Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Negara? Apa itu negara? Pada dasarnya negara adalah sebuah organisasi. Seperti
layaknya sebuah organisasi, negara memiliki anggota, tujuan dan peraturan. Anggota negara
adalah warganya, tujuan negara biasanya tercantum dalam pembukaan konstitusinya (undang-
undang dasar), sedang peraturannya dikenal sebagai hukum. Bedanya dengan organisasi yang
lain, negara berkuasa di atas individu-individu dan di atas organisasi-organisasi pada suatu
wilayah tertentu.
Peraturan negara berhak mengatur seluruh individu dan organisasi yang ada pada suatu
wilayah tertentu, sedangkan peraturan organisasi hanya berhak mengatur pihak-pihak yang
menjadi anggotanya saja. Peraturan negara bersifat memaksa, bila ada yang tidak mematuhinya,
negara mempunyai hak untuk memberikan sanksi, dari sanksi yang bersifat lunak (denda) sampai
sanksi yang bersifat kekerasan (hukum bunuh misalnya).
Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya baik politik, militer,
ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan yang berada di wilayah tersebut.
Negara juga merupakan suatu wilayah yang memiliki suatu sistem atau aturan yang berlaku bagi
semua individu di wilayah tersebut, dan berdiri secara independent. Syarat primer sebuah negara
adalah memiliki rakyat, memiliki wilayah, dan memiliki pemerintahan yang berdaulat.
Sedangkan syarat sekundernya adalah mendapat pengakuan dari negara lain.
PEMBAHASAN
Pengertian negara jika ditinjau secara etimologi, “negara” dalam bahasa inggris (state),
belanda (Staat), prancis (L,etat), jerman (De’staat), dan bahasa yunani (Status dan statum). Status
atau statum menurut bahasa yunani diartikan yaitu : menempatkan dalam keadaan berdiri atau
menempatkan dalam posisi berdiri, status atau statum dalam bahasa yunani atau latin merupakan
istilah abstrak yang menunjukkan keadaan tetap dan tegak.
Sedangkan secara histori, pengertian negara senantiasa berkembang sesuai dengan
kondisi masyarakat pada saat itu. Pada zaman Yunani kuno para ahli filsafat Negara,
merumuskan pengertian negara secara beragam. Aristoteles yang hidup pada tahun 384-322
S.M., merumuskan negara dalam bukunya Politic, yang disebutnya sebagai negara polis, yang
pada saat itu masih dipahami negara merupakan suatu wilayah yang kecil.
Dalam pengertian itu negara disebut sebagai negara hukum, yang didalamnya terdapat
sejumlah warga negara yang ikut dalam permusyawaratan (ecclesia). Oleh karna itu menurut
Aristoteles keadilan merupakan syarat mutlak bagi terselenggaranya negara yang baik, demi
terwujudnya cita-cita seluruh warga.
Pengertian Negara menurut para ahli:
1. Pengertian negara dikembangkan oleh Agustinus. Ia membagi negara dalam dua
pengertian yaitu Civitas Dei yang artinya negara Tuhan, dan Civitas Terrena atau Civitas
Diaboli yang artinya duniawi (Kusnardi, Dalam Kaelan, 2007).
2. Nicollo Machiavelli (1469-1527), merumuskan negara sebagai negara kekuasaan, dalam
bukunya IL Principle, dalam sebuah negara, raja sebagai pemegang kekuasaan. namun
pada kenyataannya raja menghalalkan segala cara untuk mencapai suatu tujuan sehingga
muncullah berbagai pelaksanaan kekuasaan negara yang otoriter, yang jauh dari nilai-
nilai moral.
3. Thomas Hobbes (1588-1679), Jhon Locke (1632-1704) dan Rousseau (1712-1778).
mengartikan negara sebagai suatu badan atau organisasi hasil perjanjian masyarakat
secara bersama. Menurut mereka, manusia sejak dilahirkan telah membawa hak-hak
asasinya seperti hak untuk hidup, hak milik serta hak kemerdekaan. Dalam keadaan
alamiah sebelum terbentuknya negara, hak-hak tersebut belum ada yang dapat menjamin
perlindungannya, sehingga akan mudah untuk dilanggar oleh seseorang atau kelompok
tertentu. Oleh kerena itu perlulah dibentuknya sebuah negara dalam suatu wilayah
masyarakat.
Jadi Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya baik politik,
militer, ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan yang berada di wilayah
tersebut. Negara juga merupakan suatu wilayah yang memiliki suatu sistem atau aturan yang
berlaku bagi semua individu di wilayah tersebut, dan berdiri secara independent.
1. Negara Kesatuan
Negara kesatuan ialah suatu negara yang merdeka dan berdaulat, diseluruh negara
yang berkuasa hanya ada satu pemerintahan (pusat) yang mengatur seluruh daerah.
Negara kesatuan dapat juga berbentuk:
a. Negara kesatuan dengan sistem sentralisasi yang segala sesuatu dalam negara itu
langsung diatur dan diurus oleh pemerintah pusat dan daerah-daerah tinggal
melaksanakannya.
b. Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi, dimana kepala daerah diberikan
kesempatan dan kekuasaan untuk mengurus rumah tangganya sendiri (otonomi
daerah) yang dinamakan daerah Swatantra.
Dalam UUD 1945 Pasal 1 ayat (1), dinyatakan bahwa Negara Indonesia ialah
Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik.
3.2 Saran
Negara merupakan sebuah organisasi yang besar serta memiliki sistem pemerintahan
didalamnya. Apapun bentuk negara yang dianut oleh sebuah negara, selaku warga negara
harusnya saling mematuhi peraturan yang dianut oleh negara maupun yang memerintah negara
tersebut. Kebijaksaan yang dilakukan oleh pemeritah adalah hal yang pasti memiliki kebaikan
untuk negara tersebut, hanya saja bagaimana rakyat dalam suatu negara mematuhi kebijaksanaan
tersebut. Rakyat juga memiliki peran dalam membuat suatu negara menjadi negara yang besar
dan negara yang maju.
DAFTAR PUSTAKA
Abdulkarim, Aim. 2008. LKS UNSUR Kenegaraan untuk umum. Bandung: Gema Ilmu.
Rofi, Aang Witarsa. 2007. Pemerintahan Kewarganegaraan untuk umum. Bogor: Regina.
Pirak, Abd. Mutallib Yacoeb. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan (CIVIC
EDUCATION). Banda Aceh.
Huda, Ni’matul, Ilmu Negara. Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2010
.