Anda di halaman 1dari 1

NAMA : SULFADLY

NIM : M011171548
ADMINISTRASI D

SEJARAH KEMITRAAN KEHUTANAN


Pengelolaan hutan jati di jawa telah melalui dua tahapan yaitu ekstraksi kayu dan
pengelolaan hutan tanaman. Ekstrasi dimulai sejak 400 tahun lalu saat VOC berlabuh di
Indonesia, sejak itu jawa mulai dimanfaatkan. Setelah 150 tahun, VOC menimbulkan
kerusakan hutan yang parah, lalu pejabat VOC melakukan Permudaan kawasan bekas
tebangan. Selama 100 tahun pertama, permudaan alam dianggap cukup, namun setelah laju
penebangan meningkat mulai terjadi ketidakseimbangan antara laju penebangan dan kecepatan
permudaan. Pada tahun 1796, pejabat VOC mulai membuat laporan tentang cara menanam
tanaman jati dengan stum.
Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat bermula di pulau jawa dengan pola
pendekatan melalui penjagaan system keamanan yang kuat, namun sejak abad 18 berubah
menjadi pendekatan kesejahteraan prosperity approach, hal ini disebabkan tuntutan perubahan
lingkungan dan social masyarakat. Tahun 1974 Perum Perhutani membuat program yakni
program yang bertujuan untuk menggulang kerjasama antara mantri dan lurah. Pada tahun
1982 dikembangkan menjadi program pembinaan, kemudian tahun 1995 masyarakat desa
hutan PMDH disempurnakan menjadi program pembinaan masyarakat desa hutan terpadu
yang didalamnya terdapat program pengembangan sumber daya manusia secara terpadu.
Tahun 2001 lahirlah pengeleloaan Hutan Bersama Masyarakat dengan ciri bersama, berdaya
dan berbagi yang berbasis lahan dan bukan lahan dan pada tahun 2007 PHMB dikembangkan
menjadi PHMB plus hingga sekarang demi mewujudkan visi dan misi perhutani.
Sejak Indonesia mengambil alih hutan jawa dari perusahaan belanda, perum
perhutani mengelola hamper seluruh hutan dijawa. PP 30 Tahun 2003. Perhutani ditetapkan
negara sebagai pengelola hutan di wilayah kerjanya dengan memberikan pelayanan untuk
pemanfaatan umum, memupuk keuntungan dan menjaga kelestarian hutan.

Anda mungkin juga menyukai