Anda di halaman 1dari 19

Makalah

Analisis Laporan Keuangan

“Analisis Profitabilitas “

Untuk memenuhi salah satu tugas analisis laporan keuangan

Dosen pembimbing :

Bpk. Dr.Nurdin,SE,M.Si

Disusun oleh :

Fitrahtun Nissa S J (10090316278)

Dea Siti Cahyani (10090316280)

Tanisa Diva Rosnaliani (10090316297)

Yayang Indriani (10090316265)

FAKULTAS EKONOMI BISNIS JURUSAN MANAJEMEN KELAS-D

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

2018
DAFTAR ISI

Daftar isi ii

Kata pengantar iii

BAB I : Pendahuluan

1.1 Latar belakang 1


1.2 Rumusan masalah 2
1.3 Tujuan 2

BAB II : Pembahasan

2.1 Definisi Laporan Keuangan 3


2.2 Laporan Keuangan dan Pengaruhnya Terhadap Perusahaan 3
2.3 Kegunaan Laporan Keuangan 5
2.4 Tujuan Laporan Keuangan 6
2.5 Analisis Profitabilitas 6
2.6 Faktor-faktor Pengukuran Laba Perusahaan 7
2.7 Analisis Laba Dua Tahap 8
2.8 Analisis Pendekatan Perusahaan 9

BAB III : Penutup

3.1 Kesimpulan 15

Daftar pustaka 16

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kami panjatkan kepada Allah SWT atas Rahmat dan Hidayah-
Nya yang telah membantu atas tugas makalah Managemen Resiko dengan materi
“resiko kinerja keuangan perusahaan”. Tidak lupa juga Kami mengucapkan terima
kasih kepada kepada Dosen Pembimbing Kami yang telah memberikan tugas
makalah ini. Dan kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu Kami dalam makalah ini. Semoga tugas makalah ini dapat bermanfaat
kepada yang membaca makalah dan berguna untuk kedepannya. Penulis
menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna,maka karena itu kritik dan
saran yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk
penyempurnaan makalah ini.

Penulis

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Suatu laporan keuangan (financial statement) akan menjadi lebih


bermanfaat untuk pengambilan keputusan, apabila dengan informasi tersebut
dapat diprediksi apa yang akan terjadi di masa mendatang.

Dengan mengelola lebih lanjut laporan keuangan melalui proses


perbandingan, evaluasi dan analisis tren, akan mampu diprediksi apa yang
mungkin akan terjadi dimasa mendatang, sehingga laporan keuangan tersebut
begitu dibutuhkan.

Semakin baik kualitas laporan keuangan yang disajikan akan semakin


meyakinkan pihak eksternal dalam melihat kinerja keuangan perusahaan tersebut.
Lebih jauh keyakinan bahwa perusahaan diprediksikan akan mampu tumbuh dan
memperoleh profitabilitas secara suistainable (berkelanjutan), yang otomatis
tentunya pihak-pihak yang berhubungan dengan perusahaan akan merasa puas
dalam berbagai urusan dengan perusahaan. Karena salah satu yang dihindari oleh
pihak eksternal adalah timbulnya bad debt (piutang tak tertagih).

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud laporan keuangan?

2. Apa pengaruh laporan keuangan?

3. Apa kegunaan laporan keuangan?

4. Apa tujuan laporan keuangan?

5. Apa yang dimaksud analisis profitabilitas?

6. Apa saja faktor-faktor pengukur laba perusahaan?

7. Bagaimana analisis pendapatan perusahaan?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu laporan keuangan

2. Untuk mengetahui pengaruh laporan keuangan bagi perusahaan

3. Agar mengetahui kegunaan laporan keuangan

4. Agar mengetahui tujuan dari laporan keuangan

5. Agar mengetahui apa itu analisis profitabilitas

6. Untuk mengetahui faktor-faktor pengukur laba perusahaan

7. Agar mengetahui analisis pendapatan perusahaan

2
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan


kondisi keuangan suatu perusahaan dan lebih jauh informasi tersebut dapat
dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan perusahan tersebut.

Menurut Farid dan Siswanto laporan keuangan merupakan informasi yang


diharapkan mampu memberikan bantuan kepada pengguna untuk membuat
keputusan ekonomi yang bersifat financial.

Menurut Munawir laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk
memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang
telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan.

