayar Lainnya tercantum dalam SKPKBT PPN
Surat Keputusan
yang tercantum dalam Surat Lainnya.
390 Pembetulan, Surat
Keputusan Pembetulan, Surat
Keputusan Keberatan,
Keputusan Keberatan, atau Pembayaran atas
atau Putusan Banding untuk pembayaran jumlah
Putusan Banding. Surat Keputusan
yang masih harus dibayar yang
Pembetulan,
390 tercantum dalam Surat Keputusan
untuk penyetoran PPnBM Surat Keputusan
Pemungut PPnBM Pembetulan, Surat Keputusan
900 Impor yang dipungut oleh Keberatan, atau
Impor Keberatan, atau Putusan Banding.
pemungut. Putusan Banding

Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

108 109
19. Kode Akun Pajak 411229 Untuk Jenis Pajak PPn BM 20. Kode Akun Pajak 411611 Untuk Bea Meterai
Lainnya
KODE
KODE JENIS
JENIS JENIS KETERANGAN
JENIS KETERANGAN SETORAN
SETORAN SETORAN
SETORAN
untuk pembayaran penggunaan
100 Bea Meterai
Setoran Masa PPnBM untuk pembayaran PPnBM Bea Meterai.
100
Lainnya Lainnya yang terutang.
Pembayaran untuk pembayaran pajak
untuk pembayaran jumlah 199 Pendahuluan skp Bea sebelum diterbitkan surat
yang masih harus dibayar Meterai ketetapan pajak Bea Meterai.
300 STP PPnBM Lainnya
yang tercantum dalam STP untuk pembayaran jumlah
PPnBM Lainnya. yang masih harus dibayar yang
300 STP Bea Meterai
tercantum dalam STP Bea
untuk pembayaran jumlah
Meterai.
yang masih harus dibayar
310 SKPKB PPnBM Lainnya untuk pembayaran jumlah
yang tercantum dalam
SKPKB PPnBM Lainnya. yang masih harus dibayar yang
310 SKPKB Bea Meterai
tercantum dalam SKPKB Bea
untuk pembayaran jumlah Meterai.
yang masih harus dibayar untuk pembayaran jumlah
320 SKPKBT PPnBM Lainnya
yang tercantum dalam yang masih harus dibayar yang
SKPKBT PPnBM Lainnya. 320 SKPKBT Bea Meterai
tercantum dalam SKPKBT Bea
untuk pembayaran Meterai.
jumlah yang masih harus untuk pembayaran jumlah
Pembayaran atas Surat Pembayaran atas Surat
dibayar yang tercantum yang masih harus dibayar
Keputusan Pembetulan, Keputusan Pembetulan,
390 dalam Surat Keputusan yang tercantum dalam Surat
Surat Keputusan Keberatan, 390 Surat Keputusan
Pembetulan, Surat Keputusan Pembetulan, Surat
atau Putusan Banding Keberatan, atau Putusan
Keputusan Keberatan, atau Keputusan Keberatan, atau
Banding
Putusan Banding. Putusan Banding.

Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

110 111
21. Kode Akun Pajak 411612 untuk Penjualan Benda Meterai 22. Kode Akun Pajak 411619 Untuk Pajak Tidak Langsung Lainnya

KODE KODE
JENIS JENIS SETORAN KETERANGAN JENIS JENIS SETORAN KETERANGAN
SETORAN SETORAN
Penjualan Benda untuk pembayaran penjualan Setoran Masa Pajak
100 untuk pembayaran Pajak Tidak
Meterai Benda Meterai. 100 Tidak Langsung
Langsung Lainnya yang terutang.
Lainnya
Pembayaran
199 untuk pembayaran pajak sebelum untuk pembayaran jumlah
Pendahuluan STP Pajak Tidak yang masih harus dibayar yang
300
diterbitkan surat ketetapan pajak Langsung Lainnya tercantum dalam STP Pajak Tidak
skp Benda Meterai Langsung Lainnya.
Benda Meterai.
untuk pembayaran jumlah untuk pembayaran jumlah
yang masih harus dibayar yang SKPKB Pajak Tidak yang masih harus dibayar yang
300 STP Benda Meterai 310
Langsung Lainnya tercantum dalam SKPKB Pajak
tercantum dalam STP Benda
Tidak Langsung Lainnya.
Meterai.
untuk pembayaran jumlah untuk pembayaran jumlah
SKPKBT Pajak
yang masih harus dibayar yang
SKPKB Benda yang masih harus dibayar yang 320 Tidak Langsung
310 tercantum dalam SKPKBT Pajak
Meterai tercantum dalam SKPKB Benda Lainnya
Tidak Langsung Lainnya.
Meterai.
Pembayaran atas
untuk pembayaran jumlah untuk pembayaran jumlah yang
Surat
SKPKBT Benda yang masih harus dibayar yang masih
320 Keputusan
Meterai tercantum dalam SKPKBT Benda harus dibayar yang tercantum
390 Pembetulan,
dalam Surat Keputusan
Meterai. Surat Keputusan
Pembetulan, Surat Keputusan
Pembayaran atas untuk pembayaran jumlah Keberatan, atau
Keberatan, atau Putusan Banding.
Surat Keputusan yang masih harus dibayar yang Putusan Banding
390 Pembetulan, Surat tercantum dalam Surat Keputusan Pemungut Pajak untuk penyetoran Pajak Tidak
Keputusan Keberatan, Pembetulan, Surat Keputusan 900 Tidak Langsung Langsung Lainnya yang dipungut
atau Putusan Banding Keberatan, atau Putusan Banding. Lainnya oleh pemungut.

Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

112 113
23. Kode Akun Pajak 411619 Untuk Pajak Tidak Langsung Lainnya

KODE
JENIS
JENIS KETERANGAN DAFTAR PERSENTASE NORMA PENGHITUNGAN
UNTUK PEREDARAN USAHA
SETORAN
SETORAN WAJIB PAJAK
PERSEORANGAN
NO.
KODE JENIS USAHA 10 IBU KOTA
URUT DAERAH
STP atas Bunga untuk pembayaran STP Bunga KOTA PROP
LAINNYA
300 PROP LAINNYA

Penagihan PPH Penagihan PPH. 10000 PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN, PERBURUAN DAN
PERIKANAN
1. 11000 Pertanian tanaman pangan 15 15 15
2. 12111 Kelapa dan kelapa sawit 11.5 11 10
3. 12113 Kopi 11.5 11 10
4. 12131 Tembakau 11.5 11 10
24. Kode Akun Pajak 411622 Untuk Bunga Penagihan PPN 5. 12132 Teh 11.5 11 10
6. 12141 Pertanian tanaman karet 11.5 11 10
7. 12161 Tebu 11.5 11 10
KODE 8. 12200 Pertanian tanaman lainnya
- Meliputi usaha pertanian atau perkebunan dalam penyiapan/
JENIS JENIS SETORAN KETERANGAN pelaksanaan penanaman,pembibitan, persemaian,
pemeliharaan dan pemanenan hasil tanaman 11.5 11 10
SETORAN 9. 13000 Peternakan.
- Meliputi usaha peternakan untuk mengambil daging, kulit,
tulang, bulu, telur, susu, madu dan kepompong/ sarangnya
baik yang dilakukan oleh usaha perorangan ataupun suatu
STP atas Bunga untuk pembayaran STP Bunga badan usaha. 11 10 9
300 10. 14000 Jasa pertanian dan Peternakan.
Penagihan PPN Penagihan PPN. - Meliputi usaha jasa dibidang pertanian dan , baik yang
dilakukan oleh perorangan, usaha atas dasar balas jasa atau
kontrak. 25 25 24
11. 15000 Kehutanan dan penebangan hutan.
- Meliputi usaha penanaman, pemeliharaan maupun

25. Kode Akun Pajak 411623 Untuk Bunga Penagihan PPnBM pemindahan jenis tanaman/kayu, penebangan/pemotongan
kayu pengumpulan hasil hutan lainnya, dan semua usaha
yang melayani kebutuhan kehutanan yang dilakukan atas
dasar balas jasa atau kontrak. 16 16 16
KODE 12. 16000 Perburuan/ penangkapan dan pembiakan binatang liar.
- Meliputi usaha perburuan/ penangkapan binatang liar dengan
JENIS JENIS SETORAN KETERANGAN jerat atau perangkap dan pembiakan marga satwa liar kecuali
untuk sekedar hoby atau olahraga. 18 17 16
SETORAN 13. 17000 Perikan laut.
- Meliputi usaha penangkapan, pengambilan hasil laut.
Pemeliharaan dan pelayanan perikanan laut yang dilakukan
atas dasar balas jasa atau kontrak, seperti sortasi, gradasi,
STP atas Bunga untuk pembayaran STP Bunga persiapan lelang ikan dan lain-lain. 25 23 22
300 14. 18300 Perikanan darat
Penagihan PPnBM Penagihan PPnBM. - Meliputi usaha budidaya ikan, pemeliharaan, pembibitan,
penangkapan dan pengambilan hasil serta pelayanan
perikanan darat yang dilakukan atas dasar balas
jasa/kontrak. 25 23 22

26. Kode Akun Pajak 411624 Untuk Bunga Penagihan PTLL 20000 PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN
15. 21100 Pertambangan batu bara.
- Meliputi usaha penambangan antrasit, batu bara merah
lignite, dan penghancuran, penggilingan dan penyaringan
KODE batu bara termasuk pengubahan batu bara menjadi briket
JENIS atau dalam bentuk lain di tempat penambangan - - -
JENIS KETERANGAN 16. 22000 Pertambangan minyak dan gas bumi
SETORAN - Meliputi pengusaha sumur minyak dan gas bumi, eksplorasi
SETORAN minyak bumi, pengeboran, penyelesaian dan perlengkapan
sumur minyak dan gas yang tidak berdasarkan balas jasa/
- - -
STP atas Bunga untuk pembayaran STP Bunga
300
Penagihan PTLL Penagihan PTLL.

Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

114 115
kontrak, termasuk pengusahaan alat pemisah pemecah - Seperti kecap, tauco, tempe, oncom, tahu dan pengolahan
emulsi, penyulingan, penambangan minyak dan gas bumi kedele/kacang-kacangan lainnya. 15 12.5 10
untuk dipasarkan/sampai di tempat pemuaian yang 37. 31250 Industri kerupuk dan sejenisnya.
dilaksanakan di daerah produksi. - Seperti kerupuk udang, kerupuk ikan, kerupuk kulit, kerupuk
17. 23000 Pertambangan bijih logam. terung, emping, ceriping, karak, gendar, opak dan macam-
- Meliputi usaha pertambangan yang menyelenggarakan macam keripik kecuali kerupik tempe/tahu/oncom/paru dan
ekstraksi bijih besi, pasir besi, timah, nikel, mangan. Emas, peyek. 15 12.5 10
perak dan logam lainnya dan usaha pemanfaatan dari bijih 38. 31260 Industri bumbu masak dan penyedap masakan.
bijih tersebut dengan segala cara. - - - - Seperti pembuatan bumbu masak dan penyedap masakan 17 16 15
18. 23210 Timah - - - 39. 31270 Industri makanan lainnya yang belum terliput
19. 23220 Bauksit dan Alumunium - - - - Seperti industri terasi, petis, kue basah, tape, dodol, keripik,
20. 23230 Tembaga - - - tempe/tahu/oncom/paru dan peyek. 15 12.5 10
21. 23240 Nikel - - - 40. 31280 Industri makanan ternak, unggas, ikan dan hewan lainnya.
22. 25000 Penambangan dan penggalian garam - Seperti industri ransum dan konstrate makanan ternak,
- Meliputi usaha penggalian, penguapan garam di tambak/ unggas, ikan dan hewan lainnya. 17 16 15
empang termasuk usaha pengumpulan, pembersihan, 41. 31310 Industri minuman keras
penggilingan dan pengolahan dengan cara lain terhadap - Yaitu minuman yang mengandung alkohol lebih dari 20%. 24.5 24 24
mineral tersebut. 11 11 11 42. 31320 Industri Anggur
23. 26000 Pertambangan mineral bahan kimia dan bahan pupuk. - Yaitu minuman yang mengandung alkohol 5-20 %. 24.5 24 24
- Meliputi usaha pertambangan mineral bahan kimia dan pupuk 43. 31330 Industri Malt dan minuman yang mengandung Malt. 24.5 24 24
termasuk usaha penghancuran, pembersihan dan pengolahan 44. 31340 Industri minuman ringan. 15 14.5 14
dengan cara lain terhadap mineral bahan kimia. - - - 45. 31410 Industri pengeringan dan pengolahan tembakau.
24. 29000 Pertambangan dan penggalian lain 16 15 14 - Seperti pengeringan, pengasapan dan perajangan daun
tembakau. 19 18 17
30000 INDUSTRI PENGOLAHAN 46. 31420 Industri rokok kretek
25. 31110 Pemotongan hewan dan pengawetan daging - Yaitu pembuatan rokok yang mengandung cengkeh. 5 4.5 4
- Seperti pemotongan hewan, pemotongan kulit, penjemuran 47. 31430 Industri rokok putih
tulang,pensortiran bulu, pembuatan sosis, kaldu dan pasta - Yaitu rokok yang tidak mengandung cengkeh. 7 6.5 5
daging. 15 14.5 14 48. 31440 Industri rokok lainnya
26. 31120 Industri Susu dan Makanan dari Susu. - Seperti cerutu, rokok kelembak menyan. 5 4.5 4
- Seperti pembuatan susu kental/bubuk/asam, pembuatan , 49. 31490 Industri hasil lainnya dari tembakau, bumbu rokok dan
mentega, keju dan es krim dari susu 12.5 10 8.5 klobot/kawung.
27. 31130 Industri pengolahan, pengawetan buah-buahan dan sayur- - Seperti tembakau bersaus, pembuatan bumbu rokok,
sayuran. pembungkus rokok (klobot kawung) dari pembuatan
- Seperti pengalengan, pengasinan, pemanisan, pelumatan, kelengkapan rokok termasuk pembuatan filter. 6 5.5 5
pengeringan buah-buahan dan sayur-sayuran. 15 14.5 14
28. 31140 Industri Pengolahan dan Pengawetan ikan dan sejenisnya. 32000 INDUSTRI TEKSTIL, PAKAIAN JADI DAN KULIT
- Seperti pengalengan, penggaraman, pengasaman, 50. 32100 Industri tekstil 13.5 13 12.5
pembekuan ikan dan sejenisnya. 15 14.5 14 51. 32200 Industri pakaian jadi, kecuali untuk keperluan kaki. 13.5 13 12.5
29. 31150 Industri Minyak Makan dan Lemak dari Nabati dan Hewani. 52. 32300 Industri kulit dan barang dari kulit, kecuali untuk keperluan kaki. 17.5 16.5 16
- Seperti minyak makan dari nabati dan hewani, margarine 53. 32400 Industri barang keperluan kaki. 17 16 15
minyak goreng dari kelapa/kelapa sawit 12.5 10 8.5
30. 31160 Industri pengupasan, pembersihan dan penggilingan Padi-padian.
33000 INDUSTRI KAYU DAN BARANG DARI KAYU, TERMASUK PERABOT
Biji-bijian, Kacang-kacangan dan Umbi-umbian, termasuk
RUMAH TANGGA.
pembuatan kopra.
54. 33100 Indusri kayu dan barang dari kayu, bambu, rotan dan kayu. 15 13.5 12.5
- Seperti Industri penggilingan padi, penyosohan beras,
55. 33200 Industri perabot serta kelengkapan rumah tangga dan alat dapur
pemberisihan padi-padian, pengupasan dan pembersihan
dari kayu, bumbu dan rotan. 15 13.5 12.5
kopi. Kacang-kacangan, biji-bijian lain, umbi-umbian dan
pembuatan kopra, tepung terigu, berbagai tepung dari padi-
34000 INDUSTRI KERTAS DAN BARANG DARI KERTAS, PERCETAKAN
padian, biji-bjian, kacang-kacangan dan umbi-umbian. 12.5 10 8.5
31. 31170 Industri Makanan dari Tepung, kecuali Kue Basah.
DAN PENERBITAN.
- Seperti Makaroni, mie, spaghetti, bihun, so’un, roti dan kue 56. 34100 Industri kertas, barang dari kertas dan sejenisnya 14.5 13 12
kering lainnya. 15 12.5 10 57. 34200 Industri percetakan dan penerbitan
32. 31180 Industri Gula dan Pengolahan Gula. - Seperti uaha percetakan secara stensil, offset lithografi untuk
- Seperti pembuatan gula pasir, gula tebu, gula merah, sirop segala jenis cetakan termasuk penjilidan buku dan penerbitan
dan pengolahan gula lainnya selain sirop. 15 12.5 10 hasil/ barang cetakan. 14.5 13 12
33. 31190 Industri Coklat dan Kembang Gula.
- Seperti pembuatan bubuk coklat dan makanan dari coklat dan 35000 INDUSTRI KIMIA DAN BARANG-BARANG DARI BAHAN KIMIA,
kembang gula. 15 12.5 10 MINYAK BUMI, BATUBARA, KARET, DAN PLASTIK.
34. 31210 Industri makanan lainnya. 17 16.5 15 58. 35100 Industri bahan kimia. 13 12.5 11
35. 31230 Industri Es 59. 35200 Industri kimia lain. 13 12.5 11
- Seperti es batu, es balok, es curah, es lilin, es mambo. 17 16.5 15 60. 35220 Industri Farmasi dan Jamu.
36. 31240 Industri makanan dari kedele dan kacang-kacangan lainnya - Seperti pembuatan/fabrikasi dan pengolahan bahan obat,
bahan pembantu dan bahan pengemas obat, pembuatan dan 20 19 18

Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

116 117
80. 39040 Industri mainan anak-anak
pengolahan obat-obatan yang berbentuk jadi, pengolahan
- Seperti pembuatan mainan anak-anak kecuali mainan anak-
bahan jamu (simplisia) dan macam-macam jamu (misalnya
anak yang bahan utamanya dari karet dan plastik. 15 12.5 12.5
berbentuk pil, kapsul, bubuk dan bentuk cairan).
81. 39050 Industri alat-alat tulis dan gambar.
61. 35230 Industri sabun, bahan pembersih keperluan rumah tangga,
- Seperti pembuatan alat tulis menulis dan gambar
kosmetika dan sejenisnya.
menggambar 15 12.5 12.5
- Yaitu pembuatan sabun dalam berbagai bentuk termasuk
82. 39090 Industri pengolahan lain yang belum terliput.
industri detergent, bahan pembersih rumah tangga lainnya
- Seperti pembuatan papan nama, papan reklame, lapu display,
dan tapal gigi dan pembuatan berbagai macam kosmetika
kecuali minyak wangi sintetis dan minyak atsiri. 17 16 15 payung, pipa rokok, lencana, stempel, kap lampu dan lain
62. 35300 Industri pembersih pengilangan minyak bumi. sebagainya yang belum tercakup dalam golongan industri
- Yaitu pengilangan yang menghasilkan bahan bakar manapun. 15 12.5 12.5
penggerakn motor dan minyak bakar seperti bensin, solar,
avtur, bensol, minyak tanah, pelumas, gemuk, LPG dan 40000 LISTRIK GAS DAN AIR
spritus putih. - - - 83. 41000 Listrik
63. 35400 Industri barang-barang dari hasil kilang minyak bumi. - - - - Termasuk pembangkit tenaga listrik yang dilakukan oleh satu
64. 35500 Industri karet dan barang dari karet. 17.5 16.5 16 unit perusahaan lain, jika kegiatannya dilaporkan secara
65. 35600 Industri barang dari plastik. terpisah. - - -
- Seperti industri pipa dan slang dari plastik, industri barang 84. 42000 Gas uap dan air panas - - -
plastik untuk keperluan kaki, industri barang plastik 85. 43000 Penjernihan, penyediaan dan penyaluran air minum. - - -
lembaran, industri media rekam dari plastik dan indutri
barang-barang plastik lainnya. 17.5 16.5 16 50000 BANGUNAN
86. 52000 Bangunan sipil 20 19 18
36000 INDUSTRI BARANG GALIAN BUKAN LOGAM KECUALI MINYAK 87. 53000 Bangunan listrik, air dan komunikasi 25 22.5 20
BUMI DAN BATUBARA.
66. 36110 Industri porselin. 10 9 8.5 61000 PERDAGANGAN BESAR
67. 36300 Industri semen, kapur dan barang dari semen dan kapur 16.5 16 15.5 88. 61100 Eksportir - - -
68. 36400 Industri pengolahan tanah liat 16.5 16 15.5 89. 61200 Importir - - -
69. 36900 Industri barang galian lain bukan logam 17 16 15 90. 61310 Perdagangan besar hasil-hasil pertanian.
- Meliputi usaha perdagangan dalam partai besar hasil-hasil
37000 INDUSTRI LOGAM DASAR pertanian, peternakan, perikanan dan kehutanan yang belum
70. 37100 Industri logam dasar besi dan baja diolah (bukan hasil pengolahan), termasuk rumah pelelangan
- Seperti pembuatan besi dan baja dalam bentuk dasar (iron hasil perikanan. 25 20 20
dan slell making), pengenceran besi baja, penggilingan baja 91. 61312 Perdagangan besar hasil-hasil pertanian lainnya.
(steel rolling) dan penempaan besi baja. 10 9 8.5 - Yaitu perdagangan besar hasil -hasil pertanian lainnya yang
71. 37200 Industri logam dasar bukan besi. belum terliput. 25 20 20
- Seperti usaha pemurniaan, peleburan, penuangan, 92. 61314 Perdagangan besar hasil pertanian (pangan non pangan),
pengecoran, penempaan dan ekstruksi logam bukan besi peternakan dan perikanan.
(misalnya dalam bentuk ingot/ruangan/plate, kuningan, - Yaitu perdagangan hasil-hasil pertanian, peternakan, dan
alumina, perak, perunggu, seng, tembaga, dan timah). 10 9 8.5 perikanan yang belum mudah diolah termasuk ternak bibit,
susu segar dan pelelangan hasil-hasil perikanan. 20 15 15
38000 INDUSTRI BARANG DARI LOGAM, MESIN DAN PERALATANYA. 93. 61316 Perdagangan besar hasil kehutanan dan penebangan hutan.
72. 38100 Industri barang dari logam, kecuali mesin dan peralatanya. 20 19 18 - Seperti perdagangan dalam partai besar kayu gelondongan,
73. 38200 Industri mesin dan perlengkapannya. 20 19 18 getah damar, rotan dan sejenisnya. 25 20 20
74. 38300 Industri mesin, perlatan dan perlengkapan listrik serta bahan 94. 61320 Perdagangan besar barang-barang hasil pertambangan dan
keperluan listrik. 20 19 18 penggalian. 25 20 20
75. 38400 Industri alat angkutan. 20 19 18
95. 61330 Perdagangan besar barang-barang hasil industri pengolahan.
76. 38500 Industri peralatan profesional, ilmu pengetahuan, pengukur dan
- Meliputi perdagangan dalam partai besar segala macam
pengatur. 13.5 12 11
barang hasil industri pengolahan baik yang dilaksanakan oleh
pemerintah maupun swasta 25 20 20
39000 INDUSTRI PENGOLAHAN LAINNYA.
96. 61331 Perdagangan besar hasil industri (bahan) makanan, minuman
77. 39010 Industri barang perhiasan.
dan hasil pengolahan tembakau.
- Seperti pemotongan, pengasahan, penghalusan batu berharga
- Seperti daging ataupun yang diawetkan, susu dan makanan
dan permata, pembuatan perhiasan lainnya dari logam mulia
dan bukan logam mulia. 12.5 11.5 10 dari susu, buah-buahan, sayur-sayuran, dan hasil perikanan
78. 39020 Industri alat-alat musik. yang diawetkan, macam-macam makanan dan bahan
- Seperti pembuatan alat musik tradisional (kecapi, seruling, makanan hasil pengolahan, macam-macam minuman
angklung, calung, kulintang, gong, rebana, gendang dan keras/ringan dan hasil pengolahan tembakau (rokok
sebagainya), alat-alat musik lainnya (gitar, biola musik tembakau shaag dan bumbu rokok). 25 20 20
tiup/trompet, harmonika, piano dan sebagainya). 15 12.5 12.5 97. 61332 Perdagangan besar tekstil, pakaian jadi hasil pemintalan,
79. 39030 Industri perlengkapan dan alat-alat keperluan olah raga. pertenunan dan hasil pengolahan kulit termasuk bahan keperluan
- Seperti pembuatan alat-alat olah raga, kecuali yang bahan kaki.
utamanya dari karet (alat tinju, golf, bola bowling, tennis, - Seperti komoditi, tekstil, pakaian jadi, kain batik, macam-
bulutangkis, dan atletik lainnya). 15 12.5 12.5 macam benang, tali benang, tali temali, karpet/permadani
hasil perajutan, kulit dan kulit imitasi, barang untuk keperluan 25 20 20

Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

118 119
kaki dan tas.
98. 61333 Perdagangan besar kertas, barang-barang dari kertas, alat tulis 62000 PERDAGANGAN ECERAN
(kantor) dan barang cetakan. 106. 62200 Perdagangan eceran barang-barang kelontong, supermarket dan
- Seperti komoditi macam-macam kertas untuk keperluan alat warung langsam.
tulis, kertas pembungkus, kertas karton, barang-barang dari - Yaitu perdagangan eceran macam-macam hasil industri untuk
kertas (dus, kotak dan barang sejenisnya), macam-macam keperluan rumah tangga, kantor, sekolah, maupun keperluan
alat tulis, barang-barang cetakan (blanko, faktur, nota, perorangan seperti toko kelontong, toko serba ada,
kwitansi, kalender, agenda, majalah, buku tulis/bacaan) dan supermarket dan warung langsam 30 25 20
barang cetakan lainnya. 25 20 20 107. 62310 Perdagangan eceran hasil-hasil pertanian, peternakan, perikanan,
99. 61334 Perdagangan besar hasil-hasil industri kimia, farmasi dan kehutanan dan perburuan.
kosmetik. - Meliputi usaha perdagangan, eceran hasil pertanian,
- Seperti barang-barang hasil industri kimia, berupa gas asam, peternakan, perikanan, kehutanan dan perburuan. 20 15 15
soda caustic, zat pewarna, glyeerin, alkohol dan sejenisnya, 108. 62320 Perdagangan eceran hasil industri (bahan) makanan, minuman
macam-macam pupuk, bahan kimia untuk pemberantas hama dan hasil pengolahan tembakau.
(pestisida, insektisida dan lain-lain) macam-macam hasil - Seperti daging segar ataupun yang diawetkan, susu, buah-
industri farmasi dan jamu. Macam-macam sabun dan bahan buahan, sayur-sayuran dan hasil perikanan yang diawetkan,
pembersih lainnya. Macam-macam kosmetik, parfum dan macam-macam minyak makan hasil penggilingan biji-bjian
bahan perawatan lainnya untuk rambut dan kulit. 25 20 20 keras (beras, kopi, jagung dan sejenisnya), macam-macam
100. 61335 Perdagangan besar bahan bakar minyak/gas dan minyak tepung gula, dan hasil pengolahan gula, teh, es batu,
pelumas. makanan dari kedelai, kerupuk, bumbu masak, macam-
macam minuman (keras dan ringan) dan hasil pengolahan
- Seperti premium, solar, minyak tanah, bahan bakar, minyak
tembakau (rokok, tembakau shag dan bumbu rokok). 25 20 20
lainnya termasuk juga bahan bakar gas (elpiji) dan minyak
109. 62410 Perdagangan eceran tekstil, pakaian jadi hasil pemintalan ,
pelumas. 5 5 3
pertenunan, perajutan, hasil pengolahan kulit, termasuk barang
101. 61336 Perdagangan besar bahan bangunan, kecuali bahan bangunan
keperluan kaki.
dari usaha penggalian.
- Seperti tekstil, pakain jadi, kain batik, macam-macam
- Seperti berbagai macam/komoditi bahan untuk keperluan
benang, tali-temali, karpet/ permadani dari bahan tekstil
bangunan berupa semen, genteng, seng,cat, macam-macam
macam-macam hasil perajutan, kulit/ kulit imitasi, barang-
besi, macam-macam kayu/kayu lapis, fibreboard, hard board,
barang dari kulit dan barang-barang keperluan kaki. 30 25 20
kaca dan barang-barang lainnya untuk keperluan
110. 62420 Perdagangan eceran perabotan rumah tangga dan dapur.
perlengakapan bangunan , kecuali yang berasal dari usaha-
- Seperti furniture (baik dari kayu, rotan, plastik dan logam),
usaha penggalian (batu koral, pasir, tanah liat). 25 20 20
alat-alat perlengkapan dapur, barang-barang pecah belah dan
102. 61337 Perdagangan besar mesin-mesin, alat angkutan dan onderdil/ lain sejenisnya. 30 25 20
