Anda di halaman 1dari 40

WATER BIRTH : PRAKTEK MEDIS DAN PANDANGAN ISLAM

TESIS
Diajuakan untuk memenuhi sebagian persyaratan
guna mencapai gelar Magister dalam
bidang Agama dan Kesehatan

Oleh :

SULASTRI

NIM. 21141200000005

Promotor :

Prof. Dr. Iik Arifin Mansurnoor, MA


Prof. Dr. Arif Sumantri. M. Kes

KONSENTERASI AGAMA DAN KESEHATAN

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017
WATER BIRTH : PRAKTEK MEDIS DAN PANDANGAN ISLAM

TESIS
Diajuakan untuk memenuhi sebagian persyaratan
Guna mencapai gelar Magister dalam
bidang Agama danKesehatan

Oleh :

SULASTRI

NIM. 21141200000005

Promotor :

Prof. Dr. Iik Arifin Mansurnoor, MA


Prof. Dr. Arif Sumantri. M. Kes

KONSENTERASI AGAMA DAN KESEHATAN

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017

i
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : SULASTRI

NomorInduk : 21141200000005

Tempattanggallahir : Banyumas, 8 Agustus 1979

Pekerjaan : BIDAN

Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa tesis yang berjudul“


WATERBIRTH: PRAKTEK MEDIS DAN PANDANGAN ISLAM”adalah benar
karya asli saya sendiri, kecual ikutipan-kutipan yang disebutkan sumbernya.
Apabila terdapat kesalahan atau kekeliruan didalamnya, maka sepenuhnya
menjadi tanggung jawab saya yang dapat berakibat gelar kesarjanaan saya
dibatalkan. Surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya agar semua pihak
yang berkepentingan dengan pernyataan ini menjadi maklum adanya

Jakarta, 8 April 2017

SULASTRI

ii
PERSETUJUAN

Tesis yang berjudul “WATER BIRTH : PRAKTEK MEDIS DAN PANDANGAN


ISLAM” yang ditulis oleh Sdr. SULASTRI, Nomor Pokok 21141200000005
disetujui untuk dibawa kesidang ujian tertutup

Pembimbing I

Prof. Dr. Iik Arifin Mansurnoor, MA

iii
PERSETUJUAN

Tesis yang berjudul “WATER BIRTH : PRAKTEK MEDIS DAN PANDANGAN


ISLAM” yang ditulis oleh Sdr. SULASTRI, Nomor Pokok 21141200000005
disetujui untuk dibawa kesidang ujian tertutup

Pembimbing II

Prof. Dr. Arif Sumantri, M.Kes

iv
TIM PENGUJI

UJIAN PENDAHULUAN

Prof. Dr. Masykuri Abdillah, MA

Prof. Dr. Iik Arifin Mansurnoor, MA

Prof. Dr. Arif Sumantri, M.Kes

Dr. JM. Muslimin, MA

dr. Siti Nur Aisyah Jauharoh, PhD

v
PERSETUJUAN PERBAIKAN TESIS

Tesis denganj udul “WATER BIRTH: PRAKTEK MEDIS DAN


PANDANGAN ISLAM” yang ditulis saudara SULASTRI dengan NIM
21141200000005 telah diujikan pada Ujian Pendahuluan Tesis pada tanggal 23
Maret 2017 dan dinyatakan “LULUS”. Naskah tersebut telah diperbaiki sesuai
masukan dan saran tim penguji sehingga sudah laik untuk diserahkan
keperpustakaan

TIM PENGUJI

Prof.Dr. Masykuri Abdillah, MA (……………………)


(Ketua Sidang/ Penguji) Tanggal

Dr. JM. Muslimin, MA (……………………….)


(Penguji I) Tanggal

dr. Siti Nur Aisyah Jauharoh, PhD (……………………….)


(Penguji II) Tanggal

Prof. Dr. Iik Arifin Mansurnoor, MA (……………………….)


(Pembimbing/Merangkap Penguji I) Tanggal

Prof. Dr. Arif Sumantri, M.Kes (……………………….)


(Pembimbing/Merangkap Penguji II) Tanggal

vi
PERSETUJUAN

Tesis dengan judul “WATER BIRTH: PRAKTEK MEDIS DAN PANDANGAN


ISLAM” yang ditulis saudara SULASTRI dengan NIM 21141200000005 telah
diperbaiki sesuai dengan permintaan tim penguji pada ujian tesis pendahuluan
padat anggal 23 Maret 2017 dan disetujui untuk dibawa kesidang ujian terbuka
(Promosi). Demikian untuk dimaklumi.

Pembimbing Penguji

(Prof. Dr. Iik Arifin Mansurnoor, MA)

vii
PERSETUJUAN

Tesis dengan judul “WATER BIRTH: PRAKTEK MEDIS DAN PANDANGAN


ISLAM” yang ditulis saudara SULASTRI dengan NIM 21141200000005 telah
diperbaiki sesuai dengan permintaan tim penguji pada ujian tesis pendahuluan pada
tanggal 23 Maret 2017 dan disetujui untuk dibawa kesidang ujian terbuka
(Promosi). Demikian untuk dimaklumi.

Pembimbing Penguji

(Prof. Dr. Arif Sumantri, M.Kes)

viii
PERSETUJUAN

Tesis dengan judul “WATER BIRTH: PRAKTEK MEDIS DAN PANDANGAN


ISLAM” yang ditulis saudara SULASTRI dengan NIM 21141200000005 telah
diperbaiki sesuai dengan permintaan tim penguji pada ujian tesis pendahuluan pada
tanggal 23 Maret 2017 dan disetujui untuk dibawa kesidang ujian terbuka
(Promosi). Demikian untuk dimaklumi.

Penguji

( Dr. JM. Muslimin, M.A)

ix
PERSETUJUAN

Tesis dengan judul “WATER BIRTH: PRAKTEK MEDIS DAN PANDANGAN


ISLAM” yang ditulis saudara SULASTRI dengan NIM 21141200000005 telah
diperbaiki sesuai dengan permintaan tim penguji pada ujian tesis pendahuluan pada
tanggal 23 Maret 2017 dan disetujui untuk dibawa kesidang ujian terbuka
(Promosi). Demikian untuk dimaklumi.

Penguji

( dr. Siti Nur Aisyah Jauharoh, PhD)

x
PERSETUJUAN

Tesis dengan judul “WATER BIRTH: PRAKTEK MEDIS DAN PANDANGAN


ISLAM” yang ditulis saudara SULASTRI dengan NIM 21141200000005 telah
diperbaiki sesuai dengan permintaan tim penguji pada ujian tesis pendahuluan pada
tanggal 23 Maret 2017 dan disetujui untuk dibawa kesidang ujian terbuka
(Promosi). Demikian untuk dimaklumi.

Penguji

( Prof. Dr. Masykuri Abdillah, MA)

xi
ABSTRAK

Penelitian ini membuktikan bahwa persalinan menggunakan metodeWater


Birth memberikan kemanfaatan yang lebih besar dari pada efek samping yang di
timbulkan,sehingga hal ini sesuai dengan prinsip Islam yang menghendaki
kemudahan, semakin mudah persalinan anak semakin baik dan bermaslahat bagi
yang melahirkan dan dilahirkan. Teori pendukung dalam penelitian ini adalah E.
Nutter, J. Shaw-Battista dan A. Marowitz (2014) serta J. Shaw-Battista dan
A. Marowitz (2014) yang berpendapat bahwa persalinan menggunakan
metodeWater Birth memberikan kemanfaatan yang lebih besar dari pada efek
sampingnya. Teori berlawanan dalam penelitian ini adalah E. Vella, J. Fenwick dan
D.Angstetra (2013) serta Özlem Uzunlar dan Uğur Dilmen (2012) yang
berpendapat bahwa Water Birth menimbulkan resiko yang lebih besar dari pada
manfaatnya.
Penelitian ini bersifat Deskriptif Analitik, dilakukan analisis terlebih dahulu
terhadap kandungan air yang digunakan pada persalinanWater Birth,kemudian
menganalisis kesehatan pasien dan wawancara terhadap pasien, ahli agama dan
medis serta menganalisis perawatan bayi yang dilahirkan sesuai dengan konsep
Islam. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah hasil uji laboratorium
kandungan air, hasil cek up pasien ibu, serta hasil wawancara.Parameter yang
menunjukan derajat kesehatan ibu melahirkan adalah keadaan vital seperti tensi,
nadi, suhu, pernafasan, tinggi fundus uteri, kontraksi uterus, kandung kemih,
riwayat pendarahan dan kesimpulanya itu keadaan umum (baik/sedang/buruk).
Alat ukur yang digunakan adalah Tensimeter, danTermometer Digital.Sedangkan
data hasil wawancara digunakan untuk mendukung data hasil pemeriksaan
kesehatan.
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan terhadap 11 sampel air
yang digunakan pada proses persalinan menggunakan water birth,semua kandungan
kimia yang terdapat dalam air tersebut masih dalam batas yang tidak
membahayakan dan baik untuk digunakan.Berdasarkan hasil pengamatan terhadap
ke-11 pasien pada kala I,II dan III dapat disimpulkan bahwa tidak ada satupun
pasien yang melewati garis wasapada,tidak ditemukan masalah yang serius dan
tidak diperlukan penatalaksanaan khusus pada pasien.Hasil data klinik tensi,nadi,
suhu,pernafasan tinggi fundus uteri,kontraksi uterus,kandung kemih,riwayat
pendarahan menyimpulkan masih dalam rentang normal sehingga pasien dalam
keadaan baik.Hasil wawancara terhadap pasien disimpulkan semuanya dalam
keadaan baik dan tidak ada keluhan yang membahayakan.Kesimpulan wawancara
terhadap ahli agama bahwa,persalinan denganWater Birth sesuai dengan prinsip
Islam yang menghendaki kemudahan,semakin mudah persalinan akan semakin baik
dan bermaslahat bagi yang melahirkan dan dilahirkan.Sedangkan wawancara
terhadap ahli medis sesuai dengan fakta dilapangan bahwa,persalinan
menggunakanwater birth memberikan kemanfaatan dan kemudahan bagi pasien
xii
Kata Kunci :Water Birth, Ibu, Anak, danKesehatan
ABSTRACT

This research proves that using the method of delivery Water Birth provides
a greater benefit than side effects inflicted, so that it is in accordance with the
principles of Islam who wants ease of childbirth, the easier it will be getting better
and bermaslahat for giving birth and being born. Proponents of the theory in this
research is e. Nutter, j. Shaw-Battista and a. Marowitz (2014) and j. Shaw-Battista
and a. Marowitz (2014) who argue that using the method of delivery Water Birth
provides a greater benefit than the side effects. The opposite theory in research this
is e. Vella, j. Fenwick and d. Angstetra (2013), and ÖzlemUzunlar and UğurDilmen
(2012) who argue that Water Birth poses risks greater than its benefits

The research is Descriptive analytic, conducted an analysis of the advance


against the content of the water used in delivery Water Birth, then analyze the
health of the patient and the patient's response to the interview, as well as medical
and religious expert analyzes born baby care in accordance with the concept of the
primary data Source of Islam. in this study is the result of laboratory test of the
moisture content, the result of a check up the patient's mother, as well as secondary
sources is the result of the interview. The parameters that indicate the degree of
maternal health is the State of vital as tensi, pulse, temperature, breathing high
fundus uteri, uterine contraction, bladder, bleeding and kesimpulanya history that a
State of General (medium/good/bad). Measuring instrument used is the Tensimeter,
HbSahli (Haemometer), Digital Thermometer, and Respirometer. While data on the
results of the interview data used to support the results of the medical examination.

