PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah:
1. Mengetahui hama penting pada tanaman kedelai
2. Mengetahui jenis hama yang menyerang tanaman kedelai
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
Tanaman kedelai mempunyai akar tunggang yang membentuk akar-akar
cabang yang tumbuh menyamping (horizontal) tidak jauh dari permukaan tanah. Jika
kelembapan tanah turun, akar akan berkembang lebih ke dalam agar dapat menyerap
unsur hara dan air. Pertumbuhan ke samping dapat mencapai jarak 40 cm, dengan
kedalaman hingga 120 cm. Selain berfungsi sebagai tempat bertumpunya tanaman
dan alat pengangkut air maupun unsur hara, akar tanaman kedelai juga merupakan
tempat terbentuknya bintil-bintil akar.
Kedelai berbatang memiliki tinggi 30–100 cm. Batang dapat membentuk 3 – 6
cabang, tetapi bila jarak antar tanaman rapat, cabang menjadi berkurang, atau tidak
bercabang sama sekali. Tipe pertumbuhan batang dapat dibedakan menjadi terbatas
(determinate), tidak terbatas (indeterminate), dan setengah terbatas (semi-
indeterminate). Tipe terbatas memiliki ciri khas berbunga serentak dan mengakhiri
pertumbuhan meninggi. Tanaman pendek sampai sedang, ujung batang hampir sama
besar dengan batang bagian tengah, daun teratas sama besar dengan daun batang
tengah. Tipe tidak terbatas memiliki ciri berbunga secara bertahap dari bawah ke atas
dan tumbuhan terus tumbuh. Tanaman berpostur sedang sampai tinggi, ujung batang
lebih kecil dari bagian tengah. Tipe setengah terbatas memiliki karakteristik antara
kedua tipe lainnya.
Bunga kedelai termasuk bunga sempurna yaitu setiap bunga mempunyai alat
jantan dan alat betina. Penyerbukan terjadi pada saat mahkota bunga masih menutup
sehingga kemungkinan kawin silang alami amat kecil. Bunga terletak pada ruas-ruas
batang, berwarna ungu atau putih. Tidak semua bunga dapat menjadi polong
walaupun telah terjadi penyerbukan secara sempurna. Sekitar 60% bunga rontok
sebelum membentuk polong.
Buah
Buah kedelai berbentuk polong. Setiap tanaman mampu menghasilkan 100 –
250 polong. Polong kedelai berbulu dan berwarna kuning kecoklatan atau abu-abu.
Selama proses pematangan buah, polong yang mula-mula berwarna hijau akan
berubah menjadi kehitaman.
3
Pada buku (nodus) pertama tanaman yang tumbuh dari biji terbentuk sepasang
daun tunggal. Selanjutnya, pada semua buku di atasnya terbentuk daun majemuk
selalu dengan tiga helai. Helai daun tunggal memiliki tangkai pendek dan daun
bertiga mempunyai tangkai agak panjang. Masing-masing daun berbentuk oval, tipis,
dan berwarna hijau. Permukaan daun berbulu halus (trichoma) pada kedua sisi. Tunas
atau bunga akan muncul pada ketiak tangkai daun majemuk. Setelah tua, daun
menguning dan gugur, mulai dari daun yang menempel di bagian bawah batang.
2.1.2 Syarat Pertumbuhan
1 Iklim
Tanaman kedelai sebagian besar tumbuh di daerah yang beriklim tropis dan
subtropis. Tanaman kedelai dapat tumbuh baik di daerah yang memiliki curah hujan
sekitar 100-400 mm/bulan. Sedangkan untuk mendapatkan hasil optimal, tanaman
kedelai membutuhkan curah hujan antara 100-200 mm/bulan.
Suhu yang dikehendaki tanaman kedelai antara 21-34 ᵒC, suhu optimum bagi
pertumbuhan tanaman kedelai 23-27 ᵒC. Pada proses perkecambahan benih 30 ᵒC.
