Anda di halaman 1dari 6

BAB 4

4.1 Pembagian Tugas


Berikut merupakan pembagian tugas dalam pelaksanaan audit sistem informasi:
1. Wawancara
Melakukan wawancara dengan narasumber berkaitan dengan data-data yang
dibutuhkan untuk proses audit selanjutnya.
- Paskalis Dias A.
- Abiyan Satrio P.
2. Kuisioner
Membuat daftar pertanyaan dan kemudian dibagikan kepada pihak-pihak yang
terkait dengan business rule.
- Fitriza Marsha Safira
- M. Ikhsan Fahrurizal
3. Dokumentasi
Mendokumentasikan setiap langkah pelaksanaan audit.
- M.P. Budianto
- Dwi Jayanti Wulandari
Dalam pembagian tugas ini, pembagian didasarkan pada rencana kerja yang akan
dilakukan pda kegiatan selanjutnya, berpedoman pada standard audit 9001 tahun
2008.

4.2 Rencana Kerja


Berikut merupakan rencana kerja audit yang akan dikerjakan:
1. Kegiatan Persiapan Survei
Kegiatan persiapan survei dalam hal ini adalah kegiatan kelompok yang
diperlukan untuk mempersiapkan segala sesuatu untuk memulai kegiatan audit
pada perbendaharaan Badan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
Bandung. Persiapan yang dilakukan adalah penyususnan rencana pelaksanaan
survei
Kegiatan ini akan diselesaikan dalam kurun waktu 3 hari (28 September 2015 –
30 Oktober 2015 )

2. Melakukan Analisis Data


Kegiatan selanjutnya yaitu melakukan analisis data bendahara peneriamaan yang
ada pada Perusahaan. Hal yang dianalisis yaitu :
a. Alur realisasi anggaran belanja satker.
b. Bagan alur realisasi belanja anggaran satker.
c. Juknis pedoman pelaksanaan Anggaran dan Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN).
d. Keppres APBN.
e. Standar operasional prosedur pelaksanaan anggaran
Kegiatan ini akan diselesaikan dalam kurun waktu 1 minggu (1 Oktober 2015 – 8
Oktober 2015)
3. Melakukan Analisis Riwayat Audit Perusahaan
Dalam kegiatan ini yaitu menganalisis riwayat audit perusahaan yang pernah
dilakukan sebelumnya, dengan melihat audit apa yang pernah dilakukan, dengan
teknik apa yang digunakan sebelumnya, dan standar audit apa yang digunakan
sebelumnya.
Kegiatan ini akan diselesaikan dalam kurun waktu 1 minggu (5 Oktober 2015 –
11 Oktober 2015 )

4. Melakukan Audit pada Perusahaan


Langkah selanjutnya adalah melakukan audit pada perushaan, dengan
menggunakan teknik, dan standar yang belum dilakukan dalam proses audit pada
perusahaan seblumnya.
Kegiatan ini akan diselesaikan dalam kurun waktu 1 minggu (9 Oktober 2015 –
16 Oktober 2015 )

5. Penentuan Rekomendasi dan Kesimpulan


Langkah selanjutnya adalah menentukan rekomendasi dan kesimpulan
berdasarkan hasil audit yang kami lakukan sebelumnya. Dalam tahap ini kami
melakukan analisis terhadap jawaban-jawaban yang dihasilkan dalam proses
audit. Kami mencari letak keganjalan apa saja yang ada disana untuk diberikan
suatu tindakan rekomendasi agar menjadi lebih baik.
Kegiatan ini akan diselesaikan dalam kurun waktu 3 hari (17 Oktober 2015 -19
Oktober 2015)

6. Penyusunan Laporan
Langkah selanjutnya adalah pembuatan dan penyusunan laporan yang telah
dibagi sebelumnya pada tiap anggota kelompok. Penyusunan laporan memuat
Pendahuluan, Kondisi Strategis Organisasi, Riwayat Audit Perusahaan,
Pembagian Tugas Kerja, dan Progres Pengerjaan.
Kegiatan ini akan diselesaikan dalam kurun waktu 1 minggu (20 Oktober 2015 –
26 Oktober 2015 )

7. Melakukan Closed Meeting


Langkah selanjutnya adalah melakukan closed meeting yang berarti pertemuan
penutup kami kepada perusahaan tersebut. Dalam pertemuan ini kami
menginformasikan kepada pihak perusahaan apa saja rekomendasi tindakan untuk
mereka berdasarkan hasil audit yang kami lakukan. Dalam pertemuan ini juga
kami memberikan laporan hasil audit kami sebagai bukti fisiknya.
Kegiatan ini akan diselesaikan dalam kurun waktu 1 hari (27 Oktober 2015 )

4.3 Ruang Lingkup dan Kriteria Audit


1. Ruang Lingkup
Ruang lingkup yang diaudit pada Badan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana
Geologi Bandung, yaitu pada divisi manajemen pembendaharaan. Bagian dari struktur
organisasi manajemen perbendaharaan yang akan diaudit yaitu bagian :
- Tata Usaha
- Pengawas Subbagian Umum dan Kepegawaian
- Pengawas Subbagian Keuangan
Tanggung jawab dari manajemen perbendaharaan yaitu untuk melakukan kegiatan-
kegiatan perbendaharaan, seperti melakukan interaksi kepada pihak pelaku transaksi
sebagai pihak yang melakukan transaksi dan sistem SATKER untuk melakukan
pembukuannya.

