Anda di halaman 1dari 22

bbbbbbbbbbbbbbb

PENDAHULUAN

Deskripsi Singkat, Relevansi, Tujuan, dan


Petujuk Belajar

DESKRIPSI SINGKAT

 Modul ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk mampu


melakukan Deskripsi Singkat

HUKUM PEWARISAN MENDEL

Hukum Pewarisan Mendel adalah hukum mengenai pewarisan sifat pada


organisme yang dijabarkan oleh Gregor Johann Mendel dalam karyanya 'Percobaan
mengenai Persilangan Tanaman'. Hukum ini terdiri dari dua bagian:
Hukum pemisahan (segregation) dari Mendel, juga dikenal sebagai Hukum
Pertama Mendel, dan Hukum berpasangan secara bebas (independent assortment) dari
Mendel, juga dikenal sebagai Hukum Kedua Mendel. Hukum Pewarisan Mendel
adalah hukum mengenai pewarisan sifat pada organisme, yang kita kenal dengan
hukum segregasi dan hukum asortasi bebas, yang telah di jabarkan oleh Gregor
Johann Mendel . Mendel mengatakan bahwa pada pembentukan gamet (sel kelamin),
kedua gen induk (Parent) yang merupakan pasangan alel akan memisah sehingga tiap-
tiap gamet menerima satu gen dari induknya sebagaimana bunyi hukum mendel I, dan
bunyi hukum mendel II, menyatakan bahwa bila dua individu mempunyai dua pasang
atau lebih sifat, maka diturunkannya sepasang sifat secara bebas, tidak bergantung
pada pasangan sifat yang lain.

1
RELEVANSI

 Relevansi
Anda akan mempelajari teori pewarisan sifat dari Gregor Johann mendel
(1822-1884) dalam karyanya percobaan mengenai persilangan tanaman. Selain itu,
anda juga dapat mengetahui apa saja percobaan mendel.

Modul ini terdiri atas 2 kegiatan belajar. Dalam kegiatan belajar 1 membahas
tentang prinsip hukum mendel pertama. Sedangkan kegiatan belajar 2 membahas
tentang prinsip mendel yang kedua.

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari kegiatan belajar ini, mahasiswa diharapkan mampu :

 Indikator Pembelajaran

Mengetahui Latar Belakang Teori Mendel

Mengetahui Hukum Mendel I

Mengetahui Hukum Mendel II

Mengetahui Teori Pewarisan Sifat

Mengetahui Percobaan Mendel

2
PETUNJUK BELAJAR

 Bagi Mahasiswa
 Petunjuk Belajar
1. Bacalah uraian dan contoh pada kegiatan belajar secara detail. Tujuan untuk
mengetahui pokok-pokok pikiran yang diuraikan dalam kegiatan belajar ini.
2. Setelah anda mengetahui garis besar pokok-pokok pikiran dalam materi uraian ini,
baca sekali lagi secara lebih cermat. Membaca secara cermat bertujuan untuk
mengetahui pokok-pokok pikiran dari setiap sub pokok bahasan
3. Untuk memudahkan anda mencari kembali hal-hal penting seperti prinsip dan konsep
essensial, beri tanda pada konsep dan prinsip penting. Kemudian anda cari hubungan
antara konsep tersebut,sehingga anda memiliki konsep
4. Bila anda merasa belom yakin dalam membaca uraian pada kegiatan belajar ini,ulangi
lagi membaca materi kegiatan belajar sekali lagi
5. Pelajari cara menyelesaikan soal pada contoh-contoh soal yang diberikan pada
kegiatan belajar ini,caranya adalah sebagiai berikut ini :
a) Baca soal yang anda kerjakan
b) Analisis materi dalam soal ini dengan menuliskan apa-apa saja yang
diketahui dalam soal ini
c) Cari permasalahan atau pertanyaan dari soal tersebut
d) Buat kerangka rencan penyelesaian soal tersebut dengan menukiskan
konsep yang diperlukan dan cari hubungan antarkonsep tersebut
e) Tuliskan hasil jawaban anda pada akhir penyelesaian soal
6. Setelah anda membaca , mempelajari dan berlatih materi uraian pada kegiatan belajar
pada modul ini, coba selesaikan soal-soal pada tes formatif yang tertulis pada bagian
akhir modul ini tanpa melihat kunci jawaban.

