Anda di halaman 1dari 10

BAB V

INTEGRAL NUMERIK
Pengertian Integral Numerik
Integral merupakan anti turunan dari fungsi f yang sangat berperan penting
dalam mencari solusi integral secara numeric. Suatu fungsi F(x) dinamakan anti
turunan dari fungsi f(x) jika f(x) adalah turunan dari fungsi F(x). Yang dimaksud
dengan mengintegralkan suatu fungsi f(x) ialah menentukan suatu fungsi F(x),

dF ( x )
sehingga turunannnya,  f ( x)
dx
Metode Integral Numerik
Metode integral numerik dapat dibedakan dalam dua kelompok, yaitu sebagai
berikut.
 Metode Newton_Cotes
Metode Newton-Cotes didasarkan pada penggantian fungsi yang kompleks atau
table data dengan fungsi polynomial sederhana sehingga mudah
diintegralkan.Metode Newton Cotes membagi absis dalam jarak interval yang
tetap. Ada tiga metode yang banyak digunakan yaitu metode ( aturan) trapezium,
Simpson 1/3, dan 1/8.
 Metode Gauss
Metode Gauss digunakan untuk mengintegralkan suatu fungsi (tidak untuk table
data).
1. Metode Trapezium
Metode trapezium merupakan metode Newton-Cotes order pertama. Dalam
metode ini kurva lengkung dari fungsi f(x) digantikan oleh garis lurus. Seperti
yang terlihat dalam gambar, luasan bidang di bawah fungsi f(x) antara x=a dan
x=b didekati oleh luas trapezium di bawah garis lurus yang menghubungkan f(a)
dan f(b). Menurut rumus geometri, luas trapezium adalah lebar kali tinggi rerata,
f (a )  f (b)
l  (b-a) (2)
2
Penggunaan garis lurus untuk mendekati garis lurus untuk mendekati garis
lengkung menyebabkan terjadinya kesalahan sebesar luasan yang tidak diarsir.
Besarnya kesalahan yang terjadi dapat diperkirakan dari persamaan berikut.
1
E=  f ' ' ()(b  a ) (3)
12
Dengan adalah titik yang terletak di dalam interval a dan b. seperti terlihat pada
gambar di bawah ini.
b

I=  f ( x)dx
a

1
= f (a )  f (b)(b  a )
2
ba
= ( f (a)  f (b))
2

Metode Trapezium

Persamaan (3) menunjukkan bahwa apabila fungsi yang diintegralkan adalah


linear, maka metode trapezium akan memberikan nilai eksak Karen aturunan
kedua dari fungsi linear adalah nol. Sebaliknya untuk fungsi dengan derajat dua
atau lebih, penggunaan metode trapezium akan memberikan kesalahan.
Contoh 5.1
Hitung I = 
2
x 2  2 x  3dx
0

Penyelesaian :
Bentuk integral ini dapat diselesaikan secara analitis,
1 3
I= x  x 2  3x
3
1 3
= (2  0)  (2 2  0)  3(2  0)
3
8
= 46
3
= 12,667
Apabila menggunakan integral numeric, maka :
03
I =(2-0) 3
2
Adapun besarnya kesalahan dengan menggunakan integral numeric dengan
menggunakan metode trapezium adalah :
3  12,667
ε= * 100%
12,667

= 76,32%
2. Metode Trapezium dengan Banyak Pias
Pada metode trapezium dengan menggunakan satu pias menimbulkan
kesalahan yang besar. Inilah yang menjadi kelemahannya. Untuk mengurangi
kesalahan yang terjadi maka lengkung didekati oleh sejumlah garis lurus,
sehingga terbentuk banyak pias. Luas bidang adalah jumlah dari beberapa pias
tersebut. Semakin kecil pias yang digunakan, hasil yang diperoleh semakin teliti.
Jika panjang setiap pias adalah sama dan n menyatakan banyaknya pias,
panjang masing-masing pias adalah sebagai berikut.
ba
∆x =
n

Batas pias diberi notasi : x n


 a, x1 , x2,........., xn  b
Integral total dapat ditulis dalam bentuk :
x1 x2 xn
I=  f ( x)dx   f ( x)dx  .......   f ( x)dx
x0 x1 x n 1
Subtitusi persamaan trapezium ke dalam persamaan di atas akan didapat :

f ( x1)  f ( x0) f ( x2)  f ( x1) f ( xn)  f ( xn 1)


I = ∆x  ∆x  .....  ∆x
2 2 2
(4)
x  n 1

atau I =
2  f ( x 0
)  2 
i 1
f ( x1
)  f ( x )
n 

(5)
x  n 1

atau I =
2  f ( a )  f ( b )  2 
i 1
f ( xi ) 

(6)

Besarnya kesalahan yang terjadi pada penggunaan banyak pias adalah :


x 2
E t
 (b  a ) f ' ' ( ) (7)
12
Bentuk persamaan trapezium dengan memperhitungkan koreksi adalah :
x  n 1
 x 2
I=
2  f ( a )  f (b )  2 
i 1
f ( x )
i 

 12
(b  a) f ' ' ( )   O (x 4) (8)

Untuk kebanyakan fungsi, bentuk f’’( ( ) dapat didekati oleh :


f ' (b)  f ' (a )
f’’’(  ) = (9)
ba
subtitusi persamaan (9) ke dalam persamaan (8), diperoleh :
x  n 1
 x 2
I= f (a)  f (b)  2 f ( xi )   f ' (b)  f ' (a) (10)
2  i 1  12
Bentuk persamaan (10) disebut dengan persamaan trapezium dengan koreksi
ujung, karena memperhitungkan koreksi pada ujung interval a dan b. Koreksi
pada ujung-ujungnya dapat didekati dengan mengganti diferensial f’(a) dan f’(b)
dengan diferensial beda hingga.
Contoh
Diberikan table data berikut :

x 0 1 2 3 4
f(x) 1 4 7 10 13
Hitung luasan di bawah fungsi f(x) dan di antara x = 0 dan x = 4 dengan
menggunakan metode trapezium!
Penyelesaian :
x  n 1

