Makalah Gizi Dan Diit
Makalah Gizi Dan Diit
Pembahasan
I Dewa Nyoman Suparisa dkk (2002:17-180) menjelaskan bahwa gizi adalah suatu proses
organism menggunakan makana yang dikonsumsi secara normal melalui degesti, absorpsi,
transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat yang tidak digunakan untuk
mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan funsin normal dari organ-organ serta
menghasilkan energi.
Untuk pertumbuhan tubuh diperlukan zat yang disebut protein, mineral dan juga air.
Tenaga yang diperlukan untuk bekerja dan untuk menjalankan aktivitas didalam tubuh yaitu
pencernaan makanan, pernapasan dan peredaran darah diperoleh dari karbohidrat, lemak dan
protein. Protein digunakan untuk menghasilkan tenaga terutama bila jumlah karbohidrat dan
lemak tidak cukup. Zat-zat yang berfungsi memelihara, mengatur kerja didalam tubuh dan
melindungi diri kita terhadap serangan penyakit adalah mineral dan vitamin.
2.3 Karbohidrat
Merupakan senyawa yang terdiri dari elemen-elemen karbon, hidrogen, dan oksigen dan
terbagi menjadi gula atau karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Karbohidrat
merupakan sumber energi yang paling ekonomis dan paling banyak tersedia. Karbohidrat sangat
bermanfaat karena penghasil energi yang cepat dan menghasilkan serat agar proses eliminasi
pencernaan dan fungsi-fungsi intestinal bekerja normal.
Gula adalah karbohidrat terpenting dalam makanan dan dikelompokkan menurut struktur
molekulnya. Gula tunggal (Monosakarida) terdiri atas glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Gula
ganda (Disakarida) meliputi sukrosa, maltosa, dan laktosa. Selain itu dikenal juga trisakarida dan
gula yang kompleks (polisakarida) seperti kanji dan selulosa. Glukosa, Fruktosa, Galaktosa
merupakan satu-satunya bentuk gula yang dapat diserap dalam aliran darah secara langsung
tanpa terlebih dahulu dicerna secara kimiawi dalam proses pencernaan.
Glukosa adalah jenis gula yang paling umum terdapat dalam tubuh. Selain glukosa atau
dekstrosa, jenis gula lain (disakarida, trisakarida dan polisakarida) terlebih dahulu harus diubah
menjadi glukosa sebelum digunakan tubuh. Sumber glukosa yang alami adalah madu, buah-
buahan dan beberapa jenis dari sayur-sayuran.
Adalah bentuk gula yang kebanyakan didapat dari madu dan buah-buahan, dan beberapa
tumbuh-tumbuhan. Jenis gula ini digunakan sebagai pelengkap zat makanan dan mempunyai rasa
sangat manis. Fruktosa dan galaktosa biasanya terdapat dalam jenis makanan yang sama.
Galaktosa tidak ditemukan secara alami, akan tetapi merupakan suatu produk akhir dari
pencernaan susu.
Sukrosa adalah suatu campuran dari fruktosa dan glukosa yang berikatan atau bergabung
membentuk gula ganda (disakarida). Sukrosa dapat berbentuk gula merah atau sebagai pemanis
pada sirup dan berbagai jenis masakan. Sumber sukrosa adalah “sugar beet” (sejenis umbi
penghasil gula), tebu, dari buah-buahan dan sayur-sayuran.
2.3.5 Laktosa
Laktosa adalah gula yang terdapat dalam susu dan tidak dapat dilarutkan seperti halnya
sukrosa. Senyawa ini tidak terdapat dalam tumbuh-tumbuhan, tapi terbentuk dalam kelenjar susu.
Laktosa dipecah oleh suatu enzim dalam tubuh menjadi galaktosa dan glukosa. Jika seseorang
kekurangan lactose (enzim untuk mencerna laktosa), penggunaan susu sebagai bahan makanan
dapat menyebabkan masalah pencernaan serius dan dapat menyebabkan kematian.
