PENDAHULUAN
B. Tujuan PKL
1. Tujuan Umum
Peserta didik mengetahui pengorganisasian dan sumber daya manusia yang
ada, memahami system penyelenggaraan makanan institusi, mengetahui
sarana dan prasarana, pengawasan mutu, penilaian dan pengembangan gizi
terapan dan pencatatan pelaporan dalam penyelenggaraan makanan institusi.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui struktur organisasi dan sumber daya manusia yang ada di
institusi.
b. Peserta didik mampu menyusun menu, merencanakan kebutuhan
makanan, merencanakan anggaran dan evaluasi anggaran dan harga
makanan.
c. Peserta didik mengetahui cara pembelian dan penerimaan bahan
makanan.
d. Peserta didik memahami prosedur menyimpan dan meyalurkan bahan
makanan.
e. Peserta didik memahami prosedur permintaan, persiapan, pengolahan
bahan makanan, serta prosedur pendistribusian makanan.
1
f. Peserta didik memahami permintaan, persiapan dan penyajian makanan.
g. Peserta didik memahami hygiene sanitasi dari sarana atau prasarana, cara
kerja dan penjamah makanan.
h. Peserta didik memahami denah dan sarana fisik dapur serta alur kegiatan
penyelenggaraan makanan.
i. Peserta didik memahami pengawasan mutu dalam penyelenggaraan
makanan institusi
j. Peserta didik memahami penelitian sederhana dan pengembangan gizi
terapan dalam penyelenggaraan makanan institusi
k. Peserta didik memahami pencatatan dan pelaporan di masing-masing
Sub Instansi terkait.
l. Peserta didik mampu membuat laporan praktek dan
mempresentasikannya.
D. Manfaat PKL
a. Mampu mengkaji perencanaan penyelenggaraan makanan banyak di institusi.
b. Mampu merencanakan dan melaksanakan penyelenggaraan makanan untuk
klien
c. Mampu menentukan dan menilai pelayanan makanan yang telah
dilaksanakan
d. Mampu merencanakan dan menilai penyelenggaraan makanan banyak.
e. Mampu menggunakan informasi institusi dalam bentuk verbal dan tulisan.
f. Mampu menggunakan sarana komunikasi atau teknologi infotmasi untuk
memecahkan masalah dalam pelayanan dietetika atau makanan banyak.
g. Mampu melakukan penyuluhan atau konseling gizi untuk meningkatkan
motivasi klien dan pegawai.
h. Mampu mempresentasikan laporan kegiatan.
i. Mampu memberi argumentasi ilmiah pada laporan yang ditulis tentang
penyelenggaraan makanan yang telah dilakukan.
2
j. Mampu bekerjasama dalam kelompok dalam mempersiapkan laporan dan
presentasi
k. Mampu bekerjasama lintas disiplin dan lintas program dalam pelayanan
penyelenggaraan makanan banyak.
3
BAB II
GAMBARAN UMUM LAHAN PRAKTEK
b. Visi
Terwujudnya anak usia dini yang sehat, cerdas, dan ceria.
c. Misi
4
1) Mengupayakan pemerataan pelayanan, peningkatan mutu dan
efisiensi penyelenggaraan pendidikan dini.
2) Mengupayakan pendidikan kesadaran dan kemampuan masyarakat
dalam memberikan layanan pendidikan usia dini.
d. Konsep Metode
Konsep “Smart Playing” menyediakan berbagai area bermain yang
mengasyikan dan menantang, serta memberikan kegiatan terpilih yang
bermanfaat untuk perkembangan anak baik secara fisik dan psikis.
e. Program
TPA Tunggadewi menerima anak mulai dari usia 2 bulan hingga 6
tahun.
