Korespondensi: Putri Givella Carmelita Elie Lie, S.Farm., Fakultas Farmasi Universitas Surabaya, Surabaya,
Indonesia, email: givellaputri@yahoo.co.id
Naskah diterima: 15 Oktober 2015, Diterima untuk diterbitkan: 28 April 2016, Diterbitkan: 1 September 2016
169
Jurnal Farmasi Klinik Indonesia Volume 5, Nomor 3, September 2016
170
Jurnal Farmasi Klinik Indonesia Volume 5, Nomor 3, September 2016
Keterangan: Hasil
Za = derivat baku alfa (α = 95%)
P = proporsi kategori variabel yang diteliti Pasien DM rawat jalan yang mengambil
Q =1–P obat di instalasi farmasi selama periode
d = presisi 12 November sampai 15 Desember 2014
berjumlah 100 pasien. Sebagian besar pasien
Dengan demikian, berdasarkan perhitungan (63%) berjenis kelamin wanita. Berdasarkan
tersebut jumlah sampel minimum yang harus kelompok usia, proporsi pasien terbesar
171
Jurnal Farmasi Klinik Indonesia Volume 5, Nomor 3, September 2016
berada pada usia 60–64 tahun. Sebesar 40% pada 95,65% pasien yang menggunakan
pasien mempunyai penyakit kardiovaskular, antiplatelet. Detail jenis dan dosis antiplatelet
dan sebanyak 48% pasien mempunyai diberikan pada Tabel 4.
kondisi hipertensi. Profil lipid maupun urin Sebanyak 71% pasien DM yang memenuhi
lengkap tidak diperiksa pada hampir semua kriteria pemberian obat antihipertensi, namun
pasien DM (>90%). Detail karakteristik hanya 73,24% pasien yang menggunakan
pasien diberikan pada Tabel 1, sementara obat antihipertensi. Terdapat 48 pasien DM
proporsi pasien berdasarkan kelompok usia (67,61%) yang memiliki penyakit penyerta
diberikan pada Gambar 1. hipertensi, namun sebanyak 12,50% pasien
Berdasarkan kriteria dari ADA (2015), yang tidak menggunakan obat antihipertensi.
semua pasien yang terlibat dalam penelitian Dari 23 pasien yang tidak memiliki penyakit
ini memenuhi kriteria untuk memperoleh penyerta hipertensi namun memiliki penyakit
obat golongan statin. Meskipun demikian, kardiovaskular lainnya, hanya 43,48% (10/23)
dari 40 pasien DM yang memiliki riwayat pasien yang menggunakan antihipertensi.
penyakit kardiovaskular, ditemukan hanya Antagonis kalsium (calcium channel
23% pasien yang mendapatkan statin. blockers, CCBs) termasuk golongan obat
Sementara itu, dari 60 pasien DM yang tidak terbanyak yang digunakan pada penelitian ini
memiliki riwayat penyakit kardiovaskular, (53,85%). Detail data kesesuaian penggunaan
namun memiliki faktor risiko kardiovaskular, antihipertensi dan jenis antihipertensi pada
hanya 2% pasien yang menggunakan statin. penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 5 dan
Detail data terkait kesesuaian penggunaan 6, secara berurutan.
statin diberikan pada Tabel 2. Simvastatin
merupakan jenis obat statin yang paling Pembahasan
banyak digunakan (20%), dan dosis statin
yang paling banyak digunakan adalah 20 mg. Sebesar 12,00% pasien pada penelitian ini
Data lengkap penggunaan statin dan dosisnya diketahui memiliki riwayat keluarga penyakit
dapat dilihat pada Tabel 4. kardiovaskular. Informasi riwayat keluarga
Sebanyak 75% dari pasien DM yang tersebut memegang peran penting untuk
memenuhi kriteria pemberian antiplatelet, menentukan seberapa besar risiko seseorang
namun hanya 30,67% (23/75) pasien yang akan mengalami penyakit kardiovaskular
menggunakan antiplatelet. Sebanyak 40 dari di masa depan, terutama pada pasien DM.