Based on the results of the testing that has been done against 11 samples of
the water used in the process of childbirth using water birth, all the content of a
chemical contained in the water are still within the limits that do no harm and good
to use. Based on the results of observation of the 11 patients at kala I, II and III can
be concluded that none of the patients who passed through the lines of wasapada,
not found a serious problem and no special treatment is required in patients. The
results of the clinical data tensi, pulse, temperature, breathing high fundus uteri,
uterine contraction, bladder, bleeding history concludes, is still in the normal range
so that the patient is in good condition. The results of the interview against the
patient summed up everything is in good condition and there are no complaints that
harm. The conclusion of the interview against the religion that, in labor with a
Water Birth in accordance with the principles of Islam who wants ease of childbirth,
the easier it will be getting better and bermaslahat for giving birth and being born.
While the interview against the medical experts in accordance with the real fact
that, childbirth using water birth give benefit and convenience for patients.

Keywords: Water Birth, mothers, children, and hea

xiii
‫ﺧﻼﺻﺔ‬

‫أﺛﺑت ‪ª‬ذا اﻟﺑﺣث أن اﺳﺗﺧدام اﻷﺳﻠوب ﻹ ﺻﺎل "اﻟﻣ ﺎه ﻋﻧد اﻟوﻻدة" وﻓر ﻓﺎﺋدة أﻛﺑر ﻣن اﻵﺛﺎر اﻟﺟﺎﻧﺑ ﺔ اﻟﺗﻲ‬
‫ﻟﺣﻘت‪ ،‬ﺣ ث أﻧ ﺎ وﻓﻘﺎ ﻟﻣﺑﺎدئ اﻹﺳﻼم اﻟذي ر د ﺳ وﻟﺔ اﻟوﻻدة‪ ،‬أن ﻣن اﻷﺳ ل ﺳوف ﺗﺣﺻل ﻋﻠﻰ أﻓﺿل‬
‫وﺑ رﻣﺎﺳﻼ‪ª‬ﺎت ﻟﻠوﻻدة‪ ،‬واﻟوﻻدة‪ .‬أﻧﺻﺎر اﻟﻧظر ﺔ ﻓﻲ ‪ª‬ذا اﻟﺑﺣث ‪ª‬و ‪ª‬ﺎء ﻧوﺗر‪ ،‬ﺟ ﺷو‪-‬ﺑﺎﺗ ﺳﺗﺎ وأﻟف‬
‫ﻣﺎروو ﺗز )‪ (2014‬وﺟ ﺷو‪-‬ﺑﺎﺗ ﺳﺗﺎ وأﻟف ﻣﺎروو ﺗز )‪ (2014‬اﻟذ ن زﻋﻣون أن اﺳﺗﺧدام اﻷﺳﻠوب ﻹ ﺻﺎل‬
‫ﻓ ﻧو ك ودال ‪"j.‬اﻟﻣ ﺎه اﻟوﻻدة" وﻓر ﻓﺎﺋدة أﻛﺑر ﻣن اﻵﺛﺎر اﻟﺟﺎﻧﺑ ﺔ‪ .‬ﻋﻛس ﻧظر ﺔ ﻓﻲ اﻟﺑﺣث ‪ª‬ذا ‪ª‬و ‪ª‬ﺎء ﻓ ﻼ‪،‬‬
‫أﻧﺟﺳﺗ ﺗرا )‪ ،(2013‬وأوزوﻧﻼر اوزﻟم واوﻏور د ﻠﻣن )‪ (2012‬اﻟذ ن زﻋﻣون أن "ﻣوﻟد اﻟﻣ ﺎه" ﺷﻛل ﺧطرا‬
‫أﻛﺑر ﻣن اﻟﻣﻧﻔﻌﺔ‬
‫اﻟﺑﺣث ‪ª‬و وﺻﻔ ﺔ ﺗﺣﻠ ﻠ ﺔ‪ ،‬وأﺟرى ﺗﺣﻠ ﻼً ﻟﻠﺗﻘدم ﺿد ﻣﺣﺗوى اﻟﻣ ﺎه اﻟﻣﺳﺗﺧدﻣﺔ ﻓﻲ إ ﺻﺎل "اﻟﻣ ﺎه ﻋﻧد‬
‫اﻟوﻻدة"‪ ،‬ﺛم ﺗﺣﻠ ل ﺻﺣﺔ اﻟﻣر ض و ﺣﻠل اﺳﺗﺟﺎﺑﺔ اﻟﻣر ض ﻟﻠﻣﻘﺎﺑﻠﺔ‪ ،‬ﻓﺿﻼ ﻋن اﻟﺧﺑراء اﻟطﺑ ﺔ واﻟد ﻧ ﺔ رﻋﺎ ﺔ‬
‫اﻟﻣوﻟود وﻓﻘﺎ ﻟﻣﻔ وم اﻷوﻟ ﺔ اﻟﺑ ﺎﻧﺎت اﻟﻣﺻدر ﻣن اﻹﺳﻼم‪ .‬ﻓﻲ ‪ª‬ذه اﻟدراﺳﺔ ‪ª‬و ﻧﺗ ﺟﺔ ﻟﻼﺧﺗﺑﺎرات اﻟﻣﻌﻣﻠ ﺔ‬
‫ﻟﻣﺣﺗوى اﻟرطوﺑﺔ‪ ،‬و‪ª‬و ﻧﺗ ﺟﺔ ﻟﻔﺣص اﻷم ﻟﻠﻣر ض‪ ،‬ﻓﺿﻼ ﻋن ﻣﺻﺎدر ﺛﺎﻧو ﺔ ﻧﺗ ﺟﺔ ﻟﻠﻣﻘﺎﺑﻠﺔ‪ .‬اﻟﻣﻌﻠﻣﺎت اﻟﺗﻲ‬
‫ﺗﺷ ر إﻟﻰ ﻣدى ﺻﺣﺔ اﻷم ‪ª‬ﻲ اﻟدوﻟﺔ اﻟﺣ و ﺔ ﺗ ﻧﺳﻲ‪ ،‬اﻟﻧﺑض‪ ،‬درﺟﺔ اﻟﺣرارة واﻟﺗﻧﻔس ﺷﻛل اﻟﻧظﺎرة ﻋﺎﻟ ﺔ‪،‬‬
‫ﺗﻘﻠص اﻟرﺣم‪ ،‬اﻟﻣﺛﺎﻧﺔ‪ ،‬واﻟﻧز ف وﻛ ﺳ ﻣﺑوﻻﻧ ﺎ اﻟﺗﺎر ﺦ أن "اﻟدوﻟﺔ ﻣن اﻟﻌﺎم" )ﻣﺗوﺳطﺔ‪/‬ﺟ دة‪/‬ﺳ ﺋﺔ(‪ .‬أداة اﻟﻘ ﺎس‬
‫اﻟﻣﺳﺗﺧدﻣﺔ ‪ª‬ﻲ ﺗ ﻧﺳ ﻣ ﺗ ر‪ ،‬ﻏﺑطﺔ اﻟﺳ ﻠﻲ )‪ª‬ﺎ ﻣوﻣ ﺗ ر(‪ ،‬وﻣ زان اﻟﺣرارة اﻟرﻗﻣﻲ‪ ،‬ور ﺳﺑ روﻣ ﺗ ر‪-‬ﻓﻲ ﺣ ن‬
‫ﺗﺳﺗﺧدم ﺑ ﺎﻧﺎت ﻋن ﻧﺗﺎﺋﺞ اﻟﻣﻘﺎﺑﻠﺔ ﻟدﻋم اﻟﺗﻔﺗ ش اﻟﺻﺣﻲ ﻋﻠﻰ ﻧﺗﺎﺋﺞ اﻟﺑ ﺎﻧﺎت‬
‫اﺳﺗﻧﺎدا ً إﻟﻰ ﻧﺗﺎﺋﺞ اﻟﺗﺟﺎرب اﻟﺗﻲ ﺗم اﻟﻘ ﺎم ﺑ ﺿد ‪ 11‬ﻋ ﻧﺎت ﻣن اﻟﻣ ﺎه اﻟﻣﺳﺗﺧدﻣﺔ ﻓﻲ ﻋﻣﻠ ﺔ اﻟوﻻدة ﺑﺎﺳﺗﺧدام‬
‫اﻟﻣ ﺎه ﻋﻧد اﻟوﻻدة‪ ،‬ﻛل ﻣﺣﺗوى ﻣن اﻟﻣواد اﻟﻛ ﻣ ﺎﺋ ﺔ اﻟواردة ﻓﻲ اﻟﻣ ﺎه ﻻ ﺗزال ﺿﻣن اﻟﺣدود اﻟﺗﻲ ﻻ ﺗﺿر‬
‫وﺟ دة ﻻﺳﺗﺧدام‪ .‬اﺳﺗﻧﺎدا ً إﻟﻰ ﻧﺗﺎﺋﺞ ﻣراﻗﺑﺔ اﻟﻣرﺿﻰ ‪ 11‬ﻓﻲ ﻛﺎﻻ اﻷول واﻟﺛﺎﻧﻲ واﻟﺛﺎﻟث ﻣﻛن اﻻﺳﺗﻧﺗﺎج ﺑﺄن أ ﺎ‬
‫ﻣن اﻟﻣرﺿﻰ اﻟذ ن ﻣروا ﻋﺑر ﺧطوط واﺳﺎﺑﺎدا‪ ،‬ﻟم ﺗم اﻟﻌﺛور ﻋﻠﻰ ﻣﺷﻛﻠﺔ ﺧط رة‪ ،‬وأي ﻣﻌﺎﻣﻠﺔ ﺧﺎﺻﺔ‬
‫ﻣطﻠوب اﻟﻣرﺿﻰ‪ .‬ﺧﻠص إﻟﻰ ﻧﺗﺎﺋﺞ اﻟﺑ ﺎﻧﺎت اﻟﺳر ر ﺔ ﺗ ﻧﺳﻲ‪ ،‬اﻟﻧﺑض‪ ،‬درﺟﺔ اﻟﺣرارة واﻟﺗﻧﻔس اﻟﺗﻲ اﻟﻧظﺎرة‬
‫ﻋﺎﻟ ﺔ‪ ،‬واﻧﻛﻣﺎش اﻟرﺣم واﻟﻣﺛﺎﻧﺔ‪ ،‬وﻧز ف اﻟﺗﺎر ﺦ‪ ،‬ﻻ ﺗزال ﻓﻲ اﻟﻣﻌدل اﻟطﺑ ﻌﻲ ﺣ ث ﻛون اﻟﻣر ض ﻓﻲ ﺣﺎﻟﺔ‬
‫ﺟ دة‪ .‬ﻧﺗﺎﺋﺞ اﻟﻣﻘﺎﺑﻠﺔ ﺿد اﻟﻣر ض وﻟﺧص ﻛل ﺷﻲء ﻓﻲ ﺣﺎﻟﺔ ﺟ دة و‪ª‬ﻧﺎك ﻻ ﺷﻛﺎوى ﻣن أن ﺿر‪ .‬اﺧﺗﺗﺎم‬
‫اﻟﻣﻘﺎﺑﻠﺔ ﺿد اﻟد ن‪ ،‬ﻓﻲ اﻟﻌﻣل ﻣﻊ "وﻻدة اﻟﻣ ﺎه" وﻓﻘﺎ ﻟﻣﺑﺎدئ اﻹﺳﻼم اﻟذي ر د ﺳ وﻟﺔ اﻟوﻻدة‪ ،‬ﺳ ﻛون ﻣن‬
‫اﻷﺳ ل اﻟﺣﺻول ﻋﻠﻰ أﻓﺿل وﺑ رﻣﺎﺳﻼ‪ª‬ﺎت ﻟﻠوﻻدة‪ ،‬واﻟوﻻدة‪ .‬أﺛﻧﺎء اﻟﻣﻘﺎﺑﻠﺔ ﺿد اﻟﺧﺑراء اﻟطﺑ ن وﻓﻘﺎ ﻟﻠواﻗﻊ‬
‫اﻟﺣﻘ ﻘﻲ أن اﻟوﻻدة ﺑﺎﺳﺗﺧدام ﻣوﻟد اﻟﻣ ﺎه ﺗﻌطﻲ ﻓﺎﺋدة وراﺣﺔ ﻟﻠﻣرﺿﻰ‬
‫اﻟﻛﻠﻣﺎت اﻟرﺋ ﺳ ﺔ‪ :‬اﻟوﻻدة اﻟﻣﺎﺋ ﺔ‪ ،‬اﻷﻣ ﺎت واﻷطﻔﺎل واﻟﺻﺣﺔ‬