2.3.6 Polisakarioda
Kanji adalah bentuk dari karbohidrat yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan dan
merupakan sumber utama dari karbohidrat dalam diet. Kanji harus diubah kedalam bentuk
glukosa sebelum dapat digunakan tubuh. Selulosa terdiri dari sel-sel substansi tumbuh-
tumbuhan, yang mana tidak bisa larut dan tidak bisa dicerna. Selulosa sangat penting untuk
membantu memperlancar defekasi karena banyak mengandung serat.
Sumber karbohidrat berasal dari makanan pokok, umunya berasal dari tumbuh-
tumbuhan seperti beras, jagung, kacang, sagu, singkong, dan lain-lain. Sedangkan
karbohidrat pada hewani berbentuk glikogen.
Metabolism karbohidrat akan memproduksi tiga hasil yang berbeda (Potter &
Perry, 1992, hal. 1095-1096) yaitu: katabolisme karbohidrat menghasilkan energi, karbon
dioksida dan air ; anabolisme karbohidrat menghasilkan glikogen yang disimpan di hepar
dan otot ; dan konversi karbohidrat ke dalam lemak (jaringan adipose) sebagai cadangan
sumber energi. Umumnya karbohidrat diperoleh dari gula dari alam dan polisakarida.
Untuk dapat dimanfaatkan oleh sel dan jaringan, karbohidrat harus diubah terlebih
dahulu menjadi glukosa. Proses metabolisme glukosa akan berlangsung melalui 2
mekanisme utama, yaitu melalui proses aerob dan anaerob. Proses metabolism aerob
berlangsung dengan menggunakan enzim didalam mitokondria dan dengan bantuan
oksigen, sedangkan metabolism anaerob berlangsung di sitoplasma. Glukosa berada
dalam sel tubuh dengan cara difusi yang dibantu oleh hormone insulin. Insulin
merupakan hormon yang befungsi dalam mempertahankan glukosa darah. Jika insulin
tidak ada atau kadarnya berkurang, maka glukosa darah akan meningkat. Kelainan yang
ekstrem glukosa darah dapat menimbulkan penurunan kesadaran, koma, dan meninggal.
2.4 Lemak
Lemak tersusun atas karbon, hydrogen dan oksigen sebagai sumber cadangan energi
tubuh. Sumber utama lemak adalah lemak hewani dan minyak tumbuhan seperti minyak kelapa,
sawit, jagung, dan sebagainya. Lemak dapat dilihat diantaranya dalam bentuk daging, minyak
tumbuhan, dan keju. Lemak berperan penting dalam mempertahankan fungsi struktur jaringan
tubuh khususnya jaringan-jaringan saraf. Lapisan myelin pada suatu neuron berfungsi sebagai
pembungkus dan penyangga jaringan saraf. Lemak juga berfungsi sebagai pelindung terhadap
luka mekanik dan sebagai bahan untuk mempertebal lapisan disekitar organ-organ vital sehingga
jantung, ginjal, payudara, usus terlindung dari benturan atau trauma fisik (HUI, 1985 hal. 26).
Lebih jauh lagi lapisan lemak dibawah kulit menjaga keseimbangan suhu tubuh karena
melindungi tubuh dari suhu dingin dan menyimpan panas.
2.5 Protein
Protein merupakan unsure zat gizi yang sangat berperan dalam penyusunan senyawa-
senyawa penting seperti enzim, hormon, dan antibodi.
2.6 Lemak
Lemak atau lipid merupakan sumber energi yang menghasilkan jumlah kalori lebih besar
daripada kerbohidrat dan protein.
2.6.1 Fungsi lemak
1) Sebagai sumber energi, memberikan kalori di mana dalam 1 gram lemak pada peristiwa
oksidasi akan menghasilkan kalori sebanyak 9kkal.
2) Melarutkan vitamin sehingga dapat diserap oleh usus.
3) Untuk aktivitas enzim seperti fosfolipid.
