Anda di halaman 1dari 21

UJIAN TENGAH SEMESTER PEMERIKSAAN PERPAJAKAN

SEMESTER GANJIL TA 2018/2019

Dosen :
Prof. Dr. Hadri Kusuma, MBA.

Disusun oleh:
Ihsan Saddam Ahmadi (17919018)

MAGISTER AKUNTANSI
PROGRAM PASCASARJANA FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2018
 JURNAL NASIONAL

1. Analisa Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang Selatan

a. Variabel terikat : kepatuhan wajib pajak

Definisi merupakan suatu keadaan dimana Wajib Pajak dapat memenuhi

semua kewajiban perpajakan dan melaksanakan hak perpajakannya.

Kepatuhan wajib dibagi menjadi 3 yaitu : kepatuhan penyampaian surat

pemberitahuan (SPT), pembayaran dan pelaporan pajak.

 kepatuhan pelaporan PPh 25

 kepatuhan pelaporan PPh 21

 kepatuhan pembayaran PPh 25

 kepatuhan pembayaran PPh 21

 kepatuhan material pengisian SPT

b. Variabel bebas : pemeriksaan pajak

 Definisi adalah suatu kegiatan mengumpul dan mengolah bukti yang

dilakukan secara profesional untuk mencari kebenaran terkait pemenuhan

kewajiban perpajakan Wajib Pajak

 Pemeriksaan pajak berguna untuk mengantisipasi setiap upaya kecurangan

atau manipulasi perpajakan yang sangat mungkin terjadi sehingga wajib

pajak akan patuh pada perundang-undangan perpajakan yang berlaku.

c. Pemeriksaan pajak berpengaruh positif terhadap variabel terikat yakni

kepatuhan wajib pajak sehingga variabel bebas konsisten berpengaruh

terhadap variabel terikat.


2. Pemeriksaan Pajak Dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

Badan Pada KPP Kepanjen Kabupaten Malang

a. Variabel terikat : Kepatuhan Wajib Pajak badan

Kepatuhan wajib pajak badan adalah suatu tindakan patuh dan sadar yang

dilakukan oleh wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya.

b. Variabel bebas : pemeriksaan pajak dan sanksi perpajakan

 Pemeriksaan pajak adalah kegiatan mengumpulkan atau mencari data

wajib pajak untuk menguji kepatuhan wajib pajak badan dalam memenuhi

kewajiban perpajakannya. Tujuan dilakukan pemeriksaan adalah untuk

menghindari kemungkinan terjadinya moral hazard atau adverse selection

yang bisa saja dilakukan oleh wajib pajak dalam pengisian SPT.

 Sanksi perpajakan adalah kondisi dimana wajib pajak yang melanggar

peraturan perpajakan atau tidak patuh dalam melaksanakan kewajiban

perpajakannya akan dikenakan sanksi perpajakan. Berdasarkan sikap atau

pandangan wajib pajak terhadap sanksi denda diduga akan berpengaruh

terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban

perpajakanya.

c. Pemeriksaan pajak dan sanksi perpajakan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap perilaku patuh wajib pajak.

3. Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Kegiatan Sosialisasi Perpajakan, dan

Pemeriksaan Pajak terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan di KPP

Pratama Surabaya Sawahan

a. Variabel terikat : penerimaan Pajak Penghasilan.


Variabel penerimaan PPh pasal 25 Wajib Pajak Orang Pribadi dilihat dari

jumlah penerimaan angsuran PPh 25 dari Wajib Pajak Orang Pribadi akan

tetapi tidak termasuk penerimaan atas pembayaran bunga, denda, dan

kenaikan.

b. Variabel bebas :

 jumlah Wajib Pajak

Semakin banyak jumlah Wajib Pajak maka akan semakin banyak Wajib

Pajak yang membayar pajak sehingga hal tersebut berdampak pada

penerimaan Pajak Penghasilan akan semakin banyak pula.