‫‪xiv‬‬
PEDOMAN TRANSLITERASI

xv
DAFTAR TABEL

Grafik 3.1 Nilai systole dan diastole pada persalinan Metode Water Birth ................ 54
Grafik 3.2 Nilai Denyut Nadi Pada Persalinan Metode Water Birth .......................... 63
Grafik 3.3 Nilai Pernafasan Pada Persalinan Metode Water Birth ............................. 63
Grafik 3.4 Nilai Suhu Tubuh Pada Persalinan Metode Water Birth ........................... 64
Tabel 3.5 Perubahan Organoleptik Pada Evalusi Air ................................................. 76
Tabel 3.6 Hasil Uji Kandungan Air Pada Persalinan Metode Water Birth.................. 77
Grafik 4.1 Nilai Berat Badan BayinPada Persalinan Metode Water Birth .................. 91
Grafik 4.2 Nilai Panjang Badan Bayi Pada Persalinan Metode Water Birth ............... 92
Grafik 4.3 Nilai Apgar Skor Bayi Pada Persalinan Metode Water Birth .................... 93

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

Inform Consent ...............................................................................................


Lampiran I Hasil Uji Laboratorium Air yang digunakan untuk Water Birth ....
Lampiran II Partograf Persalinan Metode Water Birth ....................................

xvii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur sebesar-besarnya saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memperlihatkan kemaha besaran-Nya selama proses penelitian yang telah
saya jalani, usaha dan do’a serta dibarengi dengan campur tangan-Nya semakin
meningkatkan keimanan dengan memperlihatkan hasil analisis yang luar biasa
sehingga ilmu yang saya peroleh diharapkan bias bermanfaat untuk segenap
kalangan.
Tesis ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Agama dan Kesehatan PascasarjanaUniversitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.Saya menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari
segala pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan Tesis ini, kiranya
sulit bagi saya untuk menyelesaikan penulisan ini tepat pada waktunya. Pada
kesempatan ini dengan segala kerendahan hati saya menyampaikan terima kasih
yang tulus kepada :
1. Bapak Prof. Dr. DedeRosyada, MA selakuRektorUniversitas Islam Negeri
(UIN) SyarifHidayatullah Jakarta
2. Bapak Prof. Dr. MasykuriAbdillah, MA selakuDirekturPascasarjanaUniversitas
Islam Negeri (UIN) SyarifHidayatullah Jakarta.
3. Bapak JM. Muslimin., MA., Ph.DselakuKepala Prodi Magister
PascasarjanaUniversitas Islam Negeri (UIN) SyarifHidayatullah Jakarta.
4. Bapak Prof. Dr. Iik Arifin Mansurnoor, MA selaku pembimbing pertama dan
Bapak Prof. Dr. Arif Sumantri. M. Kes, sebagai pembimbing kedua yang selalu
sabar membimbing dan memberi saran dalam penyusunan tesis dan teknis
pengerjaan selama penelitian berlangsung sampai tersusunnya tesis ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen, Staf administrasi serta Laboran yang telah memberikan
bimbingandanbantuanselamasayamenempuhpendidikan di Program
PascasarjanaUniversitasIslam Negeri (UIN) SyarifHidayatullah Jakarta.
6. SuamitercintabesertaAnak-anakutersayang yang
tidakpernahberhentimendo'akansaya.
7. Sahabat-Sahabat seperjuangan, terima kasih atas doa, nasehat, perhatian, kasih
sayang, kesabaran dan pengorbanan baik moral maupun materil yang diberikan
kepada saya.
Saya berharap Allah SWT, berkenan membalas segala kebaikan semua
pihak yang telah membantu.Penulis menya dari bahwa tesis ini j auhdarisempurna,
oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan tesis
ini.Semoga tesis ini dapat membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.

Jakarta, 7 April 2017


Penulis
Sulastri

xviii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i


LEMBARA PERNYATAAN PENULIS ......................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN PENDAHULUAN .................................. iii
LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN TESIS ..................................................... iv
ABSTRAK...................................................................................................... xii
PEDOMAN TRANSLITERASI ...................................................................... xv
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvii
KATA PENGANTAR..................................................................................... xviii
DAFTAR ISI .................................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Permasalahan ............................................................................... 9
1. Identifikasi Masalah ............................................................ 9
2. Perumusan Masalah ............................................................ 9
3. Pembatasan Masalah ............................................................ 9
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................... 10
D. Penelitian Dahulu yang Relevan ................................................... 10
E. Metodologi Penelitian .................................................................. 14
F. Sistematika Penelitian .................................................................. 17
BAB II PERSALINAN WATER BIRTH DI KALANGAN MUSLIMAH ....... 18
A. Fenomena Persalinan Menggunakan Metode Water Birth dikalangan
Muslimah ..................................................................................... 18
B. Peran Bidan dalam Menangani Persoalan Water Birth .................. 20
C. Water Birth Dikalangan Masyarakat Muslimah ............................ 26

xix
BAB III PANDANGAN ISLAM TENTANG KESEHATAN IBU PADA
PERSALINAN MENGGUNAKAN METODE WATER BIRTH .................... 42
A. Analisis Kondisi Kesehatan Pada Proses Persalinan ............................ 42
B. Identifikasi Penggunaan Air Pada Metode Water Birth ....................... 75
C. Water Birth dari sudut pandang islam dan medis ................................ 80
BAB IV PANDANG ISLAM TENTANG KESEHATAN DAN TUMBUH
KEMBANG ANAK PADA PERSALINAN WATER BIRTH ......................... 88
A. Analisis Kondisi Kesehatan Bayi Pada Persalinan Water Birth ........... 88
B. Pandangan Islam Tentang Kesehatan Anak......................................... 96
C. Tumbuh Kembang Anak Dalam Perspektif Islam................................ 103
D. Pola Asuh Anak Dalam Konsep Islam................................................. 115
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 131
A. Kesimpulan .................................................................................. 131
B. Saran ............................................................................................ 132
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 133
INDEKS ......................................................................................................... 142
GLOSSARI ..................................................................................................... 145
BIODATA PENULIS...................................................................................... 149
LAMPIRAN.................................................................................................... 150

xx
xxi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Wanita merupakan sosok istimewa yang diciptakan Allah SWT sebagai
khalifah di muka bumi ini. Wanita menjadi makhluk yang pantas dicintai dan
dihormati karena memiliki kelebihan yang berbeda dibandingkan dengan pria,
salah satunya adalah kelebihan untuk mengandung dan melahirkan, sehingga
seorang anak yang dilahirkan berasal dari rahim seorang wanita.1
Allah Swt memberkahi seorang wanita berupa kecanggihan pada sistem
reproduksinya yang berfungsi sebagai pesan genetika di kromosom X-nya yang
dapat menghasilkan maha karya generasi terpilih. Proses ini tentunya tidaklah
mudah, setelah mengandung selama kurang lebih sembilan bulan seorang wanita
menjalani proses persalinan yang merupakan suatu peristiwa menggembirakan dan
penuh kebahagiaan.2
Persalinan bukanlah menjadi suatu hal yang menakutkan dan mencemaskan.
Seiring dengan kemajuan teknologi, upaya humanisasi dalam persalinan dengan
memberikan otonomi pada pasien, melibatkan keluarga serta mengelola energi
sudah menjadi suatu keharusan. Banyak metode yang digunakan untuk mengurangi
rasa nyeri dan menciptakan suasana yang nyaman dalam persalinan normal, salah
satunya menggunakan metodeWater birth.3
Menurut data WHO, sebanyak 99% kematian ibu akibat masalah persalinan
atau kelahiran terjadi di negara-negara berkembang. Rasio kematian ibu di negara-
negara berkembang merupakan yang tertinggi dengan 450 kematian ibu per
100.000 kelahiran bayi hidup jika dibandingkan dengan rasio kematian ibu di
sembilan negara maju dan 51 negara persemakmuran. Menurut WHO, 81% angka
kematian ibu (AKI) akibat komplikasi selama hamil dan bersalin, dan 25% selama
masa post partum.4

