Anda di halaman 1dari 30

TUGAS ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA

SISTEM MUSKULOSKELETAL

Oleh :
Hana Rosita Setyarum 1804034003
Indriyani rahmawati 1804034005
Irfa rahma sari roza 1804034067

Pembimbing:
Radietya Alvarabie, S.Ked., dr

Program D4 Analis Kesehatan


Fakultas Farmasi dan Sains
Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA
2019
BAB I
PENDAHULUAN

Musculoskeletal terdiri dari kata muskulo (otot ) dan skeletal ( tulang )


Muskulus atau muscular adalah jaringan otot-otot tubuh (myology = ilmu yang mempelajari
tentang otottubuh) sedangkan Skeletal atau osteo adalah tulang kerangka tubuh ( Osteologi =
ilmu yang mempelajari tentang tulang). Musculoskeletal merupakan bagian dari system
pergerakan atau Lokomotor
Otot ( muscle) berfungsi mengubah energy kimia menjadi kerja mekanik sebagai usaha
tubuh dalam menciptakan sebuah pergerakan.
Tulang (skeletal) system tubuh yang terdiri dari tulang dan sendi. Merupakan tempat
menempelnya otot. Tulang juga membantu tubuh untuk membentuk postur tubuh serta
melindungi organ organ penting
Sistem musculoskeletal
- System muskculoskeletal adalah suatu system yang terdiri dari tulang, otot, kartilago,
ligamen, tendon dan bursae dan memberi dukungan tubuh untuk memberi bentuk tubuh
dan alat bergerak.
- Sistem Musculoskeletal sebagai sistem yang mendukung pergerakan
Alat gerak pasif tulang (skeletal)
Alat gerak aktif  otot (musculus)
System musculoskeletal dibentuk oleh 206 tulang dan di bagi dalam 2 bagian besar yaitu
- Axial skeletal : Cranial, Vertebrae, Sternum
- Appendicular skeletal : ekstremitas superior, ekstremitas anterior
Fungsi tulang
- penyangga dan pembentuk postur tubuh.
- Tempat melekatnya otot
- Penyimpanan mineral (kalsium & fosfat) serta lemak
- Produksi sel darah
- Pelindung; membentuk ruangan khusus sebagai pelindung organ dalam
- Penggerak; melalui persendian. Bersama-sama dengan otot dan saraf, menentukan arah
dan kekuatan pergerakan.
Gambar.1 system musculoskeletal
BAB II
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM MUSCULOSKELETAL

Muskuloskeletal terdiri atas :


 Muskuler/Otot : Otot, tendon, dan ligamen.
 Skeletal/ Rangka : Tulang dan sendi.

MUSKULER/OTOT
Otot adalah jaringan yang mempunyai kemampuan khusus, yaitu berkontraksi
dengan demikian gerakan terlaksana. Otot terdiri dari serabut silindris yang mempunyai
sifat sama dengan sel jaringan lain. Semua ini diikat menjadi berkas-berkas serabut
kecil oleh sejenis jaringan ikat yang mengandung unsur kontraktil.
Selain membantu pergerakan, otot juga berfungsi membantu hipotalamus untuk
mengatur panas dalam tubuh.
 Otot : 40% BB
 Fungsi : gerakan volunter dan menegakkan tubuh
 Otot bersifat elastis dan dapat diregangkan
 Otot dapat dirangsang secara kimia, listrik dan mekanik
 Tulang-tulang tidak dapat bergerak tanpa adanya 32 otot, sehingga otot sering disebut
sebagai alat gerak aktif.
Jenis-jenis otot:
A). Otot Lurik (otot sadar, otot kerangka, otot bergaris)

