0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
15 tayangan2 halaman
Nama pasien Esa Rosyida Umam. Masalah utama adalah kurangnya informasi yang disampaikan ke keluarga pasien dan kurang lengkapnya dokumentasi perawatan oleh perawat shift pagi. Hal ini menyebabkan perawat shift sore kesulitan menjelaskan kondisi pasien kepada keluarga.
Nama pasien Esa Rosyida Umam. Masalah utama adalah kurangnya informasi yang disampaikan ke keluarga pasien dan kurang lengkapnya dokumentasi perawatan oleh perawat shift pagi. Hal ini menyebabkan perawat shift sore kesulitan menjelaskan kondisi pasien kepada keluarga.
Nama pasien Esa Rosyida Umam. Masalah utama adalah kurangnya informasi yang disampaikan ke keluarga pasien dan kurang lengkapnya dokumentasi perawatan oleh perawat shift pagi. Hal ini menyebabkan perawat shift sore kesulitan menjelaskan kondisi pasien kepada keluarga.
Pengambilan Keputusan yang Tepat Pada Kasus Klinik
1. Dari kasus diatas, bagaimana pendapat anda sebagai seorang ners professional (magister keperawatan) Masalah pada kasus tersebut menjadi runcing akibat lemahnya dokumentasi tindakan oleh dokter maupun perawat yang bertugas pada shift pagi sehingga perawat pada shift sore tidak dapat mempelajari kondisi klien yang pada akhirnya tidak dapat menjelaskannya kepada keluarga pasien. Pada dasarnya rekam medik tersebut mempunyai nilai hukum karena isinya menyangkut usaha menegakkan hukum serta bukti untuk menegakkan keadilan. Rekam medis juga berisi data informasi tentang perkembangan kronologi, pelayanan medik terhadap pasien yang dapat dipelajari. Aspek dokumentasi dalam rekam medis mempunyai nilai dokumentasi karena merupakan sumber yang dipakai sebagai bahan pertanggungjawaban dan laporan.
2. Lakukan analisis terhadap permasalahan diatas.
Pada kasus disampaikan bahwa perawat telah melakukan hand over dari shift pagi ke shift sore. Namun, sangat dimungkinkan pelaksanaannya kurang maksimal dan hanya dianggap sebagai sebuah rutinitas atau bahkan sebuah formalitas semata. Pelaksanaan operan yang hanya dianggap sebagai suatu formalitas akan berjalan sebagai suatu proses yang sekedar menggugurkan tanggung jawab tanpa benar-benar disampaikan secara detail kondisi- kondisi klien. Hal ini berkaitan dengan hak pasien atas informasi yang telah diatur dalam undang-undang. Karena memang informasi memegang peranan yang sangat penting. Informasi tidak hanya penting bagi pasien, tetapi juga bagi tenaga kesehatan yang memberikan perawatan bagi pasien. Kesalahan atau kurangnya pemberian informasi dapat mencetuskan berbagai masalah berkaitan dengan pasien maupun keluarga terlebih apabila pasien atau keluarga tersebut awam perihal masalah kesehatan atau mungkin ada anggota keluarga yang tidak mengikuti perkembangan kondisi pasien seperti yang tertera pada kasus. 3. Jelaskan pengambilan keputusan yang tepat menghadapi tuntutan keluarga dan apa strategi selanjutnya yang harus dilakukan agar kejadian serupa tidak terjadi berulang Pengambilan keputusan pada kasus ini diawali dengan : 1. Penentuan masalah utama yakni masalah pemberian informasi kepada keluarga pasien dan dokumentasi tindakan. 2. Dilakukan pencarian informasi mendalam terhadap pihak-pihak yang terlibat salah satunya perawat yang bertugas pada shift pagi. 3. Setelah dilakukan pengumpulan informasi, maka dilakukan penetapan alternatif solusi. a. Pada kasus ini yang dapat dilakukan adalah memberikan edukasi pada keluarga pasien karena pada kasus disebutkan anggota keluarga yang mempertanyakan dan menuntut adalah anak pasien yang notabene tidak mengikuti perkembangan kondisi pasien sejak awal b. Membawa keranah hukum seperti tuntutan keluarga pasien. c. Membuat pelaporan kepada komisi etik rumah sakit. d. Melakukan monitoring dan evaluasi terkait dokumentasi tindakan. e. Memberikan punishment pada perawat yang dianggap lalai tidak menuliskan dokumentasi dengan baik. 4. Mengevaluasi alternatif solusi, dari altervatif solusi yang telah dibuat maka dievaluasi kelemahan dan kelebihan masing-masing alternatif . 5. Pemilihan alternatif solusi. Pada kasus ini yang lebih utama dilakukan adalah pemberian edukasi yang holistik pada keluarga pasien. Memberikan pemahaman bahwa yang terjadi pada pasien memang akibat kondisinya yang sudah memburuk dan disisi lain tindakan yang dilakukan oleh petugas sudah sesuai dengan SOP yang berlaku dirumah sakit. Adapun terkait dokumentasi yang tidak lengkap maka perlu dihadirkan semua pihak yang terlibat dalam perawatan klien. 6. Penerapan solusi. Setelah disepakati alternatif solusi yang dipilih maka dilakukan implementasi kepada keluarga pasien. 7. Pengendalian dan evaluasi Kemudia dilakukan pengendalian dan evaluasi agar kejadian yang serupa tidak terjadi lagi dikemudian hari, Yang bisa dilakukan diantaranya melakukan pelatihan pengisian dokumentasi yang baik bagi seluruh tenaga kesehatan, kemudian diberikan sistem reward/punshment. Melakukan pelatihan kumunikasi bagi seluruh tenkes agar semua dapat memberikan informasi bagi pasien/keluarga dengan baik, dan yang terakhir melakukan monev secara periodik terhadap semua petugas rumah sakit.