Anda di halaman 1dari 21

1. Jelaskan teori penerimaan diri!

Jawab:
1. Pengertian Penerimaan iri
Penerimaan diri (Self-acceptance) ialah suatu kemampuan individu untuk dapat
melakukan penerimaan terhadap keberadaan diri sendiri. Hasil analisa atau penilaian
terhadap diri sendiri akan dijadikan dasar bagi seorang individu untuk dapat mengambil
suatu keputusan dalam rangka penerimaan terhadap keberadaan diri sendiri. Sikap
penerimaan diri dapat dilakukan secara realistis, tetapi juga dapat dilakukan secara tidak
realistis. Sikap penerimaan realistis dapat ditandai dengan memandang segi kelemahan-
kelemahan maupun kelebihan-kelebihan diri secara objektif. Sebaliknya penerimaan diri
tidak realistis ditandai dengan upaya untuk menilai secara berlebihan terhadap diri
sendiri, mencoba untuk menolak kelemahan diri sendiri, mengingkari atau menghindari
hal-hal yang buruk dari dalam dirinya, misalnya pengalaman traumatis masa lalu.
Penerimaan diri dapat diartikan sebagai suatu sikap memandang diri sendiri
sebagaimana adanya dan memperlakukannya secara baik disertai rasa senang serta
bangga sambil terus mengusahakan kemajuannya. Selanjutnya, dijelaskan bahwa
menerima diri sendiri perlu kesadaran dan kemauan melihat fakta yang ada pada diri,
baik fisik maupun psikis, sekaligus kekurangan dan ketidak sempurnaan, tanpa ada
kekecewaan. Tujuannya untuk merubah diri lebih baik.
Chaplin mengemukakan bahwa penerimaan diri adalah sikap yang pada dasarnya
merasa puas dengan diri sendiri, kualitas-kualitas dan bakat-bakat sendiri, serta
pengetahuan-pengetahuan akan keterbatasan-keterbatasan sendiri. Penerimaan diri ini
mengandaikan adanya kemampuan diri dalam psikologis seseorang, yang menunjukkan
kualitas diri. Hal ini berarti bahwa tinjauan tersebut akan diarahkan pada seluruh
kemampuan diri yang mendukung. Kesadaran diri akan segala kelebihan dan
kekurangan diri haruslah seimbang dan diusahakan untuk saling melengkapi satu sama
lain, sehingga dapat menumbuhkan kepribadian yang sehat.
Hurlock menambahkan bila individu hanya melihat dari satu sisi saja maka tidak
mustahil akan timbul kepribadian yang timpang, semakin individu menyukai dirinya
maka ia akan mampu menerima dirinya dan ia akan semakin diterima oleh orang lain
yang mengatakan bahwa individu dengan penerimaan diri yang baik akan mampu
menerima karakter-karakter alamiah dan tidak mengkritik sesuatu yang tidak bisa diubah
lagi.
Dijelaskan pula oleh Handayani, Ratnawati, dan Helmi, penerimaan diri adalah sejauh
mana seseorang dapat menyadari dan mengakui karakteristik pribadi dan
menggunakannya dalam menjalani kelangsungan hidupnya. Penerimaan diri ini
ditunjukkan oleh pengakuan seseorang terhadap kelebihan- kelebihannya sekaligus
menerima segala kekurangannya tanpa menyalahkan orang lain, serta mempunyai
keinginan yang terus menerus untuk mengembangkan diri. Penerimaan diri mengacu
pada kepuasan individu atau kebahagiaan terhadap diri, dan dianggap perlu untuk
kesehatan mental
Penerimaan diri melibatkan pemahaman diri, kesadaran yang realistis, memahami
kekuatan dan kelemahan seseorang. Sehingga menghasilkan perasaan individu tentang
dirinya, bahwa ia bernilai unik.
Calhoun dan Acocella menjelaskan bahwa penerimaan diri berhubungan dengan
konsep diri yang positif, dimana dengan konsep diri yang positif, seseorang dapat
menerima dan memahami fakta-fakta yang begitu berbeda dengan dirinya. Bahwa
penerimaan diri merupakan sikap positif terhadap diri sendiri, dapat menerima keadaan
dirinya secara tenang, serta memiliki kesadaran penuh terhadap siapa dan apa diri
mereka, selain itu dapat pula menghargai diri dan orang lain. Serta dapat menerima
keadaan emosionalnya (depresi, marah, sedih, cemas, dan lain-lain) tanpa mengganggu
orang lain.
Dalam kamus filsafat psikologi, penerimaan diri (self acceptance) adalah dukungan
atau sambutan diri. Penerimaan dari seseorang dalam mencapai kebahagiaandan
kesuksesan
Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimplkan bahwa penerimaan diri merupakan
sikap positif terhadap diri sendiri, mampu dan mau menerima keadaan diri baik
kelebihan atau kekurangan, sehingga dapat memndang masa depan lebih positif.
Tanpa penerimaan diri, seseorang hanya dapat membuat sedikit atau tidak ada
kemajuan sama sekali dalam suatu hubungan yang efektif. Menurut Carl Rogers
mengatakan bahwa, biasanya, mereka yang merasa bahwa mereka merasa disukai, ingin
diterima, mampu atau layak menerima. Orang yang menolak dirinya biasanya tidak
bahagia dan tidak mampu membentuk dan menjaga hubungan baik dengan orang lain
2. Ciri-Ciri Penerimaan Diri
Penerimaan pada setiap individu terhadap dirinya sendiri cenderung tidak sama antara
yang satu dengan yang lainnya. Menurut Johnson David ciri-ciri orang yang menerima
dirinya adalah sebagi berikut:
a. Menerima diri sendiri apa adanya Memahami diri ditandai dengan perasaan tulus,
nyata, dan jujur menilai diri sendiri. Kemampuan seseorang untuk memahami
dirinya tergantung pada kapasitas intelektualnya dan kesempatan menemukan
dirinya. Individu tidak hanya mengenal dirinya tapi juga menyadari kenyataan
dirinya Pemahaman diri dan penerimaan diri tersebut berjalan beriringan,
semakin paham individu mengenal dirinya maka semakin besar pula individu
menerima dirinya. Jika seorang individu mau menerima dirinya apa adanya, maka
individu tersebut bisa akan lebih menghargai dirinya sendiri, dan memberitahu orang
lain bahwa mereka seharusnya mau menerima dan menghormati dirinya apa adanya.