Setiap serabut otot bergaris melintang karena adanya gambaran selang –seling antara
warna muda dan tua. Setiap serabut terbentuk oleh sejumlah miofibril dan diselubungi
membran-membran halus sarkolema(selaput otot). Sejumlah serabut berkumpul membentuk
berkas. Banyak berkas-berkas itu yang diikat menjadi satu oleh jaringan ikat untuk membentuk
otot besar dan otot kecil. Bila otot berkontraksi, akan menjadi pendek, dan setiap serabut turut
bergerak dengan berkontraksi. Otot-otot jenis ini hanya berkontraksi jika dirangsang oleh
rangsangan saraf.
Ciri-ciri otot lurik :
 Terdiri atas sel-sel otot lurik
 Mempunyai banyak inti
 Berbentuk silindris panjang, berlapis-lapis terang dan gelap, disebut juga otot serat
lintang
 Melekat pada rangka tubuh, kedua ujung otot mengecil disebut urat otot.
 Bekerja menurut kesadaran/berdasarkan perintah otak, maka disebut otot sadar
 Terdapat pada rangka

B). Otot Polos (otot tak sadar, otot tidak bergaris)

Jenis ini dapat berkontraksi tanpa rangsangan saraf. Otot tak sadar ditemukan pada
dinding pembulu darah dan pembulu limfe, pada dinding saluran pencernaan dan visera (alat
dalam) yang berongga, trakea, dan bronki, pada iris dan muskulus siliaris mata, serta otot tak
sadar dalam kulit.
Ciri-ciri otot polos :
- Terdiri atas sel-sel otot polos
- Tiap sel mempunyai satu inti
- Berbentuk gelendong, bagian tengah menggelembung, kedua ujungnya meruncing
- Tidak melekat pada rangka tubuh
- Bekerja tidak dengan perintah otak, maka disebut otot tak sadar
- Terdapat pada organ bagian dalam seperti saluran pencernaan, peredaran darah, sistem
pengeluaran.
C). Otot Jantung

Otot ini bergaris seperti pada otot sadar. Perbedaannya terdapat pada serabutnya yang
bercabang dan mengadakan anastomose (bersambungan satu sama lain, tersusun memanjang
seperti pada otot bergaris, berciri merah khas, dan tak dapat dikendalikan kemauan).
Otot jantung memiliki kemampuan khusus untuk mengadakan kontraksi otomatis dan
ritmis tanpa tergantung pada ada – tidaknya rangsangan saraf. Cara kerja semacam ini
disebut miogenik yang membedakan dengan neurogenik.
Ciri-ciri otot jantung :
 Terdiri atas sel-sel otot lurik
 Mempunyai banyak inti sel, masing-masing inti terdapat di tengah-tengah
 Berbentuk silindris panjang, dan bercabang-cabang
 Bekerja tidak dengan perintah otak, maka disebut otak tak sadar
 Terdapat pada organ jantung
 Gerakan tidak cepat tetapi teratur

D). Otot Sfingter


Terdiri atas lingkaran serabut otot yang mengelilingi lubang masuk atau lubang keluar
sebuah saluran atau mulut saluran yang akan menutup erat bila berkontraksi. Contoh sfingter
jantung dan sfingter pilori pada mulu lambung, sfingter bagian dalam dan luar anus dan uretra,
sfingter atau katub antara ileus dan kolon.
Perbedaan antara Otot Polos, Otot Lurik dan Otot Jantung :
Pembeda Otot Polos Otot Lurik Otot Jantung
Tempat Organ dalam Melekat pada Jantung
pembulu darah rangka

Bentuk Serabut Memanjang, Memanjang, Memanjang,


berbentuk silindris, ujung silindris,
spindel, ujung tumpul bercabang dan
lancip menyatu
Jumlah Nukleus 1 >1 1
Letak Nukleus Tengah Tepi Tengah
Garis Melintang Tidak ada Ada Ada
Kecepatan Paling lambat Paling cepat Sedang
Kontraksi
Kemampuan Kuat Kuat Kuat
Berkontraksi
Tipe Kontrol Involunter Volunter Involunter

Ada hal terpenting dalam kontraktilitas otot, yaitu:


a. Kontraktilitas : Kemampuan untuk berkontraksi (mengembang dan meregang)
b. Eksitabilitas : Kemampuan otot untuk merespon stimulus
c. Elastisitas : Kemampuan untuk kembali ke bentuk semula setelah
berkontraksi/dilatasiEkstensibilitas : Kemampuan untuk streeching/meregang, otot
akan merespon dengan kuat.

