TINJAUAN PUSTAKA
A. Traktor Pertanian
Traktor adalah suatu mesin traksi yang utamanya dirancang dan dinyatakan sebagai
penyedia tenaga bagi peralatan pertanian dan perlengkapan usaha tani (Sembiring 1998).
Traktor roda empat merupakan mesin berdaya gerak sendiri berupa motor diesel, beroda
empat (ban karet atau ditambah roda sangkar dari baja) yang mempunyai tiga titik gandeng,
berfungsi untuk menarik, menggerakkan, mengangkat, mendorong alat dan mesin pertanian
dan juga sebagai sumber daya penggerak (SNI 7416:2010).
Traktor pertanian lebih merupakan sebagai sumber daya utama dalam bidang
pertanian di negara–negara yang telah maju. Di Indonesia dimana daya manusia dan hewan
masih merupakan sumber daya utama pada pertanian rakyat di pedesaan traktor pertanian
telah diintroduksikan pula, sedangkan pada perusahaan–perusahaan pertanian, traktor–traktor
pertanian telah menjadi sumber daya utama (Muliono 1978).
Traktor roda ban dengan roda satu atau dua umumnya dikenal sebagai traktor tangan
untuk pertanian pada lahan sempit atau pada luasan lahan yang tidak begitu luas. sedangkan
traktor beroda tiga digunakan untuk kegiatan antar barisan tanaman terutama dalam kegiatan
pemeliharan tanaman. Traktor beroda empat atau lebih umumnya mempunyai motor
penggerak yang lebih besar dan sering digunakan untuk penyiapan pada lahan pertanian.
Traktor tersebut dapat dengan penggerak 2WD atau 4WD sebagai traksi yang sangat besar
untuk traktor tersebut (Sitompul 1991).
Ketika traktor pertama kali digunakan untuk pengoperasian peralatan lapangan,
semua mesin ditarik dibelakang traktor. Dengan dikembangkannya penyadap daya, mesin-
mesin lain seperti misalnya pembabat dan pemetik jagung, dipasang dan dimuat pada traktor.
Unit peralatan pertama yang dipasang pada traktor membutuhkan tenaga yang cukup banyak
pada waktu memasang dan membongkar.
Peralatan usaha tani sebelum abat ke 19 ditarik oleh hewan, di bimbing dengan
tangan dan diangkat secara manual. Kemudian, ketika peralatan dipasang diatas roda, untuk
menaikkan dan menurunkan unit-unit kerjanya digunakan tuas. Alat pengangkat dengan
tenaga mesin traktor dikembangkan pada tahun 1930 untuk menaikkan dan menurunkan
mesin tanam dan mesin pendangir yang dipasang pada traktor untuk tanaman yang berbaris
(Smith 1990).
Mesin dan alat pertanian dapat dikelompokkan berdasarkan jenis pekerjaan yang
dilakukannya, antara lain: alat pengolahan tanah (bajak atau garu), alat penanam, alat
pemupuk, mesin pengabut atau penyemprot, alat penyiang, mesin pemanen dan alat
pengangkut. Sumber tenaga penggeraknya dapat dari tenaga manusia, hewan atau mesin
(Suastawa 2001).
3
Tabel 1. Klasifikasi traktor roda empat berdasarkan besaran daya penggerak motor diesel dan
kategori tiga titik gandeng
Klasifikasi traktor Daya motor (kW) Kategori tiga titik gandeng
Traktor mini 9 – 15 1
Traktor kecil 15 – 35 1
Traktor sedang 30 – 75 2
Traktor besar 60 – 168 2 dan 3
Traktor sangat besar 135 – 300 3dan 4
Sedangkan berdasarkan jumlah poros penggerak roda, traktor roda empat dapat
diklasifikasikan kedalam dua jenis yaitu:
a) Traktor dengan poros penggerak tunggal (two wheel drive, 2WD); yaitu traktor yang
digerakkan oleh kedua roda belakang.
b) Traktor dengan poros penggerak ganda (four wheel drive, 4WD); yaitu traktor yang
digerakkan oleh keempat roda.
a. Roda kemudi berfungsi untuk mengubah arah gerak traktor melalui putaran roda depan.
b. Tuas akselerasi (pengatur gas) berfungsi untuk menjaga agar kecepatan jalan traktor
tetap konstan pada saat dioperasikan.
c. Tuas hidrolik berfungsi untuk menggerakkan lengan pengangkat implemen.