Individu tersebut juga mampu untuk menerima orang lain dan tidak menuntut bahwa
mereka harus mencoba untuk menyamai dirinya. Menerima diri sendiri berarti
merasa senang terhadap apa dan siapa dirinya sesungguhnya.
b. Tidak menolak dirinya sendiri, apabila memiliki kelemahan dan kekurangan Sikap
atau respon dari lingkungan membentuk sikap terhadap diri seseorang.
Individu yang mendapat sikap yang sesuai dan menyenangkan dari lingkungannya,
cenderung akan menerima dirinya. Tidak menolak diri adalah suatu sikap menerima
kenyataan diri sendiri, tidak menyesali diri sendiri, siapakah kita dulu maupun
sekarang, tidak membenci diri sendiri, dan jujur pada diri sendiri, Dr Paul
Gunadi mengatakan bahwa Kelebihan adalah suatu kemampuan karakteristik atau
ciri tentang diri kita yang kita anggap lebih baik dari pada kemampuan-kemampuan
atau aspek-aspek lain dalam diri kita. Jadi salah satu penyebab kenapa kita sulit
menerima kelebihan kita, kadang kala karena memang kita menginginkan bisa
mendapatkan lebih dalam hal itu, maunya lebih dalam hal yang lain.
Kekurangan adalah kemampuan yang sebenarnya kita harapkan untuk lebih baik
dari kondisi sesungguhnya namun ternyata tidak. Jadi yang kita anggap kurang,
biasanya adalah hal yang kita inginkan lebih baik. Kekurangan ini biasanya
melahirkan rasa malu dan rasa minder.
c. Memiliki keyakinan bahwa untuk mencintai diri sendiri, maka seseorang tidak harus
dicintai oleh orang lain dan dihargai oleh orang lain, Yakni seseorang yang dapat
mengidentifikasi dirinya sendiri atau pun dengan orang lain serta memiliki
penyesuaian diri yang baik, maka cenderung dapat menerima dirinya dan dapat
melihat dirinya sama dengan apa yang dilihat orang lain pada dirinya. Individu
tersebut cenderung memahami diri dan menerima dirinya, karena sesungguhnya
seorang individu membutuhkan dirinya sendiri untuk dicintai. Mencintai diri sendiri
dengan menerima segala kekurangan yang ada pada diri sendiri, memaafkan
kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat, dan menghargai setiap apa yang ada dan
telah dicapai, adalah merupakan sebuah kekuatan besar untuk membangun diri dan
berarti memiliki penghormatan tertinggi bagi pikiran, tubuh, dan jiwa. Menghargai
diri sebagai ciptaan Tuhan membuat kita tetap rendah hati walaupun telah
diberi kesempatan menikmati banyak kesuksesan. Menghargai diri sebagai
ciptaan Tuhan juga dapat membuat kita lebih tegar dalam menyikapi kelemahan kita.
Semua ciptaan Tuhan adalah sempurna menurut fungsi dan tanggung jawab yang
kita emban dalam hidup ini. Kita tidak perlu meratapi diri dalam menghadapi
kelemahan yang tidak bisa diperbaiki. Kelemahan ini membuat kita mendapat
kesempatan melihat hal-hal lain yang bisa kita lakukan bukan terpaku pada hal-hal
yang tidak bisa kita lakukan lagi.
d. Untuk merasa berharga, maka seseorang tidak perlu merasa benar-benar sempurna.
Individu yang mempunyai konsep diri yang stabil akan melihat dirinya dari waktu
secara konstan dan tidak mudah berubah-ubah. Konsep diri yang tidak stabil, yaitu
individu yang pada waktu tertentu memandang dirinya secara positif dan pada
waktu yang lain secara negatif akan gagal mendapatkan gambaran yang jelas
tentang dirinya yang seharusnya. Memandang diri secara positif merupakan sikap
mental yang melibatkan proses memasukan pikiran-pikiran, kata-kata, dan
gambaran-gambaran yang konstrucktive (membangun) bagi perkembangan pikiran
anda. Pikiran positif menghadirkan kebahagiaan, suka cita, kesehatan, serta
kesuksesan dalam setiap situasi dan tindakan. Apapun yang pikiran anda harapkan,
pikiran positif akan mewujudkannya, berpikir positif juga merupakan sikap mental
yang mengharapkan hasil yang baik serta menguntungkan Menurut Brooks dan
Emmart, orang yang memiliki konsep diri positif menunjukkan karakteristik sebagai
berikut:
1) Merasa mampu mengatasi masalah. Pemahaman diri terhadap kemampuan
subyektif untuk mengatasi persoalan-persoalan objektif yang dihadapi.
2) Merasa setara dengan orang lain. Pemahaman bahwa manusia dilahirkan tidak
dengan membawa pengetahuan dan kekayaan. Pengetahuan dan
3) kekayaan didapatkan dari proses belajar dan bekerja sepanjang hidup.
Pemahaman tersebut menyebabkan individu tidak merasa lebih atau kurang
terhadap orang lain.
4) Menerima pujian tanpa rasa malu. Pemahaman terhadap pujian, atau
penghargaan layak diberikan terhadap individu berdasarkan dari hasil apa yang
telah dikerjakan sebelumnya.
5) Merasa mampu memperbaiki diri. Kemampuan untuk melakukan proses
refleksi diri untuk memperbaiki perilaku yang dianggap kurang.
6) Memiliki keyakinan bahwa dia mampu untuk menghasilkan kerja yang
berguna
Dari uraian diatas diketahui bahwa orang yang dapat menerima dirinya memiliki
ciri-ciri tertentu yaitu dapat menerima diri sendiri seperti adanya, mampu menerima
kelemahan dan kelebihan yang dimiliki, memiliki keyakinan untuk dapat
mencintai diri sendiri dan mampu menghargai orang lain, tidak merasa dirinya
paling sempurna dari orang lain, serta memiliki keyakinan bahwa mampu untuk
menghasilkan sesuatu yang berguna dan bermanfaat bagi orang lain.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Penerimaan Diri


Hurlock mengemukakan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi dalam penerimaan
diri adalah
a. Adanya pemahaman tentang diri sendiri
Hal ini timbul adanya kesempatan seseorang untuk mengenali kemampuan dan
ketidakmampuannya. Individu yang dapat memahami dirinya sendiri tidak akan
hanya tergantung dari kemampuan intelektualnya saja, tetapi juga pada
kesempatannya untuk penemuan diri sendiri, maksudnya semakin orang dapat
memahami dirinya, maka semakin ia dapat menerima dirinya.
