Oleh:
Nama : Aliansya
NIM : 13.22401.017
Jurusan : Teknik Sipil
Program Studi : Diploma III (D3)
POLITEKNIK KOTABARU
2016
.22401.0172, “Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang Dan File Cap Dermaga di Pelabuhan Batulicin,
Kecamatan Batulicin”, Pembingbing Institusi: Dina Heldita, ST, M.Eng. Pembimbing Lapanaga:
Ades. B. Dwiputra, ST
ABSTRAKSI
Pondasi sebagai struktur bawah secara umum dapat dibagi dalam 2 (dua) jenis, yaitu
pondasi dalam dan pondasi dangkal. Pemilihan jenis pondasi tergantung kepada jenis struktur
atas apakah termasuk konstruksi beban ringan atau beban berat dan juga tergantung pada jenis
tanahnya. Untuk konstruksi beban ringan dan kondisi tanah cukup baik, biasanya dipakai pondasi
dangkal, tetapi untuk konstruksi beban berat biasanya jenis pondasi dalam adalah pilihan yang
tepat.
Penulis mengikuti Praktek Kerja Lapangan di salasatu perusahaan yang bergerak
dalam bidang kontruksi yaitu PT. Sukses Gilang Perkasa yang mana perusahaan tersebut
memiliki bebrapa proyek yang mana salasatu proyek tersebut adalah tempat sipenulis mengikuti
PKL, nama proyek tersebut adalah Pembuatan Fillet Untuk Turning Area Di Dermaga Batulicin
Tanah Bumbu – Kalimantan Selatan dan penulis akan mengambil pembahasan laporan yaitu
Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang Dan File Cap Di Dermaga di Pelabuhan Batulicin,
Kecamatan Batulicin.
Bangunan tersebut di bangun di atas laut dengan mengunakan pondasi tiang pancang
yang di bantu dengan alat berat kren yang dipukul dengan hammer diesel, yang mana bangunan
ini mengunakan perancah kayu galam dan menggunakan pengikat Pile Cap untuk mengikat
Pondasi sebelum didirikan balok dan lantai dibagian atasnya.
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL.......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................
ii
ABSTRAKSI............................................................................................
........... iii
KATA
PENGANTAR....................................................................................... iv
DAFTAR
ISI.......................................................................................................
v
DAFTAR
GAMBAR.......................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................. 1
1.2 Ruang Lingkup Bidang Kegiatan Praktek Kerja Lapangan.......... 2
1.3 Tujuan kegiatan Praktek Kerja Lapangan..................................... 2
1.4 Manfaat kegiatan Praktek Kerja Lapangan .................................. 2
1.5 Waktu pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja Lapangan................. 3
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan...................................................................................
33
4.2 Saran ............................................................................................
33
DAFTAR PUSTAKA........................................................................... 35
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat
dan Hidayah-Nya kepada kita semua sehingga penulisdapat menyelesaikan laporan dari hasil
Praktek Kerja lapangan (PKL) selama 3(Tiga) bulan tanpa kendala yang berarti.
Pada kesempatan PKL ini penulis memilih untuk mengamati dan mempelajari metode
pelaksanaan pemancangan Tiang pancang dan Pile Capyang merupakan proyek dari PT. Sukses
Gilang Perkasa. Selama menjalani program PKL ini penulis tidak lepas dari bimbingan para
tenaga ahli, baik itu dibidang sivil, elektrikal, dan sebagainya. Tidak ada yang dapat saya berikan
selain ucapan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada :
1. Bapak Ibnu Faozi, S.Sos, M.IP selaku Direktur Politeknik Kotabaru.
2. Bapak Hasbi Assidiq, ST,MT selaku Pembantu Direktur.
3. Ibu Sylvina Permatasari, ST selaku Sekertaris Jurusan Teknik Sipil.
4. Ibu Dina Heldita, ST.M.Eng selaku Dosen Pembinbing PKL.
5. Seluruh dosen pengajar Teknik Sipil.
6. Bapak Sutrisno, ST selaku pimpinan PT. Sukses Gilang Perkasa.
7. Bapak Ades .B. Dwi Putra, ST selaku Pembinbing Lapangan Mahasiswa.
8. Orang Tua yang telah memberikan dukungan moril, material maupun semangat yang tidak
ternilai harganya selama melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan.
9. Seluruh teman-teman dari semua jurusan yang ada di Politeknik Kotabaru, terutama jurusan
Teknik Sipil.