2 Media Tanam
Kedelai dapat tumbuh baik pada berbagai jenis tanah, asal drainase dan aerasi
tanah cukup baik. Tanah-tanah yang cocok yaitu: alluvial, regosol, grumosol, latosol
dan andosol.
Toleransi keasaman tanah sebagai syarat tumbuh bagi kedelai adalah pH= 5,8-7,0
3 Ketinggian Tempat
Varietas kedelai berbiji kecil, sangat cocok ditanam di lahan dengan
ketinggian 0,5- 300 m dpl. Sedangkan varietasi kedelai berbiji besar cocok ditanam di
lahan dengan ketinggian 300-500 m dpl. Kedelai biasanya akan tumbuh baik pada
ketinggian tidak lebih dari 500 m dpl.
4
thorax.Serangga hama merupakan organisme yang dapat mengganggu pertumbuhan
tanaman dan mengakibatkan kerusakan dan kerugian ekonomi. Hama dari jenis
serangga dan penyakit merupakan kendala yang dihadapi oleh setiap para petani yang
selalu mengganggu perkembangan tanaman budidaya dan hasil produksi
pertanian. Hama dan penyakit tersebut merusak bagian suatu tanaman, sehingga
tanaman akan layu dan bahkan mati.
Serangga terbagi dalam beberapa ordo sesuai dengan ciri khas masing-masing,
diantaranya berdasarkan tipe mulut yang terbagi atas tipe mulut menggigit,
mengunyah, menjilat, menusuk, mengisap, menggerek.
Hama pengganggu tanaman dibedakan berdasarkan ordonya, serangga
memiliki beberapa ordo yaitu :
2.2.1. Ordo Orthoptera
Ordo Orthoptera yaitu ordo serangga yang mengalami metamorfosis tidak
sempurna. Dalam daur hidupnya Ordo orthoptera mengalami tahapan perkembangan
yaitu telur, nimfa ,imago (dewasa) ialah fase yang ditandai telah berkembangnya
semua organ tubuh dengan baik, termasuk alat perkembangbiakan serta sayapnya
(Hansamunahito, 2006).
Ciri-ciri serangga ordo orthoptera yaitu memiliki satu pasang sayap, sayap depan
lebih tebal dan sempit disebut tegmina. jantan mengerik dengan menggunakan
tungkai belakangnya pada ujung sayap depan, untuk menarik betina atau mengusir
saingannya. betinanya mempunyai ovipositor pendek dan dapat digunakan untuk
meletakkan telur, tipe mulutnya menggigit (Hansamunahito, 2006).
2.2.2. Ordo Hemiptera
Hemiptera berarti "yang bersayap setengah". serangga dari ordo ini
memiliki sayap depan yang bagian pangkalnya keras seperti kulit, namun bagian
belakangnya tipis seperti membran. Sayap depan ini pada sebagian anggota
Hemiptera bisa dilipat di atas tubuhnya dan menutupi sayap belakangnya yang
seluruhnya tipis dan transparan. Hemiptera tidak mengalami metamorfosis sempurna.
(Nonadita,2008). Morfologi Hemipterayaitu Mempunyai dua pasang sayap, sepasang
tebal dan sepasang lagi seperti selaput, Pada bagian kepala dijumpai adanya sepasang
antene, mata facet dan occeli.Tipe mulut menusuk dan mengisap, (Nonadita, 2008).
5
2.2.3. Ordo Homoptera
Ordo Orthoptera yaitu ordo serangga yang mengalami metamorfosis tidak
sempurna. Dalam daur hidupnya Ordo orthoptera mengalami tahapan perkembangan
yaitu telur-nimfa-imago. Nimfa yaitu serangga muda yang mempunyai sifat dan
bentuk sama dengan dewasanya, dalam fase ini serangga muda mengalami pergantian
kulit, imago (dewasa) ialah fase yang ditandai telah berkembangnya semua organ
tubuh dengan baik, termasuk alat perkembangbiakan serta sayapnya (Hansamunahito,
2006).