b. Adanya hal yang reaslitik
Hal ini timbul jika individu menentukan sendiri harapannya dengan disesuaikan
dengan pemahaman dengan kemampuannya, dan bukan diarahkan oleh orang lain
dalam mencapai tujuannya dengan memiliki harapan yang realistic, maka akan
semakin besar kesempatan tercapainya harapan itu, dan hal ini akan menimbulkan
kepuasan diri yang merupakan hal penting dalam penerimaan diri.
c. Adanya hambatan di dalam lingkungan
Walaupun seseorang sudah memiliki harapan yang realistik, tetapi jika lingkungan
disekitarnya tidak memberikan kesempatan atau bahkan menghalangi, maka harapan
individu tersebut akan sulit tercapai.
d. Sikap-sikap anggota masyarakat yang menyenangkan
Tidak menimbulkan prasangka, karena adanya penghargaan terhadap kemampuan
sosial orang lain dan kesedian individu mengikuti kebiasaan lingkungan. Tidak
adanya gangguan emosional yang berat. Akan terciptanya individu yang dapat
bekerja sebaik mungkin dan merasa bahagia.
e. Pengaruh keberhasilan yang dialami, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
Keberhasilan yang dialami individu akan dapat menimbulkan penerimaan diri dan
sebaliknya jika kegagalan yang dialami individu akan dapat mengakibatkan adanya
penolakan diri.
f. Identifikasi dengan orang yang memiliki penyesuaian diri yang baik.
Individu yang mengidentifikasikan dengan individu yang memiliki penyesuaian diri
yang baik akan dapat membangun sikap-sikap yang positif terhadap diri sendiri,
dan bertingkah laku dengan baik yang mnimbulkan penilaian diri yang baik dan
penerimaan diri yang baik.
g. Adanya perspektif diri yang luas
Yaitu memperhatikan pandangan orang lain tentang diri perspektif yang luas ini
diperoleh melalui pengalaman dan belajar. Dalam hal ini usia dan tingkat pendidikan
memegang peranan penting bagi seseorang untuk mengembangkan perspektif
dirinya.
h. Pola asuh dimasa kecil yang baik
Seorang anak yang diasuh secara demokratis akan cenderung berkembang sebagai
individu yang dapat menghargai dirinya sendiri.
i. Konsep diri yang stabil
Individu yang tidak memiliki konsep diri yang stabil, akan sulit menunjukkan pada
orang lain, siapa ia yang sebenarnya, sebab ia sendiri ambivalen terhadap dirinya.
Ada faktor lain yang dapat menghambat penerimaan diri yaitu, konsep diri yang
negatif, kurang terbuka dan kurang menyadari perasaan-perasaan yang
seseungguhnya, kurang adanya keyakinan terhadap diri sendiri, merasa rendah diri.
Sedangkan menurut menurut Sheerer menyebutkan faktor-faktor yang menghambat
penerimaan diri, antara lain :
1) Sikap anggota masyarakat yang tidak menyenangkan atau kurang terbuka
2) Adanya hambatan dalam lingkungan.
3) Memiliki hambatan emosional yang berat.
4) Selalu berfikir negatif tentang masa depan.
5) Pendapat lain dikemukakan oleh Bastaman mengenai beberapa komponen yang
menentukan keberhasilan seseorang dalam melakukan perubahan dari
penghayatan hidup tak bermakna menjadi hidup bermakna. Komponen-
komponen tersebut adalah:
a) Pemahaman diri (Self Insight)
Yakni meningkatnya kesadaran atas buruknya kondisi diri pada saat ini dan
keinginan kuat untuk melakukan perubahan kearah kondisi yang lebih baik.
b) Makna hidup (the meaning of life)
Nilai-nilai penting yang bermakna bagi kehidupan pribadi seseorang yang
berfungsi sebagai tujuan hidup yang harus dipenuhi dan pengarah kegiatan-
kegiatannya.
c) Pengubahan sikap (changing attitude)
Merubah diri yang bersikap negative menjadi positif dan lebih tepat dalam
menghadapi masalah.
d) Keikatan diri (self commitment)
Merupakan komitmen individu terhadap makna hidup yang ditetapkan.
Komitmen yang kuat akan membawa diri pada hidup yang lebih bermakna dan
mendalam.
e) Kegiatan terarah (directed activities)
Suatu upaya-upaya yang dilakukan secara sadar dan sengaja, berupa
pengembangan potensi pribadi yang positif serta pemanfaatan relasi antar
pribadi untuk mencapai tujuan hidup
f) Dukungan sosial (social support)
Yaitu hadirnya seseorang atau sejumlah orang yang akrab, dapat dipercaya,
dan selalu sedia memberi bantuan pada saat-saat diperlukan.
4. Aspek-aspek penerimaan diri:
Penerimaan diri memiliki beberapa aspek, berikut aspek-aspek penerimaan diri menurut
beberapa tokoh yaitu :
Menurut Sheerer menyebutkan aspek-aspek penerimaan diri, yaitu :
a. Kepercayaan atas kemampuannya untuk dapat menghadapi hidupnya
b. Menganggap dirinya sederajat dengan orang lain.
c. Tidak menganggap dirinya sebagai orang hebat atau abnormal dan tidak
mengharapkan bahwa orang lain mengucilkannya.
d. Tidak malu-malu kucing atau serba takut dicela orang lain.
e. Mempertanggung jawabkan perbuatannya.
f. Mengikuti standar pola hidupnya dan tidak ikut-ikutan.
g. Menerima pujian atau celaan secara objektif.
h. Tidak menganiyaya diri sendiri
Sedangkan menurut Jesild mengemukakan beberapa aspek penerimaan diri, sebagai
berikut:
a. Persepsi mengenai diri dan penampilan
Individu lebih berpirir realistik tentang penampilan dirinya dan bagaimana orang
lain menilai. Bukan berarti penampilannya harus sempurna, melainkan individu
tersebut dapat melakukan sesuatu dan berbicara dengan baik tentang keadaan
dirinya.
b. Sikap terhadap kelemahan dan kekuatan diri sendiri dan orang lain
Individu yang memiliki penerimaan diri memandang kelemahan dan kekuatan
dirinya lebih baik daripada orang yang tidak memiliki penerimaan diri.