pasien yang diketahui telah memiliki penyakit Sebuah penelitian menunjukkan dari 1.128
kardiovaskular, hanya 57,50% pasien yang pria dan 1.174 wanita yang memiliki riwayat
menggunakan antiplatelet; sedangkan dari keluarga menderita penyakit kardiovaskular,
35 pasien yang tidak memiliki penyakit diperoleh 164 (14,53%) pria dan 79 (6,73%)
kardiovaskular namun memenuhi kriteria wanita mengalami kejadian kardiovaskular
pemberian antiplatelet, semuanya tidak ada setelah dilakukan follow up selama 8 tahun.19
yang menggunakan antiplatelet. Sebanyak Selain itu, adanya riwayat saudara kandung
25 pasien tidak bisa dinilai kesesuaiannya yang memiliki penyakit kardiovaskular
terhadap penggunaan antiplatelet karena juga berhubungan dengan risiko kejadian
data riwayat keluarga dan hasil pemeriksaan kardiovaskular pada seseorang, dengan
laboratorium yang dibutuhkan tidak tersedia. persentase sebesar 27,4%.20
Detail mengenai kesesuaian penggunaan Karakteristik lain selain riwayat keluarga
antiplatelet diberikan pada Tabel 3. Aspirin adalah riwayat penyakit kardiovaskular
menjadi jenis obat antiplatelet pilihan utama pasien. Sebanyak 40% pasien yang
172
Jurnal Farmasi Klinik Indonesia Volume 5, Nomor 3, September 2016
terlibat dalam penelitian ini memiliki DM tipe 2 terdapat 658 (3,00%) orang yang
penyakit kardiovaskular. Riwayat penyakit meninggal akibat penyakit kardiovaskular.6
kardiovaskular dapat menyebabkan risiko Resistensi insulin adalah salah satu penyebab
mortalitas pada pasien DM. Hal ini terlihat terjadinya diabetic dyslipidemia sehingga
pada penelitian kohort di Inggris yang menyebabkan pasien DM tipe 2 memiliki
menunjukkan bahwa dari 21.789 pasien risiko terkena penyakit kardiovaskular
Tabel 1 Karakteristik Pasien Diabetes Melitus Rawat Jalan di Rumah Sakit “X” pada
Periode November–Desember 2014
Persentase Jumlah
Karakteristik Mean±SD
Pasien (%)
Jenis Kelamin
Perempuan 63
Laki-laki 37
Usia (tahun) 59,65±8,87
Riwayat Penyakit
Tanpa Penyakit Kardiovaskular 60
Penyakit Kardiovaskular 40
Riwayat Keluarga
Tidak diketahui 52
Tanpa Penyakit Kardiovaskular 36
Penyakit Kardiovaskular 12
Hipertensi
Tidak 52
Ya 48
Profil Lipid (mg/dL)
LDL-c
-Tidak diperiksa 94
-Diperiksa 96,67± 0,22 6
HDL-C
-Tidak diperiksa 93
-Diperiksa 43,71±9,59 7
Total kolesterol
-Tidak diperiksa 93
-Diperiksa 178,00±38,03 7
Albuminuria
Tidak diketahui 96
Positif 2
Negatif 2
Merokok
Tidak 90
Ya 10
Penggunaan Obat Pencegahan Penyakit Kardiovaskular
Statin 25
Antiplatelet 23
Antihipertensi 52
Keterangan:
1. Persentase dihitung dengan cara membagi jumlah pasien pada masing-masing karakteristik dengan total pasien (N=100),
dikalikan 100.
2. LDL-c: low density lipoprotein cholesterol atau kolesterol LDL.
3. HDL-c: high density lipoprotein cholesterol atau kolesterol HDL.
173
Jurnal Farmasi Klinik Indonesia Volume 5, Nomor 3, September 2016
80-84
75-79
70-74
65-69
60-64
55-59
50-54
45-49
40-44
35-39
0 5 10 15 20 25 30
Gambar 1 Proporsi Pasien Berdasarkan Kelompok Usia
melalui proses aterosklerosis.4,21 Penelitian Akan tetapi, dalam penelitian ini tidak semua
lain juga menemukan sebanyak 219 kejadian pasien memiliki hasil pemeriksaan kadar
kardiovaskular pada 7.479 (3%) pasien DM profil lipid yang lengkap sehingga menjadi
tipe 1.7 Pasien DM tipe 1 juga ditemukan lebih salah satu keterbatasan dalam melakukan
banyak mengalami dislipidemia dibandingkan penilaian faktor risiko kardiovaskular.
