Anda di halaman 1dari 7

PERENCANAAN PERKERASAN KAKU JALAN KABUPATEN/KOTA

(Studi kasus : Jalan Akses Komplek Puri Pamulang)


Kota Tangerang Selatan

Oleh :

Arif Mudianto, Heny Purwanti, dan Fitri Yunitasari

Abstrak

Dalam merencanakan jalan yang menyangkut kehidupan orang banyak harus diperhatikan syarat-
syarat dan peraturan-peraturan yang berlaku, agar perencanaan jalan raya dapat memberikan
dampak perjalanan yang memadai bagi pemakai jalan, dalam arti dapat terpenuhinya azas
kenyamanan, keamanan dan kelancaran.

Satu hal yang menjadi perhatian bahwa kondisi sarana dan prasarana jalan Komplek Puri
Pamulang Mas Kota Tangerang Selatan yang ada sekarang tidak memadai karena jalan terlalu
sempit sedangkan jalan tersebut merupakan akses jalan alternatif dari Pamulang yang sering
dilalui untuk sampai ke Bumi Serpong Damai, untuk mengatasi hal tersebut maka Pemerintah
Kota Tangerang Selatan merencanakan pembangunan ruas jalan Puri Pamulang Mas dengan
perkerasan kaku (Rigid Pavement).

Dari hasil perhitungan didapat tebal pelat 15 cm dengan total fatigue 22,6723 % , tebal pelat 18
cm dengan total fatigue 313,2906 % dan tebal pelat 20 cm dengan total fatigue 14,0981 %. Terlihat
bahwa tebal pelat 15 cm dan 20 cm masuk kedalan kriteria perencanaan karena total fatigue kurang
dari 100 % dan tebal pelat 18 cm tidak masuk kriteria perencanaan karena total fatigue lebih dari
100%. Tetapi, agar lebih aman maka diambil tebal pelat 20 cm. Tulangan melintang yang dipakai
ukuran diameter 12 mm dengan jarak 125 mm dan tulangan dowel ukuran diameter 25 mm,
panjang 450 mm dan jarak 250 mm.

Kata Kunci : Rigid Pavement, total fatigue, tulangan melintang, tulangan dowel

1. PENDAHULUAN Perkerasan kaku dipilih karena kondisi daerah


Tangerang yang merupakan daerah industri
Dalam merencanakan jalan yang menyangkut sehingga banyak kendaraan berat yang
kehidupan orang banyak harus diperhatikan melewati jalan tersebut dan daerah tersebut
syarat-syarat dan peraturan-peraturan yang sering terjadi banjir bila hujan turun maka
berlaku, agar perencanaan jalan raya dapat diperlukan perkerasan jalan yang kuat untuk
memberikan dampak perjalanan yang mempermudah kegiatan yang ada di daerah
memadai bagi pemakai jalan, dalam arti dapat tersebut.
terpenuhinya azas kenyamanan, keamanan
dan kelancaran. Dalam transportasi modern, 2. TINJAUAN PUSTAKA
transportasi merupakan bagian integral dari
fungsi dan aktifitas masyarakat, dimana ada Menurut Departemen Pekerjaan Umum
hubungan yang sangat erat dengan gaya Petunjuk Perencanaan Perkerasan Kaku
hidup. (Beton Semen) pada tahun 2003 perhitungan
perencanaan tebal pelat beton adalah sebagai
Masalah yang sering dihadapi dalam berikut:
transportasi angkutan darat adalah banyaknya a. Menghitung jumlah kendaraan niaga
sarana transportasi mulai dari becak, sepeda harian (JKNH) pada tahun pembukaan
motor, mobil sampai dengan truk besar yang perencanaan proyek.
mempunyai berat berton-ton. b. Menghitung jumlah kendaraan niaga
(JKN) selama umur rencana (n tahun)
dengan persamaan:

