Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 4

STRATEGI PEMBELAJARAN
“TUJUAN STANDAR KOMPETENSI”

Disusun oleh :
Nama : Fera Desnawati
NIM : 17033013
Prodi : Pendidikan Fisika B

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2018
TUJUAN DAN STANDAR KOMPETENSI

A. TUJUAN DAN STANDAR KOMPETENSI DALAM PROSES PENDIDIKAN


Dalam kurikulum yang brorientasi pada pencapaian kompetensi, tujuan yang harus dicapai
oleh siswa dirumuskan dalam bentuk kompetensi.
Dalam kompetensi sebagai tujuan, di dalamnya terdapat beberapa aspek, yaitu :
1. Pengetahuan (knowledge), yaitu kemampuan dalam bidang kognitif.
2. Pemahaman (understanding), yaitu kedalam pengetahuan yang dimiliki setiap individu.
3. Kemahiran (skill), yaitu kemampuan individu untuk melaksanakan secara praktik tentang
tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya.
4. Nilai (value), yaitu norma-norma yang dianggap baik oleh setiap individu.
5. Sikap (attitude), yaitu pandangan individu terhadap sesuatu.
6. Minat (interest), yaitu kecenderungan individu untuk melakukukan suatu kegiatan.
Klasifikasi kompetensi mencakup :
1. Kompetensi lulusan, yaitu kemampuan minimal yang harus dicapai oleh peserta didik setelah
tamat mengikuti pendidikan pada jenjang atau satuan pendidikan tertentu.
2. Kompetensi standar, yaitu kemampuan minimal yang harus dicapai setelah anak didik
menyelesaikan suatu mata pelajaran tertentu pada setiap jenjang pendidikan yang diikutinya.
3. Kompetensi dasar, yaitu kemampuan minimal yang harus dicapai peserta didik dalam
penguasaan konsep atau materi pelajaran yang diberikan dalam kelas pada jenjang
pendidikan tetentu.
Pentingnya Perumusan Tujuan
Ada beberapa alasan mengapa tujuan perlu dirumuskan dalam merancang suatu
program pembelajaran.
a. Rumusan tujuan yang jelas dapat digunakan untuk mengevaluasi efektivitas
keberhasilan proses pembelajaran.
b. Tujauan pembelajaran dapat digunakan sebagai pedoman dan panduan kegiatan
belajarr siswa.
c. Tujuan pembelajaran dapat membantu dalam mendesain sistem pembelajaran.
d. Tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai kontrol dalam menentukan batas-batas
dan kualitas pembelajaran.

B. TINGKATAN TUJUAN
1. Tujuan Pendidikan Nasional (TPN)
TPN adalah tujuan yang bersifat paling umum dan merupakan sasaran akhir yang
harus dijadikan pedoman oleh setiap usaha pendidikan. TPN merupakan sumber dan
pedoman dalam usaha penyelengaraan pendidikan.
2. Tujuan Intitusional
Tujuan institusional adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap lembaga pendidikan.
Tujuan ini dapat didefinisikan sebagai kualifikasi yang harus dimiliki oleh setiap siswa
setelah mereka menempuh atau dapat menyelesaikan program di suatu lembaga pendidikan
tertentu.
3. Tujuan kurikuler
Tujuan kurikuler adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap bidang studi atau mata
pelajaran. Tujuan kurikuler dapat didefinisikan sebagai kulifikasi yang hharus dimiliki anak
didik setelaha mereka menyelesaikan suatu bindang studi tertentu dalam suatu lembaga
pendidikan.
4. Tujuan Pembelajaran/Instruksional
Dalam klasifikasi tujuan pendidikan, tujuan pembelajaran/instruksional merupakan
tujaun yang paling khusus. Tujuan pembelajaran merupakan bagian dari tujuan kurikuler, dan
dapat didefinisikan sebagai kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap siswa setelah mereka
mempelajari bahasan tertentu dalam bidang studi tertentu dalam satu kali pertemuan.

B. KOMPETENSI KELOMPOK MATA PELAJARAN


Kompetesi adalah kemampuan berfikir,besrsikap,dan bertindak secara konsisten sebagai
perwujudan dari pengetahuan,sikap dan keterampilan peserta didik.kompetesi siswa yang
harus dimiliki adalah kemampuan kognitif(pemahaman,penalaran,aplikasi,analisis,observasi
dll)kemampuan afektiif yang menyangkut kesadaran diri,pengelolaan hati,sikap empati dll
dan kemampuan psikomotorik(sosialisasi kepribadian yang mencakup argumen,presentasi
dan prilaku.
a. Kelompok mata pelajaran agama dan ahlak mulia,bertujuan membentuk peserta didik
untuk bertakwa kepada tuhan yang maha esa dan berahlak mulia.
b. Kepribadian bertujuan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang
memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.
c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi bertujuan mengembangkan
logika,kemampuan berpikir,dan analisis peserta didik.
d. Kelompok mata pelajaran esteika bertujuan untuk mementuk karakter peserta didik
menjadi manusia yang memiliki rasa seni dan pemahaman budaya.
e. Kelompok mata pelajaran jasmani,olahraga dan kesehatan bertujuan agar peserta
didik sehat jasmani dan rohsniserta menumbuhksn rasa sportifitas.

D. MERUMUSKAN TUJUAN PEMBELAJARAN


W. James Popham dan Eva L. Baker (2005) menegaskan bahwa seorang guru
profesional harus merumuskan tujuan pembelajarannya dalam bentuk perilaku siswa yang
dapat diukur yaitu menunjukkan apa yang dapat dilakukan oleh siswa tersebut sesudah
mengikuti pelajaran.