Penulis sangat mengharapkan adanya masukan baik saran maupun kritik yang bersifat
membangun dari semua pihak karena penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih
banyak terdapat kekurangan yang kiranya dapat di maklumi.
Semoga laporan ini dapat berguna bagi kita semua serta bagi para peserta Praktek Kerja
Lapangan Politeknik Kotabaru dimasa mendatang, khususnya bagi adik-adik jurusan Teknik
Sipil yang akan menjalani programPraktek Kerja Lapangan.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
GAMBARAN UMUM TEMPAT PRAKTEK KERJA LAPANGAN
1. Tahap Persiapan
Dalam tahap ini yang perlu dilaksanakan terlebih dahulu adalah pengukuran yaitu
menentukan titik pertama yang akan di pancang, memberi tanda ukuran per meter pada Tiang
Pancang dan persediaan pengadaan air kerja, listrik pada tahap ini juga harus di perhatikan
adalah lokasi tempat perakitan besi tulangan untuk Tiang Pancang, Pile Cap, balok dan lantai.
Penempatan material tersebut agar tidak terlalu jauh dengan lokasi proyek agar
mempermudah pekerjaan dan tidak terlalu memakan banyak waktu.
a. Material-Material untuk pekerjaan sepatu tiang pancang, pengecoran Tiang Pancang, Pile Cap,
balok dan lantai antara lain :
1) Plat besi tebal 1 cm utuk sepatu Tiang Pancang
Berfungsi sebagai penahan bagian bawah Tiang Pancang agar lebih mempermudah Tiang
Pancang masuk kedalam tanah setiap di lakukannya pemukulan.
2) Besi tulangan
Berfungsi sebagai penguat beton terhadap gaya tarik yang terjadi.
3) Kayu bekisting Berfungsi sebagai cetakan yang dibentuk untuk mendapatkan hasil cetakan yang
diinginkan.
4) Kayu perancah adalah tiang-tiang atau gelagar yang difungsikan sebagai penahan agar cetakan
tidak berubah bentuk dan tidak berpindah posisi dan sebagai alat bantu untuk menopang orang-
orang yang sedang bekerja.
5) Paku berfungsi sebagai sebagai pengunci kayu satu dengan kayu yang lainnya.
6) Kawat benrat berfungsi sebagai pengikat antar baja tulangan agar dapat membentuk struktur
seperti yang dikehendaki.
7) Semen, split, pasir dan air untuk memnbuat beton sesuai yang diinginkan.
a. Peralatan-peralatan untuk pekerjaan sepatu Tiang Pancang, pengecoran Tiang Pancang dan Pile
Cap antara lain :
1) Vibrator
Alat yang berfungsi untuk memadatkan adonan beton yang dimasukan ke dalam bekisting.
2) Cangkul
Berfungsi untuk mengangkut agregat kedalam wadah yang sudah di siapkan.
3) Arco
Berfungsi untuk mengangkut adonan beton.
4) Mesin molen
Untuk mebuat adukan, baik untuk keperluan pasangan maupun plesteran, pasir dan semen diaduk
sampai merata menurut campuran tertentu dengan menggunakan cangkul atau pengaduk beton.
5) Palu
Untuk memukul paku dan sebagainya yang tidak mungkin dilakukan oleh manusia.
6) Ember untuk mengangkut air.
7) Keranjang pasir dan batu
Berfungsi untuk mempermudah mengangkut agregat yang sesuai dengan yang telah ditentukan.
8) Gragaji mesin untuk memotong besi dan gragaji tangan untuk memotong kayu
9) Las listrik untuk menyambung Tiang Pancang
10) Las acetlin untuk memotong Tiang Pancang
b. Pembuatan sepatu untuk Tiang Pancang dan tanda per meter untuk Tiang Pancang.
Dalam tahap ini merupakan sala satu hal yang penting karena sepatu inilah yang
melindungi ujung tiang selama pemancangan, sepatu Tiang Pancang harus kuat agar tidak lepas
ketika berhadapan dengan tanah keras dan untuk mempermudah perhitungan penumbukan maka
diberilah tanda per meter pada Tiang Pancang berupa cat yang sudah disediakan.
50 cm
48 cm
20 cm
17 cm
5 cm
5. Pemasangan Perancah
Perancah adalah merupakan kontruksi pembantu pada pekerjaan bangunan untuk
mempermudah manusia dalam melakukan pekerjaannya seperti pengerjaan pembesian dan
pengecoran yang di lakukan di atas laut seperti pada gambar 3.10 dibawah.