 kesadaran Wajib Pajak,

Semakin tinggi kesadaran Wajib Pajak dalam membayarkan pajak

terutangnya maka tentunya akan berdampak pula pada peneriman Pajak

Penghasilan.

 kegiatan sosialisasi perpajakan,

Dengan dilakukannya sosialisasi perpajakan maka akan meningkatkan

pengetahuan dan kesadaran Wajib Pajak sehingga akan meningkatkan

penerimaan Pajak Penghasilan.

 pemeriksaan pajak

Pemeriksaan pajak berguna untuk mengantisipasi setiap upaya

kecurangan atau manipulasi perpajakan yang sangat mungkin terjadi

sehingga diharapkan dengan pencegahan hal tersebut penerimaan pajak

penghasilan yang diterima kan semakin tinggi.

c. Jumlah Wajib Pajak sebagai variabel yang memiliki masalah

multikolinieritas, sehingga hanya tersisa tiga variabel independen.


Kesadaran Wajib Pajak berpengaruh negatif secara parsial terhadap

penerimaan Pajak Penghasilan di KPP Pratama Surabaya Sawahan.

Kegiatan sosialisasi perpajakan tidak berpengaruh signifikan terhadap

penerimaan Pajak Penghasilan di KPP Pratama Surabaya Sawahan.

Pemeriksaan pajak secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

penerimaan Pajak Penghasilan di KPP Pratama Surabaya Sawahan.

4. Pengaruh Kewajiban Kepemilikan NPWP, Pemeriksaan Pajak, Penagihan

Pajak, Surat Paksa Pajak dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap

Penerimaan Pajak (Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama di Kota

Semarang)

a. Variabel terikat : Penerimaan pajak

b. Variabel bebas :

 Kewajiban kepemilikan NPWP

Ketika adanya kewajiban kepada masyarakat untuk memiliki NPWP

maka hal tersebut akan berakibat pada semakin banyak Wajib Pajak

yang akan membayar tagihan pajak terutangnya sehingga akan

menambah penerimaan pajak

 Pemeriksaan pajak

Pemeriksaan pajak berguna untuk mengantisipasi setiap upaya

kecurangan atau manipulasi perpajakan yang sangat mungkin terjadi

sehingga diharapkan dengan pencegahan hal tersebut penerimaan pajak

yang diterima kan semakin tinggi.

 Penagihan pajak
Dengan ditagihnya pajak terutang Wajib Pajak tentu hal tersebut akan

membuat Wajib Pajak tersebut membayar pajak terutangnya sehingga

penerimaan pajak semakin tinggi

 Surat Paksa Pajak

Dengan dikeluarkannya surat paksa pajak kepada Wajib Pajak yang

dulunya enggan membayar pajak makal hal tersebut akan memaksa

Wajib Pajak untuk dapat membayar pajaknya untuk menghindari sanksi

dll.

 Kesadaran Wajib Pajak

Semakin tinggi kesadaran Wajib Pajak dalam membayarkan pajak

terutangnya maka tentunya akan berdampak pula pada peneriman

pajak.

c. Variabel kewajiban kepemilikan NPWP, pemeriksaan pajak, pemeriksaan

pajak, penagihan pajak, surat paksa pajak, kesadaran wajib pajak

berpengaruh positif signifikan terhadap penerimaan pajak di kantor

pelayanan pajak kota Semarang. Variabel yang paling dominan

mempengaruhi penerimaan pajak pada kantor pelayan pajak pratama di

wilayah kota semarang adalah variabel pengihan pajak.

