Anda di halaman 1dari 16

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Teoritis

1. Konsep Kemampuan

a. Pengertian

Kemampuan berasal dari kata mampu yang berarti kuasa

(bias, sanggup) melakukan sesuatu, sedangkan kemampuan

berarti kesanggupan, kecakapan, kekuatan. Kemampuan adalah

kapasitas individu saat ini untuk melakukan berbagai tugas

dalam sebuah pekerjaan. Dari pengertian-pengertian tersebut

dapat disimpulkan bahwa kemampuan adalah kesanggupan atau

kecakapan seseorang individu dalam menguasai suatu keahlian

dan digunakan untuk mengerjakan beragam tugas dalam suatu

pekerjaan (Robbins & Judge, 2017)

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan

Menurut Robbins & Judge faktor-faktor yang mempengaruhi

kemampuan terdiri dari dua faktor, yaitu :

1) Kemampuan intelektual

Kemampuan intelektual adalah kemampuan yang

dibutuhkan untuk melakukan aktivitas mental, berpikir,

penalaran dan memecahkan masalah. Kemampuan

8
9

intelektual memiliki beberapa dimensi kemampuan

intelektual:

a) Kecerdasan numerik

Kemampuan untuk melakukan aritmatika yang cepat

dan akurat.

b) Komprehensi verbal

Kemampuan untuk memahami apa yang dibaca atau

didengar dan hubungan antarkata.

c) Kecepatan perceptual

Kemampuan untuk megidentifikasi kesamaan dan

perbedaan visual secara cepat dan akurat.

d) Penalaran induktif

Kemampuan untuk mengidentifikasi urutan logis dalam

sebuah masalah dan kemudian memecahkan

masalah.

e) Penalaran deduktif

Kemampuan menggunakan logika dan menilai

implikasi sebuah argumen.

f) Visualisasi spasial

Kemampuan untuk mengimajinasikan bagaimana

sebuah objek terlihat jika posisinya dalam ruang

diubah.
10

g) Ingatan

Kemampuan untuk mempertahankan dan

meningkatkan pengalaman masa lalu.

2) Kemampuan fisik

Kemampuan fisik adalah kapasitas untuk melakukan

tugas yang menuntut stamina, ketangkasan, kekuatan dan

karakteristik-karakteristik yang berbeda. Kemampuan fisik

memiliki faktor dasar.

a) Kekuatan dinamis

Kemampuan untuk menggunakan dorongan otot

berulang-ulang atau terus menerus sepanjang waktu.

b) Kekuatan otot

Kemampuan untuk menggunakan kekuatan otot

dengan menggunakan otot tubuh

c) Kekuatan statis

Kemampuan untuk menggunakan kekuatan atas objek

eksternal

d) Kekuatan eksplosif

Kemampuan untuk menghabiskan maksimum energi

dalam satu atau serangkaian tindakan eksplosif

e) Fleksibilitas memanjang

Kemampuan untuk menggerakkan otot tubuh dan

punggung sejauh mungkin


11

f) Fleksibilitas dinamis

Kemampuan untuk membuat pergerakkan fleksibel

cepat dan berulang

g) Koordinasi tubuh

Kemampuan untuk mengoordinasikan tindakan

simultan dari bagian-bagian tubuh berbeda

h) Keseimbangan

Kemampuan untuk mempertahankan keseimbangan

meskipun ada dorongan yang mengganggu

keseimbangan

i) Stamina

Kemampuan untuk melanjutkan usaha maksimum

yang membutuhkan usaha panjang

B. Konsep Penyakit Malaria

1. Pengertian

Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh

parasit Plasmodium yang menginfeksi sel darah merah. Penyakit

ini ditularkan oleh nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi

parasit tersebut. Malaria menyerang manusia, baik laki-laki

maupun perempuan, dari bayi hingga dewasa. Awalnya, gejala

malaria menyerupai influenza. Untuk itu, kita harus waspada

dalam mengenali jenis flu. Jika sampai terlambat dalam


12

penanganan dan pengobatannya, akan berakibat fatal dan

berujung pada kematian (Nugrahajati, 2012).

Penyakit malaria awalnya dikenal sebagai penyakit akibat

udara buruk (mala: buruk; aria:udara), sehingga penyakit ini

sering terjadi di daerah rawa, karena banyaknya penduduk

daerah pantai yang menderita gejala-gejala malaria yaitu demam

tinggi, menggigil dan berkeringat (Santjaka, 2013).

2. Patofisiologi

Penyakit malaria merupakan salah satu penyakit menular

yang ditularkan oleh Plasmodium, meskipun asal usulnya tidak

diketahui, namun para ilmuwan menduga keberadaan

Plasmodium ini diduga sudah ada sejak 30 juta tahun yang lalu.

