Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

BAB II

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian

Hari / tanggal : Senin, 23 Desember 2013

Waktu : pukul 13.30 WIB

Tempat : ruang Candi Sambisari

Oleh :

1. Eri Lalita Dewanti


2. Febrita Laysa Susana
3. Isnu Safitriana

Sumber Data : Klien, catatan medis dan keperawatan, tim kesehatan lain

Metode : Wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan studi dokumen

1. Identitas
a. Klien

Nama : ny. W

Umur : 75 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan


Agama : Islam

Pendidikan :

Pekerjaan : ibu rumah tangga

Alamat : Kwasen, Srimartani, Piyungan, Bantul

No. CM : 031637

Tanggal Masuk : 22 Desember 2013

Dx.Medis : GEA

b. Penanggung jawab

Nama : Tn. F

Umur : 36 tahun

Pendidikan :

Jenis Kelamin : laki-laki

Pekerjaan :

Alamat : Kwasen, Srimartani, Piyungan, Bantul

Hubungan dg klien : anak

2. Riwayat kesehatan

Kesehatan pasien

a. Riwayat kesehatan sekarang


1) Keluhan utama
Pasien mengatakan sakit perut ketika akan buang air besar
dan lemas.
2) Alasan masuk rumah sakit
Pasien diare sejak hari sabtu, 21 Desember 2013. Kemudian
pada hari Minggu, 22 Desember 2013 pasien dibawa ke
rumah sakit oleh keluarganya.
3) Upaya pengobatan
Pasien belum melakukan upaya pengobatan untuk mengatasi
diare.
b. Riwayat kesehatan lalu
Pasien mengatakan sebelumnya pernah dirawat di RS Jogja karena
mengalami gangguan saraf pada area bawah lutut dan lengan bawah.
Pasien juga mengatakan rasa sakitnya seperti ditusuk-tusuk jarum.
Pasien mengatakan bahwa dirinya belum pernah menderita diare
seperti yang dialami saat ini.
c. Kesehatan keluarga
Pasien mengatakan tidak ada keluarganya yang memiliki penyakit
menular maupun penyakit menurun.
3. Pola kebiasaan pasien
a. Aspek fisik – biologis
1) Pola nutrisi
a) Sebelum sakit
Pasien mengatakan makan dua kali sehari dengan porsi kecil.
Namun, kadang pasien juga makan tiga kali sehari. Pasien
mengatakan suka makan sayur. Pasien mengatakan setiap
pagi selalu minum teh manis dua gelas dan air putih ± 4 gelas
dalam sehari.
b) Selama sakit
Pasien selalu makan tiga kali sehari, setiap porsi yang
disajikan rumah sakit. Namun tidak habis satu porsi, pasien
mengatakan hanya menghabiskan satu sampai tiga sendok
makan. Pasien mengatakan minum dua botol air mineral 250
ml dan dua gelas teh manis (± 300 ml).
2) Pola eliminasi
a) Sebelum sakit
Pasien mengatakan BAB dua sampai tiga kali sehari dengan
konsistensi lunak dan berwarna coklat. Pasien mengaku tidak
pernah mengkonsumsi obat pencahar. Pasien manyatakan
BAK ± 6x sehari. Pasien mangatakan tidak pernah menahan
BAK.
b) Selama sakit
Pasien mengatakan BAB 5x sehari dengan konsistensi cair.
Sebelum dikaji, pasien mengatakan sudah BAB dengan
konsistensi yang sangat cair. Pasien mengatakan BAK ± 5x
mulai dari waktu subuh hingga dilakukan pengkajian.

3) Pola aktivitas dan latihan


a) Sebelum sakit

Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4

Makan/minum 

Mandi 

Toileting 

Berpakaian 

Mobilitas di tempat tidur 

Berpindah 

Ambulasi/ROM 
b) Selama sakit
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4

Makan/minum 

Mandi 

Toileting 

Berpakaian 

Mobilitas di tempat tidur 

Berpindah 

Ambulasi/ROM 
Keterangan :
0 : mandiri, 1 : alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat,
4: tergantung total.

