Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Cahaya penting dalam kehidupan, jika bumi tidak mendapat cahaya matahari
maka bumi pun gelap dan dingin sehingga tidak mungkin ada kehidupan. Cahaya
merambat lurus dalam medium homogen (misalnya udara). Lacak perambatan
cahaya pada diameter terkecil disebut sinar. Bukti dari cahaya yang merambat lurus
ini tampak pada berkas cahaya lampu yang menembus masuk ke dalam ruangan
yang gelap. Berbeda halnya dengan rambatan cahaya di dalam jaringan biologis,
yang termasuk di dalamnya jaringan kulit.

Cahaya dalam jaringan biologis dapat mengalami peristiwa serapan


(absorption), hamburan (scattering), pantulan (reflection) dan pembiasan
(refraction). Jaringan biologis dapat diasumsikan atau digolongkan sebagai
diffusive media atau turbid media. Turbid media dapat dikatakan sebagai media atau
bahan yang tampak keruh dalam sudut pandang optik. Medium keruh jaringan kulit
dapat digambarkan sebagai medium latar tempat partikel-partikel dengan indeks
bias yang berbeda dapat tertahan. Perambatan cahaya dalam media jenis ini akan
terjadi pada daerah keruhnya (diffusive regime) dimana selain serapan foton,
perambatan akan didominasi oleh hamburan berganda. Hamburan berganda adalah
suatu keadaan dimana foton cahaya akan mengalami hamburan beberapa kali
sebelum dapat terdeteksi (Martelli dkk. 2010).

Perambatan cahaya pada medium keruh dapat dijelaskan menggunakan


persamaan transfer radiatif atau radiative transport equation (RTE). Persamaan ini
merupakan persamaan kompleks integral-diferensial sehingga untuk
menyelesaikannya membutuhkan pendekatan. Pendekatan yang paling umum
digunakan adalah pendekatan persamaan difusi atau diffusion equation (DE).
Pendekatan tersebut menggunakan asumsi-asumsi yang sederhana dan dapat

1
2

diterapkan pada berbagai geometri dan biasanya digunakan ketika fenomena


hamburan lebih dominan daripada serapan (Arridge, dkk. 1993). Pendekatan difusi
tidak dapat digunakan pada data yang rumit, maka dari itu dalam penulisan ini juga
dilakukan kajian mengenai metode Monte Carlo (MC) yang telah dilakukan oleh
Martelli dkk. pada tahun 2010. Alasan pemilihan metode MC, karena metode
tersebut dapat digunakan untuk mensimulasikan perambatan foton pada sebarang
medium hamburan.

Teori-teori yang digunakan dalam penulisan ini seperti persamaan transfer


radiatif (Radiative Transfer Equation) dan persamaan difusi (Diffusion Equation)
berasal dari teori umum transport (General Transport Theory). Teori transport
menjelaskan tentang perpindahan partikel melalui medium latar dan telah
digunakan dalam beberapa aplikasi dimana partikel yang berpindah dan medium
rambatannya memiliki perbedaan jumlah yang sangat besar.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam kajian ini dipelajari tentang 2 hal.

1. Bagaimana model persamaan transfer radiatif (RTE) pada penjalaran


cahaya dalam jaringan kulit?
2. Bagaimana perbandingan hasil antara metode Monte Carlo dengan teori
difusi dalam menyelesaikan RTE pada jaringan kulit?
1.3 Batasan Permasalahan

Dalam penulisan tugas akhir ini perlu dikemukakan batasan-batasan permasalahan


agar pokok-pokok bahasan dapat lebih terfokus. Batasan masalah itu menyangkut
2 hal.