5. Pengaruh Penagihan Pajak, Pemeriksaan Pajak dan Sanksi Perpajakan

Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak di KPP Pratama Kepanjen

a. Variabel terikat : tingkat kepatuhan pajak

b. Variabel bebas :

 Penagihan pajak
Dengan ditagihnya pajak terutang Wajib Pajak tentu hal tersebut akan

membuat meningkatkan kesadaran Wajib Pajak tersebut dan hal

tersebut akan berbanding lurus dengan kepatuhannya dalam membayar

pajak

 Pemeriksaan pajak

Tujuan dilakukan pemeriksaan adalah untuk menghindari kemungkinan

terjadinya moral hazard atau adverse selection yang bisa saja dilakukan

oleh wajib pajak dalam pengisian SPT sehingga diharapkan dengan

dilakukan hal demikian kepatuhannya akan pajak meningkat

 Sanksi perpajakan

Adanya sanksi tentunya akan membuat Wajib Pajak untuk berfikir dua

kali apabila ingin tidak/menunda membayar pajak terutangnya

sehingga tentunya Wajib Pajak tersebut akan lebih patuh guna dapat

menghindari sanksi tersebut.

c. Secara simultan penagihan pajak, pemeriksaan pajak dan sanksi perpajakan

terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak berpengaruh signifikan terhadap

tingkat kepatuhan wajib pajak.

6. Pengaruh Sistem Perpajakan dan Pemeriksaan Pajak Terhadap

Penggelapan Pajak (Tax Evasion) Oleh Wajib Pajak Badan (Studi Pada

KPP Pratama Wilayah Kota Bandung)

a. Variabel terikat : Penggelapan Pajak (tax evasion)

b. Variabel bebas :

 Sistem perpajakan
Dengan adanya sistem perpajakan yang mengatur segala kegiatan yang

menyangkut perpajakan maka hal tersebut akan dapat mengurangi

adanya peluang seseorang untuk dapat menggelapkan pajakanya.

 Pemeriksaan pajak

Dengan dilakukannya pemeriksaan pajak maka hal tersebut akan

mengetahui ataupun mencegah penggelapan pajak yang dilakukan oleh

Wajib Pajak.

c. Sistem perpajakan dan pemeriksaan pajak mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap penggelapan pajak (tax evasion).

7. Pengaruh Pemeriksaan dan Kepatuhan Wajib Pajak terhadap

penerimaan Pajak Penghasilan Badan di Surakarta

a. Variabel terikat : Pajak penghasilan badan

b. Variabel bebas :

 Pemeriksaan pajak

Pemeriksaan pajak berguna untuk mengantisipasi setiap upaya

kecurangan atau manipulasi perpajakan yang sangat mungkin terjadi

sehingga diharapkan dengan pencegahan hal tersebut penerimaan pajak

yang diterima kan semakin tinggi.

 Kepatuhan Wajib Pajak

Semakin patuh wajib pajak maka akan semakin sesuai pembayaran

pajak yang dilakukannya sehingga penerimaan pajak penghasilan

badan

c. Pemeriksaan pajak tidak berpengaruh terhadap penerimaan Pajak

Penghasilan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta. Kepatuhan


Wajib Pajak berpengaruh positif terhadap penerimaan Pajak Penghasilan

Wajib Pajak Badan di KPP Pratama Surakarta. Pemeriksaan pajak dan

kepatuhan Wajib Pajak secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap

penerimaan Pajak

8. Pengaruh Self Assessment System, Pemeriksaan Pajak, Dan Penagihan

Pajak Pada Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

a. Variabel terikat : Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

b. Variabel bebas :

 Self Assessment System

Dengan adanya Self Assessment System maka akan meningkatkan

pengetahuan dan kesadaran Wajib Pajak akan pembayaran pajak

terutangnya sehingga hal tersebut akan berbanding lurus dengan pajak

yang dibayarkannya.

 Pemeriksaan Pajak

Pemeriksaan pajak berguna untuk mengantisipasi setiap upaya

kecurangan atau manipulasi perpajakan yang sangat mungkin terjadi

sehingga diharapkan dengan pencegahan hal tersebut penerimaan pajak

yang diterima kan semakin tinggi.

