Anda di halaman 1dari 19

BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI

Diabetes mellitus adalah penyakit yang disebabkan oleh kadar

gula darah tinggi. Diabetes juga dapat dianggap sebagai penyakit yang

disebabkan oleh kelainan reaksi kimia dalam hal penggunaan yang tepat

dari karbohidrat, lemak, dan protein dari makanan karena kekurangan

pengeluaran atau kekurangan insulin.

Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas untuk

mengatur jumlah gula dalam darah. Gula darah tinggi adalah jika kadar gula

darah pada saat puasa lebih dari 126 mg / dl dan pada saat tidak cepat lebih

dari 200 mg / dl.

Kadar gula darah biasanya kurang dari 120-140 mg / dl pada 2

jam setelah makan atau minum cairan yang mengandung gula atau

karbohidrat lainnya. Kadar gula darah normal cenderung meningkat sedikit

tapi semakin lama setelah berusia 50 tahun, terutama pada orang yang tidak

aktif secara fisik.


B. TIPE DIABETE MILLITUS

1. Diabetes Mellitus Tipe 1

Diabetes mellitus tipe 1 ini disebut juga dengan diabetes anak-

anak. Ciri-cirinya adalah hilangnya sel beta penghasil insulin sehingga

terjadi kekurangan insulin pada tubuh. Penyebab terbanyak dari tipe ini

kesalahan dari rekasi autoimunitas yang menghancurkan sel beta pancreas

2. Diabetes Mellitus Tipe 2

Diabetes ini terjadi karena kombinasi dari kecacatan dalam produksi

insulin dan resistensi terhadap insulin atau berkurangnya sensitivitas

terhadap insulin yang melibatkan reseptor insulin di membran sel.

Penyebab yang paling terjadi dari penyakit diabetes ini adalah obesitas

yang diketahui sebagai faktor penyebab yang paling banyak mendera pada

mereka yang terserang diabetes dan hampir 90 % ditemukan mereka yang

menderita diabetes disebabkan oleh kegemukan dan faktor lainnya dari

turunan keluarga yang memilki diabetes.

Kadar gula dalam darah yang semakin meningkat memang belum dapat

dikatakan langsung sebagai gejala diabetes, akan tetapi kadar gula darah

yang semakin dijadikan sebagai penyakit dari pra-diabetes.

Kadar gula dalam darah harus selalu diwaspadai, kadar gula dalam

normal berkisar 80-90 mg/dl. Gula darah yang semakin meningkat tajam

akan berakibat fatal pada penyakit komplikasi berbahaya lainnya seperti

hiperglikemia kronis yang dapat menyebakan gangguan pada fungsi


penglihatan, gangguan ginjal dan pembuluh darah yang mengalami

penyempitan, gangguan saraf, infeksi kulit yang menimbulkan luka,

gangguan sistem saraf otonom dll.

C. PENYEBAB DABETES MILLITUS

Ada beberapa faktor penyebab penyakit diabetes melitus pada umumnya

1. Faktor Genetik

Penyebab diabetes yang bisa terjadi salah satu nya yaitu

dikarenakan oleh ada nya faktor genetik. Karena memiliki keluarga

yang juga menderita penyakit diabetes maka dari memiliki

kemungkinan besar untuk menderita penyakit diabetes. Oleh sebab

itu jika memiliki riwayat penyakit diabetes maka ada kemungkinan

juga untuk menderita penyakit diabetes jika tidak menjaga kesehatan

dan juga kadar gula darah.

2. Faktor Berat badan (Obesitas)

Berat badan memang bisa mempengaruhi kesehatan, karena

berat badan pun bisa menjadi suatu penyakit, dan penyakit diabetes

pun bisa terjadi dikarenakan oleh berat badan. Memiliki berat badan

yang besar atau pun berlebihan memiliki kemungkinan untuk

menderita penyakit diabetes salah satu nya.oleh sebab itu penyebab

diabetes bisa di sebabkan oleh berat badan.


3. Faktor Makanan

Penyebab diabetes pun bisa terjadi dari makanan yang di

konsumsi, jika sering mengkonsumsi makan makanan yang tidak

sehat seperti hal nya makanan yang mengandung lemak tinggi atau

pun memiliki kadar manis dari gula yang banyak maka bisa menjadi

penyebab diabetes. Oleh sebab itu jaga asupan makanan yang baik

agar tidak mengalami naik nya kadar gula darah.