c. Perasaan inferioritas sebagai gejolak penerimaan diri
Perasaan inferioritas merupakan sikap tidak menerima diri dan menunggu penilaian
yang realistik atas dirinya.
d. Respon atas penolakan dan kritikan
Individu yang memiliki penerimaan diri mampu menerima kritikan bahkan dapat
mengambil hikmah dari kritikan tersebut.
e. Keseimbangan antara “real self” dan “ideal self”
Individu yang memiliki penerimaan diri adalah ia mempertahankan harapan dan
tuntutan dari dalam dirinya dengan baik dalam batas-batas kemungkinan individu ini
mungkin memiliki ambisi yang besar, namun tidak mungkin untuk mencapainya
walaupun dalam jangka waktu yang lama dan menghabiskan energinya. Oleh karena
itu, untuk memastikan ia tidak akan kecewa saat nantinya.
f. Penerimaan diri dan penerimaan orang lain
Apabila individu mampu menyukai dirinya, ini akan memungkinkan ia menyukai
orang lain. Hubungan timbal balik seperti ini membuktikan individu merasa percaya
diri dalam memasuki lingkungan sosial.
g. Penerimaan diri, menuruti kehendak, dan menonjolkan diri
Menerima diri dan menuruti diri merupakan dua hal yang berbeda. Apabila seorang
individu menerima dirinya, hal tersebut bukan berarti ia memanjakan dirinya. Akan
tetapi, ia akan menerima bahkan menuntut kelayakan dalam kehidupannya dan tidak
akan mengambil yang bukan haknya dalam mendapatkan posisi yang menjadi
incaran dalam kelompoknya. Individu dengan penerimaan diri menghargai harapan
orang lain dan meresponnya dengan bijak. Namun, ia memiliki pendirian yang
terbaik dalam berfikir, merasakan dan membuat pilihan. Ia tidak hanya akan
menjadi pengikut apa yang dikatakan orang lain.
h. Penerimaan diri, spontanitas, dan menikmati hidup
Individu dengan penerimaan diri mempunyai lebih banyak keleluasaan untuk
menikmati hal-hal dalam hidupnya.
i. Aspek moral penerimaan diri
Ia memiliki kejujuran untuk menerima dirinya sebagai apa dan untuk apa ia
nantinya, dan ia tidak menyukai kepura-puraan. Individu ini dapat secara terbuka
mengakui dirinya sebagai individu yang pada suatu waktu dalam masalah, merasa
cemas, ragu, dan bimbang tanpa harus manipulasi diri dan orang lain.
j. Sikap terhadap penerimaan diri
Menerima diri merupakan hal peting dalam kehidupan seseorang. Individuyang
dapat menerima beberapa aspek hidupnya, mungkin dalam keraguan dan kesulitan
dalam menghormati orang lain. Hal tersebut merupakan arahan agar dapat menerima
dirinya.
5. Kondisi yang Dapat Mempengaruhi Pembentukan Penerimaan Diri
Hurlock mengemukakan beberapa kondisi yang mengarah pada pembentukan
penerimaan diri. Kondisi tersebut adalah:
a. Bebas dari hambatan lingkungan
b. Adanya kondisi emosi yang menyenangkan
c. Identifikasi dengan individu yang penyesuaian dirinya baik
d. Adanya pemahaman diri
e. Harapan-harapan realistik
f. Sikap lingkungan sosial yang menyenangkan
g. Frekuensi keberhasilan
h. Perspektif diri
6. Tanda-Tanda Penerimaan Diri
Santrock mengatakan bahwa tanda-tanda penerimaan diri adalah sebagai berikut:
a. Seorang yang menerima dirinya memiliki penghargaan yang realistis tentang
sumber-sumber yang ada pada drinya digabungkan dengan penghargaan tentang
harga atau kebergunaan dirinya. Ia percaya akan norma-norma serta keyakinan-
keyakinannya sendiri, dengan tidak menjadi budak daripada opini-opini orang lain.
Ia juga memiliki pandangan yang realistis tentang keterbatasan-keterbatasannya
tanpa menimbulkan tindakan menjauhi atau penolakan diri yang rasional.
b. Individu-individu yang menerima kehadiran dirinya mengenal dan menghargai
kekayaan-kekayaannya (potensi-potensi dirinya) dan bebas mengikuti
perkembangannya. Mereka menyadari kekurangan- kekurangannya tanpa harus terus
menerus menyesalinya.
c. Ciri yang paling menonjol dari pada seseorang yang menerima dirinya adalah
spontanitas dan tanggung jawabnya untuk dirinya sendiri. Mereka menerima
kualitas-kualitas kemanusiaannya tanpa mempersalahkan dirinya bila erjadi hal-hal
yang diluar kemampuannya untuk mengontrolnya.
2. Apa saja tanda bahaya TM III pada ibu hamil dan tanda bahaya ibu hamil
multipara?
Jawab:
Tanda Bahaya TM III Menurut Sarwono (2009; hal : 495).
a. Plasenta previa
Perdarahan yang terjadi setelah umur kehamilan memasuki usia tua, dan tidak nyeri
merupakan salah satu tanda plasenta previa.plasenta previa merupakan plasenta yang
berimplantasi pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh ostium
uteri internum.
b. Solusio plasenta
Solusio plasenta lebih berbahaya daripada plasenta previa karena terlepasnya sebagian
atau seluruhnya permukaan maternal plasenta dari tempat implantasinya sebelum
waktunya. Perdarahannya tersembunyi yang luas dimana perdarahan retroplasenta yang
banyak dapat mengurangi sirkulasi utero – plasenta dan menyebabkan
hipoksia janin.
c. Ketuban pecah dini
Ketuban pecah dini merupakan pecah ketuban sebelum awitan persalinan, tanpa
memperhatikan usia gestasi. Ketuban pecah dini terjadi lebih banyak pada wanita dengan
serviks inkompeten, polihidramnion, malpresentasjanin, kehamilan kembar, atau infeksi
vagina / serviks (misalnya : vaginosis bacterial, trikomonas, klamidia, gonoroe,
streptokokus) (Varney. 2008; hal : 788).