perlengkapannya. 111. 62422 Perdagangan eceran barang-barang elektronik, perlengkapan
- Meliputi macam-macam mesin dan perlengkapan baik untuk listrik, alat komunikasi, fotografi dan optik.
keperluan industri, pertanian, kantor dan transport seperti - Yaitu barang-barang elektronik seperti radio, kaset/tape
mesin pembangkit tenaga, turbin, traktor, bulldozer, dan recorder, televisi, video, amplifier dan perlengkapan sound
msin berata lainnya yang sejenis, mesin hitung,mesin tik, sytem, alat-alat perlengkapan listrik seperti dinamo,
duplikator, foto copy, mesin pengolah data, mesin cuci, mesin transformer, macam-macam kabel listrik, lampu pijar TL,
jahit, pompa air, dan mesin alat-alat rumah tangga lainnya, sekring, alat-alat rumah tangga seperti setrika listrik, alat
berbagai macam mesin alat transportasi darat, laut dan pengaduk, kipas angin, alat komunikasi dan optik seperti
udara, termasuk macam-macam onderdil dan fotografi, optik pesawat telepon, telegraf/telex. Pemancar
perlengkapannya. 25 20 20 radio, telecall, intercome dan sejenisnya. Macam-macam
103. 61338 Perdagangan besar barang-barang elektronik, perlengkapan lensa dan kamera, mikroskop, proyektor dan sejenisnya. 30 25 20
listrik, alat komunikasi, fotografi dan optik. 112. 62430 Perdagangan eceran barang-barang industri kimia, bahan bakar
- Meliputi macam-macam barang elektronik seperti radio, minyak/gas dan minyak pelumas Pharmasi dan Kosmetika.
kaset, taperecorder, televisi, video, amplipier dan - Seperti barang-barang hasil industri kimia (gas asam, soda,
perlengkapan sound sytem lainnya, alat perlengkapan listrik causic, zat pewarna glycerin) alkohol dan sejenisnya macam-
seperti dinamo, transformer, kabel listrik, sekring, lampu macam pupuk, bahan kimia pemberantas hama (pestisida,
pijar, TL dan perlengkapan listrik lainnya, alat keperluan insektisida), macam-macam bahan bakar minyak (premium,
rumah tangga lainnya seperti sterika, listrik, kipas angin, alat minyak tanah, solar), bahan bakar gas (elpiji), minyak
pengaduk dan alat pembuat kue alat masak lainnya, alat-alat pelumas, macam-macam hasil industri pharmasi dan jamu,
komunikasi dan optik, pesawat telepon, pemancar radio, macam-macam sabun dan bahan pembersih lainnya. Macam-
telex, intercom, macam-macam lensa, kamea, microscope, macam kosmetik parfum dan bahan-bahan perawatan kulit
proyektor dan sejenisnya. 25 20 20 dan rambut lainnya. 30 25 20
104. 61339 Perdagangan besar barang-barang lainnya hasi industri. 113. 62440 Perdagangan eceran bahan bangunan kecuali bahan bangunan
- Yaitu barang-barang hasil industri yang belum termasuk berasal dari usaha penggalian.
dalam golongan tersebut di atas, seperti macam-macam - Seperti semen, seng, cat, macam-macam besi, macam-
perabot/perlengkapan rumah tangga dari kayu, bambu, rotan, macam kayu/kayu lapis, kaca dan barang-barang lainnya
plastik, logam maupun karet, barang-barang perhiasan yang untuk perlengkapan bangunan. 30 25 20
dibuat dari batu permata, logam mulia, jam/arloji, alat-alat 114. 62445 Perdagangan eceran barang-barang hasil penggalian. 25 20 20
olahraga, musik dan mainan anak-anak serta 115. 62450 Perdagangan eceran barang-barang hasil industri pengolahan
alat/perlengkapan laboratorium 25 20 20 - Meliputi usaha perdagangan eceran segala macam barang 30 25 20
105. 61500 Perdagangan besar lainnya yang belum terlipat. 25 20 20

Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

120 121
hasil-hasil industri pengolahan.
116. 62461 Perdagangan eceran kertas, barang-barang dari kertas, alat tulis
(kantor) dan barang cetakan. fasilitas penggudangan lainnya.
- Seperti kertas alat tulis, pembungkus karton, kemasan dari 131. 75000 Komunikasi
kertas berupa dus, kotak dan sejenisnya, macam-macam alat - Seperti pelayanan komunikasi melalui pos dan telepon,
tulis sekolah/kantor, barang-barang cetakan (faktur/nota, telegraph/telex atau hubungan radio. 15 13 12
kwitansi, kalender/agenda, majalah, macam-macam buku
bacaan/pelajaran dan barang cetakan lainnya). 30 25 20 80000 KEUANGAN ASURANSI, USAHA PERSEWAAB BANGUNAN, TANAH
117. 62470 Perdagangan eceran mesin-mesin, alat angkutan dan DAN JASA PERUSAHAAN.
onderdil/perlengkapannya. 132. 81000 Lembaga keuangan - - -
- Yaitu macam-macam mesin dan perlengkapannya baik untuk 133. 81100 Lembaga keuangan Bank - - -
keperluan pertanian, industri, kantor,alat trasnportasi, mesin 134. 81120 Lembaga kuangan non Bank - - -
pembangkit tenaga, turbun, traktor, bulldozer dan mesin- 135. 81200 Usaha persewaan/jual-beli tanah, gedung dan tanah.
mesin berat lainnya, macam-macam mesin kantor seperti - Meliputi usaha persewaan/jual-beli barang-barang tidak
mesin hitung,mesin tik, duplikator, photo copy, mesin bergerak (bangunan dan tanah yang disiapkan untuk
bangunan), real estate (yang tidak melakukan konstruksi)
pengolah data, mesin keperluan rumah tangga seperti mesin
yangmenjual tanah, broker dan manager yang mengurus
cuci, AC, mesin jahit, mesin pembangkit listrik,mesin pompa
persewaan pembelian, penjualan dan penaksiran nilai
air dan sejenisnya, macam-macam alat transportasi darat,
tanah/bangunan atas balas jasa/kontrak. 20 17.5 17
laut dan udara termasuk macam-macam onderdil dan 136. 81410 Asuransi - - -
perlengkapan kendaraan 30 25 20 137. 82220 Jasa persewaan mesin dan peralatan.
- Meliputi usaha persewaan mesin dan peralatannya (tanpa
63000 RUMAH MAKAN DAN MINUM operator) untuk keperluan pertanian, pertambangan dan
118. 63100 Rumah makan dan minum ladang minyak industri pengolahan, konstruksi dan penjualan
- Seperti restoran/rumah makan, night club, catering, restorasi mesin-mesin kantor termasuk usaha leasing. 49 49 48
kereta api, cafetaria, kantin, warung nasi/kopi dan 138. 82300 Jasa pengolahan data dan tabulasi.
sejenisnya, tidak termasuk night club, restoran dan bar yang - Meliputi usaha jasa tabulasi data yang bersifat umum baik
merupakan salah satu fasilitas hotel dan penginapan. 25 20 20 secara elektronik maupun manual, seperti lembaga-lembaga
pengolahan data dan sistem informasi, lembaga komputer
64000 HOTEL DAN PENGINAPAN dan lain sejenisnya. 55 53 51
119. 64100 Hotel dan penginapan 139. 82900 Jasa perusahaan, kecuali jasa persewaan mesin dan
- Seperti hotel, hostel, motel, losmen, dan sejenisnya termasuk peralatannya. 27.5 25 20
fasilitas restoran, bar dan night clubnya. 25 20 20 140. 82910 Jasa hukum
- Meliputi usaha jasa pengacara/ advoka seperti lembaga
bantuan hukum Peradin, Pusbadhi dan lain sejenisnya. 51 48.5 48.5
70000 ANGKUTAN PENGGUDANGAN DAN KOMUNIKASI
141. 82910 Notaris 55 50 50
120. 71100 Angkutan kereta api - - - 142. 82910 Pembuatan akte tanah 55 50 50
121. 71200 Angkutan jalan raya 20 15 15 143. 82910 Penasehat hukum (advokat) 51 48.5 48.5
122. 71300 Angkutan dengan saluran pipa 144. 82920 Jasa akuntansi dan pembukuan.
- Seperti pengangkutan air, minyak dan gas melalui saluran air - Meliputi usaha jasa pengurusan Tata Buku dan pemeriksaan,
atas dasar balas jasa kontrak - - - pembukuan seperti kantor-kantor akuntan dan lembaga
123. 71400 Jasa angkutan darat konsultan audit lainnya. 36 35 35
- Seperti jalan tol, parkir kendaraan, terminal, penyewaan 145. 82930 Jasa Periklanan dan riset Pemasaran.
mobil/truk tanpa pengemudi. 25 20 20 - Meliputi usaha jasa periklanan dan reklame dengan berbagai
124. 72100 Angkutan samudera dan perairan pantai macam media masa seperti pembuatan poster/gambar dan
- Seperti pelayaran samudera, pelayaran antar pulau dan tulisan yang menyolok selebaran/riset pemasaran yang
peleyanan pantai. 13.5 13 12.5 dilakukan atas dasar balas jasa 20 17.5 15
125. 72200 Angkutan sungai, danau dan kanal 146. 82940 Jasa Bangunan, Arsitek dan Teknik.
- Seperti pengangkutan melalui sungai, kanal dan danau, - Meliputi usaha jasa konsultasi bangunan/arsitek, perancang
termasuk ferry penyeberangan. 13.5 13 12.5 bangunan, survai geologi dan penyelidik tambang dan
sebagainya, seperti usaha biro/konsultasi bangunan dan lain-
126. 72300 Jasa penunjang angkutan air
lain. 47 46 45
- Seperti pemeliharaan dan pelayanan dermaga, dok kapal atau
147. 82940 Pekerjaan bebas bidang teknik 25 22.5 20
perahu, pandu kapal, peralatan navigasi dan usaha bongkar
148. 82950 Pekerjaan bebas bidang konsultan. 55 53 51
muat barang dari dan ke kapal. 25 20 20 149. 82950 Penasehat Ahli/Hukum lainnya. 51 48.5 48.5
127. 73000 Angkutan udara 15 12.5 12 150. 82990 Jasa perusahaan lainnya, kecuali jasa persewaan mesin dan
128. 73200 Jasa penunjang angkutan udara peralatan.
- Seperti pelayanan pelabuhan udara, pelayanan navigasi dan - Meliputi usaha jasa perusahaan yang belum tercakup yang
dengan fasilitasnya (trafic control) termasuk usaha dilakukan atas dasar balas jasa atau kontrak seperti jasa
penyewaan pesawat terbang tanpa operatornya dan usaha perencanaan, pelayanan foto copy, stenografi, jasa konsultan
bongkar muat dari dan ke kapal terbang. 25 20 20 management perusahaan, jasa pemberitaan/pers dan
129. 74100 Pengepakan dan pengiriman sebagainya. 32 31 29
- Seperti usaha pengiriman dan pengepakan, keagenan/biro
perjalanan dan sejenisnya. 30 30 25 90000 JASA KEMASYARAKATAN DAN SOSIAL
130. 74200 Penggudangan 151. 92000 Jasa pendidikan
- Seperti cold storage, bonded warehousing dan fasilitas- 30 30 25

Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

122 123
Norma penghitungan Penghasilan Neto dikelompokkan menurut wilayah sebagai
berikut :
a. 10 (sepuluh) ibukota propinsi yaitu Medan, Palembang, Jakarta, Bandung,
Semarang, Surabaya, Denpasar, Manado, Makassar, dan Pontianak;
- Yaitu pendidikan formal mulai dari pra sekolah (TK), SD,
SLTP, SLTA dan Akademi/Perguruan Tinggi . 30 27.5 25
b. ibukota propinsi lainnya;
152. 93210 Jasa Kesehatan 30 27.5 25
153. 93213 Dokter 45 42.5 40 c. daerah lainnya.
154. 93214 Pekerjaan bebas bidang medis 29 28 27
155. 93215 Pekerjan bebas bidang farmasi dan kimia 25 22.5 20
156. 93220 Dokter hewan 25 22.5 20
157. 93230 Jasa kebersihan dan sejenisnya
- Seperti usaha jasa kebersihan/cleaning service,
pembuangan/pemusnahan sampah, pemusnahan sampah,
CONTOH PEMAKAIAN NORMA
pemusnahan rayap/kuman dan lain-lain. 40 37 35
158. 94000 Jasa sosial dan kemasyarakatan 30 30 29
159.
160.
96000
96214
Jasa hiburan dan kebudayaan
Pekerjaan bebas bidang seni
35
35
32.5
32.5
31.5
30
A. Wajib Pajak A kawin dan mempunyai 3 (tiga) orang anak. Ia seorang dokter
161. 97000 Jasa perorangan dan rumah tangga 32 31 29
162. 97110 Reparasi kendaraan bermotor 20 18.5 17.5 bertempat tinggal di Jakarta yang juga memiliki industri rotan di Cirebon.
163. 97120 Reparasi kendaraatn tidak bermotor 20 18.5 17.5
164. 97130 Reparasi macam-macam jam dan barang perhiasan. 20 18.5 17.5 - Peredaran Usaha dari Industri Rp. 40.000.000,00
165. 97130 Reparasi barang keperluan kaki dan barang dari kulit. 20 18.5 17.5
166.
167.
97140
97140
Reparasi alat dan pesawat elektronik/listrik
Reparasi mesin-mesin kantor
20
20
18.5
18.5
17.5
17.5
Rotan (setahun) di Cirebon
168. 97190 Reparasi macam-macam atau fotografi. 20 18.5 17.5
169. 97190 Reparasi lainnya yang belum tercakup - Penerimaan bruto sebagai Rp. 72.000.000,00
- a.l reparasi alat-alat musik, alat-alat olahraga dan mainan
anak-anak 20 18.5 17.5 dokter (setahun) di Jakarta
170. 97200 Jasa binatu pencelupan dn pembersihan barang-barang

171. 97400
tekstil/pakaian jadi
Pemangkas rambut dan salon kecantikan.
40 38 36 Penghasilan neto dihitung sebagai berikut :
- Yaitu jasa pemeliharaan rambut dan kecantikan termasuk
kursus menata rambut/rias dan kecantikan. 30 28 27
172. 97910 Foto studio termasuk fotografi komersil. - Dari industri rotan :
- Yaitu foto studio dan fotografi yang melayani agen-agen

173. 97920
periklanan,penerbit dan lain-lain.
Jasa Penjahit
38
34
37
31
35
28
12,5% X Rp. 40.000.000,00 = Rp. 5.000.000,00
174. 97990 Jasa perseorangan lainnya yang belum tercakup. 35 35 35
175. 98000 Jasa pemerintahan - - - - Sebagai dokter :
00000 KEGIATAN YANG TIDAK JELAS BATASANNYA DAN KEGIATAN 45% X Rp. 72.000.000,00 = Rp. 32.400.000,00
LAIN YANG BELUM TERLIPUT.
176.
177.
00000 Badan non subyek
00000 Karyawan/pegawai
-
-
-
-
-
-
jumlah penghasilan Neto = Rp. 37.400.000,00
178. 00000 Karyawan/pegawai Badan Usaha Milik Negara - - -
179. 00000 Karyawan/ pegawai swasta - - -
180. 00000 Pekerjaan bebas bidang profesi lainnya. 50 47.5 45 Penghasilan Kena Pajak = Penghasilan Neto dikurangi Penghasilan Tidak
181. 00000 Pemborong bukan bangunan/ konstruksi, termasuk levereansir
dan lain-lain.
182. 00000 Pedagangan perantara/ komisioner.
20
40
19
35
18
35
Kena Pajak
183. 00000 Kegiatan lain yang tidak jeals batasannya dankegiatan yang
belum terliput dalam salah satu golongan tersebut diatas. 40 35 35 = Rp. 37.400.000,00 - Rp. 21.120.000,00 = Rp. 16.280.000,00
Pajak penghasilan yang terutang :
- 5% X Rp. 16.280.000,00 = Rp. 1.250.000,00
Jumlah = Rp. 81.400,00
Catatan :
a. Angka 12,5% untuk industri rotan, lihat kode 33100
b. Angka 45% sebagai dokter, lihat kode 93213
c. Istri tidak punya penghasilan.

Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

124 125
B. Seorang Wajib Pajak baru memiliki usaha sebagai pedagang eceran bahan
makanan di Jakarta. Penjualan dalam satu bulan diperkirakan sebesar Rp.
15.000.000,00. Ia kawin dan mempunyai 2 (dua) orang anak.

Besarnya Pajak Penghasilan Pasal 25 yang harus dibayar sebagai angsuran


dalam tahun berjalan dihitung sebagai berikut :
Jumlah peredaran setahun = 12 X Rp. 15.000.000,00
= Rp. 180.000.000,00
Persentase penghasilan menurut norma Kode 62320 = 25%
Penghasilan neto setahun = 25% X Rp. 180.000.000,00
= Rp. 45.000.000,00

Penghasilan Kena Pajak = penghasilan neto dikurangi Penghasilan Tidak


Kena Pajak
= Rp. 45.000.000,00 - Rp. 19.360.000,00 = Rp. 25.640.000,00
Pajak Penghasilan yang terutang
= 5% X Rp. 25.640.000,00 = Rp. 1.282.000,00
Pajak Penghasilan Pasal 25 yang harus dibayar
= 1/12 X Rp. 1.282.000,00 = Rp. 106.833,00

Buku Panduan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

126

Anda mungkin juga menyukai