 Penagihan Pajak

Dengan ditagihnya pajak terutang Wajib Pajak tentu hal tersebut akan

membuat meningkatkan kesadaran Wajib Pajak tersebut dan hal

tersebut akan berbanding lurus dengan kepatuhannya dalam membayar

pajak sehingga penerimaan pajak oleh Negara akan meningkat.


c. Self Assessment System, Pemeriksaan Pajak, dan Penagihan Pajak

berpengaruh positif pada penerimaan PPN di Kantor Pelayanan Pajak

(KPP) Pratama Badung Utara.

9. Pengaruh Kualitas Pelayanan, Pemeriksaan Pajak, Pengetahuan

Perpajakan dan Sanksi Perpajakan Pada Kepatuhan Wajib Pajak

Restoran

a. Variabel terikat : Kepatuhan Wajib Pajak restoran

b. Variabel bebas :

 Kualitas pelayanan

Dengan kualitas pelayanan yang baik sehingga dapat

memuaskan/meningkatkan kepercayaan Wajib Pajak dan diharapkan

akan mendorong Wajib Pajak untuk mematuhi pembayaran pajaknya

 Pemeriksaan pajak

Tujuan dilakukan pemeriksaan adalah untuk menghindari kemungkinan

terjadinya moral hazard atau adverse selection yang bisa saja dilakukan

oleh wajib pajak dalam pengisian SPT sehingga diharapkan dengan

dilakukan hal demikian kepatuhannya akan pajak meningkat

 Pengetahuan perpajakan

Dengan pengetahuan Wajib Pajak yang tinggi akan perpajakan akan

meningkatkan kesadaran Wajib Pajak tersebut

 Sanksi perpajakan

Adanya sanksi tentunya akan membuat Wajib Pajak untuk berfikir dua

kali apabila ingin tidak/menunda membayar pajak terutangnya


sehingga tentunya Wajib Pajak tersebut akan lebih patuh guna dapat

menghindari sanksi tersebut.

c. Kualitas pelayanan, pemeriksaan pajak, pengetahuan perpajakan dan sanksi

perpajakan berpengaruh positif terhadap kepatuhan Wajib Pajak restoran

10. Pengaruh Pemahaman Perpajakan, Kualitas Pelayanan, Ketegasan Sanksi

Pajak Dan Pemeriksaan Pajak Pada Kepatuhan Wajib Pajak PBB-P2

Dengan Tingkat Pendidikan Sebagai Pemoderasi (Studi Empiris pada

Dinas Pendapatan Kabupaten Jembrana)

a. Variabel terikat : Kepatuhan Wajib Pajak PBB-P2

b. Variabel bebas :

 Pemahaman Perpajakan

Dengan semakin pahamnya Wajib Pajak akan perpajakan maka akan

meningkatkan kesadarannya dan tentunya berimbas pada akan semakin

patuhnya Wajib Pajak tersebut.

 Kualitas Pelayanan

Dengan kualitas pelayanan yang baik sehingga dapat

memuaskan/meningkatkan kepercayaan Wajib Pajak dan diharapkan

akan mendorong Wajib Pajak untuk mematuhi pembayaran pajaknya

 Ketegasan Sanksi Pajak

Adanya sanksi yang tegas atas pelanggaran yang dilakukan oleh Wajib

Pajak maka akan semakin meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak.

 Pemeriksaan Pajak

Tujuan dilakukan pemeriksaan adalah untuk menghindari kemungkinan

terjadinya moral hazard atau adverse selection yang bisa saja dilakukan
oleh wajib pajak dalam pengisian SPT sehingga diharapkan dengan

dilakukan hal demikian kepatuhannya akan pajak meningkat

c. Pemahaman Perpajakan, Kualitas Pelayanan, Ketegasan Sanksi Pajak dan

Pemeriksaan Pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan Wajib Pajak

PBB-P2

 JURNAL INTERNASIONAL

11. Effects Of Tax Audit On Tax Compliance In Ekiti State, Nigeria

a. Variabel terikat : kepatuhan pajak

Pemenuhan pajak dilihat sebagai suatu proses di mana wajib pajak

mengajukan semua pengembalian pajak yang diminta dengan menyatakan

semua pendapatan secara akurat dan membayar kewajiban pajak yang tepat

dengan menggunakan undang-undang dan peraturan pajak yang berlaku

b. Variabel bebas : pemeriksaan pajak

Pemeriksaan pajak dilakukan untuk menghindari kecurangan dan

memastikan kepatuhan Wajib Pajak akan tanggungjawabnya

c. Pemeriksaan pajak tidak berpengaruh terhadap kepatuhan pajak di Ekiti

State.