4) Penyusun hormon seperti biosintesis hormon steroid
2.6.2 Sumber lemak
Sumber lemak berasal dari nabati dan hewani, lemak nabati mengandung lebih banyak
asam lemak tak jenuh seperti pada kacang-kacangan, kelapa, dan lain-lain. Sedangkan
lemak hewani banyak mengandung asam lemak jenuh dengan rantai panjang seperti pada
daging sapi, kambing, dan lain-lain.
2.6.3 Pencernaan lemak
Pencernaan lemak dimulai di mulut dengan bantuan enzim lipase saliva yang
dihasilkan di sublingual, kemudian di lambung dan duodenum dengan bantuan enzim
lipase yang dihasilkan oleh pankreas. Enzim lipase diaktifkan oleh adanya garam empedu
yang masuk ke duodenum. Lemak dicerna menjadi asam lemak, monogliserida, dan
kolesterol dengan bantuan garam-garam empedu dan lipase lalu diserap ke darah menuju
hati.
2.6.4 Absorpsi lemak
Sekitar 80 gram per hari lemak diabsorpsi dalam usus khususnyadi duodenum melalui
ekanisme difusi pasif. Asam lemak dengan rantai pendek (terdiri atas10-12 atom karbon)
masuk ke jaringan kapiler dan selanjutnya dibawa ke vena porta hepatika sebagai asam
lemak bebas. Sedangkan asam lemak dengan rantai panjang (lebih dari 12 atom karbon)
disintesis kembali menjadi trigliserida, kemudian bergabung bersama lipoprotein,
kolesterol, dan fosfolipid membentuk silomikron selanjutnya akan diabsorpsi oleh lakteal
dari vili. Dari lakteal kemudian masuk ke sirkulasi limfatik dan selanjutnya masuk ke
sirkulasi darah.
2.6.5 Metabolisme lemak
Metabolisme lemak terjadi di hati, ketika lemak diabsorpsi di usus halus atau
dilepaskan dari jaringan adiposa, gliserol yang merupakan bagian dari lemak dipecah
menjadi piruvat, asam lemak, dan komponen lemak lainnya.
Ketika terjadi penurunan gula darah, di mana cadangan karbohidrat dan protein
menurun, maka lemak diubah menjadi glukosa. Pada kondisi tertentu oksidasi lemak
menjadi tidak sempurna dan menghasilkan keton dan dilepaskan dalam darah. Jika terjadi
penumpuka keton dalam darah lebih cepat dari yang dibutuhkan sel untuk sumber energi
maka terjadi ketosis. Karena keton berupa asam, maka dapat mengakibatkan asidosis
metabolik di mana pH darah menjadi turun. Pada kondisi ini, pernapasan pasien menjadi
cepat untuk membuang lebih banyak ion hidrogen. Kondisi ketosis merupakan keadaan
kegawatan, di mana orang akan mengalami keracunan dan menurunnya kesadaran
sehingga dapat menyebabkan kematian.
Jika dalam makanan terdapat kelebihan lemak, maka dalam tubuh lemak akan
disimpan dan akan dipergunakan sebagai:
1) cadangan energi atau tenaga;
2) bantalan bagi alat-alat tubuh seperti ginjal dan bola mata;
3) mempertahankan panas tubuh karena lemak sebagai penghambat panas
(konduktor yang buruk);
4) perlindungan tubuh terhadap trauma dan zat kimia yang berbahaya;
pembentuk poster tubuh seperti orang terlihat gemuk atau kurus karena adanya lemak.
2.7 Vitamin
Vitamin merupakan komponen organik yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil dan tidak
dapat diproduksi dalam tubuh. Vitamin sangat berperan dalam proses metabolisme karena
fungsinya sebagai katalisator.
2.7.1 Jenis vitamin
Vitamin dikelompokkan menjadi dua yaitu sebagai berikut:
Vitamin yang larut dalam air seperti vitamin B kompleks, B1 (Tiamin) B2 (Riboflavin),
B3 (Niasin), B5 (Asam pantotenat), B6 (Pirodoksin), B12 (Kobalamin), asam folat, dan
vitamin C. Jenis vitamin ini dapat larut dalam air, sehingga kelebihannya akan dibuang
melalui urine.
