METEOROLOGI
LAUT METEOROLOGI LAUT
Evaporimeter tipe pyche . Biasanya alat ini ditempatkan di dalam sangkar cuaca,
sedangkan tipe yang lain diletakkan di luar sangkar. Atmometer tipe Piche memiliki
konstruksi yang sederhana karena mudah penggunaan dan pengamatannya. Cara penggunaan
dan pengamatannya ialah: mula-mula tabung diisi dengan air aquades, kemudian ditutup
dengan kertas saring dengan bantuan ring penjepit yang dibentuk sedemikian rupa,
kemudiandiletakkan pada tiang penggantung. Pengamatan dilakukan pada permukaan air di
dalam tabung yang berskala (cc). Proses penguapan terjadi pada dua permukaan kertas saring
dan berlangsung terus menerus sampai persediaan air di dalam habis. Besarnya penguapan
dapat diketahui dari penyusutan air dalam tabung pada waktu pengamatan berikutnya.
Pengukuran air yang hilang melalui penguapan (evaporasi) perlu diukur untuk
mengetahui keadaan kesetimbangan air antara yang didapat melalui curah hujan dan air yang
hilang melalui evaporasi. Evaporasi yang diukur dengan panci ini dipengaruhi oleh radiasi
surya yang datang, kelembapan udara, suhu udara dan besarnya angin pada tempat
pengukuran. Ada dua macam peralatan pengukur tinggi muka air dalam panci.
Pertama alat ukur micrometer pancing dan yang kedua alat ukur ujung paku yang
dipasang tetap (fixed point). Kesalahan yang besar dari pengukuran evaporasi terletak pada
tinggi air dalam panci. Oleh sebab itu muka air selamanya harus dikembalikan pada tinggi
semula yaitu 5 cm di bawah bibir panci. Makin rendah muka air dalam panci, makin rendah
pula terjadinya penguapan. Kejernihan air dalam panci perlu diperhatikan. Air yang keruh,
evaporasi yang terukur akan rendah pula. Usahakan air jangan sampai berlumut. Tinggi air
diukur dengan satuan mm.
Sekeliling panci harus ditumbuhi rumput pendek. Permukaan tanah yang terbuka atau
gundul menyebabkan evaporasi yang terukur tinggi (efek oase). Pasanglah alat pada tempat
yang terbuka tidak terhalang oleh benda-benda lain dan berada di tengah-tengah lapang
rumput dari stasiun klimatologi.
2.2.3 Thermometer
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun
perubahan suhu. Istilah termometer berasal dari bahasa Latin thermo yang berarti panas dan
meter yang berarti untuk mengukur. Prinsip kerja termometer ada bermacam-macam, yang
paling umum digunakan adalah termometer air raksa. Thermometer yang terdapat di BMKG
Karang Ploso ada empat macam, yaitu thermometer bola kering dan thermometer bola basah
serta thermometer maksimum dan minimum namun dalam praktikum ini kita akan
mempelajari thermometer maksimum dan minimum.
Termometer Maksimum Ciri khas dari termometer ini adalah terdapat penyempitan
pada pipa kapiler di dekat reservoir. Air raksa dapat melalui bagian yang sempit ini pada suhu
naik dan pada suhu turun air raksa tak bisa kembali ke reservoir, sehingga air raksa tetap
berada posisi sama dengan suhu tertinggi. Setelah dibaca posisi ujung air raksa tertinggi, air
raksa dapat dikembalikan ke reservoir dengan perlakuan khusus (diayun-ayunkan).
Termometer maksimum diletakkan pada posisi hampir miring, agar mudah terjadi pemuaian .
Pengamatan sekali dalam 24 jam.
Temperatur bola kering adalah suhu yang ditunjukkan bulb biasa dengan bulb dalam
keadaan kering. Satuan untuk suhu ini biasa dalam Celcius, Kelvin, dan Fahrenheit.
Termometer menggunakan prinsip pemuaian zat cair dalam thermometer. Jika kita ingin
mengukur suhu udara dengan thermometer biasa maka terjadi perpindahan kalor dari
udara ke bulb thermometer. Karena mendapatkan kalor maka zat cair (misalkan: air
raksa) yang ada di dalam thermometer mengalami pemuaian sehingga tinggi air raksa
tersebut naik. Kenaikan ketinggian cairan ini yang di konversika dengan satuan suhu.