3
 Kegiatan belajar 1 

... LATAR BELAKANG ...

Uraian Materi

Latar Belakang Teori Mendel

Genetika adalah ilmu yang mempelajari pewarisan sifat dari induk kepada
keturunannya. Gregor Johann mendel (1822-1884), seorang biarawan disebuah
biara di Brunn, Austria menyilangkan kacang ercis (Pisum sativum), kemudian hasil
persilangan ditanam dan di amati, mendel melakukannya selama 12 tahun.

Alasan Mendel memilih kacang ercis sebagai bahan percobaan adalah :


1. Memiliki pasangan sifat beda yang mencolok
2. Melakukan penyerbukan sendiri
3. Mudah dilakukan penyerbukan silang
4. Waktu yang diperlukan untuk menghasilkan keturunan cepat
5. Mempunyai keturunan banyak

Dalam percobaannya Mendel melakukan perkawinan silang dengan menyerbukkan


sendiri antara dua varietas ercis yang berbeda sebagai induk-induknya. Turunan hasil
perkawinan silang ini disebut hybrid, sedangkan prosesnya hibridisasi.

4
Dari hasil percobaan yang diperolehnya, Mendel menyusun beberapa hipotesis, yaitu :

a) Setiap sifat pada organisme dikendalikan oleh satu pasang faktor keturunan, satu dari
induk jantan dan satu induk betina.
b) Setiap pasang faktor keturunan menunjukkan bentuk alternative sesamanya, misalnya
tinggi atau rendah, bulat atau keriput, kuning atau hijau. Kedua bentuk alternative ini
disebut alel.
c) Bila pasangan faktor itu terdapat bersama-sama dalam satu tanaman, faktor dominasi
akan menutup faktor resesif.
d) Pada waktu pembentukan gamet, pasangan faktor atau masing-masing alel akan
memisah secara bebas.
e) Individu murni mempunyai alel sama, yaitu dominan saja atau resesif saja.

5
 Kegiatan belajar 2 

... HUKUM MENDEL ...

URAIAN MATERI

Hukum Mendel I
Hukum Mendel I dikenal juga dengan Hukum Segregasi menyatakan: ‘pada pembentukan
gamet kedua gen yang merupakan pasangan akan dipisahkan dalam dua sel anak’. Hukum
ini berlaku untuk persilangan monohibrid (persilangan dengan satu sifat beda).

Secara garis besar, hukum ini mencakup tiga pokok:


a) Gen memiliki bentuk-bentuk alternatif yang mengatur variasi pada karakter
turunannya. Ini adalah konsep mengenai dua macam alel; alel resisif (tidak selalu
nampak dari luar, dinyatakan dengan huruf kecil, misalnya w dalam gambar di
sebelah), dan alel dominan (nampak dari luar, dinyatakan dengan huruf besar,
misalnya R).
b) Setiap individu membawa sepasang gen, satu dari tetua jantan (misalnya ww dalam
gambar di sebelah) dan satu dari tetua betina (misalnya RR dalam gambar di bawah
ini).
c) Jika sepasang gen ini merupakan dua alel yang berbeda, alel dominan akan selalu
terekspresikan (nampak secara visual dari luar). Alel resesif yang tidak selalu
terekspresikan, tetap akan diwariskan pada gamet yang dibentuk pada turunannya.

6
Hukum Mendel II

Hukum Mendel 2 dikenal juga sebagai Hukum Asortasi atau Hukum Berpasangan
Secara Bebas. Menurut hukum ini, setiap gen/sifat dapat berpasangan secara bebas dengan
gen/sifat lain. Meskipun demikian, gen untuk satu sifat tidak berpengaruh pada gen untuk
sifat yang lain yang bukan termasuk alelnya.

Hukum Mendel 2 ini dapat dijelaskan melalui persilangan dihibrida, yaitu persilangan
dengan dua sifat beda, dengan dua alel berbeda. Misalnya, bentuk biji (bulat+keriput) dan
warna biji (kuning+hijau). Pada persilangan antara tanaman biji bulat warna kuning dengan
biji keriput warna hijau diperoleh keturunan biji bulat warna kuning. Karena setiap gen dapat
berpasangan secara bebas maka hasil persilangan antara F1 diperoleh tanaman bulat kuning,
keriput kuning, bulat hijau dan keriput hijau.

