Anda di halaman 1dari 9

TEKNOLOGI PENGELOLAAN LIMBAH

INDUSTRI KELAPA SAWIT


Oleh : Henry Loekito *)

Abstrak
Dalam kegiatan operasional di Pabrik Kelapa Sawit, disamping akan dihasilkan
produk utama (Main Product) berupa CPO dan PKO, juga akan dihasilkan produk
sampingan (By-Product), baik berupa limbah padat maupun limbah cair dan juga
polutan ke udara bebas. Berdasarkan jenis dan komposisi limbah di atas diketahui
bahwa limbah cair memiliki kontribusi yang besar, yaitu antara 55% sampai 67%
dari total TBS yang diolah. Limbah Pabrik Kelapa Sawit memiliki potensi nutrisi
yang tinggi sebagai sumber nutrisi bagi pertumbuhan tanaman. Aplikasi Limbah
Cair Pabrik Kelapa Sawit (LC PKS), Janjang Kosong, Kompos dan Abu Janjang
mampu berperan sebagai pengganti pupuk konvensional (pupuk anorganik) yang
murah dan dengan kandungan unsur hara (nutrisi) yang cuku memadai untuk
menggantikan sumber nutrisi yang dibutuhkan tanaman. Pemilihan bentuk dan
metode aplikasi limbah harus dengan memperhatikan tyopografi, jenis tanah, jarak
areal aplikasi dari PKS, biaya serta faktor lingkungan.

Katakunci : Teknologi Pengolahan Limbah Industri Kelapa Sawit, CPO, PKO,

1. PENDAHULUAN ton x 25 x 12 = 241.200 ton dan Limbah


Padat 300 ton x 25 x 12 = 90.000 ton. Dari
1.1. Latar Belakang Pengelolaan Limbah jumlah yang cukup besar ini, jika limbah
Pabrik Kelapa Sawit (PKS) tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan
pencemaran lingkungan. Bila dikelola akan
a. Dalam kegiatan operasional di Pabrik memiliki dampak positif yang cukup besar.
Kelapa Sawit, disamping akan dihasilkan Untuk itu sebuah PKS harus memiliki
produk utama (Main Product) berupa CPO kemampuan mengelola limbah agar tidak
dan PKO, juga akan dihasilkan produk menimbulkan dampak negatif bagi penduduk,
sampingan (By-Product), baik berupa masyarakat dan lingkungan pada umumnya.
limbah padat maupun limbah cair dan juga
polutan ke udara bebas (khusus bagi PKS Tabel 1. Jenis & Estimasi Limbah Padat dan
yang menggunakan incenerator). Tabel 1 Cair yang Dihasilkan PKS/Ton/TBS Olah
menyajikan beberapa macam limbah yang
dihasilkan oleh Pabrik Kelapa Sawit. Jenis Limbah Produksi Limbah (kg)
Apabila diperhatikan dari jenis dan
komposisi limbah di atas diketahui bahwa Janjang Kosong 250
limbah cair memiliki kontribusi yang besar, Serabut 130
yaitu antara 55% sampai 67% dari total Cangkang 70
TBS diolah. Decanted Solid 40
b. Selain Limbah Cair terdapat Limbah Padat Sludge Limbah Cair 30
yang berupa Janjang Kosong yaitu 25 % Debu Boiler
berat Tandan Buah Segar (TBS) yang Abu janjang 5
diolah PKS. Sebuah PKS dibangun Limbah Cair 600
dengan kapasitas 60 ton/ jam maka untuk Sumber : Noel, 1999
operasional 20 jam akan menghasilkan
1.200 ton x 67 % = 804 ton Limbah Cair
dan akan menghasilkan 1.200 ton x 25 %
= 300 ton Limbah Padat. Dalam waktu 1
tahun rata rata PKS dengan kapasitas olah 1.2. Tujuan
60 ton TBS/jam menghasilkan LCPKS 804