4. Faktor Merokok

Rokok merupakan sumber penyakit, dan rokok pun bisa

menjadi penyebab diabetes juga oleh sebab itu mengapa penggunaan

rokok itu di larang dan tidak baik untuk di gunakan.

D. GEJALA DIABETES MILLITUS

1. Haus yang berlebihan (polidipsia)

2. Sering buang air kecil dengan volume banyak

3. Rasakan kelaparan yang luar biasa (polifagi)

4. Sering merasa kelelahan karena kehabisan energy

5. Beberapa penderita diabetes ada menunujukkan gejala infeksi pada

kulit

6. Gangguan penglihatan atau penglihatan menjadi kabur (rabun dekat

ayam)

7. Berat badan menurun


8. Hyperglaisimia yaitu peningkatan kadar gula darah yang abnormal

E. PATOGENESIS DIABETES MILLITUS

Perkembangan penyakit dapat dibagi menjadi 4 tahap, yaitu:

a. Normal atau Sehat

1) Kadar gula darah normal

2) Perlu waktu bertahun-tahun untuk berkembang menjadi

Diabetes Mellitus.

b. Pre Diabetes

1) Mulai terjadi peningkatan kadar glukosda darah secara

bertahap.

2) Kadar glukosa darah tidak cukup tinggi untuk menimbulkan

gejala tetapi cukup mampu menyebabkan kerusakan dan

gangguan fungsi berbagai jaringan tubuh.

3) Beresiko mengalami komplikasi

4) Sering disertai faktor resiko lain seperti hipertensi,

dislipidemia dan kegemukan atau obesitas.

5) Dapat dilakukan upaya untuk mencegah terjadinya komplikasi

dan perkembangan menjadi diabetes.

c. Komplikasi

1. Penyakit Kardiovaskular

Penyakit diabetes dapat mempengaruhi jantung serta pembuluh

darah arteri jantung dan dapat menyebabkan komplikasi yang fatal


seperti terjadinya penyakit arteri koroner ( dapat menyebabkan

serangan jantung ) dan penyakit stroke. Penyakit jantung adalah

penyebab kematian yang paling sering terjadi pada orang yang

menderita diabetes, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi dan

faktor faktor lainnya yang dapat meningkatkan resiko komplikasi

kardiovaskular.

2. Penyakit Ginjal

Komplikasi berikutnya yang dapat terjadi akibat diabetes

adalah gangguan ginjal. Disebabkan karena adanya kerusakan pada

pembuluh darah kecil di ginjal yang menyebabkan fungsi ginjal

mengalami penurunan atau bahkan dapat terjadi gagal ginjal.

Penyakit ginjal lebih sering terjadi pada orang yang memiliki kadar

gula yang tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak menderita

diabetes. Dengan menjaga pola makan yang sehat agar kadar gula

dan tekanan darah tepat normal dapat mengurangi resiko penyakit

ginjal.

3. Penyakit Saraf

Selain penyakit kardiovaskular dan penyakit ginjal,

komplikasi diabetes dapat menyebabkan penyakit saraf. Kadar gula

darah serta tekanan darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan

kerusakan pada sistem saraf di seluruh tubuh. Hal ini dapat

mengganggu sistem pencernaan, disfungsi ereksi dan banyak

gangguan fungsi lainnya. Bagian tubuh yang paling sering


mengalami kerusakan saraf ini adalah sistem ekstremitas, khususnya

kaki. Kerusakan saraf didaerah ini disebut dengan neuropati perifer

yang ditandai dengan gejala seperti rasa nyeri, kesemutan dan mati

rasa. Mati rasa pada bagian kaki ini sangat berbahaya karena ketika

terjadi infeksi yang serius tidak akan terasa dan tidak diketahui,

sehingga pada akhirnya harus dilakukan amputasi.

Orang yang menderita diabetes lebih besar 25 kali mengalami

resiko amputasi dibandingkan dengan orang yang tidak menderita

diabetes. Namun dengan perawatan dan pencegahan yang baik,

resiko amputasi dapat dicegah dan diminimalisir. Orang yang

memiliki penyakit diabetes harus secara rutin dan teratur

memeriksakan kaki mereka.

