Anda di halaman 1dari 46

TIM ASISTEN MODUL PRAKTIKUM

METEOROLOGI
LAUT METEOROLOGI LAUT

Ocean Meteorology 2017/2018

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2018/2019
1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pelaksanaan praktikum merupakan bagian dari kegiatan perkuliahan mata
kuliah Meteorologi Laut. Praktikum dilatarbelakangi oleh pentingnya mahasiswa
mengetahui keadaan cuaca maupun iklim. Cuaca maupun iklim sangat
mempengaruhi aktifitas yang ada di darat maupun di laut. Oleh sebab itu,
mengetahui kondisi atmosfer atau cuaca sangat penting untuk merencarakan
kegiatan yang akan dilakukan terutama kegiatan yang dilakukan di lautan.
Dalam memperkirakan keadaan cuaca maupun iklim tersebut
membutuhkan Instrumen atau alat-alat yang digunakan untuk mengetahui
komponen-komponen cuaca di Bumi. Komponen tersebut diantaranya
kelembapan udara, suhu, tekanan udara, arah angin dan lain sebagainya. Badan
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang merupakan suatu lembaga
pemerintah yang berfungsi untuk memprediksi cuaca dan iklim. Lembaga tersebut
memiliki metode dan instrumen – instrumen yang digunakan untuk memprediksi
cuaca maupun iklim. Oleh sebab itu, perlu adanya pengetahuan terhadap metode
dan alat-alat apa saja yang digunakan dalam memprediksi cuaca maupun iklim
yang akan terbentuk. Memprediksi cuaca juga dilakukan dengan pengamatan
visual pembntukan awan yang ada di langit. Sehingga dalam memperkirakan
cuaca dan iklim, pengetahuan tentang bentuk awan juga sangat penting.

Ocean Meteorology 2017/2018


Dalam dunia kelautan dan perikanan, keadann cuaca dan iklim di atmosfer
dapat mempengarui langsung keadaan di laut. Salah satu contoh dari kondisi
tersebut adalah pergerakkan arus permukaan yang dapat disebabkan kondisi suhu
dan angin di permukaan. Kondisi arus sendiri juga dapat mempengaruhi segala
aktivitas ikan (migrasi, reproduksi, mencari makan), proses trasport nutrient, alur
pelayaran dan lain-lain, sehigga dengan mengetahui kondisi arus kita dapat
mengetahui kondisi yang ada di laut . Oleh karena itu, penting untuk mempelajari
hubungan yang terjadi antara proses di atmosfer (suhu dan angin) terhadap
keadaan di laut (Arus).
1.2 Tujuan Praktikum
Tujuan dari Praktikum Meteorologi Laut adalah sebagai berikut :
a. Mahasiswa dapat mengetahui alat-alat yang digunakan untuk
mengukur/memprediksi kondisi di atmosfer dalam periode pendek maupun
panjang.
b. Mahasiswa dapat mengidentifikasi jenis, pola terbentuknya awan
c. Mahasiswa dapat mengerti dan mengetahui metode analisis angin
menggunakan software WR-Plot.
d. Mahasiswa dapat mengerti dan mengetahui metode analisis suhu
berdasarkan citra satelit.
e. Mahasiswa dapat mengerti fungsi dari data prediksi perkiraan cuaca dan
peranan cuaca maupun iklim terhadap kegiatan manusia terkhusus dalam
bidang kelautan..

1.3 Waktu dan Tempat


Praktikum mata kuliah Meteorologi Laut, yaitu praktikum laboratorium.
Praktikum laboratorium akan dilaksanakan pada tanggal 29 Oktober – 12
November 2017 di Gedung C Fakultas Perikanan dan Ilmu kelautan.

Ocean Meteorology 2017/2018


II. MATERI PEMBAHASAN

2.1 Badan Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika Karang Ploso


Sejarah BMKG dimulai pada tahun 1841 diawali dengan pengamatan yang dilakukan
secara perorangan oleh Dr. Onnen, Kepala Rumah Sakit di Bogor. Tahun demi tahun
kegiatannya berkembang sesuai dengan semakin diperlukannya data hasil pengamatan cuaca
dan geofisika yang awalnya bertujuan untuk perkebunan dan pertanian. Selain itu
berkembang menjadi keperluan militer dan tersebar di kota-kota besar di Indonesia seperti di
Jakarta dan berkembang di tiap daerah di Indonesia. Sebelum BMKG, nama sebelumnya
yaitu hanya BMG dan diubah pada tahun 2008 menjadi BMKG sampai sekarang. BMKG
mulai dikenal banyak di Indonesia ketika pada saat terjadi bencana tsunami di Aceh pada
tahun 2004 silam.
Stasiun Klimatologi (Staklim) Karangploso, Malang merupakan satu-satunya stasiun
iklm di Jawa Timur. Produk jasa dari Staklim ini adalah distribusi(Evaluasi) dan prakiraan
sifat dan curah hujan bulanan, prakiraan permulaan musim kemarau dan hujan, dan analisis
unsur-unsur iklim di Jawa Timur. Pada mulanya, Staklim Karangploso mulai dibangun pada
tahun 1985-1986 dan mulai dioperasikan pada tahun 1988. Stasiun Klimatologi Karangploso
pertama kali dikepalai oleh Bapak Ir. Bambang Winarno (alm) dari tahun 1987-2004. Stasiun
ini pertama kali hanya mengoperasikan dua buah alat saja, yaitu sangkar meteorologi dan
penakar hujan observasi (BMKG Karangploso, 2015).