populasi umum.22 Di samping itu, fibrinogen Hasil dari pemeriksaan protein dalam urin
juga ditemukan meningkat pada pasien (proteinuria) dapat menjadi penanda adanya
DM tipe 1 dan hal ini berhubungan dengan mikroalbuminuria atau makroalbuminuria
perkembangan penyakit kardiovaskular.23 hanya ditemukan pada 4 orang pasien. Hal ini
Hasil pemeriksaan laboratorium profil juga menjadi salah satu keterbatasan dalam
lipid dari 7 pasien menunjukkan rata-rata menilai apakah pasien DM sudah mengalami
kadar low density lipoprotein cholesterol komplikasi mikrovaskular, yaitu nefropati,
(LDL-c) sebesar 96,67 mg/dL. Nilai ini yang dapat mengarah pada penyakit ginjal
sedikit lebih rendah dibandingkan nilai diabetik.3
LDL-c ≥ 100 mg/dL yang merupakan salah Dengan demikian, data hasil pemeriksaan
satu faktor risiko kardiovaskular pada laboratorium yang lengkap, terutama hasil
pasien DM.3 Peningkatan LDL-c merupakan laboratorium yang merupakan faktor risiko
faktor risiko utama penyakit kardiovaskular kardiovaskular, diperlukan untuk membantu
karena sifatnya yang aterogenik. Sebaliknya, tenaga kesehatan, termasuk apoteker, dalam
rendahnya kadar high density lipoprotein memantau risiko penyakit kardiovaskular
cholesterol (HDL-c) yang bersifat pasien DM. Dengan diketahuinya faktor risiko
antiaterogenik merupakan faktor risiko yang kardiovaskular seseorang dapat diperkirakan
independen untuk penyakit kardiovaskular.24 risiko orang tersebut mengalami penyakit
174
Jurnal Farmasi Klinik Indonesia Volume 5, Nomor 3, September 2016
175
Jurnal Farmasi Klinik Indonesia Volume 5, Nomor 3, September 2016
aterosklerosis. Beberapa penelitian juga pasien DM masih rendah (25%). Hasil ini
menunjukkan bahwa orang yang merokok sejalan dengan 2 penelitian lainnya pada
memiliki angka kejadian kardiovaskular yang pasien DM di salah satu apotek di Indonesia
lebih besar. Risiko mortalitas pada perokok dan di Swedia, yang menunjukkan masih
yang menderita DM juga lebih tinggi apabila rendahnya penggunaan statin, yaitu sebesar
dibandingkan dengan pasien non DM.6,28 37,14% dan 25,46%, berturut-turut.13,15
Melihat risiko penyakit kardiovaskular Berthold et al. (2009) menunjukkan dalam
pada pasien DM, maka diperlukan pencegahan penelitian tersebut bahwa prediktor signifikan
penyakit kardiovaskular tersebut. Pilihan peresepan statin pada pasien DM antara lain
terapi pencegahan yang direkomendasikan adalah adanya penyakit terkait aterosklerosis,
oleh beberapa pedoman terapi, termasuk ADA hipertensi, merokok, albuminuria (albumin
yaitu golongan statin dan antiplatelet. Statin ≥20 mg/dL), dan setiap peningkatan nilai
merupakan pilihan obat dalam menurunkan LDL-c sebesar 10 mg/dL. Akan tetapi,
kadar LDL dan memiliki keunggulan penelitian Berthold et al. (2009) tidak
yang bersifat kardioprotektif melalui efek menganalisis prediktor potensial lainnya,
pleiotropik.3,29 Beberapa penelitian terdahulu seperti status asuransi kesehatan pasien dan
juga menunjukkan efektivitas terapi statin tingkat sosio‑ekonomi pasien.13 Sementara
dalam hal pencegahan primer dan sekunder itu, rendahnya penggunaan statin pada
penyakit kardiovaskular.8,9 Walaupun statin penelitian ini dapat dipengaruhi oleh beberapa
memiliki peran penting dalam pencegahan pertimbangan seperti adanya kriteria tertentu
penyakit kardiovaskular, pada penelitian ini untuk pemberian statin yang diterapkan oleh
didapatkan bahwa penggunaan statin pada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
176
