Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah estimasi biaya konstruksi ini dengan baik. Kami
mengucapkan banyak terima kasih atas bimbingan dari Ibu Guru pengajar Estimasi Biaya
Konstruksi serta dukungan dari teman-teman semua. Kami menyadari bahwa makalah ini
jauh dari kata sempurna, maka kritik dan saran sangat kami perlukan untuk
menyempurnakan kekurangan dari makalah ini.
SPESIFIKASI TEKNIS DAN SYARAT TEKNIS
Didalam pelaksanaan pengadaan barang dan jasa pemerintah sesuai dengan
peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 berikut perubahannya yang terakhir
dengan peraturan presiden nomor 70 tahun 2012 beserta petunjuk teknisnya ada
beberapa persyaratan yang mutlak untuk dilengkapi oleh penyedia baik didalam
pengadaan barang, jasa konstruksi, jasa lainnya termasuk jasa konsultansi.
Persyaratan mutlak tersebut berupa Spesifikasi Teknis dan Persyaratan Teknis yang
menjadi bagian pertimbangan teknis dan bersipat mengikat.
SPESIFIKASI TEKNIS
Spesifikasi Teknis adalah suatu uraian atau ketentuan-ketentuan yang disusun
secara lengkap dan jelas mengenai suatu barang, metode atau hasil akhir pekerjaan
yang dapat dibeli, dibangun atau dikembangkan oleh pihak lain sedemikian sehingga
dapat memenuhi keinginan semua pihak yang terkait.
Dalam pekerjaan Konstruksi, spesifikasi Teknis merupakan suatu tatanan teknik
yang dapat membantu semua pihak yang terkait dengan pekerjaan konstruksi untuk
sependapat dalam pemahaman sesuatu hal teknis tertentu yang terjadi dalam suatu
pekerjaan.
Dengan demikian Spesifikasi Teknis diharapkan dapat :
1. Mengurangi beda pendapat atau pertentangan yang tidak perlu;
2. Mendorong efisiensi penyelenggaraan proyek, tertib proyek dan kerjasama
dalam penyelenggaraan proyek;
3. Mengurangi kerancuan teknis pelaksanaan pekerjaan;
Spesifikasi Teknis, yang semula merupakan bagian dari Dokumen Pengadaan,
setelah kontrak ditandatangani oleh penyedia jasa dan pengguna jasa, menjadi
bagian dari Dokumen Kontrak. Sebagai bagian dari Dokumen Kontrak, untuk
menghindari terjadinya kesalahpahaman tentang lembar-lembar spesifikasi yang
telah menjadi acuan untuk pelaksanaan di lapangan, baik penyedia jasa (kontraktor)
maupun pengguna jasa (pemilik proyek) perlu memberikan paraf pada setiap
halaman spesifikasi.
PEMBUATAN SPESIFIKASI TEKNIS
Spesifikasi teknis dikaji pada proses pembuatan Kerangka Acuan kerja sebagai
dasar pelaksanaan kegiatan. Sebagai bagian dari dokumen lelang, dalam rangka
memenuhi ketentuan pelelangan yang efektif, effisien, terbuka dan bersaing, dan
adil/tidak diskriminatif maka spesifiksi teknis harus memenuhi persyaratan dan perlu
memperhatikan kejelasan spesifikasi teknis yang meliputi :
1. Spesifikasi teknis benar-benar sesuai dengan kebutuhan pengguna/penerima
akhir;
2. Tidak mengarah kepada merk/produk tertentu (made in / made by) kecuali
untuk suku cadang/komponen produk tertentu;
3. Memaksimalkan penggunaan produksi dalam negeri; dan
4. Memaksimalkan penggunaan Standar Nasional Indonesia (SNI).
5. Tidak menutup kemungkinan digunakannya produksi dalam negeri;
PERSYARATAN TEKNIS
Untuk mendapatkan barang/jasa yang tepat jumlah, tepat kualitas dan tepat
waktu dengan biaya yang wajar, maka perlu dipertimbangkan kondisi alamiah
(nature conditions) dan jenis barang/jasa yang dibutuhkan, karena kedua hal ini
menyangkut kompleksitas yang dapat menimbulkan resiko. Resiko inilah yang harus
ditekan seminimal mungkin atau bahkan harus dihilangkan atau dihindari. Salah satu
cara untuk memperkecil atau menghilangkan resiko yang mungkin dapat terjadi
adalah dengan menyusun spesifikasi teknis barang/jasa secara rinci, jelas dan
benar. Untuk itu diperlukan strategi yang tepat agar penyusunan spesifikasi teknis
dapat memenuhi persyaratan teknis yang telah ditetapkan dalam
perancangan/desain dan peraturan perundang-undangan yang berlaku sesuai
dengan kriteria kegiatan.
Untuk menentukan jenis spesifikasi teknis yang akan disusun adalah dengan
melakukan penilaian kebutuhan, dilanjutkan dengan penilaian komplesitas
barang/jasa yang akan menghasilkan tingkat kompleksitas spesifikasi teknis
yang dibutuhkan.
Kebanyakan para pengelola kegiatan, dalam hal ini user sebagai pemakai
barang/jasa, masih kurang memperhatikan pentingnya penyusunan spesifikasi
teknis yang benar, sehingga menimbulkan kesulitan bagi dunia usaha
untukmemahaminya dengan baik dan benar. Hal ini dapat
mengakibatkanketerlambatan atau bertambahnya waktu yang diperlukan untuk
penyelesaiankegiatan, pemborosan dana/anggaran kegiatan, dan bahkan dapat
berakibat fatalyaitu kegagalan kegiatan.
Apabila dari hasil survei ternyata di pasaran terdapat lebih dari satu
merk/produk barang yang sama, maka spesifikasi teknis dibuat tidak mengarah
kepada merk/produk tertentu.
PERTANYAAN :
Rizal : apa itu TOR ?
Linda: seperti apa spesifikasi teknis sederhana dan spesifikasi TOR?
Fahrul : apa yang di maksud persyaratan teknis?
JAWABAN :
Sendy : untuk kegiatan yang bersifat kompleks.U n t u k m e n e n t u k a n j e n i s
s p e s i f i k a s i t e k n i s y a n g a k a n d i s u s u n a d a l a h dengan melakukan penilaian
kebutuhan, dilanjutkan dengan penilaian komplesitasbarang/jasa yang akan
menghasilkan tingkat kompleksitas spesifikasi teknis yangd i b u t u h k a n .
Fawaz: spesifikasi sederhana biasa nya dalam pembuatan sesuatu
yang sederhana/sesuatu yang simpel contoh pembuatan rumah
minimalis/sederhana.
Sedangkan TOR biasa nya dalam pembuatan sesuatu yang
komplek/sulit contoh gedung besar.
A l d i : Persyaratan Teknis adalah persyaratan yang memenuhi keselamatan,
resiko keamanan, pemanfaatan, mutu atau parameter teknis lainnya dalam proses
pencapaian maksud dan tujuan dan/atau persyaratan yang sesuai dengan standar
nasional Indonesia (SNI) atau yang ditetapkan oleh Menteri.