2. Kriteria Audit

4.4 Daftar Auditee


Auditee merupakan pihak yang diaudit. Berikut daftar auditee pada Badan Pusat
Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Bandung:

No Nama Jabatan

1 Bpk. Triyono Pengawas Subbagian Umum &


Kepegawaian

2 Ibu Eti Bendahara Penerimaan

3 Bpk. Asep Ginanjar Bagian Keuangan (LPJ)

4.5 Daftar Pertanyaan


Daftar pertanyaan untuk bagian:
1. Bendahara Penerimaan
2. Pengawas Subbagian Umum & Kepegawaian
3. Bagian Keuangan pengurus LPJ
Standard yang digunakan dalam melakukan audit adalah dengan standard 9001::2008,
juga ditambahkan dengan standar yang ditetapkan oleh pemerintah. Normalnya audit ini
dilakukan secara berkala setiap tahun namun pada akhirnya rentang waktu sesuai dengan
kebutuhan. Metode yang dilakukan adalah dengan interview staff, observing activitiy,
melihat record yang relevan.
Hasil audit lalu diberikan pada managemen, berserta prosedur bagaimana problem yang
terjadi dan penyelesaian dilakukan. Laporan yang dihasilkan juga harus objektif dan
seimbang, menyertakn hal yang baik (conformance) juga hal yang kurang baik(non-
conformance) daril hasil pengamatan dan juga peningkatan yang dapat dilakukan.
Nonconformance adalah sebuah kegagalan untuk mememenuhi requirement.
Mengajukan pertanyaan dasar pada setiap bagian:
1. What are your responsibilities?
2. How do you know how to carry them out?
3. What kind of training is given to new employees?
4. How is the effectiveness of training evaluated?
5. Are training records maintained?
6. What are the objectives of your processes?
7. What is the quality policy and where is it found?
8. Which documents do you use and are they correct?
9. What outputs does your process create?
10. How are your records maintained?
11. How do you ensure that products meet the stated requirements?
12. What happens when changes are made to product requirements?
13. What are the responsibilities/authorities for dealing with non-conformances?
14. Are there trends in non-conforming products and what's being done about it?
15. Is the non-conformance procedure linked to the corrective action process?
16. Are employees made aware of the quality policy and objectives?
17. Are policies and objectives available and relevant?
18. How are quality objectives determined?
19. Is there a clear link between the policies and objectives?
20. How is progress towards objectives measured and communicated?
21. Has the number of customer complaints changed over time?
22. What tools are used to identify the causes of complaints?
23. How are improvement efforts and successes communicated to employees?

4.6 Daftar Dokumen yang digunakan


Beberapa dokumen yang dibutuhkan dalam pelaksanaan audit :
1. Alur realisasi anggaran belanja SATKER
Dokumen ini berisikan pengelolaan keuangan dalam pelaksanaan anggaran pada
instansi Badan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. Alur dari proses
pembayaran pada SATKER akan menjadi pedoman pelaksanaan kegiatan sehingga
akan menjamin penyimpangan keuangan pemerintahan pusat tidak akan terjadi.
Dokumen ini dibutuhkan untuk melakukan evaluasi dari pelaksanaan alur kerja
bendahara penerimaan, sudah sesuai dengan pedoman yang telah ditentukan atau
belum.

2. Pedoman pelaksanaan kegiatan


Dokumen ini berisikan pedoman pelaksanaan kegiatan bendahara penerimaan dengan
beberapa pihak terkait seperti P2K, SPM, KPA, dan pihak-pihak yang berhubungan
langsung dengan bendahara penerimaan dalam pemungutan dana yang akan disetorkan
ke keuangan negara. Dokumen ini dibutuhkan untuk memberikan pemahaman yang
sama kepada seluruh pihak yang terkait dan sebagai pedoman dalam melaukan
pengelolaan keuangan dan pelaksana anggaran di lingkungan Badan Pusat Vulkanologi
dan Mitigasi Bencana Geologi. Sehingga, pengelolaan anggaran dilakukan secara
transparan, akuntabel, tertib administrasi, efisien dan efektif.