 Tugas Pokok dan Fungsi BMKG

Ocean Meteorology 2017/2018


a. Memberikan layanan informasi yang akurat, tepat waktu dan bermutu untuk untuk
melindungi masyarakat dan kehidupannya dari bencana alam
b. Mengadakan pengamatan, pengumpulan, analisis pengolahan, analisis dan
penyebaran data serta pelayanan informasi meteorologi, klimatologi, dan
geofisika.
Tugas pokok stasiun Meteorologi Karang Ploso, sesuai SK No. Kep.005 Tahun
2004

“Melaksanakan pengamatan, pengumpulan, dan penyebaran data, pengolahan,


penganalisaan dan prakiraan di dalam wilayahnya serta pelayanan jasa
meteorologi”. Sesuai dengan Peraturan KBMG Nomor SK.170/ME.007/BMG-2006
“Melaksanakan tugas Pelayanan Informasi Maritim”.
 Jumlah jaringan stasiun pengamatan di wilayah Indonesia
1. Stasiun Meteorologi : 120
2. Stasiun Geofisika : 31
3. Stasiun Klimatologi : 21
 Unsur-unsur pengamatan tidak dengan alat/visual :
 Awan
 Jarak pandang mendatar
 Cuaca (awan dan petir)

2.2 Instrument Pengamatan Meteorologi

2.2.1 Barometer Digital

Beberapa stasiun BMKG menggunakan barometer digital dalam mengukur tekanan


udara. Nilai tekanan udara dari pembacaan barometer digital dalam satuan hectopascal (hPa).
Pada penggunaan Barometer digital ini operator akan mengalami kesulitan dalam
memperbaikinya jika terjadi kerusakan. Hal ini disebabkan karena tidak diketahui rangkaian
dasar pembangun sistemnya. Saat ini, barometer digital yang tersedia menggunakan sensor

Ocean Meteorology 2017/2018


tekanan resonansi kuarsa dan silikon. Mahal tetapi cukup akurat untuk digunakan referensi di
tempat baometer merkuri. Beberapa stasiun cuaca yang murah, menggunakan kapasitansi
penginderaan, memiliki akurasi yang lebih baik daripada barometer aneroid analog dan dapat
menggantikan alat-alat tersebut di tahun yang akan datang.
2.2.2 Evaporimeter

2.2.2.1 Evaporimeter tipe pyche

Evaporimeter tipe pyche . Biasanya alat ini ditempatkan di dalam sangkar cuaca,
sedangkan tipe yang lain diletakkan di luar sangkar. Atmometer tipe Piche memiliki
konstruksi yang sederhana karena mudah penggunaan dan pengamatannya. Cara penggunaan
dan pengamatannya ialah: mula-mula tabung diisi dengan air aquades, kemudian ditutup
dengan kertas saring dengan bantuan ring penjepit yang dibentuk sedemikian rupa,
kemudiandiletakkan pada tiang penggantung. Pengamatan dilakukan pada permukaan air di
dalam tabung yang berskala (cc). Proses penguapan terjadi pada dua permukaan kertas saring
dan berlangsung terus menerus sampai persediaan air di dalam habis. Besarnya penguapan
dapat diketahui dari penyusutan air dalam tabung pada waktu pengamatan berikutnya.

2.2.2.2 Evaporimeter Tipe Panci Terbuka - Floating Thermometer

Ocean Meteorology 2017/2018

Pengukuran air yang hilang melalui penguapan (evaporasi) perlu diukur untuk
mengetahui keadaan kesetimbangan air antara yang didapat melalui curah hujan dan air yang
hilang melalui evaporasi. Evaporasi yang diukur dengan panci ini dipengaruhi oleh radiasi
surya yang datang, kelembapan udara, suhu udara dan besarnya angin pada tempat
pengukuran. Ada dua macam peralatan pengukur tinggi muka air dalam panci.
Pertama alat ukur micrometer pancing dan yang kedua alat ukur ujung paku yang
dipasang tetap (fixed point). Kesalahan yang besar dari pengukuran evaporasi terletak pada
tinggi air dalam panci. Oleh sebab itu muka air selamanya harus dikembalikan pada tinggi
semula yaitu 5 cm di bawah bibir panci. Makin rendah muka air dalam panci, makin rendah
pula terjadinya penguapan. Kejernihan air dalam panci perlu diperhatikan. Air yang keruh,
evaporasi yang terukur akan rendah pula. Usahakan air jangan sampai berlumut. Tinggi air
diukur dengan satuan mm.
Sekeliling panci harus ditumbuhi rumput pendek. Permukaan tanah yang terbuka atau
gundul menyebabkan evaporasi yang terukur tinggi (efek oase). Pasanglah alat pada tempat
yang terbuka tidak terhalang oleh benda-benda lain dan berada di tengah-tengah lapang
rumput dari stasiun klimatologi.