1) Bayi usia 2 bulan – 24 bulan
a) Pemeriksaan dan konsultasi dengan dokter umum setiap bulan
b) Pemeriksaan dan konsultasi dengan dokter gigi setiap 6 bulan
sekali
c) Konsultasi dengan psikolog setiap bulan
d) Penimbangan rutin
e) Makan siang
f) Program “Smart Playing” yang sesuai dengan usia anak
2) Anak usia 2 – 6 tahun
a) Minitrip
b) Pemeriksaan dan konsultasi dengan dokter umum setiap bulan
c) Pemeriksaan dan konsultasi dengan dokter gigi setiap 6 bulan
d) Konsultasi dengan psikolog setiap bulan
e) Penimbangan rutin
f) Makan siang dan sore, snack pagi dan siang
g) Program “Smart Playing” yang sesuai dengan usia anak
B. Organisasi
1. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi
Pengelola
Kepala TPA
Retni Dani Setyowati
5
Dapur Kebersihan
1. Endan Feri Iskandar
2. Lanjar
Kelas Bayi 1 Kelas Bayi 2 Kelas Bayi 3 Kelas Anak 1 Kelas Anak 2 Kelas B
2 bln – 8 bln 9 bln – 18 bln 9 bln – 18 bln 2 thn – 2,5 thn 2,5 thn – 3 thn 2,5 thn – 3 thn
Ibu Sri Ibu Dani Ibu Atun Ibu Laras Ibu Meli Ibu Rani
2. Tugas Pokok
a. Kepala TPA Tunggadewi :
1) Bersama guru membuat rencana aktivitas TPA.
2) Bersama guru menyusun anggaran belanja TPA.
3) Mengkoordinir semua aktivitas rutin TPA.
4) Mewakili pengelola dalam hal fungsi kelembagaan di lembaga terkait
5) Mengkonsultasikan kesehatan dan tumbuh kembang anak kepada
dokter dan psikolog.
6) Memiliki wewenang untuk menegur dan mengevaluasi guru dan
pramubakti.
7) Membuat laporan triwulan kepada pengelola dan lembaga terkait.
6
Di TPA Tunggadewi konsumen yang dilayani terbagi menjadi 2 kategori yaitu
bayi usia 2 – 24 bulan dan anak usia 2 – 6 tahun.
1. Bayi usia 2 - 24 bulan
Bayi dengan usia 2 – 24 bulan terbagi menjadi 3 kelas yakni kelas 2 – 8 bulan
dengan jumlah bayi 4, kelas 9 – 18 bulan dengan jumlah bayi 7, dan kelas 19
– 24 bulan dengan jumlah bayi 6.
2. Anak usia 2 – 6 tahun
Anak usia 2- 6 tahun terbagi menjadi 3 kelas yakni kelas 2 – 2,5 tahun dengan
jumlah anak ?, kelas 2,5 – 3 tahun dengan jumlah anak 12, dan 3 – 6 tahun
dengan jumlah anak 16.
D. Ketenagaan
Tenaga merupakan salah satu sumber daya penting karena menjadi
kunci dalam keberhasilan kegiatan penyelenggaraan makanan di Institusi.
Berbagai fungsi dalam manajemen Sumber Daya Manusia meliputi fungsi
perencanaan, dan penentuan kebutuhan staff (Staffing), rekruitmen, seleksi,
pengembangan dan pembinaan karir, penilaian kinerja serta system imbal
jasa. Jumlah ketenagaan di Tunggadewi secara keseluruhan berjumlah 17
orang. Daftar nama-nama tenaga pendidik di Tunggadewi dapat dilihat
pada Tabel 1.
7
E. Dana
Sumber dana merupakan unsur penting dalam menjalankan proses kegiatan
pelayanan institusi di TPA Tunggadewi UGM. Pendapatan fungsional yang
selama ini sebagai operasional TPA masih harus memerlukan subsidi dari
Dharma Wanita Persatuan UGM dan Iuran SPP Balita. terutama untuk investasi
dan gaji karyawan.