d. Perubahan visual secara Tiba-tiba (pandanga kabur, rabun senja )
Karena pengaruh hormonal dalam kehamilan, ketajaman visual ibu dapat
berubah.perubahan yang kecil adalah normal. Masalah visual yang mengindikasikan
keadaan yang mengacam jiwa adalah perubahan visual mendadak, misalnya pandangan
kabur atau berbayang dan berbintik- bintik. Perubahan visual mendadak mungkin
merupakan suatu tanda pre-eklamsi ( Hani, ummi, dkk. 2011, h; 119 ).
e. Nyeri abdomen yang hebat
Nyeri abdominal tidak berhubungan dengan persalinan normal adalah tidak normal. Nyeri
abdominal yang mungkin menunjukan masalah yang mengancam keselamatan jiwa
adalah yang hebat, menetap, dan tidak hilang setelah beristirahat. Hal ini bisa berarti
apendisitis,kehamilan ektopik, penyakit radang pelvis, persalinan preterm, gastritis,
penyakit kantong empedu, iritasi uterus, abrupsi plansenta, ISK, dan lain-lain. Bengkak
pada muka dan tangan Bengkak dapat menunjukan adanya masalah serius jika muncul
pada permukaan muka dan tangan, tidak hilang setelah istirahat, dan di ikuti dengan
keluhan fisik yang lain. Hal ini bisa merupakan pertanda anemia, gagal jantung atau
preeklampsia.
f. Bayi kurang bergerak seperti biasa
Ibu mulai merasakan gerakan bayinya sejak bulan kelima atau bulan keenam, bahkan
beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur, gerakanya
akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit tiga kali dalam priode 3 jam. Gerakan
bayi akan lebih mudah terasa jika berbaring atau istirahat dan jika ibu makan minum
dengan baik.
Tanda Bahaya Ibu Hamil Multipara
Ibu hamil risiko tinggi/komplikasi adalah ibu hamil dengan keadaan penyimpangan dari
normal yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian bagi ibu maupun
bayinya.
Faktor-faktor penyebab terjadinya faktor resiko pada ibu hamil meliputi: umur ibu yang
tergolong risiko tinggi ≤ 20 tahun dan ≥ 35 tahun, paritas yang termasuk risiko tinggi
adalah ibu yang pernah hamil atau melahirkan anak 4 kali atau lebih , jarak kehamilan ini
dengan kehamilan sebelumnya ≤ 2 tahun dan , tinggi badan yang termasuk risiko tinggi
145 cm atau kurang , yang tergolong risiko tinggi berdasarkan riwayat obstetrik jelek
meliputi persalinan yang lalu dengan tindakan, bekas operasi caesarea, penyakit ibu, pre-
eklamsi ringan, hamil kembar, hidramnion/ hamil kembar air, janin mati dalam
kandungan, hamil lebih bulan, kelainan letak, perdarahan antepartum, dan pre-eklamsi
berat / eklamsi.
Dampak yang dapat terjadi pada ibu hamil risiko tinggi yaitu keguguran, persalinan
prematur, mudah terjadi infeksi, anemia pada kehamilan, gestosis, serta kematian ibu
yang tinggi.
3. Apa efek samping pemberian paracetamol pada ibu hamil?
Jawab:
Obat-obatan yang tidak aman digunakan saat hamil, karena dapat mengganggu
tumbuh kembang janin dalam kandungan. Misalnya saja obat
antiepilepsi phenytoin yang dapat menyebabkan kelainan jantung dan mikrosefalus,
atau obat jerawat isotretinoin yang berisiko tinggi menyebabkan kelainan jantung,
bibir sumbing, dan cacat tabung saraf.
Pada akhir penelitian diketahui bahwa perempuan yang sering minum
paracetamol pada minggu ke-32 usia kehamilan cenderung memiliki anak yang
memiliki gangguan perhatian (gejala dari sindrom autisme) pada usia 5 tahun,
dibandingkan dengan ibu yang tidak mengonsumsi paracetamol sama sekali. Selain
itu, peneliti juga menemukan gejala ADHD dan gangguan kognitif pada anak yang
dilahirkan dari ibu yang mengonsumsi paracetamol saat hamil.
Penelitian lain yang melibatkan hampir 50 ribu partisipan menemukan bahwa
penggunaan paracetamol rutin selama setidaknya 28 hari atau lebih ketika hamil
dapat menyebabkan anak mengalami gangguan kemampuan motorik dan kognitif,
penurunan kemampuan komunikasi, serta gangguan perilaku. Sementara hasil
penelitian yang dilakukan oleh Danish National Birth Control juga menyatakan hal
serupa. Dari total 64,322 ibu, hampir setengahnya mengonsumsi paracetamol saat
hamil dan memiliki anak yang gejala atau bahkan didagnosis
mengalami autisme oleh dokter.
Penelitian teranyar yang dimuat dalan jurnal Pediatric tahun 2017
mengungkapkan bahwa penggunaan obat paracetamol untuk ibu hamil dapat
meningkatkan risiko ADHD atau attention deficit hyperactivity disorder pada anak.
Secara keseluruhan, ibu yang minum paracetamol semasa kehamilan memiliki
peningkatan risiko anaknya terkena ADHD sebanyak 37% dibandingkan ibu yang
tidak menggunakan obat penghilang rasa sakit sama sekali. Bahkan penelitian lain
mengungkapkan bahwa penggunaan paracetamol jangka panjang selama 29 hari atau
lebih dapat meningkatkan risiko ADHD sebanyak 22 persen.
Penggunaan obat paracetamol dalam jangka panjang diduga dapat
memengaruhi reseptor dalam otak yang berfungsi untuk mematangkan sel otak dan
menjadi penghubung antar-sel otak. Gangguan pada fungsi reseptor tersebut yang
diduga menyebabkan gangguan perkembangan otak bayi semenjak masih dalam
kandungan. Selain itu, paracetamol juga menganggu sistem imun yang dapat
berdampak pada perkembangan sistem saraf janin.
Kategori obat paracetamol untuk kehamilan adalah B, yang berarti berisiko
kecil atau bahkan tidak berisiko sama sekali pada sejumlah kasus. Sampai saat ini,
memang paracetamol atau acetaminophen merupakan obat penghilang rasa sakit
yang paling baik dan aman untuk dikonsumsi ibu hamil. Terutama jika dibandingkan
dengan jenis obat penghilang rasa sakit lainnya seperti ibuprofen atau aspirin, yang
dapat berdampak yang lebih berbahaya. Ibuprofen, menurut berbagai penelitian,
dikatakan dapat mengakibatkan risiko keguguran dan berbahaya untuk ginjal dan
jantung janin.