Perencanaan Perkerasan Kaku Jalan Kabupaten/Kota......(Arif Mudianto, Heny Purwanti & Fitri Yunitasari) 40
JKN = 365 x JKNH x R 3. METODOLOGI PENELITIAN
c. Menghitung jumlah sumbu kendaraan
niaga harian (JSKNH), kemudian Metode yang dilakukan pada perencanaan
mengitung jumlah sumbu kendaraan niaga perkerasan kaku jalan yang ada di Puri
(JSKN) selama umur rencana dengan Pamulang adalah perhitungan perencanaan
rumus : lalu lintas jalan raya/rekayasa lalu lintas yang
JSKN = 365 x JSKNH x R terjadi pada jalan tersebut yaitu:
d. Menghitung persentase masing-masing
beban sumbu dan jumlah repetisi yang a. Data perencanaan desain penampang
akan terjadi selama umur rencana dengan jalan:
rumus: - Kecepatan rencana : 60 km/jam
- Kelas jalan : jalan kelas IIA
- Klasifikasi jalan : Kolekroe sekunder
e. Sebagai besarnya beban sumbu rencana - Lebar perkerasan : 7 m
dihitung dengan cara mengalikan beban - Lebar jalur : 3,5 m
sumbu yang ditinjau dengan Faktor - Umur rencana : 20 tahun
Keamanan (FK) yang ditunjukan pada - Masa konstruksi : 1 tahun
tabel yang ada di buku. - Baja : U 25
f. Menentukan perbandingan antara - Beton : K-350
tegangan yang terjadi pada tabel
perbandingan tegangan dan jumlah repetisi b. Perhitungan volume lalu lintas harian rata-
yang diijinkan. rata
g. Berdasarkan perbandingan tegangan Jumlah kendaraan
tersebut, kemudian dari tabel Jenis kendaraan tahun 2014
perbandingan tegangan dan jumlah repetisi (kendaraan) 2 arah
yang diijinkan dapat diketahui jumlah Sepeda motor 1915
Mobil penumpang 1152
pengulangan (repetisi) tegangan yang
Angkutan perkotaan 433
diijinkan. Bus 102
h. Dengan besaran-besaran beban sumbu, k Truk 2 as 23
dan tebal plat yang sudah diketahui Truk 3 as 17
(ditaksir), besarnya tegangan yang terjadi Total LHR 3642
bisa didapat dari nomogram yang ada pada
gambar yang ada di buku. c. Perhitungan voluem jam perencanaan pada
i. Mengitung persentase lelah (fatigue) untuk umur rencana
setiap konfigurasi beban sumbu dapat Jumlah kendaraan
VJP VJP
dihitung dengan cara: Jenis tahun 2014 Faktor
Tahun Tahun
kendaraan (kendaraan) C
2014 2034
2 arah
Sepeda
1915 0,5 958 479
j. Total fatigue dihitung dengan cara motor
Mobil
menjumlahkan besarnya persentase 1152 0,5 576 288
penumpang
fatigue dari seluruh konfigurasi beban Angkutan
433 0,5 217 109
sumbu. perkotaan
Bus 102 0,5 51 26
k. Langkah-langkah yang sama (a sampai j) Truk 2 as 23 0,5 12 6
diulang untuk tebal plat beton lainnya yang Truk 3as 17 0,5 9 5
dipilih/ditaksir. Total LHR 3642 1823 913

l. Tebal plat beton yang dipilih/ditaksir


dinyatakan sudah benar/cocok apabila d. Perhitungan jumlah lintas/hari menurut
total fatigue yang didapat besarnya lebih sumbu
Beban
kecil atau sama dengan 100%. Jenis Konfigurasi Jumlah
sumbu
kendaraan sumbu lintas/hari
(ton)
Perencanaan perhitungan luas tulangan Mobil 576 + 576 =
STRT/STRT 1/1
penumpang 1152
melintang yang diperlukan pada perkerasan Angkutan 217 + 217 =
STRT/STRT 1/1
beton menerus dihitung dengan menggunakan perkotaan 434
rumus berikut: Bus STRT/STRT 3/5 51 + 51 = 102
Truk 2 as STRT/STRT 2/4 12 + 12 = 24
Truk 3as STRG/STRG 6/14 9 + 9 = 18

Perencanaan Perkerasan Kaku Jalan Kabupaten/Kota......(Arif Mudianto, Heny Purwanti & Fitri Yunitasari) 41
e. Perhitungan perencanaan kapasitas jalan  JKN = 365 x JKNH x R
(MKJI, 1977) JKNH = jumlah bus + jumlah truk 2as +
= 2900 x 1,00 x 1,00 x jumlah truk 3as
0,97 x 1,04 = 51 + 12 + 9
= 2926 smp/jam = 73 kendaraan.