Pendanaan TPA Tunggadewi Yogyakarta bersumber dari:
1. Orang tua anak usia dini
2. Dharma Wanita Persatuan UGM
Setiap anak usia dini mendapatkan dua kali makan utama dan satu kali snack
dalam sehari. Untuk Biaya makan di TPA Tunggadewi Yogyakarta didapatkan
dari biaya pendaftaran dan biaya SPP yang dapat dilihat pada tabel 2, 3 dan 4
berikut:
8
( 2 Tahun – 6 Tahun )
Waktu Pengasuhan 07.00 – 14.30 07.00 – 16.30
Golongan I/HR Rp. 345.000 Rp. 395.000
Karyawan
Golongan II Rp. 375.000 Rp. 440.000
UGM
Golongan III Rp. 430.000 Rp. 495.000
Mahasiswa S1 dan D III UGM Rp. 430.000 Rp. 495.000
Dosen, Mahasiswa S2, S3, Umum, Alumni Rp. 525.000 Rp. 595.000
Uang daftar ulang setiap 1 tahun sekali Rp. 250.000 Rp. 250.000
Biaya APE (Alat Permainan Edukatif) Rp. 60.000
9
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
10
makanan yang akan disimpan, cara pembelian bahan makanan, dan frekuensi
pemesanan bahan (Departemen Kesehatan RI, 2006).
Berdasarkan hasil pengamatan, TPA Tunggadewi belum memiliki tempat
penyimpanan bahan makanan kering dimana pada TPA Tunggadewi
penyimpanan bahan makanan kering bersamaan dengan penyimpanan bahan
makanan basah.
3) Tempat Persiapan Bahan Makanan
Tempat persiapan bahan makanan adalah tempat untuk mempersiapkan
bahan makanan dan bumbu. Meliputi kegiatan membersihkan, mencuci,
mengupas, menumbuk, menggiling, memotong, mengiris, dan lain-lain sebelum
bahan makanan dimasak (Departemen Kesehatan RI, 2006).
Berdarakan hasil pengamatan, tempat persiapan bahan makanan belum
memenuhi standar karena tidak memiliki ruang/ tempat khusus. Luas tidak
sesuai, tempat persiapan tidak sesuai dengan jumlah bahan makanan yang akan
disiapkan.
4) Tempat Pemasakan dan Distribusi Makanan
Tempat pemasakan makanan ini dilengkapi dengan cerobong asap di atas
kompor. Biasanya makanan dikelompokkan menurut kelompok bahan makanan
yang dimasak. Misalnya makanan biasa dan makanan khusus. Kemudian
makanan biasa dibagi lagi menjadi kelompok nasi, sayuran, lauk pauk, dan
makanan selingan serta buah. Tempat pembagian makanan juga dilengkapi
dengan alat pemanas (Departemen Kesehatan RI, 2006).
Berdasarkan hasil pengamatan tempat pemasakan atau pengolahan sudah
sesuai dengan jenis bahan yang akan dimasak namun tempat/ ruang distribusi
belum sesuai dan tidak memiliki ruangan khusus.
5) Tempat Pencucian dan Penyimpanan Alat
Tempat pencucian alat di dapur TPA Tunggadewi sudah sesuai dengan
standar Departemen Kesehatan RI, 2006 yaitu :
a) Menyediakan fasilitas pengering/rak dan penyimpanan sementara yang
bersih
b) Dilengkapi alat untuk mengatasi sumbatan dan vector
c) Dilengkapi air mengalir dalam jumlah cukup
d) Disediakan sabun dan lap pengering yang bersih.
e) Terletak terpisah dengan ruang pencucian bahan makanan
6) Tempat Pembuangan Sampah
Diperlukan tempat pembuangan sampah yang cukup untuk menampung
sampah yang dihasilkan dan harus segera dikosongkan begitu sampah
terkumpul (Departemen Kesehatan RI, 2006).
Berdasarkan hasil pengamatan tempat pembuangan sampah di dapur TPA
Tunggadewi sudah sesuai dengan Depkes RI 2006.
11
Dalam menyelenggarakan makanan TPA Tunggadewi memiliki dapur.
Adapun denah dapur dan arus kerja dari setiap TPA Tunggadewi sebagai berikut.
