Farmakoterapi Leukemia

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

GANGGUAN RASA AMAN DAN NYAMAN

A. Konsep Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman


1. Definisi kebutuhan aman dan nyaman
Keamanan adalah keadaan bebas dari segala fisik psikologis
yang merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi,
serta dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Sedangkan kenyamanan
sebagai suatu keadaan terpenuhi kebutuhan dasar manusia
meliputi kebutuhan akan ketentraman, kepuasan, kelegaan, dan
tersedia (Kozeir, 2010).
Aman adalah keadaan bebas dari cedera fisik dan
psikologis. Pemenuhan kebutuhan keamanan dilakukan untuk
menjaga tubuh bebas dari kecelakaan baik pasien, perawat atau
petugas lainnya yang bekerja untuk pemenuhan kebutuhan
tersebut (Asmadi, 2008).

2. Etiologi
a. Trauma pada jaringan tubuh, misalnya kerusakan jaringan
akibat bedah atau luka cidera
b. Iskemik jaringan
c. Spasmus otot merupakan suatu keadaan kontraksi yang tak
disadari atau tak terkendali, dan sering menimbulkan rasa sakit.
Spasme biasanya terjadi pada otot yang kelelahan dan bekerja
berlebihan, khususnya ketika otot teregang berlebihan atau
diam menahan beban pada posisi yang tetap dalam waktu yang
lama
d. Inflamasi pembengkakan jaringan mengakibatkan peningkatan
tekanan lokal dan juga karena ada pengeluaran zat histamin
dan zat kimia bioaktif lainnya.
e. Post operasi (setelah pembedahan)

1
3. Patofisiologi dan Pathway
a. Transduksi
Merupakan proses dimana suatu stimuli nyeri (noxious stimuli)
diubah menjadi suatu aktifas listrik yang akan diterima ujung-
ujung saraf. Stumuli ini dapat berupa stimuli fisik (tekanan),
suhu (panas), atau kimia (substansi nyeri). Terjadi perubahan
patofisiologis karena mediator-mediator nyeri mempengaruhi
nosiseptor diluar daerah trauma sehingga lingkaran nyeri
meluas. Kemudian terjadi proses sensitisasi perifer yaitu
menurunnya nilai ambang rangsang nosiseptor karena
pengaruh mediator-mediator dan penurunan pH jaringan.
Terjadi pengeluaran zat-zat mediator nyeri seperti histamine,
serotonin yang akan menimbulkan sensasi nyeri.
b. Transmisi
Merupakan proses penyampaian impuls nyeri dari nosiseptor
saraf perifer melewati kornus dorsalis, dari spinalis menuju
korteks serebri. Transmisi sepanjang akson berlangsung
karena proses polarisasi, sedangkan dari neuron presinaps ke
pasca sinap melewati neuro transmiter.
c. Modulas
Adalah proses pengendalian internal oleh system saraf, dapat
meningkatkan atau mengurangi penerusan impuls nyeri.
Hambatan terjadi melalui system analgesia endogen yang
melibatkan bermacam-macam neurotansmiter antara lain
endorphin yang dikeluarkan oleh sel otak dan neuron di
spinalis. Impuls ini bermula dari area periaquaductuagrey
(PAG) dan menghambat transmisi impuls pre maupun pasca
sinaps di tingkat spinalis. Modulasi nyeri dapat timbul di
nosiseptor perifer medula spinalis atau supraspinalis.
d. Persepsi
Persepsi adalah hasil rekonstruksi susunan saraf pusat tentang
impuls nyeri yang diterima. Rekonstruksi merupakan hasil

2
interaksi sistem saraf sensoris, informasi kognitif (korteks
serebri) dan pengalaman emosional (hipokampus dan
amigdala). Persepsi menentukan berat ringannya nyeri yang
dirasakan.