*)
Staf PT. SMART Terbuka

242 Jurnal Teknologi Lingkungan, Vol. 3, No. 3, September 2002:242-250


Memberikan gambaran manfaat dan terlihat pada Tabel 3. Komposisi kimia
kendala dalam pengelolaan limbah di yang terkandung dalam LC PKS sangat
perkebunan kelapa sawit dari sudut pandang bervariasi bergantung dengan jenis limbah.
praktisi perkebunan. Pengolahan Limbah cair PKS
(LCPKS) untuk memenuhi bakumutu
1.3. Lingkup Bahasan seperti disyaratkan dalam Kep Men LH.
51/MENLH/10/1995 dalam kenyataannya
Pemanfaatan limbah PKS di PT. sulit dilakukan dan memerlukan biaya
SMART, Tbk. sebagai salah satu praktisi mahal, sementara berdasarkan hasil
Perkebunan di Indonesia. penelitian, LCPKS dengan BOD
(Biological Oxygen Demand) tertentu
2. PEMANFAATAN LIMBAH CAIR terbukti dapat dimanfaatkan sebagai
substitusi dan atau suplemen pupuk serta
2.1. Limbah Cair Pabrik Kelapa sawit (LC air irigasi di perkebunan kelapa sawit.
PKS) Sebagai Substitusi Pupuk Pemanfaatan LCPKS ini dikenal dengan
istilah Aplikasi Lahan (Land Application).
a. Latar Belakang Pemanfaatan LC PKS Land Application sebagai suatu alternatif
pemanfaatan limbah diakui secara formal
Karakteristik LCPKS secara umum dalam peraturan pemerintah No. 82 Tahun
disajikan pada Tabel 2. Nutrisi dalam 2000, ttg pengendalian pencemaran air.
LCPKS untuk substitusi pupuk anorganik

Tabel 2. Karakteristik LCPKS Mentah (Raw Effluent )


No Parameter Satuan Nilai
1 PH - 4.0 – 6.0
2 Suhu °C 60 – 80
3 Total Padatan mg/l 30,000 – 70,000
4 Total Padatan Tersuspensi mg/l 15,000 – 40,000
5 Total Padatan Terlarut mg/l 15,000 – 30,000
6 BOD mg/l 20,000 – 60,000
7 COD mg/l 40,000 – 120,000
8 Minyak dan lemak mg/l 6,500 – 15,000
9 Total N mg/l 500 – 900
10 Total P mg/l 90 – 140
11 Total K mg/l 260 – 400
12 Total Ca mg/l 1,000 – 2,000
13 Total Mg mg/l 250 – 350
Sumber : PPKS, dalam IPB (2000)

Tabel 3. Jenis Limbah Cair PKS dan Kandungan Komposisi Nutrisinya


Jenis Komposisi Kimia (mg/L)
LCPKS pH BOD N P2O5 K2O MgO CaO
Raw Effluent 3,4 – 5,2 25000 948 353 2360 572 -
Digested (Anaerobic)
- Stirred tank 7,9 – 8,5 13000 900 275 2168 497 -
- Supernatant 450 450 160 1446 464 -
- + 10% Slurry 1000 - 3000 3532 2702 2875 2502 -
Digested (Aerobic)
- Supernatant 7,9 – 8,5 100 52 27 2771 894 -
- Bottom slurry 150 - 300 1495 1056 2865 1665 -
SMART * (avg) 6,6 1551 464 309 2093 600 361
Peraturan RI ** 6,0 – 9,0 < 100 - - - - -
Sumber: Kanagaratnam, et .al. (1981); Lim, et.al. (1993); * SMART RI (2000); ** Kep-51/MENLH/10/96.
b. Metoda aplikasi