2.2.3 Thermometer
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun
perubahan suhu. Istilah termometer berasal dari bahasa Latin thermo yang berarti panas dan
meter yang berarti untuk mengukur. Prinsip kerja termometer ada bermacam-macam, yang
paling umum digunakan adalah termometer air raksa. Thermometer yang terdapat di BMKG
Karang Ploso ada empat macam, yaitu thermometer bola kering dan thermometer bola basah
serta thermometer maksimum dan minimum namun dalam praktikum ini kita akan
mempelajari thermometer maksimum dan minimum.

a2.2.3.1 Thermometer Maksimum

Ocean Meteorology 2017/2018

Termometer Maksimum Ciri khas dari termometer ini adalah terdapat penyempitan
pada pipa kapiler di dekat reservoir. Air raksa dapat melalui bagian yang sempit ini pada suhu
naik dan pada suhu turun air raksa tak bisa kembali ke reservoir, sehingga air raksa tetap
berada posisi sama dengan suhu tertinggi. Setelah dibaca posisi ujung air raksa tertinggi, air
raksa dapat dikembalikan ke reservoir dengan perlakuan khusus (diayun-ayunkan).
Termometer maksimum diletakkan pada posisi hampir miring, agar mudah terjadi pemuaian .
Pengamatan sekali dalam 24 jam.

2.2.3.2 Thermometer Minimum

Thermometer minimum biasanya menggunakan alkohol untuk pendeteksi suhu udara


yang terjadi. Hal ini dikarenakan alkohol memiliki titik beku lebih tinggi dibanding air raksa,
sehingga cocok untuk pengukuran suhu minimum. Prinsip kerja thermometer minimum
adalah dengan menggunakan sebuah penghalang (indeks) pada pipa alkohol, sehingga apabila
suhu menurun akan menyebabkan indeks ikut tertarik kebawah, namun bila suhu meningkat
maka indek akan tetap pada posisi dibawah. Selain itu peletakan thermometer harus miring
sekitar 20-30 derajat, dengan posisi tabung alkohol berada di bawah. Hal ini juga

Ocean Meteorology 2017/2018


dimaksudkan untuk mempertahankan agar indek tidak dapat naik kembali bila sudah berada
diposisi bawah (suhu minimum).
2.2.3.3 Thermometer Bola Basah

Temperatur bola kering adalah suhu yang ditunjukkan bulb biasa dengan bulb dalam
keadaan kering. Satuan untuk suhu ini biasa dalam Celcius, Kelvin, dan Fahrenheit.
Termometer menggunakan prinsip pemuaian zat cair dalam thermometer. Jika kita ingin
mengukur suhu udara dengan thermometer biasa maka terjadi perpindahan kalor dari
udara ke bulb thermometer. Karena mendapatkan kalor maka zat cair (misalkan: air
raksa) yang ada di dalam thermometer mengalami pemuaian sehingga tinggi air raksa
tersebut naik. Kenaikan ketinggian cairan ini yang di konversika dengan satuan suhu.

2.2.3.4 Thermometer Bola Kering

Ocean Meteorology 2017/2018


Temperatur bola kering adalah temperatur udara yang diukur menggunakan
thermometer yang terkena udara bebas namun terjaga dari sinar matahari dan embun. Suhu
bola kering adalah temperature yang biasanya dianggap sebagai suhu udara, dan memang
suhu termodinamik sebenarnya. Suhu bola kering adalah temperatur yang diukur
menggunakan thermometer biasa yang terkena aliran udara. Berbeda dengan temperatur bola
basah, temperatur bola kering tidak menunjukkan jumlah air dalam udara. Dry bulb
temperature (temperatur bola kering) yaitu suhu yang ditunjukkan dengan thermometer bulb
biasa dengan bulb dalam keadaan kering. Satuan untuk suhu ini bias dalam celcius, Kelvin,
fahrenheit. Seperti yang diketahui bahwa thermometer menggunakan prinsip pemuaian zat
cair dalam thermometer. Jika kita ingin mengukur suhu udara dengan thermometer biasa
maka terjadi perpindahan kalor dari udara ke bulb thermometer. Karena mendapatkan kalor
maka zat cair (misalkan: air raksa) yang ada di dalam thermometer mengalami pemuaian
sehingga tinggi air raksa tersebut naik.