Ciri-ciri serangga ordo homoptera yaitu Tipe mulut mengisap,mempunyai dua
pasang sayap, sayap depan dan belakang sama, bentuk transparan yang digunakan
untuk terbang,(Hansamunahito, 2006).
2.2.4. Ordo Coleoptera
Ordo Coleoptera termasuk dalam kelompok Holometabola yaitu serangga yang
mengalami metamorfosis sempurna. Tahapan dari daur serangga yang mengalami
metamorfosis sempurna adalah telur menjadi larva menjadi pupa dan pupa
menjadiimago.Larva adalah hewan muda yang bentuk dan sifatnya berbeda dengan
dewasa.Pupa adalah kepompong dimana pada saat itu serangga tidak melakukan
kegiatan, pada saat itu pula terjadi penyempurnaan dan pembentukan organ.Imago
adalah fase dewasa atau fase perkembangbiakan(Hansamunahito, 2006).
Ciri-ciri ordo coleopteran yaitu mempunyai dua pasang sayap, sayap depan keras,
tebal dan mengandung zat tanduk disebut dengan elitra, sayap belakang seperti
selaput. Tipe mulut pengunyah dan termasuk herbivore. Habitatnya adalah di
permukaan tanah, dengan membuat lubang, selain itu juga membuat lubang pada kulit
pohon, dan ada beberapa yang membuat sarang pada dedaunan, Beberapa contoh
anggotanya adalah Kumbang badak (Oryctes rhinoceros L),Kumbang janur kelapa
(Brontispa longissimaGestr)(Hansamunahito, 2006).
2.2.5. Ordo Lepidoptera
Ordo lepidoptera termasuk dalam kelompok Holometabola yaitu serangga yang
mengalami metamorfosis sempurna. Berawal dari telur puru buah warna transparan,
kuning diletakkan induknya malam hari pada kuncup bunga dan pada kulit buah
muda. Kemudian menetas menjadi larva/ulat yang berwarna hijau muda dengan
6
kepala coklat. Larva masuk ke dalam kulit buah dan tetap tinggal sampai pupa
stadium ulat berlangsung selama 3 minggu. Pupa berwarna coklat berukuran 5-5,5
mm, berada dalam bunga, kulit bunga atau bagian-bagian tanaman yang tersembunyi.
Stadium dewasa berupa kupu, keluar dari pupa dengan meninggalkan bekas lubang
pada puru-puru di bagian tanaman tempat pupa tinggal.
Ciri-ciri ordo lepidoptera yaitu ketika fase larva memiliki tipe mulut pengunyah,
sedangkan ketika imago memiliki tipe mulut penghisap,mempunyai 2 pasang sayap
yang dilapisi sisik,adapun habitat dapat dijumpai di pepohonan, Beberapa jenisnya
antara lain, Penggerek batang padi kuning (Tryporiza incertulas Wlk), Kupu gajah
(Attacus atlasL), Ulat grayak pada tembakau (Spodoptera litura) (Harianto, 2009).
2.2.6. Ordo Diptera
Metamorfosenya sempurna (holometabola) yang perkembangannya melalui stadia
: telur menjadi larva kemudian menjadi kepompong setelah itu menjadi dewasa.
Larva tidak berkaki apodabiasanya hidup di sampah atau sebagai pemakan daging,
namun ada pula yang bertindak sebagai hama, parasitoid dan predator .
Ordo diptera meliputi serangga pemakan tumbuhan, pengisap darah, predator dan
parasitoid.Pada kepala serangga ini dijumpai adanya antena dan mata facet.Tipe alat
mulut bervariasi, tergantung sub ordonya, tetapi umumnya memiliki tipe penjilat-
pengisap, pengisap, atau pencucuk pengisap. Metamorfosisnya sempurna
(holometabola). Larva tidak berkaki, biasanya hidup di sampah atau sebagai pemakan
daging,bebrapa contoh serangga diptera yaitu lalat buah (Dacus sp) lalat predator
pada Aphis (Asarcina aegrota F) lalat rumah (Musca domestica Linn.).