4. Penyakit mata

Sebagian besar orang yang menderita diabetes akan

mengalami komplikasi gangguan pada penglihatan yang dapat

menyebabkan penglihatan menjadi berkurang, rabun bahkan dapat

menyebabkan kebutaan. Tingginya kadar gula dalam darah serta

tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi merupakan penyebab

utama dari gangguan penglihatan tersebut. Hal ini dapat diatasi

dengan pemeriksaan mata secara teratur serta menjaga agar kadar

gula dalam darah tetap normal.

5. Gangguan kehamilan
Wanita yang menderita diabetes selama kehamilan beresiko

mengalami komplikasi komplikasi jika mereka tidak dengan hati

hati dan ruti memeriksakan kondisi kesehatan mereka. Untuk

mencegah terjadinya kerusakan atau gangguan pada janin, maka

wanita hamil harus menjaga kadar gula agar tetap normal. Kadar

gula darah yang tinggi dapat membuat janin memiliki kelebihan

berat badan, hal tersebut dapat menyebabkan masalah terhadap

asupan nutrisi terhadap janin, trauma pada anak dan ibu, penurunan

secara tiba tiba kadar gula darah untuk anak setelah lahir. Seorang

ibu yang memiliki riwayat diabetes selama kehamilan maka

kemungkinan anak tersebut memiliki resiko yang lebih tinggi

terkena diabetes dikemudian hari.

Itulah beberapa komplikasi yang dapat ditimbulkan dari

penyakit diabetes. Untuk itu jaga pola makan anda sebisa mungkin

jangan terlalu sering mengkonsumsi makanan manis, rajin lah

berolah raga sehingga tubuh anda tetap sehat dan bugar terbebas

dari penyakit diabetes. Semoga artikel ini dapat menginspirasi

kehidupan anda untuk menjadi lebih sehat lagi.

F. PENCEGAHAN DIABETES MILLITUS

Indonesia termasuk dalam salah satu negara yang berpotensi

memiliki angka penderita diabetes dengan jumlah yang sangat tinggi. Pada

awalnya penderita penyakit diabetes banyak dijumpai pada negara-negara

maju seperti Amerika Serikat. Tapi sekarang beberapa negara berkembang


seperti Indonesia juga termasuk dalam resiko tinggi. Ada dua jenis tipe

diabetes yang dikenal yaitu diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Diabetes tipe 1

menjadi kasus yang paling sering ditemukan pada anak-anak dan orang

dewasa yang mengalami masalah pada sel penghasil insulin dalam pankreas.

Kondisi ini sering ditemukan sejak lahir. Sementara itu jenis diabetes yang

paling umum adalah diabetes tipe 2 yang banyak dialami oleh orang dewasa

dan orang tua.

Resiko Tinggi Penyakit Diabates, Jika anda ?

Seringkali orang yang menderita diabetes sama sekali tidak

menyadari jika terkena penyakit ini. Hampir semua gejala yang sering

dirasakan terlalu diremehkan sehingga diabetes tidak bisa dicegah. Pada

dasarnya diabetes bisa dicegah sejak awal jika memang disadari oleh

penderita. Untuk mencegah agar tidak diabetes sebaiknya orang yang

termasuk dalam resiko tinggi juga harus waspada. Berikut ini adalah beberapa

resiko tinggi terkena diabetes.

1. Orang yang memiliki berat badan berlebih atau masuk dalam katergori

obesitas.

2. Orang yang memiliki keturunan atau riwayat diabetes dalam keluarga.

3. Orang yang menderita beberapa penyakit seperti darah tinggi, stroke, dan

penyakit jantung.

4. Orang dewasa yang sudah berusia lebih dari 45 tahun dan memiliki

riwayat tinggi kolesterol dan hipertensi.


5. Orang yang sudah pernah menjalani tes gula darah dan termasuk dalam

kategori pra diabetes atau dengan gejala diabetes.

6. Orang yang menderita penyakit resistensi insulin atau ketidakmampuan

tubuh dalam menghasilkan insulin.

Diabates biasanya terjadi setelah melalui beberapa tahapan termasuk

ketika penderita masuk dalam tahap pre diabetes. Pemeriksaan kadar gula

darah secara teratur bisa menjadi usaha pencegahan yang sangat baik. Kadar

gula darah yang normal adalah sekitar 70 – 100 mg/dl (dengan pemeriksaan

setelah puasa selama 8 jam) dan < 140 mg/dl (pemeriksaan dua jam setelah

makan). Dibawah ini adalah beberapa tips penting untuk mencegah diabetes

(bagi orang yang memiliki kadar gula darah normal dan pra diabetes).

