INTEGRAL NUMERIK
Pengertian Integral Numerik
Integral merupakan anti turunan dari fungsi f yang sangat berperan penting
dalam mencari solusi integral secara numeric. Suatu fungsi F(x) dinamakan anti
turunan dari fungsi f(x) jika f(x) adalah turunan dari fungsi F(x). Yang dimaksud
dengan mengintegralkan suatu fungsi f(x) ialah menentukan suatu fungsi F(x),
dF ( x )
sehingga turunannnya, f ( x)
dx
Metode Integral Numerik
Metode integral numerik dapat dibedakan dalam dua kelompok, yaitu sebagai
berikut.
Metode Newton_Cotes
Metode Newton-Cotes didasarkan pada penggantian fungsi yang kompleks atau
table data dengan fungsi polynomial sederhana sehingga mudah
diintegralkan.Metode Newton Cotes membagi absis dalam jarak interval yang
tetap. Ada tiga metode yang banyak digunakan yaitu metode ( aturan) trapezium,
Simpson 1/3, dan 1/8.
Metode Gauss
Metode Gauss digunakan untuk mengintegralkan suatu fungsi (tidak untuk table
data).
1. Metode Trapezium
Metode trapezium merupakan metode Newton-Cotes order pertama. Dalam
metode ini kurva lengkung dari fungsi f(x) digantikan oleh garis lurus. Seperti
yang terlihat dalam gambar, luasan bidang di bawah fungsi f(x) antara x=a dan
x=b didekati oleh luas trapezium di bawah garis lurus yang menghubungkan f(a)
dan f(b). Menurut rumus geometri, luas trapezium adalah lebar kali tinggi rerata,
f (a ) f (b)
l (b-a) (2)
2
Penggunaan garis lurus untuk mendekati garis lurus untuk mendekati garis
lengkung menyebabkan terjadinya kesalahan sebesar luasan yang tidak diarsir.
Besarnya kesalahan yang terjadi dapat diperkirakan dari persamaan berikut.
1
E= f ' ' ()(b a ) (3)
12
Dengan adalah titik yang terletak di dalam interval a dan b. seperti terlihat pada
gambar di bawah ini.
b
I= f ( x)dx
a
1
= f (a ) f (b)(b a )
2
ba
= ( f (a) f (b))
2
Metode Trapezium
Penyelesaian :
Bentuk integral ini dapat diselesaikan secara analitis,
1 3
I= x x 2 3x
3
1 3
= (2 0) (2 2 0) 3(2 0)
3
8
= 46
3
= 12,667
Apabila menggunakan integral numeric, maka :
03
I =(2-0) 3
2
Adapun besarnya kesalahan dengan menggunakan integral numeric dengan
menggunakan metode trapezium adalah :
3 12,667
ε= * 100%
12,667
= 76,32%
2. Metode Trapezium dengan Banyak Pias
Pada metode trapezium dengan menggunakan satu pias menimbulkan
kesalahan yang besar. Inilah yang menjadi kelemahannya. Untuk mengurangi
kesalahan yang terjadi maka lengkung didekati oleh sejumlah garis lurus,
sehingga terbentuk banyak pias. Luas bidang adalah jumlah dari beberapa pias
tersebut. Semakin kecil pias yang digunakan, hasil yang diperoleh semakin teliti.
Jika panjang setiap pias adalah sama dan n menyatakan banyaknya pias,
panjang masing-masing pias adalah sebagai berikut.
ba
∆x =
n
x 0 1 2 3 4
f(x) 1 4 7 10 13
Hitung luasan di bawah fungsi f(x) dan di antara x = 0 dan x = 4 dengan
menggunakan metode trapezium!