Anemometer adalah alat pengukur kecepatan angin yang banyak dipakai dalam
Penakar hujan Otomatis type Hellman adalah penakar hujan yang dapat mencatat
sendiri, badannya berbentuk silinder, luas permukaan corong penakarnya 200 Cm 2, tingginya
antara 100 sampai dengan 120 Cm. Jika pintu penakar hujan dalam keadaan terbuka, maka
bagian dalamnya akan terlihat seperti gambar terlampir.
Prinsip kerja alat jika hujan turun, air hujan akan masuk kedalam tabung yang
berpelampung melalui corongnya, air yang masuk kedalam tabung mengakibatkan
pelampung beserta tangkainya terangkat (naik keatas). Pada tangkai pelampung terdapat
tangkai pena yang bergerak mengikuti tangkai pelampung, gerakan pena akan menggores
pias yang diletakkan/digulung pada silinder jam yang dapat berputar dengan sendirinya.
Penunjukkan pena pada pias sesuai dengan jumlah volume air yang masuk ke dalam tabung,
apabila pena telah menunjuk angka 10 mm. maka air dalam tabung akan keluar melalui gelas
siphon yang bentuknya melengkung. Seiring dengan keluarnya air maka pelampung akan
turun, dan dengan turunnya pelampung tangkai penapun akan bergerak turun sambil
Prinsip alat adalah pembakaran pias. Panjang pias yang terbakar dinyatakan dalam
AWS (Automatic Weather Stations) merupakan suatu peralatan atau sistem terpadu
yang di disain untuk pengumpulan data cuaca secara otomatis serta di proses agar
pengamatan menjadi lebih mudah. AWS ini umumnya dilengkapi dengan sensor, RTU
(Remote Terminal Unit), Komputer, unit LED Display dan bagian-bagian lainnya.
Sensor-sensor yang digunakan meliputi sensor temperatur, arah dan kecepatan angin,
kelembaban, presipitasi, tekanan udara, pyranometer, net radiometer. AWS (Automatic
Weather System), ditempatkan di PLTU dan pengiriman cuaca menggunakan sandi.
2.2.8 Thermohigrograf
Termohigrograf sering disebut juga dengan higrotermograf. Alat ini merupakan alat
gabungan antara termograf dan higrograf dan dilengkapi dengan diagram yang sama. Fungsi
dari termohigrograf sendiri adalah untuk merekam suhu dan kelembapan atmosfer dalam
waktu yang berdekatan. Termohigrograf menggunakan prinsip dengan sensor rambut untuk
mengukur kelembapan udara dan menggunakan bimetal untuk sensor suhu udara. Alat ini
diletakkan pada ketinggian 150 cm. Kedua sensor dihubungkan secara mekanis ke jarum
penunjuk yang merupakan pena penulis di atas kertas pias yang berputar menurut waktu. Alat
dapat mencatat suhu dan kelembapan setiap waktu secara otomatis pada pias. Dimana kertas
pias bagian atas untuk mencatat suhu dan kertas pias bagian bawah untuk mencatat RH.
Melalui suatu koreksi dengan psikrometer kelembapan udara dari saat ke saat tertentu.
Pengambilan data dilakukan setiap seminggu sekali.
Prinsip alat adalah menangkap radiasi pada benda berbentuk bola sensor. Panas yang
timbul akan menguapkan zat cair dalam bola hitam. Ruang uap zat cair berhubungan dengan
tabung kondensasi. Uap zat cair yang timbul akan dikondensasi dalam tabung berbentuk
buret yang berskala. Banyaknya air kondensasi sebanding dengan radiasi surya diterima oleh
sensor dalam sehari. Pengukuran dilakukan sekali dalam sehari. Pengukuran dilakukan sekali
dalam 24 jam yaitu pada pagi hari dibandingkan dengan alat yang pertama hasilnya lebih
kasar.
Tiga Bagian- bagian utama Gun Bellani :
a) Bola bulat hitam berisikan air dan dihubungkan dengan tabung buret
b) Silinder pelindung
c) Skala pengamatan
Awan sirus berwarna putih tipis pada siang hari dan mengkilat karena banyak
mengandung kristal es. Awan sirus sering berwarna merah atau kuning cerah
menjelang dan saat matahari terbit atau setelah matahari terbenam.
b. Sirokumulus
c. Sirostatus
Awan sirostatus berwarna putih tipis dan tampak seperti tirai kelambu yang
sangat halus. Oleh karena itu , Awan sirostatus dapat membuat langit kelihatan seperti
susu atau memperlihatkan susunan berserat. Jika terkena sinar matahari awan
sirostatus akan menimbulkan bayangan di tanah.
