Anda di halaman 1dari 3

A.

APE DAN SEJARAHNYA


Alat Permainan Edukatif atau yang disebut (APE) adalah alat
yang digunakan oleh anak untuk bermain sambil belajar artinya alat
dan bermain itu sendiri merupakan sarana belajar yang
menyenangkan. Alat Permainan Edukatif dirancang secara khusus
untuk mengembangkan aspek-aspek perkembangan anak serta dapat
dimainkan dengan berbagai variasi. Sedangkan menurut Direktorat
PAUD,Depdiknas (2003) Alat Permainan Edukatif adalah sebagai
segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai sarana atau peralatan untuk bermain yang
mengendung nilai edukatif (pendidikan dan dapat mengembangkan seluruh kemampuan
anak.APE banyak ditemukan di lembaga penyelenggaraan program pendidikan anak pra
sekolah PAUD,kelompok bermain dan taman kanak-kanak.Suatu alat permainan dapat
dikatakan sebagai Alat Permainan Edukatif jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Alat permainan tersebut ditujukan untuk anak usia dini
2. Difungsikan untuk mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak usia
dini
3. Aman bagi anak
4. Dirancang untuk mendorong kreativitas anak
5. Mengandung nilai edukatif atau pendidikan
Sejarah APE dimulai dari perkembangan dan pemanfaatan alat permainan yang
digunakan anak belum secara khusus untuk mengembangkan aspek-aspek perkembangan anak.
Contohnya bola mainan yang terbuat dari plastik yang dibeli dari toko mainan. Dalam segi
ukuran susah untuk digenggam dan tangan akan sakit. Segi warna seringkali menggunakan satu
warna saja sehingga tidak menarik untuk anak-anak.Serta Latar belakang dibuatnya APE
adalah sebagai upaya merangsang kemampuan fisik motorik anak(aspek psikomotor),
kemampuan sosial emosional (aspek efektif), serta kemampuan kecerdasan(kognisi). Sehingga
perbedaan antara alat permainan biasa dengan alat permainan edukatif adalah bahwa pada Alat
Permainan Edukatif terdapat unsur perencanaan pembuatan secara mendalam dengan
mempertimbangkan karakteristik anak dan mengaitkannya pada pengembangan berbagai aspek
perkembangan anak.
Pembagian APE terbagi tiga macam yaitu, main sensori motori yang memfungsikan
kelima panca indera anak didik seperti perabaan,pengecapan, pendengaran,penglihatan,dan
penciuman. Kedua yaitu main peran atau main simbolik, permainan yang meningkatkan
kemampuan ank didik untuk berimajinasi,berinteraksi sosial dan mengekspresikan
pengalamannya dalam main peran mikro dan makro. Ketiga adalah main pembangunan,
permainan yang mendukung anak didik untuk mengembangkan dan mewujudkan gagasan/ide
yang ada dalam pikirannya menjadi hasil karya.
Dalam memilih permainan edukatif orang tua maupun guru harus memperhatikan
kelayakan dan mainan edukatif tersebut. Syarat yang dapat diperhatikan dalam memilih
permainan edukatif diantaranya adalah:
1. Desain mudah dan sederhana, tepat pada sasaran edukasi sehingga anak tidak
terbebani dengan kerumitannya.
2. Multifungsi , permainan edukasi yang sesuai untuk anak laki-laki dan untuk
sesuai kreativitas anak.perempuan serta dapat dibentuk sesuai kreativitas anak.
3. Menarik , mampu memotivasi anak dan tidak perlu pengawasan yang intensif.
4. Berukuran besar, sebaiknya berukuran besar karena memudahkan anak untuk
memegangnya dan menghindari kejadian misalnya masuk ke mulut.
5. Awet dan sesuai kebutuhan, tahan lama dan sesuai dengan tujuan yang
diinginkan.
6. Mendorong anak untuk bermain bersama,memilih mainan yang dapat memberi
kesempatan pada anak untuk bersosialisasi dengan temannya.
7. Mengembangkan daya fantasi, permsainan edukasi diharapkan dapat
mengembangkan imajinasi anak.