1. Diasumsikan foton cenderung melakukan difusi dari daerah kerapatan


tinggi ke kerapatan yang lebih rendah.
2. Jaringan kulit diasumsikan sebagai medium homogen.
1.4 Tujuan

Tugas akhir ini dimaksudkan untuk:


3

1. Menjabarkan persamaan transfer radiatif (RTE) pada penjalaran cahaya


dalam jaringan kulit.
2. Membandingkan hasil penyelesaian persamaan transfer radiatif antara
metode Monte Carlo dan teori difusi.
1.5 Tinjauan Pustaka

Pemodelan rambatan cahaya dengan jaringan kulit berhubungan dengan


berbagai bidang seperti bidang kedokteran, industri kosmetik dan sintesis gambar
realistis. Manfaat dari mempelajari perambatan cahaya dalam jaringan kulit ialah
dapat mendiagnosa keadaan kesehatan seseorang, seperti penyakit kuning,
erythema atau gejala kemerahan pada kulit, dan juga dapat mendeteksi tumor
stadium awal. Bila proses rambatannya dipahami, maka kita dapat membuat losion
anti radiasi matahari dan juga membuat kosmetik yang cocok untuk kulit
(Krishnaswamy dan Baranoski, 2004).

Dasar teori dari rambatan cahaya dalam kulit ialah teori transfer radiatif yang
merupakan hasil karya dari Chandrasekhar pada tahun 1944, kemudian teori
tersebut mulai dikenal banyak orang melalui publikasi pada tahun 1950
(Chandrasekhar, 1960. Tidak hanya pada perambatan cahaya, teori transfer radiatif
memiliki peran penting dalam banyak bidang penelitian lainnya seperti fisika
plasma, fisika lingkungan, dan astrofisika (Rybicki, 1996). Teori transfer radiatif
merupakan persamaan dasar dari dua model transfer foton, yaitu pendekatan difusi
dan metode Monte Carlo (MC) (Arridge dkk. 1993).

Teknik rambatan foton persamaan difusi dilakukan dengan cara mengamati


sifat optik fisiologis jaringan. Kehadiran kondisi batas pada persamaan difusi ini
tidak terelakkan (Haskell dkk. 1994). Lain halnya dengan metode Monte Carlo
(MC), metode ini merupakan metode numerik berkelas yang didasarkan pada
statistika proses fisis (Howell, 1998).

Metode numerik MC merupakan metode yang banyak digunakan oleh


ilmuwan untuk menyelesaikan persamaan transfer radiatif yang rumit. Titik awal
penggunaan metode MC dalam meneliti jaringan biologis bermula dari Adams dan
4

Wilson pada tahun 1983 yang melibatkan hamburan isotropik. Kemudian pada
tahun 1987 Keijzer dkk. memperkenalkan hamburan anisotropik pada jaringan
biologis dan simulasi implementasi rambatan foton menggunakan koordinat
silinder. Selang enam tahun kemudian, yaitu pada tahun 1989 Prahl
memformulasikan kembali program MC berdasarkan sistem koordinat kartesius,
dan pada tahun 1993 Wang dan Jacques mengadaptasi dan menambah hasil kerja
dari Keizer dan Prahl dengan membuat simulasi Monte Carlo Multi-Layered
(MCML). Jacques pada tahun 1998 menggunakan simulasi MC untuk menentukan
fungsi penyebaran titik cahaya dalam jaringan pada koordinat planar, silinder dan
bola (Welch dkk. 2011).

1.6 Metodologi Penelitian

Penelitian tugas akhir ini dilakukan dengan studi literatur dari beberapa buku
dan jurnal yang telah dipublikasikan.

1.7 Sistematika Penulisan

Tugas akhir ini terdiri dari beberapa bab dan di setiap bab dipecah menjadi
beberapa bagian atau sub-bab dengan memperinci pokok-pokok kajian:

Bab I : Pendahuluan; berisi uraian mengenai hal-hal yang melatar belakangi


penulisan, rumusan permasalahan, batasan permasalahan, tinjauan pustaka, dan
sistematika penulisan.

Bab II : Dasar teori yang menjelaskan penjalaran cahaya dalam jaringan kulit serta
beberapa konsep yang mendasarinya.

Bab III : Pembahasan yang menjelaskan besaran-besaran dasar yang terkait


persamaan transfer radiatif (Radiative Transport Equation), dan menurunkan
persamaan tersebut.

Bab IV : Menjabarkan dan membandingkan hasil persamaan difusi dan metode


Monte Carlo.

Bab V : Kesimpulan dan saran.

Anda mungkin juga menyukai