Ada faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi kekuatan kontraksi serabut otot. Kontraksi
otot akan lebih kuat bila sedang meregang dan bila suhunya cukup panas. Kelelahan dan dingin
memperlemah kekuatan otot.
Sedangkan untuk karakteristik kontraksi otot dibagi menjadi 2 yakni :
1. Kontraksi Isometrik : Panjang otot tetap sedangkan tonus otot meningkat
2. Kontraksi Isotonik : Otot memendek dan tonus otot tetap

Struktur dari Otot

TENDON

Tendon : Jaringan ikat yang menghubungkan antara otot dengan tulang


Epimysium : Jaringan ikat fibrosa di sekitar perut otot rangka
Fasiculi : Bundel serat otot
Perimysium : Jaringan ikat sekitarnya fasiculi
Endomysium : Jaringan ikat yang mengelilingi serabut otot (sel otot)
Serat otot : Sel otot tunggal (dalam bentuk benang)
Sarcolemma : Membran sel yang mengelilingi serabut otot
Sarcoplasm : Serat otot sitoplasma yang berisi beberapa inti dan mitokondria
Myofibrils : "seperti batang" struktur berjalan melalui serat otot yang mengandung
protein kontraktil aktin myosin yang memberikan otot rangka penampilan lurik
 Myofilaments aktin - mengandung aktin dengan pengikat ditutupi oleh tropomiosin yang
strategis terletak protein troponin ke mana ion kalsium memiliki afinitas tinggi
 Myofilaments myosin - berisi kepala bulat

Kontraksi Otot rangka

Unit terkecil (sarkomer) → tarikan tendon menggerakkan tulang

Otot polos
- Terdapat di dinding organ-organ berongga dan saluran-saluran.
- Kontraksi otot polos bertanggung jawab dalam mengatur aliran darah melalui
pembuluh darah, gerakan makanan melalui saluran pencernaan, aliran udara melalui
saluran pernapasan dan aliran urin keluar tubuh.
- Otot polos : terdiri dari unit jamak dan unit tunggal
- Otot polos unit jamak; bersifat neurogenik, tiap-tiap serat ototnya memerlukan
stimulasi dari saraf otonom agar dapat berkontraksi.
- Otot polos unit tunggal;
o Bersifat miogenik, otot ini mampu mencetuskan kontraksinya tanpa pengaruh
eksternal apapun (tanpa pengaruh saraf apapun). Kontraksi dimulai dari otot itu
sendiri.
o Apabila timbul potensial aksi, aktivitas listrik ini menyebar ke sel-sel sekitarnya
sehingga keseluruhan tereksitasi dan berkontraksi sebagai satu kesatuan.
- Kontraksi otot polos bersifat hemat energi, sehingga jenis otot ini mampu berkontraksi
dalam jangka panjang tanpa kelelahan.
Otot jantung
- Terdapat hanya di jantung.
- Kontraksinya; memompa darah ke seluruh tubuh.
- Secara struktural dan fungsional memiliki kesamaan dengan otot rangka dan otot polos
unit tunggal.
- Otot jantung memperlihatkan serat lintang karena filamen tebal dan tipisnya tersusun
secara teratur.
- Filamen tipis, mengandung troponin, tropomiosin yang memiliki tempat kerja Ca dalam
mengaktifkan siklus jembatan silang.
Klasifikasi Otot
a. Berdasarkan cara kerjanya, otot dibedakan menjadi dua sebagai berikut :
Otot sinergis, yaitu otot yang saling menduung. Contoh: otot bisep dan otot lengan bawah
pronator) yang terdiri otot pronator kuadratus dan otot pronator teres. Ketiga otot ini sama-
sama berkontraksi ke satu arah sehingga lengan bawah dapat diigerakkan memutar.
Otot antagonis, yaitu otot yang bekerja secara berlawanan. Contoh: mekanisme kerja otot
bisep dan trisep dapat membengkokkan dan meluruskan siku
b. Berdasarkan bentuk dan serabutnya :
 serabut sejajar atau bentuk kumparan
 Otot bentuk kipas, otot bersirip dan otot melingkar/sfingter
c. Berdasarkan jumlah kepalanya :
 Otot berkepala dua (Bisep)
 Otot berkepala tiga/triseps
 Otot berkepala empat/quadriseps
d. Berdasarkan pekerjaannya :
 Otot sinergis : otot bekerja bersama-sama
 Otot antagonis : otot yang bekerjanya berlawanan
 Otot abduktor : otot yang menggerakkan anggota menjauhi tubuh
 Otot abduktor : otot yang menggerakkan anggota mendekati tubuh
 Otot fleksor : otot yang membengkokkan sendi tulang atau melipat sendi
 Otot ekstensor : otot yang meluruskan kembali sendi tulang kedudukan semula
 Otot pronator : ketika ulna dan radial dalam keadaan sejajar
 Otot suponator : ulna dan radial dalam keadaan menyilang
 Endorotasi : memutar ke dalam
 Eksorotasi : memutar ke luar
 Dilatasi : memanjangkan otot
 Kontraksi : memendekkan otot

