Perlcobaan Ii: Bipolar Junction Transistor
Perlcobaan Ii: Bipolar Junction Transistor
2.1 Tujuan
1. Memeriksa serta menentukan jenis dari BJT (NPN dan PNP).
2. Meneliti dan mempelajari karakteristik BJT.
2.2.2 BJT
BJT (Bipolar Junction Transistor) tersusun atas tiga material
semikonduktor terdoping yang dipisahkan oleh dua sambungan pn. Ketiga
material semikonduktor tersebut dikenal dalam BJT sebagai emitter, base dan
collector. Daerah base merupakan semikonduktor dengan sedikit doping dan
sangat tipis bila dibandingkan dengan emitor maupun kolektor. Karena
strukturnya fisiknya yang seperti itu, terdapat dua jenis BJT. Tipe pertama terdiri
dari dua daerah n yang dipisahkan oleh daerah p (npn), dan tipe lainnya terdiri
dari dua daerah p yang dipisahkan oleh daerah n (pnp). Sambungan pn yang
menghubungkan daerah base dan emitter dikenal sebagai sambungan base-
emiter (base-emitter junction), sedangkan sambungan pn yang menghubungkan
daerah base dan kolektor dikenal sebagai sambungan base-collector (base-
collector junction).
Gambar 2.1 Dua Jenis Bipolar Junction Transistor (BJT)
−Vcc+ I B R B +V BE =0................................(2.1)
V CC −V BE
I B= ............................................ (2.2)
RB
Dan
V BE =V B −V E...........................................(2.3)
1. Loop collector-emitter
V CE =V CC – I C RC.....................................(2.4)
V CE =V C −V E ..........................................(2.5)
V CE =0 V ..................................................(2.6)
V CC
I C sat= ................................................(2.7)
RC
Dalam mencari solusi dari suatu rangkaian, umumnya nilai arus basis IB
yang pertama dihitung. Ketika IB sudah diperoleh, hubungan persamaan di atas
bisa digunakan untuk mencari besaran yang diinginkan.
2.2.5 Fixed Bias
Rangkaian dibawah menggunakan transistor npn. Untuk transistor pnp,
persamaan dan perhitungan adalah serupa, tapi dengan arah arus dan polaritas
tegangan berlawanan.
1
2
Analog - - - - - -
Karena
BC54 adanya
1 NPN
7 Digital 0,640 - 0,636 √ - hambatan
pada proses
pengukuran
2 BC55 PNP Analog - - - - - -
Karena
adanya
7 Digital 0,631 - 0,636 √ - hambatan
pada proses
pengukuran
Karena
adanya
1 BC547 NPN
Digital 0,640 - 0,636 √ - hambatan
pada proses
pengukuran
Karena
adanya
2 BC557 PNP
Digital 0,631 - 0,636 √ - hambatan
pada proses
pengukuran
Dari data hasil percobaan dapat dianalisis bahwa adanya hambatan pada
proses testing kondisi BJT, pada proses testing kondisi BJT jenis NPN (BC547)
didapat 0,640 Ω(Ohm) pada kaki emitter dan pada collector didapat 0,636
Ω(Ohm) yang diukur dengan menggunakan alat ukur AVO meter, maka transistor
dikatakan dalam kondisi baik karena sebuah transistor dikatakan dalam kondisi
baik jika adanya hambatan pada proses pengukuran atau menampilkan hasil
yang diukur pada alat ukur dan bila pada proses pengukuran transistor
menampilkan hasil nol atau tidak terdefinisikan maka kondisi sebuah transistor
dalam keadaan rusak, sesuai dengan teori tersebut dapat dibuktikan bahwa pada
proses testing BJT dikatakan dalam keadaan baik karena terdapat nilai pada kaki
emitter sebesar 0,640 Ω (Ohm) dan pada collector didapat hasil sebesar 0,636 Ω
(Ohm). Sesuai uraian diatas dapat disimpulkan bahwa percobaan sudah sesuai
dengan teori.