1
Elie D Al-Chaer dan M. Mazharul Islam dan Charles Saki Bakheit, “Postpartum
Treatment With Immunoglobulin Does Not Prevent Relapses of Multiple Sclerosis in the
Mother”, International Journal of Women's Health,Vol.36, Issue 10, Mei 2015, 129-137.
2
Elie D Al-Chaer dan M. Mazharul Islam dan Charles Saki Bakheit, “Postpartum
Treatment With Immunoglobulin Does Not Prevent Relapses of Multiple Sclerosis in the
Mother”, International Journal of Women's Health,Vol.36, Issue 10, Mei 2015, 129-137.
3
Zimmermann R dan Huch A, Huch R, “Water Birth--is it Safe?”,Journal of
National Center for Biotechnology, Vol.12, No.53, Maret 1993, 732-745.
4
World Health Organization, Maternal Mortality in the United States: A Human
Rights Failure (Geneva: International Perspectives on Sexual and Reproductive Health,
Dokumen, September 2014), 1-75.
1
Penurunan angka kematian ibu per 100.000 kelahiran bayi hidup masih
terlalu lamban untuk mencapai target. Tujuan PembangunanMillenium
Development Goals (MDGs) dalam rangka mengurangi tiga per empat jumlah
perempuan yang meninggal selama hamil dan melahirkan pada 2015. Organisasi
Kesehatan Dunia WHOmenyatakan bahwa untuk mencapai target MDGs
penurunan angka kematian ibu antara 1990 dan 2015 seharusnya 5,5 persen
pertahun. Data WHO, United Nations Children's Fund (UNICEF), United Nations
Population Fund (UNFPA) dan Bank Dunia menunjukkan angka kematian ibu
hingga saat ini masih kurang dari satu persen per tahun. Tahun 2005, sebanyak
536.000 perempuan meninggal dunia akibat masalah persalinan, lebih rendah dari
jumlah kematian ibu tahun 1990 yang sebanyak 576.000.5
Angka kematian dijadikan sebagai salah satu indikator keberhasilan sistem
pelayanan kesehatan suatu negara. Angka Kematian Ibu (AKI) adalah indikator di
bidang kesehatan obstetri. Sekitar 800 wanita meninggal setiap harinya dengan
penyebab yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan.6
Hampir seluruhkematian maternal terjadi di negara berkembang dengan
tingkat mortalitas yang lebih tinggi di area pedesaan dan komunitas miskin dan
berpendidikan rendah. Angka kematian ibu yang tinggi di beberapa wilayahdunia
mencerminkan ketidakadilan dalam akses untuk jasa-jasa kesehatan, dan menyoroti
kesenjangan antara kaya dan miskin. Hampir semua kematian (99%) terjadi di
negara berkembang.7
Negara maju melaporkan 16 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup,
sedangkan di negara berkembang melaporkan240 kematian ibu per 100.000
kelahiran hidup. Setengah dari kematian ibuterjadi di sub-Sahara Afrika dan
sepertiga lainnya di Asia Selatan. Maternal Mortality Ratio (MMR) merupakan
Indikator utama yang membedakan suatu negara digolongkan sebagai negara maju
atau negara berkembang. Rata-rata MMR di dunia dari 100.000 kelahiran tingkat
kematian ibu mencapai 400, Sedangkan negara maju indek MMR-nya 20 kematian
per 100.000 kalahiran. Rata-rata di negara berkembang 440 kematian ibu per
100.000 kelahiran.8
Menurut laporan WHO tahun 2008 angka kematian ibu diAmerika Serikat
yaitu 24 per 100.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu di Filipina 94 per

5
World Health Organization, Maternal Deaths in Childbirth Rise (Geneva:
International Perspectives on Sexual and Reproductive Health, Dokumen, Maret 2015), 1-
128.
6
World Health Organization, Maternal Mortality rate 50% Higher Than National
Average: Study (Geneva: International Perspectives on Sexual and Reproductive Health,
Dokumen, Agustus 2014), 1-35.
7
World Health Organization, Maternal Mortality rate 50% Higher Than National
Average: Study (Geneva: International Perspectives on Sexual and Reproductive Health,
Dokumen, Agustus 2014), 1-35.
8
World Health Organization, Maternal Mortality rate 50% Higher Than National
Average: Study (Geneva: International Perspectives on Sexual and Reproductive Health,
Dokumen, Agustus 2014), 1-35.
2
100.000 kelahiran hidup, Vietnam 56 per 100.000kelahiran hidup, Thailand 48 per
100.000kelahiran hidup, Brunei 21 per 100.000 kelahiran hidup, dan Malaysia 31
per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab kematian ibu di dunia disebabkan oleh
hipertensi kehamilan 25%, perdarahan 20%, aborsi 12% dan infeksi 7%, penyebab
langsung lainnya sebesar 8%, serta penyebab tidak langsung sebesar 9%.9
Angka kematian ibu naik 42 persen di Amerika Serikat, dari 12 per 100.000
pada 1980 jadi 17 per 100.000 pada 2008.Angka itu di Jepang turun dari 20 per
100.000 pada 1980 jadi tujuh pada 2008.Angka tersebut di China turun dari 165
per 100.000 pada 1980 jadi 40 per 100.000 pada 2008.Australia memiliki angka
terbaik, yaitu sembilan per 100.000 pada 1980 dan lima per 100.000 pada 2008.
Angka itu di Norwegia naik sedikit dari tujuh pada 1980 jadi delapan pada 2008.
Angka di Kanada berfluktuasi antara tujuh dan enam dan tujuh per 100.000 pada
2008.10
Angka kematian ibu di Afghanistan turun dari 1.640 per 100.000 pada 1980
jadi 1.261 pada 1990 tapi kembali jadi 1.575 pada 2008. Angka di Inggris ialah 10
per 100.000 pada 1980 dan turun jadi delapan per 100.000 pada 2008.Angka di
Bolivia merosot dari 547 per 100.000 pada 1980 jadi 180 pada 2008.Angka
kematian ibu di Meksiko ialah 124 pada 1980 dan 52 pada 2008.Angka di Republik
Demokratik Kongo ialah 498 pada 1980 dan 534 pada 2008, namun angka
kematian ibu di Republik Afrika Tengah membengkak dari 990 per 100.000 pada
1980 jadi 1.570 pada 2008.11
Negara dengan jumlah AKI terbesar menurut data WHO adalah India,
Nigeria, Pakistan, Republik Kongo dan Ethiopia, Tanzania, Afganistan,
Banglades, Angola, Cina dan Kenya, Indonesia dan Uganda. Semua
Negara tersebut menyumbang 67% dari seluruh kematian ibu di dunia. Angka
kematian ibu di Indonesia berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) 2009 sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup. Jika
dibandingkan Negara tetangga maka AKI di Indonesia masih tergolong tinggi,
seperti Singapura 6/100.000 kelahiran hidup, Brunei Darusalam 0, Malaysia
39/100.000 kelahiran hidup, Thailand 44/100.000 kelahiran hidup dan Filipina
170/100.000 kelahiran hidup.12

9
World Health Organization, Medical Journal Editorial on U.S. Maternal Mortality
as a Human Rights Failure (Geneva: The Morbidity and Mortality Weekly Report,
Dokumen, Desember 2008), 1-72.
10
World Health Organization, Maternal Death in the United States: A Problem
Solved or a Problem Ignored? (Geneva: The Morbidity and Mortality Weekly Report,
Dokumen, Desember 2008), 1-55.
11
World Health Organization, Maternal Death in the United States: A Problem
Solved or a Problem Ignored? (Geneva: The Morbidity and Mortality Weekly Report,
Dokumen, Desember 2008), 1-55.
12
World Health Organization, Global, Regional, and International Levels and Causes
of Maternal Mortality During 1990–2013: a Systematic Analysis for the Global Burden of
Disease Study 2009 (Geneva: The Morbidity and Mortality Weekly Report, Dokumen,
Januari 2014), 585-586.
3
Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia paling besar di Kabupaten Timor
Tengah Selatan dan Timor Tengah Utara (NTT), Kabupaten Muna (Sulawesi
Tenggara), Kabupaten Pangkep dan Bone (Sulawesi Selatan), Kabupaten
Pegunungan Arfak dan Mamberamo (Papua) dan Kabupaten Kubu Raya
(Kalimantan Barat).13
AKI di Indonesia mencapai 359 per 100 ribu kelahiran yang berarti dalam
satu jam ada tiga hingga empat ibu di Indonesia meninggal karena melahirkan.
Sehari ada sekitar 72 hingga 96 kematian ibu melahirkan, sebulan ada 2.160 hingga
5.760 dan dalam setahun ada sekitar 34.560 ibu meninggal karena melahirkan.
Angka ini naik sekitar 40 persen dari data 2007 yang sebesar 228 per 100 ribu
kelahiran.Hal ini terkait dengan agenda Millenium Development Goals (MDGs)
yang merupakan program Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang akan berakhir
pada tahun 2015. Hal ini akan berpengaruh karena diperkirakan tidak mencapai
target yang standarnya 102 per 100 ribu kelahiran hidup, yang artinya AKI
melahirkan lebih dari 300 persen dari target MDGs.14
Menurut Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPEMNAS)
penyebab tingginya angka kematian melahirkan adalah fasilitas tempat melahirkan
yang kurang layak dan tidak tersedianya rumah tenaga medis dan non fasilitas
kesehatan lainnya. Fasilitas Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) yang
mampu menangani kelahiran sangat kurang. Puskesmas yang mampu menangani
kelahiran adalah Puskesmas Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar
(PONED), namun dari 9.000 Puskesmas yang ada di Indonesia baru ada 2.000
tersedia Puskesmas PONED, hal ini yang mendorong International Non-
Governmental Organization (NGO) Forum on Indonesian Development (INFID)
meminta kepada seluruh instansi terkait mengevaluasi secara menyeluruh terhadap
kondisi tersebut dan meminta untuk segera menjalankan 9.000 Puskesmas PONED
yang sampai saat ini masih belum dilakukan.15
Persalinan merupakan salah satu peristiwa penting dan senantiasa diingat
dalam kehidupan wanita. Setiap wanita memiliki pengalaman melahirkan
tersendiri yang dapat diceritakan ke orang lain. Peristiwa dan orang-orang yang
terlibat dapat bersifat negatif atau positif, dan pada akhirnya dapat menimbulkan
efek emosional dan reaksi psikososial jangka pendek dan jangka panjang.16