Vitamin yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam lemak seperti vitamin A, D, E,
dan K.
2.7.2 Sumber dan fungsi vitamin
Vitamin B1, banyak terdapat pada biji-bijian tumbuhan seperti padi, kacang tanah,
kacang hiau, gandum, roti, sereal, jaringan tubuh hewan, ginjal, hati, dan ikan.
Fungsinya adalah mencegah terjadinya penyakit beri-beri, neuropati perifer, gangguan
konduksi sistem saraf, dan ensefalopati Wernicke.
Vitamin B2, banyak terdapat pada ragi, hati, ginjal, susu, keju, kacang almond, dan
yoghurt. Fungsinya adalah memperbaiki kulit, mata, serta mencegah terjadinya
hiperbilirubinemia pada bayi baru lahir yang mendapatkan fototerapi.
Vitamin B3, banyak terdapat pada berbagai jenis makanan dari hewani dan nabati
seperti sereal, beras, dan kacang-kacangan. Fungsi vitamin ini adalah menetralisasi zat
racun, berperan dalam sintesis lemak, memperbaiki kulit dan saraf, serta sebagai
koenzim pada banyak enzim dehidrogenase yang terdapat dalam sitosol dan
mitokondria.
Vitamin B5, sumber vitamin ini melimpah di berbagai jenis makanan, baik di
tumbuhan dan hewani, sehingga jarang terjadi kekurangan vitamin B5. Fungsinya
sebagai katalisator reaksi kimia dalam pembentukan koenzim A yang berperan dalam
pembentukan energi (ATP).
Vitamin B6, vitamin ini banyak terdapat pada hati, ikan, daging, telur, pisang, dan
sayuran, fungsinya berperan dalam proses metabolisme asam amino, proses
glikogenolisis, pembentukan antibodi, serta regenerasi sel darah merah. Kkurangan
vitamin ini dapat mengakibatkan dermatitits, bibir pecah-pecah, sariawan, anemia, dan
kejang.
Vitamin B12, vitamin ini banyak terdapat pada daging, ikan, kepiting, telur, susu, dan
tempe. Fungsinya membantu pembentukan sel darah merah, mencegah kerusakan sel
saraf, dan membantu metabolisme protein.
Vitamin C, sumbernya banyak pada sayuran dan buah seperti jambu biji, jeruk,
mangga, tomat, stroberi, asparagus, kol, susu, mentega, ikan, dan hati. Fungsinya
membantu pembentukan tulang, otot, dan kulit, membantu penyerapan zat besi, serta
melindungi tubuh dari radikal bebas.
Asam folat, sumbernya terdapat pada hati, daging, sayuran hijau, kacang-kacangan,
fungsinya dalam membantu metabolisme, khususnya asam amino, pematangan sel
darah merah, serta mencegah terjadinya penyakit jantung bawaan. Kekurangan dapat
mengakibatkan anemia megaloblastik.
Vitamin D, sumber vitamin ini adalah ikan, telur, daging, susu, keju, tahu, dan tempe.
Fungsinya adalah meningkatkan penyerapan.
Vitamin yang larut dalam air seperti vitamin B dan vitamin C mudah diabsorpsi dalam
epitelium mukosa usus melalui proses difusi, kecuali vitamin B12 yanghanyadapat
diabsorpsi dengan bantuan intrinsik faktor yang dihasilkan oleh sel parietal lambung.
Vitamin B12 diabsorpsi pada ileum terminal. Sedangkan vitamin yang larut dalam lemak
seperti vitamin A, D, E,dan K akan diabsorpsi dengan bantuan garam-garam empedu dan
lipase. Vitamin A, D, E, K, dan B12 yang diabsorpsi dari darah disimpan dalam hati dan
kemudian dipergunakan kembali jika dibutuhkan tubuh.
2.8 Mineral
Mineral adalah ion anorganik esensial untuk tubuh karena peranannya sebagai katalis dalam
reaksi biokimia. Mineral dan vitamin tidak menghasilkan energi, tetapi merupakan elemen kimia
yang berperan dalam mempertahankan proses tubuh.