SKELETAL/ RANGKA
Tulang membentuk rangka penunjang dan pelindung bagi tubuh dan tempat untuk
melekatnya otot-otot yang menggerakkan kerangka tubuh. Ruang ditengah tulang-
tulang tertentu berisi jaringan hematopoetik, yang membentuk berbagai sel darah.
Tulang juga merupakan tempat primer untuk menyimpan dan mengatur kalsium dan
fosfat.
Komponen-komponen nonselular utama dari jaringan tulang adalah mineral-
mineral dan matriks organik (kolagen dan proteolikan). Kalsium dan fosfat
membentuk suatu garam kristal (hidroksiapatit), yang tertimbun pada matriks kolagen
dan proteolikan. Mineral-mineral ini memampatkan kekuatan tulang. Matriks organik
tulang disebut juga sebagai suatu osteoid. Sekitar 70% dari osteoid adalah kolagen tipe
I yang kaku dan memberikan daya rentang tinggi pada tulang. Materi organik lain yang
juga menyusun tulang berupa proteoglikan seperti asam hialuronat.
Tulang tersusun atas :
- osteoblas : sel tulang (muda) yang membentuk osteosit,
- osteosit : sel tulang dewasa,
- osteoprogenator : merupakan sel khusus,
- osteoklas : merupakan sel yang berkembang dari monosit dan terdapat
disekitar permukaan tulang.
Ragam sel pada Tulang

Klasifikasi Tulang
Tulang panjang
Jenis jenis Tulang

 Tulang rawan (kartilago)


Tulang rawan bersifat elastis dan berwarna lebih terang. Tulang rawan tersusun oleh
sel-sel tulang rawan (kondrosit) yang terletak di dalam lakuna. Lakuna tersebut terletak
di dalam matriks tulang. Tulang rawan terdapat pada telinga luar, ruas antar tulang
belakang, tulang rawan pada saluran pernafasan, dan pada ujung hidung.
Macam macam tulang rawan :

Tulang rawan hialin : mempunyai matriks yang transparan. Merupakan jenis


tulang rawan yang paling banyak terdapa didalam tubuh manusia. Banyak
terdapat di hidung, sendi gerak dan ujung tulang rusuk.

Rulang rawan elastik : tulang rawan elastik terbentuk dari serabut elastik yang
lentur. Tulang rawan tidak akan mengalami perubahan menjadi tulang keras,
meskipun orang tersebut telah dewasa. Banyak dijumpai didalam telinga,
cuping hidung dan epiglotis.
 Tulang keras (osteon)
Tulang keras bersifat tidak elastis dan berwarna lebih gelap. Tulang keras tersusun atas
osteosit (sel tulang yang telah matang) dan matriks, serta di bungkus oleh
periosteum. Osteosit berasal dari osteoblas (sel tulang muda). Matriks tulang tersusun
dari kalsium fosfat dan kalsium karbonat sehingga bersifat keras. Matriks tulang yang
tersusun padat disebut tulang kompak sedangkan matriks tulang yang tersusun
berongga disebut tulang spons.