3
4
5
2
6
7 8
A
Keterangan :
A : Pintu Masuk dan Pintu Keluar
1. : Rak Piring
2. : Tempat cuci piring
3. : Kompor
4. : Tempet penyajian makanan
5. : Kulkas
6. : Lemari piring
7. : Meja susu
8. : Tempat Air minum
12
Arus kerja dapur TPA Tunggadewi termasuk pola lajur melingkar yaitu pintu
masuk keluar satu arah.
Peralatan yang digunakan dalam mengolah makanan masih termasuk
peralatan dapur sederhana. Data inventarisasi barang dari semua TPA
Tunggadewi terdapat pada tabel 5.
Tabel 5. Daftar Inventarisasi Barang
a. Kantor
No Barang Jumlah
1 Komputer 2
2 Filling cabinet 3
3 Almari kayu 3
4 Meja 5
5 AC 2
6 Kursi 5
7 Sofa 1 Set
8 Tempat sampah 2
9 Peta 1
10 Almari kaca 2
11 Jam dinding 1
12 Timbangan 1
13 Alat ukur tinggi badan 1
14 Rak kayu 3
15 Timbangan bayi 2
16 Telepon 2
17 Printer + copy 1
18 Rak buku plastik 3
19 Tempat tisu 2
20 Mesin ketik listrik manual 2
21 Tempat pensil 2
22 Box file 4
23 Kalender 1
24 Tempat absen 1
b. Ruang Rapat
No Barang Jumlah
1 Kulkas 1
2 Kursi rapat 34
3 Meja rapat panjang 2
4 AC 1
5 Box bayi 1
6 Meja pemandian bayi 1
7 Meja kayu roda 1
8 Kipas angin 1
9 Jam dinding 1
10 Hiasan dinding 1
13
c. WC Tengah
No Barang Jumlah
1 Westafel 1
2 WC duduk 1
3 Ember besar 1
4 Ember air 1
5 Gayung 1
6 Tempat sabun 1
7 Tempat sampah besar 1
8 Gantungan baju 2
9 Kaca dinding 1
10 Tempat sampah kecil 1
d. Kamar Bayi 1
No Barang Jumlah
1 Kasur busa sedang 3
2 Kasur busa kecil 2
3 Bantal besar 5
4 Bantal kecil 7
5 Efamet 68
6 Meja kayu 1
7 Almari plastik 1
8 Wastafel 1
9 Baskom plastik 1
10 Ember kecil 1
11 Gelas sabun 1
12 Tempat sampah 1
13 Gelas penghangat ASI 7
14 Mangkuk 2
15 Rak plastik 1
16 Jam dinding 1
17 Tempat tisu 1
18 Selendang gendong 7
19 Peken (alas tidur anak) 5
20 AC 1
21 Bola plastik 6
22 Gitar bayi 1
23 Kura – kura bertelor 1
24 Bola kain 1
25 Icik – icik 8
26 Gigitan 4
27 Gantungan bayi 2
28 Palu plastik 1
29 Boneka 3
30 Kodok bayi 1
31 Buah hewan cit-cit 5
32 Keset 1
14
e. Kamar Bayi 2
No Barang Jumlah
1 Busa besar 1
2 Busa sedang 3
3 Kipas angin 1
4 Jam dinding 1
5 Tempat tisu 1
6 Efamet 1
7 Bantal besar 6
8 Bantal kecil 1
9 Guling kecil 2
10 Almari plastik 1
11 AC 1
12 Rak gantung 1
13 Gelas penghangat ASI 3
14 Rak susu - tas 1
15 Sulak 1
16 Bola plastik 4
17 Gitar bunyi 1
18 Bola kain 1
19 Icik – icik plastik 2
20 Icik – icik kain gajah 1
21 Boneka tangan 1
22 Icik – icik gajah sapi 1
23 Boneka bear 1
24 Boneka barbie 1
25 Sapi bunyi 1
26 Bebek bunyi 1
27 Piano mainan 1
28 Cit - cit 10
29 Gigitan bayi 1
30 Keset 1
31 Westafel 1
32 WC duduk 1
33 Ember mandi 1