Berbicara tentang perilaku siswa sebagai tujuan belajar, saat ini para ahli pada umumnya
sepakat untuk menggunakan pemikiran dari Bloom (Gulo, 2005) sebagai tujuan
pembelajaran. Bloom mengklasifikasikan perilaku individu ke dalam tiga ranah atau
kawasan, yaitu: (1) kawasan kognitif yaitu kawasan yang berkaitan aspek-aspek intelektual
atau berfikir/nalar, di dakamnya mencakup: pengetahuan (knowledge), pemahaman
(comprehension), penerapan (application), penguraian (analysis), memadukan (synthesis),
dan penilaian (evaluation); (2) kawasan afektif yaitu kawasan yang berkaitan aspek-aspek
emosional, seperti perasaan, minat, sikap, kepatuhan terhadap moral dan sebagainya, di
dalamnya mencakup: penerimaan (receiving/attending), sambutan (responding), penilaian
(valuing), pengorganisasian (organization), dan karakterisasi (characterization); dan (3)
kawasan psikomotor yaitu kawasan yang berkaitan dengan aspek-aspek keterampilan yang
melibatkan fungsi sistem syaraf dan otot (neuronmuscular system) dan fungsi psikis.
Kawasan ini terdiri dari: kesiapan (set), peniruan (imitation, membiasakan (habitual),
menyesuaikan (adaptation) dan menciptakan (origination). Taksonomi ini merupakan
kriteria yang dapat digunakan oleh guru untuk mengevaluasi mutu dan efektivitas
pembelajarannya.

Dalam sebuah perencanaan pembelajaran tertulis (written plan/RPP), untuk merumuskan


tujuan pembelajaran tidak dapat dilakukan secara sembarangan, tetapi harus memenuhi
beberapa kaidah atau kriteria tertentu. W. James Popham dan Eva L. Baker (2005)
menyarankan dua kriteria yang harus dipenuhi dalam memilih tujuan pembelajaran, yaitu: (1)
preferensi nilai guru yaitu cara pandang dan keyakinan guru mengenai apa yang penting dan
seharusnya diajarkan kepada siswa serta bagaimana cara membelajarkannya; dan (2) analisis
taksonomi perilaku sebagaimana dikemukakan oleh Bloom di atas. Dengan menganalisis
taksonomi perilaku ini, guru akan dapat menentukan dan menitikberatkan bentuk dan jenis
pembelajaran yang akan dikembangkan, apakah seorang guru hendak menitikberatkan pada
pembelajaran kognitif, afektif ataukah psikomotor.

Menurut Oemar Hamalik (2005) bahwa komponen-komponen yang harus terkandung dalam
tujuan pembelajaran, yaitu (1) perilaku terminal, (2) kondisi-kondisi dan (3) standar ukuran.
Hal senada dikemukakan Mager (Hamzah B. Uno, 2008) bahwa tujuan pembelajaran
sebaiknya mencakup tiga komponen utama, yaitu: (1) menyatakan apa yang seharusnya dapat
dikerjakan siswa selama belajar dan kemampuan apa yang harus dikuasainya pada akhir
pelajaran; (2) perlu dinyatakan kondisi dan hambatan yang ada pada saat mendemonstrasikan
perilaku tersebut; dan (3) perlu ada petunjuk yang jelas tentang standar penampilan minimum
yang dapat diterima.

Berkenaan dengan perumusan tujuan performansi, Dick dan Carey (Hamzah Uno, 2008)
menyatakan bahwa tujuan pembelajaran terdiri atas: (1) tujuan harus menguraikan apa yang
akan dapat dikerjakan atau diperbuat oleh anak didik; (2) menyebutkan tujuan, memberikan
kondisi atau keadaan yang menjadi syarat yang hadir pada waktu anak didik berbuat; dan (3)
menyebutkan kriteria yang digunakan untuk menilai unjuk perbuatan anak didik yang
dimaksudkan pada tujuan
Telah dikemukakan di atas bahwa tujuan pembelajaran harus dirumuskan secara jelas. Dalam
hal ini Hamzah B. Uno (2008) menekankan pentingnya penguasaan guru tentang tata bahasa,
karena dari rumusan tujuan pembelajaran itulah dapat tergambarkan konsep dan proses
berfikir guru yang bersangkutan dalam menuangkan idenya tentang pembelajaran.

Pada bagian lain, Hamzah B. Uno (2008) mengemukakan tentang teknis penyusunan tujuan
pembelajaran dalam format ABCD. A=Audience (petatar, siswa, mahasiswa, murid dan
sasaran didik lainnya), B=Behavior (perilaku yang dapat diamati sebagai hasil belajar),
C=Condition (persyaratan yang perlu dipenuhi agar perilaku yang diharapkan dapat tercapai,
dan D=Degree (tingkat penampilan yang dapat diterima).[Ai]

Ada empat komponen pokok yang harus tampak dalam rumusan indicator hasil belajar,
yaitu :
1. Subjek yang diharapkan dapat mencapai tujuan atau hasil belajar tesebut.
2. Tingkah laku atau hasil belajar yang ingin didapatkan.
3. Kondisi seperti apa hasil belajar dapat ditampilkan.
4. Sejauhmana hasil belajar itu dapat diperoleh

REFERENSI

Djusmani,djamas.2014.perangkat pembelajaran strategi pembelajaran fisika.padang:UNP

https://fitria080.wordpress.com/2016/11/22/pengertian-dan-cara-merumuskan-tujuan-
pembelajaran/

Anda mungkin juga menyukai