Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1, Mei 2016
Fadil Iskandar
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Batanghari
ABSTRACT
This research was conducted to find out the fundamental variables influence
against return company stock LQ45. As for the fundamental variables examined is
financial leverage ratio, dividend payout ratio, and book value per share. The results
showed that all the free variables in simultaneous partial or no effect significantly to
return stock, because the company's leverage level is still within the limits of
reasonableness. Party investors prefer growth companies, with the hope of return in the
future will be higher. Investors are also not looking at the low book value as a risk not
getting the cash return.
Key words: fundamental variables, financial leverage ratio, dividend payout ratio, book
value per share, stock return.
40
Eksis Vol. 7 No. 1, Mei 2016
41
Eksis Vol. 7 No. 1, Mei 2016
42
Eksis Vol. 7 No. 1, Mei 2016
43
Eksis Vol. 7 No. 1, Mei 2016
Leverage Ratio rendah, maka dapat dividen adalah penting bagi pemegang
dikatakan aset perusahaan mayoritas saham, karena kebijakan dividen
didanai dengan modal sendiri, sehingga berhubungan erat dengan earning.
risiko hutang menjadi rendah, dan
investor merasa risiko berinvestasi Hubungan BookValue per Share
semakin kecil pula, sehingga mampu dengan Perubahan Harga Saham
mengurangi tingkat kekhawatiran Book Value per Share
investor. merupakan komponen dari rasio
penilaian (rasio pasar), yang
Hubungan Dividend Payout dengan menggambarkan potensi perusahaan
Perubahan Harga Saham dimasa yang akan datang. Formula
Dividend Payout Ratio untuk Book Value per Share adalah :
merupakan komponen dari rasio Book Value per Share =
penilaian (rasio pasar) yang
menunjukkan tingkat imbalan dari dana
yang ditanamkan atau diinvestasikan
oleh investor, yang berarti bahwa Sebagaimana yang diketahui
seberapa besar tingkat imbalan yang bahwa investor juga
diperoleh investor dalam bentuk dividen mempertimbangkan pertumbuhan
atas dana yang diinvestasikan dalam (growth) dalam keputusan investasinya,
bentuk saham perusahaan. Perhitungan maka Book Value per Share dapat
Dividend Payout Ratio adalah : menjadi ukuran pertumbuhan yang baik,
Dividend Payout Ratio = serta prediksi pertumbuhana investasi
dimasa yang akan datang. Book Value
per Share menggambarkan aktiva per
Dividend Payout Ratio yang lembar saham biasa yang dimiliki oleh
tinggi menggambarkan kinerja pemegang saham, sehingga peningkatan
keuangan perusahaan yang baik, karena Book Value dapat diartikan bahwa
laba yang dibagikan kepada pemegang aktiva per lembar saham yang dimiliki
saham dalam bentuk dividen tinggi, dan juga mengalami peningkatan, dan hal
hal ini akan direspon positif oleh ini akan direspon positif oleh investor,
investor, sehingga harga saham sehingga harga saham cenderung
cenderung naik di pasar. Namun meningkat. Hal ini dikarenakan investor
sebaliknya, Dividend Payout yang optimis bahwa saham tersebut memiliki
rendah akan membuat harga saham prospek yang baik. Namun sebaliknya,
cenderung turun. Hal ini disebabkan penurunan Book Value dapat diartikan
karena jika Dividend Payout rendah, bahwa aktiva per lembar saham yang
maka dapat diartikan bahwa dividen dimiliki pemegang saham juga
yang diperoleh investor juga semakin mengalami penurunan, sehingga akan
rendah, sehingga saham tersebut berdampak pada turunnya harga saham,
menjadi kurang diminati oleh investor, karena investor pesimis tentang prospek
dan akhirnya harga saham di pasar saham tersebut.
turun. Dalam bukunya, Gibson
Pengumuman pembayaran (2007:328) menjelaskan bahwa apabila
dividen merupakan sumber informasi, book value lebih rendah jika
dan dapat menyebabkan reaksi pasar dibandingkan dengan market value,
yang kuat dan positif. Pembagain maka investor akan berpendapat bahwa
44
Eksis Vol. 7 No. 1, Mei 2016
45
Eksis Vol. 7 No. 1, Mei 2016
sampling, dimana sampel yang dipilih koefisien determinasi, maka makin baik
bersipat tidak acak, serta didasarkan pula kemampuan variabel independen
pada kriteria dan pertimbangan- dalam menjelaskan pergerakan variabel
pertimbangan tertentu, yaitu : (a) Saham dependen.
terdaftar dalam indeks LQ45 periode Nilai dari koefisien determinasi
2005-2015; (b) Perusahaan dengan adalah 0 R2 1. Bila R2 = 1, maka
tahun buku yang berakhir 31 Desember; dapat diartikan bahwa variabel bebas
(c) Perusahaan tidak sedang dalam yang ada sangat menjelaskan perubahan
proses delisting; dan (d) Data-data yang dari variabel terikat. Namun, apabila R2
diperlukan dalam penelitian ini tersedia = 0, maka variabel bebas yang ada tidak
dalam laporan keuangan. menjelaskan perubahan dari variabel
terikat.