Dosis paracetamol yang paling aman selama kehamilan adalah satu-dua tablet
sehari, dengan total 500 mg atau 1000 mg. Paracetamol maksimal diminum sebanyak
empat kali dalam sehari (setiap 4-6 jam). Namun, sebelum minum paracetamol saat
hamil, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter Anda. Anda mungkin
dianjurkan untuk minum paracetamol dengan dosis lebih rendah lagi dari itu.
Jordan, sue. 2002. Farmakologi Kebidanan. Jakarta : EGC
4. Berapa kadar HB ibu hamil yang perlu diberikan tablet Fe dan asam folat ?
Suplementasi zat besi adalah salah satu upaya dalam penanggulangan anemia, yang
dilengkapi dengan asam folat dan sekaligus dapat mencegah dan menanggulangi anemia
akibat kekurangan asam folat. Program suplementasi zat besi pada ibu hamil dilaksanakan
dengan pemberian asam besi folat pada ibu hamil telah dilaksanakan di seluruh Indonesia
sejak tahun 1975 dalam rangka pencegahan dan penanggulangan. Pada ibu hamil,
pemberian tablet besi untuk pencegahan anemia dengan Hb < 11 g% yaitu 1 tablet besi
(60 mg elemen iron dan 0,25 mg asam folat) per hari selama 90 hari, mulai pemberian
pertama ibu hamil memeriksakan kehamilannya K1.
Memberikan preparat besi yaitu fero sulfat, fero glukonat, atau Na-fero
bisirat. Pemberian preparat 60 mg/hari dapat menaikan kadar Hb sebanyak 1 gr% per
bulan. Program nasional menganjurrkan kombinasi 60% mg besi dan 50 nanogram asam
folat untuk profilaksis anemia (Saifuddin, 2002 dalam Silalahi, 2007).
Kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe diukur dari ketepatan jumlah tablet yang
dikonsumsi, ketepatan cara mengkonsumsi, frekuensi konsumsi perhari. Suplementasi
besi atau pemberian tablet Fe merupakan salah satu upaya penting dalam mencegah dan
menanggulangi anemia, khususnya anemia kekurangan zat besi. Suplemen besi
merupakan cara efektif karena kendungan besinya yang dilengkapi dengan asam folat
yang sekaligus dapat mencagah anemia karena kekurangan asam folat (Depkes, 2009).
5. Mengapa pada riwayat kesehatan selalu ditanyaan riwayat penyakit DM, jantung
dan asma?
Jawab:
DM Gestasional
DM Gestasional menyebabkan komplikasi yang signifikan dan berpotensi bagi ibu dan
janin termasuk preeklampsia, eklampsia, polihidramnion, makrosomia janin, trauma
kelahiran, kelahiran operatif, komplikasi metabolik neonatal dan kematian perinatal. DM
Gestasional meningkatkan morbiditas neonatus, yaitu hipoglikemia, ikterus, polisitemia,
dan makrosomia.Hal ini terjadi karena bayi dari ibu DM Gestasional mensekresi insulin
lebih besar sehingga merangsang pertumbuhan bayi dan makrosomia.DM Gestasional
juga dapat meningkatkan risiko bagi ibu 3-5% untuk menjadi DM dimasa mendatang.
Wanita dengan DM Gestasional hampir tidak pernah memberikan keluhan, sehingga
perlu dilakukan skrining.Deteksi dini sangat diperlukan untuk menjaring DM Gestasional
agar dapat dikelola sebaik-baiknya terutama dilakukan pada ibu dengan faktor risiko.
Dengan adanya deteksi dini pada ibu hamil juga dapat membantu untuk meningkatan
kesejahteraan ibu baik selama kehamilan ataupun sesudah masa kehamilan.
Sumber: rahmawati, fuji. 2016. Skrining diabetes mellitus gestasional dan faktor resiko
yang mempengaruhinya Volume 3 - Nomor 2. ISSN No 2355 5459.
Asma
Asma dalam kehamilan adalah gangguan inflamasi kronik jalan nafas terutama sel mast
dan eosinofil sehingga menimbulkan gejala periodik berupa mengi, sesak nafas, dada
terasa berat, dan batuk yang ditemukan pada wanita hamil. Asma mungkin membaik,
memburuk atau tetap tidak berubah selama masa kehamilan, tetapi pada kebanyakan
wanita gejala-gejalanya cenderung meningkat selama tiga bulan terakhir dari masa
kehamilan. Dengan bertumbuhnya bayi dan membesarnya rahim, sebagian wanita
mungkin sering mengalami sesak nafas. Tetapi ibu – ibu yang tidak menderita asmapun
mengalami hal tersebut karena gerakan diafragma / sekat rongga badan menjadi terbatas.
Sebagian besar penyempitan pada saluran nafas disebabkan oleh semacam reaksi alergi.
Alergi adalah reaksi tubuh normal terhadap alergen, yakni zat-zat yang tidak berbahaya
bagi kebanyakan orang yang peka. Alergen menyebabkan alergi pada orang-orang yang
peka. Alergen menyebabkan otot saluran nafas menjadi mengkerut dan selaput lendir
menjadi menebal. Selain produksi lendir yang meningkat, dinding saluran nafas juga
menjadi membengkok. Saluran nafas pun menyempit, sehingga nafas terasa sesak. Alergi
yang diderita pada penderita asma biasanya sudah ada sejak kecil.
Asma dapat kambuh apabila penderita mengalami stress dan hamil merupakan salah satu
stress secara psikis dan fisik, sehingga daya tahan tubuh selama hamil cenderung
menurun, daya tahan tubuh yang menurun akan memperbesar kemungkinan tersebar
infeksi dan pada keadaan ini asma dapat kambuh. (Ilmu Penyakit Dalam)
Berdasarkan etiologinya, asma dapat dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu asma
intrinsik dan asma ektrinsik:
a. Asma ektrinsik (atopi) ditandai dengan reaksi alergik terhadap pencetus-pencetus
spesifik yang dapat diidentifikasi seperti : tepung sari jamur, debu, bulu binatang, susu,
telor ikan obat-obatan serta bahan-bahan alergen yang lain.