Jurnal Farmasi Klinik Indonesia Volume 5, Nomor 3, September 2016
Tabel 4 Dosis Obat Golongan Statin dan Antiplatelet yang Digunakan oleh Pasien
Diabetes Melitus Rawat Jalan di Rumah Sakit “X” pada Periode November–
Desember 2014
Dosis (per hari) Jumlah Pasien (%)
Atorvastatin
10 mg 1 (20,00)
20 mg 4 (80,00)
Simvastatin
10 mg 7 (35,00)
20 mg 13 (65,00)
Aspirin
80 mg 19 (86,36)
100 mg 3 (13,64)
Klopidogrel
75 mg 1 (100,00)
Keterangan: persentase dihitung dengan cara membagi jumlah pasien yang menggunakan masing-masing dosis
obat, dengan jumlah pasien yang menggunakan jenis obat tersebut, dikalikan 100
177
Jurnal Farmasi Klinik Indonesia Volume 5, Nomor 3, September 2016
Total 23 10 13
Keterangan: Persentase dihitung dengan cara membagi jumlah pasien pada masing-masing kriteria, jumlah pasien yang
menggunakan antiplatelet, dan jumlah pasien yang tidak menggunakan antiplatelet, dengan total pasien (N=100), dikalikan
dengan 100
ada juga telah menunjukkan efektivitas dari jalan, antara lain risiko kardiovaskular, usia,
terapi dengan obat antiplatelet (terutama jenis kelamin, spesialisasi dokter, waktu
aspirin dosis rendah) dalam menurunkan risiko kontrol ke dokter, tempat praktek dokter,
kejadian kardiovaskular pada pasien DM.24 dan jumlah obat lain yang digunakan.
Dari hasil penelitian ini ditemukan Penggunaan aspirin lebih rendah pada pasien
bahwa penggunaan antiplatelet pada dengan usia ≥45 tahun dibandingkan dengan
pasien DM masih rendah, baik sebagai usia 20–44 tahun, pada jenis kelamin wanita
obat pencegahan primer maupun sekunder dibandingkan pria, pada kunjungan ke
penyakit kardiovaskular. Beberapa penelitian non‑spesialis jantung dibandingkan spesialis
terdahulu juga menemukan penggunaan jantung, pada kunjungan atau waktu kontrol
yang rendah dari aspirin dosis rendah berulang dibandingkan dengan kunjungan
pada pasien DM.14,16 Suatu penelitian di pertama kali, serta pada kunjungan ke
pasien rawat jalan di Amerika Serikat tempat praktek dokter pribadi dibandingkan
menunjukkan adanya sedikit kenaikan pada dengan kunjungan ke departemen rawat
tren penggunaan aspirin sejak tahun 2001 jalan rumah sakit. Kondisi diabetes sendiri
sampai dengan 2003. Terdapat berbagai bukan merupakan prediktor yang kuat
faktor yang mempengaruhi penggunaan terhadap pemberian aspirin. Kondisi pasien
aspirin dosis rendah untuk pencegahan yang lebih berpotensi memperoleh aspirin
penyakit kardiovaskular pada konteks rawat adalah kelompok dengan risiko tinggi
178
Jurnal Farmasi Klinik Indonesia Volume 5, Nomor 3, September 2016
Tabel 6 Persentase Golongan dan Jenis Obat Antihipertensi yang Digunakan oleh Pasien
Diabetes Melitus Rawat Jalan di Rumah Sakit “X” Periode November–Desember 2014
Golongan dan Jenis Obat Antihipertensi Jumlah pasien (%)
Golongan CCBs 28 (53,85)
Amlodipin 28 (53,85)
Golongan ACEIs 6 (11,54)
Lisinopril 3 (5,77)
Kaptopril 2 (3,85)
Ramipril 1 (1,92)
Golongan ARBs 5 (9,61)
Kandesartan 3 (5,77)
Irbesartan 1 (1,92)
Telmisartan 1 (1,92)
Golongan Penyekat Beta (β-blockers) 4 (7,69)
Bisoprolol 3 (5,77)
Propranolol 1 (1,92)
Golongan Diuretik 3 (5,77)
Spironolakton 2 (3,85)
Hidroklortiazid 1 (1,92)
Golongan CCBs dan ACEIs 3 (5,77)
Amlodipin dan lisinopril 3 (5,77)
Golongan CCBs dan ARBs 3 (5,77)
Amlodipin dan irbesartan 2 (3,85)
Amlodipin dan kandesartan 1 (1,92)
Keterangan:
1.persentase dihitung dengan cara membagi jumlah pasien yang menggunakan masing-masing obat antihipertensi, dibagi
dengan total pasien yang menggunakan antihipertensi (52) dikalikan 100%.