4. Manifestasi klinik
a. Vakolasi
1. Mengaduh
2. Menangis
3. Sesak nafas
4. Mendengkur
b. Ekspresi Wajah
1. Meringis
2. Mengeletuk gigi
3. Mengernyit dahi
4. Menutup mata, mulut dengan rapat
5. Menggigit bibir
c. Gerakan Tubuh
1. Gelisah
2. Imobilisasi
3. Ketegangan otot
4. Peningkatan gerakan jari dan tangan
5. Gerakan ritmik atau gerakan menggosok
6. Gerakan melindungi bagian tubuh
d. Interaksi Sosial
1. Menghindari percakapan
2. Focus hanya pada aktivitas untuk menghilangkan nyeri
3. Menghindar kontak social
4. Penurunan rentang perhatian

3
5. Penatalaksanaan (medis dan keperawatan)
a. Relaksasi
Relaksasi merupakan kebebasan mental dan fisik dari
ketegangan dan stress. Teknik relaksasi memberikan individu
kontrol diri ketika terjadi rasa tidak nyaman atau nyeri stress fisik
dan emosi pada nyeri. Dalam imajinasi terbimbing klien
menciptakan kesan dalam pikiran, berkonsentrasi pada kesan
tersebut sehingga secara bertahap klien dapat mengurangi rasa
nyerinya.
b. Teknik Imajinasi
Biofeedback merupakan terapi perilaku yang dilakukan dengan
memberikan individu informasi tentang respon fisiologis
misalnya tekanan darah.Hipnosis diri dapat membantu
mengubah persepsi nyeri melalui pengaruh sugesti positif dan
dapat mengurangi ditraksi. Mengurangi persepsi nyeri adalah
suatu cara sederhana untuk meningkatkan rasa nyaman dengan
membuang atau mencegah stimulus nyeri.
c. Teknik Distraksi
Teknik distraksi adalah pengalihan dari focus perhatian
terhadap nyeri ke stimulus yang lain. Ada beberapa jenis
distraksi yaitu ditraksi visual (melihat pertandingan, menonton
televise,dll), distraksi pendengaran (mendengarkan music,
suara gemericik air), distraksi pernafasan ( bernafas ritmik),
distraksi intelektual (bermain kartu).
d. Terapi dengan pemberian analgesic
Pemberian obat analgesic sangat membantu dalam manajemen
nyeri seperti pemberian obat analgesik non opioid (aspirin,
ibuprofen) yang bekerja pada saraf perifer di daerah luka dan
menurunkan tingkatan inflamasi, dan analgesic opioid (morfin,
kodein) yang dapat meningkatkan mood dan perasaan pasien
menjadi lebih nyaman walaupun terdapat nyeri.

4
e. Immobilisasi
Biasanya korban tidur di splint yang biasanya diterapkan pada
saat kontraktur atau terjadi ketidakseimbangan otot dan
mencegah terjadinya penyakit baru seperti decubitus

6. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan diagnostik sangat penting dilakukan agar dapat
mengetahui apakah ada perubahan bentuk atau fungsi dari bagian
tubuh pasien yang dapat menyebabkan timbulnya rasa aman dan
nyaman seperti :
a. Melakukan pemeriksaan laboratorium dan radiologi
1. USG
USG digunakan untuk data penunjang apabila ada rasa tidak
nyaman pada bagian perut
2. Rontgen
Rontgen untuk mengetahui tulang/organ yang abnormal
yang dapat mengganggu rasa nyaman klien
b. Menggunakan skala nyeri
1) Ringan = Skala nyeri 1-3 : Secara objektif pasien
masih dapat berkomunikasi dengan baik
2) Sedang = Skala nyeri 4-6 : Secara objektif pasien
dapat menunjukkan lokasi nyeri, masih merespon dan dapat
mengikuti instruksi yang diberikan
3) Berat = Skala nyeri 7-9 : Secara objektif pasien masih bisa
merespon, namun terkadang klien tidak mengikuti instruksi
yang diberikan.
4) Nyeri sangat berat = Skala 10 : Secara objektif pasien tidak
mampu berkomunikasi dan klien merespon dengan cara
memukul.