Hukum Mendel 2 ini hanya berlaku untuk gen yang letaknya berjauhan. Jika kedua
gen itu letaknya berdekatan hukum ini tidak berlaku. Hukum Mendel 2 ini juga tidak berlaku
untuk persilangan monohibrid.

Perhatikan analisis papan catur di bawah ini tentang persilangan buncis dengan dua
sifat beda (dihibrida).
Buncis biji bulat warna kuning disilangkan dengan biji keriput warna hijau.
Keturunan pertama semuanya berbiji bulat warna kuning. Artinya, sifat bulat dominan
terhadap sifat keriput dan kuning dominan terhadap warna hijau. Persilangan antar F1
mengasilkan keturunan kedua (F2) sebagai berikut: 315 tanaman bulat kuning, 101 tanaman
keriput kuning, 108 tanaman bulat hijau dan 32 keriput hijau. Jika diperhatikan, perbandingan
antara tanaman bulat kuning : keriput kuning : bulat hijau : keriput hijau adalah mendekati
9:3:3:1.
P : BBKK (bulat, kuning) X bbkk (keriput, hijau)
F1 : BbKk (bulat, kuning)
F1 X F1 : BbKk (bulat, kuning) X BbKk (bulat, kuning)
Gamet : BK, Bk, bK, bk BK, Bk, bK, bk

7
Gamet-gamet ini dapat berpasangan secara bebas (Hukum Mendel 2) sehingga F2 dapat
digambarkan sebagai berikut:

Gamet BK Bk bK bk

BBKK BBKk BbKK BbKk


BK
1 2 3 4

BBKk BBkk BbKk Bbkk


Bk
5 6 7 8

BbKK BbKk bbKK bbKk


bK
9 10 11 12

BbKk Bbkk bbKk bbkk


Bk
13 14 15 16

Keterangan:
bulat kuning : 1,2,3,4,5,7,9,10,13
keriput kuning : 11,12,15
bulat hijau : 6,8,14
keriput hijau : 16

Tanaman bulat kuning jumlah 9


Tanaman bulat hijau jumlah 3
Tanaman keriput kuning jumlah 3
Tanaman keriput hijau pada jumlah 1

Jadi, perbandingan homozigot terdapat pada kotak nomor 1,6,11 dan 16 sedangkan
lainnya heterozigot. Bastar konstan atau individu baru terdapat pada kotak nomor 6 dan 11.
Bastar konstan adalah keturunan homozigot yang memiliki sifat baru (berbeda dengan kedua
induknya), sehingga dalam persilangan antar sesamanya tidak memisah.

8
 Kegiatan belajar 3 

...TEORI PEWARISAN SIFAT...

c
URAIAN MATERI

Teori Pewarisan Sifat


Pewarisan sifat atau yang dikenal dengan Hereditas merupakan suatu pewarisan sifat
dari induk kepada keturunannya. Ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat disebut
dengan genetika. Pewarisan sifat itu dapat ditentukan oleh kromosom dan gen. Teori-teori
tentang pewarisan sifat adalah sebagai berikut :

1. Teori Embryo

Teori ini dikemukanan oleh William Harvey, 1578-1657 yang menyatakan, bahwa
semua hewan berasal dari telur. Pernyataan ini diperkuat oleh Reiner de Graaf (1641-
1673) peneliti pertama yang mengenal bersatunya sel sperma dengan sel telur yang akan
membentuk embrio. Reiner de Graaf menyatakan bahwa ovarium pada burung sama
dengan ovarium pada kelinci.

2. Teori Preformasi

Teori ini dikemukakan oleh Jan Swammerdan, 1637-1689 yang menyatakan bahwa
telur mengandung semua generasi yang akan dating sebagai miniature yang telah terbentuk
sebelumnnya.

9
3. Teori Epigenesis Embriologi

Teori ini dikemukakan oleh C.F. Wolf, 1738-1794, yang menyatakan bahwa ada
kekuatan vital dalam benih organiseme dengan kekuatan ini menyebabkan pertumbuhan
embrio menurut pola perkembangan sebelumnya.