2. CCBs: calcium channel blockers.
3. ACEIs: angiotensin converting enzyme inhibitors.
4. ARBs: angiotensin receptor blockers.
179
Jurnal Farmasi Klinik Indonesia Volume 5, Nomor 3, September 2016
180
Jurnal Farmasi Klinik Indonesia Volume 5, Nomor 3, September 2016
Ucapan Terima Kasih AM, Adler AI, Aronson JK, et al. All
cause and cardiovascular mortality in
Terima kasih kami ucapkan kepada pihak middle-aged people with type 2 diabetes
rumah sakit yang sudah memfasilitasi proses compared with people without diabetes
penelitian ini dan juga kepada tim penguji in a large U.K. primary care database.
penelitian ini. Diabetes Care. 2013;36(8):2366–71. doi:
10.2337/dc12-1513
Pendanaan 7. Soedamah-Muthu SS, Fuller JH, Mulnier
HE, Raleigh VS, Lawrenson RA, Colhoun
Penelitian ini tidak didanai oleh sumber hibah HM. High risk of cardiovascular disease
manapun in patients with type 1 diabetes in the U.K.
Diabetes Care. 2006;29(4):798–804. doi:
Konflik Kepentingan 10.2337/diacare.29.04.06.dc05-1433
8. Afilalo J, Duque G, Steele R, Jukema JW,
Seluruh penulis menyatakan tidak terdapat de Craen AJ, Eisenberg MJ. Statins for
potensi konflik kepentingan dengan secondary prevention in elderly patients:
penelitian, kepenulisan (authorship), dan a hierarchical bayesian meta-analysis. J
atau publikasi artikel ini. Am Coll Cardiol. 2008;51(1):37–45. doi:
10.1016/j.jacc.2007.06.063
Daftar Pustaka 9. Taylor F, Huffman MD, Macedo AF,
Moore TH, Burke M, Davey Smith G,
1. World Health Organization. Diabetes et al. Statins for the primary prevention
mellitus [diunduh 20 agustus 2014]. of cardiovascular disease. Cochrane
Tersedia dari: http://www.who.int/ Database of Systematic Reviews 2013,
features/factfiles/diabetes/en/. Issue 1. Art. No.: CD004816. doi:
2. Badan Penelitian dan Pengembangan 10.1002/14651858.CD004816.pub5
Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. 10. Ong G, Davis TM. E, Davis WA. Aspirin
Riset kesehatan dasar: Riskesdas 2013. is associated with reduced cardiovascular
Jakarta: Kementerian Kesehatan; 2013. and all-cause mortality in type 2 diabetes
3. American Diabetes Association. in a primary prevention setting. Diabetes
Standards of medical care in diabetes. Care. 2010;33(2):317–21. doi: 10.2337/
2015. Diabetes Care. 2015;38(1):S1-93. dc09-1701
doi: 10.2337/diacare.28.suppl_1.S4 11. Schnell O, Erbach M, Hummel M.
4. Paneni F, Beckman J, Creager M, Primary and secondary prevention of
Cosentino F. Diabetes and vascular cardiovascular disease in diabetes with
disease: pathophysiology, clinical aspirin. Diab Vasc Dis Res. 2012;9(4):245–
consequences, and medical therapy: part 55. doi: 10.1177/1479164112441486
1. Eur Heart J. 2013;34(31):2436–43. 12. Arguedas JA, Leiva V, Wright JM. Blood
doi: 10.1093/eurheartj/eht149 pressure targets for hypertension in
5. Brindisi MC, Bouillet B, Vergas B, people with diabetes mellitus. Cochrane
Halime S. Cardiovascular complications Database Systematic Review. 2013,
in type 1 diabetes mellitus. Diabetes Issue 10. Art. No.: CD008277. doi:
Metab. 2010;36(5):341–4. doi: 10.1016/j. 10.1002/14651858. CD008277.pub2
diabet.2010.06.002 13. Berthold H, Berthold I, Bohm M, Krone
6. Taylor K, Heneghan C, Farmer A, Fuller W, Bestehorn KP. Patterns and predictors
181
Jurnal Farmasi Klinik Indonesia Volume 5, Nomor 3, September 2016
of statin prescription in patients with 21. Krauss RM. Lipids and lipoprotein in
type 2 diabetes. Cardiovasc Diabetol. patients with type 2 diabetes. Diabetes
2009;13(8):1–12. doi: 10.1186/1475- Care. 2004;27(6):1496–504. doi:
2840-8-25 10.2337/diacare.27.6.1496
14. Leitao C, Krahe A, Nabinger G, Picon 22. Maahs DM, Wadwa RP, Bishop F,
PX, Pecis M, Zaslavsky LM, et al. Daniels SR, Rewers M, Klingensmith
Aspirin therapy is still underutilized GJ. Dyslipidemia in youth with diabetes:
among patients with type 2 diabetes. to treat or not to treat?. J Pediatr.