13
Kementerian Kesehatan, Profil Kesehatan Indonesia (Jakarta: Pusat Informasi
Kesehatan Indonesia, Dokumen, Maret 2015), 128.
14
World Health Organization, Global, Regional, and International Levels and Causes
of Maternal Mortality During 1990–2013: a Systematic Analysis for the Global Burden of
Disease Study 2009 (Geneva: The Morbidity and Mortality Weekly Report, Dokumen,
Januari 2014), 612-613.
15
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Kriteria Pengembangan Puskesmas
PONED (Jakarta: Deputi Bidang Pengembangan Regional, Maret 2014), 1-75.
16
Soliday, Elizabeth; Tremblay, Kimberly; Gartstein dan Masha, “Decisions in
Childbirth Reported by a Sample of U.S. Women”, International Journal of Childbirth,
Vol.5, No.2, Februari 2015, 61-70.
4
Aspek-aspek asuhan yang terbukti memengaruhi perasaan persalinan dan
kepuasan pengalaman persalinan meliputi komunikasi dan pemberian informasi,
penatalaksanaan nyeri, tempat melahirkan, dukungan sosial dan dukungan dari
pasangan serta dukungan dari pemberi asuhan. Persalinan sangat dipengaruhi oleh
lingkungan dan tempat persalinan berlangsung. Idealnya, setiap wanita yang
bersalin dan tim yang mendukung serta memfasilitasi usahanya untuk melahirkan
bekerjasama dalam suatu lingkungan yang paling nyaman dan aman bagi ibu yang
melahirkan.17
Tempat bersalin termasuk salah satu faktor yang dapat memengaruhi
psikologis ibu bersalin. Pemilihan tempat bersalin dan penolong persalinan yang
tidak tepat akan berdampak secara langsung pada kesehatan ibu. Setidaknya ada
duapilihan tempat bersalin yaitu di rumah ibu atau di unit pelayanan kesehatan.18
Tempat yang paling ideal untuk persalinan adalah fasilitas kesehatan
dengan perlengkapan dan tenaga yang siap menolong sewaktu-waktu terjadi
komplikasi persalinan. Minimal di fasilitas kesehatan seperti puskesmas yang
mampu memberikan Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi Dasar
(PONED).Persalinan difasilitas kesehatan dengan perlengkapan dan tenaga yang
siap menolong sewaktu-waktu terjadi komplikasi persalinan. Minimal di fasilitas
kesehatan seperti puskesmas yang mampu memberikan pelayanan obstetrik dan
neonatal emergensi dasar (PONED). Dipahami belum seluruh Puskesmas mampu
untuk memberikan pelayanan dasar tersebut, minimal pada saat ibu melahirkan di
Puskesmas terdapat tenaga yang dapat segera merujuk jika terjadi komplikasi.19
Pertolongan persalinan memenuhi kaidah 4 pilar safe motherhood, yang
salah satunya adalah persalinan bersih dan aman serta ditolong oleh tenaga
kesehatan yang terampil. Perlu diwaspadai adanya resiko infeksi dikarenakan
paparan lingkungan yang tidakbersih, alas persalinan yang tidak bersih, serta alat
dan tangan penolong yang tidak bersih karena mobilisasi dari pusat pelayanan
kesehatan ke rumah ibu.20
Proses melahirkan di dalam air, atau lazim dikenal Water birth menjadi trend
bagi kaum hawa. Proses ini diyakini dapat mengurangi rasa sakit yang dialami ibu
saat melahirkan. Proses persalinan ini baru dipakai di Eropa pada tahun 1970-an.
Kala itu, metode tersebut dikenalkan oleh dua negara yaitu Rusia dan Perancis.
Metode ini dibangun dengan teori yang menyebut bayi lebih leluasa berenang

17
Soliday, Elizabeth; Tremblay, Kimberly; Gartstein dan Masha, “Decisions in
Childbirth Reported by a Sample of U.S. Women”, International Journal of Childbirth,
Vol.5, No.2, Februari 2015, 61-70.
18
Kenny, Eileen, OBoyle dan Colm, “An Exploration of the Unmet Demand for
Home Birth in Ireland”, International Journal of Childbirth, Vol.5, No.1, Agustus 2015, 20-
32.
19
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Hasil Riskesdas 2013 Terkait
Kesehatan Ibu (Jakarta: Riset Kesehatan Dasa, Dokumen, Desember 2013), 1-254.
20
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Hasil Riskesdas 2013 Terkait
Kesehatan Ibu (Jakarta: Riset Kesehatan Dasa, Dokumen, Desember 2013), 1-254.
5
setelah sembilan bulan terendam di dalam air ketuban. Bayi akan merasa lebih
nyaman memasuki dunia baru sebelum menghirup udara.21
Metode persalinan Water birth tersirat dalam Al-Qur’an.

Maryam merasa kesulitan saat akan melahirkan Nabi Isa AS. "Maka rasa
sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar pada pangkal pohon kurma, dia
berkata: 'Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi barang
yang tidak berarti, lagi dilupakan. Maka Jibril menyerunya dari tempat yang
rendah: 'Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan
anak sungai di bawahmu”.22
Pada saat ini sudah berkembang suatu metodepersalinan yang dapat
mengurangi rasa nyeri persalinan, memberikan rasa nyaman, dan
meniadakan perasaan cemas bagi ibu. Metode ini adalah persalinan dengan
menggunakan media air hangat yang dikenal dengan nama Water birth.23
Beberapa keuntungan yang didapatdiantaranya adalah ibu akan merasa
lebih rileks, sehingga mengurangi rasa nyeri persalinan,mengurangi
penggunaan analgesik selama kala persalinan, kecemasan yang terjadi
selamapersalinan berkurang, dan pemendekan fase persalinan.Water birthtelah
banyak dipraktekkandi negara-negara seperti Inggris, Amerika Serikat,
Australia, Kanada, dan New Zealand, sedangkan di Indonesia sendiri
persalinan dengan menggunakan metodeWater Birthini masihcukup baru
danmulai banyak dipilih ibu-ibu untuk melahirkan anaknya.24

21
Kelley Bowden, Dale Kessler, Mike Pinette dan Elizabeth Wilson, “Underwater
Birth: Missing the Evidence or Missing the Point?”,American Academy of Pediatrics
Journal, Vol.112, No.4, Oktober 2003, 972-973.
22
QS.Maryam. 23-24.
23
Nutter E, Shaw-Battista J dan Marowitz A, “Waterbirth fundamentals for
clinicians”, Journal of Midwifery and Women’s Health, Vol.59, Issue 3, Juni 2014, 350–
354.
24
Nutter E, Shaw-Battista J dan Marowitz A, “Waterbirth fundamentals for
clinicians”, Journal of Midwifery and Women’s Health, Vol.59, Issue 3, Juni 2014, 350–
354.
6
Metode melahirkan di dalam air atau Water birth semakin populer dan
menjadi tren persalinan. Banyak yang merasakan manfaatnya. Selain mampu
mereduksi rasa sakit, persalinan di dalam kolam berisi air hangat juga membuat ibu
hamil memiliki tenaga lebih untuk mengejan. Beberapa penelitian bahkan
mengklaim bahwa metode melahirkan dalam air juga bermanfaat bagi bayi yang
akan dilahirkan. Berdasarkan laporan Waterbirth Internasional, metode ini
membutuhkan sebuah kolam bersalin khusus berisi air dengan suhu 95-100 derajat
Fahrenheit. Sangat disarankan menghindari penggunaan bathtubs atau kolam anak
kecil, karena sulit akan mempertahankan suhu yang tepat.25
Melahirkan di dalam air membantu ibu hamil merasa lebih rileks sehingga
dapat mengurangi rasa sakit saat persalinan, dalam rendaman air kulit akan
memiliki elastisitas lebih besar, sehingga memperkecil risiko robek pada jalan lahir
bayi. Melahirkan dalam air juga bermanfaat untuk bayi. Medium air memudahkan
transisi bayi dari rahim, berisi cairan ketuban, ke dunia luar. Pendukung teknik ini
mengatakan bahwa persalinan dalam air tak berbahaya.26
Bayi akan bernapas dalam air, karena dia tidak akan mulai menggunakan
paru-parunya sampai dia dibawa ke udara dalam 10 detik pertama setelah lahir. Ibu
akan merasa lebih relaks karena semua otot yang berkaitan dengan proses
persalinan menjadi elastis. Metode ini juga akan mempermudah proses mengejan,
sehingga rasa nyeri selama persalinan tidak terlalu dirasakan, di dalam air proses
pembukaan jalan lahir akan berjalan lebih cepat.27
Persalinan menggunakan Water birth bisa memungkinkan air kolam tertelan
oleh bayi sangat besar. Kondisi ini menyebabkan proses membutuhkan bantuan
dokter kebidanan dan kandungan, juga spesialis anak yang akan melakukan
pengecekan langsung saat bayi lahir., sehingga jika ada gangguan bisa langsung
terdeteksi dan diatasi. Hipotermia atau suhu tubuh terlalu rendah akan dialami ibu
jika proses melahirkan berlangsung lebih lama dari perperkiraan. Bayi berisiko
mengalami temperature shock jika suhu air tidak sama dengan suhu si ibu saat
melahirkan yaitu 37 derajat celcius, selain itu juga tidak dapat dilakukan oleh ibu
yang memiliki panggul kecil, sehingga harus melahirkan dengan bedah Caesar.28

