Makalah Kelompok 3
Makalah Kelompok 3
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Diabetes Melitus merupakan kelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh
kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia (Brunner & Suddarth,
2001).
3
Diabetes Melitus adalah gangguan metabolisme yang secara genetik dan klinis
termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat
(Price, Slyvia Anderson, 1995).Diabetes Melitus adalah suatu kumpulan gejala
yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan
kadar gula atau glukosa darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun
relatif (Soegondo, 2002).
Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai
oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. (Brunner dan
Suddarth, 2002).
Diabetes Mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang
yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah
akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Arjatmo, 2002).
2.2 Tipe Diabetes
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan bentuk diabetes
mellitus berdasarkan perawatan dan simtoma:
2.2.1 DM tipe 1 (tergantung insulin), DM ini disebabkan kerusakan sekresi
produksi insulin sel-sel beta pankreas, sehingga penurun insulin sangat
cepat sampai akhirnya tidak ada lagi yang disekresi. Oleh karena itu dalam
penatalaksanaannya substitusi insulin tidak dapat dielakkan (disebut
diabetes yang tergantung insulin).
2.2.2 DM tipe 2 (tak tergantung insulin), adalah DM yang lebih umum,
penderitanya lebih banyak dibandingkan DM tipe 1. DM tipe 2 sering
terjadi pada usia di atas 45 tahun, tetapi akhir-akhir ini di kalangan remaja
dan anak-anak populasi penderita DM tipe 2 meningkat. Berbeda dengan
DM tipe 1, pada DM tipe 2 terutama penderita DM tipe 2 pada tahap awal
umumnya dapat dideteksi jumlah insulin yang cukup di dalam darahnya,
disamping kadar glukosa yang juga tinggi. DM tipe 2 bukan disebabkan
3
oleh kurangnya sekresi insulin, tetapi karena sel-sel sasaran insulin gagal
atau tak mampu merespons insulin secara normal. Keadaan ini lazim
disebut resistensi insulin. Obesitas atau kegemukan sering dikaitkan
dengan penderita DM tipe 2.
2.2.3 Diabetes gestasional, Diabetes Mellitus Gestasional (GDM=Gestational
Diabetes Mellitus) adalah keadaan diabetes atau intoleransi glukosa yang
timbul selama masa kehamilan, dan biasanya berlangsung hanya
sementara atau temporer. Sekitar 4-5% wanita hamil diketahui menderita
4
(1) Dosis selalu harus dimulai dengan dosis rendah yang kemudian dinaikkan
secara bertahap.
(2) Harus diketahui betul bagaimana cara kerja, lama kerja dan efek samping
obat-obat tersebut.
(3) Bila diberikan bersama obat lain, pikirkan kemungkinan adanya interaksi
obat.
(4) Pada kegagalan sekunder terhadap obat hipoglikemik oral, usahakanlah
menggunakan obat oral golongan lain, bila gagal lagi, baru pertimbangkan
untuk beralih pada insulin
(5) Hipoglikemia harus dihindari terutama pada penderita lanjut usia, oleh
sebab itu sebaiknya obat hipoglikemik oral yang bekerja jangka panjang
tidak diberikan pada penderita lanjut usia.
(6) Usahakan agar harga obat terjangkau oleh penderita.
2.6.4 Terapi Kombinasi
Pada keadaan tertentu diperlukan terapi kombinasi dari beberapa OHO
atau OHO dengan insulin. Kombinasi yang umum adalah antara golongan
sulfonilurea dengan biguanida. Sulfonilurea akan mengawali dengan merangsang
sekresi pankreas yang memberikan kesempatan untuk senyawa biguanida bekerja
efektif. Kedua golongan obat hipoglikemik oral ini memiliki efek terhadap
sensitivitas reseptor insulin, sehingga kombinasi keduanya mempunyai efek saling
menunjang. Pengalaman menunjukkan bahwa kombinasi kedua golongan ini
dapat efektif pada banyak penderita diabetes yang sebelumnya tidak bermanfaat
bila dipakai sendiri-sendiri.
2.6.4 Diet
Pasien penderita DM dilakukan untuk menurunkan kadar gula dalam darah
dan juga untuk menurunkan berat badan pada orang yang menderita obesitas
untuk mengurangi komplikasi pada penderita DM.
2.6.5 Aktivitas dan latihan
Dengan latihan dan beraktivitas dapat memperbaiki sensivitas otot-otot
terhadap insulin, sehingga gula lebih mudah ditimbun dalam otot daripada
dibiarkan meningkat dalam peredaran darah.
2.6.6 Pemantauan
Pemantauan ini dilakukan untuk memantau kadar gula darah pada penderita
DM agar gula darahnya tidak terlalu tinggi dan cenderung stabil.
2.6.7 Terapi insulin
Terapi ini dilakukan jika diperlukan. Biasanya dilakukan pada pasien yang
terkena Diabetes tipe 1 yang tidak bisa memproduksi hormone insulin.
2.6.8 Pendidikan
11
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sebagai suatu gangguan kesehatan, diabetes memberikan beban besar
sebagai masalah kesehatan dengan melihat bahwa:
1) Gejala-gejala DM sendiri cukup banyak dan berat, masing-masing
gangguan cukup member tantangan dalam mengatasinya. Mengahadapi
gangguan perasaan lapar saja, misalnya suatu bentuk gangguan yang
cukup berat dihadapi oleh setiap pasien, dimana keinginan untuk menahan
diri tidak makan.
2) Jika DM memasuki tahap komplikasi, komplikasi DM dimasuki semua
jalur sistem tubuh manusia.
Secara umum, DM merupakan beban kesehatan masyarakat yang cukup berat
mengingat bahwa:
1) Diabetes tidak bisa disembuhkan, hanya bisa dikendalikan atau dicegat
(diperlambat). DM akan merupakan bagian keseharian seumur hidup
seorang penderita.
12
DAFTAR PUSTAKA
14
Mansjoer, Arif, dkk.. 2013. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1 Edisi 3. Jakarta:
Media Aesculapius.
Nathan, David M. dan Linda M. Delahanty. 2005. Menaklukan Diabetes. Jakarta:
PT Bhuana Ilmu Populer.