Teknologi Pengelolaan Limbah Industri…..(Henry Loekito) 243


Dosis Aplikasi 2 inch. Panjang pipa tersier ini bervariasi
Berdasarkan hasil penelitian dan bergantung kepada jarak antara pipa
pertimbangan aspek prktikal, PT. SMART sekunder dengan areal yang tertinggi di
Tbk. merekomendasikan untuk dosis sepanjang jalur flat-bed atau longbed.
aplikasi limbah cair PKS sampai dengan Pemasangan pipa tersier paling ujung
saat ini adalah 750 m3/Ha/tahun = 7.5 cm harus dipastikan berada pada areal
rey. dengan frekwensi aplikasi 3 kali per dengan topografi tertinggi agar flatbed
tahun atau setiap 4 bulan. pada jarak terjauh dapat teraplikasi, sebab
Luas areal yang dapat diaplikasi per sistem aplikasi yang digunakan adalah
tahun dengan limbah cair PKS adalah berdasarkan sistem over-flow.
berdasarkan perhitungan sebagai berikut : Pada setiap percabangan antara pipa
sekunder dengan pipa tersier dipasang
♦ Luas Areal Aplikasi Untuk PKS dengan gate-valve ukuran 2 inch dan pada setiap
kapasitas 60 ton TBS/jam : luasan areal 3 ha atau panjang pipa
= Total Produksi LCPKS sekunder sekitar 35 sampai 40 meter
Dosis LCPKS dipasang gate-valve ukuran 4 inch. Dalam
= 241,200 m3/tahun operasional aplikasi LC PKS untuk setiap
750 m3/ha/tahun kali aplikasi dilakukan pada areal seluas 3
= 322 ha ha untuk mempermudah pengawasan.
♦ Prod LCPKS = 804 m3/hari
Jumlah LCPKS c. Dampak Positif dan Negatif
dialiri per rotasi = 250 m3/ha/rot
Luas Areal Aplikasi = 804 m3/hari Dampak Positif
250 m3/ha/rot Bidang Agronomi
= 3.2 ha/hari/rot • Subtitusi pupuk anorganik (MOP, TSP,
Kieserite, Urea )
♦ Waktu yg Dibutuhkan untuk 1 rotasi • Meningkatkan kelembaban tanah lebih
= 322 ha optimum bagi pertumbuhan tanaman
3.2 ha/hari/rotasi • Memperbaiki sifat kimia fisik
= ± 104 hari/rotasi
Bidang Lingkungan atau aplikasi setiap 4 b
Sistem dan Model Aplikasi • Tidak ada pembuangan limbah ke
perairan bebas sehingga dapat
Aplikasi lahan menggunakan sistem diterapkan konsep teknologi bersih
flat bed dengan ukuran bervariasi menuju zerro emission
tergantung kondisi lahan. Pengaliran antar • Dapat mengakomodasi peraturan
flat bed menggunakan sistim overflow, pemerintah dalam bidang lingkungan
ukuran flat bed yang dibuat harus dapat • Sebagai langkah awal untuk
menampung total LCPKS yang dialirkan implementasi EMS (Enviromental
dan sistim pengamanannya. Managemen System) menuju ISO
Pipa primer atau pipa pertama yang 14001.
keluar dari mesin pompa (kapasitas 80
m3/jam) digunakan pipa PVC ukuran 6 Dampak Negatif
inch. Pipa primer dipasang di sepanjang • Peluang terjadinya kebocoran flatbed
jalan utama dan kemudian di setiap blok (dasar kolam limbah) yang diakibatkan
yang akan diaplikasi dipasang pipa oleh porositas tanah dan adanya
distribusi atau pipa sekunder ukuran 4 lubang dalam tanah yang tidak
inch. Pipa sekunder di pasang di tengah teridentifikasi sebelumnya
blok (sepanjang jalan kontrol) dan panjang • Timbulnya bau limbah organik
pipa sekunder sekitar 1,000 meter/blok. • Meningkatnya populasi nyamuk
Pada setiap percabangan antara pipa • Peluang protes dari masyarakat yang
primer dengan pipa sekunder dipasang diakibatkan pemahaman yang belum
kran (gate-valve) ukuran 6 inch untuk benar mengenai LC PKS
mempermudah distribusi pada saat
aplikasi. Pada setiap jalur flat bed atau d. Kendala dan Antisipasi dalam
long bed yang berada pada gawangan Pengelolaan LC PKS
mati dipasang pipa tersier dengan ukuran