Gambar 3.10 Pemasangan Perancah Kayu Galam
Perancah yang di gunakan pada proyek ini adalah kayu galam yang di pasang ketika
air laut surut dan memakai besi ulir diameter 16 sebagai pengaitnya agar lebih kuat untuk
menahan beban dan besi polos diameter 10 sebagai sambungannya untuk mengikat kayu tersebut
agar lebih kuat dan tidak kendor.
0,5 m
2m
Kayu bekisting
`
Gambar 3.15 Tulangan Geser Bagian paling Dalam
Tulangan ini mempunyai fungsi untuk menahan Pile Cap agar pada saat selesai
penngecoran Pile Cap tersebut tidak mengalami penurunan.
2) Tulangan geser kedua mempunyai bentuk seperti huruf “n” dengan bengkokan ujung
menjulur kedalam, jumlah tulangan ini sebanyak 14 buah tulangan besi ulir diameter 19, dengan
bentuk dan ukuran seperti gambar 3.16 dibawah ini.
10 cm
3.2 Perhitungan Volume Pekerjaan Beton Untuk Tiang Pancang Dan Pile Cap
Gambar 3.26 Detail Tulangan Tiang Pancang dan Pile Cap
3.2.1 Perhitungan Volume Beton Dan Tulangan Untuk Isi Tiang Pancang
1. Volume Beton Isi Tiang Pancang
Adapun rumus yang dipakai untuk menghitung volume beton isi Tiang Pancang adalah
sebagai berikut :
a. V1 = ¼.л.d².t.n (3.1)
Dimana : л = 3,14
d = Diameter pipa Tiang Pancang 0,50 m
t = Tinggi pipa Tiang Pancang yang di cor 1,7 m
n = Jumlah titik Tiang Pancang 27
V = ¼ x 3,14 x 0,50² x 1,7 m x 27
V = 9,007 mᶟ
b. V2 = ¼.л.d².t.n (3.2)
Dimana : л = 3,14
d = Diameter pipa Tiang Pancang 0,50 m
t = Tinggi pipa Tiang Pancang yang di dalam Pile Cap 0,30 m
n = Jumlah titik Tiang Pancang 27
V = ¼ x 3,14 x 0,50² x 0,30 m x 27
V = 1,589 mᶟ
Jadi total volume isi Tiang Pancang V1+V2 adalah 9,007+1,589 = 10,596 mᶟ
Adapun rumus yang dipakai untuk menghitung volume isi beton untuk Pile Cap adalah
sebagai berikut :
V= P X L X t x n (3.5)
Dimana : P = Panjang Pile Cap (1 m)
L = Lebar Pile Cap (1 m)
t = Tinggi Pile Cap (0,8 m)
n = Jumlah Pile Cap (27 buah)
V = 1 m x 1 m x 0,8 m x 27 = 21,6 mᶟ
Jadi Volume Cor Pile Cap – Volume Tiang Pancang yang berada di dalalam Pile Cap adalah
21,6 – 1,589 = 20,01 mᶟ
V = ¼ x л x d² x p x n x m x BJ besi
V = ¼ x 3,14 x 0,019² x 0,9 m x 10 x 27 x 7850
V = 540,57 Kg
2. Tulangan geser 2 Diameter 19
V = ¼ x л x d² x p x n x m x BJ besi
V = ¼ x 3,14 x 0,019² x 2,86 m x 14 x 27 x 7850
V = 2.404,94 Kg
3. Tulangan pokok 1 Diameter 19
V = ¼ x л x d² x p x n x m x BJ besi
V = ¼ x 3,14 x 019² x 3,14 m x 6 x 27 x 7850
V = 1.131,59 Kg
4. Tulangan pokok 2 Diameter 25
V = ¼ x л x d² x p x n x m x BJ besi
V = ¼ x 3,14 x 0,025² x 1,6 m x 8 x 27 x 7850
V = 1.331,04 Kg
Jadi Total Volume Tulangan Pile Cap adalah :
540,57 Kg + 2.404,94 Kg + 1.131,59 Kg + 1.331,04 Kg = 5.408,14 Kg Berfungsi sebagai
penguat beton terhadap gaya tarik yang terjadi.
3) Kayu bekisting Berfungsi sebagai cetakan yang dibentuk untuk mendapatkan hasil cetakan yang
diinginkan.