4. Teori Plasma Nutfah

Teori ini dikemukakan oleh J. B. Lamarck, 1744-1829 yang menyatakan bahwa sifat
yang terjadi karena rangsangan dari luar (lingkungan) terhadap struktur fungsi organ yang
diturunkan pada generasi berikutnya.

5. Teori Pengenesis

Teori ini dikemukakan oleh C. R. Darwin, yang menyatakan bahwa setiap bagian
tubuh dewasa menghasilkan benih-benih kecil yang disebut gemuia.

6. Teori Telegani

Teori ini dikemukakan oleh Ernest Haeckel, menyatakan bahwa spermatozoa


sebagian besar tersusun atas inti dan inti bertanggung jawab sebagai penurunan sifat.

Percobaan Mendel

1. Persilangan Dua Individu dengan Satu Sifat Beda


a) Persilangan Monohibrid Dominan Penuh
Persilangan dua individu dengan satu sifat beda menurunkan sifat dominan apabila sifat
keturunannya sama dengan salah satu sifat induknya.
Perhatikan contoh persilangan berikut.
Contoh: Tanaman kacang ercis berbatang tinggi disilangkan dengan kacang ercis
berbatang pendek. F1 semuanya berbatang tinggi. Kemudian F1 dibiarkan melakukan
penyerbukan sendiri . Hasil yang diperoleh yaitu F2 yang berbatang tinggi dan
berbatang pendek dengan perbandingan 3 : 1. Persilangan ini dapat dilihat dalam bagan
berikut :

10
Kacang ercis Batang Kacang ercis Batang
Parental 1 (P1) ><
Tinggi Pendek
Genotipe TT >< tt
Fenotipe Tinggi Pendek
Gamet T dan T t dan t
Tt
Fenotipe Batang
Tinggi
Kacang ercis Batang Kacang ercis Batang
Parental 2 (P2) ><
Tinggi Tinggi
Genotipe T t T t
T dan t
Gamet T dan t ><

Kemungkinan kombinasi pada F2 adalah sebagai berikut :

Gamet
T T
Gamet

T TT (Tinggi) .1 Tt (Tinggi) .2

T Tt (Tinggi) .3 Tt (pendek) .4

Pada persilangan ini , gen untuk faktor Tinggi (T) dominan terhadap gen untuk faktor
pendek (t). Maka Individu bergenotipe Tt (no. 2 dan 3) akan memiliki fenotipe tinggi.

Perbandingan fenotipe F2 pada persilangan monohibrid dominan penuh adalah :


Tinggi : Pendek = 3 : 1 . Perbandingan Genotipe nya adalah : TT : Tt : tt = 1 : 2 : 1
b) Persilangan Monohibrid Intermediet
Persilangan ini tidak seperti salah satu fenotip galur murni, tetapi mempunyai fenotipe
diantara kedua induknya.

11
Perhatikan contoh :

Tanaman Antihinum majus galur Murni merah (MM) disilangkan dengan galur murni
putih (mm). Dari persilangan itu diperoleh hasil F1 yang semuanya berbunga merah
muda . Jika F1 ini ditanam dan diadakan penyerbukan dengan sesamanya, maka F2
menghasilkan tanaman berbunga merah, merah muda, dan putih dengan perbandingan : 1
: 2 : 1.

Persilangannya dapat dilihat sebagai berikut :

Tanaman berbunga Tanaman berbunga


P1 ><
merah Putih
Genotipe MM >< Mm
Gamet M dan M m dan m
F1 Mm Fenotip : (berbunga merah muda)
P2 Mm (merah muda) >< Mm (merah muda)
Gamet M dan m >< M dan m

Kemungkinan terjadinya kombinasi pada F2 adalah :

Gamet
M M
Gamet
MM (Merah) Mm (merah muda)
M
1 2
Mm (merah
Mm (putih)
M muda)
4
3

Perbandingan Fenotipe F2 pada persilangan monohibrid intermediet adalah :


merah : merah muda : putih = 1 : 2 : 1.
Perbandingan Genotipenya : MM : Mm : mm = 1 : 2 : 1

12
2. Persilangan Dua Individu dengan Dua Sifat Beda (Dihibrid)
Persilangan dua individu dengan dua sifat beda atau lebih menghasilkan keturunan
dengan perbandingan fenotipe dan genotipe tertentu. Mendel dalam percobaannya
menggunakan kacang ercis galur murni yang mempunyai biji bulat warna kuning dengan
galur murni yang mempunyai biji keriput warna hijau. Karena bulat dan kuning dominan
terhadap keriput dan hijau, maka F1 seluruhnya berupa kacang ercis berbiji bulat dan
warna biji kuning. Biji-biji F1 ini kemudian ditanam kembali dan dilakukan penyerbukan
sesamanya untuk memperoleh F2. Keturunan kedua F2 yang diperoleh adalah sebagai
berikut.

