Anda di halaman 1dari 13

BAB 3

METODE PENELITIAN

Dalam bab ini akan dibahas mengenai metode penelitian yang terdiri dari desain

penelitian, waktu dan tempat penelitian, kerangka kerja (frame work) populasi, sampel

dan sempling, selain itu itu juga menjelaskan identifikasi variabel, definisi operasional,

pengumpulan dan analisa data, etika penelitian.

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah keseluruhan dari perencanaan untuk menjawab

pertanyaan dan mengantisipasi beberapa kesulitan yang mungkin timbul selama proses

penelitian (Nursalam, 2008).

Desain penelitian ini menggunakan metode Pra Eksperimental dengan

menggunakan pendekatan one group pretest positest design, yang mana rancangan ini

tidak ada kelompok pembanding (kontrol), tetapi paling tidak sudah dilakukan observasi

pertama (Pretest) yang memungkinkan menguji perubahan- perubahan yang terjadi

setelah adanya eksperimen atau program (Notoatmodjo, 2010).

Menurut Nursalam (2008), one-group pra-post test design adalah jenis penelitian

yang mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan satu kelompok

subjek. Kelompok subjek diobservasi sebelum dilakukan intervensi, kemudian

diobservasi setelah intervensi.

1
X

O¹ O²

Keterangan : O¹ : Pemeriksaan Pre-test/Pre Perlakuan

O² : Pemeriksaan Post-test/Post Perlakuan

X : Perlakuan

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian ini dimulai dari bulan September 2018 sampai Januari 2019 di

SDN Ngampel Kapas Bojonegoro.

3.3 Kerangka Kerja

Kerangka kerja adalah langkah-langkah dalam aktifitas ilmiah mulai dari

penetapan populasi, sampel dan seterusnya, yaitu kegiatan sejak awal penelitian akan

dilaksanakan (Nursalam, 2008).

2
Kerangka kerja dalam penelitian ini digambarkan sebai berikut :

Populasi : Murid kelas 1-2 SDN Ngampel Kapas Bojonegoro pada bulan
Desember 2018 – Januari 2019 sebanyak 42 murid

Sampling : Total Sampling

Sampel : Murid kelas 1-2 SDN Ngampel Kapas Bojonegoro pada bulan
Desember 2018 – Januari 2019 sebanyak 42 murid

Desain Penelitian : Pra-eksperimental (one grooup pre-test post-test)

Pre-test
Pengukuran kemampuan gosok gigi

Pelaksanaan pendidikan kesehatan dengan media


audio visual (video)

Post-test
Pengukuran kemampuan gosok gigi

Pengumpulan dan analisis data : Editing, Coding,


Scoring, Tabulating, Uji Paired t test

Penyajian hasil penelitian

Penarikan kesimpulan

Gambar : Kerangka Kerja Penelitian Pengaruh Pendidikan Kesehatan Melalui


Media Audio Visual (Video) Terhadap Kemampuan Gosok Gigi Pada
Anak Usia Sekolah Di SDN Ngampel Kapas Bojonegoro Tahun 2018.
3.4 Identifikasi Variabel

3
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri sifat, atau ukuran yang

dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu konsep pengertian tertentu

(Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini menggunakan variabel berikut:

3.4.1 Variabel Independen

Variabel independen adalah suatu stimulus aktivitas yang dimanipulasi oleh

penelitian untuk menciptakan suatu dampak pada variabel dependen (Nursalam, 2008).

Variabel independen dalam penelitian ini adalah pendidikan kesehatan melalui media

video.

3.4.2 Variabel Dependen

Variabel dependent adalah variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel lain

(Nursalam, 2008). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kemampuan gosok

gigi.

3.5 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional adalah definisi yang berdasarkan karakteristik yangdiamati

dari suatu yang didefinisikan tersebut (Nursalam, 2008). Karakteristik yang diamati

memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat

terhadap suatu obyek atau fenomena (Nursalam, 2008)

4
Tabel Definisi Operasional Pengaruh Pendidikan Kesehatan Melalui Media Video

Terhadap Kemampuan Menggosok Gigi pada Anak Usia Sekolah Di SDN

Ngampel Kapas Bojonegoro tahun 2018.