Teknik Analisis Data
Melakukan perhitungan untuk Uji Asumsi Klasik
memperoleh nilai dari variabel bebas Uji asumsi klasik regresi linier
yang meliputi Financial Leverage Ratio digunakan untuk mengetahui apakah
(FLR), Dividend Payout Ratio (DPR), model yang ada dapat menghasilkan
serta Book Value per Share (BV). koefisien korelasi (R) dan koefisien
Menghitung nilai return saham masing- regresi (ß) yang akurat, sehingga uji t
masing perusahaan yang berasal dari dan uji F dapat diberlakukan. Uji
perubahan harga saham (capital gain), asumsi klasik yang dipakai dalam
dan telah terbebas dari return pasar. penelitian ini ada tiga, yaitu :
Untuk menganalisa data, model yang 1. Uji Autokorelasi (Independence of
digunakan adalah model statistik analisa Errors)
regresi berganda. Persamaan regresi Uji autokorelasi untuk mengetahui
berganda merupakan model regresi apakah data penelitian yang disusun
yang melibatkan dua atau lebih variabel time series terjadi korelasi
independen. Analisis regresi linier otomatis, atau munculnya suatu
berganda ini mengukur intensitas dua data dipengaruhi oleh data
variabel, yaitu variabel independen (y) sebelumnya. Data penelitian yang
dan variabel dependen (x). Model yang dikehendaki adalah tidak terjadi
digunakan dalam penelitian ini adalah : autokorelasi. Uji autokorelasi
RS = ß0 + ß1FLR + ß2DPR + ß3BV + e menggunakan uji Durbin Watson
Dimana : RS = Return saham; ß0 = (uji DW), pendeteksian ada
Konstanta; ß1-3 = Koefisien Regresi tidaknya gejala autokolerasi
variabel independen; FLR = Financial menurut Gujarati (2006:428) adalah
Leverage Ratio; DPR = Dividend sebagai berikut :
Payout Ratio; BV = Book Value per Jika angka D-W di bawah -2,
Share: e = error berarti ada autokorelasi negatif;
Jika angka D-W di antara -2
Koefisien Determinasi Berganda (R2) sampai 2, berarti tidak ada
Dalam analisis regresi berganda autokorelasi;
dapat diperoleh koefisien determinasi Jika angka D-W di atas + 2,
yang digunakan untuk berarti ada autokorelasi positif;
mempresentasikan proporsi dari 2. Uji Multikolineritas (Multiko)
variabel terikat yang diterangkan dari Uji multiko digunakan untuk
variabel bebas yang ada. Makin tinggi menunjukkan ada tidaknya
46
Eksis Vol. 7 No. 1, Mei 2016
hubungan linier yang kuat di antara a) Jika probabilitas > 0,05; maka
variabel-variabel bebas dalam H0 diterima dan dengan kata
model regresi. Data penelitian yang lain variabel financial leverage
dikehendaki dalam persamaan ratio tidak berpengaruh secara
regresi linier adalah tidak terjadi statistik terhadap return saham.
multiko. Uji multiko penelitian ini b) Jika probabilitas < 0,05; maka
menggunakan Collinearity H0 ditolak dan dengan kata lain
Statistics. Apabila nilai tolerance < variabel financial leverage
0,1 dan VIF > 10 (Variance ratio berpengaruh secara
Inflation Factor) mengindikasikan statistik terhadap return saham.
terjadi multicollinearity (Gujarati, B. Hipotesis kedua diuji dengan uji t,
2006:366). dan hasilnya akan diketahui dengan
3. Uji Heteroskedastisitas (Hetero) membandingkan probabilitas,
Uji Heteroskedastisitas dilakukan dimana :
dengan cara grafik, dari grafik a) Jika probabilitas > 0,05; maka
Scatterplot yang disajikan SPSS, H0 diterima dan dengan kata
yang terlihat titik-titik menyebar lain variabel dividend payout
secara acak tidak membentuk ratio tidak berpengaruh secara
sebuah pola tertentu yang jelas statistik terhadap return saham.
serta tersebar baik di atas maupun b) Jika probabilitas < 0,05; maka
di bawah angka nol pada sumbu Y. H0 ditolak dan dengan kata lain
Hal ini berarti tidak terjadi variabel dividend payout ratio
heteroskedastisitas pada model berpengaruh secara statistik
regresi. (Gujarati, 2006:390). terhadap return saham.