4) Pola istirahat tidur


a) Sebelum sakit
Pasien tidur selama 7,5 jam, dari pukul 22.00 WIB sampai
pukul 04.30 WIB. Pasien mengatakan tidak pernah tidur siang.
b) Selama sakit
Pasien tidur selama jam 5 jam, dari pukul 23.30 WIB sampai
pukul 04.30 WIB. Pasien mengatakan sering terbangun disela
– sela tidur untuk buang aor kecil.
5) Pola kebersihan diri
a) Sebelum sakit
Pasien mengatakan mandi dua sampai tiga kali sehari. Pasien
mengatakan selalu mencuci rambutnya setiap pagi hari.
b) Selama sakit
Pasien mengatakan mandi satu kali sehari dengan dibantu
anaknya. Pasien mengatakan belum keramas semenjak
dirawat di rumah sakit.
b. Aspek mental – intelektual – sosial – spiritual
1) Aspek mental
Pasien terlihat menerima dan semangat dalam upaya
penyembuhan penyakitnya karena ingin cepat pulang ke
rumah.
2) Aspek intelektual
Tidak terkaji
3) Aspek sosial
Hubungan klien dengan keluarga sangat baik. Saat dilakukan
pengkajian, terlihat keponakan pasien sedang menunggu
pasien. Selama dikaji, pasien terlihat sangat kooperatif
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
4) Aspek spiritual
Pasien beragama Islam. Pasien mengatakan ia selalu shalat
lima waktu di atas tempat tidur.
4. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum : lemah
Kesadaran : composmentis
Status gizi
TB : 150 cm
BB : 34 kg
IMT : 15,11 kg/m2
Tanda tanda vital
TD : 140/80 mmHg
S : 37° C
HR : 96 x/menit
RR : 20 x/menit
b. Pemeriksaan secara sistematik (Cepalo Kaudal)
1) Kepala : rambut pasien berwarna putih dan mudah
rontok.
2) Mata : simetris, sklera putih, konjungtiva normal
3) Hidung : tidak ada lesi, tidak ada sekret yang keluar,
tidak ada pernapasan cuping hidung
4) Telinga : simetris, masih bisa mendengar dengan jelas,
tidak ada cairan yang keluar
5) Mulut : pasien mampu berbicara secara normal
simetris, mukosa mulut lembab, tidak ada
sariawan.
6) Gigi : gigi bersih, lengkap
7) Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak
ada lesi.
8) Dada
Tidak terkaji
9) Abdomen
a) Inspeksi : simetris, tidak terlihat lesi dan benjolan
b) Auskultasi: peristaltik 21x/menit
c) Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan,
turgor kulit kembali < 1 menit.
d) Perkusi : tidak terkaji
10) Genetalia : Tidak terkaji
11) Ekstremitas
a) Atas : Simetris, tangan masih lengkap, tidak cacat,
dapat digerakkan, capillary refill time (CRT)
kurang dari 2 detik, tidak ada oedema, pada
tangan kanan terpasang infus RL 20 tpm sejak
22 Desember 2013 dengan kondisi tidak ada
kemerahan tidak ada tanda-tanda infeksi dan
tidak ada lesi. Balutan infus terlihat bersih.
b) Bawah : Simetris, kaki masih lengkap, dapat
digerakkan, tidak ada cacat tidak ada lesi, tidak
ada oedema, tidak ada nyeri tekan.
5. Pengobatan yang didapat saat ini
Infus RL 20 tpm terpasang di tangan kanan pasien
No Nama obat Dosis Rute Jenis

1 Ranitidin 1x 25 mg Oral Digitalis

2 Noe Diatab 1x 1200 mg Oral

3 Mersibison 1x mg Drip Multivitamin

6. Pemeriksaan yang pernah dilakukan dan hasilnya

a. Hasil pemeriksaan laboratorium darah (22 – 12 – 2013)

PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN

HEMATOLOGI

Hemoglobin 12,3 12,00 – 14,00 g/dL

Hematokrit 37,5 37,00 – 43,00 %

Leukosit 17900 4000 – 10000 ribu/ mm3

Trombosit 367000 150 – 450 ribu ribu/ uL

Eritrosit 4,54 4,0 – 4,5 juta/uL

DIFFERENTIAL

Neutrofil batang 82,7 0–4 %

Segmen 82,7 40 – 80 %

Limfosit 9,1 20 – 40 %
B. Analisa data

Data Masalah Etiologi

DO : Kebutuhan nutrisi Intake kurang


kurang dari kebutuhan
1. Pasien terlihat lemas
tubuh
2. Muka pucat
3. Pasien makan hanya habis 2 –
3 sendok makan.
4. BB : 52 kg
TB : 150 cm
IMT : 23,1
5. Tanda- tanda vital
- TD : 140/80 mmHg
-N : 96 x/menit
- RR : 20 x/menit
-T : 37° C

DS :

1. Pasien mengatakan tidak


nafsu makan

DO : Risiko defisit volume Kehilangan volume


1. Pasien terlihat lemas cairan kurang dari cairan secara aktif
2. Tanda – tanda vital : kebutuhan tubuh
- TD : 110/80 mmHg
-N : 88 x/menit
- RR : 20 x/menit
-T : 36,5° C
DS :

1. Pasien mengatakan BAB


dengan konsistensi cair.
2. Pasien mengatakan BAB 8x
sehari.

C. Diagnosa keperawatan dan prioritas masalah


1. Kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake kurang.
2. Risiko defisit volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh b/d kehilangan
volume cairan secara aktif.
D. Perencanaan keperawatan

PERENCANAAN
DIAGNOSA
KEPERAWATAN RENCANA
TUJUAN RASIONAL
TINDAKAN

Tanggal 10 Tanggal 10 Tanggal 10 Tanggal 10


Desember 2013 Desember Desember 2013 Desember 2013
Pukul: 10.35 2013 Pukul: 10.35 Pukul: 10.35
Pukul: 10.35
1. Observasi tanda 1. Mengetahui
Kebutuhan nutrisi
Selama – tanda vital perkembangan
kurang dari
dilakukan kondisi pasien.
kebutuhan tubuh b/d
tindakan 2. Beri makanan 2. Buruknya
intake kurang.
keperawatan sedikit tetapi toleransi terhadap
DO :
gangguan sering. makan banyak
1. Pasien terlihat kebutuhan mungkin
lemas nutrisi kurang berhubungan
2. Muka pucat dari dengan
3. Pasien makan kebutuhan peningkatan
hanya habis 4 tubuh pasien tekanan intra-
sendok makan. teratasi abdomen / asites.
4. Berat badan turun dengan 3. Anjurkan untuk 3. Meningkatkan
dari 55 kg kriteria hasil : tidak makan konsistensi feses,
menjadi 52 kg. 1. Diit habis 1 makanan yang meningkatkan
5. BB : 52 kg porsi berserat. pengeluaran
TB : 150 cm 2. Pasien tidak feses.
IMT : 23,1 lemas
6. Tanda- tanda vital 3. Pasien tidak
- TD : 110/80 mual lagi
mmHg 4. Tanda –
-N : 88 x/menit tanda vital 4. Kolaborasi 4. Digunakan
- RR : 20 x/menit dalam batas dengan dokter dengan hati-hati
-T : 36,5° C normal pemberian obat untuk menurunkan
Vinda antiemetik. mual/muntah dan
DS : meningkatkan
masukan oral.
1. Pasien
mengatakan
mual ketika
makan.
2. Pasien juga
mengatakan
tidak napsu
makan.
Risiko defisit volume Selama 1. Observasi tanda- 1. Pengurangan
cairan kurang dari dilakukan tanda vital dalam sirkulasi
kebutuhan tubuh b/d tindakan sebelum dan volume cairan
kehilangan volume keperawatan sesudah aktivitas. dapat mengurangi
cairan secara aktif risiko defisit tekanan darah,
ditandai dengan volume cairan mekanisme
kurang dari kompensasi awal
DO : kebutuhan dari takikardia
1. Pasien terlihat tubuh dapat untuk
lemas teratasi, meningkatkan
2. Tanda – tanda dengan kriteria curah jantung dan
vital : hasil : meningkatkan
- TD : 110/80 1. Tanda – tanda tekanan darah
mmHg vital dalam 2. Berikan cairan 2 sistemik.
-N : 88 x/menit batas normal liter jika tidak 2. Untuk
- RR : 20 x/menit 2. Pasien tidak kontraindikasi. mempertahankan
-T : 36,5° C lemas. 3. Anjurkan untuk perfusi jaringan,
3. Konsistensi mengurangi sejumlah besar
DS : BAB lunak konsumsi teh. cairan mungkin
dan frekuensi dibutuhkan untuk
1. Pasien
normal 4. Kolaborasi mendukung
mengatakan BAB
Vinda pemberian infus volume sirkulasi.
dengan
RL 500 ml 3. Teh merupakan
konsistensi cair.
Vinda cairan diuretik,
2. Pasien
memperbanyak
mengatakan BAB
pengeluaran urin.
8x sehari.
4. Menggantikan
kehilangan dengan
meningkatkan
permeabilitas
kapiler.
Vinda