244 Jurnal Teknologi Lingkungan, Vol. 3, No. 3, September 2002:242-250


Kendala dorongan pada tingkat manajerial dan
Kendala Teknis operasional
• Topografi areal yang tidak selalu • Rumitnya perijinan LA, dan
homogen dapat menyulitkan jaringan beragamnya prosedur pada beberapa
pipa dan tata letak flatbed. Adanya daerah menyulitkan perusahaan untuk
rendahan yang tidak diaplikasi limbah penyusunan program kerja dan
menyebabkan jarak dari IPAL semakin budgeting.
jauh, areal tidak merupakan satu
kesatuan dan menyulitkan pengawasan Antisipasi Kendala
dan jaringan pipanya Antisipasi Kendala Teknis
• Curah hujan tinggi yang sering terjadi Berdasarkan hasil iventarisasi
pada malam hari akan menyulitkan permasalahan yang telah dan mungkin
antisipasi terhadap luapan LCPKS di akan terjadi maka dilakukan tindakan-
flatbed tindakan untuk meminimasi kendala teknis,
• Keragaman kualitas LCPKS diantaranya :
menyebabkan dosis terlalu umum dan • Pengunaan pipa primer berkualitas
kasar, analisa LCPKS belum dilakukan tinggi (pipa galvanis) terutama pada
secara rutin untuk mengetahui lokasi rendahan, lintasan, parit alam
karakteristik yang spesifik dan jalan. Dipergunakan 2 unit pompa
• Adanya rongga-rongga alami di dalam dengan dengan kapasitas mencukupi
tanah, dapat menyebabkan bocornya yang dioperasikan secara bergantian,
limbah yang dialirkan dan dilakukan pengawasan khusus
• Memerlukan pengawasan dan pada tempat yang diperhitungkan
organisasi kerja kerja yang ketat untuk rawan kebocoran pipa
menghindari penyimpangan yang dapat • Untuk mengantisipasi permasalahan
menyebabkan komplain internal dan curah hujan yang tinggi, disiapkan
eksternal pencadangan bed yang dikosongkan
• Biaya instalasi dan pemeliharaan pada setiap bagian akhir jalur flat bed,
diperhitungkan cukup mahal, perkiraan dan tanggul pengaman untuk
biaya instalasi Rp. 8 - 10 jt./ha, dan menampung kemungkinan luapan
pemeliharaan ± Rp 600 rb/ha/th. akibat air hujan
• Untuk mengantisipasi kondisi puncak
Kendala Non Teknis produksi yang berpeluang
Permasalahan non teknis yang mengaplikasikan LCPKS malam hari
dihadapi perusahaan untuk implementasi maka dilakukan pengawasan yang
produksi bersih melalui LA adalah : intensif dengan melakukan organisasi
• Kebijakan pada tingkat nasional dan kerja shift malam hari disertai peralatan
daerah dinilai yang belum mendukung kerja yang mendukung
upaya-upaya untuk daur ulang dan • Untuk mengetahui karakteristik yang
minimalisasi pembuangan limbah specifik kualitas LCPKS maka perlu
• Pemantauan dan pengamanan dinilai dilakukan analisa secara periodik. Hal
lebih penting dibandingkan aspek ini pada giliranya akan menentukan
penelitiannya, sehingga fokus perijinan ketepatan dosis yang sesuai untuk
LA seharusnya lebih ditekankan pada substitusi pupuk pada kelapa sawit
aspek pemantauan dan pengamananya • Adanya rongga-rongga alami pada
• Adanya pemahaman yang kurang tepat flatbed diantisipasi dengan penutupan
mengenai LCPKS yang sering dengan tanah liat atau tidak mengaliri
dikonotasikan dengan limbah beracun flatbed tersebut bila kebocoran masih
berbahaya yang memerlukan tetap terjadi
penanganan khusus, memberikan • Analisa air tanah dan air permukaan
image yang negatif pada masyarakat dilakukan secara periodik untuk
awam mengetahui adanya kebocoraan IPAL
• Belum adanya dukungan riil dan dan flatbed sehingga cepat dilakukan
insentif dari pemerintah bagi antisipasi
perusahaan yang menerapkan produksi • Implementasi teknologi bersih dalam
bersih, sehingga kurang memberikan lingkungan kerja atau housekeeping,

Teknologi Pengelolaan Limbah Industri…..(Henry Loekito) 245


kebersihan PKS memegang peranan • Pengerukan dan pemeriksaan secara
penting dalam mengurangi beban berkala kolam IPAL dilakukan untuk
pencemaran, karena air cucian pabrik mengurangi pelumpuran dan
memberikan kontribusi terhadap jumlah pendangkalan kolam, meningkatkan
limbah yang dihasilkan waktu retensi dan keamanan atau
deteksi kebocoran kolam.