Persilangan tersebut adalah persilangan dua individu dengan dua sifat beda yaitu
bentuk biji dan warna biji.
B=bulat, dominan terhadap keriput b=keriput,
K=kuning, dominan terhadap hijau k= hijau

Perhatikan bagan persilangan dua individu dengan dua sifat beda (dihibrid) di bawah

Kacang ercis berbiji bulat warna Kacang ercis berbiji keriput warna
P1 ><
kuning hijau
Genotipe BBKK >< Bbkk
Gamet BK dan BK >< bk dan bk
Fenotipe : berbiji bulat warna
F1 BbKk
kuning
P2 BbKk >< BbKk
Gamet BK,B k,bK,bk >< BK,Bk,bK,bk

13
Kemungkinan terjadinya kombinasi pada F2 adalah Sbb :

Gamet
F2 : BK Bk bK Bk
Gamet
BK BBKK 1 BBKk 2 BbKK 3 BbKk 4
Bk BBKk 5 BBkk 6 BbKk 7 Bbkk 8
bK BbKK 9 BbKk 10 bbKK 11 bbKk 12
Bk BbKk 13 Bbkk 14 bbKk 15 Bbkk 16

Individu yang mengandung B memiliki biji bulat dan individu yang


mengandung K memiliki biji warna kuning, Fenotipe pada F2 adalah :
1. bulat – kuning = nomor : 1 , 2, 3, 4, 5, 7, 9, 10, 13
2. bulat – hijau = nomor : 6, 18, 14
3. keripit – kuing = nomor : 11, 12, 15
4. keriput – hijau = nomor : 16

Perbandingan Fenotipe F2 adalah :


bulat – kuning : bulat – hijau : keriput – kuning : keriput – hijau = 9 : 3 : 3 : 1

Kemungkinan macam genotipe dan fenotipe pada dihibrid F2 :

Kemungkinan
Kotak nomor Genotipe Fenotipe
ke-
1 1 BBKK Bulat kuning
2 2, 5 BBKk Bulat kuning
3 3, 9 BbKK Bulat kuning
4 4,7, 10, 13 BbKk Bulat kuning
5 6 BBkk Bulat hijau
6 8, 14 Bbkk Bulat hijau
7 11 bbKK Keriput kuning
8 12, 15 bbKk Keriput kuning
9 16 bbkk Keriput hijau

14
Perbandingan Genotipe nya :
BBKK : BBKk : BbKK : BbKk : BBkk : Bbkk : bbKK : bbKk : bbkk
1 : 2 : 2 : 4 : 1 : 2 : 1 : 2 :1

3. Persilangan dua Individu dengan Tiga Sifat Beda (Trihibrid)


Misalnya persilangan kacang ercis dengan tiga sifat beda yaitu :Batang tinggi, biji
bulat dan biji warna kuning, dengan batang pendek, biji keriput, warna biji hijau.
Keturunan F1 yang dihasilkan adalah : Bagan persilangan Trihibrid

P1 TTKKBB >< Ttkkbb


Fenotipe Tinggi,kuning,bulat >< Pendek,keriput,hijau
Genotipe TKB >< Tkb
F1 TtKkBb
Fenotipe : Tinggi,kuning,bulat
P2 TtKkBb >< TtKkBb
Gamet TKB,TKb,TkB,Tkb,tKB,tKb,
tkB,tkb

Hubungan sifat beda dan jumlah kemungkinan fenotipe dan genotipe pada F2

Jumlah Jumlah Jumlah


Jumlah Sifat Perbandingan Jumlah
Macam Macam Macam
Beda Fenotipe F2 Individu F2
Gamet Genotipe F2 Fenotipe F2
1 21 = 2 3 2 3:1 4
2 22 = 4 9 4 9:3:3:1 16
3 23 = 8 27 8 27:9:9:9:3:3:3:1 64
N 2n 3n 2n 4n