Sama seperti proses tadi bahwa pada testing kondisi BJT jenis PNP
(BC557) didapat 0,631 Ω(Ohm) pada kaki emitter dan pada collector didapat
0,636 Ω(Ohm) yang diukur dengan menggunakan alat ukur AVO meter, maka
transistor dikatakan dalam kondisi baik karena sebuah transistor dikatakan dalam
kondisi baik jika adanya hambatan pada sebuah transistor dalam proses
pengukuran atau menampilkan hasil yang diukur pada alat ukur, dan bila pada
proses pengukuran transistor menampilkan hasil nol atau tidak terdefinisikan
maka kondisi sebuah transistor dalam keadaan rusak, sesuai dengan teori
tersebut dapat dibuktikan bahwa pada proses testing BJT dikatakan dalam
keadaan baik karena terdapat nilai pada kaki emitter sebesar 0,631 Ω (Ohm) dan
pada collector didapat hasil sebesar 0,636 Ω (Ohm). Sesuai uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa percobaan sudah sesuai dengan teori.
Gamb
ar 2.13 Konfigurasi Fixed Bias
VCC
IB= …………..................………….
RB
(2.11)
VCC
IC= ………….................………..…
RC
(2.12)
IC
β= …………….……........….……… (2.13)
IB
1. Pada BC547
Diketahui :
VCC : 12 volt
RB : 100 KΩ (Ohm)
RC : 150 kΩ (Ohm)
VCC VCC
IB= IC=
RB RC
12Volt 12 Volt
IB= IC=
100000 A 150000 A
IB=0,00012 IC=0,00008
C. Pada β BC547
IC
β=
IB
0,00008 A
β=
0,00012 A
β=0,66 A
2. Pada BC557
Diketahui :
VCC : 12 volt
RB : 100 KΩ (Ohm)
RC : 150 kΩ (Ohm)
IB=0,00012 12 Volt
IC=
150000 A
B. Pada IC BC557 :
IC=0,00008
C. Pada β BC557
IC
β=
IB
0,00008 A
β= =0,66 A
0,00012 A
Pada seluruh hasil perhitungan di atas didapat hasil yang dilihat pada
tabel 2.8 berikut
Berdasarkan pada rangkaian pada gambar 2.14 yaitu pada BJT PNP
(BC557) dan BJT NPN (BC547), dengan input AC yang dilakukan saat
percobaan maka kapasitor diganti dengan rangkaian terbuka
Pada BJT (NPN) dan (PNP) di dapatkan hasil sama yang di rumuskan
pada persamaan 2.11, 2.12, 2.13 maka dapat dihitungkan sebagai berikut :
1. Pada BC547
VCC VCC
IB= IC=
RB RC
12 volt 12Volt
IB= IC=
2481,203 100
IB=0,0048 A IC=0,12
C. RB Pada BC547
2. Pada BC557
VCC VCC
IB= IC=
RB RC
12 volt 12Volt
IB= IC=
2481,203 100
IB=0,0048 A IC=0,12 A
C. RB Pada BC557
D. β Pada BC557
10000 x 3300
RB= IC
10000+3300 β=
IB
33000000 0,12
RB= β=
13300 0,0048
β=25
RB=2481203
2.7.2 Jawaban :
1. A Daerah Cut-Off
Jika kemudian tegangan VCC dinaikkan perlahan-lahan, sampai
tegangan VCE tertentu tiba-tiba arus IC mulai konstan. Pada saat
perubahan ini, daerah kerja transistor berada pada daerah cut-off yaitu
dari keadaan saturasi (OFF) lalu menjadi aktif (ON). Perubahan ini
dipakai pada system digital yang hanya mengenal angka biner 1 dan 0
yang tidak lain dapat direpresentasikan oleh status transistor OFF dan
ON.
B. Daerah Aktif
Daerah kerja transistor yang normal adalah pada daerah aktif, dimana
arus IC konstans terhadap berapapun nilai VCE. Dari kurva ini diperlihatkan
bahwa arus IC hanya tergantung dari besar arus I B. Daerah kerja ini biasa
juga disebut daerah linear (linear region).
- Konfigurasi BJT
*Nilai IB, IC, VBE, dan β tetap konstan walaupun terjadi perubahan waktu
tetapi VCE mengalami perubahan nilai (tidak signifikan
2.8 Simpulan