1000 m

D a ri P K S

p ip a p rim e r, P V C 6 300 m
p ip a s e k u n d e r, P V C 4
p ip a te rs ie r, P V C 2

G a m b a r 1 . S is te m In s ta la s i D is trib u s i P ip a d a ri P K S k e A re a l

Gambar 1. Sistem Instalasi Distribusi Pipa Dari PKS Ke Areal


blok a plikas i LCP K S

b lok a plikas i L CP K S

j ara k k r an/g ate- v al v e pad a pi pa


s ek un der ada lah per 3 ha & j uga
d ipa san g pa da s etia p pe rc ab ang -
a n an tara pip a pr im e r & se ku nd er

d ipa sa ng p ada pipa ters ier


y an g di te m p atk an p ada setia p
p er ca ban ga n an ta ra p ipa te rs ier
d eng an p ipa sek un de r

d ari P KS

G am ba r 7. S iste m D istr ibu si P ip a da n P em as ang an K r an /g ate- v a lv e d ala m B lo k A p lik as i

Gambar 2. Sistem Distribusi Pipa Dan Pemasangan Kran/Gate-Valve Dalam Blok Aplikasi

Antisipasi Permasalahan Non Teknis

246 Jurnal Teknologi Lingkungan, Vol. 3, No. 3, September 2002:242-250


Untuk mengantisipasi permasalahan
non teknis yang diakibatkan oleh aplikasi e. Pengembangan kajian lanjut
LCPKS maka dilakukan komunikasi dan Dari kondisi pemanfaat LC PKS yang
networking lebih intensif dengan pihak ada saat ini terdapat banyak peluang untuk
pihak yang terkait dengan masalah kajian lanjut. Dalam kaitan dengan
lingkungan seperti BAPEDAL, LSM, pengelolaan lingkungan perlu dilakukan
Perguruan Tinggi dan pihak-pihak lain “monitoring“ untuk pengamatan. Saat ini
yang berkompeten. Dari sini diharapkan yang diprioritaskan untuk dilakukan
diperoleh masukan masukan mengenai “monitoring“ adalah monitoring kualitas air
bagaimana pengelolalan lingkungann yang tanah dan air permukaan.
tepat dan spesifik untuk areal di PT. Salah satu upaya untuk
SMART Tbk., dan peringatan dini sebelum mengantisipasi dan memonitoring kualitas
terjadinya masalah yang lebih besar. lingkungan terutama kwalitas air, dibuat
Dilakukan training berjenjang staf dan sistem monitoring kualitas air tanah dan air
karyawan terkait, untuk pengelolaan permukaan melalui pengambilan contoh
limbah kelapa sawit sesuai teknologi yang dan analisa air permukaan serta air tanah
ada dan peraturan perundangan yang melalui sumur pantau yang dibuat.
berlaku guna memperbaiki kinerja Posisi sumur pantau dibuat pada
lingkungan diperusahaan. beberapa titik, yaitu sebelum areal aplikasi,
Menyiapkan budget yang lebih pada beberapa posisi di dalam areal
realistis untuk pemeliharaan instalasi aplikasi dan setelah areal aplikasi. Posisi
pengolahan limbah, jaringan pipa dan yang sama juga dipakai untuk memonitor
pengamanan flat bed, serta untuk kwalitas air sungai atau air permukaan
koordinasi tanggap darurat. yang melintas di dekat areal aplikasi dan
Memasukkan aspek lingkungan merupakan satu catchment area.
dalam penilaian performance suatu unit
kerja dan menciptakan sistem rewards dan
punishment.
sungai

areal aplikasi LCPKS

perumahan

arah pergerakan air tanah


posisi titik sampling air sungai
posisi titik sampling air permukaan
posisi titik sampling air tanah dan sumur

Gambar 3. Contoh Posisi Pengmbilan Sampel Air Sungai Dan Air Permukaan Serta Posisi
Pembuatan Sumur Kontrol