Arq Bras Endocrinol Metabol. 2008;153(4):458–65. doi: 10.1016/j.
2006;50(6):1014–9. doi: 10.1590/S0004- jpeds.2008.05.062
27302006000600006 23. Ferranti de SD, Boer de IH, Fonseca V,
15. Setiawan E, Aditama L, Irawati S, Fox CS, Golden SH, Lavie CJ, et al. Type
Presley B. The study of lipid lowering 1 diabetes mellitus and cardiovascular
agent and antihypertension agents used disease: a scientific statement from
by diabetic outpatiens in community, the American Heart Association and
Poster dipublikasikan di Cardiometabolic American Diabetes Association.
Conference; 2011, Jakarta, Indonesia.. Circulation. 2014;130(13):1110–30. doi:
16. Presley B, Setiawan E, Aditama L, 10.1161/CIR.0000000000000034
Irawati S. The study of antiplatelet agents 24. Perk J, Backer de G, Gohlke H, Graham I,
used by diabetic outpatient in community, Reiner Z, Verschuren M, et al. European
Poster dipublikasikan di Cardiometabolic Guidelines on cardiovascular disease
Conference; 2011, Jakarta, Indonesia.. prevention in clinical practice (version
17. Clement YN, Ali S, Harripaulsingh, 2012). The Fifth Joint Task Force of
Lacaille K, Mohammed O, Mohammed S, the European Society of Cardiology
et al. Drug prescribing for hypertension at and Other Societies on Cardiovascular
primary healthcare facilities in trinidad. Disease Prevention in Clinical Practice
West Indian Med J. 2012;61(1):43–8. (constituted by representatives of nine
18. Dahlan MS. Besar sampel dan cara societies and by invited experts). Eur
pengambilan sampel dalam penelitian Heart J. 2012;33(13):1635–701. doi:
kedokteran dan kesehatan, Edisi 3, 10.1016/j.atherosclerosis.2012.05.007
Jakarta: Salemba Medika; 2010. 25. Burgos-Lunar de C, Jimenez-Garcia R,
19. LIoyd-Jones DM, Nam B, D’Agostino Salinero-Fort MA, Gómez-Campelo
RB, Levy D, Murabito JM, Wang TJ, P, Gil A, Abánades-Herranz JC, et al.
et al. Parental cardiovascular disease Trends in hypertension prevalence,
as a risk factor for cardiovascular awareness, treatment and control in an
disease in middle-aged adults. JAMA. adult type 2 diabetes Spanish population
2004;291(18):2204–11. doi: 10.1001/ between 2003 and 2009. PLoS One.
jama.291.18.2204 2014;9(1):e86713. doi: 10.1371/journal.
20. Murabito JM, Pencina MJ, Nam B, pone.0086713
D’Agostino RB Sr, Wang TJ, Lloyd- 26. O’Connor PJ, Vazquez-Benitez G,
Jones D, et al. Sibling cardiovascular Schmittdiel JA, Parker ED, Trower
disease as a risk factor for cardiovascular NK, Desai JR, et al. Benefits of early
disease in middle-aged adults. JAMA. hypertension control on cardiovascular
2005;294(24):3117–23. doi: 10.1001/ outcomes in patients with diabetes.
jama.294.24.3117 Diabetes Care. 2013;36(2):322–7. doi:
182
Jurnal Farmasi Klinik Indonesia Volume 5, Nomor 3, September 2016
183