4) Kayu perancah adalah tiang-tiang atau gelagar yang difungsikan sebagai penahan agar cetakan
tidak berubah bentuk dan tidak berpindah posisi dan sebagai alat bantu untuk menopang orang-
orang yang sedang bekerja.
5) Paku berfungsi sebagai sebagai pengunci kayu satu dengan kayu yang lainnya.
6) Kawat benrat berfungsi sebagai pengikat antar baja tulangan agar dapat membentuk struktur
seperti yang dikehendaki.
7) Semen, split, pasir dan air untuk memnbuat beton sesuai yang diinginkan.
a. Peralatan-peralatan untuk pekerjaan sepatu Tiang Pancang, pengecoran Tiang Pancang dan Pile
Cap antara lain :
1) Vibrator
Alat yang berfungsi untuk memadatkan adonan beton yang dimasukan ke dalam bekisting.
2) Cangkul
Berfungsi untuk mengangkut agregat kedalam wadah yang sudah di siapkan.
3) Arco
Berfungsi untuk mengangkut adonan beton.
4) Mesin molen
Untuk mebuat adukan, baik untuk keperluan pasangan maupun plesteran, pasir dan semen diaduk
sampai merata menurut campuran tertentu dengan menggunakan cangkul atau pengaduk beton.
5) Palu
Untuk memukul paku dan sebagainya yang tidak mungkin dilakukan oleh manusia.
6) Ember untuk mengangkut air.
7) Keranjang pasir dan batu
Berfungsi untuk mempermudah mengangkut agregat yang sesuai dengan yang telah ditentukan.
8) Gragaji mesin untuk memotong besi dan gragaji tangan untuk memotong kayu
9) Las listrik untuk menyambung Tiang Pancang
10) Las acetlin untuk memotong Tiang Pancang
b. Pembuatan sepatu untuk Tiang Pancang dan tanda per meter untuk Tiang Pancang.
Dalam tahap ini merupakan sala satu hal yang penting karena sepatu inilah yang
melindungi ujung tiang selama pemancangan, sepatu Tiang Pancang harus kuat agar tidak lepas
ketika berhadapan dengan tanah keras dan untuk mempermudah perhitungan penumbukan maka
diberilah tanda per meter pada Tiang Pancang berupa cat yang sudah disediakan.
50 cm
48 cm
20 cm
17 cm
5 cm
Gambar 3.1 Sepatu Tiang Pancang
Sepatu Tiang Pancang mengunakan bahan dari plat besi dengan tebal 1 cm yang dibentuk
seperti gambar 3.1 di atas.
5. Pemasangan Perancah
Perancah adalah merupakan kontruksi pembantu pada pekerjaan bangunan untuk
mempermudah manusia dalam melakukan pekerjaannya seperti pengerjaan pembesian dan
pengecoran yang di lakukan di atas laut seperti pada gambar 3.10 dibawah.
Gambar 3.10 Pemasangan Perancah Kayu Galam
Perancah yang di gunakan pada proyek ini adalah kayu galam yang di pasang ketika
air laut surut dan memakai besi ulir diameter 16 sebagai pengaitnya agar lebih kuat untuk
menahan beban dan besi polos diameter 10 sebagai sambungannya untuk mengikat kayu tersebut
agar lebih kuat dan tidak kendor.
0,5 m
2m
Kayu bekisting
`
Gambar 3.15 Tulangan Geser Bagian paling Dalam
Tulangan ini mempunyai fungsi untuk menahan Pile Cap agar pada saat selesai
penngecoran Pile Cap tersebut tidak mengalami penurunan.
2) Tulangan geser kedua mempunyai bentuk seperti huruf “n” dengan bengkokan ujung
menjulur kedalam, jumlah tulangan ini sebanyak 14 buah tulangan besi ulir diameter 19, dengan
bentuk dan ukuran seperti gambar 3.16 dibawah ini.