2.3.2 Kelompok Awan Sedang
Ketinggian awan mencapai 2 - 6 km, Ditandai dengan kata Alto.
a. Altokumulus
Awan altokumulus berwarna putih atau kelabu dan tampak seperti gumpalan
kapas pipih. Altokumulus terdiri dari tetes air, tetapi pada suhu yang sangat rendah
dapat berbentuk kristal es. Altokumulus dapat membentuk suatu lapisan yang seragam
dan cukup luas.
b. Altostratus
b. Stratus
c. Nimbostratus
Awan nimbustratus merupakan lapisan awan rendah berwarna abu - abu gelap,
tidak berbentuk dan terlihat basah. Karena berwarna gelap dan tebal, cahaya matahari
tidak terlihat saat menembus awan nimbostratus. Pada cuaca yang buruk, suatu
lapisan nimbostratus dapat bergabung dengan awan rendah yang berada di bawahnya.
b. Kumulonimbus
2.4 Angin
Angin merupakan massa udara yang bergerak secara horizontal maupun vertikal yang
diebabkan oleh adanya perbedaan tekanan udara. Perbedaan tekanan udara ini disebabkan
oleh suhu dan ketinggian suatu daerah. Sehingga angin dapat dikatakan bergerak dari tekanan
yang tinggi ke tekanan yang rendah.
Dari pergerakkan angin tersebut, terjadilah berbagai macam angin. Berikut macam-
macam angin :
2.5 Suhu
Suhu adalah besaran yang dinyatakan dalam derajat (0) terhadap panas atau dingin
suatu benda atau zat. Sedangkan suhu permukaan laut (SPL) adalah Parameter Oseanografi
yang mengukur derajat panas dingin di permukaan laut. Berikut adalah pengaruh SPL pada
lautan :
1. Mempengaruhi massa air laut
2. Memperngaruhi Aktivitas metabolisme organisme perairan
3. Indikator fenomena perairan
Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi SPL, yaitu :
1. Kedalaman
2. Intensitas Cahaya Matahari
3. Presipitasi dan Evaporasi
4. Angin dan sirkulasi udara
Beberapa manfaat suhu pada lautan seperti mengetahui dan menganalisis daerah
penangkapan ikan, mengetahui fenomena disuatu peariran, dan lain-lain.
Gambar 1. Google
Gambar 2. Registrasi
Setelah diisi maka klik register dan akan dikirim lewat email verifikasi kode paswordnya
untuk log in
Gambar 5. Pengambilan dataset
Selanjutnya pilih ERA-Interim (1979 – present) untuk memilih data angin yang diperlukan.
Kemudian klik komponen komponen yang ada pada ecmwf meliputi tanggal, tahun, u 10 (
arah ) dan v 10 ( kecepatan ) selanjutnya pilih 1 pada Select ensemble number. Kemudian
pada bagian paling bawah klik Retrieve NetCDF.
Gambar 9. Pilihan Wilayah
Kemudian pilih area Indonesia dan pilih Grid : 0.125 x 0.125 Retrieve now.
Klik zoom into map dan arahkan kotak merah pada tempat yang ingin
diolah datanya Ocean Meteorology 2017/2018
Arahkan pada wilayah jawa timur, kemudian klik finish
Kemudian akan muncul tampilan seperti ini. arahkan titik merah pada
koordinat wilayah yang ingin diolah datanya
Buka data yang sudah dirubah ke format .txt tadi. Selanjutnya akan keluar data secara
keseluruhan dari ecmwf.
3.1.4. WRPLOT
Instal terlebih dahulu komputer anda dengan perangkat lunak WRPLOT. Perangkat
lunak ini dapat anda unduh secara gratis dari alamat web berikut :
http://www.weblakes.com/products/wrplot/index.html
Setelah diinstal, selanjutnya buka perangkat lunak WRPLOT tersebut, sehingga akan
muncul tampilan seperti yang disajikan pada Gambar 1.
Kemudian klik Specify File lalu masukan data yang akan diolah kemudian klik open.
Gambar 4. Tampilan pada WRPLOT setelah pemilihan data dari Excel
Isikan huruf pada kolom Excel Column Name berdasarkan kolom ke beberapa pada
file Excel. Missal, kolom Year pada Excel berada pada kolom A maka isikan huruf A
pada kolom Excel Column Name di WRPLOT, dan seterusnya hingga kolom terisi.