1. Berhenti Merokok.

Jika Anda memiliki kebiasaan merokok maka sebaiknya berhenti

mulai sekarang. Rokok meninggalkan nikotin dalam saluran pernafasan

kemudian akan diambil oleh darah. Darah yang mengandung nikotin akan

merusak sistem insulin pada pankreas sehingga resiko diabetes menjadi

semakin tinggi. Bahaya merokok selain menjadi penyebab diabetes juga

dapat menimbulkan ratusan penyakit paling mematikan di dunia lainnya.

2. Berhenti Minum Alkohol.

Alkohol adalah salah satu pemicu beberapa jenis penyakit dalam

tubuh seperti jantung, stroke, kanker hati dan beberapa jenis penyakit lain.

Jantung menjadi salah satu potensi besar untuk merusak kemampuan tubuh
dalam menghasilkan insulin. Karena itulah bahaya alkohol bisa

meningkatkan potensi diabetes.

3. Hindari Kebiasaan Tidak Melakukan Aktivitas Apapun.

Ketika Anda sedang menonton televisi maka jangan menggunakan

remote kontrol. Terlalu banyak duduk akan memicu timbunan lemak

dalam tubuh sehingga Anda bisa menjadi lebih gemuk. Jadi, membuat

tubuh selalu bergerak paling tidak hanya berjalan-jalan akan membuat

simpanan kalori dalam tubuh bisa dibakar menjadi tenaga.

4. Turunkan Berat Badan

Obesitas adalah salah penyebab diabetes yang paling tinggi.

Memiliki berat badan yang berlebih akan memicu beberapa penyakit

seperti jantung. Ketika tubuh beresiko memiliki penyakit jantung maka

potensi diabetes juga akan semakin tinggi. Jika kondisi ini terjadi maka

Anda bisa menurunkan berat badan dengan melakukan olahraga secara

teratur dan diet.

5. Ganti Sumber Karbohidrat dengan Biji-Bijian

Sumber karbohidrat yang berasal dari tanaman gandum dan biji-

bijian bisa membuat enzim pencernaan sulit merubah pati menjadi

glukosa. Proses ini akan membuat tubuh mendapatkan kadar gula dalam

darah dengan proses yang lebih lama. Jika hal ini terjadi maka tubuh akan

memproses insulin sesuai dengan kebutuhan. Dengan cara ini maka resiko

diabetes bisa dikurangi dan untuk mencegah terjadinya diabetes. beberapa


jenis makanan yang bisa digunakan untuk menggantikan karbohidrat

lembut seperti nasi adalah gandum, sereal, jagung dan ubi.

6. Hindari Terlalu Sering Konsumsi Minuman Manis

Minuman manis yang mengandung gula dan bahan pemanis lain

telah meningkatkan resiko diabetes. Minuman manis memang dibutuhkan

oleh tubuh sebagai sumber tenaga tapi dalam jumlah yang kecil. Selain

minuman manis maka minuman yang mengandung soda dan berbagai

bahan pengawet juga harus dihindari. Minuman manis akan meningkatkan

kadar glikemik dalam tubuh sehingga bisa meningkatkan resiko obesitas

dan diabetes.

7. Konsumsi Lemak Tak Jenuh Ganda

Lemak tak jenuh ganda adalah jenis lemak yang ditemukan pada

beberapa jenis kacang-kacanga, biji-bijian, ikan salmon, ikan sarden dan

beberapa jenis ikan lain . Lemak ini dapat membantu tubuh dalam

mencegah diabetes. Sementara jenis minyak trans seperti minyak sawit

dan margarin akan meningkatkan resiko penyakit jantung dan

meningkatkan resiko diabetes.

8. Batasi Konsumsi Daging Merah

Daging merah yang berasal dari domba, sapi , dan babi ternyata bisa

meningkatkan resiko diabetes. Daging merah tidak mudah diterima oleh

tubuh termasuk dalam proses metabolisme. Untuk menghindari resiko ini

maka sebaiknya ganti daging merah dengan daging unggas.


