d. Gejala Klinis
a. Takipnea (nafas cepat) f. Gerakan dada tidak
b. Saat bernapas terdengar simetris
suara ronki g. Anoreksia
c. Batuk produktif h. Malaise
d. Menggigil dan demam i. Gelisah
e. Sianosis j. Fatique
k. Nyeri dada
l. Retraksi dinding dada
(Nurarif, A, 2015)
e. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik difokuskan pada area dada
Inspeksi : pernafasan cuping hidung, penggunaan otot bantu
pernafasan, retraksi dada, pipi berwarna kemerahan, warna mata
menjadi lebih terang, bibir serta bidang kuku sianotik.
Palpasi : taktil fremitus meningkat dengan konsolidasi
Perkusi : pekak diatas area yang konsolidasi
Auskulatasi : suara ronki nyaring, suara pernafasan bronchial
i. Komplikasi
Komplikasi yang bisa muncul yaitu abses kulit, abses jaringan lunak,
otitis media, sinusitis, meningitis purulenta, perikarditis dan epiglottis
kadang ditemukan pada infeksi H. influenza tipe B (Mansjoer, 2000:467).
Komplikasi yang lain dapat terjadi antara lain :
a. Atelektasis adalah pengembangan paru-paru yang tidak sempurna atau
kolaps paru merupakan akibat kurangnya mobilisasi atau refleks batuk
hilang. Terjadi apabila penumpukan sekret akibat berkurangnya daya
kembang paru-paru terus terjadi. Penumpukan sekret ini akan
menyebabkan obstruksi bronchus intrinsik. Obstruksi ini akan
menyebabkan atelektasis obstruksi dimana terjadi penyumbatan
saluran udara yang menghambat masuknya udara ke dalam alveolus.
b. Empisema adalah suatu keadaan dimana terkumpulnya nanah dalam
rongga pleura terdapat di satu tempat atau seluruh rongga pleura.
c. Abses paru adalah pengumpulan pus dalam jaringan paru yang
meradang
Infeksi sistemik
d. Endokarditis yaitu peradangan pada setiap katup endokardial
e. Meningitis yaitu infeksi yang menyerang selaput otak. Ini disebabkan
apabila terjadi penyebaran virus hemofilus influenza melalui
hematogen ke sistem saraf sentral. Penyebaran juga bisa dimulai saat
terjadi infeksi saluran pernapasan.
7. Meningkatkan rasa
7. Lakukan suction nyaman pasien dan
bila perlu membantu
pengeluaran secret.
8. Berikan O2 sesuai
8. Memenuhi
indikasi
kebutuhan O2
9. Kolaborasi
9. Membantu
pemberian obat
membebaskan jalan
sesuai indikasi
napas secara kimiawi
misalnya
bronkodilator,
antibiotic atau
steroid
e. Tidak terjadi
penurunan berat badan
yang berarti