Bentuk tulang manusia

Berdasarkan bentuknya, tulang manusia dibagi menjadi lima bentuk, yaitu:

1. Tulang panjang

Tulang panjang memiliki rongga dan bertanggung jawab sebagai penopang kerangka tubuh.
Contoh tulang panjang antara lain tulang paha (femur), tulang betis (fibula), tulang kering
(tibia), tulang telapak kaki (metatarsal), dan tulang telapak tangan (metacarpal), jari-jari
(phalang), serta tulang yang membentuk lengan yaitu humerus, ulna, dan radius.
2. Tulang pendek

Ukurannya kira-kira sepanjang lebar dan berbentuk seperti dadu atau bundar. Tulang ini yang
memungkinkan Anda untuk bergerak. Contoh tulang pendek antara lain tulang yang
membentuk pergelangan kaki (tarsal) dan tulang membentuk pergelangan tangan (carpal).

3. Tulang pipih

Tulang pipih memiliki ukuran yang sangat tipis, tapi ukuran dan bentuknya sangat bervariasi.
Tulang ini memiliki area permukaan untuk melindungi otot yang terdapat pada tulang
tersebut. Contoh tulang pipih antara lain tulang rusuk (rib), tulang tengkorak (cranial), tulang
dada (sternum), dan tulang belikat (scapula).

4. Tulang tidak teratur

Tulang tidak teratur memiliki bentuk yang tidak sesuai dengan tulang panjang, pendek, atau
pipih. Contoh tulang ini adalah tulang belakang (vertebrae), tulang sacrum, tulang ekor
(coccygeal), serta sebagian tulang yang membentuk wajah seperti tulang baji (sphenoid),
tulang pipi (zygomatic), dan tulang ethmoid.

5. Tulang sesamoid

Tulang sesamoid adalah tulang yang tertanam di tendon (jaringan ikat yang menghubungkan
jaringan otot dengan tulang). Tulang bulat kecil ini umumnya ditemukan di tendon tangan,
lutut, dan kaki. Tulang sesamoid berfungsi untuk melindungi tendon dari tekanan pada sendi
dan meningkatkan efisiensi sendi. Contoh tulang ini adalah tempurung lutut (patella).

Sel sel pada Tulang


Ada 5 (lima) jenis sel tulang dalam jaringan tulang, yaitu:
 Sel Osteogenik
yang memberikan tanggapan terhadap trauma, seperti fraktura (patah tulang). Sel ini
memberikan perlindungan pada tulang dan membentuk sel-sel baru, sebagai pengganti
sel-sel yang rusak.
 Sel Osteoblast
merupakan sel-sel pembentuk sel tulang. Cel ini melakukan kegiatan sintesis dan
sekresi mineral-mineral keseluruh subtansi dasar dan subtansi pada daerah yang
memiliki kecepatan metabolisme yang tinggi
 Sel osteosit
merupakan sel tulang dewasa yang terbentuk dari sel osteoblas. Sel-sel tulang ini
membentuk jaringan tulang disekitarnya. osteosit memelihara kesehatan tulang,
menghasilkan enzim dan mengendalikan kandungan mineral dalam tulang, juga
mengontrol pelepasan kalsium dari tulang ke darah.
 Sel osteoklas
merupakan sel tulang yang besar, berfungsi untuk menghancurkan jaringan tulang. Sel
osteoklas berperan penting dalam pertumbuhan tulang, penyembuhan, dan pengaturan
kembali bentuk tulang.
 Sel pelapis tulang
dibentuk oleh osteoblas disepanjang permukaan tulang orang dewasa. sel tulang ini
mengatur pergerakan kalsium dan fosfat dari dan ke dalam tulang.