5
7. Komplikasi
a. Hipovolemik
b. Hipertermi
c. Masalah Mobilisasi
d. Hipertensi
e. Edema Pulmonal
f. Kejang

B. Asuhan Keperawatan Gangguan Kebutuhan Rasa Aman dan


Nyaman
1. Pengkajian
1) Riwayat penyakit
1) Riwayat penyakit sekarang
Lingkungan, kebisingan mempengaruhi rasa aman dan
nyaman. Lingkungan klien mencakup semua faktor fisik dan
psikososial yang mempengaruhi atau berakibat terhadap
kehidupan dan kelangsungan hidup klien. Keamanan yang ada
dalam lingkungan ini akan mengurangi insiden terjadinya
penyakit dan cedera yang akan mempengaruhi rasa aman dan
nyaman klien.
2) Riwayat penyakit dahulu
Trauma pada jaringan tubuh, misalnya ada luka bekas operasi/
bedah menyebabkan terjadinya kerusakan jaringan dan iritasi
secara langsung pada reseptor sehingga mengganggu rasa
nyaman klien
3) Riwayat penyakit keluarga
Riwayat kesehatan keluarga juga dapat menyebabkan
gangguan rasa aman dan nyaman. Karena dengan adanya
riwayat penyakit maka klien akan beresiko terkena penyakit
sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman seperti nyeri.

6
2) Pemeriksaan fisik: data fokus
1) Ekspresi wajah
a) Menutup mata rapat-rapat
b) Membuka mata lebar-lebar
c) Menggigit bibir bawah
2) Verbal
a) Menangis
b) Berteriak
3) Tanda- tanda vital
a) Tekanan darah
b) Nadi
c) Pernapasan
4) Ekstremitas
Amati gerak tubuh pasien untuk mealokasikan tempat atau rasa
yang tidak nyaman

2. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul


a. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis atau
luka post operasi
b. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan
neuromuscular
c. Gangguan pola tidur berhubungan dengan ketidaknyamanan

3. Perencanaan keperawatan (Tujuan dan kriteria hasil menggunakan


pendekatan NOC
a. Nyeri akut b.d agen cidera fisik
 Kriteria hasil : Setelah dilakukan tindakan keperawatan
3x24 jam diharapkan nyeri berkurang dengan kriteria hasil :
1) Melaporkan nyeri yang terkontrol dari skala 6 menjadi
skala 2. (skala 0-10)
2) Ekspresi nyeri wajah berkurang
3) Tekanan darah dipertahankan pada kisaran normal

7
Intervensi:
 Kaji nyeri secara komprehensif
1) Monitor tanda-tanda vital
2) Berikan pasien lingkungan yang tenang dan
mendukung
3) Ajarkan teknik non farmakologi relaksasi nafas dalam
4) Kolaborasi pemberian analgesik
b. Hambatan mobilitas fisik b.d gangguan neuromuscular
 Kriteria hasil : Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 3x24 jam diharapkan masalah dapat teratasi
dengan kriteria hasil :
1) Klien meningkat dalam aktivitas fisik (gerak otot dan
gerak sendi)
2) Meningkatkan kekuatan dan kemampuan berpindah
3) Kekuatan tubuh bagian bawah meningkat
 Intervensi:
1) Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi
2) Monitoring vital sign sebelum dan sesudah latihan dan
lihat respon pasien saat latihan
3) Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan berikan
bantuan jika diperlukan
4) Berikan ROM aktif dan pasif pada pasien
5) Latih pasien dalam pemenuhan ADLs secara mandiri
sesuai kemampuan
c. Gangguan pola tidur b.d ketidaknyamanan fisik
 Kriteria hasil : Setelah dilakukan tindakan selama 3x24
jam diharapkan masalah dapat teratasi dengan kriteria
hasil :
1) Jumlah jam tidur dalam batas normal 6-8 jam/hari
2) Kesulitan memulai tidur berkurang
3) Pasien tampak segar

8
 Intervensi :
1) Monitor kebutuhan tidur pasien setiap hari dan jam
2) Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman
3) Jelaskan pentingnya tidur yang adekuat
4) Kolaborasi pemberian obat tidur

4. Evaluasi
Evaluasi dapat dibedakan atas evaluasi proses dan evaluasi hasil.
Evaluasi proses dievaluasi setiap selesai melakukan perasat dan
evaluasi hasil berdasarkan rumusan tujuan terutama kriteria hasil.
Hasil evaluasi memberikan acauan tentang perencanaan lanjutan
terhadap masalah nyeri yang dialami oleh pasien.

Anda mungkin juga menyukai