12. Effect of tax audit on revenue generation: federal inland revenue service,

abuja experience

a. Variabel bebas: pemeriksaan pajak

b. Variabel terikat: pendapatan Negara adalah semua penerimaan yang berasal

dari penerimaan perpajakan, penerimaan negara bukan pajak serta

penerimaan hibah dari dalam dan luar negeri.


Pemeriksaan pajak memastikan Wajib pajak memenuhi kewajiban pajak

sesuai dengan undang-undang. Pajak merupakan sumber utama pendapatan

negara yang digunakan untuk membiayai pengeluaran negara. Sebagai

contoh pelaksanaan pembangunan dibutuhkan dana yang tidak sedikit,

dan ditopang melalui peneriman pajak. Oleh karena itu, pajak

sangat dominan dalam menopang pembangunan nasional.

c. Variabel bebas konsisten berpengaruh terhadap variabel terikat

13. Tax holidays and tax noncompliance: An empirical study of corporate tax

audits in china’s developing economy.

a. Variabel bebas: tax audit adjustment

b. Variabel terikat: tax holiday position

Tax holiday bisa disebut dengan pengurangan pajak atau penghapusan

pajak. Tax holiday merupakan cara pemerintah dalam meningkatkan

ketertarikan invenstor asing untuk berinvestasi dalam industri tertentu untuk

membantu mendorong pertumbuhan. Dari pemeriksaan pajak dapat

diketahui pajak mana yang termasuk dalam tax holiday sehingga dari

laporan pajak Wajib Pajak dapat diketahui apakah tax holiday yang

dilaporkan sudah sesuai atau belum.

c. Tax audit berpengaruh terhadap tax holiday position

14. Tax audit effectiveness in Greek firms: Tax auditors’ perceptions

a. Variabel bebas: efektivitas pemeriksaan pajak (pelanggaran pajak),

peraturan pajak

Pemeriksaan pajak : suatu prosedur pemeriksaan untuk mengetahui sejauh

mana Wajib pajak telah menyiapkan dengan benar laporan keuangan


menurut undang-undang perpajakan, dimana auditor akan memeriksa

keakuratan dokumen pajak yang diajukan sehingga auditor bisa

mengkonfirmasi jumlah pajak yang seharusnya dibayar.

b. Variabel terikat: Sistem informasi

Sistem informasi (SI): teknologi yang dikembangkan untuk meningkatkan

prosedur dalam pencatatan, pengolahan dan pengorganisasian kegiatan

akuntansi dan informasi akuntansi dan sebagai pendukung pemeriksaan

pajak yang efektif. Informasi yang dihasilkan dari sistem sangat penting

bagi auditor untuk melacak kemungkinan pelanggaran pajak, dimana hal

tersebut mendukung konsep dari pemeriksaan pajak yakni mencakup semua

tindakan yang diperlukan untuk mengumpulkan informasi yang

memungkinkan auditor untuk mengevaluasi laporan keuangan perusahaan

dengan benar.

c. Pajak memiliki kontribusi signifikan pada pertumbuhan pendapatan Negara.

Ketidakpastian sistem pajak, kerumitan peraturan perpajakan, amandemen

yang sering dalam perundang-undangan mengakibatkan ambiguitas dan

menyebabkan terjadinya pelanggaran pajak.