Asma intrinsik ( non atopi ) ditandai dengan mekanisme non alergik yang bereaksi
terhadap pencetus yang tidak spesifik seperti : Udara dingin, zat kimia yang bersifat
sebagai iritan seperti : ozon,eter, nitrogen, perubahan musim dan cuaca, aktifitas fisik
yang berlebih, ketegangan mental sertafaktor-faktor intrinsik lain.
6. Sebutkan syarat pemberian oksitosin!
Jawab:
a. Indikasi oksitosin
1. Induksi partus aterm
2. Mengontrol perdarahan dan atonia uteri pasca persalinan
3. Merangsang kontraksi uterus setelah operasi Caesar
7. Jelaskan perbedaan gonore dan sifilis!
Jawab:
Gonore adalah infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh Neisseria
gonorrhoeae, penyakit kelamin yang disebabkan karena infeksi bakteri dan dapat menular
dari orang ke orang. Ini biasanya juga ditularkan ketika Anda melakukan kontak seksual
dengan orang yang terinfeksi, atau melakukan kontak dengan cairan tubuh mereka.
Gonore, atau biasa disebut dengan kencing nanah, ini juga dapat menular dari ibu kepada
anak. Gonore sebagian besar bisa memengaruhi uretra, rektum, atau tenggorokan. Pada
wanita, gonore juga dapat mempengaruhi organ reproduksi.
Sumber : Puspitorini, Dewi dan Hans Lumintang. 2017. Profil Pasien Baru Gonore
Volume 29 No.1. https://e-journal.unair.ac.id/BIKK/article/viewFile/4153/2801
Gonore atau yang biasa dikenal dengan istilah kencing nanah merupakan infeksi yang
terjadi akibat bakteri N. gonorrhea. Gonore dapat menular melalui :
a. hubungan seks - baik vaginal, oral, maupun anal
b. penggunaan mainan seks secara bergantian
c. penularan dari ibu ke anak pada saat melahirkan
10% laki-laki dan 50% wanita yang menderita gonore tidak mengalami keluhan apa-apa.
Namun, seseorang yang menderita gonore umumnya akan mengalami keluhan :
b. sakit / rasa terbakar saat buang air kecil
c. keluar cairan kuning, putih, atau kehijauan dari penis / vagina
d. keluhan lain pada pria : sakit pada testis, pembengkakan pada kulup
e. keluhan lain pada wanita : menstruasi lebih berat, sakit saat berhubungan seksual,
perut bagian bawah terasa sakit
Sifilis atau raja singa merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri Treponema
pallidum. Sifilis merupakan salah satu tipe penyakit menular seksual. Sifilis dapat
menular melalui :
b. kontak seksual - baik vaginal, oral, maupun anal
c. melalui darah - seperti melalui penggunaan jarum suntik yang bergantian
d. penularan dari ibu ke anak pada saat melahirkan
Orang yang mengalami sifilis dapat mengalami gejala yang berbeda tergantung fase /
tahap infeksi yang sedang dialaminya, yaitu :
a. sifilis primer - ada luka / lesi yang tidak terasa nyeri dan tidak menimbulkan
gejala lainnya, pada daerah kemaluan. Lesi ini umumnya akan hilang dengan
sendirinya. Jika tidak diobati pada tahap ini maka infeksi tidak akan hilang walau
lesi telah hilang
b. sifilis sekunder - ruam pada kulit tubuh yang lain, kutil kelamin, gejala seperti flu
yaitu demam, sakit sendi, sakit tenggorokan, dan lainnya
c. sifilis laten - tidak mengalami gejala apapun tapi bakteri tetap berkembang biak di
dalam tubuh penderita
d. sifilis tersier - penyakit telah menyebar pada berbagai otak di tubuh seperti otak,
pembuluh darah, dan lainnya. Jika tidak ditangani dapat menyebabkan kematian
Jika Anda merasa mengalami gejala-gejala dari kondisi tersebut, maka sebaiknya segera
periksakan diri secara langsung ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik secara
langsung, serta melakukan pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan, seperti tes darah untuk
mendeteksi infeksi sifilis, maupun tes urin atau uji sekret vagina/penis untuk deteksi gonore.

Sumber: Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kandungan. Jakarta: PT Bina Pustaka

8. Apa jenis tetes mata yang diberikan kepada bayi dengan ibu riwayat gonore?
Jawab:
Didaerah diaman prevalensi gonorea tinggi, setiap BBL perlu diberi salep mata sesudah 5
jam bayi lahir. Pemberian obat mata eritromisin 0,5% atau tetrasiklin 1% dianjurkan
untuk pencegahan mata karena klamidia (penyakit menular seksual)
Perawatan mata harus dikerjakan segera. Tindakan ini dapat dikerjakan setelah bayi
selesai dengan perawatan tali pusat, dan harus dicatat didalam status termasuk obat apa
yang digunakan.
Sumber : Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta: PT Bina Pustaka
9. Sebutkan efek samping KB suntik 3 bulan!
Jawab:
Kontrasepsi suntik 3 bulan adalah kontrasepsi jenis suntikan yang berisi hormon
progesteron saja dan tidak mengandung hormon estrogen, dosis yang diberikan
adalah 150 mg/ml secara intramuskuler setiap 12 minggu. Mekanisme kerja dari KB
suntik 3 bulan adalah mencegah ovulasi, membuat lendir servik menjadi kental,
membuat endometrium kurang baik untuk implantasi dan mempengaruhi kecepatan
transpotasi ovum didalam tuba fallopi.
Efek samping dari KB suntik 3 bulan adalah mengalami gannguan haid,
penambahan berat badan, mual, berkunang-kunang, sakit kepala, nervositas,
penurunan libido dan vagina kering. Dari beberapa efek samping tersebut yang
paling sering dialami oleh akseptor adalah gangguan haid. Gejala gangguan haid
yang terjadi antara lain tidak mengalami haid (amenorea), perdarahan berupa bercak-
bercak (spotting), perdarahan haid yang lebih lama dan atau lebih banyak dari
biasanya (menorarghia).
Sumber: Mochtar, Rustam.1998. Sinopsis Obstetri Jilid 2 edisi 2. Jakarta : EGC
10. Mengapa pada ibu hamil hanya dilakukan skrining HbSAg?
Pada 26 April 2016, di wilayah Asia Tenggara diperkirakan 100 juta orang hidup
dengan Hepatitis B kronis dan 30 juta orang hidup dengan hepatitis C kronis. Setiap tahun
di wilayah tersebut, Hepatitis ,B menyebabkan hampir 1,4 juta kasus baru dan 300.000
kematian. Sementara, Hepatitis C menyebabkan sekitar 500.000 kasus baru dan 160.000
kematian.