5. Pelaksanaan dan Evaluasi


Diagnosa keperawatan : kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d
intake kurang.

Waktu Pelaksanaan Evaluasi

Tanggal 10 1. Mengobservasi tanda-tanda S : -


Desember 2013 vital O:
Pukul: 10.45 TD : 110/80
mmHg
N : 88 x/menit
RR : 20 x/menit
T : 36,5° C
A : tanda-tanda vital
normal
P:-

2. Menganjurkan untuk S : pasien mengatakan


mengurangi makan makanan suka makan makanan
yang berserat. berserat.
.
O : pasien terlihat
mengangguk saat
dijelaskan.
A : pasien memahami
penjelasan dari
perawat
P:-

Diagnosa keperawatan : risiko defisit volume cairan kurang dari kebutuhan


tubuh b/d kehilangan volume cairan secara aktif.

Waktu Pelaksanaan Evaluasi

Tanggal 10 1. Mengobservasi tanda-tanda S : -


Desember 2013 vital O:
Pukul: 10.45 TD : 110/80
mmHg
N : 88 x/menit
RR : 20 x/menit
T : 36,5° C
A : tanda-tanda vital
normal
P:-

2. Menganjurkan untuk S : pasien mengatakan


mengurangi konsumsi teh. suka makan makanan
berserat.
O : pasien terlihat
mengangguk saat
dijelaskan.
A : pasien memahami
penjelasan dari
perawat
P:-

3. Melakukan tindakan S : -
kolaborasi pemberian infus RL O : pasien tidak terlihat
500 ml lemas
A : risiko kekurangan
volume cairan teratasi.
P:-

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dari asuhan keperawatan pada pasien Ny.S dengan diagnosa medis diare cair
akut didapatkan diagnosa keperawatan sebagai berikut :

1. Kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake kurang.


2. Risiko defisit volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh b/d kehilangan volume
cairan secara aktif.
Dari kelima tindakan yang dilaksanakan menghasilkan :
1. Observasi tanda-tanda vital tercapai. Ditandai dengan nilai tekanan darah, nadi,
pernapasan dan suhu dalam batas normal.
2. Penjelasan kepada pasien mengenai anjuran untuk mengurangi makanan berserat
tercapai. Ditandai dengan pasien memahami penjelasan dari praktikan.
3. Penjelasan kepada pasien mengenai anjuran untuk mengurangi konsumsi teh
tercapai. Ditandai dengan pasien memahami penjelasan dari praktikan.
4. Tindakan kolaborasi pemberian infus RL 500 ml tercapai. Ditandai dengan pasien
tidak terlihat lemas lagi.

Anda mungkin juga menyukai