Definisi
No Variabel Indikator Instrumen Skala Skor
Operasional
1 Variabel Tindakan 1. Gosok Video - -
Independen: dalam permukaan
Pendidikan menjelaskan gigi bagian
Kesehatan dan belakang,
Melalui mempraktikan atas dan
Media teknik gosok bawah
Video gigi dengan 2. Gosok gigi
baik dan benar bagian
yang dilakukan dalam gigi
oleh peneliti atas dan
dan diterima bawah
oleh anak 3. Gosok gigi
sekolah bagian luar
gigi atas
dan bawah
4. Gosok
lidah satu
arah ke
arah luar
2 Variabel Rutinitas yang 1. Berkumur Cheklist Ordinal Kategori:
Dependen : penting dalam mengguna 1. Jika skor
Kemampuan memelihara kan air ≤55% maka
Gosok Gigi dan menjaga bersih kemampuan
kesehatan gigi 2. Gosok gosok gigi
dengan kurang.
mengguna (kode 1)
kan pasta 2. Jika skor
gigi dan 56%-75%
sikat gigi maka
3. Gosok gigi kemampuan
dengan gosok gigi

5
teknik cukup. (kode
yang benar 2)
3. Jika skor
76%-100%
maka
kemampuan
gosok gigi
baik. (kode
3)

3.6 Populasi, Sampling dan Sampel

3.6.1 Populasi

Populasi adalah setiap subjek yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan

(Nursalam, 2008). Pada penelitian ini populasi yang digunakan adalah murid kelas 1-2

SDN Ngampel Kapas Bojonegoro pada bulan Desember 2018 - Januari 2019 sebanyak

42 orang.

3.6.2 Sampling

Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat mewakili

populasi. Teknik sampling merupakan cara-cara yang ditempuh dalam pengambilan

sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan objek

penelitian (Nursalam, 2014).

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability

sampling jenis sampling jenuh atau total sampling, merupakan suatu cara pengambilan

sampel ini adalah dengan mengambil semua anggota populasi menjadi sampel (Hidayat,

2008). Populasi dalam penelitian ini berjumlah 42 murid dan kemudian sampel yang

didapatkan juga 42 murid.

6
3.6.3 Sampel

Sampel penelitian adalah bagian dari populasi terjangkau yang dapat

dipergunakan sebagai subjek peneliti melalui sampling (Nursalam, 2008). Sampel

penelitian ini adalah seluruh murid kelas 1&2 pada bulan Desember 2018 - Januari 2019

sebanyak 42 murid.

Penentuan kriteria sampel sangat membantu peneliti untuk mengurangi bias

hasil penelitian (Nursalam 2008). Kriteria sampel dapat meliputi kriteria inklusi dan

kriteria eksklusi.

1) Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap anggota

populasi yang dapat diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2010). Kriteria inklusi

dalam penelitian ini adalah: Anak yang berusia 6-12 tahun, Tidak mengalami gangguan

pendengaran dan atau penglihatan, Memahami bahasa Indonesia, Bersedia untuk

dijadikan subyek penelitian.

2) Kriteria eksklusi adalah ciri anggota populasi yang tidak dapat dijadikan sampel

(Notoatmodjo, 2010). Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah: anak yang tidak

hadir pada saat pre test dan atau post test, menolak untuk diberikan perlakuan

3.7 Pengumpulan, Pengelolaan dan Analisa Data

3.7.1 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses

pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian (Nursalam,

2008).

7
1) Proses Pengumpulan Data

Dalam melakukan penelitian ini peneliti perlu mengikuti proses pendidikan dan

mendapat ijin dari pihak terkait yaitu Direktur Universitas Muhammadiyah Lamongan

dan surat langsung dikirim ke tempat tujuan penelitian yaitu SDN Ngampel Kapas

Bojonegoro, setelah mendapatkan surat ijin dari Kepala Sekolah SDN Ngampel Kapas

Bojonegoro, maka penulis melakukan survey awal. Dengan demikian penelitian dapat

dilanjutkan ke tahap berikutnya dengan melakukan pengumpulan data.

Kemudian Pengumpulan data dengan ceklist untuk variabel terikat, dan

sebelumnya peneliti telah mengajukan lembar persetujuan menjadi responden. Apabila

respoden menyatakan bersedia menandatangani lembar persetujuan maka diminta untuk

menandatangani lembar persetujuan.

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses

pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian (Nursalam,

2008). Pengumpulan data menggunakan ceklist dan dilakukan dengan cara menilai

kemampuan gosok gigi anak sebelum dilakukan tindakan, kemudian responden

diberikan pendidikan kesehatan. Setelah itu dinilai kembali kemampuan gosok gigi anak

setelah diberikan pendidikan kesehatan, untuk mengetahui pengaruh pendidikan

kesehatan dengan media audio visual pada anak usia sekolah. Secara umum untuk

mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan melalui media video, dapat digambarkan

sebagai berikut, peneliti memberikan pendidikan kesehatan melalui media video, setelah

itu diobservasi menggunakan ceklist.

8
2) Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti

dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik

dalam arti cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Suharsimi, A.

2006). Pada penelitian ini instrumen yang digunakan adalah ceklist.

3.7.2 Analisa Data

Analisa data merupakan proses penataan secara sistematis atau transkrip

wawancara, data hasil observasi, data dan daftar isian serta materi lain untuk selanjutnya

diberi makna, baik secara tunggal maupun simulant (Nursalam, 2008).