Gejala adalah keadaan patologi dan fisiologi dari tumbuhan terhadap aktivitas
dari pathogen atau faktor lain. (sastrohidayat,2011)
7
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Kegiatan praktikum Ilmu Hama Tumbuhan mulai tanggal 30 Agustus – 28
November 2016. Lokasi praktikum di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian
Universitas Jambi.
8
diratakan menggunakan cangkul. Bedengan yang telah diberi pupuk kandang ayam di
biarkan selama 1 minggu dan setiap hari disiram pada pagi hari dan sore hari.
3. Penanaman
Pada kegitan praktikum ini penanaman dilakukan setelah 1 minggu
pemupukan. pembuatan lubang tanam dengan kedalaman 3 cm, dengan jarak tanam
25 x 25 cm dan setiap lubang di isi sebanyak 3 benih, Lalu disiram dengan air.
4. Pemeliharaan
Kegiatan pemeliharan yang dilakukan yaitu:
Penyulaman,
Penyiraman,
Penyiangan gulma, dilakukan dengan mencabuti gulma yang tumbuh disekitar
tanaman,
Pembumbunan ,digunakan untuk memperkuat berdirinya tanaman,
Penjarangan.
5. Panen
Kacang kedelai dipanen sesuai dengan umur varietas, Ciri-ciri tanaman
kedelai yang akan dipanen adalah polong bewarna kuning kecoklatan secara merata.
Batang-batang sudah kering dan sebagian daun sudah kering dan rontok. Cara
panennya adalah dengan mencabut batang tanaman, termasuk daunnya.
3.4 Pengamatan
Pengamatan dilakukan 2 minggu setelah tanam hingga tanaman di panen
dimulai tanggal 26 September – 22 November 2016. Kegiatan pengamatan meliputi:
Mengamati hama yang ada pada tanaman dan di foto.
Mengamati gejala serangan yang ditimbulkan hama dan di foto.
Mengidentifikasi hama yang ada pada tanaman.
9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL
2 Kumbang daun
Phaedonia inclusa Stall
Coleoptera: Chrysomelidae
3 Ulat Grayak
Spodoptera litura Fabricius
Lepidoptera: Noctuidae
4 Ulat Jengkal
Chrysodeixis chalcites Esper
Lepidoptera: Noctuidae
10
5 Ulat Penggulung Daun
Omiodes indicata Fabricius
Lepidoptera: Pyralidae
6 Kepik
Riptortus linearis Fabricius
Hemiptera: Alydidae
7 belalang kayu
Valanga nigricornis
11
9 Aphis
Aphis glycines Matsumura
Homoptera: Aphididae
4.2 PEMBAHASAN
Selama pengamatan berlangsung terlihat pertumbuhan tanaman mempunyai
vigor yang baik. Namun selama pengamatan berlangsung terlihat beberapa tanaman
terserang hama yang menyebabkan beberapa tanaman bagian daunnya dimakan dan
ada pula yang menggerek batang.
Hama-hama yang menyerang tanaman kedelai :
12
Morfologi , biologi,dan Ekologi
Hama kepik hijau ini pada stadia imago berwarna hijau polos, kepala
berwarna hijau serna pronotumnya berwarna jingga dan kuning keemasan, kuning
kehijauan dengan tiga bintik berwarn hijau dan kuning polos. Telur diletakkan
berkelompok (10-90 butir/kelompok) pada permukaan bawah daun. Nimfa terdiri dari
5 instar. Instar awal hidup bergerombol di sekitar bekas telur, kemudian menyebar.
Pada kedelai nimfa dan imago terutama mengisap polong.
Tanaman inangnya yaitu tanaman kedelai, kacang hijau, kacang tunggak,
orok-orok, kacang gede, jagung ,padi dan kapas.
Daur hidup
Panjang 16 mm, telur di bawah permukaan daun, berkelompok. Setelah 6
haritelur menetas menjadi nimfa (kepik muda), yang berwarna hitam bintik
putih. Pagihari berada di atas daun, saat matahari bersinar turun ke polong,
memakanpolong dan bertelur. Umur kepik dari telur hingga dewasa antara 1
sampai 6bulan.