15. Impact of tax audit on tax compliance in Nigeria

a. Variabel bebas: pemeriksaan pajak, pengeluaran pemerintah (government

spending), pinalti, kebijakan pemerintah

b. Variabel terikat: kepatuhan membayar pajak

Self assessment (pemeriksaan pajak) memainkan peran penting dalam

meningkatkan kepatuhan Wajib pajak untuk lebih bijaksana dalam

menyelesaikan kewajiban mereka. Perusahaan yang membayar pajak dalam


jumlah besar akan lebih peka terhadap government spending, dimana

mereka merasa bahwa pemerintah dalam membelanjakan uang pajak kurang

bijaksana dan berimbas pada ketidakpatuhan dalam membayar pajak.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan membayar pajak dari segi

pemahaman terhadap peraturan/undang-undang pajak diantaranya adalah

kompleksitas peraturan pajak, kesulitan peraturan pajak, frekuensi

perubahan peraturan dan keadilan pajak. Semakin baik pemahaman Wajib

pajak terkait peraturan maka kepatuhan membayar pajak juga akan

meningkat.

c. Faktor kebijakan pajak berhubungan dengan sanksi dan tarif pajak.

16. A causality analysis between tax audit and tax compliance in Nigeria

a. Variabel bebas: pemeriksaan pajak (random, cut-off dan conditional tax

audits)

b. Variabel terikat: kepatuhan membayar pajak. Dengan dilakukan

pemeriksaan pajak maka dapat meningkatkan kesadaran wajib pajak akan

pajak terutangnya sehingga diharapkan kepatuhannya pun akan meningkat.

c. Faktor lain yang konsisten mendukung hubungan tersebut adalah tax law

(undang-undang dan peraturan pajak) dimana semakin baik pemahaman

peraturan pajak oleh Wajib pajak maka kepatuhan membayar pajak juga

akan meningkat. Sedangkan yang tidak mendukung hubungan kedua

variabel tersebut adalah prosedur pajak.

17. The effect tax audit quality and service quality on tax reporting

compliance (the cases of tax audit of Indonesia)

a. Variabel bebas: tax audit quality dan service quality


b. Variabel terikat: kepatuhan pelaporan pajak, Kepatuhan Pajak adalah

Kepatuhan untuk melaporkan semua harta Wajib Pajak secara akurat sesuai

dengan peraturan. Kepatuhan sehubungan dengan Pajak dapat

diterjemahkan sebagai tingkat orang dalam mematuhi Hukum Pajak.

Pengaruh pemeriksaan pajak, service quality terhadap kepatuhan pelaporan

pajak.

Di Indonesia system self assessment diimplementasikan dalam system

perpajakan di Indonesia. Kepercayaan diberikan penuh kepada Wajib pajak

untuk menghitung, menyampaikan dan melaporkan Kewajiban pajak.

Dimana tujuan dari dilaksanakan pemeriksaan pajak adalah untuk menguji

kepatuhan Wajib pajak terhadap tingkat kepatuhan pajak.

c. Kualitas pelayanan (service quality) mempengaruhi kepatuhan pelaporan

pajak. Pelanggan dikatakan puas apabila pelayanan yang diberikan di

Kantor pelayanan pajak melebihi harapan pelanggan. Wajib pajak akan

mendapatkan kualitas pelayanan yang baik atau buruk dari Kantor

pelayanan pajak akan mempengaruhi tindakan orang tersebut terkait

kepatuhan untuk melaporkan pajak.

18. Impact of tax audit on improving taxpayer compliance: empirical evidence

from Ethiopian revenue authority at federal level

a. Variabel bebas: pemeriksaan pajak

b. Variabel terikat: kepatuhan membayar pajak, tax payer behavior

c. Pemeriksaan pajak memberikan pengaruh sangat signifikan terhadap

peningkatan terhadap kepatuhan Wajib pajak untuk membayar pajak


19. Effect of tax audit on revenue collection in Rwanda

a. Variabel bebas: pemeriksaan pajak (tax administration, tax revenue

performance, tax automation)

b. Variabel terikat: pengumpulan pendapatan

c. Pemeriksaan pajak sangat membantu pemerintah dalam pengumpulan

pendapatan negara yang diperlukan untuk mempertahankan ekonomi,

tatanan dan stabilitas keuangan. Selain itu juga untuk mengatur tingkat

penghindaran terhadap pembayaran pajak, untuk memastikan kepatuhan

pembayar pajak terhadap aturan/kebijakan/undang-undang pajak dan

meningkatkan kepatuhan Wajib pajak dalam membayar pajak serta untuk

memastikan jumlah yang dibayarkan kepada pemerintah.