Teknologi Pengelolaan Limbah Industri…..(Henry Loekito) 247


3. PEMANFAATAN LIMBAH PADAT
Ecer Janjang kosong di Blok dengan
3.1. Aplikasi Janjang Kosong Traktor dan EBS. EBS digunakan khusus
pada areal aplikasi yang tinggi
a. Latar belakang pemanfaatan Janjang tanamannya sudah di atas 3 meter karena
Kosong kondisi pelepah sudah tidak mengganggu
Rerata Nutrisi yang terkandung dalam terhadap operasional EBS.
janjang kosong (KA – 65 %) disajikan pada Kapasitas angkut EBS 1 unit EBS per
tabel berikut : tripnya adalah 7 ton. Untuk setiap satu trip
EBS dapat mengecer untuk 76 meter atau
Tabel 4. Rerata Nutrisi Dalam Janjang sekitar 9 pokok. Fungsi utama EBS adalah
Kosong (KA – 65%) untuk ecer JJK di gawangan bukan
sebagai alat transport.
Kandungan Nutrisi (%)
c. Kendala Kendala Penerapan
N P K Mg Ca Cl Kendala tehnis
0.80 0.07 2.15 0.14 0.21 0.33
♦ Topografi areal yang bergelombang dan
Kandungan Nutrisi (ppm)
berbukit tidak dapat dilakukan dengan
B Cu Zn Mn
EBS maka harus diaplikasi secara
13 44 33 15 manual. Sedangkan untuk areal yang
datar dan agak basah masih
Nutrisi dalam janjangan kosong untuk memungkinkan diaplikasi dengan EBS
substitusi pupuk anorganik (pupuk tetapi saat aplikasinya harus pada musim
konvensional) disajikan pada Tabel 5: kering
Tabel 5. Kesetaraan 1 Ton Janjang
♦ Jarak areal JJK dari PKS yang jauh
menyebabkan out put EBS sangat
Kosong Terhadap Pupuk Anorganik
rendah. Untuk mengurangkan jarak
antara Areal Aplikasi dengan tumpukan
UREA TSP MOP Kieserit
JJK maka JJK diangkut ke loading transit
6,10 Kg 1,60 Kg 15,90 Kg 3,30 Kg dengan menggunakan truk. Dengan
demikian out put EBS per harinya dapat
b. Metode Penerapan Janjang Kosong lebih tinggi
Berdasar hasil penelitian dan aspek
♦ Kerusakan traktor dan EBS
praktikal, PT. SMART merekomendasikan ♦ Musim kering dan musim penghujan
untuk dosis aplikasi janjang kosong mempengaruhi pengaturan aplikasi JJK.
sampai dengan saat ini adalah 60 ton/Ha/2 Pada musim kering dilakukan aplikasi JJK
tahun. Satu minggu setelah aplikasi pada areal agak basah. Sedangkan pada
janjang kosong maka diberikan pupuk musim basah dengan curah hujan tinggi
Urea yang ditabur di atas janjang kosong difokuskan pada areal darat yang agak
dengan dosis 186 Kg/Ha. tinggi
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam ♦ Pada areal aplikasi yang ada parit atau
aplikasi janjang kosong adalah sebagai tunggul yang menghalangi EBS, aplikasi
berikut : JJK dapat dibantu dengan ecer secara
• Luas lahan manual.
• Jarak areal janjang dari PKS
• Topografi 3.2. Pembuatan Kompos
• Kondisi gawangan dalam blok
a. Alasan Pembuatan Kompos dan Hasil
• Kondisi jalan dan jembatan
Percobaan Kompos Terhadap Volume
dan Berat
Alat-alat yang dipakai dalam ecer
janjang kosong adalah :
Rerata nutrisi yang terkandung dalam
• Wheel loader/ Crane grapple
kompos dapat di lihat pada Tabel 5 di
• Traktor bawah ini
• Empty Bunch Spreader (EBS)
• Truk
• Angkong