Sementara itu di Indonesia, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2013) menemukan
bahwa prevalensi HBsAg adalah 7,2%. Angka ini lebih rendah bila dibandingkan dengan
data tahun 2007, yaitu 9,4% pada populasi umum. Diperkirakan 18 juta orang memiliki
Hepatitis B dan 3 juta orang menderita Hepatitis C. Sekitar 50% dari orang-orang ini
memiliki penyakit hati yang berpotensi kronis dan 10% berpotensi menuju fibrosis hati
yang dapat menyebabkan kanker hati. Angka-angka ini menunjukkan bahwa 1.050.000
pasien memiliki potensi untuk menjadi kanker hati. Untuk itu, surveilans Hepatitis B dan
Hepatitis C telah dilakukan di kalangan penduduk berisiko tinggi (Kementerian
Kesehatan RI. 2016)
Pada 26 Juli 2017, Setiap tahun terdapat 5,3 juta ibu hamil.Hepatitis B (HBsAg)
reaktif pada ibu hamil rata-rata 2,7%, maka setiap tahun diperkirakan terdapat 150 ribu
bayi yang 95% berpotensi mengalami hepatitis kronis (sirosis atau kanker hati) pada 30
tahun ke depan (Kementerian Kesehatan RI. 2017)
11. Sebutkan perbedaan oksitosin dan mathergin
Oksitosin
a. Pengertian Oksitosin
Oksitosin adalah hormon yang disekresikan oleh lobus posterior kelenjar hipofisis
dan menimbulkan stimulasi (yaitu, kontraksi) pada miometrium uteri. Oksitosin juga
menyebabkan ejeksi ASI dari alveoli mammae ke dalam duktus laktiferus pada saat
bayi menyusu. Oksitosin sintetik (Syntocinon) dapat disuntikan secara intravena
untuk menginduksi atau menguatkan persalinan atau secara intramuskuler atau
intravena untuk menimbulkan kontraksi otot rahim sesudah plasenta dilahirkan dan
untuk mengendalikan perdarahan postpartum.
b. Farmakodinamik (mekanisme kerja, efek samping obat, efek merugikan, efek tak
terduga)
a) Mekanisme Kerja
Awitan kerja dari oksitosin yang diberikan secara intramuskular timbul 3-5
menit, waktu untuk mencapai puncak konsentrasi belum diketahui dan lama
kerjanya adalah 2-3 jam. Awitan kerja dari oksitosin yang diberikan secara
intravena terjadi segera, waktu untuk mencapai puncak konsentrasiya tidak
diketahui dan lama kerjanya adalah 20 menit. Obat diberikan secara intravena
untuk mengiduksi kehamilan atau mempercepat persalinan.
Kerja Oksitosin yang lain meliputi : kontraksi tuba uterine untuk membantu
pengangkutan sperma, peranan neurotransmitter yang lain dalam sistem saraf
pusat. Oksitosin disintesiskan dalam hipotalamus, kelenjar gonad, plasenta dan
uterus. Mulai dari usia kehamilan 32 minggu dan selanjutnya, konsentrasi
oksitosin dan demikian pula aktivitas uterus akan lebih tinggi pada malam
harinya (Hirst et al,1993)
b) Indikasi
Sebagai stimulan uterus pada :
1. Induksi partus aterm.
2. Inertia uteri (atonia uteri) atau hipotoni uteri.
3. Perdarahan post-partum.
4. Abortus inkompletus kehamilan setelah 20 minggu.
c) Kontraindikasi
Toksemia, disproporsi sevalopelvik, distres janin, hipersensitivitas, persalinan
nonvaginal yang telah diantisipasi, kehamilan (intranasal), Disproporsi
sefalopelvik, Malpresentasi, Plasenta previa, Jaringan ikat pada uterus akibat
sectio caesarea.
Methergin
a. Pengertian Methylergometrine atau Methergin
Methylergometrine (Methergin)merupakan obat golongan alkaloid ergot semi
sintetis yang mengandung zat aktif methylergonovine maleate. Methergin tersedia
dalam bentuk tablet dan suntikan. Obat ini bekerja pada otot polos rahim secara
langsung meningkatkan tonus, frekuensi, dan amplitudo dari ritme kontraksi
rahim. Peningkatan kontraksi ini berguna untuk mencegah dan mengontrol
perdarahan rahim setelah melahirkan (post partum). Methergin bekerja cepat,
yaitu sekitar 5-10 menit setelah diminum.
b. Farmakodinamik Methylergometerine
1. Mekanisme Kerja Methylergometerine
 Mempengaruhi otot uterus berkontraksi terus-menerus sehingga
memperpendek kala III.
 Menstimulasi otot-otot polos terutama dari pembuluh darah perifer dan
rahim.
 Pembuluh darah mengalami vasokonstraksi sehingga tekanan darah naik
dan terjadi efek oksitosik pada kandungan mature

c. Indikasi Methylergometerine
Penanganan aktif kala ke-3 proses kelahiran, atonia (tidak adanya tegangan
atau kekuatan otot)/perdarahan rahim, perdarahan dalam masa nifas, subinvolusi
(mengecilnya kembali rahim sesudah persalinan hampir seperti bentuk asal),
lokiometra (pembendungan getah nifas di dalam rongga rahim).
d. Kontraindikasi Methylergometerine
Wanita hamil, belum terjadi penurunan kepala tetapi persalinan telah
memasuki kala pertama dan kedua, hipertensi berat, toksemia hipertensif,
penyakit sumbatan pembuluh darah, sepsis (reaksi umum disertai demam karena
kegiatan bakteri, zat-zat yang dihasilkan bakteri, atau kedua-duanya),
hipersensitifitas. Gangguan fungsi hati atau ginjal. Hati-hati penggunaan pada
penderita hipertensi, penyakit hati, jantung, ginjal, infeksi puerpuralis dan
penyakit penyumbatan pembuluh darah. Tidak dianjurkan untuk induksi partus
karena masa kerja yang lama dan memberikan kontraksi uterus non fisiologik.

Anda mungkin juga menyukai