TINJAUAN PUSTAKA
yang dimulai dari bayi, anak-anak, dewasa, dan akhirnya menjadi tua.
Semua orang akan mengalami proses menua dan masa tua merupakan
masa hidup yang terakhir. Dimasa ini akan terjadi kemunduran fisik,
adalah seorang yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun. (R. Siti,
2012)
usia adalah:
7
8
yang tidak hanya dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak
neonatus, toddler, pra school, school, remaja, dewasa dan lansia. Tahap
2013).
biologis pada proses menua, proses penuaan pada tingkat sel, proses
panutan.
9
2. Tipe mandiri
undangan.
4. Tipe pasrah
5. Tipe Bingung
secara santai
(Padila, 2013)
Perubahan yang terjadi pada lansia meliputi perubahan fisik, sosial, dan
psikologis.
1. Perubahan fisik
meningkat.
pada bronkus.
menurun.
kekakuan.
dan katarak.
menurun, kuku keras dan rapuh, serta kuku kaki tumbuh berlebih
seperti tanduk.
encoding menurun.
2. Perubahan Sosial
pensiun). Kalau tidak anak dan cucu yang akan memberi uang
3. Perubahan Psikologis
2012)
penyakit.
orang yang berusia lanjut seiring dengan kemunduran fungsi organ dan
1. Stroke
2. Jantung koroner
3. Diabetes Melitus
4. Kanker
5. Gagal Ginjal
6. Hepatitis
7. Asam Urat
14
8. Rematik,
9. Osteoporosis
a. Stroke
b. Kanker
ganas ini belum dapat ditangani secara tuntas. Pada tahun 2003
dengan pasti.
c. Jantung
dunia. Sekitar 29 detik terdapat 1 orang terkena sakit jantung dan setiap 1
menit orang meninggal karena penyakit ini. 49% penderitanya adalah pria.
15
d. Diabetes mellitus
penderita nya. Mulai dari pola hidup yang sehat, olahraga yang teratur dan
menjaga dari hal-hal yang dapat menyebabkan komplikasi yang lebih berat
protein, lemak, air dan elektrolit. Diabetes berasal dari kata yunani yang
merupakan kata lain untuk madu atau gula. Sehingga diabetes melitus
c. Faktor imunologi
2. DM tipe II (NIDDM)
c. Riwayat keluarga
d. Kelompok etnik
3. DM Malnutrisi
4. DM Tipe Lain
c. Obat-obatan
Tiga hal yang tidak bisa di pisahkan dari gejala klasik diabetes
a. Polyuria
Hal ini berkaitan dengan kadar gula yang tinggi diatas 160-180
b. Polydipsia
dehidrasi.
c. Polyphagia
19
Selain gejala-gejala diatas ada pula gejala lain yang dirasakan, seperti :
1. Sering mengantuk
5. Mati rasa atau rasa sakit pada bagian tubuh bagian bawah
tipe 1
dengan salah satu efek utama akibat kurang nya insulin berikut :
protein negatif dan berat badan menurun dan cenderung terjadi polifagi.
untuk energi.
1. Diabetes Tipe I
glukosa yang berasal dari makanan tidak dapat disimpan dalam hati
haus (polidipsia).
22
dan kelemahan. Proses ini akan terjadi tanpa hambatan dan lebih
2. Diabetes Tipe II
disebut mikroangiopati.
Ada 3 problem utama yang terjadi bila kekurangan atau tanpa insulin :
2.2.6 Pathway
Peningkatan Merusak
Penyampaian Meningkatkan Penurunan
produksi Pankreas
kelainan beban produk insulin
insulin
pancreas ke metabolic
individu pancreas
turunan
Diabetes Melitus
(Riyadi, 2008)
25
1 Polyuria ++ +
2 Polydipsia ++ +
3 Polyphagia ++ +
4 Kehilangan BB ++ -
5 Pruritus + ++
6 Infeksi kulit + ++
7 Vaginitis + ++
8 Ketonuria ++ -
1. Keluhan Klasik :
c. Banyak minum
d. Banyak makan
2. Keluhan Lain :
a. Kesemutan
b. Gangguan penglihatan
c. Gatal / bisul
26
penderita diabetes:
atau perih yang biasa berawal dari ujung jari tangan dan kaki,
diabetes.
orgasme.
segera ditangani. Kadar gula darah yang tidak terjaga pada awal
a. Kadar glukosa
Putri, 2013)
yaitu:
3. Latihan Jasmani
yang salah) dan kegiatan yang penuh tekanan (gaya hidup stres), maka
jalan cepat) atau senam paling tidak tiga sampai lima kali
akibat proses patologis yang berasal dari internal dan eksternal, serta
Ulkus/ luka diabettik adalah luka yang terjadi pada pasien diabetes
A. Luka Neuropati
seperti infeksi
B. Luka Iskemik
sakit.
C. Luka Neuroiskemik
iskemik.