Menurut Sofyan Assauri laporan keuangan merupakan laporan


pertanggungjawaban manajemen sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

Menurut Leopold dan John financial statement analysis applies analytical tools
and techniques to general purpose financial statement and related data to derives
estimates and inferences useful in business decision.

2.2 Laporan Keuangan dan Pengaruhnya Terhadap Perusahaan

Lev dan Thiagarajan mengatakan laporan keuangan yang dipublikasikan


dianggap memiliki arti penting dalam menilai suatu perusahaan. Bahwa analisis
terhadap laporan keuangan yang merupakan informasi akuntansi ini dianggap
penting dilakukan untuk memahami informasi yang terkandung dalam laporan
keuangan tersebut.

Pada setiap perusahaan bagian keuangan memegang peranan penting


dalam menentukan arah perencanaan perusahaan. Ini seperti dikatakan oleh Napa

3
J. Awat bahwa Berfungsinya bagian keuangan merupakan prasyarat bagi
kelancaran pelaksanaan kegiatan pada bagian-bagian lainnya. Dengan
berfungsinya baik bagian keuangan membuat kinerja keuangan yang dilihat dari
laporan keuangan perusahaan akan tersaji dengan baik.

Sehingga pihak-pihak yang membutuhkan akan dapat memperoleh laporan


keuangan tersebut dan membantunya dalam proses pengambilan keputusan sesuai
yang diharapkan. Dalam analisis informasi keuangan, setiap aktivitas bisnis harus
dianalisis secara mendalam baik oleh manajemen maupun pihak-pihak yang
berkepentingan dengan perusahaan yang bersangkutan.

Dari definisi diatas dapat dipahami bahwa manajemen menyajikan laporan


keuangan dan pihak luar perusahaan memanfaatkan informasi tersebut untuk
membantu membuat keputusan. Bahwa seorang investor yang ingin membeli atau
menjual saham bisa terbantu dengan memahami dan menganalisis laporan
menguntungkan dimasa depan. keuangan hingga selanjutnya bisa menilai
perusahaan mana yang mempunyai prospek Sebuah laporan keuangan pada
umumnya terdiri dari:

1. Neraca

2. Laporan laba rugi

3. Laporan perubahan modal

4. Laporan arus kas

5. Catatan atas laporan keuangan

Menurut Lyn M. Fraser dan Aileen Ormiston Suatu laporan tahunan corporate
terdiri dari empat laporan keuangan pokokyaitu:

1. Neraca menunjukkan posisi keuangan - aktiva, hutang, dan ekuitas


pemegang saham - suatu perusahaan pada tanggal tertentu, seperti pada
akhir triwulan atau akhir tahun.

4
2. Laporan Rugi-Laba menyajikan hasil usaha - pendapatan, beban, lab a atau
rugi bersih dan laba atau rugi per saham - untuk periode akuntansi tertentu.

3. Laporan Ekuitas Pemegang Saham merekonsiliasi saldo awal dan akhir


semua akun yang ada dalam seksi ekuitas pemegang saham pada neraca.
Beberapa perusahaan menyajikan laporan saldo laba, sering kali
dikombinasikan dengan laporan rugi-laba yang merekonsiliasi saldo awal
dan akhir akun saldo laba. Perusahaan-perusahaan yang memilih format
penyajian yang terakhir biasanya akan menyajikan laporan ekuitas
pemegang saham sebagai pengungkapan dalam catatan kaki.

4. Laporan Arus Kas memberikan informasi tentang arus kas masuk dan
keluar dari kegiatan operasi, pendanaan, dan investasi selama suatu
periode akuntansi.

2.3 Kegunaan Laporan Keuangan

Berdasarkan konsep keuangan maka laporan keuangan sangat diperlukan


untuk mengukur hasil usaha dan perkembangan perusahaan dari waktu ke waktu
dan untuk mengetahui sudah sejauh mana proses perusahaan mencapai tujuannya.
Bahwa laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil akuntansi yang dapat
digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas
suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau
aktivitas perusahaan tersebut. Sehingga laporan keuangan memegang peranan
yang luas dan mempunyai suatu posisi yang ma mempengaruhi dalam
pengambilan keputusan.