9. Lakukan Berbagai Macam Aktifitas Fisik

Berbagai macam gerakan dan latihan fisik bisa menghindari tubuh

dari penumpulan lemak, resiko obesitas dan membuat jantung menjadi

lebih sehat. Dengan gaya hidup seperti ini maka tubuh akan meningkatkan

produksi insulin dan digunakan untuk membantu menormalkan kadar gula

dalam darah. Anda bisa memilih beberapa aktifitas fisik seperti berenang,

senam dan lari. Latihan fisik 20 menit setiap hari sudah bisa menurunkan

resiko terkena diabetes.

10. Konsumsi Makanan Berserat

Makanan yang mengandung serat akan membuat sistem

metabolisme dalam tubuh berjalan lebih lancar. Organ pencernaan bisa

bekerja secara maksimal dan zat-zat penting yang berasal dari makanan

bisa digunakan oleh tubuh dengan cepat. Makanan berserat juga bisa

menurunkan resiko penyakit jantung dan menjaga organ pencernaan.

Dengan cara ini maka resiko diabetes akan menjadi lebih rendah. beberapa

makanan berserat antara lain adalah sayuran hijau, kacang-kacangan,

buah-buahan, dan biji-bijian.

11. Atur Porsi Makan

Konsumsi makanan yang seimbang dengan kebutuhan nutrisi tubuh

adalah langkah yang sangat bijak. Pada dasarnya dalam setiap satu piring

makan harus terdapat sekitar seperempat bagian protein, sayuran, buah,

dan karbohidrat. Ini adalah salah satu pengaturan porsi makan yang paling

sehat. Namun kita sering lupa bahwa makan hanya untuk membuat perut
menjadi kenyang namun ternyata bukan hal itu yang dibutuhkan oleh

tubuh. Mengatur porsi makanan dengan jumlah yang kecil dan sesuai

dengan kebutuhan nutrisi bisa mengurangi resiko diabetes.

12. Batasi Makanan yang Digoreng

Makanan yang digoreng adalan salah satu jenis makanan favorit

semua orang. Namun tanpa disadari ternyata minyak yang berasal dari

minyak sawit mengandung lemak yang cukup tinggi. Lemak bisa

meningkatkan resiko penyakit jantung yang berarti bahwa resiko diabetes

juga akan meningkat. Untuk menggantikan makanan yang digoreng

sebaiknya ganti cara memasak dengan direbus atau dikukus.

13. Batasi Makanan Olahan

Makanan olahan memang rasanya sangat enak dan mudah

ditemukan dimana saja. Namun ternyata makanan olahan belum tentu

sehat untuk tubuh dan bisa meningkatkan resiko penyakit jantung dan

diabetes. Makanan olahan juga mengandung berbagai jenis bahan

makanan tambahan yang bisa mengacaukan sistem metabolisme dalam

tubuh. Karena itu hindari makanan olahan dan pilih makanan sehat.

14. Selalu Perhatikan Label Makanan

Jika Anda membeli makanan dalam kemasan maka sebaiknya selalu

perhatikan dengan label nutrisi yang tercantum. Biasanya beberapa nutrisi

akan dicantumkan dalam daftar makanan seperti kalori, gula, karbohidrat,

dan berbagai jenis vitamin lain. Untuk menghindari makanan yang terlalu
banyak mengandung kalori maka amati semua daftar dalam label.

Sebaiknya juga jangan terlalu sering mengkonsumsi makanan dalam

kemasan.

15. Berolahraga secara rutin

Ada banyak olahraga yang membakar kalori super banyak yang

dapat anda manfaatkan untuk mencegah terjadinya diabetes dan

memperkecil risiko tersebut

G. PENGOBATAN DIABETES MILLITUS

Penderita penyakit diabetes melitus sebaiknya juga mengetahui

mengenai bagaimana cara kerja obat herbal diabetes. Karena dengan

mengetahui bagaimana cara kerja obat diabetes melitus, maka penderita DM

akan memiliki dorongan untuk lebih disiplin dalam mengkonsumsi obat-

obatan yang diberikan oleh dokter.

Karena meskipun belum mampu membantu mengatasi penyakit DM sampai

tuntas, namun obat-obatan yang didapatkan dari dokter bisa cukup membantu

dalam mengurangi gejala-gejala yang dapat ditimbulkan oleh penyakit DM.

Untuk anda yang masih sering tidak disiplin mengkonsumsi obat-obatan

1. Pengobatan diabetes dengan cara non-farmakologis

Umumnya, dokter akan menyarankan penderita diabetes

melitus untuk mengatasi penyakit yang dideritanya dengan

menggunakan metode non-farmakologis. Metode non-farmakologis

memang menjadi pilihan paling awal untuk mengatasi penyakit DM.