A. Klasifikasi Meggitt-Wagner
Grade Keterangan
Grade 0 Belum ada luka pada kaki yang beresiko tinggi
Grade 1 Luka superfisial
Luka sampai pada tendon atau lapisan subkutan yang lebih dalam,
Grade 2
namun tidak sampai pada tulang
Grade 3 Luka yang dalam, dengan selulitis atau formasi abses
Gangren yang terlokalisir ( gangren dari jari-jari atau bagian depan
Grade 4
kaki/forefoot )
Gangren yang meliputi daerah yang lebih luas ( sampai pada daerah
Grade 5
lengkung kaki/midfoot dan belakang kaki/hindfoot )
Tabel 2.3 Klasifikasi Luka Diabetik Meggitt-Wagner
0 I II III
Tidak ada lesi Luka dangkal Luka dalam sampai Luka penetrasi ke
terbuka atau luka fascia, tendon atau sendi atau tulang
yang sudah selesai sendi
A
proses epitalisasi (
luka sudah tertutup
dengan kulit baru )
B Ada infeksi Ada infeksi Ada infeksi Ada infeksi
C Ada iskemi Ada iskemi Ada iskemi Ada iskemi
Ada iskemi dan Ada iskemi Ada iskemi dan Ada iskemi dan
D
infeksi dan infeksi infeksi infeksi
Tabel 2.4 Klasifikasi Luka Diabetik Dari Universitas Texas
C. Klasifikasi PEDIS
Size ( luas ataun ukuran luka ), Depth atau Tissue loss ( Kedalaman
sensasi ).
34
menakjubkan. Dalam hal ini, intervensi medis, perawat dan bidan dapat
35
seluler.
psikologis. Oleh karena itu, dalam merawat luka yang perlu dikaji
manusia seutuhnya.
abnormal
pasien.(Boyle, 2007)
tertentu yaitu : fase inflamasi, fase rekonstruksi dan fase maturasi, dan
36
proses tersebut terlewati dengan baik oleh luka tersebut. Tiga fase
1) Fase imflamasi, dimulai pada saat terjadi luka yang bisa bertahan 2
bertahan sampai minggu ketiga. Tujuan utama dari fase ini adalah :
terbuka.
bulan sampai 1 tahun, dapat lebih lama apabila daerah yang luka
apabila :
38
b. Tidak menonjol
c. Tidak merah
(Boyle, 2007)
dari faktor lokal ( oksigenasi, hematoma dan lain – lain ), faktor umum
lain :
untuk menyatu
A. Pengkajian
1. Identitas
2. Keluhan Utama
3. Riwayat Kesehatan
4. Pola Aktivitas
a. Pola Nutrisi
penderita.
b. Pola Eliminasi
d. Pola Aktivitas
mati rasa pada kaki sehingga tidak peka terhadap adanya trauma.
adaptif.
5. Pengkajian Fisik
a. Keadaan Umum
b. Head to Toe
1) Kepala Leher
2) Sistem integumen
3) Sistem pernafasan
4) Sistem kardiovaskuler
5) Sistem urinari
bentuk urin.
6) Sistem muskuloskeletal
lemah.
7) Sistem neurologis
6. Pemeriksaan Diagnostik
B. Diagnosa keperawatan
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d penurunan masa otot
3. Risiko tinggi sepsis b.d kadar glukosa tinggi atau penurunan fumgsi
leukosit
ganggren)
(Riyadi, 2008)
C. Intervensi
adalah air).
jantung.
osmosis.(Riyadi, 2008)
2. Tentukan program diet dan pola makan pasien sesuai dengan kadar
gula.
nutrisi.
3. Resiko tinggi sepsis b.d kadar glukosa darah tinggi atau penurunan
fungsi leukosit
(Riyadi, 2008)
Kriteria Hasil:
perawatan alami
Intervensi
Pressure Management
6. Ganti balutan pada interval waktu yang sesuai atau biarkan luka
2015)
nyeri
serabut syaraf
mendadak
50
D. Implementasi
perawat terhadap pasien. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
pada situasi yang tepat, keamanan fisik dan psikologis klien dilindungi
ini merupakan aplikasi secara kongkrit dari rencana intervensi yang telah
E. Evaluasi
tahap evaluasi proses dan evaluasi hasil. Evaluasi berfokus pada ketepatan
diharapkan.(Riyadi, 2008)
52
52
53
dipengaruhi oleh beberapa faktor penyebab, yaitu faktor genetik atau herediter,
usia, kurangnya nutrisi, riwayat keluarga dan gaya hidup. Sehingga menimbulkan
tanda dan gejala diabetes mellitus seperti polyuria (banyak kencing), polydipsia
(banyak minum), polyphagia (banyak makan), luka sukar sembuh, dan gatal
tubuh b.d ketidakcukupan insulin, kerusakan integritas kulit b.d nekrosis pada
jaringan (nekrosis luka ganggren), resiko infeksi b.d trauma pada jaringan, proses
chloride), dressing) dan terapi non farmakologi (Diet, Edukasi atau penyuluhan,
Latihan Jasmani). Setelah diberikan intervensi dan implementasi yang tepat dan
diharapkan mendapatkan hasil klien mengalami integritas kulit yang baik, perfusi