Standar akuntansi keuangan memberikan pengertian tentang laporan


keuangan yaitu, IkatanAkuntan Indonesia menjelaskan bahwa laporan keuangan
ialah neraca dan perhitungan laba laporan perubahan posisi keuangan (misalnya,
laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi
penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Menurut
Gibson pengunaan laporan keuangan adalah A company's managers, stockholders,
bondholders, security analysts, suppliers, lending institutions, employees, labor

5
unions, regulatory authorities, and general public. They use the financial report
to make decisions.

Dapat dipahami bahwa dengan adanya laporan keuangan yang disediakan


oleh pihak manajemen perusahaan maka sangat membantu pihak pemegang
saham dalam proses pengambilan keputusan. Seperti keinginan perusahaan untuk
melakuakan right issue. Right issue artinya penjualan saham yang dipriortaskan
kepada pemilik saham lama untuk membelinya. Sehingga berdasarkan data
laporan keuangan yang diperoleh dan tersajikan, maka investor atau pemilik
saham perusahaan akan bisa menganalisis bagaimana kondisi perusahaan serta
prospek perusahaan nantinya khususnya dari segi kemampuan profitabilitas dan
deviden yang dihasilkan.

2.4 Tujuan Laporan Keuangan

Menurut Skousen, Stice dan Stice bahwa tujuan pelaporan keuangan yang
diungkapkan dalam rangka konseptual adalah:

 Kegunaan (usefulness)

 Dapat dipahami (understandability)

 Target audience: investor dan kreditor

 Penilaian arus kas masa yang akan datang

 Mengevaluasi sumber daya ekonomi

 Fokus primer pada laba

2.5 Analisis Profitabilitas

Analisis profitabilitas perusahaan merupakan bagian utama analisis


laporan keuangan. Seluruh laporan keuangan dapat digunakan untuk analisis
profitabilitas, namun yang paling penting adalah laporan laba rugi. Laporan laba
rugi melaporkan hasil operasi perusahaan selama satu periode. Tujuan utama

6
perusahaan adalah hasil operasi yang memiliki peran penting dalam menentukan
nilai, solvabilitas, dan likuiditas perushaan.

Analisis profitabilitas sangat penting bagi semua pengguna, khususnya


investor ekuitas dan kreditor. Bagi investor ekuitas, laba merupakan satu-satunya
faktor penentu perubahan nilai efek (sekuritas). Pengukuran dan peramalan laba
merupakan pekerjaan paling penting bagi innvestor ekuitas. Bagi kreditor, laba
dan arus kas operasi umumnya merupakan sumber pembayaran bunga dan pokok.
Ketika mengevaluasi profitabilitas perusahaan.

2.6 Faktor-faktor Pengukuran Laba Perusahaan

Laba didefnisikan sebagai pendapatan dan keuntungan dikurangi beban dan


kerugian selama periode pelaporan. Dalam pelaksanaannya banyak kendala,
pertimbangan-pertimbangan praktis adalah sebagai berikut:

1. Masalah estimasi.

Pengukuran laba bergantung pada estimasi atas hasil di masa depan.


Estimasi-estimasi tersebut memerlukan alokasi pendapatan dan beban
pada periode sekarang dan masa depan. Walaupun pertimbangan para
profesional yang terlatih dan berpengalaman mencapai konsensus (varias
menjadi berkurang), pengukuran laba tetap memrlukan pilihan-pilihan
tertentu.

2. Metode akuntansi

Standar akuntansi yang mengatur pengukuran laba merupakan hasil


pengalaman profesional, agenda badan pengatur, peristiwa bisnis, dan
pengaruh sosial lainnya. Standar mencerminkan keseimbangan antara
faktor-faktor tersebut, termasuk kompromi atas berbagai kepentingan dan
pandangan pengukuan laba.

3. Intensif pengungkapan

7
Laporan keuangan dan pengukuran laba menanggung tekanan kompetisi,
keuangan, dan masyarakat. Intensif ini mendorong perusahaan untuk
memilih ukuran laba “yang diterima” ketimbang laba “yang sesuai”
berdasarkan lingkungan bisnis. Analisa harus mempertimbangkan intensif
tersebut dan selanjutnya mengevaluasi laba.

4. Keragaman pengguna.

Laporajn keuangan bertujuan umum bagi banyak pengguna dengan


kebutuhan yang beragam. Keragaman pengguna ini mengimplikasikan
bahwa analisis harus menggunakan laba sebagai ukuran awal
profitabilitas. Selanjutnya laba disesuaikan dengan kepentingan dan tujuan
pengguna, berdasarkan informasi dalam laporan keuangan dan sumber
lainnya.