34 Tempat sampah 1
35 Ember kecil 2
36 gayung 1
37 Kursi kecil duduk 1
38 Hiasan dinding 1
f. Kamar Bayi 3
No Barang Jumlah
1 Busa besar 4
2 Bantal besar 7
3 Bantal kecil 1
4 Lampu penerang 2
5 AC 1
15
6 Kipas angin 1
7 Jam dinding 1
8 Kalender 1
9 Guling lumba 1
10 Rak dinding 1
11 Pot dinding 2
12 Gedong 1
13 Lego 1
14 Efamet 1
15 Karpet kecil 1
16 Mainan + keranjang 3
17 Hiasan dinding 1
18 Almari plastik 1
19 Westafel 1
20 Galon aqua 1
21 Rak gelas 1
22 Rak piring 1
23 Tempat sampah 1
24 Bola plastik 7
25 Gajah bunyi 1
26 Kulintang mainan 2
27 Papan tulis mainan 2
28 Bebek mainan 1
29 Angry bread drum 1
g. Kelas A1 dan A2
No Barang Jumlah
1 Busa besar 1
2 Westafel 1
3 Black board 2
4 Tempat alat tulis dinding 1
5 Jam dinding 1
6 AC 1
7 Hiasan dinding 2
8 Keranjang alat main 4
9 Sulak 1
10 Sapu lidi 1
11 Tempat alat tulis 2
12 Tempat tisu 2
13 Lego 3
14 Efamet 1
15 Kursi anak 11
16 Meja anak 4
17 Rak sendal/ sepatu 2
18 Hiasan dinding luar 3
19 Kipas angin 1
20 Boneka tangan 5
21 Keranjang bola 1
22 Gelas plastik 1
23 Keranjang kertas lipat 1
16
24 Box file 2
25 Alat main masak - masak 1
26 Busa kecil 1
27 Keset 1
j. Kelas B
No Barang Jumlah
1 Keranjang buku 2
2 Kotak peraba 2
3 Kursi guru 2
4 Keranjang bola 1
5 Tempat tisu 1
6 Tempat pencil 3
7 Kipas angin 1
8 Rak besi 1
9 Meja anak 3
10 Alat masak 3
11 Almari 1
12 Boneka tangan 6
13 Rak dorong 1
14 Lego 1
15 Tempat sampah 1
16 Karpet plastik 2
17 Keset 1
17
2 Bantal besar 13
3 AC 1
4 Kotak P3K 1
5 westafel 1
6 Meja keramik 1
7 Lemari 2
8 Almari 1
9 Busa kecil 1
m. Mushola
No Barang Jumlah
1 Tikar 1
2 Sajadah 3
3 Mukenah 4
4 Meja 1
o. WC Anak
No Barang Jumlah
1 Ember kecil 1
2 Gayung 1
3 Rak plastik 1
18
4 Pasir 1
r. Perpustakaan
No Barang Jumlah
1 Rak kayu besar 2
2 Kipas angin 1
3 Busa sedang 1
4 Meja anak 1
5 Kursi anak 1
6 Almari 1
7 Karpet 6
8 Keset 1
9 Bongkar pasang 8
C. Menu
Menu berasal dari bahasa perancis yaitu suatu daftar yang tertulis secara
rinci (Setyowati, 2013). Menu berisi tentang daftar hidangan untuk satu kali
makan. Di TPA Tunggadewi menu yang digunakan termasuk menu standar
dengan siklus menu 1 bulan dengan hitungan 20 hari.
Berdasarkan penilaian menu, dilihat dari aspek bahan makanan dan aspek
cara pengolahan, sudah banyak variasi pengolahan bahan makanan. Variasi dari
bahan makanan dan cara pengolahan bertujuan untuk menghindari rasa bosan
dalam mengkonsumsi makanan yang disajikan. Selain itu, variasi bahan makanan
19
dan cara pengolahan dapat juga berpengaruh pada kandungan zat gizi dari
makanan yang dikonsumsi.
