Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
1.3.Batasan Masalah
Yang menjadi batasan masalah yang dimaksud didalam makalah ini hanya membahas
prinsip kerja roket dan Hukum Kekalan Momentum
1.4. Tujuan
Untuk membahas prinsip kerja roket dan hukum kekekalan momentum
1.5. Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah
a. Bagi Peneliti, sebagai bahan pelengkap mata kuliah seminar fisika
b. Bagi Mahasiswa atau Pembaca dapat menjadi salah satu bahan bacaan tentang prinsip
kerja roket.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Momentum
Momentum adalah hasil kali besaran skalar massa dengan besaran vektor kecepatan.
Menurut Serway (2009:284) “Momentum linear sebuah partikel atau benda yang dapat
dimodelkan sebagai partikel dengan massa m dan bergerak dengan kecepatan v didefinisikan
sebagai hasil kali masa dan kecepatan”. Menurut Supiyanto(2005:110) “momentum adalah
besaran vektor yang searah dengan kecepatan benda. Energi kinetik juga merupakan besaran
yang bergantung pada massa dan kecepatan, namun energi kinetik merupakan besaran skalar
yang tidak dapat memberikan gambaran arah dari suatu benda”. Secara sistematis dapat ditulis
p = mv
dimana
p = momentum (kg.m/s)
m = massa (kg)
v = Kecepatan(m/s)
2.2. Impuls
Untuk membuat benda yang diam menjadi bergerak, maka perlu dikerjakan gaya pada
benda tersebut selama selang waktu tertentu. Hasil kali gaya dengan selang waktu singkat
bekerjanya gaya terhadap benda yang menyebabkan perubahan momentum disebut impuls yang
secara sistematis dapat ditulis
I = F. Δt
Hubungan Impuls dan Momentum secara matematis dapat ditulis
I=Δp
Keterangan:
I = Impuls (Kg.m/s)
F = Gaya Impuls (Newton)
Δt= Selang Waktu (Sekon)
Δp= Perubahan Meomentum
Hukum Newton III
Pergerakan Roket sesuai dengan hukum III Newton yaitu: “Apabila sebuah benda
memberikan gaya kepada benda lain, maka benda kedua memberikan gaya kepada benda yang
pertama. Kedua gaya tersebut memiliki besar yang sama tetapi berlawanan arah”.
F A ke B = – F B ke A
arah gaya reaksi tersebut berlawanan dengan gaya aksi yang anda berikan.
Persamaan Hukum III Newton di atas juga bisa kita tulis sebagai berikut :
Faksi = -Freaksi
Gaya aksi dan reaksi adalah gaya kontak yang terjadi ketika kedua benda bersentuhan.
Walaupun demikian, Hukum III Newton juga berlaku untuk gaya tak sentuh.
Bahan bakar roket ada dua jenis yaitu bahan bakar cair dan bahan bakar padat. Prinsip
kerja dari roket berbahan bakar cair dan padat sama saja, di mana hasil pembakaran
menghasilkan gaya dorong ke atas. Tetapi roket yang berbahan bakar padat mempunyai
kelebihan yaitu mampu menyimpan bahan bakar dengan jumlah besar untuk ruang penyimpanan
(payload system), sistem pemandu (guidance system) dan sistem propulsi (propultion system).
Keterangan gambar :
Solid-full mesin roket memiliki keunggulan penting : kesederhanaan, biaya rendah dan
keamanan. Kelemahan : dorong tidak dapat dikontrol dan begitu dinyalakan mesin tidak
bisa dihentikan atau restart
Combustion chumber, berfungsi sebagai tempat terjadinya pencampuran antara udara yang
telah dikompresi dengan bahan bakar yang masuk.
Combustion liners; terdapat didalam combustionn chamber yang berfungsi sebagai tempat
berlangsungnya pembakaran.
Fuel nozzle, berfungsi sebagai tempat masuknya bahan bakar kedalam combustion liner
Lynitors (spark plug), berfungsi untuk memercikkan bunga api kedalam combustions
chamber sehingga campuran bahan bakar dan udara dapat terbakar.
Transitions fieces, berfungsi untuk mengarahkan dan membentuk aliran gas panas agar
sesuai dengan ukuran nozzle.
Cross Fice Tubes, berfungsi untuk meratakan nyala api pada semua combustion chamber.
Prinsip kerja dari roket berbahan bakar cair dan padat sama, dimana hasil pembakaran
menghasilkan gaya dorong keatas. Kelebihan dari roket berbahan bakar padat mampu
menyimpan bahan bakar dengan jumlah besar untuk ruang penyimpanan yang sama, karena telah
dipadatkan, sedangkan bahan bakar cair tidak bisa dimampatkan.
BAB III
PEMBAHASAN
5.1. Kesimpulan
Prinsip kerja propulsi roket merupakan penerapan dari hukum ketiga Newton dan
kekekalan momentum. Sebuah roket mendapatkan sebuah dorongan dengan membakar bahan
bakar dan membuang gas yang lewat belakang sehingga gaya dorong dari gas ersebut
menyebabkan roket terdorong dan meluncur ke atas. Besarnya gaya dorong yang dikerjakan gas
terhadap tempat peluncuran sama besar dengan gaya dorong gas terhadap roket namun arahnya
yang berlawanan hal ini sesuai dengan hukum Newton III.
5.2. Saran
Semoga dengan adanya koloqium ini menjadi kajian awal dalam menganalogikan suatu
teknologi dengan alat dan bahan sederhana dan dapat menjadi salah satu media ajar dalam
konsep momentum dan impuls
DAFTAR PUSTAKA