15
RANGKUMAN UMUM

Hukum pewarisan Mendel adalah hukum mengenai pewarisan sifat


pada organisme yang dijabarkan oleh Gregor Johann Mendel dalam karyanya
'Percobaan mengenai Persilangan Tanaman'. Hukum ini terdiri dari dua bagian:

1. Hukum pemisahan (segregation) dari Mendel, juga dikenal sebagai Hukum


Pertama Mendel, Hukum segregasi bebas menyatakan bahwa
pada pembentukangamet (sel kelamin), kedua gen induk (Parent) yang merupakan
pasangan alel akan memisah sehingga tiap-tiap gamet menerima satu gen dari
induknya.
2. Hukum berpasangan secara bebas (independent assortment) dari Mendel, juga
dikenal sebagai Hukum Kedua Mendel. Menurut hukum ini, setiap gen/sifat dapat
berpasangan secara bebas dengan gen/sifat lain. Meskipun demikian, gen untuk
satu sifat tidak berpengaruh pada gen untuk sifat yang lain yang bukan termasuk
alelnya.

Gregor Johann Mendel, inilah tokoh yang lahir di Hyncice, Austria, yang
berperan penting dalam ilmu Biologi, khususnya tentang hereditas dan telah dikenal
diseluruh dunia dengan Hukum Mendel nya.

Hukum Mendel merupakan hukum hereditas yang menjelaskan tentang prinsip-


prinsip penurunan sifat pada organisme. Sebelum menjadi suatu hukum, banyak ahli
biologi yang belum mengakui pendapat atau teori mendel tentang hereditas.

16
TES FORMATIF

Latihan Soal

1. Alasan Mendel memilih kacang ercis sebagai bahan percobaan berikut ini, kecuali……
a. Memiliki pasangan sifat beda yang mencolok
b. Melakukan penyerbukan sendiri
c. Mudah dilakukan penyerbukan silang
d. Waktu yang diperlukan untuk menghasilkan keturunan cepat
e. Mempunyai keturunan lebih sedikit

2. Hukum Mendel I dikenal juga dengan Hukum Segregasi menyatakan: ‘pada pembentukan
gamet kedua gen yang merupakan pasangan akan dipisahkan dalam dua sel anak’. Hukum ini
berlaku untuk persilangan …
a. Monohibrid
b. Dihibrid
c. Trihibrid
d. Semua benar
e. (a dan c ) benar

3.Teori ini dikemukanan oleh William Harvey, 1578-1657 yang menyatakan, bahwa semua
hewan berasal dari telur . Teori tersebut adalah …
a. Teori Epigenesis Embriologi
b. Teori Plasma Nutfah
c. Teori Telegani
d. Teori Embryo
e. Teori Preformasi

17
4. Apa yang dimaksud dengan persilangan Monohibrid Dominan penuh?
a. Persilangan satu individu dengan dua sifat beda menurunkan sifat dominan apabila sifat
keturunannya sama dengan salah satu sifat induknya.
b. Persilangan dua individu dengan satu sifat beda menurunkan sifat dominan apabila sifat
keturunannya sama dengan salah satu sifat induknya.
c. Persilangan ini tidak seperti salah satu fenotip galur murni, tetapi mempunyai fenotipe
diantara kedua induknya.
d. Persilangan dua individu dengan dua sifat beda atau lebih menghasilkan keturunan dengan
perbandingan fenotipe dan genotipe tertentu.
e. Persilangan tiga individu dengan dua sifat beda atau lebih menghasilkan keturunan dengan
perbandingan fenotipe dan genotipe tertentu.

