PENDAHULUAN
Banyak orang suka minum susu tanpa gula, tetapi adapula yang lebih suka minum air
susu bergula. Dibeberapa negara air susu sedikit asam merupakan minuman rakyat yang
sangat digemari. Banyak orang yang beranggapan, bahwa minum susu sedikit masam
menyebabka awet muda. Air susu demikian itu di Mesir terkenal sebagai leben, di negara-
negara sekitar Laut Tengah disebut kefir, di Asia terkenal sebagai kumis, dan di Eropa Timur
sebagai yoghurt.
Yogurt adalah suatu minuman yang dibuat dari susu sapi dengan cara fermentasi oleh bakteri
Streptococcus Thermophilus dan Lactobacillus Bulgaricus. Bakteri ini adalah bakteri asam
laktat yang mengubah laktosa dari susu biasa menjadi asam laktat.
Fermentasi dapat terjadi karena adanya aktivitas mikroba penyebab fermentasi pada
substrat organik yang sesuai. Terjadinya fermentasi ini dapat menyebabkan perubahan sifat
bahan, sebagai akibat dari pemecahan kandungan karbohidrat tersebut. Bakteri laktat
(lactobacillus) merupakan kelompok mikroba dengan habitat dan lingkungan hidup sangat
luas, baik di perairan (air tawar ataupun laut), tanah, lumpur, maupun batuan. Bakteri ini juga
menempel pada jasad hidup lain seperti tanaman, hewan, serta manusia (Sumantri, 2004).
yang paling tua dan cukup populer di seluruh dunia. Bentuknya mirip bubur atau es krim
tetapi dengan rasa agak asam. Selain dibuat dari susu segar, yoghurt juga dapat dibuat dari
susu skim (susu tanpa lemak) yang dilarutkan dalam air dengan perbandingan tertentu
bergantung pada kekentalan produk yang diinginkan. Selain dari susu hewani, belakangan ini
yoghurt juga dapat dibuat dari campuran susu skim dengan susu nabati (susu kacang-
perhitungan jumlah koloni namun begitu susu segar kualitas bagus bukan jaminan, tetapi
kebersihan merupakan kunci utama berhasil atau tidaknya proses fermentasi ini. Untuk
sebelum susu di fermentasi atau bisa juga dengan penambahan susu skim.
Selain dibuat dari susu segar, yougurt dapat juga dibuat dari susu skim (susu tanpa
lemak) yang dilarutkan dalam air dengan perbandingan tergantung pada kekentalan produk
yang diinginkan. Yougurt umumnya disajikan dengan menambah terlebih dahulu campuran
1.2 Tujuan
3. Agar mahasiswa/i dapat mengetahui lebih mendalam proses pembuatan susu yoghurt.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Susu asam atau yoghurt merupakan produk fermentasi susu sapi dngan menggunakan
bakteri yang dikenal sebagai alat bantu prosesnya, bakteri asam laktat (Lactic acid bacteria).
Karakteristik dari produk yoghurt adalah memiliki bahan kering minimal 12% dan PH
berkisar 4,4-4,5, sehingga yoghurt rasa yang asam, bau dan rasa yang khas. (Asmaki dkk,
2009).
Widowati (2003) menyatakan bahwa yoghurt adalah susu fermentasi berbentuk semi
solid yang dihasilkan melalui proses fermentasi susu dengan menggunakan bakteri asam
laktat. Yoghurt mengandung nilai nutrisi yang lebih baik dibandingkan susu segar.
Yoghurt dikenal memiliki peranan penting bagi kesehatan tubuh. Yoghurt cukup
aman dikonsumsi bagi orang yang diare bila minum susu karena tidak mampu mencerna
laktosa atau yang disebut penderita lactose intolerance. Yoghurt juga mampu menurunkan
kolesterol darah, menjaga kesehatan lambung dan mencegah kanker saluran pencernaan.
Berbagai peranan tersebut terutama karena adanya bakteri yang digunakan dalam proses
fermentasi yoghurt (Andayani, 2007). Yoghurt mengandung bakteri hidup sebagai probiotik,
yaitu mikroba dari makanan yang menguntungkan bagi mikroflora di dalam saluran
pencernaan.
Apabila bahan bakunya susu kedelai disebut soyghurt dan kalau dari susu kacang tanah
pada susu. Mula-mula susu segar di pasteurisasi atau dipanaskan pada suhu 72-80 derajat
Celsius selama beberapa menit, kemudian didinginkan hingga suhu 43 derajat Celsius.
Selanjutnya, ditambahkan starter sebanyak 2-5 persen dan di inkubasi pada suhu yang sama
selama 6-12 jam. Yang dimaksud starter adalah kultur salah satu atau campuran bakteri
tersebut di atas yang ditumbuhkan ke dalam susu. Setelah inkubasi, jadilah yoghurt yang
ditandai dengan susu menjadi kental dan beraroma asam (Andayani, 2007).
2.2 Kualitas Susu
Kualitas susu dalam pembuatan yoghurt sangat berpengaruh terhadap kualitas produk
yoghurt yang dihasilkan, terutama kadar bahan kering. Bahan krering produk yoghurt
menurut standar mutu adalah minimal 12%, sehingga membutuhkan bahan baku susu yang
Menurut Adnan (1984), susu merupakan bahan pangan yang tersusun oleh zat-zat
makanan yang seimbang. Seperti halnya komoditas pertanian pada umumnya, susu mudah
rusak oleh mikroorganisme. Untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan pengolahan dan
asetaldehida, diasetil, asam asetat, dan bahan-bahan mudah menguap lainnya yang dihasilkan
oleh fermentasi bakteri (Buckle et al. 1987). Yoghurt mempunyai nilai gizi yang lebih tinggi
daripada susu segar sebagai bahan dasar dalam pembuatan yoghurt, terutama karena
meningkatnya total padatan sehingga kandungan zat-zat gizi lainnya juga meningkat. Selain
itu, yoghurt sesuai bagi penderita lactose intolerance atau yang tidak toleran terhadap laktose.