20. The effect of audits on tax compliance: evidence from Italy

a. Variabel bebas: pemeriksaan pajak

b. Variabel terikat: kepatuhan membayar pajak

c. Pemeriksaan pajak berpengaruh terhadap kepatuhan membayar pajak di

Italia

Variabel Yang Konsisten dan Tidak Konsisten Terhadap Variabel Terikat

Berdasarkan 20 (dua puluh) jurnal tersebut variabel bebas yang berpengaruh secara

konsisten terhadap variabel terikat meliputi variabel pemeriksaan pajak berpengaruh

secara konsisten terhadap variabel kepatuhan Wajib Pajak, penerimaan pajak,

penggelapan pajak dan tax holiday. Variabel penagihan pajak berpengaruh secara

konsisten terhadap variabel penerimaan pajak dan kepatuhan pajak, Variabel sanksi pajak

dan kualitas pelayanan berpengaruh secara konsisten terhadap variabel kepatuhan Wajib

Pajak.
Berdasarkan 20 (dua puluh) jurnal tersebut variabel bebas yang tidak berpengaruh secara

konsisten terhadap variabel terikat meliputi variabel kesadaran Wajib Pajak dan

sosialisasi perpajakan secara tidak berpengaruh secara konsisten terhadap variabel

penerimaan pajak.

Kelemahan dan Saran

Bagi peneliti selanjutnya dapat menggunakan variabel penelitian yang lain atau

menambah variabel yang berpengaruh lebih banyak lagi baik yang berkaitan dengan

faktor intern wajib pajak (sikap perilaku) maupun faktor ekstern wajib pajak yang

berkaitan dengan faktor sosial ekonomi wajib pajak.

Selain itu hendaknya melakukan tinjauan penelitian terhadap teori, metode atau informasi

lain yang dapat mendukung atau berpengaruh terhadap penelitian tersebut. Peneliti juga

dapat melakukan kerjasama dengan instansi-instansi lainnya yang terkait agar data-data

yang diperoleh lebih lengkap dan valid.

Arah penelitian lanjutan yang mungkin dilakukan, tunjukan model baru

anda, dan pembeda dengan penelitian sebelumnya.

Penelitian lanjutan yang mungkin dilakukan adalah dengan menambah variabel sehingga

diharapkan hasil yang diharapkan lebih valid guna refrensi untuk penelitian selanjutnya

atau pengembangan akan hasil dari penelitian tersebut. Perlu adanya tinjauan penelitian

terhadap teori dan metode mana yang paling tepat salah satunya dengan mengevaluasi

penelitian-penelitian sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA

Rahayu, D. (2015). Analisis Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib


Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang Selatan. JURNAL
EKONOMI MANAJEMEN AKUNTANSI, 18(30).

Gunarso, P. (2016). Pemeriksaan pajak dan sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak
badan pada KPP Kepanjen Kabupaten Malang. Jurnal Keuangan dan
Perbankan, 20(2), 214-223.

Herryanto, M., & Toly, A. A. (2013). Pengaruh kesadaran wajib pajak, kegiatan
sosialisasi perpajakan, dan pemeriksaan pajak terhadap penerimaan pajak
penghasilan di KPP Pratama Surabaya Sawahan. Tax & Accounting Review, 1(1),
124.

Sutrisno, B., Arifati, R., & Andini, R. (2016). PENGARUH KEWAJIBAN


KEPEMILIKAN NPWP, PEMERIKSAAN PAJAK, PENAGIHAN PAJAK,
SURAT PAKSA PAJAK DAN KESADARAN WAJIB PAJAK TERHADAP
PENERIMAAN PAJAK (Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama di Kota
Semarang). Journal Of Accounting, 2(2).