3. BAP (Berita Acara Pemeriksaan) setiap transaksi


Dokumen BAP berisikan data-data keuangan yang diterima oleh bendahara
penerimaan yang dilengkapi dengan nama penyetor, nominal, keterangan dana yang
akan disetorkan dan tanggal penyetoran. Dokuem ini dijadikan sebagai bukti dalam
melaksanakan setiap kegiatan transaksi, sehingga dana yang diterima bukan
merupakan dana transparan. Dokumen ini dibutuhkan untuk melakukan evaluasi setiap
transaksi masuk yang akan disetorkan ke bagian keuangan negara apakah dokumen
setiap tansaksi sudah sesuai dengan dana yang disetorkan.

4. LPJ keuangan
Dokumen lembar pertanggungjawaban keuangan merupakan rekap data dari seluruh
dokumen BAP yang dilakukan pada setiap transaksi. Dokumen ini digunakan sebagai
pembukuan keuangan instansi yang dilakukan setiap tahunnya untuk melihat
kesesuaian antara dana masuk yang akan dijadikan sebagai dokumen
pertanggungjawaban dalam pembukuan setiap tahunnya dalam audit internal secara
berkala. Dokumen ini diharapakan dapat menjadi masukan dalam pelaksanaan
kegiatan audit dalam melakukan pengawasan dana yang menjadi masukan.

4.7 Pengarsipan dan Evaluasi Bukti


Karena kasus yang dijadikan tugas besar ini berfokus kepada bendahara penerimaan,
sehingga pengarsipan dan evaluasi bukti tidak jauh dari laporan-laporan keuangan yang
ada disana. Dalam melakukan pengarsipan dan evaluasi buktinya dibagi menjadi lima
kriteria umum asersi laporan keuangan, yaitu :
1. Keberadaannya atau keterjadiannya
Kriteria ini berhubungan dengan apakah aktiva atau utang perusahaan benar–benar
ada pada tanggal neraca dan transaksi–transaksi yang tercatat telah benar–benar
terjadi selama periode tertentu. Untuk kasus yang terjadi dalam bendahara penerimaan
ini yaitu misalnya ketika adanya transaksi penyewaan gedung yang akan dilakukan
oleh pihak luar apakah benar-benar terjadi dalam periode tertentu atau tidak.

2. Kelengkapannya
Kriteria ini berhubungan dengan apakah telah memasukkan semua transaksi dan akun
(rekening) yang seharusnya disajikan dalam laporan keuangan. Dalam kasus yang
sebelumnya, ketika sudah dicek keterjadiannya dalam periode tertentu sudah benar
keadaannya, kemudian dicek kembali kelengkapan bukti transaksinya. Apakah jumlah
transaksi sudah sesuai dengan biaya yang seharusnya atau belum. Dan juga tujuan
rekening kepada siapa biaya tersebut ditransfer apakah sudah sesuai dengan yang
seharusnya.
3. Hak dan Kewajiban
Kriteria ini berhubungan dengan apakah aktiva tersebut benar – benar milik
perusahaan dan semua utang adalah benar- benar kewajiban perusahaan pada tanggal
neraca yang terjadi. Dalam kasus sebelumnya selain kita mengecek keterjadian dan
kelengkapannya, kita juga harus mengecek hak dan kewajibannya, apakah benar
biaya sejumlah berikut untuk melakukan sesuatu benar-benar hak dan kewajiban
instansi tersebut.

4. Penilaian atau Alokasi


Kriteria ini berhubungan dengan ketepatan metode penilaian maupun pengalokasian
yang digunakan oleh perusahaan serta kebenaran perhitungannya. Dalam kasus
sebelumnya, selain kriteria-kriteria sebelumnya, perlu diperhitungkan kembali
apakah jumlah biaya tersebut sudah sesuai dengan kebenaran perhitungan jumlahnya
dan juga apakah memang benar biaya tersebut memang untuk dialokasikan kepada
perusahaan tersebut atau tidak.

5. Penyajian dan Pengungkapan


Kriteria ini berhubungan dengan apakah masing – masing komponen laporan
keuangan telah diklasifikasikan , dijelaskan dan diungkapkan dengan benar. Dalam
kasus sebelumnya, jika transaksi penyewaan gedung sudah selesai, maka harus
dibuatkannya laporan yang berkaitan dengan transaksi tersebut sebagai bukti fisik
yang ada. Laporan ini biasa disebut dengan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ).
Laporan ini harus diisi sesuai dengan apa yang terjadi dan dijelaskan secara lebih
rinci. Selain LPJ juga dibuatkannya berita acara transaksi yang sudah berlangsung,
ini berguna juga sebagai bukti ekstentik lain secara lebih rinci transaksi dari laporan

Anda mungkin juga menyukai