Setelah data terkumpul melalui ceklist yang telah diterisi kemudian dilakukan :

1) Editing

Editing adalah proses menyunting hasil wawancara atau angket yang, diperoleh

atau dikumpulkan melalui kuesioner (Notoatmodjo, 2010). Peneliti memeriksa dan

meneliti kembali lembar observasi yang sudah terisi.

2) Coding

Lembaran atau kartu kode adalah instrumen berupa kolom-kolom untuk

merekam data secara manual (Notoatmodjo, 2010). Coding untuk kemampuan anak

gosok gigi yaitu kode 1 untuk kemampuan gosok gigi kurang, kode 2 untuk kemampuan

gosok gigi cukup dan kode 3 untuk kemampuan gosok gigi baik.

3) Scoring

Menentukan skor atau nilai untuk item pertanyaan dan menemukan nilai

terendah dan tertinggi. Jawaban “Ya” diberi skor 1 (satu), sedangkan jawaban tidak

9
diberi skor 0 (nol). Setelah itu nilai yang diperoleh dijumlahkan dan dibandingkan

dengan jumlah maksimal kemudian dikalikan 100%. Adapun rumus prosentase yang

digunakan menurut Hidayat (2007), sebagai berikut:

N= x 100%

Keterangan:

N : Prosentase jawaban responden

Sm : Skor maksimum

Sp : Skor yang diperoleh

Sedangkan untuk kemampuan menyikat gigi dikategorikan menjadi tiga yaitu :

(1) Baik : 76-100%

(2) Cukup : 56-75%

(3) Kurang : ≤ 55%

4) Tabulating

Tabulating adalah proses penyusunan data dalam bentuk tabel. Pada data telah

dianggap selesai proses sehingga disusun dalam suatu pola formal yang telah

direncanakan (Nursalam, 2008). Pada penelitian ini tabulasi dilakukan dengan

memasukkan semua data yang sudah diperoleh, baik data umum maupun data khusus

kedalam tabel.

Dari hasil analisa data tersebut akan diintepretasikan dengan skala: 1)

Seluruhnya : 100%, 2) Hampir seluruhnya : 76-99%, 3) Sebagian besar : 51-75%, 4)

10
Setengah : 50%, 5) Hampir setengah : 26-49%, 6) Sebagian Kecil : 1-25%, 7) Tidak

satupun : 0% (Hidayat, 2007).

5) Uji Statistik

Uji statistik pada data yang sudah terkumpul diolah dan diientifikasi, kemudian

dianalisi cara analitik dengan menggunakan uji Paired-sample T-Test (uji t sampel

berpasangan) merupakan uji yang digunakan untuk membandingkan nilai tatistik dua

variabel (yang berpasangan) (Supranto, 2009). Adapun rumus yang digunakan adalah

sebagai berikut :

t= atau t=

dimana :

D= dan S=

Keterangan :

11
= rata-rata hitung

D = deviasi hitung

= rata-rata deviasi hitung

S = simpangan baku

N = data sampel

T = uji t

6) Analisis Data

Pada penelitian ini uji yang digunakan adalah uji paired T Test dengan bantuan

perangkat lunak komputer program Statistical Product and Service Solution (SPSS)

16.0 for windows dengan derajat kemaknaan p < 0,05 artinya ada perbedaan

kemampuan gosok gigi anak usia sekolah setelah diberikan pendidikan kesehatan

melalui media video.

3.8 Etika Penelitian

Penelitian apapun, khususnya yang menggunakan manusia sebagai subyek tidak

boleh bertentangan dengan etika, oleh karena itu setiap peneliti menggunakan subjek

harus mendapatkan persetujuan dari subjek yang diteliti dan institusi tempat penelian

(Nursalam, 2008). Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain sebagai berikut:

3.8.1 Informed Consent atau Lembar Persetujuan Menjadi Responden

12
Lembar persetujuan peneliti diberikan kepada responden. Persetujuan diberikan

pada subjek yang akan diteliti oleh peneliti, sehingga subjek mengetahui maksud dan

tujuan penelitian serta dampak yang diteliti selama pengumpulan data. Jika subjek

bersedia diteliti maka harus menandatangani lembar persetujuan, tetapi Jika subjek

menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati

haknya (Hidayat, 2007).

3.8.2 Anonimity atau Tanpa Nama

Untuk menjaga kerahasiaan identitas objek peneliti tidak akan mencantumkan

nama responden pada lembar pengumpulan data atau cukup dengan memberikan kode

masing-masing lembar tersebut (Hidayat, 2007).

3.8.3 Confidentiality atau Kerahasiaan

Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh objek dijamin oleh peneliti, hanya

sekelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan sehingga rahasia

tetap terjaga atas laporan penelitian (Hidayat, 2007).

13

Anda mungkin juga menyukai