Asal-usul penyakit ini secara dokumentatif belum teridentifikasi

secara jelas, namun beberapa ilmuwan menduga bahwa

Plasmodium berasal dari Afrika sebagian lagi dari Asia sebelum

manusia ada dimuka bumi ini. Awalnya diduga siklus

Plasmodium di perantarai oleh burung-burung yaitu ketika

manusia sudah berusaha dan mampu menjinakkan burung,

dimulailah proses transmisi, yaitu perpindahan inang

perantaranya, tidak lagi burung tapi manusia, demikian juga

dugaan lain yang mengatakan inang perantaranya makaka atau

si amang sejenis monyet ekor panjang, karena di jaman purba


13

manusia hidup berdampingan dengan binatang tersebut

(Santjaka, 2013).

3. Siklus Hidup Nyamuk Malaria

Nyamuk merupakan golongan serangga yang mempunyai

siklus hidup sempurna, namun jika dikelompokkan berdasarkan

tingkatan kehidupan, dibagi dalam dua tingkatan yaitu:

a. Tingkatan dalam air

Siklus hidup nyamuk sangat tergantung pada keberadaan

air, dimana manusia menjadi salah satu kontributor keberadaan

tempat perindukan nyamuk untuk meletakkan telurnya.

Tingkatan hidup dalam air ada beberapa fase yaitu telur,

jentuk, pupa. Telur akan menetas setelah satu sampai dua hari,

telur akan diletakkan di permukaan air, ukuran telur 0,5 mm

jumlah sekali bertelur antara 100 sampai 300 butir, rata-rata 150

butir dengan frekuensi bertelur antara dua atau tiga hari sekali,

telur akan menetas dalam waktu 1-2 hari.

b. Tingkatan di darat

Kepompong akan menjadi nyamuk dewasa dan keluar dari

habitat air, untuk memulai kehidupan didaratnya, umumnya

nyamuk jantan keluar terlebih dahulu menjadi nyamuk dewasa.

Butuh waktu 1-2 hari kemudain berproduksi, nyamuk betina

kawin hanya satu kali selama hidupnya, dengan demikian


14

nyamuk membutuhkan waktu antara 10-14 hari untuk menjadi

nyamuk dewasa.

4. Gejala-gejala penyakit malaria

Gejala penyakit malaria secara umum dibedakan menjadi 2

golongan yaitu:

a. Malaria ringan

1) Demam menggigil secara berkala dan biasanya disertai

sakit kepala

2) Pucat karena kurang darah (anemia)

3) Kadang-kadang dimulai dengan badan yang terasa

lemah, mual, muntah, dan tidak nafsu makan

4) Gejala spesifik daerah, seperti diare pada anak

5) Komplikasi ginjal

6) Komplikasi tulang, seperti arthritis dan osteomielitis

b. Malaria berat

1) Kejang-kejang

2) Kehilangan kesadaran

3) Kuning pada mata

4) Panas tinggi

5) Kencing berwarna kuning tua

6) Nafas cepat

7) Muntah terus

8) Koma
15

Selain gejala-gejala tersebut, malaria juga sering ditandai

dengan Artralgia (nyeri sendi), anemia, hemoglobinuria,

kerusakan retina, perdarahan pada anus, dan penyakit kuning.

Gejala klasik dari penyakit malaria adalah terjadinya siklus dingin

tiba-tiba yang diikuti dengan kekakuan, demam, dan keringat

dingin selama 4-6 jam (Nugrahajati, 2012).

5. Faktor-faktor penyebab malaria

Penyakit malaria disebabkan oleh parasit plasmodium yang

ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles. Penjelasan akan

dibagi menjadi 2, yaitu tentang Anopheles dan parasitnya.

a. Anopheles

Nyamuk Anopheles menggigit manusia yang sakit malaria,

parasit akan ikut terisap bersama darah penderita. Di dalam

tubuh nyamuk, parasit tersebut berkembang biak. Dalam tubuh

manusia, parasit akan berkembangbiak di organ hati, menyerang

sel darah merah, dalan dalam waktu kurang dari 12 hari orang

tersebut tertular malaria. Nyamuk Anhopeles terbagi menjadi

beberapa jenis, yakni:

1) Anopheles sundaicus: Nyamuk perantara malaria di

daerah pantai

2) Anopheles aconitus: Nyamuk perantara malaria daerah

persawahan
16

3) Anopheles maculatus: Nyamuk perantara malaria daerah

perkebunan, kehutanan, dan pegunungan.