Setelah semua kolom terisi klik Improt.
Setelah file Samson disimpan kemudian klik Add File kemudian masukan file Samson
yang telah disimpan seperti gambar diatas kemudian klik Open.
3.2.2. Seadas
Setelah Seadas terbuka silahkan Open folder SST yang akan diolah
Setelah file terpilih dan di sebelah kiri muncul menu,silahkan klik 2 kali pada “sst”
dan muncul gambar seperti di atas.
Gambar 14. Menentukan koordinat
Kemudian silahkan Klik crop a file spatially untuk memasukkan koordinat X dan
Koordinat Y nya. Dan akan muncul seperti gambar di atas.
Setelah memasukkan koordinat akan muncul seperti gambar di atas. Kemudian klik rectangle
drawing tool.
Gambar 16. Geometry
Setelah itu silahkan di blok semuanya dengan rectangle,lalu di klik geometry dan di klik
kanan pada peta lalu dipilih export file mask dan kemudian simpan data.
Kemudian Buka Microsoft excel. Lalu buka folder SST bulan Juli yang terakhir
diolah di seadas. Hingga muncul gambar seperti diatas.
Gambar 18. Buka Ms. excel
Kemudian akan mucul gambar seperti di atas silahkan pilih next-next dan kemudian
finish.
Setelah itu akan muncul seperti diatas,dan siahkan hapus data selain
Longitude,latitude,sst.
Gambar 20. Masukan data Longitude dan Latitude
Setelah itu lalu di Buka excel baru lagi dan silahkan masukkan data Longitude
Latitude dan data sstselama 3 bulan. Kemudian Jangan lupa untuk di rata-rata Untuk
data sstnya dengan formula Average. Kemudian silahkan Save data nya.
Untuk selanjutnya silahkan membuka software ODV. Dan kemudian buka file yang
terakhir di excel,setelah itu akan muncul gambar seperti di atas.
Gambar 22. Data Collection
Setalah itu akan mucul data collection properties lalu dipilih ocean untuk data field
nya, dipilih profiles untuk data type nya yang terakhir dipilih dummy untuk primary
variable.
Setelah itu akan muncul gambar peta seperti di atas. Lalu silahkan klik kanan pada
titik merah lalu klik zoom.
Setelah itu klik view lalu pilih template vies dan pilih data F12 Seperti gambar diatas.
Gambar 25. Suhu maximum dan minimum
Setelah itu klik kanan pada peta lalu pilih properties .Ganti Suhu maksimum dan
minimum kemudian property window diganti diva gridding.
Setelah itu akan muncul seperti gambar di atas. Lalu save as.
DAFTAR PUSTAKA
Air Weather Service, 1990. “The Use of the Skew T, Log P Diagram in Analysis and
Forcasting”. Scott Air Force Base, Illinois. USA.
Anna Szczucinsnka.2007. Measurements of selected water balance components in Ebbaelva
catchments, Svalbard – pilot study. Vol. 5: 51–54. Adam Mickiewicz University
:Poland.
Arifin, dkk. 2010. Modul Praktikum Klimatologi, Fakultas Pertanian UniversitasBrawijaya.
Bird, John. 2012. Science Engineering. London: Routledge
BMG. 2006. Peraturan Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika tentang Tata Cara Tetap
Pelaksanaan Pengamatan dan Pelaporan Data Iklim dan Agroklimat. Badan
Meteorologi dan Geofisika : Jakarta.
BMG. 2006. Tata Cara Tetap Pelaksanaan Pengamatan dan Pelaporan Data Iklim dan
Agroklimat. Badan Meteorologi Geofisika : Jakarta.
BMKG Karangploso. 2015. Sejarah Singkat Stasiun Klimatologi Karangploso.
http://karangploso.jatim.bmkg.go.id. Diakses pada tanggal 2 Desember 2015 Pukul
00.15 WIB
Cahya Swastika Populasi, Pariabti Palloan, Nasrul Ihsan.2012.Studi Tentang Komparasi Data
Tekanan UdaraPada Barometer Digitaldan Automatic Weather Sistem (AWOS) di
Stasiun Meteorologi HASANUDDIN MAKASSAR. Universitas Negeri Makassar
:Makassar.
Toruan, Kanton Lumban. 2009. Automatic Weather System (AWS) Berbasis Mikrokontroler.
Universitas Indonesia : Depok