PEMBAGIAN RANGKA TUBUH MANUSIA


Berikut urutan anatomi dan mekanisme sistem muscuuskeletal :
Rangka Aksial
Rangka aksial merupakan tulang-tulang yang berada di bagian tengah sumbu tubuh. Tulang
rangka aksial terdiri atas :
A. Tulang Tengkorak (Calvaria)
Tulang tengkorak bagian wajah terdiri dari :
- Rahang bawah (mandibularis) letaknya yaitu menempel pada tulang tengkorak
bagian temporal. Hal tersebut merupakan satu-satunya hubungan antar tulang
dengan gerakan yang lebih bebas
- Rahang atas (maxilaris) adalah tulang yang menyusun sebagian dari hidung dan
langit-langit
- Palatinum (tulang langit-langit) tulang yang menyusun sebagian dari rongga hidung
dan bagian atas dari atap rongga mulut
- Zigomatikum yaitu tulang yanga ada pada daerah pipi
- Nasalis (tulang hidung)
- Tulang lakrimal yaitu sekat tulang hidung
- Foramen magnum, penyambung antara tulang kepala dan leher
- Sinus paranasal (frontal, ethmoidal, sfenoidal dan maksilaris) terdiri dari ruang-
ruang udara dalam tulang tengkorak yang berhubungan dengan rongga nasal. Sinus
tersebut berfungsi sebagai:
o Untuk memperingan tulang-tulang kepala
o Untuk memberikan resonansi pada suara dan membantu dalam proses bicara
o Untuk memproduksi mukus yang mengalir ke rongga nasal dan membantu
menghangatkan serta melembabkan udara yang masuk

B. Tulang Dada (Sternum)

• Tulang dada terletak di bagian depan


tubuh dan berjumlah 1 ruas
tulang. Tulang ini merupakan
perlekatan bagian depan dari 7 pasang
tulang rusuk sejati.
• Tulang dada, tulang punggung dan
tulang rusuk membentuk rongga dada
(ribs cage) dan berfungsi melindungi
organ-organ didalamnya serta
membantu dalam pernafasan.
Fungsi :
• Tulang hulu/manubrium yaitu tulang
yang terletak di bagian atas dari tulang
dada. tempat melekatknya tulang rusuk
yang pertama dan kedua.
 Tulang Badan (corpus sterni), terletak dibagian tengah, tempat melekatnya tulang
rusuk ke tiga sampai ke tujuh, gabungan tulang rusuk ke delapan sampai sepuluh.
 Tulang taju pedang (processusxipoideus),terletak di bagian bawah dari tulang
dada. Tulang ini terbentuk dari tulang rawan

C. Tulang Rusuk

Tulang rusuk berbentuk tipis, pipih dan melengkung. Bersama-sama dengan tulang
dada
rongga dada untuk melindungi jantung dan paru-paru. Tulang rusuk dibedakan Atas t
iga bagian yaitu :
- Tulang rusuk sejati berjumlah tujuh pasang. Tulang-ulang rusuk ini pada bagian
belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang sedangkan ujung
depannya berhubungan dengan tulang dada dengan taraan tulang rawan.
- Tulang rusuk palsu berjumlah 3 pasang. Tulang rusuk ini memiliki ukuran lebih
pendek dibandingkan tulang rusuk sejati. Pada bagian belakang berhubungan
dengan ruas-ruans tulang belakang, sedangkan ketiga ujung tulang bagian depan
disatukan oleh tulang rawan yang melekatkannya pada satu titik di tulang
dada.Rusuk melayang berjumlah 2 pasang. Tulang rusuk ini pada ujung belakang
berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang. sedangkan ujung depannya
bebas. Tulang rusuk memiliki beberapa fungsi diantaranya : melindungi jantung
dan paru-paru dari goncangan, melindungi lambung, limpa, dan ginjal serta
membantu pemapasan
D. Tulang Belakang (Vertebrae)

Tulang belakang disusun oleh 33 buah tulang dengan bentuk tidak beraturan.
33 buah tulang tersebut terbagai atas 5 bagian yaitu:
a. Ruas tulang leher (vertebrae cervical).
b. Ruas tulang punggung (vertebrae thorac).
c. Ruas tulang pinggang (vertebrae lumbar).
d. Ruas tulang kelangkang (sacrum).
e. Ruas tulang ekor (coccyx).