Metode trapezium, digunakan persamaan : I =
2  f ( a )  f ( b )  2 
i 1
f ( xi ) 

Dengan x =1
f(a) =1 dan f(b) = 13

f( x )  4, f( x )  7 dan f( x )  10
1 2 3

Akibatnya, diperoleh :
1
I= 1  13  2(4  7  10)
2
56
=
2
= 28
Metode Simpson
Aturan Simpson 1/3
Aturan Simpson 1/3 digunakan polynomial order 2 melalui titik f(

x ), f ( xi )danf ( xi 1) untuk


i 1
mendekati fungsi. Rumus Simpson dapat

diturunkan berdasarkan Deret Taylor. Adapun rumus dari Aturan Simpson 1/3 adalah
x
A i
3
( f i 1
4 f i
 f i 1
 O ( x 5 ) (11)

Diberikan tambahan nama 1/3 karena x dibagi 3, pada pemakaian suatu pias,

ba
x  sehingga persamaan di atas dapat ditulis dalam bentuk :
2
ba
A i
 f ( a )  4 f ( c )  f (b )  (12)
6
Dengan titik c adalah titik tengah antara a dan b.
Kesalahan pemotongan yang terjadi dari aturan Simpson 1/3 untuk suatu pias
adalah :
1 ba
E t
 x 5 f ' ' ( ), karena x  2
90
(b  a ) 5
sehingga E t
 f ' ' ( )
2880
Contoh:
2

x  2 x  3dx dengan aturan Simpson 1/3.


2
Hitung I =
0

Penyelesaian :
Bentuk integral ini dapat diselesaikan secara analitis,
1 3
I= x  x 2  3x
3
1 3
= (2  0)  (2 2  0)  3(2  0)
3
8
= 46
3
= 12,667
Adapun Rumus Aturan Simpson adalah :
ba
A i
 f (a)  4 f (c)  f (b), sehingga
6
20
Ai
 f (a)  4 f (c)  f (b)
6
20
=  3  4 * 6  11
6
=12,667
Aturan Simpson 1/3 Dengan Banyak Pias
Seperti pada metode trapezium, metode Simpson dapat diperbaiki dengan
membagi luasan dalam sejumlah pias dengan panjang interval yang sama, sehingga
diperoleh
ba
x 
n
Luas total diperoleh dengan menjumlahkan semua pias :
b

 f ( x)dx  A  A
a
1 3
 .....  A n 1

(13)
Dalam metode Simpson ini jumlah interval adalah genap. Apabila persamaan
(11) disubtitusikan ke dalam persamaan (13) akan diperoleh :
b
x x
 f ( x)dx  ( f 4 f  f )  f1  4 f 2  f 3  +….+ x  f n2  4 f n1  f n 
a
3 0 1 2 3 3
b
x  n 1 n2

Atau  f ( x)dx 
3  f ( a )  f (b )  4i 1
f ( x i )  2i2
f ( xi )

a

Perkiraan kesalahan yang terjadi pada aturan Simpson untuk banyak pias
adalah sebagai berikut
(b  a) 5 iv
Ea   f
180n 4
Dengan f iv adalah rerata dari turunan keempat untuk setiap interval.
Contoh
4

e
x
Hitung I = dx dengan metode Simpson dengan x  1 .
0

Penyelesaian :
Rumus metode Simpson yang digunakan adalah :L
b
x  n 1 n2

 f ( x)dx 
3  f ( a )  f (b )  4 
i 1
f ( x i )  2 
i 2
f ( xi ) 

a

Sehingga diperoleh

I=
3

1 0
e  e 4  4(e1  e 3 )  2e 2 
1
= 1  54,59815  4(2,71828  20,08554)  2(7,38906)
3
161,59153
=
3
= 53,86385
Jika diselesaikan secara analitik, maka diperoleh :
I= ex

= e ( 40 )
= 54,598150-1
= 53,598150
Sehingga besarnya kesalahan terhadap nilai eksak adalah :
53,598150  53,86385
ε= 53,59815
* 100%

= 0,50%
Aturan Simpson 3/8
Aturan Simpson 3/8 dapat ditulis dalam bentuk :

I = (b-a)
 f ( xn )  3 f ( x1 )  3 f ( x2 )  f ( x3 ) (14)
8
Aturan Simpson 3/8 mempunyai kesalahan pemotongan sebesar :
3
Ea   x 5 f iv
(15)
80
ba (b  a) iv
Mengingat x  , maka E a   f ( )
3 6480
contoh
4

x  2 x  3dx dengan aturan Simpson 3/8..


2
hitung I =
0

Penyelesaian L:
4

x  2 x  3dx dengan aturan Simpson 3/8, maka


2
Untuk menyelesaikan I =
0

digunakan persamaan (14), yaitu I = (b-a)


 f ( x0 )  3 f ( x1 )  3 f ( x2 )  f ( x3 )
8
Sehingga diperoleh :
 3  3 * 6  3 *18  27
I = (4-0)
8
102
= 4*
8
=51
Bentuk integral ini dapat diselesaikan secara analitis,
1 3
I= x  x 2  3x
3
1 3
= ( 4  0)  (4 2  0)  3(4  0)
3
64
=  16  12
3
= 49,33333
Sehingga besarnya kesalahan adalah :
51  49,33333
ε= 49,33333
* 100%

= 3,38%

Anda mungkin juga menyukai