2.2.4 Anemometer Tipe Corong

Anemometer adalah alat pengukur kecepatan angin yang banyak dipakai dalam

Ocean Meteorology 2017/2018


bidang Meteorologi dan Geofisika atau stasiun prakiraan cuaca. Nama alat ini berasal dari
kata Yunani anemos yang berarti angin. Perancang pertama dari alat ini adalah Leon Battista
Alberti pada tahun 1450. Selain mengukur kecepatan angin, alat ini juga dapat mengukur
besarnya tekanan angin itu.
Cara kerja alat Pada saat tertiup angin, baling-baling yang terdapat pada anemometer
akan bergerak sesuai arah angin. Di dalam anemometer terdapat alat pencacah yang akan
menghitung kecepatan angin. Penggunaan Anemometer harus ditempatkan di daerah terbuka.
Baling-baling pada anemometer akan berputar dengan sendirinya jika ditiup angin.
2.2.5 Penakar Hujan

2.2.5.1 Penakar Hujan Tipe Hellman (Otomatis)

Penakar hujan Otomatis type Hellman adalah penakar hujan yang dapat mencatat
sendiri, badannya berbentuk silinder, luas permukaan corong penakarnya 200 Cm 2, tingginya
antara 100 sampai dengan 120 Cm. Jika pintu penakar hujan dalam keadaan terbuka, maka
bagian dalamnya akan terlihat seperti gambar terlampir.
Prinsip kerja alat jika hujan turun, air hujan akan masuk kedalam tabung yang
berpelampung melalui corongnya, air yang masuk kedalam tabung mengakibatkan
pelampung beserta tangkainya terangkat (naik keatas). Pada tangkai pelampung terdapat
tangkai pena yang bergerak mengikuti tangkai pelampung, gerakan pena akan menggores
pias yang diletakkan/digulung pada silinder jam yang dapat berputar dengan sendirinya.
Penunjukkan pena pada pias sesuai dengan jumlah volume air yang masuk ke dalam tabung,
apabila pena telah menunjuk angka 10 mm. maka air dalam tabung akan keluar melalui gelas
siphon yang bentuknya melengkung. Seiring dengan keluarnya air maka pelampung akan
turun, dan dengan turunnya pelampung tangkai penapun akan bergerak turun sambil

Ocean Meteorology 2017/2018


menggores pias berupa garis lurus vertikal. Setelah airnya keluar semua, pena akan berhenti
dan akan menunjuk pada angka 0, yang kemudian akan naik lagi apabila ada hujan turun.

2.2.5.2 Penakar Hujan Tipe Obs (Manual)


Alat pengukur hujan, mengukur tinggi hujan seolah-olah air yang jatuh ke tanah
menumpuk ke atas merupakan kolom air. Bila air yang tertampung volumenya dibagi dengan
luas corong penampung maka hasilnya dalah tinggi. Satuan yang dipakai adalah milimeter
(mm). Penakar hujan yang baku digunakan di Indonesia adalah tipe observatorium. Semua
alat penakar hujan yang beragam bentuknya atau yang otomatis dibandingkan dengan alat
penakar hujan otomatis (OBS). Penakar hujan OBS adalah manual. Jumlah air hujan yang
tertampung diukur dengan gelas ukur yang telah dikonversi dalam satuan tinggi atau gelas
ukur yang kemudian dibagi sepuluh karena luas penampangnya adalah 100 cm sehingga
dihasilkan satuan mm. Pengamatan dilakukan sekali dalam 24 jam yaitu pada pagi hari.
Hujan yang diukur pada pagi hari adalah hujan kemarin bukan hari ini.

2.2.6 Campbell Stokes

Prinsip alat adalah pembakaran pias. Panjang pias yang terbakar dinyatakan dalam

Ocean Meteorology 2017/2018


jam. Alat ini mengukur lama penyinaran surya. Hanya pada keadaan matahari terang saja pias
terbakar, sehingga yang terukur adalah lama penyinaran surya terang. Pias ditaruh pada titik
api bola lensa. Pembakaran pias terlihat seperti garis lurus di bawah bola lensa. Kertas pias
adalah kertas khusus yang tak mudah terbakar kecuali pada titik api lensa. Alat dipasang di
tempat terbuka, tak ada halangan ke arah Timur matahari terbit dan ke barat matahari
terbenam. Kemiringan sumbu bola lensa disesuaikan dengan letak lintang setempat. Posisi
alat tak berubah sepanjang waktu hanya pemakaian pias dapat diganti-ganti setiap hari.
Pengamatan lamanya Penyinaran Matahari menggunakan alat yang dinamakan Sun
Shine Recorder type Cambell Stokes. Alat ini berupa bola kaca dan dibawahnya tepat di titik
api dipasangi kertas yang sudah ada skala jamnya. Pada waktu ada sinar Matahari titik api
akan memanasi kertas tadi hingga membuat jejak gosong yang memanjang. Jejak gosong
tersebut menunjukan lama penyinaran Matahari atau jumlah-waktu sinar Matahari sampai ke
permukaan. Ada 3 tipe pias yang digunakan pada alat yang sama yaitu (1) Pias waktu
matahari di ekuator, (2) pias waktu matahari di utara dan (3) pias waktu matahari di selatan.

2.2.7 Automatic Weather System

AWS (Automatic Weather Stations) merupakan suatu peralatan atau sistem terpadu
yang di disain untuk pengumpulan data cuaca secara otomatis serta di proses agar
pengamatan menjadi lebih mudah. AWS ini umumnya dilengkapi dengan sensor, RTU
(Remote Terminal Unit), Komputer, unit LED Display dan bagian-bagian lainnya.
Sensor-sensor yang digunakan meliputi sensor temperatur, arah dan kecepatan angin,
kelembaban, presipitasi, tekanan udara, pyranometer, net radiometer. AWS (Automatic
Weather System), ditempatkan di PLTU dan pengiriman cuaca menggunakan sandi.