248 Jurnal Teknologi Lingkungan, Vol. 3, No. 3, September 2002:242-250


Tabel 5. Komposisi Kompos Umur 2 bulan K2O (Total) dan 36-39% K2O (Soluble
water).
Kandungan Nutrisi (%)
N P K Mg Ca Cl b. Metode Penerapan Abu Janjang di
3.1 0.3 3.2 0.6 1.2 0.0 Lapangan
Kandungan Nutrisi (ppm) Sampai saat ini belum diperoleh
B Cu Zn Mn secara pasti berapa dosis optimum abu
34 76 103 287 janjang untuk kelapa sawit. Dosis
Sumber : Riset SMARTRI – Libo, Riau sementara aplikasi abui janjang adalah 2
kali dari dosis rekomendasi MOP. Hal ini
b. Metode Aplikasi Kompos mengacu pada rerata kandungan K2O abu
Berdasarkan hasil penelitian dan janjang sebesar 36-39% (Soluble water)
praktikal PT. SMART, merekomendasikan yang berarti setengan dari kandungan K2O
dosis aplikasi 100 kg/pokok/tahun. Hal MOP sebesar 60-62%.
hal yang perlu diperhatikan dalam aplikasi
janjang kosong adalah : c. Modifikasi
• Luas areal pemupukan Incenerator adalah alat yang
• Jarak areal pemupukan kompos digunakan untuk membakar JJK.
dengan sumber kompos Pembangunan incenerator hendaknya
• Umur kompos memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Kompos ditabur merata diantara ke dua • Kapasitas produksi pabrik (ton/jam)
pokok kelapa sawit. Kompos ditabur • Kapasitas produksi abu janjang
manual. (ton/jam)
• Kemampuan bakar incenerator
c. Kendala Kendala Penerapan (jam/hari)
Kendala Teknis • Lingkungan
♦ Topografi areal yang bergelombang Untuk mengurangi pengaruh terhadap
dan berbukit tidak dapat lingkungan maka pada cerobong asap
mempengaruhi waktu tabur dilakukan modifikasi dengan
♦ Jarak areal Kompos dengan sumber membengkokkan cerobong asap ke
Kompos yang jauh menyebabkan bawah, kemudian asap dilewatkan bak
biaya transpotasi menjadi mahal berisi air. Dengan demikian polutan akan
terikat dalam air dan asap yang dihasilkan
♦ Musim musim basah mempengaruhi akan lebih bersih.
pengaturan aplikasi Kompos karena
berat kompos menjadi bertambah. d. Kendala Kendala Penerapan
Abu janjang yang dihasilkan, tidak
3.3. Pembakaran Janjang Kosong selamanya dapat langsung diaplikasikan
ke lapangan, sehingga diperlukan gudang
a. Alasan Pembakaran Janjang Kosong penyimpanan yang memadai agar abu
Di areal gambut, penggunaan janjang janjang dapat terhindar dari hilangnya
kosong (JJK) dan kompos sebagai sumber nutrisi di dalamnya. Kehilangan terbesar
pupuk tidak dimungkinkan karena nutrisi dalam abu janjang disebabkan
terkendala transportasi. Sarana transpor- karena pencucian (leaching) air hujan, oleh
tasi di areal gambut, khususnya gambut karena itu penyimpanan harus benar-
pasang surut sangat khas dengan sistem benar diperhatikan.
kanal (water way). Salah satu upaya yang
dilakukan adalah merubah JJK menjadi 4. DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF
abu janjang melalui pembakaran dengan
LIMBAH
incenerator. Keuntungan produk abu
janjang dibandingkan dengan JJK adalah 4.1. Target Jangka Menengah dan Policy
volume lebih kecil, mudah penyimpanan
Top Management dalam Hal
(penggudangan), mudah diaplikasikan dan Lingkungan
biaya relatif lebih murah.
Nutrisi terbesar yang terdapat dalam Perusahaan PT. SMART, Tbk.
abu janjang adalah Potassium / Kalium Bertekad menjadi yang terbaik di dalam
dalam bentuk K2O. Rerata kandungaan K usaha agrobisnis dengan strategi
dalam abu janjang masing-masing 46-50% sebagai berikut :