Gejala
Gejala serangan hama kepik hijau menyerang Polong dan biji menjadi
mengempis, polong gugur, biji menjadi busuk, hingga berwarna hitam. Kulit biji
menjadi keriput dan adanya bercak coklat pada kulit biji. Nimfa dan imago merusak
polong dan biji kedelai dengan cara mengisap cairan biji. Serangan yang terjadi pada
fase pertumbuhan polong dan perkembangan biji menyebabkan polong dan biji
kempis, kemudian mengering.
13
muda dan bunga. Siklus hidupnya adalah antara 20-21 hari yang berarti 25 dalam
satu kali musim pertanaman kedelai dapat diserang oleh 2 atau 3 generasi Kumbang
tersebut memiliki bentuk tubuh yang kecil, hitam bergaris kuning, dan bertelur pada
permukaan daun.
Kumbang berwarna merah dan larvanya yang berbulu duri, pemakan daun dan
merusak bunga.Bentuk sayapnya keras dan ada yang lunak,tipe mulutnya menggiggit
mengunyah.
Telur kumbang ini diletakkan dibawah permukaan daun secara
berkelompok,lamanya stadia telur antara 4-5 hari, sedangkan stadia larvanya kurang
lebih antara 16 hari.telur diletakkan berkelompok dalam 5-10 butir/kelompok
dipermukaan bawah daun. Larva terdiri dari 4 instar. Larva muda berwarna hitam
keabu-abuan. Umur larva rata-rata 12 hari. Pupa dibentuk di dalam tanah, berwarna
kuning pucat dan umur pupa rata-rata 8 hari.
Gejala
Pada hama kumbang ini serangannya yaitu memakan daun tetapi masih ada
lapisan daun yang tertinggal seperti tulang daun hingga daun menjadi
transparan.Menyerang tanaman berjaringan lunak dan lebih menyukai pada bagian
ujung pucuk daun.
Hama menyerang tanaman sejak tanaman muncul di atas permukaan tanah
hingga panen. Gejala kerusakan tanaman akan terlihat pada pucuk tanaman, daun,
bunga dan polong. Serangan pada fase selanjutnya, mengakibatkan terganggunya
pembentukan bunga, pembentukan polong, dan pengisian biji sehingga menurunkan
kuantitas dan kualitas biji kedelai. Serangan pada fase vegetatif akan tampak
tanaman kedelai terkulai layu dan akhirnya kering seperti terserang M.
dolichostigma. Pada tanaman teserang tesebut dapat dijumpai imago, telur pada
permukaan daun bagian bawah, dan larva pada batang pucuk atau daun.
14
4.2.3. ULAT GRAYAK (Spodoptera litura Fabricius)
Klasifikasi
Kerajaan : Animalia, Phylum : Arthropoda, Kelas : Insekta, Bangsa :
Lepidoptera, Suku : Noctuida, Marga : Spodoptera, Jenis : Spodoptera litura (F.)
Telur berbentuk hampir bulat dengan bagian dasar melekat pada daun
(kadangkadang tersusun dua lapis), berwarna coklat kekuningan, diletakkan
berkelompok masing-masing 25-500 butir.. Diameter telur 0,3 mm sedangkan lama
stadia telur berkisarn antara 3-4 hari.
Larva S. litura yang baru keluar memiliki panjang tubuh 2 mm. Ciri khas
larva S. litura adalah terdapat 2 buah bintik hitam berbentuk bulan sabit pada tiap
ruas abdomen terutama ruas ke-4 dan ke-10 yang dibatasi oleh garis-garis lateral dan
dorsal berwarna kuning yang membujur sepanjang badan. Lama stadium larva 18-33
hari. Pada stadium larva terdiri dari enam instar dan berlangsung selama 13-17 hari
dengan rerata 14 hari.