2.2.8 Thermohigrograf

Ocean Meteorology 2017/2018

Termohigrograf sering disebut juga dengan higrotermograf. Alat ini merupakan alat
gabungan antara termograf dan higrograf dan dilengkapi dengan diagram yang sama. Fungsi
dari termohigrograf sendiri adalah untuk merekam suhu dan kelembapan atmosfer dalam
waktu yang berdekatan. Termohigrograf menggunakan prinsip dengan sensor rambut untuk
mengukur kelembapan udara dan menggunakan bimetal untuk sensor suhu udara. Alat ini
diletakkan pada ketinggian 150 cm. Kedua sensor dihubungkan secara mekanis ke jarum
penunjuk yang merupakan pena penulis di atas kertas pias yang berputar menurut waktu. Alat
dapat mencatat suhu dan kelembapan setiap waktu secara otomatis pada pias. Dimana kertas
pias bagian atas untuk mencatat suhu dan kertas pias bagian bawah untuk mencatat RH.
Melalui suatu koreksi dengan psikrometer kelembapan udara dari saat ke saat tertentu.
Pengambilan data dilakukan setiap seminggu sekali.

2.2.9 Gun Bellani

Prinsip alat adalah menangkap radiasi pada benda berbentuk bola sensor. Panas yang
timbul akan menguapkan zat cair dalam bola hitam. Ruang uap zat cair berhubungan dengan
tabung kondensasi. Uap zat cair yang timbul akan dikondensasi dalam tabung berbentuk
buret yang berskala. Banyaknya air kondensasi sebanding dengan radiasi surya diterima oleh
sensor dalam sehari. Pengukuran dilakukan sekali dalam sehari. Pengukuran dilakukan sekali
dalam 24 jam yaitu pada pagi hari dibandingkan dengan alat yang pertama hasilnya lebih
kasar.
Tiga Bagian- bagian utama Gun Bellani :
a) Bola bulat hitam berisikan air dan dihubungkan dengan tabung buret
b) Silinder pelindung
c) Skala pengamatan

Ocean Meteorology 2017/2018


2.3 Macam - Macam Awan
2.3.1 Kelompok Awan tinggi
Ketinggian awan mencapai 6 - 12 km, Ditandai dengan kata siro atau sirus.
a. Sirus

Awan sirus berwarna putih tipis pada siang hari dan mengkilat karena banyak
mengandung kristal es. Awan sirus sering berwarna merah atau kuning cerah
menjelang dan saat matahari terbit atau setelah matahari terbenam.

b. Sirokumulus

Awan sirokumulus berbentuk gumpalan - gumpalan kecil dan tampak seperti


ikan. Awan sirokumulus relatif jarang muncul dan selalu bergabung dengan awan

Ocean Meteorology 2017/2018


sirus atau sirostatus.

c. Sirostatus

Awan sirostatus berwarna putih tipis dan tampak seperti tirai kelambu yang
sangat halus. Oleh karena itu , Awan sirostatus dapat membuat langit kelihatan seperti
susu atau memperlihatkan susunan berserat. Jika terkena sinar matahari awan
sirostatus akan menimbulkan bayangan di tanah.
2.3.2 Kelompok Awan Sedang
Ketinggian awan mencapai 2 - 6 km, Ditandai dengan kata Alto.
a. Altokumulus

Awan altokumulus berwarna putih atau kelabu dan tampak seperti gumpalan
kapas pipih. Altokumulus terdiri dari tetes air, tetapi pada suhu yang sangat rendah
dapat berbentuk kristal es. Altokumulus dapat membentuk suatu lapisan yang seragam
dan cukup luas.

b. Altostratus

Ocean Meteorology 2017/2018


Awan altostratus berlapis - lapis seperti pita dan berwarna kelabu. Jika terkena
matahari atau bulan tidak akan menimbulkan bayangan.
2.3.3 Kelompok Awan Rendah
Ketinggian awan mencapai 0,8 - 2 km, Ditandai Dengan kata Strato.
a. Stratokumulus

Awan stratokumulus bergumpal - gumpal lembut dan berwarna abu - abu.


Stratokumulus terdiri atas tetes awan dan kadang - kadang mengandung tetes hujan.
Awan jenis ini Kadang - kadang disertai curahan hujan dengan intensitas yang kecil.

b. Stratus

Ocean Meteorology 2017/2018


Awan stratus terlihat berlapis - lapis seperti kabut tipis. Jika awan stratus
melewati cahaya matahari atau bulan, garis bentuk matahari atau bulan dapat dilihat.
Awan stratus menjadi kabut jika meyentuh permukaan bumi.

c. Nimbostratus
Awan nimbustratus merupakan lapisan awan rendah berwarna abu - abu gelap,
tidak berbentuk dan terlihat basah. Karena berwarna gelap dan tebal, cahaya matahari
tidak terlihat saat menembus awan nimbostratus. Pada cuaca yang buruk, suatu
lapisan nimbostratus dapat bergabung dengan awan rendah yang berada di bawahnya.

