1.

Bakteri (generalisasi)
2. Salmonella : penyebaran
Habitat
Morfologi
Siklushidup
Cara infeksi
3. Demamthypoid : definisi
Gejala
Penatalaksanaan
4. Pertahanan system imunitas
5. Cara pemeriksaan dan interpretasi hasil labor
Pemeriksaan labor

Tes serologi

 Uji widal : dilakukan untuk deteksi antibodi terhadap kuman s.

Thypi pada uji widal terjadi reaksi aglutinasi antara antigen
kuman dengan antibodi yang disebut aglutinin maksut uji widal
adalah, menetukan adanya aglutnin dalam serum penderita. Akibat
infeksi pasien membuat antibodi atau aglutinin.
a. Aglutinin O yaitu dibuat karena rangsangan anigen O (berasal dari
dalam tubuh kuman)
b. Aglutinin H yaitu dibuat karena rangsangan antigen H (berasal dari
flagella kuman)
c. Aglutinin Vi dibuat karena rangsangan antigen Vi atau berasal dari
simpai kuman
Dari ketiga aglutinin tersebut hanya aglutinin O dan H yang digunakan
untuk diagnosis demam thypoid. Makin tinggi titernya maka besar
kemungkinan menderita demam thypoid.
Faktor yang mempengaruhi
- Pengobatan dini antibiotik
- Gangguan pembentukan antibodi
- Reaksi anamnesix menyebabkan peningkatan titer aglutinin
pada infeksi bukan thypoid
- Daerah endemik dan non endemik

Metode enzim immuno assay EIA

Uji serologi ini didasarkan pada melacak antibodi igM dan igG terhadap
antigen OMP S. Thypi, deteksi terhadap igM menunjukkan fase awal
(infeksi pada demam thypoid akut. Sedangkan igM dan igG
menunjukkan demam thypoid fase petengahan.

d. Tes kultur
Diagnosis pasti demam thypoid dapat ditegkkan bila ditemukan bakteri
S. Thypi dalam biakan dari darah, urin, feses, sumsum tulang cairan
duodenum . berkaitan dengan patogenesis penyakit maka bakteri akan
lebih mudah ditemukan dalam darah dan sumsum tulang pada awal
penyakit. Sedangkan pada stadium berikutnya di urin dan feses.
Hasil biakan darah yang positif, memastikan demam thypoid akan tetapi
jika hasil negatif tidak menyingkirkan demam thypoid, karena mungkin
disebabkan
- Telah mendapat terapi antibiotik
- Volume darah yang kurang
- Riwayat vaksinasi