Perencanaan menu makanan dilakukan oleh Ibu Lanjar. Menu yang telah
disusun akan disiapkan oleh tenaga pemasak. Makanan yang disajikan disesuikan
dengan bahan yang tersedia. Menu yang disajikan menggunakan struktur menu
snack pagi pada pukul 09.00 pagi, makansiang pada pukul 10.00, dan makan
sorepada pukul 14.00. Pola yang digunakan dalam penyusunan menu terdapat
dalam tabel di bawah ini.
Tabel 6. Pola Menu
Minggu
No Hari Menu Snack
ke
Sop Sawi Bakso, Bakwan
1 I Senin Bubur sumsum
Jagung
2 I Selasa Sayur Kore, Tahu Bacem Bubur Monte
Bubur kacang
3 I Rabu Mie Goreng, Telur Dadar
Hijau
4 I Kamis Sop Jagung, Nuget Agaer-ager
5 I Jumat Soto Ayam, tempe Goret Bebas
Sop kentang Macaroni,
6 II Senin Bubur sumsum
semur gelatin
7 II Selasa Sayur asem, ayam goreng Bubur Monte
Bubur kacang
8 II Rabu Mi Godok, telur orak-arik
Hijau
9 II Kamis Bobor Bayam, Ikan Goreng Agaer-ager
10 II Jumat Bakmoe, semur telur Bebas
11 III Senin Sop kentang brokoli, Nuget Bubur sumsum
12 III Selasa Sayur Lodeh, semur ayam Bubur Monte
Bubur kacang
13 III Rabu Mi Goreng, telur dadar
Hijau
Sop Kembang kol, rolade,
14 III Kamis Ager-ager
tahu bacem
15 III Jumat Soto ayam, tempe goret Bebas
16 IV Senin Sop jamur, semur gelatin Bubur sumsum
Brambang salam(sayur
17 IV Selasa Bubur Monte
bening), Ikan goreng
Bubur kacang
18 IV Rabu Sayur asem, ayam goreng
Hijau
19 IV Kamis Sop tahu putih, sosis goreng Agar-agar
20 IV Jumat Sayur lodeh, semur telur Bebas
D. Pengadaan Makanan
Sistem pengadaan bahan makanan di TPA Tunggadewi yaitu dengan cara
pembelian bahan makanan dilakukan setiap hari di pasar tradisional. Bahan
20
makanan yang akan dimasak untuk menu snack, makan siang, dan makan sore
dibeli pada hari itu juga.
Dalam penerimaan bahan makanan belum ada proses penerimaan dengan
spesifikasi bahan makanan sehingga bahan makanan yang diterima dalam kondisi
sesuai yang telah dibeli. Setelah proses penerimaan dilakukan proses persiapan
kemudian bahan langsung diolah oleh tenaga pemasak. Bahan makanan yang
akan digunakan untuk keesokan harinya disimpan dengan baik di tempat yang
telah tersedia.
Makanan disajikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dengan cara
pendistribusian makanan pokok, dan sayur diletakkan pada satu wadah
sedangkan untuk lauk diletakkan dalam wadah yang berbeda kemudian pengasuh
membagikan lauk tersebut kepada masing-masing peserta didik.
21
Hiegyene sanitasi untuk masing-masing dapur sudah baik.Selain hygiene
sanitasi tempat pengolahan, hygiene sanitasi tenaga pemasak atau penjamah
makanan penting dilakukan. Pengawasan terhadap hygiene sanitasi tenaga
pemasak atau penjamah makanan bertujuan untuk menghindari makanan dari
cemaran fisik, mikrobiologis maupun kimia. Penggunaan alat pelindung diri
seperti tutup kepala, celemek, penutup mulut, sarung tangan dalam pengolahan
penting dilakukan. Mencuci tangan pada saat sebelum mengolah makanan juga
dapat mencegah pencemaran terhadap makanan yang akan diolah.