Masa prepupa merupakan stadium larva berhenti makan dan tidak aktif
bergerak yang dicirikan dengan pemendekan tubuh larva. Masa prepupa berkisar
antara 1-2 hari. Pupa S.litura berwarna merah gelap dengan panjang 15-20 mm Masa
pupa di dalam tanah berlangsung 12-16 hari.
Imago (ngengat) muncul pada sore hari dan malam hari. Pada pagi hari,
serangga jantan biasanya terbang di atas tanaman, sedangkan serangga betina diam
pada tanaman sambil melepaskan feromon. Perkembangan dari telur sampai imago
berlangsung selama ± 35 hari.
15
Gejala dan Kerusakan
Ulat muda menyerang daun hingga tertinggal epidermis atas dan tulang-tulang
daun saja. Ulat tua merusak pertulangan daun hingga tampak lobang-lobang bekas
gigitan ulat pada daun.Ulat grayak mulai menyerang tanaman kedelai sejak stadium
vegetatif awal. Populasi ulat ini kemudian tumbuh dan mencapai puncak pada
tanaman berumur 38 hari. Populasi ulat meningkat lagi setelah tanaman berumur 73
hari. Ulat muda memakan daun secara bergerombol lalu meninggalkan tulang-tulang
daun dan epidermis bagian atas sehingga daun tampak transparan. Ulat tua memakan
habis daun muda, sedangkan daun tua bila diserang akan tersisa tulang daunnya. Ulat
juga menyerang polong.
16
Daur hidup
Mula-mula telur berwarna putih kemudian berubah menjadi kuning. Setelah
3-4 hari, telur akan menetas. Ulat yang keluar berwarna hijau dan dikenal dengan
sebutan ulat jengkal karena perilaku jalannya. Panjang tubuh ulat yang telah
mencapai pertumbuhan penuh sekitar 40 mm. Ulat dewasa membentuk kepompong
dalam daun yang dianyam. Setelah 7 hari, kepompong tumbuh menjadi ngengat.
Gejala
Gejala kerusakan akibat serangan ulat jengkal adalah kerusakan daun dari
arah pinggir. Serangan berat mengakibatkan kerusakan daun hingga hanya tersisa
tulang-tulang daun. Serangan larva, instar muda,menyebabkan bercak- bercak putih
karena yang tinggal hanyaepidermis dan tulang daunnya. Sebagian larva yang lebih
besar dapat menyebabkan daun terserang habis, serangan larva terjadi pada stadia
vegetative.
4.2.5. ULAT PENGGULUNG DAUN ( Omiodes indicata Fabricius )
Klasifikasi
Kingdom : animalia, filum : arthropoda, class : Insecta, Ordo : Lepidoptera,
Famili : Crambidae, Genus : Omiodes, Spesies : O.indica
Ulat penggulung daun (Omiodes/Lamprosema/Hedylepta indicata Fabricius)
termasuk serangga dari jenis Lepidoptera : Pyralidae.
Bioekologi
Ngengat betina berukuran kecil, berwarna coklat kekuningan dengan lebar
rentangan sayap 20 mm. Telur diletakkan secara berkelompok pada daun-daun
muda.
Setiap kelompok terdiri dari 2-5 butir. Ulat yang keluar dari telur berwarna hiaju,
licin, transparan dan agak mengkilap. Pada bagian punggung (toraks) terdapat bintik
hitam. Ulat ini membentuk gulungan daun dengan merekatkan daun satu dengan
yang lain dari sisi dalam dengan zat perekat yang dihasilkannya. Di dalam gulungan,
ulat memakan daun hingga akhirnya tinggal tulang daunnya saja yang tersisa.
Panjang tubuh ulat yang telah tumbuh penuh 20 mm.
17
serangan
Kepompong terbentuk di dalam gulungan daun. Serangan hama ini terlihat
dengan adanya daun-daun yang tergulung menjadi satu. Bila gulungan dibuka, akan
dijumpai ulat atau kotorannya yang berwarna coklat hitam. Selain menyerang kedelai,
ulat ini juga menyerang kacang hijau, kacang tunggak, kacang panjang,
Calopogonium sp. dan kacang tanah.