d. Tuas perseneleng utama berfungsi untuk mengatur kecepatan maju dan kecepatan
mundur traktor, biasanya tuas perseneleng terdiri dari 3 atau 4 kecepatan maju dan satu
kecepatan mundur.
e. Tuas perseneleng cepat/lambat digunakan untuk membedakan kecepatan di lahan (pada
saat mengolah tanah) dan kecepatan ketika di jalan. Dengan tuas perseneleng
cepat/lambat, kombinasi kecepatan menjadi 6 atau 8 maju dan 2 mundur.
f. Tuas perseneleng PTO berfungsi untuk mengubah kecepatan putar poros PTO yang
diinginkan. Setiap jenis traktor memiliki jumlah kecepatan yang berbeda-beda.
g. Tuas gardan depan berfungsi untuk menyambung garden depan apabila diperlukan.
Garden depan digunakan untuk memperbesar daya tarik traktor.
h. Pedal kopling berfungsi untuk menghubungkan dan melepaskan hubungan antara motor
penggerak dengan transmisi.
i. Pedal rem (kanan dan kiri) berfungsi untuk membantu traktor berbelok secara tajam,
baik ke kanan maupun ke kiri.
j. Pedal gas berfungsi untuk mempercepat dan memperlambat putaran motor penggerak.
Apabila pedal gas ditekan maka putaran motor penggerak akan semakin cepat dan
sebaliknya.
k. Tuas rem parkir berfungsi untuk menahan rem tetap pada posisi mengerem.
l. Pedal pengunci differensial (gardan) berfungsi untuk menyamakan putaran kedua roda
belakang.
5
lower link point dan lower link. Dimensi pada hitch point telah distandarisasi oleh ASAE
(American Society of Agriculture Engineers) sejak tahun 1959. Traktor pada gambar 1 telah
dilengkapi dengan three point hitch dan sebuah drawbar. Terminologi pada three point hitch
disajikan pada Gambar 4 (Srivastava 1993).
Sebuah single-acting hydraulic cylinder digunakan untuk menaikkan dan
menurunkan implemen yang dipasang. Dua buah lower link, kiri dan kanan, mampu bergerak
naik yang dioperasikan oleh tekanan hidrolik, dan bergerak turun oleh gaya gravitasi
implemen. Pengaturan ketinggian implemen dilakukan oleh operator melalui alat tuas
implemen dari kursi duduk operator. Dalam pengolahan tanah, implemen pengolahan tanah
umumnya diangkat pada saat traktor berbelok (Srivastava 1993).
6
C. Bajak Singkal
Bajak merupakan alat pertanian yang paling tua, telah dipergunakan sejak
6000th SM di Mesir. Pada awal mulanya bajak sepenuhnya ditarik oleh hewan seperti
kerbau, kuda dan sapi. Banyak dijumpai berbagai bentuk rancangan bajak, hal ini pada
umumnya dimaksudkan untuk dapat memperoleh penyesuaian antara tujuan pengolahan
tanah dan peralatan yang dipergunakan.
Keppner dalam Tasliman menyatakan bajak singkal merupakan salah satu di antara
alat pertanian tertua dan umumnya dianggap sebagai alat yang paling penting. Pembajakan
menyerap tenaga traksi lebih besar dibanding semua pengerjaan lapangan lainnya. Meskipun
pengkajian terhadap hasil panen telah memberi petunjuk bahwa pada keadaan tertentu pada
beberapa tanaman budidaya tertentu tidak terlihat adanya keuntungan dari dilakukannya
pembajakan. Bajak singkal sejauh ini masih merupakan alat yang paling banyak digunakan
untuk olah tanah pertama pada penyiapan persemaian.
SNI 7416:2010 tentang “Unjuk kerja dan cara uji traktor pertanian roda empat”
menyatakan bahwa bajak singkal merupakan alat pengolah tanah pertama (pembajakan)
berbentuk singkal yang digandengkan pada tiga titik gandeng dibelakang traktor dan
berfungsi untuk memotong, mengangkat, membalikkan dan memecah bongkahan tanah hasil
pembajakan dimana sudut bajak menentukan kedalaman, sedangkan jumlah mata bajak dan
lebar mata bajak menentukan lebar pembajakan.