F. Analisis Ketenagaan.
Ketenagaan merupakan salah satu sumber daya yang diperlukan dalam
sistem penyelenggaraan makanan. Ketentuan jumlah dan tipe pegawai yang
dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan dilakukan bertujuan untuk efektifitas
pekerjaan dan efisiensi waktu dalam menyelesaikan pekerjaan. Perhitungan
ketenagaan terdapat 4 metode (Fatimah, 2013), yaitu:
1. Berdasarkan Rasio tempat tidur
(Buku Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit)
2. Indicator Staffing Needs (ISN)
3. Recommendation Full Time Equivalents (rekomendasi)
4. US Departement Of Health And Human Service:
a. Berdasarkan jumlah klien
b. Berdasarkan jumlah unit kerja/posisi
c. Berdasarkan menit kerja/porsi hidangan
Analisis ketenagaan untuk menentukan seberapa banyak jumlah pekerja
yang dibutuhkan di bagian pengolahan makanan dapat dilakukan dengan metode
Workload Indicators Of Staffing Need (WISN). Adapun rumus yang digunakan
untuk menghitung kebutuhan tenaga kerja dengan metode WISN sebagai berikut.
Kebutuhan tenaga pemasak dan pramusaji di RSUD Wates berdasarkan ISN
adalah sebagai berikut :
∑ jam kerja efektif = jam kerja – jam istirahat
= 8 ½ jam – 1 jam
= 7 ½ jam
Non efektif = 14 hari libur nasional + 14 hari cuti + 52 hari
libur karyawan
= 80 hari
∑ hari efektif = 365 - 80
22
= 285 hari
Waktu kerja yang tersedia = ∑ hari efektif x ∑ jam kerja efektif
= 285 hari x 71/2 jam
= 2137 ½ jam
Kebutuhan tenaga pemasak
Beban kerja / tahun = ∑ tenagapemasak x jam kerja x 365 hari
= 1 orang x 7 ½ jam x 365 hari
= 2737,5
Kebutuhan tenaga pemasak = Beban kerja dalam satu tahun
Waktu kerja yang tersedia/1 tahun
= 2737,5
2137 ½ jam
= 1,28 orang 2 orang
Jadi, kebutuhan tenaga pemasak kurang 2 orang
Berdasarkan perhitungan kebutuhan tenaga boga atau tenaga pemasak di
dapatkan hasil 2 orang. Dengan demikian, kebutuhan tenaga pemasak harus
ditambah 2 orang agar dapat tercapai tujuan perhitungan tenaga kerja yaitu untuk
meningkatkan efektifitas kerja dan efisiensi waktu dalam menyelesaikan
pekerjaan.
BAB IV
23
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian hasil dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut.
1. Arus kerja dapur TPA Tunggadewi termasuk pola lajur melingkar dan satu
arah.
2. Peralatan yang digunakan untuk memasak masih merupakan peralatan
sederhana.
3. Perencanaa anggaran belanja dilakukan oleh Kepala sekolah TPA
Tunggadewi. Dana untuk anggaran belanja berasal dari orang tua anak usia
dini dan dharma wanita persatuan UGM. Dalam sehari setiap anak usia dini
mendapatkan dua kali makan utama dan satu kali snack.
4. Menu di TPA Tunggadewi menggunakan siklus 1 bulan dengan perhitungan
20 hari. Struktur menu yang digunakan yaitu snack pagi, makan siang dan
makan sore.
5. Bahan makanan dibeli dari pasar tradisional. Dalam penerimaan bahan
makanan tidak menggunakan proses spesifikasi.
6. Pengawasan mutu makanan dilakukan oleh kepala bagian dapur. Belum ada
pengawasan mutu makanan secara HACCP, namun hygiene sanitasi tenaga
pemasak sudah baik.
7. Analisis ketenagaan dilakukan dengan metode Workload Indicators Of
Staffing Need (WISN). Berdasarkan perhitungan WISN, dibutuhkan 2 orang
lagi tenaga pemasak guna mencapai tujuan efektifitas dalam bekerja dan
efisiensi penggunaan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan.
B. Saran
1. Sebaiknya pada saat pembelian bahan makanan langsung melakukan
spesifikasi bahan makanan, jika ada bahan makanan yang sudah tidak bagus
mutunya dapat membeli dengan yang lebih baik.