18
sangit, di samping sepanjang sisi badan mempunyai garis putih kekuning-kuningan.
Panjang imago mencapai 11-14 mm dan umur mencapai 4-7 hari
Daur hidup
Siklus hidup R. linearis pada kedelai rata-rata 34 hari. Perkembangan telur
hingga mencapai imago dan mati adalah 51 hari, sedangkan masa perkembangan
instar pertama hingga imago dan mati rata-rata 44 hari , siklus hidup serangga hanya
29 hari.
Gejala Serangan
Kepik menyerang dengan cara menghisap polong sehingga menjadi kosong atau
kempis (biji tidak terbentuk) dan polong muda akan gugur. Sedangkan polong tua
yang diserang kepik ini menyebabkan biji keriput dan berbintik-bintik kecil berwarna
hitam, selanjutnya biji tersebut akan membusuk .
Serangan pada fase perkembangan biji dan pertumbuhan polong menyebabkan
polong dan biji kempis, kemudian mengering dan polong dapat gugur. Serangan pada
fase pengisian biji menyebabkan biji menjadi hitam dan busuk.
Morfologi
Hewan ini memiliki dua antena dibagian kepala yang jauh lebih pendek dari
bentuk tubuh. belalang ini juga memiliki femor belakang yang panjang dan kuat
sehingga dapat lompat dengan baik, dan bahkan juga memiliki kebiasan – kebiasan
mengerik atau mengeluarkan suara pada malam hari.memiliki bentuk tubuh yang
terdiri dari 3 bagian utama, yaitu kepala, dada ( thorak ) dan perut ( abdomen ).
Belalang kayu juga memiliki 6 kaki yang bersendi, 2 pasang sayap, dan 2 antena.
memiliki pendengaran yang tajam, meskipun tidak memiliki telinga. Alat pendengar
belalang ini hampir disebut dengan nama tympanum dan terletak pada abdmon dekat
19
bagian sayap. memiliki 5 mata ( 2 compound eye dan 3 ecelli ). termasuk hewan
serangga yang bernafas menggunakan trakea, dan masuk kedalam kelompok hewa
berkerangka luas ( exoskeleton). Belalang kayu dewasa betina memiliki ukuran lebih
besar dibandingkan dengan belalang jantan dewasa yaitu berkisar 58-71 mm
sedangkan belalang jantan dewasa berkisar 49-63 mm .
Daur Hidup
20
4.2.8. ULAT PENGGEREK POLONG ( Etiella zinckenella )
Klasifikasi
Kingdom : Animalia, Class : Insecta, Order : Lepidoptera, Family : Pyralidae,
Genus : Etiella, Species : Etiella zinckenella
Morfologi dan biologi
Hama ini mempunyai panjang tubuhnya antara 8-11 mm, panjang sayapnya
antara 19-27 mm,sayapnya lebih panjang daripada abdomen. Perkembangan telurnya
antara 4-21 hari , larvanya antara 19-40 hari,sedangkan perkembanganpupanya antara
12-18 hari, umur imago lebih kurang 20 hari, rata-rataimagonya bertelur antara 100-
600 butir telur. larvanya berwarna putih kekuningan
Ngengat hama ini berwarna keabu-abuan pada bagian tepi sayap ada pembatas
berwarna kuning muda, rentangan sayapnya antara 24-27 mm. Kepala lebih besar dari
pada badan dan berwarna coklat sampaihitam.
Ekologi
Penyebaran hama ini dominan pada daerah tropis. Hama ini umumnya
menyerang pada bulan mei hingga juni tetapi umumnya pada pada pertengahanbulan
juni. Selain pada kedelai, hama ini juga menyerang Crotalaria striata,kacang tunggak,
kacang kratok (Phaseolus lunatus), Tephrosia candida, kacanghijau dan kacang tanah.