Air merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk

perkembangbiakan nyamuk. Karena, jika ada hujan dan muncul

genangan air di sekitar rumah dapat menjadi tempat

berkembangnya nyamuk. Selain itu para ahli memperkirakan

bahwa perubahan iklim global juga berpengaruh terhadap

penyebaran nyamuk malaria.

Faktor lingkungan lainnya yang mempengaruhi

meningkatnya kasus malaria adalah adanya penebangan pohon

di hutan secara liar yang tidak disertai dengan reboisasi. Faktor

lain yang juga mempengaruhi penyebaran malaria adalah

resistensi nyamuk terhadap insteksida dan obat antimalria. Dulu,

DDT adalah insteksida ampuh untuk memberantas nyamuk.

Namun, kini nyamuk telah kebal dengan DDT.

b. Plasmodium

Nyamuk Anopheles membawa 4 spesies Plasmodium, yakni:

1) Plasmodium falciparum merupakan parasit yang

menyebabkan malaria Tropikana dan merupakan jenis

malaria yang paling berbahaya dengan tingkat kemarian

tertinggi.

2) Plasmodium vivax yaitu parasit yang menyebabkan jenis

malaria Tertiana
17

3) Plasmodium malariae yaitu parasit yang menyebabkan

jenis malaria Quartana

4) Plasmodium ovale yaitu parasit yang menyebabkan jenis

malaria Ovale.

Jenis parasit malaria yang banyak ditemukan di Indonesia

adalah plasmodium falciparum dan plasmodium vivax. Malaria

memang ditularkan melalui nyamuk, namun malaria sebenarnya

merupakan peyakit ekologis. Penyakit ini sangat dipengaruhi

oleh kondisi lingkungan yang memungkinkan nyamuk untuk

berkembangbiak dan melakukan kontak dengan manusia.

6. Masa Inkubasi

Masa inkubasi adalah yang dimulai dari nyamuk malaria

yang mengandung parasit menggigit manusia sampai pecahnya

sizon atau timbulnya demam.

Masa inkubasi intrinsik, dari mulai masuknya sporozoit ke

dalam darah sampai timbul gejala klinis atau demam dijelasakan

sebagai berikut:

Tabel 1 masa inkubasi intrinsik tiap-tiap malaria

PARASIT MASA INKUBASI


Plasmodium falciparum 9 – 14 hari
Plasmodium vivak 12 – 17 hari
Plasmodium ovale 16 – 18 hari
Plasmodium malariae 18 – 40 hari
18

Masa inkubasi ekstrinsik, dari waktu masuknya gametosit ke

dalam tubuh nyamuk sampai terjadinya stadium sporogoni dalam

tubuh nyamuk sebagai berikut:

Tabel 2 masa inkubasi ekstrinsik tiap-tiap malaria

PARASIT MASA INKUBASI


Plasmodium falciparum 10 – 12 hari
Plasmodium vivak 8 – 11 hari
Plasmodium ovale 14 hari
Plasmodium malariae 15 hari
Sumber : Paulus Nugrahajati, 2012

7. Cara Penularan

Penelitian malaria jika dikaitkan dengan faktor lingkungan

menunjukkan hasil yang signifikan, seperti penelitian di Sahara

Afrika menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan

penularan malaria, jika dikaitkan antara variabel suhu dan curah

hujan pada spesies malaria yang berbeda. Penelitian lainnya

menunjukkan morbiditas dan mortalitas karena malaria paralel

mengikuti tren dengan curah hujan.

Beberapa kajian yang melibatkan dua kondisi yang berbeda

secara ekstrim yaitu satu kelompok dengan lingkungan hutan di

Pantai Gading dan Kamerun, sedangkan kelompok lainnya

lingkungan sabana yang datar.

Penyakit malaria seringkali membentuk suatu kelompok

terbatas, pada wilayah terbatas, sehingga tiga dimensi penularan


19

pasti terjadi di daerah tersebut yaitu breeding, resting dan

feeding. Disamping itu jarak terbang nyamuk yang sangat

terbatas pada rentang 400m, tidak memungkinkan transmisi

penularan berkembang menjadi kawasan lebih luas kecuali

karena beberapa variabel yang mempengaruhi misal ada

mobilita manusia anatara kawasan, penyebaran masih kawasan

epidemologis. Dengan demikian jika wilayahnya diperluas

menjadi kecamatan bahkan kabupaten, maka denumeratornya

menjadi lebih banyak, sehingga jika dihitung maka nilai APInya

akan sangat kecil sekali.