f. Perhitungan analisa derajat kejenuhan ( 1 +� ) 𝑛− 1


 Faktor pertumbuhan R =

20
(1+0,06) −1
= 0,06
= 36,79
g. Penentuan Tingkat Pelayanan Jalan
Pada tahun 2014 sebelum perencanaan  Sehingga diperoleh JKN = 365 x JKNH x
termasuk ke tingkat pelayanan C yang R
artinya memiliki arus lalu lintas stabil dan = 365 x 73 x 36,79
kecepatan mulai dipengaruhi oleh volume = 980.152 kendaraan.
lalu lintas sehingga tidak dapat dipilih lagi
oleh pengemudi sedangkan pada akhir d. Perhitungan Jumlah Sumbu Kendaraan
umur rencana memiliki tingkat pelayanan Niaga Harian (JSKNH) dan Jumlah
B yang artinya memiliki arus lalu lintas Sumbu Kendaraan Niaga (JSKN) selama
stabil dan kecepatan mulai dipengaruhi umur rencana 20 tahun.
oleh volume lalu lintas tetapi tetap dapat JSKN = 365 x JSKNH x R
dipilih sesuai kehendak pengemudi. JSKNH= sumbu bus + sumbu truk 2as +
sumbu truk 3as
4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN = 102 + 24 + 18
= 146 sumbu kendaraan
a. Data Kendaraan
Sehingga diperoleh JSKN = 365 x
JSKNH x R
= 365 x 146 x 36,79
= 1.960.304 sumbu kendaraan
b. Data yang akan pada perhitungan tebal
e. Perhitungan persentase masing-masing
pelat beton adalah sebagai berikut :
- Umur rencana : 20 tahun beban sumbu dan jumlah repetisi yang
- Tebal pondasi atas (dengan batu pecah) akan terjadi selama umur rencana (20
: 15 cm tahun).
- Faktor gesekan pondasi : 1,5 ( batu pecah)
- Kuat lentur tarik beton (MR beton)
: 40 kg/cm²
- Pertumbuhan lalu lintas : 6% per tahun
- Peranan jalan : kolektor
- Koefisien distribusi jalur: 0,7
(2 jalur 2 arah)

c. Perhitungan Jumlah Kendaraan Niaga


(JKN) selama umum rencana 20 tahun
𝑉� � � � � � � � 𝑃 � � � � � � � � � �
Keterangan : *) Konfigurasi = � � � � 𝐻

Repetisi kumulatif tiap-tiap sumbu:

Setelah mendapatkan jumlah sumbu


kendaraan yang akan ditinjau selanjutnya
adalah mennghitung Jumlah Kendaraan
Niaga yang dijabarkan sebagai berikut: **) Jumlah repetisi = JSKN x %
konfigurasi sumbu x Koef.
distribusi jalur yang ada pada buku

Perencanaan Perkerasan Kaku Jalan Kabupaten/Kota......(Arif Mudianto, Heny Purwanti & Fitri Yunitasari) 42
petunjuk perencanaan perkerasan Dengan tebal plat 20 cm, terlihat bahwa
kaku. total fatigue yang terjadi 14,0981 % <
100 %. Maka tebal plat 20 cm cukup
f. Perhitungan tebal pelat beton dengan dan dapat digunakan.
asumsi tebal pelat 15cm, 18cm, 20cm.
 Perhitungan tebal pelat beton ( Asumsi *) Gambar ke Nomogram tegangan
tebal pelat 15 cm , MR 40 kg/cm² ) yang terjadi untuk STRT dan
STRG.