Siklus hidup
Telur diletakkan berkelompok 4-15 butir di bagian bawah daun, kelopak bunga
atau pada polong. Telur berbentuk lonjong, diameter 0,6 mm. Setelah 3-4 hari, telur
menetas dan keluar ulat berwarna putih kekuningan, kemudian berubah menjadi hijau
dengan garis merah memanjang . Ulat instar 1 dan 2 menggerek polong daun,
menggerek biji dan hidup di dalam biji. Setelah instar 2, ulat hidup di luar biji. Dalam
satu polong sering dijumpai lebih dari 1 ekor ulat. Ulat instar akhirmempunyai
panjang 13-15 mm dengan lebar 2-3 mm. Kepompong berawarna coklat dengan
panjang 8-10 mm dan lebar 2 mm, dibentuk dalam tanah dengan terlebih dahulu
membuat sel dari tanah. Setelah 9-15 hari, kepompong berubah menjadi ngengat.
21
Gejala
Gejala kerusakan tanaman akibat serangan hama ini adalah terdapatnya bintikatau
lubang berwarna cokelat tua pada kulit polong, bekas jalan masuk larva kedalam biji.
Seringkali, pada lubang bekas gereka terdapat butir-butir kotoran kering yang
berwarna coklat muda dan terikat benang pintal atau sisa-sisa bijiterbalut benang
pintal. Merusak biji dengan menggerek kulit polong muda dan kemudian masuk
sertamenggerek biji, sebelum menggerek larva baru menetas menutupi dirinyadengan
selubung putih hingga ada bintik coklat tua sebagai jalan masuk hamatersebut.
Siklus hidup
Siklus hidup A. glycines satu minggu dengan rincian: stadium nimfa instar satu
selama satu hari, instar dua, tiga, dan empat masing-masing dua hari. Nimfa dengan
cepat (lebih kurang seminggu) menjadi dewasa dan siap melahirkan generasi baru.
Pada kedelai varietas Orba rata-rata lama hidup dan keperidian berturut-turut adalah
15 hari dan 21 nimfa .
22
Gejala dan serangan
Aphis glycines menyerang bagian daun tanaman kedelai dengan cara
menusukkan alat mulutnya yang seperti jarum (stylet). Alat mulut kutu ini mampu
menusuk epidermis daun maupun batang tanaman kedelai dan juga mengisap cairan
serta nutrisi tanaman sehingga lambat laun tanaman kedelai akan kehilangan cairan
nutrisi. Selain sebagai hama, serangga ini dapat juga berperan sebagai vektor yang
dapat menularkan virus dari tanaman satu ke tanaman lainnya melalui aktivitas
makannya.
Bioekologi
Lalat batang (Melanagromyza sojae) termasuk serangga dari jenis Diptera :
Agromyzidae. Imago berwarna hitam, bentuk tubuhnya serupa dengan lalat bibit
kacang dengan sayap transparan. Ukuran tubuh serangga betina 1,88 mm dan
serangga jantan 3,9 mm. Telur diletakkan pada bagian bawah daun sekitar pangkal
tulang daun di daun ketiga dan daun yang lebih muda. Telur berbentuk oval dengan
ukuran panjang 0,36 mm dan lebar 0,13 mm. Setelah 2-7 hari telur menetas menjadi
larva dan memakan jaringan daun, kemudian menuju batang melalui tangkai daun
dan masuk serta menggerek batang bagian dalam. Kepompong terbentuk di dalam
batang dengan ukuran panjang 2,35 mm dan lebar 0,8 mm.
Gejala dan serangan
Serangan lalat batang ditandai dengan adanya bintik-bintik bekas tusukan alat peletak
telur pada daun muda. Lubang gerekan larva pada batang dapat menyebabkan
tanaman layu, mengering dan mati. Lalat batang kacang menyerang kacang kedelai,
hiris, kacang uci, kacang hijau, Flemingia sp. dan Phaseolus sublobatur.
23
BAB V
PENUTUP
5.1. KESIMPULAN
24