B. TOYS DAN SEJARAHNYA

Pengertian toys atau mainan adalah suatu benda yang


digunakan dalam permainan oleh anak-anak, orang dewasa
maupun hewan. Toys dapat dibuat dari bermacam bahan seperti
kayu,kertas,plastik dan tanah liat. Kebanyakan anak-anak bermain
dengan apa pun yang mereka temukan seperti tongkat dan batu.
Mainan ditemukan dari situs peradaban kuno dan telah ditulis
dalam literatur tertua. Ditemukan dari peradaban lembah indus
(3010-1500 SM) yaitu berupa gerobak kecil, peluit berbentuk seperti burung dan monyet
mainan yang bisa meluncur.
Mainan paling awal terbuat dari bahan yang ditemukan di alam seperti batu, tongkat,
dan tanah liat. Ribuan tahun yang lalu,anak-anak dari Mesir bermain dengan boneka yang
memiliki rambut dan anggota gerak yang terbuat dari batu, tembikar dan kayu. Sedangkan pada
masa Yunani kuno dan Roma kuno, anak-anak bermain dengan boneka yang tebuat dari lilin,
tongkat,busur dan panah serta yoyo. Puzzle tertua yang diketahui berasal dari Yunani dan
muncul pada abad ke-3 SM. Permainan ini terdiri dari bujur sangkar yang dibagi menjadi 14
bagian dan tujuannya adalah untuk menciptakan bentuk yang berbeda dari setiap kepingannya.
Mainan menjadi tersebar luas dengan perubahan sikap anak-anak yang ditimbulkan
karena kemajuan zaman. Variasi dan jumlah dari mainan yang diproduksi selama abad ke 18
terus meningkat. John Spilsbury menemukan puzzle pertama tahun 1767 untuk membantu
anak-anak dalam belajar geografi. Dia menciptakan puzzle dengan 8 tema dunia yaitu Eropa,
Asia, Afrika, Amerika, Inggris dan Wales, Irlandia dan Skotlandia. Ayunan kuda
dikembangkan pada saat yang sama di Inggris, terutama dimiliki oleh orang kaya karena
dianggap dapat mengembangkan keseimbangan anak-anaknya untuk menunggangi kuda
sungguhan. Meniup gelembung dari sisa sabun cuci menjadi hobi yang populer seperti yang
ditunjukan dalam lukisan the soap bubble tahun 1739. Mainan populer lainnya yaitu lompat
tali, mainan gerobak, layang-layang,gasing dan boneka.
Pada abad ke 19 ditekankan untuk memberikan mainan yang memiliki tujuan
pendidikan bagi anak seperti, puzzle, buku, kartu, dan permainan papan (board game). Mainan
bertema keagamaann juga terkenal seperti kapal nabi Nuh bersama dengan hewan dan objek
lain yang tercantum dalam alkitab. Seiring meningkatnya kesejahteraan pada kalangan
menengah, anak merupakan peluang besar yang mengarah pada industri untuk membuat
mainan, pergantian abad ke 20 adalah masa emas perkembangan mainan dimana termasuk
kalangan pekerja ikut membelikan mainan untuk anak mereka.
Selama perang dunia kedua, beberapa jenis mainan baru diciptakan dari penemuan yang
tidak sengaja. American Earl L. Warrick secara tidak sengaja menemukan mainan nutty putty,
kemudian Peter Hodsgon mengemasnya karena terdapat potensi didalam mainan tersebut yang
dinamakan silly putty. Begitu pula play-doh yang pada awalnya dibuat untuk membersihkan
wallpaper. Setelah perang dunia kedua masyarakat menjadi semakin makmur,teknologi baru
dan bahan plastik untuk mainan mulai tersedia,mainan menjadi barang murah dan ada dimana-
mana termasuk dalam kehidupan rumah tangga seluruh dunia. Diantara produk mainan yang
terkenal pada tahun 1950-an ada perusahaan Denmark yaitu Lego yaitu mainan berupa
konstruksi bata plastik berwarna-warni. Saat ini ada boneka yang menggunakan elektronik atau
sensor yang dapat mengenali objek,suara pemilik,dan dapat bersuara menggunakan kata-kata
yang sudah diprogram untuk merespon. Mainan sekarang dan zaman dahulu memang sudah
berubah namun tetap saja dari dulu sampai sampai sekarang anak bermain menggunakan
mainan.

Gambar kuda kecil dengan roda, mainan anak-anak


Yunani Kuno. Diambil dari makam tahun 950-900 SM.

Anak laki-laki dengan hoop(simpai,lingkaran


kayu).Hoops telah lama menjadi mainan terkenal
di berbagai budaya.

Mainan Silly Putty

Mainan Play Doh

Mainan Lego

Anda mungkin juga menyukai