2.3.4 Kelompok Awan dengan Perkembangan Vertikal


Keinggian awan mencapai < 2 Km
a. Kumulus

Awan kumulus berkembang secara vertikal berbentuk kubah atau menyerupai


bunga kol dengan lengkungan berwarna putih cemerlang jika terkena sinar matahari.
Bagian dalam yang hampir horizontal berwarna gelap. Di atas daratan awan kumulus

Ocean Meteorology 2017/2018


biasanya muncul pada pagi hari dan menghilang sebelum malam.

b. Kumulonimbus

Awan kumulonimbus berkembang secara vertikal berbentuk seperti gunung


atau menara. Pada bagian atas awan kumulonimbus beserat dan sering menyebar.
Kumulonimbus mengandung tetes hujan yang besar sehingga dapat menimbulkan
terjadinya hujan secara tiba - tiba.

2.4 Angin
Angin merupakan massa udara yang bergerak secara horizontal maupun vertikal yang
diebabkan oleh adanya perbedaan tekanan udara. Perbedaan tekanan udara ini disebabkan
oleh suhu dan ketinggian suatu daerah. Sehingga angin dapat dikatakan bergerak dari tekanan
yang tinggi ke tekanan yang rendah.

Ocean Meteorology 2017/2018

Dari pergerakkan angin tersebut, terjadilah berbagai macam angin. Berikut macam-
macam angin :

1. Angin Darat – Laut


2. Angin Lembah – Gunung
3. Angin Muson Barat – Timur
4. Angin Fohn
Manfaat angin juga sangat banyak bagi dunia kelautan dan perikanan seperti dapat
mengetahui pergerakkan arus dan gelombang, mempengaruhi hasil tangkapan ikan,
mempengaruhi jalur kapal pelayaran dan kapal penangkapan ikan dan lain-lain.

2.5 Suhu
Suhu adalah besaran yang dinyatakan dalam derajat (0) terhadap panas atau dingin
suatu benda atau zat. Sedangkan suhu permukaan laut (SPL) adalah Parameter Oseanografi
yang mengukur derajat panas dingin di permukaan laut. Berikut adalah pengaruh SPL pada
lautan :
1. Mempengaruhi massa air laut
2. Memperngaruhi Aktivitas metabolisme organisme perairan
3. Indikator fenomena perairan
Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi SPL, yaitu :
1. Kedalaman
2. Intensitas Cahaya Matahari
3. Presipitasi dan Evaporasi
4. Angin dan sirkulasi udara
Beberapa manfaat suhu pada lautan seperti mengetahui dan menganalisis daerah
penangkapan ikan, mengetahui fenomena disuatu peariran, dan lain-lain.

Ocean Meteorology 2017/2018


III. Pengolahan Data

3.1. Pengolahan Data Angin

3.1.1. Pengambilan data angin dari ECMWF

Gambar 1. Google

Bukalah https://www.ecmwf.int untuk mencari data angin.

Ocean Meteorology 2017/2018

Gambar 2. Registrasi

Kemudian kita registrasi dulu dengan cara klik log in


Gambar 3. Pengisian data

Selanjutnya klik registrasi now dan isi kolom kelengkapan berkasnya

Ocean Meteorology 2017/2018

Gambar 4. Verifikasi Data

Setelah diisi maka klik register dan akan dikirim lewat email verifikasi kode paswordnya
untuk log in
Gambar 5. Pengambilan dataset

Kemudian klik forecast > datasets > Real Time Catalogue

Ocean Meteorology 2017/2018


Gambar 6. Pilih Public Dataset

Kemudian klik public dataset


Gambar 7. ERA – Interim (1979-present)

Selanjutnya pilih ERA-Interim (1979 – present) untuk memilih data angin yang diperlukan.

Ocean Meteorology 2017/2018

Gambar 8. Pmilihan Kolom Data

Kemudian klik komponen komponen yang ada pada ecmwf meliputi tanggal, tahun, u 10 (
arah ) dan v 10 ( kecepatan ) selanjutnya pilih 1 pada Select ensemble number. Kemudian
pada bagian paling bawah klik Retrieve NetCDF.
Gambar 9. Pilihan Wilayah

Kemudian pilih area Indonesia dan pilih Grid : 0.125 x 0.125 Retrieve now.

Ocean Meteorology 2017/2018

Gambar 10. Download Data

Download ( 0.2 MB ) untuk mendapat datanya.


3.1.2. Ocean Data View
Buka aplikasi ODV

Klik menu file, pilih open

Pilih file yang akan diolah di ODV, kemudian klik open

Ocean Meteorology 2017/2018


Selanjutnya akan muncul tampilan seperti ini, kemudian klik next

Klik next lagi untuk melanjutkan ke tahap berikutnya

Klik zoom into map dan arahkan kotak merah pada tempat yang ingin
diolah datanya Ocean Meteorology 2017/2018
Arahkan pada wilayah jawa timur, kemudian klik finish

Kemudian akan muncul tampilan seperti ini. arahkan titik merah pada
koordinat wilayah yang ingin diolah datanya

Ocean Meteorology 2017/2018

Gambar 11. Mengubah Data


Kemudian tanda tambah merah arahkan pada koordinat malang. Selanjutnya klik Export dan
pilih ODV Spreadsheet File pilihlah data yang didownload dari ecmwf tadi dan klik Save
dalam .txt.