Teknologi Pengelolaan Limbah Industri…..(Henry Loekito) 249


• Strategi yang jelas dan konsisten memperbaiki struktur tanah. Dalam bentuk
• Pemberdayaan orang yang tepat kompos akan lebih mudah dalam
• Prinsip bisnis yang beretika dekomposisi dan ketersediaan hara.
• Produk yang unggul dengan biaya
murah dan bersih lingkungan d. Abu Janjang
• Menambah nilai stakeholder Untuk areal yang tidak dapat
diaplikasi dalam bentuk janjang kosong
4.2. Pengaruh Negatif Dampak Limbah dan kompos maka alternatif yang bisa
Terhadap Lingkungan dan Antisipasi diupayakan adalah dengan pembuatan
abu janjang. Abu janjang berfungsi
a. Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit sebagai sumber K dan dapat
Akibat dari aplikasi LC PKS akan meningkatkan pH tanah.
menimbulkan bau. Hal ini dapat dikurangi
dengan adanya bakteri yang mengurai 5. PENUTUP
limbah di kolam dengan retension time
yang cukup. a. Limbah Pabrik Kelapa Sawit memiliki
potensi nutrisi yang tinggi sebagai sumber
b. Janjang Kosong nutrisi bagi pertumbuhan tanaman
Janjang kosong yang ditabur ke areal b. Aplikasi LC PKS, Janjang Kosong,
tanam kelapa sawit mengakibatkan Kompos dan Abu Janjang mampu
peningkatan populasi serangga lalat. berperan sebagai pengganti pupuk
Untuk itu janjang kosong diaplikasi pada konvensional (pupuk anorganik) murah,
areal yang tidak berdekatan dengan menggantikan sumber nutrisi yang
pemukiman. dibutuhkan tanaman
c. Pemilihan bentuk dan metode aplikasi
c. Kompos limbah harus dengan memperhatikan
Aplikasi kompos tidak memberikan tyopografi, jenis tanah, jarak areal aplikasi
dampak negatif terhadap lingkungan dari PKS, biaya serta faktor lingkungan.

d. Abu Janjang DAFTAR PUSTAKA


Kualitas asap dapat diperbaiki dengan
memodifikasi cerobong asap dari 1. Kanagaratnam J.,A.L. Lai., Lim Kim Huan
incenerator, dimana untuk mengalirkan and J.B. Wood. 1987. Application Method
asap melalui bak berisi air yang berfungsi of Digested Palm Oil Mill Effluent in
menangkap partikel debu yang terbawa Relation to Land Characteristic and Oil
oleh asap. Palm Crop. Proceeding Workshop on Oil
Palm By-Product Utilization, PORIM-
4.3. Pengaruh Positif Terhadap MOPGC – Kuala Lumpur, p : 16 – 22.
Pengelolaan Limbah Industri Kelapa 2. Lambaga, M.Syarip.2000. Penggunaan
Sawit Abu Janjang untuk Kelapa Sawit . Smaweb
SMARTRI edisi : 09-2000. Tidak
a. Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit dipublikasikan.
Dengan pengelolaan yang baik LC 3. Lim C.H and Chan K.W. 1993.
PKS akan memberikan manfaat sebagai Environment Impact of Land Application of
sumber nutrisi bagi tanaman, menjaga Plantation Effluents on Oil Palm. PORIM
kelembaban tanah, sumber energi biogas. int. Oil Palm Congress-Update and Vision
(Agriculture, 12-p).
b. Janjang Kosong 4. Siregar, Fahri Arief dan Tony Liwang.
Pengelolaan janjang kosong yang 2001. Aplikasi Lahan Limbah Cair Pabrik
baik akan bermanfaat sebagai sumber Kelapa Sawit PT.SMART, Tbk. Lokakarya
nutrisi bagi tanaman, sebagai mulsa, dapat Pengelolaan Lingkungan Pabrik Kelapa
memperbaiki struktur tanah. Selain itu Sawit, Medan Juni 2001.
janjang kosong juga dapat dipakai untuk 5. SMARTRI, 2000. Annual Report 2000 –
pembuatan ecopanel. Analytical Laboratory, Supporting Units
Department. (tidak dipulikasikan).
c. Kompos
Kompos bermanfaat sebagai sumber
nutrisi bagi tanaman, sebagai mulsa, dapat

250 Jurnal Teknologi Lingkungan, Vol. 3, No. 3, September 2002:242-250

Anda mungkin juga menyukai