25
Gilbert RE dan Spooner C, “Water Birth—A Near-Drowning Experience”,
American Academy of Pediatrics Journal, Vol.105, No.15, Maret 2002, 612-618.
26
Daniel G. Batton, Lillian R. Blackmondan David H. Adamkin, “Commentary
Underwater Births”, American Academy of Pediatrics Journal, Vol.115, No.5, Mei 2005,
1413-1414.
27
Daniel G. Batton, Lillian R. Blackmondan David H. Adamkin, “Commentary
Underwater Births”, American Academy of Pediatrics Journal, Vol.115, No.5, Mei 2005,
1413-1414.
28
Leyla Mollamahmutoğlu, Özlem Moraloğlu, Şebnem Özyer, Filiz Akın Su, Rana
Karayalçın, Necati Hançerlioğlu, Özlem Uzunlar dan Uğur Dilmen, “The Effects of
Immersion in Water on Labor, Birth and Newborn and Comparison With Epidural
Analgesia and Conventional Vaginal Delivery”, Journal of The Turkish-German
Gynecological Association, Vol.12, No.1 Maret 2012, 45–49.
7
Bila bayi beresiko sungsang lebih baik hindari melakukan persalinan di air.
Bila si ibu memiliki penyakit herpes, bisa beresiko menularkan penyakit tersebut
melalui mata, selaput lendir dan tenggorokan bayi, karena kuman herpes dapat
bertahan diair. Kolam plastik yang digunakan harus benar benar steril agar tidak
rentan terinfeksi kuman dan virus lainnya.29
Ketika bayi keluar dalam air, mungkin orang khawatir bayi akan tersedak,
namun, sebetulnya bila diingat prinsipnya, bayi hidup sembilan bulan dalam air
ketuban ibu, jadi begitu dia lahir keluar ke dalam kolam, sebetulnya dia lahir ke
lingkungan dengan kondisi yang hampir mirip dalam kandungan, yaitu ke dalam air
dengan suhu yang sama seperti halnya ketika dalam rahim.30
Ketika bayi keluar dalam air, saat itu bayi belum ada rangsang untuk
bernapas, setelah diangkat ke permukaan barulah terjadi perubahan, timbul
rangsangan untuk bernapas dan biarkan ia menangis,31 setelah stabil kondisi
pernapasannya, barulah digunting tali pusarnya. Mengingat melahirkan di air
membuat sirkulasi oksigen ke bayi lebih baik, maka ketika bayi lahir tampak kulit
yang lebih kemerahan. Artinya, oksigenisasi ke bayi lebih baik dan membuat paru-
parunya pun jadi lebih baik. Bayi juga tampak bersih tak banyak lemak di
tubuhnya, kemudian bayi dibersihkan dengan disedot sedikit dan dibersihkan tali
pusarnya.32
Persalinan dalam air dikhawatirkan memicu risiko pneumonia atau infeksi
pada otak, dan serangan kekurangan oksigen.Wanita dengan kondisi medis tertentu
atau kehamilan rumit harus menghindari melakukan proses melahirkan di dalam
air. Termasuk wanita dengan herpes, tekanan darah tinggi, wanita yang telah
mengalami pendarahan tak terduga selama perjalanan kehamilan, wanita yang
mengandung bayi kembar, dan ketika bayi dalam posisi sungsang. Melahirkan di
dalam air juga tidak direkomendasikan untuk wanita yang masuk ke persalinan
prematur.33

29
Maude RM dan Foureur MJ, “It's Beyond Water: Stories of Women's Experience
of Using Water for Labour and Birth”, Journal of The Australian College of The Midwives,
Vol.20, Issue 1, Maret 2007, 17-24.
30
M. F. Mottola1, H. M. Fitzgerald, N. C. Wilson dan A. W. Taylor, “Effect of
Water Temperature on Exercise-Induced Maternal Hyperthermia on Fetal Development in
Rats”, International Journal of Sports Medicine, Vol.14, No.5, Juli 1993, 248-251.
31
M. F. Mottola1, H. M. Fitzgerald, N. C. Wilson dan A. W. Taylor, “Effect of
Water Temperature on Exercise-Induced Maternal Hyperthermia on Fetal Development in
Rats”, International Journal of Sports Medicine, Vol.14, No.5, Juli 1993, 248-251.
32
Menakaya U, Albayati S, Vella E, Fenwick J dan Angstetra D, “A Retrospective
Comparison of Water Birth And Conventional Vaginal Birth Among Women Deemed to
Be Low Risk In A Secondary Level Hospital in Australia”, Elsevier Journal,Vol.26, Issue 2,
Juni 2013, 114–118.
33
Takuhito Nagai, Hisanori Sobajima, Mitsuji Iwasa, Toyonori Tsuzuki, Fumiaki
Kura, Junko Amemura-Maekawada dan Haruo Watanabe, “Neonatal Sudden Death Due to
Legionella Pneumonia Associated with Water Birth in a Domestic Spa Bath”, Journal of
Clinical Microbiology, Vol.41, No.5, Mei 2003, 2227–2229.
8
Berdasarkan permasalahan yang timbul terkait adanya mudharat dan
manfaat metode persalinan menggunakan Water birth, maka penelitian ini perlu
dilakukan untuk membuktikan bahwa secara ilmiah fakta dilapangan membuktikan
bahwa persalinan dengan metode Water birth memiliki manfaat yang lebih besar
dari pada efek samping yang ditimbulkan, sehingga hasil penelitian ini dapat
dijadikan bahan masukan kepada Majelis Ulama Indonesia dalam memberikan
fatwa pada metode persalinan Water birth.
B. Permasalahan
Permasalahan yang dibahas pada sub bab ini meliputi tiga bagian penting
yaitu, pertama mengidentifikasi permasalahan-permasalahan apa saja yang terjadi,
selanjutnya melakukan pembatasan masalah tersebut dan terakhir merumuskan
permasalahannya.
1. Identifikasi Masalah
Sampai saat ini, pro dan kontra terkait persalinan menggunakan Water
birthmasih menimbulkan permasalahan. Pada satu sisi metode Water birth
menimbulkan resiko dan mudharat namun di sisi lain dapat memberikan
kemanfaatan. Berdasarkan latar belakang masalah yang terjadi, maka terdapat
sejumlah masalah yang teridentifikasi. Masalah tersebut adalah sebagai berikut :
a. Sampai saat ini masih belum ada hukum persalinan menggunakan metode
Water birth
b. Persalinan Water birth merupakan metode baru yang masih menimbulkan
permasalahan terkait mudharat dan manfaatnya
c. Sebagian ahli medis menyatakan bahwa persalinan dengan metode Water birth
banyak menimbulkan kemudharatan yang lebih besar
d. Sebagian ahli medis menyatakan bahwa persalinan menggunakan metode Water
birth mempunyai kemanfaatan yang lebih besar
2. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah, apakah persalinan
menggunakan metode Water birthaman untuk ibu dan bayi? Apakah persalinan
menggunakan Water birth berbahaya untuk ibu dan bayi? Bagaimana perspektif
ahli medis dan Islam terkait penggunaan metode Water birth?
3. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi permasalahan diatas, maka penelitian ini terbatas
pada analisis lapangan terkait efek samping dan manfaat persalinan menggunakan
metode Water birth, sehingga dapat memberikan masukkan pada MUI terkait
hukum penggunaan metode Water birth secara ilmiah

9
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian adalah, mengetahui mudharat yang ditimbulkan dan
manfaatnya pada persalinan menggunakan metode Water birth dan memberikan
masukan pada MUI terkait penentuan hukum penggunaan Water birth dalam
persalinan. Manfaat penelitian ini adalah, menginformasikan kepada masyarakat
bahwa persalinan menggunakan metode Water birth lebih besar memberikan
kemanfaatan daripada efek samping yang ditimbulkan.
D. Penelitian Terdahulu yang Relevan
Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang relevan adalah sebagai berikut
:Penelitian terkait studi secara prospektif (analis medical record) persalinan
menggunakan metode Water birthpada pasien di rumah sakit New Zealand telah
dilakukan oleh Geissbuhler, V dan Eberhard, J pada tahun 2000 bertempat di
University of Auckland New Zealand.34
Penelitian tentang teknologi penggunaan persalinan dengan metode Water
birth yang dilakukan oleh Gilbert, R dan Tookey, P pada tahun 2013 di
laboratorium International Childbirth Education Association New York35dan
penelitian tentang pengurangan resiko nyeri pada persalinan menggunakan metode
Water birth yang dilakukan oleh Avery, M.D pada tahun 2013 bertempat di Oxford
University Inggris.36
Penelitian secara empiris lainnya yang telah dilakukan adalah tingkat
keberhasilan persalinan menggunakan metode Water birth yang dilakukan oleh
Harper, B. Pada tahun 2012 bertempat di Birmingham City University, 37 penelitian
resiko infeksi terhadap ibu dan bayi pada persalinan menggunakan metode Water
birth yang dilakukan oleh Rosanna A. Zanetti, Sibil Tschudin, Xiao Yan Zhong,
Wolfgang Holzgreve, Olav Lapaire dan Irene Hösli pada tahun 2006 di Women's
University Hospital Basel, Spitalstrasse Basel, Switzerland38dan penelitian
peninjauan keamanan persalinan menggunakan metode Water Birth yang dilakukan