Komposisi zat gizi yoghurt ditentukan oleh bahan baku utamanya, yaitu susu.
Umumnya, yoghurt mengandung tidak kurang dari 0,8% asam laktat, 9,5% padatan susu
Kedua macam bakteri tersebut akan menguraikan laktosa (gula susu) menjadi asam laktat dan
berbagai komponen aroma dan citarasa. Lactobacillus bulgaricus lebih berperan pada
pembentukan aroma, sedangkan Streptococcus thermophilus lebih berperan pada
BAB III
PEMBAHASAN
Susu dipanaskan di atas kompor sampai mencapai suhu 900 c sambil diaduk-aduk dan
dipertahankan suhunya selama 10 menit, kemudian didinginkan sampai suhu 430 C. Inokulasi
starter (biakan L. bulgaricus dan S. thermophilus) dengan perbandingan 1:1 dilakukan pada
suhu 43-450 C sebanyak 2,5-3% dari volume susu, diaduk merata kemudian disaring. Untuk
jenis set yoghurt, susu yang telah diinokulasi dengan starter dimasukkan ke dalam gelas-gelas
plastik yang telah direndam dalam air panas, sedangkan untuk stirred yoghurt, susu yang
telah diinokulasi dengan starter diinkubasi dalam inkubator (suhu 450 C) selama 4-6 jam.
Setelah diinkubasi, yoghurt diaduk dan dan dikemas dalam wadah sesuai ukuran yang
diinginkan.
Dalam proses pembuatan yoghurt akan terjadi pembentukan asam laktat,
pembentukan flavoryang memberikan cita rasa pada yoghurt, pembentukan tekstur yang semi
padat yang diakibatkan oleh koagulasi kasein, dan akibat penurunan pH.
1. Panci penangas.
4. Thermometer.
5. Pengaduk kaca.
6. Pembakar spiritus.
7. Gelas ukur.
2. Susu sapi
3. Susu skim.
5. NaOH.
6. Indikator Phenopthalein.
Setelah susu murni ditambah skim, selanjutnya dilakukan proses pasteurisasi. Proses
yang tidak diinginkan saat pembuatan yoghurt atau bakteri yang akan bersaig dengan bakteri
yoghurt. Pasteurisasi dapat dilakukan pada suhu 600 c selama 30 menit, atau suhu 720c selama
15 detik.
Tujuan pendinginan adalah menurunkan susu sapi sampai mencapai kondisi optimun bagi
pertumbuhan kultur starter. Suhu kondisi optimum bagi pertumbuhan berkisar 40-450c
Inokulasi merupakan proses penanaman kultur starter kedalam media susu murni yang
sebelumnya telah dilakukan pasteurisasi dan penurunan suhu. Kultur starter yang digunakan
Pada pembuatan yoghurt dosis kultur starter yang biasa digunakan adalah 2-5%.
Bakteri yoghurt di inkubasi pada suhu 450c selama 4-5 jam dalam incubator atau
dapat diinkubasi pada suhu ruang semalam. Yoghurt yang telah menggumpal kemudian
disimpan pada suhu 4-50c, untuk menghentikan atau memperlambat proses fermentasi.
3.2 Pengukuran pH
pH-meter diset terlebih dahulu dengan menggunakan bufer yang 4,0, kemudian susu
sulfat 91%, kemudian dimasukkan 11 ml sampel dan 1 ml amil alkohol. Selanjutnya tabung
ditutup dengan karet dan dikocok hingga larut. Larutan kemudian disentrifusi selama 15
menit dengan kecepatan 1.200 rpm, kemudian dimasukkan ke penangas air selama 5 menit
Bila di nilai dari kandungan gizinya, yoghurt tidaklah kalah dengan susu pada umumnya. Hal
ini karena bahan dasar yoghurt adalah susu, bahkan ada beberapa kelebihan yoghurt yang
1. Sangat cocok dikonsumsi oleh orang yang sensitif dengan susu (yang ditandai dengan
diare) karena laktosa yang terkandung pada susu biasa sudah disederhanakan dalam
2. Bila dikonsumsi secara rutin bahkan mampu menghambat kadar kolestrol dalam darah
menghambat pembentukan kolestrol dalam darah kita yang berasal dari makanan yang
3. Meningkatkan daya tahan tubuh kita karena yoghurt mengandung banyak bakteri baik
sehingga secara otomatis dapat menyeimbangkan bakteri jahat yang terdapat dalam
susu kita.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Susu asam atau yoghurt merupakan produk fermentasi susu sapi dengan menggunakan
bakteri yang dikenal sebagai alat bantu prosesnya, bakteri asam laktat (lactic acid bacteria)
Inovasi yang berkembang dalam pembuatan yoghurt antara lain dengan melakukan
4.2 Saran
Sebagai saran penulis dapat menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak
pustaka. Maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritikan yang bersifat konstuktif
sangat diharapkan, baik dari Dosen pengasuh mata kuliah Teknologi Hasil Ternak, maupun
DAFTAR PUSTAKA
Amaski. P. A., dkk “ Budidaya Usaha Pengolahan Agribisnis Ternak SapiCV. Pustaka
Adnan, M. 1984. Kimia dan Teknologi Pengolahan Air Susu. Andi Offset, Yogyakarta.