C. Hipotesis ketiga diuji dengan uji
Uji Hipotesis t,dan hasilnya akan diketahui
Uji t dengan membandingkan
Uji statistik t dilakukan untuk probabilitas, dimana :
mengetahui pengaruh variabel bebas a) Jika probabilitas > 0,05; maka
berpengaruh secara parsial terhadap H0 diterima dan dengan kata
variabel terikat. Variabel bebas dalam lain variabel book value per
penelitian ini adalah Financial Leverage share tidak berpengaruh secara
Ratio, Dividend Payout Ratio, dan Book statistik terhadap return saham.
Value per Share, sehingga dengan uji t, b) Jika probabilitas < 0,05; maka
dapat diambil kesimpulan apakah H0 ditolak dan dengan kata lain
masing-masing variabel bebas memiliki variabel book value per share
pengaruh yang signifikan secara parsial berpengaruh secara statistik
terhadap variabel terikat, yakni return terhadap return saham.
saham.
Hipotesis yang diajukan adalah : Uji F
H0 = koefisien regresi tidak signifikan Uji statistik F dilakukan untuk
H1 = koefisien regresi signifikan mengetahui pengaruh variabel bebas
A. Hipotesis pertama diuji dengan uji berpengaruh secara simultan terhadap
t, dan hasilnya akan diketahui variabel terikat. Dalam penelitian ini,
dengan membandingkan peneliti ingin mengetahui apakah
probabilitas, dimana : variabel bebas yang terdiri dari
Financial Leverage Ratio, Dividend
47
Eksis Vol. 7 No. 1, Mei 2016
Payout Ratio, dan Book Value per kata lain model regresi tidak dapat
Share memiliki pengaruh yang digunakan untuk memprediksi
signifikan secara simultan terhadap variabel terikat.
return saham. b) Jika nilai probabilitas F statistik <
Hipotesis yang diajukan adalah : 0,05; maka H0 ditolak dan dengan
H0 = model regresi tidak dapat kata lain model regresi dapat
digunakan untuk memprediksi variabel digunakan untuk memprediksi
terikat. variabel terikat.
H1 = model regresi dapat digunakan
untuk memprediksi variabel terikat. III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil uji F ini akan diketahui dengan Uji Multikolinearitas
membandingkan probabilitas, dimana :
a) Jika nilai probabilitas F statistik >
0,05; maka H0 diterima dan dengan
Tabel 1
Hasil Uji Multikolineritas dengan Collinearity Statistic
Collinearity Statistics
Model
Tolerance VIF
1 Financial Leverage Ratio 0,990 1,011
Book Value per Share 0,993 1,007
Divident Payout Ratio 0,991 1,009
Sumber : Data Olahan SPSS
Tabel 1 menunjukkan nilai
Tolerance > 0,1 dan VIF < 10. Apabila Uji Autokorelasi
nilai tolerance < 0,1 dan VIF > 10, Dari hasil penelitian terlihat
mengindikasikan terjadi pada Tabel 2 didapat nilai DW 1,311
multicollinearity. Sehingga dapat yang berada diantara -2 < DW < 2. Hal
disimpulkan pada model penelitian ini ini menunjukkan tidak terjadi
no collenearity atau problem autokorelasi. Dengan demikian dapat
multikolinearity tidak terjadi. Hasil disimpulkan model penelitian ini
pengujian tersebut didukung oleh nilai memenuhi asumsi bebas autokorelasi.
korelasi matriks yang disajikan pada
Tabel 1.
Tabel 2.
Hasil Uji Autokorelasi
Model Variabel Bebas Durbin-Watson
I Financial Leverage Ratio, 1,311
Book Value per Share,
Divident Payout Ratio
Sumber : Data Olahan SPSS
48
Eksis Vol. 7 No. 1, Mei 2016
Gambar 1.
Grafik Scatterplot Uji Heteroskedastisitas
Tabel 3
Hasil Regresi Linier Berganda Model Penelitian
Variabel Coefficient Std.Error t-Statistik Sig.
Constant -1,385E-8 0,346 0,000 1,000
FLR -0,173 0,364 -0,474 0,650
BVS 0,158 0,364 0,435 0,677
DPR -0,152 0,364 -0,418 0,688
Sumber : data olahan SPSS
49
Eksis Vol. 7 No. 1, Mei 2016
Tabel 4
Pengaruh Secara Simultan dan Uji F
Variabel Tergantung F Hitung Sig. Keterangan
Return Saham 0,203 0,891 Tidak Signifikan
Sumber : Data Olahan SPSS
50
Eksis Vol. 7 No. 1, Mei 2016
51
Eksis Vol. 7 No. 1, Mei 2016
52