34
Geissbuhler, V dan Eberhard, J, “Waterbirths: a comparative study. A prospective
study on more than 2000 waterbirths”, Journal of Midwives, Vol.15, No.06, Agustus 2000,
291–300.
35
Gilbert, R dan Tookey, “Water Labor and Water Birth”, Articel of International
Childbirth Education Association, Issue 36, Juli 2013, 1-18.
36
Avery, M.D, “Supporting a Physiologic Approach to Pregnancy and Birth: A
Practical Guide”, Obstetrics and Gynecology Journal, Vol.12, No.51, September 2013, 636-
651.
37
Harper, B, “In deep: Seven secrets of successful water-birth”, MIDIRS Midwifery
Journal, Vol.3, No.5, September 2012, 732-744.
38
A. Zanetti, Sibil Tschudin, Xiao Yan Zhong, Wolfgang Holzgreve, Olav Lapaire
dan Irene Hösli, “Maternal and neonatal infections and obstetrical outcome in water birth”,
European Journal of Obstetrics, Gynecology and Reproductive Biology, Vol.134, Issue 1,
Juli 2006, 37–43.
10
oleh Zimmermann R dan Huch A, Huch R pada tahun 1993 bertempat di National
Center for Biotechnology Amerika Serikat.39
Penelitian selanjutnya adalah fakta ilmiah persalinan menggunakan metode
Water birth yang dilakukan oleh Alderdice, F Henderson, J, E. E. Burns dan M.
Renfrew pada tahun 2014 bertempat di American College of Nurse Midwives
(ACNM) dan bekerjasama dengan the American Association of Birth Centers
(AABC) dan the Royal College of Midwives (RCM) Amerika Serikat.40
Penelitian resiko kontaminasi mikroba pada proses persalinan menggunakan
metode Water birth yang dilakukan oleh Zanetti-Dällenbach R, Lapaire O,
Maertens A, Frei R dan Holzgreve W, Hösli I pada tahun 2006 bertempat di The
science fund of the University Hospital Basel, Switzerland,41 penelitian resiko
kontaminasi oleh Pseudomonas Aeruginosa pada persalinan metode Water birth
yang dilakukan oleh Matthias Vochem, M.D, Manfred Vogt, M.D dan Gerd Döring
pada tahun 2001 bertempat di University of Tübingen, Tübingen, Jerman42dan
penelitian studi percontohan standar pergerakan pada pasien persalinan
menggunakan metode Water birth yang dilakukan oleh Stark MA, Rudell B dan
Haus G pada tahun 2008 bertempat di University of Glasgow bekerjasama dengan
the Association of Women’s Health, Obstetric and Neonatal Nurses Inggris.43
Penelitian secara empiris selanjutnya adalah teknik perlakuan tali pusar pada
proses persalinan menggunakan metode Water birth yang dilakukan oleh Schafer R
pada tahun 2014 bertempat di University of Wisconsin bekerjasaman dengan the
American College of Nurse-Midwives Amerika Serikat.44
Penelitian standar kolam atau wadah yang digunakan pada proses persalinan
menggunakan metode Water birth yang dilakukan oleh Rosevear SK, Fox R,
Marlow N dan Stirrat GM pada tahun 1993 bertempat di University Department of
Child Health, University Department of Obstetrics dan Gynaecology, St Michael's

39
Zimmermann R dan Huch A, Huch R, “Water birth--is it safe?”, Journal of
National Center for Biotechnology, Vol.12, No.53, Maret 1993, 732-745.
40
Alderdice, F Henderson, J, E. E. Burns dan M. Renfrew, “The Evidence on
Waterbirth”, International journal of gynaecology and obstetrics: the official organ of the
International Federation of Gynaecology and Obstetrics, Vol.23, No.98, Juli 2014, 54-55.
41
R. Zanetti-Dällenbach , O. Lapaire , A. Maertens , R. Frei dan W. Holzgreve , I.
Hösli , “Water birth: is the water an additional reservoir for group B streptococcus?”,
Archives of Gynecology and Obstetrics, Vol.273, Issue 4, Januari 2006, 236-238.
42
Matthias Vochem, M.D, Manfred Vogt, M.D dan Gerd Döring, “Sepsis in a
Newborn Due to Pseudomonas aeruginosa from a Contaminated Tub Bath”, The New
England Journal of Medicine, Vol.83, Issue 345, Agustus 2001, 378-379.
43
Stark MA, Rudell B dan Haus G, “Observing Position and Movements in
Hydrotherapy: A Pilot Study”, Journal of Obstetric, Gynecologic, and Neonatal Nursing,
Vol.37, Issue 1, Januari 2008, 116–122.
44
R. Schafer , “Umbilical cord avulsion in waterbirth”, Journal of Midwifery and
Women’s Health, Vol.59, Issue 1, Februari 2014, 91–94.
11
Hospital, Bristol United Kingdom,45 penelitian terkait analisis resiko infeksi pada
bayi pasca persalinan menggunakan metode Water birth yang dilakukan oleh J.
Rawal, A. Shah, F. Stirk dan S. Mehtar pada tahun 1994 bertempat di University
of Colorado Boulder Amerika Serikat.46
Penelitian analisis dampak resiko yang terjadi pada persalinan menggunakan
metode Water birth yang dilakukan oleh Pinette MG1, Wax J dan Wilson E pada
tahun 2004 bertempat di Division of Maternal-Fetal Medicine, Department of
Obstetrics and Gynecology, Maine Medical Center, Portland, Me USA,47
penelitian dampak resiko kontaminasi Pseudomonas Otitis yang dilakukan oleh
Parker PC dan Boles RG pada tahun 1997 bertempat di American Academy of
Pediatrics, Northwest bekerjasama dengan Elon University North Carolina48
Penelitian lainnya yaitu terkait persalinan menggunakan metode
Waterbirthyang telah dilakukan adalah, analisis keberhasilan penggunaan metode
Water birth pada persalinan yang dilakukan oleh Elizabeth Nutter, Shaunette
Meyer, Jenna Shaw-Battista dan Amy Marowitz pada tahun 2014 bertempat di
American College of Nurse-Midwives Amerika Serikat,49 penelitian survei tingkat
pengawasan tenaga medis pada proses persalinan menggunakan metode Water
birth yang dilakukan oleh Gilbert, Ruth E dan Tookey pada tahun 1999 bertempat
di University College London Inggris.50
Penelitian studi perbandingan persalinan menggunakan metode Water birth
dan secara normal yang dilakukan oleh Joanne Woodward1 dan Susan M. Kelly
pada tahun 2004 bertempat di University of Cambridge Inggris,51 penelitian studi
perbandingan rentang waktu pada persalinan metode Waterbirth dan normal yang
dilakukan oleh Soheila Akbari Torkamani, Farahnaz Kangani dan Fatemeh Janani
pada tahun 2010 bertempat di Obstetrics and Gynecology Department, Lorestan

45
SK. Rosevear , R. Fox , N. Marlow dan GM. Stirrat , “Birthing pools and the
fetus”, Journal of Obstetric, Gynecologic, and Neonatal Nursing, Vol.342, No.8878,
Oktober 1993, 1048–1049.
46
J. Rawal, A. Shah, F. Stirk dan S. Mehtar, “Water birth and infection in babies”,
National Center for Biotechnology Journal, Vol.309, Issue 6953, Agustus 1994, 511-520.
47
Pinette MG1, Wax J dan Wilson E, “The risks of underwater birth”, American
Journal of Obstetrics and Gynecology, Vol.190, Issue 5, Mei 2004, 1211-1215.
48
Parker PC dan Boles RG, “Pseudomonas Otitis Media and Bacteremia Following
a Water Birth”, Journal American Academy of Pediatrics, Vol.99, No.4, April 1997, 653 -
654.
49
Elizabeth Nutter, Shaunette Meyer, Jenna Shaw-Battista dan Amy Marowitz,
“Waterbirth: An Integrative Analysis of Peer-Reviewed Literature”, Journal of Midwifery
and Women’s Health, Vol.59, Issue 3, Juni 2014, 286–319.
50
Gilbert, Ruth E dan Tookey, “Perinatal mortality and morbidity among babies
delivered in water: surveillance study and postal survey”, British Medical Journal, Vol.319,
No.821, Agustus 1999, 483-487.
51
Joanne Woodward1 dan Susan M. Kelly, “A pilot study for a randomised
controlled trial of waterbirth versus land birth”, An International Journal of Obstetrics and
Gynaecology, Vol.111, Issue 6, Juni 2004, 537–545.
12
University of Medical Sciences, Lorestan, Iran dan Departement of Midwifery,
Lorestan University of Medical Sciences, Lorestan, Iran.52
Penelitian kajian infeksi adenovirus pada pasca persalinan menggunakan
metode Water birth yang dilakukan oleh Stacey L. Soileau1, Eileen Schneider, D.
Erdman, Xiaoyan Lu, William D. Ryan dan Ryan M. Mc Adams pada tahun 2013
bertempat di University of Edinburgh Inggris53 dan penelitian pengamatan
pengaturan posisi pada proses persalinan menggunakan metode Water birth yang
dilakukan oleh Mary Ann Stark, Barb Rudell dan George Haus pada tahun 2008
bertempat di University of Bristol bekerjasama dengan the Association of
Women’s Health, Obstetric and Neonatal Nurses Inggris.54
Penelitian secara normatif lainnya adalah kajian tingkat resiko infeksi
mikroba pada proses persalinan menggunakan metode Water birth yang dilakukan
oleh Thoeni A, Zech N, Moroder L dan Ploner F pada tahun 2009 bertempat di
Department of Gynaecology and Obstetrics, Vipiteno Sterzing, Italy, Central
Biological Laboratory, Environmental Agency, Bolzano/Bozen, Italy dan Hospital
Direction, Vipiteno/Sterzing, Italia.55
Penelitian studi terkait pengalaman wanita terhadap proses persalinan
menggunakan Water birth yang dilakukan oleh Richmond H pada tahun 2003
bertempat di University of Colorado Boulder Amerika Serikat56 dan penelitian
analisis pengaruh ekonomi terhadap tingkat penggunaan persalinan dengan metode
Water birth yang dilakukan oleh Pagano E, De Rota B, Ferrando A, Petrinco M,
Merletti F dan Gregori D pada tahun 2010 bertempat di Harvard University,
Massachusetts Amerika Serikat.57
Penelitian selanjutnya secara retrospektif terkait dampak resiko alat kelamin
pasca persalinan menggunakan metode Water birth yang dilakukan oleh Otigbah