2.9 Air
Merupakan media transpor nutrisi dan sangat penting dalam kehidupan sel-sel tubuh.
Setiap hari, sekitar 2 liter air masuk ke tubuh kita melalui minuman, sedangkan cairan digestif
yang diproduksi oleh berbagai organ saluran pencernaan sekitar 8-9 liter, sehingga sekitar 10-11
liter cairan yang masuk, hanya 50-200 ml yang dikeluarkan melalui feses, selebihnya
direabsorpsi.
Absorpsi air terjadi pada usus halus dan usus besar (kolon) dan terjadi melalui proses
difusi.
2.10 Keseimbangan Energi
Energi dibutuhkan oleh tubuh untuk aktivitas dan fungsi fisiologi organ tubuh. Agar
fungsi-fungsi tubuh berjalan normal, maka energi yang digunakan harus seimbang dengan energi
yang masuk. Dinamika keseimbangan energi yaitu:
Energi yang masuk adalah total pengeluaran energi (kebutuhan energi) sehingga keseimbangan
energi sama dengan energi yang masuk dikurangi pengeluaran energi.
Energi yang masuk (intake energi) merupakan energi yang dihasilkan selama oksidasi
makanan. Makanan merupakan sumber utama energi manusia yang berupa karbohidrat,
protein, dan lemak. Besarnya energi yang dihasilkan diukur dengan satuan kalori. Satuan
kilokalori juga disebut satu kalori besar (K) atau kkal adalah jumlah panas yang
dibutuhkan untuk menaikkan temperatur 1 kg air sebanyak 1 derajat Celcius. Satu kkal =
1 K atau sama dengan 1000 kalori. Ketika makanan tidak tersedia maka akan terjadi
pemecahan glikogen yang tersimpan dalam hati dan jaringan otot.
Dengan demikina, output energi atau kebutuhan energi ditentukan oleh laju metabolisme basal
dan energi untuk aktivitas fisik. Kegiatan lain yang membutuhkan energi antara lain sebagai
berikut:
Vital kehidupan seperti untuk pernapasan, sirkulasi darah, temperatur tubuh, dan lainnya.
Kegiatan mekanik oleh otot.
Aktivitas otot dan saraf.
Energi kimia untuk membangun jaringan, aktivitas enzim, dan hormon.
Sekresi cairan pencernaan.
Absorpsi zat-zat gizi di saluran pencernaan.
Pengeluaran hasil metabolisme.
Jika nilai intake energi lebih kecil dari output energi, maka disebut keseimbangan negatif
sehingga cadangan makanan dikeluarkan dan hal ini akan mengakibatkan penurunan berat badan.
Sebaiknya jika intake energi lebih banyak dari yang dikeluarkan, maka terjadi keseimbangan
positif dan kelebihan energi akan disimpan dalam tubuh sebagai cadangan energi.
mental dan fisik, tidur telentang selama tes, seseorang dalam keadaan sadar dan temperatur
lingkungan antara 20-25 derajar Celcius. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju metabolisme
basal meliputi jaringan aktif di dalam tubuh seperti otot dan kelenjar, besar dan luasnya
permukaan tubuh, komposisi tubuh, jenis kelamin, umur, sekresi hormon misalnya hormon
tiroksin, keadaan tidur, tonus otot, keadaan emosional dan mental, intake makanan, keadaan
hamil, serta pengaruh penyakit.
Karakteristik status nutrisi ditentukan melalui adanya indeks massa tubuh (body mass
index– BMI) dan berat tubuh ideal (ideal body weight – IBW).
Merupakan ukuran dari gambaran berat badan seseorang dengan tinggi badan. BMI
dihubungkan dengan total lemak dalam tubuh dan sebagai panduan untuk mengkaji kelebihan
berat bedan (over weight) dan obesitas.
Merupakan perhitungan berat badan optimal dalam fungsi tubuh yang sehat. Berat badan
ideal adalah jumlah tinggi badan dalam sentimeter dikurangi atau ditambah 10% dari jumlah
tersebut.
2.11.5 Laboratorium