Metode ini memang sama sekali tidak melibatkan peranan obat-obatan

apapun.

Namun jika penderita DM bisa disiplin melakukan metode ini,

maka penyakit bisa dikontrol dengan baik. Metode non-farmakologis

yang disarankan dilakukan oleh penderita DM tingkat awal ini

memang lebih menitik beratkan pada penggunaan pola hidup sehat.

Metode non-farmakologis untuk mengatasi penyakit DM tersebut

antara lain adalah seperti:

a. Mengatur pola makan.

b. Rajin melakukan olahraga dengan dilakukan pemilihan jenis

olahraga yang tepat sebelumnya.

c. Menurunkan berat badan hingga mendekati ambang batas berat

badan normal.

d. Mengurangi dan menghilangkan kebiasaan-kebiasaan buruk seperti

merokok dan minum minuman yang mengandung alcohol

Cara kerja obat diabetes alami ini sebenarnya jauh lebih efektif dalam

mengatasi penyakit diabetes melitus, namun sayangnya, banyak sekali

penderita DM yang gagal melakukan metode ini secara disiplin. Bila penderita

DM memang tidak bisa menjalankan pengobatan menggunakan metode non-

farmakologis ini, maka dokterpun akan mengambil tindakan lanjut dengan

menggunakan pengobatan farmakologis.


2. Pengobatan diabetes dengan cara farmakologis

Cara kerja obat diabetes melitus jenis farmakologis sangat

berbeda dengan cara kerja obat diabetes non-farmakologis. Jika

metode non-farmakologis sama sekali tidak menggunakan obat-obatan

medis, metode farmakologis mengatasi penyakit DM dengan

menggunakan berbagai macam jenis obat-obatan medis.

Namun demikian, pemilihan obat-obatan medis untuk

mengatasi penyakit DM tetap harus dilakukan oleh dokter. Karena

tidak semua jenis obat medis cocok untuk digunakan oleh semua

penderita DM. Berikut merupakan beberapa macam jenis obat-obatan

medis yang sering digunakan dalam pengobatan metode farmakologis

oleh dokter:

1. Jenis Sulfonylurea

Obat jenis sulfonylurea adalah obat medis yang cocok

dikonsumsi oleh penderita DM yang organ pankreasnya masih

berfungsi dengan baik dan memiliki berat badan normal. Karena obat

ini berfungsi untuk merangsang organ pankreas untuk memproduksi

hormon insulin. Obat ini sangat tidak cocok dikonsumsi oleh penderita

DM tipe 1 maupun DM tipe 2 yang memiliki masalah kelebihan berat

badan.

2. Jenis Biguanid

Penderita DM tipe 2 yang memiliki masalah resistensi insulin

akibat kelebihan berat badan biasanya disarankan oleh dokter untuk


mengkonsumsi obat jenis Biguanid. Karena obat jenis ini memang

berfungsi untuk meningkatkan kepekaan sel di dalam tubuh untuk

menerima glukosa dari hormon insulin.

Namun demikian, sayangnya obat jenis ini sering menimbulkan

efek samping. Efek samping yang sering dialami oleh penderita DM

yang meminum obat jenis ini adalah seperti masalah pencernaan. Oleh

sebab itu, umumnya dokter akan menyarankan penderita DM untuk

meminum obat jenis ini dalam dosis kecil di awalan.

3. Jenis Acarbose

Obat jenis acarbose ini sangat cocok dikonsumsi oleh semua

penderita DM yang berumur lebih dari 18 tahun dan yang gemar

mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat sederhana.

Hal tersebut dikarenakan jenis obat ini mampu menghambat proses

pencernaan tubuh dalam merubah karbohidrat menjadi glukosa.

4. Insulin

Insulin diberikan dalam bentuk suntikan bagi penderita DM yang

organ pankreasnya sudah mengalami kerusakan dan tidak bisa

memproduksi hormon insulin lagi. Suntikan insulin ini merupakan

pengobatan farmakologis wajib bagi para penderita DM tipe 1 dan juga

beberapa penderita DM tipe 2 yang sudah mengalami kerusakan pada

organ pankreasnya. Untuk penderita DM tipe 1, memang jauh lebih

sering mendapatkan suntikan insulin dibandingkan dengan penderita

DM tipe 2.

Anda mungkin juga menyukai