3.1.3. Microsoft Excel

Gambar 12. Menampilkan data di Excel

Buka data yang sudah dirubah ke format .txt tadi. Selanjutnya akan keluar data secara
keseluruhan dari ecmwf.

Ocean Meteorology 2017/2018

Gambar 13. Seleksi Data


Pada data excel tersebut ambil data Tahun, Bulan, Tanggal, jam, arah dan Kecepatan saja
selanjutnya diolah di WRPlot.

3.1.4. WRPLOT

Instal terlebih dahulu komputer anda dengan perangkat lunak WRPLOT. Perangkat
lunak ini dapat anda unduh secara gratis dari alamat web berikut :
http://www.weblakes.com/products/wrplot/index.html

Gambar 1. Tampilan awal WRPLOT

Setelah diinstal, selanjutnya buka perangkat lunak WRPLOT tersebut, sehingga akan
muncul tampilan seperti yang disajikan pada Gambar 1.

Ocean Meteorology 2017/2018


Gambar 2. Pemilihan data yang akan di buka

Selanjutnya klik Tools, lalu pilih Import from Excel

Ocean Meteorology 2017/2018

Gambar 3. Pemilihan data dari Microsoft Excel

Kemudian klik Specify File lalu masukan data yang akan diolah kemudian klik open.
Gambar 4. Tampilan pada WRPLOT setelah pemilihan data dari Excel

Isikan huruf pada kolom Excel Column Name berdasarkan kolom ke beberapa pada
file Excel. Missal, kolom Year pada Excel berada pada kolom A maka isikan huruf A
pada kolom Excel Column Name di WRPLOT, dan seterusnya hingga kolom terisi.
Setelah semua kolom terisi klik Improt.

Ocean Meteorology 2017/2018

Gambar 5. Tampilan informasi stasiun pada WRPLOT


Setelah klik Import muncul kotak dialog seperti gambar diatas kemudian isikan
Stasiun ID dengan 1, City dengan lokasi yang diinginkan, State dengan 1, Latitude
dan Longitude diisikan berdasarkan lokasi, dan Time Zone diisikan dengan UTC+7
(Bangkok). Setelah semuanya selesai klik Import. Kemudian simpan file Samson.

Gambar 6. Tahapan Pemilihan data yang telah di Import

Setelah file Samson disimpan kemudian klik Add File kemudian masukan file Samson
yang telah disimpan seperti gambar diatas kemudian klik Open.

Ocean Meteorology 2017/2018

Gambar 7. Tampilan Grafik Wind Rose


Setelah memasukan data Samson kemudian klik Wind Rose seperti gambar diatas
maka akan muncul tampilan Wind Rose seperti gambar diatas.

3.2. Pengolahan Data Suhu

3.2.1. Pengambilan Data Suhu dari Ocean Color

Gambar 8. Buka web Ocean Color


Buka web NASA OceanColour http://oceancolor.gsfc.nasa.gov

Ocean Meteorology 2017/2018

Gambar 9. Pilih data product dan data level


Pilih Data Product dan pilih Data level 3 lalu pilih Satelit AquaMODIS SST
kemudian masukkan kriteria data yang diinginkan (Daily, 4KM. Ụ11b) lalu pilih
Bulan/Tanggal data yang diinginkan
Gambar 10. Download data
Kemudian Download data

3.2.2. Seadas

Ocean Meteorology 2017/2018

Gambar 11. Tampilan Seadas

Buka Software Seadas yang Sudah di install


Gambar 12. Buka file yang diinginkan

Setelah Seadas terbuka silahkan Open folder SST yang akan diolah

Ocean Meteorology 2017/2018


Gambar 13. Klik SST

Setelah file terpilih dan di sebelah kiri muncul menu,silahkan klik 2 kali pada “sst”
dan muncul gambar seperti di atas.
Gambar 14. Menentukan koordinat

Kemudian silahkan Klik crop a file spatially untuk memasukkan koordinat X dan
Koordinat Y nya. Dan akan muncul seperti gambar di atas.

Ocean Meteorology 2017/2018


Gambar 15. Rectangle drawing tools

Setelah memasukkan koordinat akan muncul seperti gambar di atas. Kemudian klik rectangle
drawing tool.
Gambar 16. Geometry

Setelah itu silahkan di blok semuanya dengan rectangle,lalu di klik geometry dan di klik
kanan pada peta lalu dipilih export file mask dan kemudian simpan data.

3.2.3. Microsoft Excel

Ocean Meteorology 2017/2018

Gambar 17. Pilih data yang akan diolah

Kemudian Buka Microsoft excel. Lalu buka folder SST bulan Juli yang terakhir
diolah di seadas. Hingga muncul gambar seperti diatas.
Gambar 18. Buka Ms. excel

Kemudian akan mucul gambar seperti di atas silahkan pilih next-next dan kemudian
finish.