8. Cara Pencegahan Penyakit Malaria

Usaha pencegahan malaria yang utama adalah sebisa

mungkin menghindari gigitan nyamuk dengan pakaian panjang

sebagai pelindung lengan dan kaki. Penggunaan kelambu saat

tidur juga sangat penting. Jika perlu, semprot kelambu dengan

obat semprot untuk mengusir nyamuk. Selain itu, lakukan

tindakan sebagai berikut:

a. Mencegah perkembangan nyamuk di dalam rumah

dengan memberantas sarang nyamuk, memasang obat

nyamuk baik semprot, bakar atau oles dan memasang

kawat kasa pada ventilasi.


20

b. Pola perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) masyarakat

harus selalu ditingkatkan melalui penyuluhan kesehatan,

pendidikan kesehatan maupun diskusi kelompok.

c. Menemukan dan mengobati sedini mungkin akan sangat

membantu mencegah penularan.

d. Kurangi berada diluar rumah pada malam hari karena

umumnya nyamuk Anopheles menggigit manusia pada

malam hari.

e. Menjaga kebersihan lingkungan dengan membersihkan

ruang tidur, semak-semak, menimbun genangan air, dan

membersihkan kandang-kandang ternak.

f. Memelihara ikan pada air yang tergenang, seperti kolam,

parit atau sawah.

g. Menyemprotkan DDT (bahan kimia yang membunuh

serangga) secara berkala.

Pengendalian vektor merupakan upaya pencegahan dan

pemberantasan penyakit malaria yang bertujuan memutus rantai

penularan. Upaya ini merupakan kunci supaya malaria tidak

menjadi masalah kesehatan masyarakat, dimulai dari

pengenalan wilayah sampai penetapan metode intervensi yang

diharapkan dapat memberikan hasil yang maksimal dalam

menjaga, menekan prevalensi malaria sekecil mungkin.

Beberapa upaya pengendalian yang dapat dilakukan:


21

a. Pengenalan wilayah

Pengenalan wilayah dimaksudkan agar ketika

pemberantasan, dapat dilakukan dengan tepat.

Ketepatan ini bisa diartikan sebagai ketepatan sasaran

yaitu berapa jumlah, luas dan bahan baku yang dipakai

rumah, ketepatan akses jalan yang harus ditempuh,

potensi sumber penularan yang lainnya.

b. Penyemprotan dalam rumah

Pemberantasan cara kimiawi apakah berupa

penyemprotan, penggunaan kelambu berinsektisida

sebenarnya harus dilakukan secara hati-hati, karena

dampak penggunaannya dapat menimbulkan resistensi

vektor, yang pada akhirnya vektor akan mengalami

mutasi genetik menjadi lebih tahan terhadap dosis

insktisida yang sama dan kemampuan infektif dan sifat

infektif yang lebih besar lagi.

c. Penggunaan kelambu berinsektisida

Penggunaan kelambu ini dimaksudkan untuk melindungi

seseorang dari gigitan nyamuk saat tidur, namun

seringkali aktifitas seseorang malam hari tidak bisa

dilindungi dengan kelambu.


22

d. Larvasida

Membunuh larva dengan bahan kimia yang dapat

membunuh larva memang sangat efektif tetapi harus

dilakukan dengan hati-hati, karena dapat mencemari

lingkungan.

e. Penghilangan breeding atau potensial breeding

Siklus hidup nyamuk selalu ada siklus aquatic yaitu

meletakkan telur di air tergenang atau mengalir dengan

pelan, jika breeding atau potensial breeding ada

sebaiknya dapat dialirkan dengan berbagai cara, dengan

demikian siklus aquatic tidak ada dan terputus siklus

kehidupan nyamuk.

f. Modifikasi lingkungan

Upaya ini dapat dilakukan dengan cara mengurangi

jumlah kanopi antar pohon yang menutupi sinar matahari

untuk masuk keatas permukaan tanah, dengan

masuknya sinar matahari, maka suhu akan meningkat ,

dan kelembaban turun, dampaknya umur nyamuk akan

rendah, sehingga siklus sporogoninya tidak terbentuk dan

penularan tidak terjadi.


23

C. Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian pada dasarnya adalah kerangka

hubungan antara konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur

melalui penelitian yang akan dilakukan (Notoatmodjo, 2012).

Intelektual :
Faktor yang
1. Pengertian malaria
mempengaruhi Baik
2. Patofisiologi
kemampuan :
3. Gejala malaria
1. Intelektual 4. Faktor-faktor
2. Fisik malaria Cukup
5. Cara penularan

Fisik :
Kurang
1. Cara pencegahan

Keterangan :
= diteliti
= tidak diteliti
Gambar : 1 Kerangka konsep tingkat kemampuan masyarakat
dalam pencegahan penyakit malaria. Modifikasi Teori
Robbins & Judge, 2017.

Anda mungkin juga menyukai