10 cm
3.2 Perhitungan Volume Pekerjaan Beton Untuk Tiang Pancang Dan Pile Cap
Gambar 3.26 Detail Tulangan Tiang Pancang dan Pile Cap
3.2.1 Perhitungan Volume Beton Dan Tulangan Untuk Isi Tiang Pancang
1. Volume Beton Isi Tiang Pancang
Adapun rumus yang dipakai untuk menghitung volume beton isi Tiang Pancang adalah
sebagai berikut :
a. V1 = ¼.л.d².t.n (3.1)
Dimana : л = 3,14
d = Diameter pipa Tiang Pancang 0,50 m
t = Tinggi pipa Tiang Pancang yang di cor 1,7 m
n = Jumlah titik Tiang Pancang 27
V = ¼ x 3,14 x 0,50² x 1,7 m x 27
V = 9,007 mᶟ
b. V2 = ¼.л.d².t.n (3.2)
Dimana : л = 3,14
d = Diameter pipa Tiang Pancang 0,50 m
t = Tinggi pipa Tiang Pancang yang di dalam Pile Cap 0,30 m
n = Jumlah titik Tiang Pancang 27
V = ¼ x 3,14 x 0,50² x 0,30 m x 27
V = 1,589 mᶟ
Jadi total volume isi Tiang Pancang V1+V2 adalah 9,007+1,589 = 10,596 mᶟ
Adapun rumus yang dipakai untuk menghitung volume isi beton untuk Pile Cap adalah
sebagai berikut :
V= P X L X t x n (3.5)
Dimana : P = Panjang Pile Cap (1 m)
L = Lebar Pile Cap (1 m)
t = Tinggi Pile Cap (0,8 m)
n = Jumlah Pile Cap (27 buah)
V = 1 m x 1 m x 0,8 m x 27 = 21,6 mᶟ
Jadi Volume Cor Pile Cap – Volume Tiang Pancang yang berada di dalalam Pile Cap adalah
21,6 – 1,589 = 20,01 mᶟ
V = ¼ x л x d² x p x n x m x BJ besi
V = ¼ x 3,14 x 0,019² x 0,9 m x 10 x 27 x 7850
V = 540,57 Kg
2. Tulangan geser 2 Diameter 19
V = ¼ x л x d² x p x n x m x BJ besi
V = ¼ x 3,14 x 0,019² x 2,86 m x 14 x 27 x 7850
V = 2.404,94 Kg
3. Tulangan pokok 1 Diameter 19
V = ¼ x л x d² x p x n x m x BJ besi
V = ¼ x 3,14 x 019² x 3,14 m x 6 x 27 x 7850
V = 1.131,59 Kg
4. Tulangan pokok 2 Diameter 25
V = ¼ x л x d² x p x n x m x BJ besi
V = ¼ x 3,14 x 0,025² x 1,6 m x 8 x 27 x 7850
V = 1.331,04 Kg
Jadi Total Volume Tulangan Pile Cap adalah :
540,57 Kg + 2.404,94 Kg + 1.131,59 Kg + 1.331,04 Kg = 5.408,14 Kg
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil kegiatan Peraktek Kerja Lapangan ( PKL ) yang telah penulis laksanakan di
lapangan selama 3 bulan ini, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Dalam melaksanakan suatu proyek melibatkan beberapa unsur organisasi antara lain pemilik
proyek, konsultan pengawas dan pelaksana proyek.
2. Tahap pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang dan Pile Cap meliputi pekerjaan persiapan,
pemancangan, pemasangan perancah dengan kayu galam, pembesian Tiang Pancang, Pile Cap,
pemasangan bekisting dan pengecoran.
3. Dari perhitungan yang penulis lakukan mendapatkan volume beton yang diperoleh adalah
sebanyak untuk Tiang Pancang adalah 10,596 mᶟsedangkan untuk volume Pile Cap adalah 20,01
mᶟ. Dan untuk perhitungan volume tulangan yang diperoleh adalah sebnyak untuk Tiang
Pancang adalah 1.745,88 Kg, sedangkan untuk volume tulangan Pile Cap adalah5.408,14 Kg.
3.2 Saran
Adapun saran-saran penulis yang akan ditulis kedalam laporan ini adalah sebagai
berikut :
1. Pada proyek pekerjaan Pembuatan Fillet Untuk Turning Area Didermaga Batulicin Tanah
Bumbu-Kalimantan Selatan diharapkan agar membuat tanda batas aman apabila memasuki
pelabuhan tempat pekerjaan tersebut dilaksanakan.
2. Agar lebih memperhatikan keamanan pekerja yaitu dengan memakai peralatan keamanan
( Safety ) yang telah disediakan.
3. Kepada pihak pelaksana sebaiknya meminta persetujuan terlebih dahulu kepada konsultan
pengawas untuk melaksanakan pekerjaan selanjutnya.
4. Kepada Mahasiswa/Mahasiswi yang khususnya jurusan Teknik Sipil menyarankan agar ketika
melaksanakan PKL dengann sungguh-sungguh dan tidak segan bertanya apabila ada yang tidak
dimengerti.
DAFTAR PUSTAKA