2.7 Analisis Laba Dua Tahap

1. Analsis akuntansi dan pengukurannya.

Analisis ini memerlukan pemahaman atas akuntansi pendapatan dan


beban. Analisi ini memerlukan pemahaman atas akuntansi aktiva dan
kewajiban karena banyak aktiva yang merupakan beban yang
ditangguhkan dan kewajiban yang merupakan penghasilan yang
ditangguhkan. Implikasi tiap jenis akuntansi dibandngkan dengan jenis

8
lainnya harus dipahami, serta dinilai dampaknya pada laba dan analisis
komparatif.

2. Merupakan alat analisis pada laba (dan komponen komponennya) serta


menginterpretasikan hasil analisis tersebut. Penerapan alat analisis ini
bertujuan untuk mencapai tujuan terkait dengan penggunaan laba. Tujuan
ini meliputi peramalan laba, penelitian daya tahan laba dan kualitas laba,
serta estimasi kekuatan laba.

2.8 Analsis Pendapatan Perusahaan

Analisis pendapatan perusahaan (penjualan) berfokus pada beberapa


pertanyaan sebagai berikut:

 Apakah sumber utama pendapatan?

 Bagaimana daya tahan sumber pendapatan?

 Bagaimana kaitan antara pendapatan piutang dan persediaan?

 Kapan pendapatan dicatat dan bagaimana pendapatan diukur?

2.8.1 Sumber Utama Pendapatan

Pemahaman atas sumber-sumber utama pendapatan merupakan hal yang


penting dalam analisis laba. Informasi ini khususnya penting bagi analisis
perusahaan yang teridentifikasi. Dalam perusahaan yang teridentifikasi tiap pasar
atau lini produk serng kali memiliki pola pertumbuhan profitabilitas, dan potensi
masa depan yang berbeda-beda. Analisis ukuran sama (common-size) merupakan
alat yang sangat baik untuk menganalisis sumber pendapatan. Analisis common-
size menyajikan tiap kelomopok utama pendapatan sebagai persentase atas total
pendapatan.

9
2.8.2 Tantangan Perusahaan yang Terdiversifikasi

Analisis laporan keuangan perusahaan yang teridiverfikasi harus


memisahkan dan menginterpretasikan dampak masing-masing segmen bisnis pada
perusahaan secara keseluruhan. Hal ini menantang untuk dilakukan mengingat
segmen atau divisi yang berbeda dimiliki tingkat profitabilias, risiko, dan
pertumbuhan yang bervariasi. Inilah alasan mengapa analisis memerlukan banyak
informasi rinci berdasarkan segmen usaha. Evalusi proyeksi, dan penilaian laba
memerlukan pemisahan informasi dalam segmen-segmen yang memiliki
karakteristik fluktuasi, pertumbuhan dan risiko yang sama. Komposisi dan
ketentuan pendanaan tiap segmen sering kali berbeda dan memerlukan analisis
terpisah. Kreditor ingin mengetahu segmen mana yang menghasilkan kas dan
segmen mana yang menggunakan kas. Komponen aktivitas investasi dan aktivitas
pendanaan, ukuran profitabilitas segmen, serta kinerja majemen segmen
merupakan informasi yang penting.

2.8.3 Pelaporan Segmen

Informasi yang dilaporkan dalam hasil oprasi dan posisi keuangan


berdasarkan segmen bervariasi. Pengungkapan penuh menyediakan laporan laba,
neraca, dan laporan arus kas rinci untuk tiap segmen yang pentin. Namun,
pengungkapan penuh berdasarkan segmen jarang dilakukan karena sulinya
memisahkan segmen serta keengganan manajemen untuk membagi informasi
yang dapat membahayakan posisi kompetitifnya.

Sebuah segmen dianggap signifikan bila penjualan, laba (rugi) operasi atau
aktiva yang dapat diidentifikasi besarnya sama atau lebih dari 10% dan jumlah
gabungan seluruh segmen tersebut memiliki porsi yang signfikan terhadap operasi
perushaan, penjualan gabungan seluruh segmen yang dilaporkan sekurangnya
75% dari penjualan gabungan perusahaan. Untuk tiap segmen, harus dilaporkan
beberapa informasi keuangan tahunan.