52
Soheila Akbari Torkamani, Farahnaz Kangani dan Fatemeh Janani, “The Effects
Of Delivery In Wateron Duration Of Delivery And Pain Compared With Normal Delivery”,
Pak J Med Journal, Vol.2, No.3, September 2010, 551-555.
53
Stacey L. Soileau1, Eileen Schneider, D. Erdman, Xiaoyan Lu, William D. Ryan
dan Ryan M. Mc Adams, “Case report: Severe disseminated adenovirus infection in a
neonate following water birth delivery”, Journal of Medical Virology, Vol.85, Issue 4, April
2013, 667–669.
54
Mary Ann Stark, Barb Rudell dan George Haus, “Observing Position and
Movements in Hydrotherapy: A Pilot Study”, Journal of Obstetric, Gynecologic and
Neonatal Nursing, Vol.37, Issue 1, Februari 2008, 116–122.
55
Thoeni A, Zech N, Moroder L dan Ploner F, “Review of 1600 water births. Does
water birth increase the risk of neonatal infection?”, The Journal of Maternal-Fetal and
Neonatal Medicine, Vol.17, Issue 5, Agustus 2009, 980-995.
56
Richmond H, “Women's experience of waterbirth”, National Center for
Biotechnology Journal, Vol.6, Issue 3, Maret 2003, 26-31.
57
Pagano E, De Rota B, Ferrando A, Petrinco M, Merletti F dan Gregori D, “An
economic evaluation of water birth: the cost-effectiveness of mother well-being”, National
Center for Biotechnology Journal, Vol.916, Cet.9, Oktober 2010, 1278-1288.
13
CM, Dhanjal MK, Harmsworth G dan Chard T pada tahun 2000 bertempat di
University of Birmingham Amerika Serikat,58
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka perbedaan penelitian ini
dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya adalah, penulis belum
mendapatkan adanya penelitian empiristerkait efek samping dan manfaat
persalinan menggunakan metode Water birth dan analisis secara normatif melalui
pendekatan perspektif ahli medis dan Islam.
E. Metodologi Penelitian
Pada sub bab metodologi penelitian menjelaskan tentang desain penelitian
yang dilakukan, dilanjutkan dengan populasi dan sampel, kriteria inklusi dan
eksklusi sampel yang diteliti, sumber data primer dan skunder, beserta tempat
penelitian.
1. Disain Penelitian
Penelitian ini bersifat Deskriptif Analitik, dilakukan dengan cara
menganalisis kondisi kesehatan pasien ibu dan anak, berupa kesehatan jasmani
pasien yaitu tensi (mm/hg), nadi (x/menit), suhu (oC), pernafasan (x/menit), tinggi
fundus uteri, kontraksi uterus, kandung kemih, riwayat pendarahan dan kesimpulan
yaitu keadaan umum (baik/sedang/buruk).59Sebagai data pendukung maka
dilakukan wawancara terhadap sampel yang akan diuji.
2. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah,pasienMuslimah kelas menengah yang
melakukan persalinan menggunakan metode Water birth di Home Waterbirth bidan
Leni Tangerang. Pemilihan populasi dari tempat tersebut didasarkan bahwa tempat
tersebut memiliki standar oprasional yang lebih baik daripada tempat-tempat
lainnya yang berada di kabupaten Tangerang daerah tempat tinggal peneliti.
Pemilihan daerah tersebut juga didasarkan dari pertimbangan kedekatan jarak
peneliti menuju tempat dan perhitungan ekonomi.60
Jenis Metode Penelitian Mixedyaitu kombinasi antara penelitian Kualitatif
dan Kuantitatif.Besaran sampel yang akan diuji dalam penelitian ini diambil
melalui metode “Probability Sampling”yaitu, teknik sampling untuk memberikan
peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota
sampel.61 Pemilihan metode ini berdasarkan pada prioritas pertama dari segi biaya
akan menjadi lebih murah, dari segi waktu akan lebih cepat, sehingga hasilnya up

58
Otigbah CM, Dhanjal MK, Harmsworth G dan Chard T, “A retrospective
comparison of water births and conventional vaginal deliveries”, American Journal of
Obstetrics and Gynecology, Vol.112, Issue 9, April 2000, 876-889.
59
Ikatan Bidan Indonesia, Panduan Lengkap Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Normal
(Jakarta: IBI Publishing, November 2000), 24.
60
Evilla, Consuelo G, Research Methods (Manila : Rex Printing CompaKny, 2007),
cet.VII, 56.
61
Ary D.J.L.C. Dan Razaveis. A, Introduction To Research (New York : Holt
Rinehart, Juli 1992), Cet.V, 59.
14
to date, dari segi tenaga akan lebih hemat, selain itu juga variabel yang diteliti
dapat lebih banyak dan mendalam, sehingga kedalaman serta ketepatan informasi
akan lebih baik. Walaupun hanya menggunakan sebagian saja dari subjek atau
objek penelitian, tetapi hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah.62
Berdasarkan pertimbangan penarikan sampel di atas, maka sampel pada
pengujian ini lebih spesifiknya di ambil dengan cara “Simple Random Sample”
yaitu dengan membuat tabel angka acak (Table of Random Numbers)63 dari jumlah
populasi yaitu 22pasien yang terdapat dari Home Water birth bidan Leni
Tangerang. Semuanya berkas medical record pasien tersebut diberi label dan
dimasukkan kedalam tabel untuk kemudian peneliti menunjuk atau mencoblos
kolom yang dipilih yang didasarkan pada kelipatan yang telah ditentukan yaitu
kelipatan lima. Kolom yang berada diposisi kelipatan lima selanjutnya digunakan
sebagai sampel pada penelitian ini, begitu juga seterusnya sehingga didapatkan
total sampel keseluruhannya yaitu berjumlah 11 sampel.
Berdasarkan teknik pengambilan sampel yang telah dilakukan, maka sampel
uji yang dipilih diberi identitas sebagai berikut :
2.A. Tabel Identitas Populasi

WB1 WB2 WB3 WB4 WB5 WB6 WB7 WB8

WB9 WB10 WB11 WB12 WB13 WB14 WB15 WB16

WB17 WB18 WB19 WB20 WB21 WB22

Keterangan :

Kolom Putih Populasi yang tidak terpilih menjadi sampel

Kolom Hitam Populasi yang terpilih menjadi sampel uji

Berdasarkan tabel di atas dapat ditarik kesimpulan bahwasanya jumlah


sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 11 sampel, untuk
mempermudah identifikasi pelabelan maka dibuatlah identitas sampel sebagai
berikut :

62
Gee, James Paul, An Introduction To Discourse Analysis, Theory And Method
(London : Routledge, September 2005), Cet.IV, 66-67.
63
Ary D.J.L.C. dan Razaveis. A, Introduction to Research (New York : Holt
Rinehart, Juli 1992), cet.V, 50.
15
2.B. Tabel Identitas Sampel Uji

WB1 WB2 WB3 WB4 WB5 WB6 WB7 WB8

WB9 WB10 WB11

3. Kriteria Inklusi dan Eksklusi


Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah:
a. Pasien persalinan menggunakan metode Water birth
b. Ibu hamil risiko rendah
c. Ibu hamil tidak mengalami infeksi vagina, saluran kencing, dan kulit
d. Tanda vital ibu dalam batas normal, dan CTG bayi normal (baseline,
variabilitas, dan ada akselerasi)
e. Pasien setuju mengikuti instruksi penolong, termasuk keluar dari kolam tempat
berendam jika diperlukan.(Informed Consent)
Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah:
a. Pasien persalinan tidak menggunakan water birth
b. Kondisi yang memerlukan monitoring terus menerus.

4. Sumber Data
Sumber data primer dalam penelitian ini adalah medical record pasien
persalinan menggunakan metode Water Birth yang terdapat di Home Water birth
Bidan Leni.Medical record yang berisi pemeriksaan pasien persalinan yang terdiri
dari tanda-tanda vital pasien, dan hasil pemeriksaan yang dicatat dalam partograf
dan hasil wawancara dengan pasien dan ahli agama serta ahli medis. Sumber data
sekunder adalah buku-buku standar Water Birth yaitu Water Birth yang disusun
oleh Birth Pool Organizations (2010). Choosing Waterbirth: Reclaiming the Sacred
Power of Birth yang disusun oleh tim International Confederation of Midwives
(2008). Waterbirth; an Attitude to Care yang disusun oleh American Health Care
Association (2013). The Water Birth Book yang disusun oleh Community Health
Care Clinic of Canada (2013). Buku Water birth yang disusun oleh Association of
Certified Professional Midwives (2010). Water birth: A Midwife's Perspective
yang disusun oleh tim Gnekologi University of California (2007). Buku Birth Your
Way: Choosing Birth at Home or in a Birth Center yang disusun oleh Royal
College of Obstetricians and Gynaecologists (2008). Water birth yang disusun oleh
American Congress of Obstetricians and Gynecologists (2009). Water birth yang
disusun oleh The Society of Obstetricians and Gynaecologists of Canada (2013).
Water birth Unplugged: Proceedings of the First International Water birth
Conference yang disusun oleh International Federation of Gynaecology and
Obstetrics (2011). Waterbirth yang disusun oleh European Society of Gynecology
(2008). Waterbirth: A Gentle Beginning yang disusun oleh Gynaecologic
Oncology Society (2009). Wawancara dengan pasien, ahli agama dan medis
16
5. Analisis Data
Data yang diperoleh dari penelitian lapangan untuk alat ukur kesehatan ibu
adalah kesehatan jasmani pasien adalah tensi (mm/hg), nadi (x/menit), suhu (oC),
pernafasan (x/menit), tinggi fundus uteri, kontraksi uterus, kandung kemih, riwayat
pendarahan dan kesimpulan yaitu keadaan umum (baik/sedang/buruk).64Sedangkan
alat ukur kesehatan bayi adalah berat badan (normal atau tidak), panjang badan,
keadaan fisik, kelengkapan dan fungsi organ dari kepala sampai ujung kaki. Data-
data yang diperoleh tersebut selanjutnya di analisis dengan cara membandingkan
dengan parameter-parameter seharusnya yang menunjukkan kenormalan pada
proses persalinan baik pada ibu dan anak. Data pendukung berupa hasil wawancara
digunakan untuk memastikan data primer yang diperoleh dan sebagai penguat
keakuratan data yang berasal dari medical record tersebut.
6. Tempat Penelitian
Penelitian bertempat di Home Water birth Bidan Leni bekerjasama dengan
Klinik Praktek Bidan Mandiri Sulastri Tangerang Banten.
F. Sistematika Penulisan
Uraian dalam tesis ini dibagi kedalam lima bab, tiap-tiap bab dibagi lagi
kedalam beberapa sub bab pokok bahasan, bab pertama membahas latar belakang,
perumusan masalah, tujuan dan manfaat, penelitian terdahulu yang relevan,
perdebatan akademik, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
Bab kedua akan membahas tentang persalinan menggunakan metode Water
birth dikalangan muslim menengah, pembahasan pertama dimulai dengan
fenomena water birth di kalangan muslimah. Kedua membahas tentang peran bidan
dalam menangani persoalanWater birth. Pembahasan ketiga adalah Water birth
dikalangan masyarakat muslim.
Pada bab ketiga akan membahas tentang analisis kesehatan ibu pada
persalinan menggunakan metode Water birth. Pembahasan pertama dimulai dengan
analisis kondisi kesehatan pasien pada proses persalinan, pemantauan persalinan
pasien kala IV dan kedua tentang identifikasi penggunaan air pada metode Water
birth, ketiga wawancara ulama dan ahli medis terkait penggunaan Water birth.
Pada bab keempat pembahasannya adalah tentang analisa kondisi kesehatan
bayi pada persalinan Water birth, kedua tentang pandangan islam terkait kesehatan
anak. Bab kelima yaitu kesimpulan dan saran.

64
Ikatan Bidan Indonesia, Panduan Lengkap Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Normal
(Jakarta: IBI Publishing, November 2000), 24.
17

Anda mungkin juga menyukai