2. Sebaiknya tenaga pemasak selalu menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
yaitu corpus, celemek, masker guna menghindari kontaminasi makanan dari
cemaran fisik, mikrobiologi dan kimia karena anak usia dini sangat rentan
terkena penyakit.
DAFTAR PUSTAKA
24
Fatimah, Farissa. 2013. Handout Materi Manajemen Institusi Penyelenggaraan
Makanan: Analisa Ketenagaan. Yogyakarta: Universitas Respati Yogyakarta.
25
LAMPIRAN
26
PERENCANAAN MENU DI TPA TUNGGADEWI
Hari
Waktu
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
Oseng tahu +
Ayam masak Oseng tempe cabai
Mendoan, Sup Gambas kacang panjang, Bubur ayam,
PAGI merah, tumis merah + labu siam,
Kecambah cabe hijau, kecap, kerupuk,
buncis kerupuk
krupuk
Gembung bakar Tahu kentaky,
Mangut lele, cap Soto (bihun, kubis),
Tongseng ayam bumbu kacang, daun singkong
SIANG cay brokoli sawi Perkedel kentang,
(kembang kol) lalap mentimun, kuah santan,
putih, semangka ayam suir, sambal
sambal sambal
Sup Sayur (kubis, Mie telur + Sup
Pindang Ikan Tongkol, wortel, kentang, bakso daging Nila rica-rica, ca Nugget tahu, Lodeh
MALAM
Acar Mentimun daun bawang), sawi hijau, bayam buah pepaya + terong
omlet telur sambal
Telur Saus Bening gambas +
Tempe mendoan, Nasi goreng
Perkedel tahu, ca Tiram, oseng kacang panjang,
PAGI Cap Cay (brokoli, bumbu merah,
bayam kecambah + tahu sambal ikan teri,
sawi putih) sosis goreng (2)
magel krupuk
Telur puyuh kecap, Lele goreng, lodeh Ayam rica-rica, Tempe bumbu
Opor ayam,
SIANG tumis sawi hijau + nangka, buah Ca kembang kol kecap, gulai daun
acar mentimun
kecambah, susu melon + labu siam singkong
Ungkep ati
Mie Kaldu (mie Sarden ikan Gembung masak
Nila goreng, kare ampela, tumis
MALAM telur+ suir ayam + keranjang, ca kuning, oseng labu
buncis + wortel buncis + tempe,
sawi hijau) kangkung siam + cabe hijau
kecap
PAGI Ikan asin gabus cabai Telur dadar Ikan kranjang Bubur ayam, Pizza mie telur, ca
hijau, Ca Brokoli + (kubis/loncang) bumbu sarden, kerupuk, sambal kecambah + jagung,
27
wortel sambal kecap tumis buncis
Gembung pepes, Cap
Ayam kremes, Sayur Tempe mendoan, Lele bakar, lalap
Ayam saus tiram, Cay (sawi
SIANG asem jagung + kacang Ca jamur udang, mentimun, sambal
oseng sawi putih hijau,kembang kol),
panjang sambal kecap
buah pisang
Tumis Kangkung
Sup tahu dan Telur susur, bening
Balado tahu bakso, mie Nila asam pedas, Saus Tiram
MALAM gambas, sambal bayam + labu
jagung lalapan mentimun (kangkung, telur
ikan teri kuning
ayam ras)
Sarden ikan keranjang, Oseng bihun sawi
Tongseng ayam Nasi goreng, telur Tahu bakwan, oseng
PAGI oseng kangkung + kecap, sosis
(kubis), sambal dadar sawi putih
kecambah goreng (2)
Sup kembang kol
Soto sapi, sambal, sate Brongkos telur, Pecel, perkedel Balado ati ampela,
SIANG + gambas, ayam
tempe bumbu kecap krupuk tempe janggel, tempe bacem
kentuky, sambal
Telur susur, sayur
Sup tahu + buncis Mie telur +
Ayam saus tiram, lodeh (kacang Manggut nila,
MALAM + tomat, krupuk, bakso sawi hijau,
gudangan panjang + nangka ketimun, sambal
sambal goreng blewah serut
muda)
28