10
2.8.4 Implikasi Analisis atas Laporan Segmen

Perusahaan yang terdiversifikasi dan hilangnya identitas anak perusahaan


dalam laporan keuangan konsolidasi, menimbulkan tantangan bagi analisis.
Walaupun informasi segmen tersedia, informasi tersebut harus digunakan dengan
hati-hati dalampengujian profitabilitas. Makin spesifik dan rinci informasi segmen
makin besar ketergantungannya pada alokasi akuntansi atas pendapatan beban.
Alokasi biaya bersama (common cost) dalam praktik akuntansi internal serng kali
didasarkan pada alasan kewajaran, kelogisan, dan dapat diterima oleh manajer.
Alasan-alasan tersebut sedikit relevansinya dengan analisis profitabilitas. Alokasi
baya bersama seringkali dilakukan secara acak dengan validitas dan ketetapan
yang terbatas. Contohnya biaya penelitian dan pengembangan, beban proosi,
beban iklan, bunga, biaya pensiun, pajak penghasilan federal dan pajak
negarabagian, serta biaya umum dan administrasi. Tidak ada prinsip untuk
pengalokasian atau pengalihan biaya satu segmen ke segmen lainnya.
Keterbatasan tersebut harus dipertmbangkan saat mengandalkan laporan segmen
dalam analisis.

Laporan segmen harus dianalisis sebagai informasi “lunak” yaitu


informasi yang dapat dimanipulasi dan diatur oleh manajemen. Informasi tersebut
harus diperlakukan dengan ketidakpastian dan kesimpulan yang diambil dari
informasi tersebut harus diuji oleh sumber informasi alternatif. Namun demikian,
data segmen yang didukung dengan bukri alternatif dapat sangat berguna bagi
analisis. Data segmen dapat membantu analisis, khususnya atas:

 Pertumbuhan penjualan

Analisis tren penjualan menurut segmen berguna untuk menilai


profitabilitas. Pertumbuhan penjualan sering kali berasal dari faktor-faktot
seprti; Perubahan harga, Perubahan volume, Akuisisi/ divestasi, Perubahan
nilai tukar

11
 Pertumbuhan aktiva

Analisis tren aktiva yang dapat diidentifikasikan menurut segmen relevan


bagi analisis profitabilitas. Membandingkan pengeluaran modal terhadap
beban penyusutan mengungkapkan segmen yang mengalami pertumbuhan
“sesungguhnya” saat menganalisis laporan segmen geografis, analisis
harus mewaspadai perubahan nilai tukar mata uang asing yang dapat
memberi pengaruh signifikan pada nila yang dilaporkan.

 Profitabilitas

Rasio laba operasi terhadap penjualan dan laba operasi terhadap aktiva
dapat diidentifikasi menurut segmen merupan angka yang berguna dalam
analisis profitabilitas. Karena kelemahan data laba segmen, analisis harus
lebih berfkus pada tren daripada tingkat absolut.

2.8.5 Daya Tahan Pendapatan

Stabilitas dan tren atau daya tahan (persistence), pendapatan penting bagi
analisis profitabilitas. Analisis profitabilitas meningkat bila daya tahan
pendapatan per segmen dapat dinlai. Dua alat analisis yang berguna untuk menilai
daya tahan pendapatan

1. Analisis tren persentase


Metode yang berguna untuk menilai daya tahan total pendapatan maupun
pendapatan per segmen adalah analisis persentase tren (frend percent
analysis). Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam analisis daya tahan
pendapatan adalah:

12
 Sensitivitas pendapatan terhadap kondisi bisnis
 Antisipasi permintaan atas barang dan jasa baru yang diperbarui
 Analisis pelanggan-konsentrasi, ketergantungan, dan stabilitas
 Konsentrasi dan ketergantungan pendapatan pada satu segmen
 Ketergantungan pendapatan pada staf penjualan
 Diversifikasi geografis
2. Evaluasi bagian management’s discussion and analysis.
Diskusi dan analisis (management’ discussion and analysis) atas kondisi
keuangan dan hasil operasi perusahaan seringkali berguna bagi analisis
terhadap daya tahan pendapatan. SEC mensyaratkan beberapa
pengungkapan yang bersifat interpretatif dan menjelaskan dalam MD & A.
Informasi tersebut berguna untuk memahami dan menilai perubahan pos
keuangan dari satu periode ke periode lain, termasuk pendapatan.
Manajemen harus melakukan perubahan komponen pendapatan dan beban
yang relevan untuk memahami aktivitas operasi.