**) Perbandingan tegangan =


� � 𝑔� � 𝑔� � 𝑦� � 𝑔

� � � � � � �
� �
Dengan tebal plat 15 cm, terlihat bahwa
total fatigue yang terjadi 22,6723 % < ***) % fatigue =
100 %. Maka tebal plat 15cm sudah � � � � � � � � � � � � �
cukup dan dapat digunakan. � � � � � ℎ � � � � � � � � 𝑦� � 𝑔 � � � � � � � � �
*) Gambar ke Nomogram tegangan
yang terjadi untuk STRT dan Berdasarkan hasil perhitungan persentase
STRG. fatigue yang mendekati 100 % adalah tebal
pelat 150 mm (15 cm) tetapi agar lebih aman
**) Perbandingan tegangan = tebal pelat yang digunakan adalah tebal pelat
� � 𝑔� � 𝑔� � 𝑦� � 𝑔 � � � � � � �
200 mm (20 cm).
� �

***) % fatigue = g. Perhitungan Perencanaan Tulangan.


� � � � � � � � Data perencanaan tulangan yang akan
� � � � � dipakai untuk merencanakan tulangan
� � � � � ℎ � � � � � � � � 𝑦� � 𝑔 � � � � � � � � � pada pekerjaan perkerasan kaku Puri
Pamulang adalah sebagai berikut:
 Koefisien gesekan pelat dengan
 Perhitungan tebal pelat beton ( Asumsi pondasi (F)= 1,5 ( batu pecah )
tebal pelat 18 cm , MR 40 kg/cm² )  Jarak antar sambungan (L)=5m
 Tebal pelat (h) =200mm=0,2 m
 Berat isi beton = 2400 kg/cm2

1200 (𝐹. 𝐿. ℎ)
𝐴𝑠 =
𝑓𝑠
Dengan tebal plat 18 cm, terlihat bahwa
total fatigue yang terjadi 313,2906 % > 1200 (1 , 5 𝑥 5 𝑥
100 %. Maka tebal plat 18 cm tidak 0,2
dapat digunakan karena total fatigue =
2400
lebih dari 100%.
*) Gambar ke Nomogram tegangan = 0,75 cm2/m’ = 75 mm2/m’
yang terjadi untuk STRT dan
STRG. Asumsi diameter tulangan dipakai
diameter 12 mm.
**) Perbandingan tegangan =
� � 𝑔� � 𝑔� � 𝑦� � 𝑔 � 1
𝐴𝑠 = 𝜋 𝑑2
� � � � � � 4
� �
= 0,25 x 3,14 x 12²
***) % fatigue =
� � � � � � � �
= 113,04 mm²
� � � � �
� � � � � ℎ � � � � � � � � 𝑦� � 𝑔 � � � � � � � � � Karena berdasarkan peraturan penulangan
berjarak 300 ± 50 mm untuk arah
 Perhitungan tebal pelat beton ( Asumsi melintang maka digunakan diameter 12
tebal pelat 20 cm , MR 40 kg/cm² ) dengan jarak 125 mm dan untuk
Perencanaan Perkerasan Kaku Jalan Kabupaten/Kota......(Arif Mudianto, Heny Purwanti & Fitri Yunitasari) 43
penulangan dowel digunakan ukuran

Perencanaan Perkerasan Kaku Jalan Kabupaten/Kota......(Arif Mudianto, Heny Purwanti & Fitri Yunitasari) 44
diameter 25 mm, panjang 450 mm dan
jarak 250 mm. DAFTAR PUSTAKA

