Tekanan sangat berkaitan erat dengan gaya dan luas permukaan benda. Gaya adalah
tarikan atau dorongan. Gaya dapat mengubah bentuk, arah dan kecepatan benda. Saat kita
mendorong kayu di atas plastisin, berarti kita telah memberikan gaya pada kayu tersebut.
Besarnya tekanan yang dihasilkan kayu pada plastisin bergantung pada dorongan (gaya) yang
diberikan dan luas permukaan pijakan atau luas bidang tekannya. Apabila gaya yang diberikan
pada suatu benda semakin besar, maka tekanan yang dihasilkan juga semakin besar. Sebaliknya,
semakin luas permukaan suatu benda, tekanan yang dihasilkan semakin kecil.
Gambar 2.1 kayu yang ditekan dengan gaya
Secara matematis tekanan zat padat dapat di rumuskan sebagai berikut ini :
dengan:
P = tekanan (N/m2)
F = gaya tekan (N)
A = luas bidang (m2)
dengan
P = tekanan (N/m2)
9 = massa jenis zat cair (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = tinggi zat cair (m)
Tekanan pada zat cair dipengaruhi oleh massa jenis, gaya, dan ketinggian zat cair.
Permukaan zat cair bermassa jenis sama dalam keadaan diam di dalam bejana berhubungan
selalu mempunyai permukaan yang sejajar. Apabila ada zat cair yang bermassa jenis tidak sama
dimasukkan ke dalam bejana berhubungan, maka kedua benda cair tersebut tidak akan
bercampur, sehingga permukaan kedua zat cair tersebut tidak sama tinggi.
a. Bejana Berhubungan
Prinsip Pascal
Dengan
F1 = gaya pada tabung 1
F2 = gaya pada tabung 2
A1 = luas area pada tabung 1
A2 = luas area pada tabung 2
b. Hukum Archimedes
Gambar 2.5 Percobaan archimedes
Suatu benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan mendapat gaya angkat yang
sebanding dengan volume zat cair yang dipindahkan benda itu. Sebuah benda yang dicelupkan
sebagian atau seluruhnya akan mendapat gaya angkat oleh zat cair sebesar berat zat
cair yang dipindahkan, hal ini merupakan bunyi dari hukum Archimedes. Alat – alat yang prinsip
kerjanya berdasarkan hukum Archimedes antara lain pembuatan kapal laut, galangan kapal,
kapal selam, balon udara. Secara matematis yang ada hubungan gaya apung dapat dituliskan
sebagai berikut ini :
dengan:
Fa = gaya apung atau gaya ke atas (N)
w = gaya berat benda di udara (N)
w' = gaya berat benda di dalam air (N)
• Gaya apung juga dapat dituliskan sebagi berikut ini :
Dengan:
Fa = Gaya apung (N)
= Massa jenis zat cair (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
V = Volume zat cair yang dipindahkan (m3)
Hukum Archimedes tersebut dapat digunakan sebagai dasar pembuatan kapal laut atau
kapal selam. Suatu benda dapat terapung atau tenggelam bergantung pada besarnya gaya berat
(w) dengan gaya apung (Fa). Jika gaya apung maksimum lebih besar daripada gaya berat maka
benda akan terapung. Sebaliknya jika gaya apung maksimum lebih kecil daripada gaya berat
maka benda akan tenggelam. Jika gaya apung maksimum sama dengan berat benda, maka benda
akan melayang. Gaya apung maksimum adalah gaya apung jika seluruh benda berada dibawah
permukaan zat cair.
1. Benda terapung
Benda dikatakan terapung jika berat jenis benda lebih kecil daripada berat jenis zat cair dan
Berat benda sama dengan gaya ke atas zat cair.
2. Benda melayang
Benda dikatakan melayang jika berat jenis benda sama dengan berat jenis zat cair dan berat
benda sama dengan gaya ke atas zat cair
3. Benda Tenggelam
Benda dikatakan tenggelam jika berat jenis benda lebih besar daripada berat jenis zat cair dan
berat benda lebih besar daripada gaya ke atas zat cair.
perbedaan benda terapung tenggelam dan melayang dpat dibuatkan tabel berikut ini:
C. Tekanan Gas
Zat gas juga memiliki tekanan yang biasa disebut dengan tekanan udara. Tekanan udara
di permukaan laut rata-rata sebesar 1 atm atau 76 cmHg. Makin rendah suatu tempat, makin
besar tekanannya. Sebaliknya, makin tinggi suatu tempat, makin rendah tenannya. Setiap
kenaikkan 10 m tekanan udara berkurang sebesar 1 mmHg. Udara merupakan benda
gas yang sangat erat hubungannya dengan kehidupan kita. Udara yang meliputi bumi
mempunyai berat yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi. Karena udara memiliki berat, maka
udara juga memiliki tekanan. Besarnya tekanan udara ditentukan oleh tinggi suatu tempatnya
dari permukaan air laut.
Alat ukur tekanan Udara
a. Hukum Boyle
Semua zat memiliki massa dan menempati ruangan, tidak terkecuali zat gas. Hasil kali tekanan
dengan volume suatu gas adalah tetap asal suhu zat tetap. Sebagaicontoh adalah jika kita
memompa ban sepeda, udara bisa masuk ke dalam ban jika pompa penghisap kita tekan,
akhirnya udara masuk.
hukum Boyle secara matematis dapat dirumuskan sebagi berikut :
Dengan :
P1 = Tekanan pertama (atm)
P2 = Takanan kedua (atm)V1 = Volume pertama 1 (m3
V2 = Volume kedua (m3)