5. Pernikahan antra wanita dan laki – laki yang keduanya normal menghasilkan seorand anak
laki – laki yang kretinisme dan albino. Dari kasus tersebut dapat disimpulkan bahwa :
a.Gen kretinisme dan albino berasal dari ibu
b.Gen kretinisme berasal dari ayah dan ibunya, gen albino berasal dari ibu
c.Gen kretinisme berasal dari ayah dan ibunya, sedangkan gen albino berasal dari ayahnya
d.Gen kretinisme dan albino berasal dari kedua orang tuanya yang bertindak sebagai carier
e. Gan kretinisme dan albino berasal dari ayah

6. Gen-gen yang terapaut kromosom seks X dan baersifat resesif antara lain…
a. Buta warna
b. Buta warna dan Haemofilia
c. Muscular distropy dan haemofilia
d. Ichtyosis dan Buta warna
e. Muscular distropy dan Ichtyosis

18
7. Gen letal adalah yang dalam keadaan homozigot menyebabkan kematian. Pernyataan yang
tepat berhubungan dengan gen letal dominan…
a. Terpaut padakromosom kelamin
b. Menyebabkan kematian postnatal
c. Hanya diperoleh dari ayahnya
d. Genotipe geterozigot berfenotip cacat
e. Genotipe homozigot berfenotip normal

8. Dalam tubuh dan sel kelamin terdapatautosom dan kromosom seks. Pada ovum manusia
terdapat…
a. 22 autosom + X
b. 22 autosom + Y
c. 22 autosom + XX
d. 22 autosom + YY
e. 44 autosom + XX

9. Disilangkan gandum hitam (HhKk) dengan gandum kuning (hhKk). Berapa kemungkinan
dihasilkan gandum berfenotif putih……
a. 0 %
b. 12,5 %
c. 37,5 %
d. 25 %
e. 50 %

10. Gen letal adalah yang dalam keadaan homozigot menyebabkan kematian. Pernyataan yang
tepat berhubungan dengan gen letal dominan…
a. Terpaut padakromosom kelamin
b. Menyebabkan kematian postnatal
c. Hanya diperoleh dari ayahnya
d. Genotipe geterozigot berfenotip cacat
e. Genotipe homozigot berfenotip normal

19
MATA KULIAH : BIOLOGI REPRODUKSI

KUNCI JAWABAN

1. E
2. A
3. D
4. B
5. D
6. B
7. E
8. A
9. A
10. E

5.

6.

7.

8.

9.

10.

20
MATA KULIAH : BIOLOGI REPRODUKSI

 GLOSARIUM 

Rangkuman

Hukum pewarisan Mendel adalah hukum mengenai pewarisan sifat pada organisme
yang dijabarkan oleh Gregor Johann Mendel dalam karyanya 'Percobaan mengenai
Persilangan Tanaman'. Hukum ini terdiri dari dua bagian:

1. Hukum pemisahan (segregation) dari Mendel, juga dikenal sebagai Hukum Pertama
Mendel, Hukum segregasi bebas menyatakan bahwa pada pembentukangamet (sel
kelamin), kedua gen induk (Parent) yang merupakan pasangan alel akan memisah
sehingga tiap-tiap gamet menerima satu gen dari induknya.
2. Hukum berpasangan secara bebas (independent assortment) dari Mendel, juga dikenal
sebagai Hukum Kedua Mendel. Menurut hukum ini, setiap gen/sifat dapat berpasangan
secara bebas dengan gen/sifat lain. Meskipun demikian, gen untuk satu sifat tidak
berpengaruh pada gen untuk sifat yang lain yang bukan termasuk alelnya.

Gregor Johann Mendel, inilah tokoh yang lahir di Hyncice, Austria, yang berperan
penting dalam ilmu Biologi, khususnya tentang hereditas dan telah dikenal diseluruh dunia
dengan Hukum Mendel nya.

Hukum Mendel merupakan hukum hereditas yang menjelaskan tentang prinsip-


prinsip penurunan sifat pada organisme. Sebelum menjadi suatu hukum, banyak ahli biologi
yang belum mengakui pendapat atau teori mendel tentang hereditas.

21
MATA KULIAH : BIOLOGI REPRODUKSI

DAFTAR PUSTAKA

http://biologimediacentre.com/genetika-hukum-
mendel/#sthash.C7PN7wAX.dpuf
http://www.scribd.com/doc/84672312/Pewarisan-Sifat-Sifat-
Keturunan
http://endick.wordpress.com/2008/01/30/percobaan-mendel-2/
http://smointi.blogspot.com/2010/12/makalah-hukum-mendel.html
modullengkaptentanghukummendel1dan2

22

Anda mungkin juga menyukai