Penyelesaian :
x n 1
Metode trapezium, digunakan persamaan : I =
2 f ( a ) f ( b ) 2
i 1
f ( xi )
Dengan x =1
f(a) =1 dan f(b) = 13
f( x ) 4, f( x ) 7 dan f( x ) 10
1 2 3
Akibatnya, diperoleh :
1
I= 1 13 2(4 7 10)
2
56
=
2
= 28
Metode Simpson
Aturan Simpson 1/3
Aturan Simpson 1/3 digunakan polynomial order 2 melalui titik f(
diturunkan berdasarkan Deret Taylor. Adapun rumus dari Aturan Simpson 1/3 adalah
x
A i
3
( f i 1
4 f i
f i 1
O ( x 5 ) (11)
Diberikan tambahan nama 1/3 karena x dibagi 3, pada pemakaian suatu pias,
ba
x sehingga persamaan di atas dapat ditulis dalam bentuk :
2
ba
A i
f ( a ) 4 f ( c ) f (b ) (12)
6
Dengan titik c adalah titik tengah antara a dan b.
Kesalahan pemotongan yang terjadi dari aturan Simpson 1/3 untuk suatu pias
adalah :
1 ba
E t
x 5 f ' ' ( ), karena x 2
90
(b a ) 5
sehingga E t
f ' ' ( )
2880
Contoh:
2
Penyelesaian :
Bentuk integral ini dapat diselesaikan secara analitis,
1 3
I= x x 2 3x
3
1 3
= (2 0) (2 2 0) 3(2 0)
3
8
= 46
3
= 12,667
Adapun Rumus Aturan Simpson adalah :
ba
A i
f (a) 4 f (c) f (b), sehingga
6
20
Ai
f (a) 4 f (c) f (b)
6
20
= 3 4 * 6 11
6
=12,667
Aturan Simpson 1/3 Dengan Banyak Pias
Seperti pada metode trapezium, metode Simpson dapat diperbaiki dengan
membagi luasan dalam sejumlah pias dengan panjang interval yang sama, sehingga
diperoleh
ba
x
n
Luas total diperoleh dengan menjumlahkan semua pias :
b
f ( x)dx A A
a
1 3
..... A n 1
(13)
Dalam metode Simpson ini jumlah interval adalah genap. Apabila persamaan
(11) disubtitusikan ke dalam persamaan (13) akan diperoleh :
b
x x
f ( x)dx ( f 4 f f ) f1 4 f 2 f 3 +….+ x f n2 4 f n1 f n
a
3 0 1 2 3 3
b
x n 1 n2
Atau f ( x)dx
3 f ( a ) f (b ) 4i 1
f ( x i ) 2i2
f ( xi )
a
Perkiraan kesalahan yang terjadi pada aturan Simpson untuk banyak pias
adalah sebagai berikut
(b a) 5 iv
Ea f
180n 4
Dengan f iv adalah rerata dari turunan keempat untuk setiap interval.
Contoh
4
e
x
Hitung I = dx dengan metode Simpson dengan x 1 .
0
Penyelesaian :
Rumus metode Simpson yang digunakan adalah :L
b
x n 1 n2
f ( x)dx
3 f ( a ) f (b ) 4
i 1
f ( x i ) 2
i 2
f ( xi )
a
Sehingga diperoleh
I=
3
1 0
e e 4 4(e1 e 3 ) 2e 2
1
= 1 54,59815 4(2,71828 20,08554) 2(7,38906)
3
161,59153
=
3
= 53,86385
Jika diselesaikan secara analitik, maka diperoleh :
I= ex
= e ( 40 )
= 54,598150-1
= 53,598150
Sehingga besarnya kesalahan terhadap nilai eksak adalah :
53,598150 53,86385
ε= 53,59815
* 100%
= 0,50%
Aturan Simpson 3/8
Aturan Simpson 3/8 dapat ditulis dalam bentuk :
I = (b-a)
f ( xn ) 3 f ( x1 ) 3 f ( x2 ) f ( x3 ) (14)
8
Aturan Simpson 3/8 mempunyai kesalahan pemotongan sebesar :
3
Ea x 5 f iv
(15)
80
ba (b a) iv
Mengingat x , maka E a f ( )
3 6480
contoh
4
Penyelesaian L:
4
= 3,38%