Aprilina, K. R., Made, A., & Dianawati, E. (2016). Pengaruh Penagihan Pajak,
Pemerksaan Pajak dan Sanksi Perpajakan terhadap Tngkat Kepatuhan Wajib
Pajak di Kpp Pratama Kepanjen. Jurnal Riset Mahasiswa Akuntansi, 4(2).

Ardian, R. D., & Pratomo, D. (2015). Pengaruh Sistem Perpajakan Dan Pemeriksaan
Pajak Terhadap Penggelapan Pajak (tax Evasion) Oleh Wajib Pajak Badan (studi
Pada KPP Pratama Wilayah Kota Bandung). eProceedings of Management, 2(3).

Rahmawati, F. N. (2015). Pengaruh Pemeriksaan dan Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap


Penerimaan Pajak Penghasilan Badan di Surakarta. Jupe-Jurnal Pendidikan
Ekonomi, 3(1).

Trisnayanti, I. A. I., & Jati, I. K. (2015). Pengaruh Self Assessment System, Pemeriksaan
Pajak, dan Penagihan Pajak Pada Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). E
Jurnal Akuntansi, 292-310.
Sucandra, I. P., & Supadmi, N. L. (2016). PENGARUH KUALITAS PELAYANAN,
PEMERIKSAAN PAJAK, PENGETAHUAN PERPAJAKAN DAN SANKSI
PERPAJAKAN PADA KEPATUHAN WAJIB PAJAK RESTORAN. E-Jurnal
Akuntansi, 1210-1237.

Harmawati, N. K. A., & Yadnyana, I. K. (2015). PENGARUH PEMAHAMAN


PERPAJAKAN, KUALITAS PELAYANAN, KETEGASAN SANKSI PAJAK
DAN PEMERIKSAAN PAJAK PADA KEPATUHAN WAJIB PAJAK PBB-P2
DENGAN TINGKAT PENDIDIKAN SEBAGAI PEMODERASI (Studi Empiris
pada Dinas Pendapatan Kabupaten Jembrana). E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana.

Olatunji, O. C., & Temitope, E. A. EFFECTS OF TAX AUDIT ON TAX COMPLIANCE


IN EKITI STATE, NIGERIA.

Ladi, O. M., & Henry, I. T. (2015). Effects of tax audit on revenue generation: Federal
inland revenue service, Abuja experience. Journal of Good Governance and
Sustainable Development in Africa.

Chan, K. H., & Lan Mo, P. L. Tax holidays and tax noncompliance: An empirical studyof
corporate tax audits in China's developing economy. The Accounting
Review, 75(4), 469-484.

Dimitra, G. D. S. I. K., & Ioannis, D. (2015). Tax audit effectiveness in Greek firms: Tax
auditors perceptions. Journal of accounting and taxation, 7(7), 123-130.

Kennedy, P. M., & Anyaduba, J. O. (2015). Impact of tax audit on tax compliance in
Nigeria. International Journal of Business and Social Science, 5(9).

ACA, E. G. P. A Causality Analysis between Tax Audit and Tax Compliance in Nigeria.

Madjid, S. (2015) The Effect Tax Audit Quality and Service Quality On Tax Reporting
Compliance (The cases of tax audit of Indonesian). Research Journal of Finance
and Accounting, 6 (12)

Mebratu, A. A. (2016). Impact of Tax Audit on Improving Taxpayers Compliance:


Emperical Evidence from Ethiopian Revenue Authority at Federal
Level. International Journal of Accounting Research, 42(3968), 1-19.
Harelimana, J. B. (2018). Effect of Tax Audit on Revenue Collection in Rwanda. Global
Journal of Management And Business Research.
Mazzolini, G., Pagani, L., & Santoro, A. (2016). The Effect of Audits on Tax Compliance:
Evidence from Italy.

Anda mungkin juga menyukai