2.8.6 Hubungan antara pendapatan, piutang, dan persediaan.

Hubungan antara pendapatan dengan piutang usaha, serta pendapatan


dan persediaan, sering menjadi petunjuk penting bagi evaluasi hasil
operasi. Hubungan tersebut juga sering berguna untuk memprediksi
kinerja dimasa depan.

a) Pendapatan dan piutang usaha


b) Pendapatan dan persediaan
c) Pengakuan dan pengukuran pendapatan
2.8.7 Menganalisis harga pokok penjualan
Harga pokok penjualan atau jasa, sebagai persentase pendapatan,
merupakan komponen biaya terbesar bagi perusahaan. Tidak ada
metode klasifikasi biaya yang berlaku umum, khususnya dalam

13
industri yang tidak di regulasi, yang menentukan pemisahan beban
secara jelas seperti harga pokok penjualan, administrasi, umum,
penjualan, dan pendanaan. Hal ini terjadi terutama dalam klasifikasi
beban umum dan administrasi. Analisis harus selalu mewaspadai
metode klasifikasi biaya dan dampaknya pada penilaian masing –
masing biaya dan pada analisis komparatif dalam dan lintas
perusahaan.

2.8.8 Mengukur Laba (Marjin)Kotor


Laba kotor ( gross profit ) atau marjin kotor adalah pendapatan
dikurangi harga pokok penjualan. Laba kotor seringkali dilaporkan dan
dijelaskan dalam bentuk persentase.

2.8.9 Menganalisis perubahan laba kotor


Analisis laba kotor mengarahkan perhatian khusus pada penyebab
variasi penjualan dan harga pokok penjualan. Analisis laba kotor
umunya dilakukan secara internal karena memerlukan data yang tidak
dipublikasikan pada umum, termasuk jumlah unit penjualan, harga jual
per unit, dan biaya perunit. Analisis ini dapat memanfaatkan data lini
produk, kecuali jika perusahaan hanya menjual satu produk. Evaluasi
perubahan laba kotor memberikan pandangan yang berguna bagi
analisis internal ( dan bagi analisis eksternal bagi data tersedia ).
2.8.10 menginterpretasikan perubahan laba kotor
Menganalisis perubahan penjualan dan harga pokok penjualan berguna
untuk menemukan penyebab utama perubahan laba kotor. Jenis
perubahan seringkali terdiri atas salah satu kombinasi dari faktor -
faktor berikut :
 Kenaikan (penurunan) volume penjualan.
 Kenaikan (penurunan) harga jual perunit.
 Kenaikan (penurunan) biaya perunit.

14
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan


kondisi keuangan suatu perusahaan dan lebih jauh informasi tersebut dapat
dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan perusahan tersebut.

Menurut Skousen, Stice dan Stice bahwa tujuan pelaporan keuangan yang
diungkapkan dalam rangka konseptual adalah:

 Kegunaan (usefulness)

 Dapat dipahami (understandability)

 Target audience: investor dan kreditor

 Penilaian arus kas masa yang akan datang

 Mengevaluasi sumber daya ekonomi

 Fokus primer pada laba

Analisis profitabilitas perusahaan merupakan bagian utama analisis


laporan keuangan. Seluruh laporan keuangan dapat digunakan untuk analisis
profitabilitas, namun yang paling penting adalah laporan laba rugi. Laporan laba
rugi melaporkan hasil operasi perusahaan selama satu periode. Tujuan utama
perusahaan adalah hasil operasi yang memiliki peran penting dalam menentukan
nilai, solvabilitas, dan likuiditas perushaan.

15
DAFTAR PUSTAKA

 K.R.Subramanyam. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 11. Jakarta.


Salemba Empat

 John,I Wila. Financial Statement Analysis. Edisi 8. Jakarta, Salemba


Empat

 Fahmi, Irham. Manajemen Keuangan Perusahaan dan Pasar Modal. 2014.


Jakarta, Mitra Wacana Media

 Dr.Kasmir.AnasisLaporanKeuangan. Rajawali Pers.

16

Anda mungkin juga menyukai