Berdasarkan bentuk dan kegunaannya, secara garis besar bajak dibedakan atas
beberapa jenis, yaitu bajak singkal (mold board plow), bajak piringan (disk plow), bajak
rotari atau bajak putar (rotary plow), bajak pahat (chisel plow), dan bajak tanah bawah (sub
soil plow). Bajak singkal termasuk jenis bajak yang paling tua. Di Indonesia jenis
bajak singkal inilah yang paling umum digunakan oleh petani untuk melakukan
pengolahan tanah mereka, dengan menggunakan tenaga ternak sapi atau kerbau, sebagai
sumber daya penariknya. Saat ini penggunaan traktor untuk menarik bajak singkal mulai
dikenal luas di Indonesia. Bajak singkal secara umum dapat dibedakan menjadi dua golongan
yaitu:
1. Bajak singkal satu arah (one way moldboard plow), adalah jenis bajak singkal
dimana pada waktu mengerjakan pengolahan tanah akan melempar dan membalik
tanah hanya dalam satu arah. Lemparan atau pembalikan tanahnya biasanya
dilakukan ke arah kanan
2. Bajak singkal dua arah ( two way / reversible moldboard plow), adalah jenis
bajak singkal dimana pada waktu mengerjakan pengolahan tanah, arah
pelemparan atau pembalikan tanahnya dapat diatur dua arah yaitu ke kiri
maupun ke arah kanan. Jenis bajak ini mempunyai mata bajak yang kedudukannya
dirancang untuk dapat diputar ke kanan ataupun ke kiri dengan cepat, sesuai
dengan arah pelemparan ataupun pembalikan tanah yang dikehendaki.
7
lingkungan pada umumnya menjadi bagian normal dari aktivitas di lahan pertanian, hanya
sedikit yang dapat dikurangi untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan. Hal yang penting
dalam pengurangan bahaya pada aktivitas pertanian dapat berupa metode untuk menghindari
bahaya akibat faktor lingkungan seperti menerapkan good work practices atau meningkatkan
implemenasi teknologi pada traktor.
Beberapa sumber tentang terjatuhnya operator dari traktor menyebutkan bahwa
operator berdiri pada operator platform untuk menghilangkan pegal-pegal pada punggung,
atau bahkan pada satu kasus berdiri di platform untuk mengurangi ketidaknyamanan duduk
di kursi.
8
Pada traktor terdapat beberapa receiver dengan channel berbeda yang tersambung
dengan servo. Servo ini akan menekan satu atau dua tuas kendali dengan memutar lengan
servo. Tuas yang dikendalikan akan menyalakan atau mematikan arus listrik dari actuator,
yang akan menentukan operasi dari traktor.
Ketika seorang operator menaikkan atau menekan tombol pada transmitter, receiver
akan menerima sinyal dari transmitter dan akan meneruskannya pada servo yang sesuai.
Putaran lengan servo akan menimbulkan arus listrik untuk menggerakkan actuator atau DC
gearmotor, yang akan menggerakkan bagian tertentu dari traktor, seperti sumbu kendali,
pedal rem, pedal kopling, motor starter dan tuas bahan bakar.
Untuk sebuah traktor dengan radio control, beberapa komponen penting pada
traktor perlu dimodifikasi dan dirancang ulang sehingga dapat dikendalikan menggunakan
sistem radio control, namun beberapa bagian seperti gear dan tuas akselerasi tetap
dikendalikan secara manual.
9
Frekuensi 433MHz digunakan karena membutuhkan tenaga yang kecil dan tidak
membutuhkan lisensi pada ISM (Industrial, Scientific and Medical) bagian dari pita frekuensi
UHF (Ultra High Frequency). Frekuensi 433 MHz juga merupakan frekuensi yang memiliki
performa paling baik pada lingkungan yang ramai seperti perkantoran, sentra data dan rumah
sakit karena frekuensi rendah dapat mengurangi efek terjadinya pemantulan dan pembiasan.
Motor listrik
10
G.1. Kapasitas Lapangan
McKibben dalam Srivastava (1993) menyatakan bahwa kapasitas lapangan adalah
jumlah yang dapat dikerjakan oleh sebuah mesin per satuan jam. Kapasitas lapangan
dapat dibedakan dalam satuan bahan dan luas. Kapasitas lapangan dibedakan menjadi
dua, yaitu kapasitas lapangan efektif (KLE) dan kapasitas lapangan teoritis (KLT).
Kapasitas lapangan efektif diukur berdasarkan luas hasil kerja dibagi dengan waktu yang
dibutuhkan di lapangan. Kapasitas lapangan teoritis merupakan hasil pengkalian antara
nilai kecepatan traktor tanpa slip dengan lebar kerja implemen (SNI 7416:2010)
11