Ocean Meteorology 2017/2018


Gambar 19. Pilih data Longitide dan Latitude

Setelah itu akan muncul seperti diatas,dan siahkan hapus data selain
Longitude,latitude,sst.
Gambar 20. Masukan data Longitude dan Latitude

Setelah itu lalu di Buka excel baru lagi dan silahkan masukkan data Longitude
Latitude dan data sstselama 3 bulan. Kemudian Jangan lupa untuk di rata-rata Untuk
data sstnya dengan formula Average. Kemudian silahkan Save data nya.

3.2.4. Ocean Data View (ODV)

Ocean Meteorology 2017/2018

Gambar 21. Buka ODV

Untuk selanjutnya silahkan membuka software ODV. Dan kemudian buka file yang
terakhir di excel,setelah itu akan muncul gambar seperti di atas.
Gambar 22. Data Collection

Setalah itu akan mucul data collection properties lalu dipilih ocean untuk data field
nya, dipilih profiles untuk data type nya yang terakhir dipilih dummy untuk primary
variable.

Ocean Meteorology 2017/2018


Gambar 23. Zoom peta

Setelah itu akan muncul gambar peta seperti di atas. Lalu silahkan klik kanan pada
titik merah lalu klik zoom.

Ocean Meteorology 2017/2018


Gambar 24. Pilih template

Setelah itu klik view lalu pilih template vies dan pilih data F12 Seperti gambar diatas.
Gambar 25. Suhu maximum dan minimum

Setelah itu klik kanan pada peta lalu pilih properties .Ganti Suhu maksimum dan
minimum kemudian property window diganti diva gridding.

Ocean Meteorology 2017/2018

Gambar 26. Hasil akhir

Setelah itu akan muncul seperti gambar di atas. Lalu save as.
DAFTAR PUSTAKA

Air Weather Service, 1990. “The Use of the Skew T, Log P Diagram in Analysis and
Forcasting”. Scott Air Force Base, Illinois. USA.
Anna Szczucinsnka.2007. Measurements of selected water balance components in Ebbaelva
catchments, Svalbard – pilot study. Vol. 5: 51–54. Adam Mickiewicz University
:Poland.
Arifin, dkk. 2010. Modul Praktikum Klimatologi, Fakultas Pertanian UniversitasBrawijaya.
Bird, John. 2012. Science Engineering. London: Routledge
BMG. 2006. Peraturan Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika tentang Tata Cara Tetap
Pelaksanaan Pengamatan dan Pelaporan Data Iklim dan Agroklimat. Badan
Meteorologi dan Geofisika : Jakarta.
BMG. 2006. Tata Cara Tetap Pelaksanaan Pengamatan dan Pelaporan Data Iklim dan
Agroklimat. Badan Meteorologi Geofisika : Jakarta.
BMKG Karangploso. 2015. Sejarah Singkat Stasiun Klimatologi Karangploso.
http://karangploso.jatim.bmkg.go.id. Diakses pada tanggal 2 Desember 2015 Pukul
00.15 WIB
Cahya Swastika Populasi, Pariabti Palloan, Nasrul Ihsan.2012.Studi Tentang Komparasi Data
Tekanan UdaraPada Barometer Digitaldan Automatic Weather Sistem (AWOS) di
Stasiun Meteorologi HASANUDDIN MAKASSAR. Universitas Negeri Makassar
:Makassar.

Ocean Meteorology 2017/2018


Hendayana,Danda. 2011. Mengenal Nama dan Fungsi Alat‐alat Pemantau Cuaca
dan Iklim.
Jati, Wisnu. 2013. Pengaruh Waktu Pemaparan Cuaca (Weathering) Terhadap Karakteristik
Mekanik Komposit HDPE – Sampah Organik. Universitas Sebelas Maret : Surakarta
Klimatologi Banjar. 2008. http://www.klimatologibanjarbaru.com/artikel/2008/12/alat-alat
-klimatologi konvensional/
http://www.klimatologibanjarbaru.com/artikel/2008/12/peralatan-kualitas-udara-ku/
Modul Pengolahan Data Angin Windrose. Universitas Sriwijaya. Palembang.
Napitupulu, F. H. (2010). Pengaruh Penggunaan Media Bahan Pengisi (Filler) Pvc
Dengan Tinggi 45 Cm Dan Diameter 70 Cm Terhadap Kinerja Menara Pendingin Jenis
Induced-Draft Counterflow. Skripsi. Universitas Sumatera Utara : Sumatera Utara.
Senechal, Nadia, 2013. “Introduction to Thermodynamic: Application to Atmospheric Air”
PowerPoint Presentation. University of Bordeaux. France

Toruan, Kanton Lumban. 2009. Automatic Weather System (AWS) Berbasis Mikrokontroler.
Universitas Indonesia : Depok

Ocean Meteorology 2017/2018


BAB III

Nama-Nama Asisten Meteorologi Laut

No. Nama NIM N0.Hp


1. Perdana Neoardo Pandiangan (CO) 155080600111027 081375815444
2. Nurul Fadillah Sya’bandiah 155080601111007 082257142284
3. Hanindyah Putri Firdausi 155080207111025 083848374934
4. Riang Nadya Nur Aini 155080200111009 081232082411

Ocean Meteorology 2017/2018

Anda mungkin juga menyukai