1. Departemen Pekerjaan Umum, Petunjuk


5. KESIMPULAN DAN SARAN Perencanaan Perkerasan Kaku (Beton
Semen), Badan Penelitian dan
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil Pengembangan Jalan, Jakarta, 2003
perhitungan yang dilakukan mengenai 2. Departemen Pekerjaan Umum, Tata
Perencanaan Perkerasan Kaku Jalan Cara Perencanaan Geometrik Jalan
Kabupaten/Kota (studi kasus: jalan Puri Antar Kota, Direktorat Jenderal Bina
Pamulang Mas) Kota Tangerang Selatan Marga, Jakarta, 1997
adalah : 3. Direktorat Jenderal Bina Marga, Manual
Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), Bina
1. Hasil perhitungan tingkat pelayanan jalan Jalan Kota (BINKOT), Jakarta, Februari
berdasarkan derajat kejenuhan yang 1997
didapat jalan Puri pamulang pada akhir 4. Suryawan, Ari, Perkerasan Jalan Beton
umur rencana pada tahun 2034 didapat Semen Portland (Rigid Pavement)
derajat kejenuhan sebesar 0,312 maka Metode AASHTO 1993, Seri Buku
tingkat pelayanan jalan pada akhir umur Teknik Sipil Praktis, Penerbit Beta
rencana termasuk tipe B. Artinya, jalan Offset, Yogyakarta, 2013
Puri Pamulang Mas – Bumi Serpong 5. http://civildoqument.blogspot.com/2014
Damai (BSD) memiliki arus lalu lintas /11/jenis-jenis-sambungan-pada-
tetap stabil tetapi kecepatan mulai perkerasan.html
dipengaruhi oleh volume lalu lintas tetapi 6. https://leosentosa0.files.wordpress.com/
tetap dapat dipilih sesuai kehendak 2010/03/12-penulangan-rigid-pavement
pengemudi. 7. https://pu.go.id/uploads/services/infopub
2. Perencanaan untuk tebal lapisan lik20120703105751.pdf
perkerasan jalan beton untuk tebal 15 cm 8. https://www.pu.go.id/uploads/services/s
didapat dengan total fatigue sebesar ervice20130717123103.pdf
22,6723 %. Tebal 18 cm didapat total 9. http://perkerasanjalan-fidha.blogspot
fatigue 313,2906 % dan tebal 20 cm .com/
didapat fatigue sebesar 14,0981 %. Hasil http://sisni.bsn.go.id/index.php?/sni_mai
yang mendekati 100 % adalah tebal 15 cm n/sni/detail_rekap_sni_ics/1/93/X9/1
tetapi diambil tebal pelat 20 cm agar lebih 10. http://sisni.bsn.go.id/index.php?/sni_mai
aman. n/sni/detail_rekap_sni_ics/1/93/X9/1
3. Penulangan arah melintang diperoleh 11. http://sudarman28.blogspot.com/2011/0
sebesar D12 – 125 mm dan tulangan dowel 2/perancangan-perkerasanalan_23.html
digunakan ukuran 25 mm, panjang 450 12. http://taufikmartha.blogspot.com/2011/0
mm dan jarak 250 mm. 6/modul-perkerasan-jalan.html
13. http://www.academia.edu/6718906/0_
Adapun saran yang dapat diberikan dalam PERKERASAN_KAKU
Perencanaan Perkerasan Kaku Jalan 14. https://www.google.com/?gws_rd=ssl#q
Kabupaten/Kota antara lain : =fungsi+perkerasan+jalan&start=20
15. https://www.google.com/?gws_rd=ssl#q
1. Dalam perencanaan jalan perkerasan kaku =penentuan+kelas+jalan
harus diperhatikan berat maksimum 16. https://www.google.com/?gws_rd=ssl#q
kendaraan yang melewati jalan tersebut =penggolongan+jalan
agar nantinya mendapatkan hasil tebal 17. https://www.google.com/?gws_rd=ssl#q
perkerasan yang cukup dan memadai. =perencanaan+perkerasan+jalan+baru&
2. Perlu adanya peninjauan untuk mengetahui start=10
mungkin saja ada perkerasan yang sudah 18. https://www.google.com/?gws_rd=ssl#q
rusak. =sni+jalan+raya
3. Untuk lokasi jalan akses Puri pamulang 19. http://zanius.blogspot.com/2012/03/perk
hendaknya dipasang rambu-rambu lalu erasan-jalan.html
lintas karena banyak orang yang
menyebrang di sembarang tempat.

Perencanaan Perkerasan Kaku Jalan Kabupaten/Kota......(Arif Mudianto, Heny Purwanti & Fitri Yunitasari) 45
RIWAYAT PENULIS 2. Heny Purwanti, ST., MT. Staf Dosen
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas
1. Ir. Arif Mudianto, MT. Staf Dosen Teknik, Universitas Pakuan – Bogor.
Program Studi Teknik Sipil Fakultas 3. Fitri Yunitasari, ST. Alumni Program
Teknik Universitas Pakuan – Bogor Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik,
Universitas Pakuan – Bogor.

Perencanaan Perkerasan Kaku Jalan Kabupaten/Kota......(Arif Mudianto, Heny Purwanti & Fitri Yunitasari) 46

Anda mungkin juga menyukai