Abstrak
Kata kunci: Kemitraan, manajemen usaha tani, petani kecil, pasar modern
M.R. Rizqiaputra Saefullah dan G.W. Mukti
Abstract
sional) seperti penggunaan input, pena- dalam penelitian ini adalah studi kasus
naman pada luasan lahan, dan hasil (case study) yang mengambil kasus
panen yang tidak sesuai kriteria kua- Kelompok Tani Katata. Teknik studi
litas, menjadi hambatan bagi peme- kasus merupakan salah satu penelitian
pada hasil ekonomi petani anggota interaksi lingkungan dari suatu unit
A. Profil Kelompok Tani Katata klusternya dalam segala hal yang ber-
kaitan dengan pembagian matriks
Kelompok tani Katata merupakan tanam, pemberian benih, dan pemba-
kelompok tani yang menggunakan yaran, karena hal tersebut merupakan
sistem kluster dalam keanggotaannya. tanggung jawab dan tugas dari ketua
Kelompok tani Katata diketuai oleh kluster yang memiliki wewenang untuk
Bapak Sofyan dengan 13 orang petani berhubungan langsung dengan petani
anggota dan seorang bendahara. Setiap anggota dan dalam pengambilan kepu-
anggota mereka memiliki tugas dan tusan kelompok tani Katata.
perannya masing-masing dalam ke-
giatan usaha tani/produksi Kelompok
Tani Katata.
komunikasi, (2) adanya sumber infor- usaha dan respon internal atas
masi secara rinci, (3) pengalaman dari perubahan-perubahan yang terjadi di
petani lain, (4) faktor-faktor alam, dan lingkungan. Sedangkan faktor lingku-
(5) tujuan dan minat keluarga ngan dalam perubahan manajemen
(Nasution, 1989). merupakan sebuah dorongan dari
eksternal organisasi, usaha, atau diri
Dalam terjadinya perubahan pada
yang cenderung merupakan kekuatan
usaha tani, cepat tidaknya perubahan
yang mendorong untuk terjadinya pe-
atau inovasi diadopsi oleh petani
rubahan.
dipengaruhi oleh berbagai faktor. Cepat
tidaknya mengadopsi inovasi bagi 1. Faktor Pribadi
petani sangat tergantung kepada faktor
Faktor pribadi seperti kontak dengan
ekstern dan intern. Faktor intern terdiri
sumber-sumber informasi di luar
atas faktor sosial dan ekonomi petani.
masyarakatnya, keaktifan mencari
Faktor sosial diantaranya adalah usia,
sumber informasi, pengetahuan tentang
tingkat pendidikan, dan lamanya ber-
keuntungan relatif dari praktik yang
usaha tani. Sedangkan faktor ekonomi
dilakukan, dan kepuasan pada cara-cara
diantaranya adalah jumlah tanggungan
lama, dapat menyebabkan petani mau
keluarga dan luas lahan yang digu-
merubah manajemen usaha taninya.
nakan dalam usaha tani. Faktor sosial
Faktor-faktor tersebut dapat dipe-
ekonomi ini mempunyai peranan yang
ngaruhi oleh faktor sosial (usia, tingkat
cukup penting dalam pengelolaan
pendidikan, dan pengalaman usaha
usaha tani (Soekartawi, 1999).
tani) dan ekonomi (luas lahan dan
Petani anggota dan mitra kelompok jumlah tanggungan) petani.
tani Katata dalam melakukan peru-
a. Kontak dengan Sumber-sumber
bahan manajemen usaha tani, dipenga-
Informasi di Luar
ruhi oleh faktor pribadi dan faktor
Masyarakatnya
lingkungan. Faktor pribadi dalam peru-
bahan manajemen merupakan sebuah Kontak dengan sumber informasi di
dorongan yang muncul dari dalam diri luar masyarakatnya dilakukan oleh
sebagai respon ketidakpuasan atas apa setiap petani. Hal yang membedakan
yang mereka dapatkan sebagai hasil dari setiap karakteristik petani dalam
Pada dasarnya, petani merasa tidak pat kemungkinan bahwa faktor kepua-
puas terhadap cara-cara lama dalam san pada cara-cara lama dipengaruhi
usaha tani yang mereka lakukan. Rasa oleh karakteristik petani untuk mengu-
tidak puas tersebut, meliputi pola usaha bah manajemen usaha tani mereka.
rinci terdapat pada sumber (media budidaya dan kemudahan untuk meng-
informasi) yang digunakannya. adopsinya, tingkat permintaan hasil
budidaya, harga produk per satuan
Terdapat kemungkinan/indikasi bah-
berat, keuntungan usaha tani per satuan
wa faktor adanya sumber informasi
luas, dan kemudahan pemasaran.
secara rinci memiliki hubungan dan
dipengaruhi oleh usia dan tingkat Keinginan untuk mengetahui
pendidikan sebagai penyebab petani pengalaman petani lain dalam mela-
mengambil keputusan untuk merubah kukan perubahan manajemen usaha
manajemen usaha taninya. Kemung- tani yang dirasakan oleh setiap petani,
kinan tersebut adalah semakin muda menyebabkan tidak terdapatnya kecen-
usia petani dan semakin tinggi tingkat derungan tertentu pada faktor penga-
pendidikan petani, maka cenderung laman petani lain terhadap semua
menggunakan lebih banyak sumber kategori karaktersitik sosial ekonomi
informasi dari berbagai media, baik petani. Tidak adanya kecenderungan
cetak ataupun elektronik, dan dari tertentu tersebut dikarenakan tidak
pihak-pihak lainnya seperti penyuluh, terdapat perbedaan sikap petani terha-
petani lain, konsumen, kelompok tani, dap faktor tersebut. Hal tersebut memi-
dan akademisi. liki makna bahwa tidak terdapat
kemungkinan bahwa faktor penga-
c. Pengalaman Petani Lain
laman petani lain dipengaruhi oleh
laman petani lain dari praktik kemitra- manajemen usaha tani mereka.
Soekartawi, dkk. 1985. Ilmu Usaha Yeri, Taufan. 2001. Kajian Pola Ke-
Tani dan Penelitian untuk Pengem- mitraan PT. Saung Mirwan dengan
bangan Petani Kecil. Universitas Petani Paprika (Studi Kasus Mitra
Indonesia. Jakarta. Kota). Tesis. Institut Pertanian
Bogor. Bogor.
Susanti. 2013. Pengaruh Kemitraan
Terhadap Peningkatan Pendapatan Zaelani, Achmad. 2008. Manfaat
Usaha Tani Sayuran (Studi Kasus: Kemitraan Agribisnis bagi Petani
Gapoktan Rukun Tani Desa Citapen, Mitra (Kasus: Kemitraan PT Pupuk
Kecamatan Ciawi, Kabupaten Kujang dengan Kelompok Tani Sri
Bogor. Skripsi. Bogor: Institut Mandiri Desa Majalaya Kecamatan
Pertanian Bogor. Majalaya Kabupaten Karawang,
Provinsi Jawa Barat). Skripsi.
Terry, George R. 2006. Prinsip-prinsip
Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Manajemen. Penerbit Bumi Aksara.
Jakarta.