E. Rangka Apendikular
 Gelang bahu
Terdapat dua gelang bahu, yaitu kanan dan kiri. Masing-masing gelang bahu terdiri
atas tulang selangka (clavicula) dan tulang belikat (scapula).
 Tulang anggota gerak atas:
a) tulang lengan atas (humerus);
b) tulang hasta (ulna);
c) tulang pengumpil (radius);
d) 8 tulang pergelangan tangan (carpal);
e) 5 tulang telapak tangan (metacarpal);
f) 14 tulang jari tangan (phalanges).
 Gelang panggul
Gelang panggul terdiri atas 2 tulang pinggul (coxae) kanan dan kiri. Berfungsi
menahan berat tubuh.

F. Tulang anggota gerak bawah


Tulang anggota gerak bawah terdiri atas dua tungkai kaki, kanan dan kiri. Masing-
masing terdiri atas
a) tulang paha (femur);
b) tulang tempurung (patella);
c) tulang kering (tibia);
d) tulang betis (fibula);
e) 7 tulang pergelangan kaki (tarsal);
f) 5 tulang telapak kaki (metatarsal);
g) 14 tulang jari kaki (phalanges).

Gambar Ekstremitas Superior

Gambar Carpal
Gambar Ekstremitas Inferior

gambar Tarsal

HUBUNGAN ANTAR TULANG (SENDI)


• Daerah pertemuan antar tulang disebut persendian. Pertemuan tersebut umumnya
disatukan oleh ligamen atau berkas-berkas jaringan penghubung (connective
tissue). Serabut penghubung yang paling pendek disebut persendian
fibrosa. Contohnya seperti yang terdapat antara gigi dengan tulang rahang.
• Persendian yang tersusun atas jaringan kartilago antara lain terdapat diantara tulang
belakang, tulang rusuk, dan tulang dada. Persendian ini memungkinkan terjadinya
sedikit gerakan, contohnya dalam pernafasan dada.
• Adanya bantalan jaringan kartilago pada persendian sinovial seperti di lutut
berfungsi dalam meredam getaran. Pada daerah ini terdapat pula cairan sinovial yang
disekresikan oleh sel jaringan penghubung.
Periosteum

Tulang yang membentuk


persendian

Membran sinovial
Saluran Havers
Ligamen
Tulang rawan hialin

Bagian-bagian persendian
- Ligamen : penghubung tulang dengan tulang
- Periosteum : selaput luar tulang yang tipis dan banyak pembuluh darah dijumpai di
dalamnya.
- Membran sinovial :Jaringan ikat yang berfungsi menghasilkan cairan sinovial yg
berfungsi meminyaki sendi
- Kartilago (tulang rawan) dijumpai pada sendi dan diantara dua tulang; tidak
mengandung pembuluh darah tetapi diselubungi membran yaitu perikodrium.

3 Jenis Sendi Berdasarkan strukturnya


• Fibrosa : hubungan antar sendi oleh jaringan fibrosa
• Kartilago/tulang rawan : ruang antar sendinya berikatan dengan tulang rawan.
• Sinovial/sinovial joint : ada ruang sendi dan ligament untuk mempertahankan
persendian.
Sendi peluru

Sendi putar

Sendi pelana

Sendi engsel

Sendi luncur
Persendian Persendian
sinartrosis diartrosis

Umumnya terdapat 3 macam persendian, yaitu:


Sendi mati (sinartrosis)
Sendi kaku (amfiartrosis)
Sendi gerak (diartrosis)
Jenis-jenis sendi diartrosis
- Sendi peluru : gerak bebas ke segala arah
- Sendi putar : memungkinkan gerak berputar
- Sendi pelana: memungkinkan gerakan pada kedua arah seperti orang naik pelana
- Sendi engsel : memungkinkan pergerakan dalam salah satu arah saja, cth: pada
lutut, siku da jari
- Sendi geser/luncur : memungkinkan permukaan dari masing-masing tulang
bergeser dengan jarak pendek pada bagian permukaannya, cth : sambungan antar
tulang pergelangan tangan
Hubungan Antara Tulang (Persendian atau Artikulasi)

Sendi Peluru Memungkinkan


terjadinya gerakan Sendi Luncur
tulang ke segala Memungkinkan
arah. Contohnya: gerakan ke depan-
hubungan antara belakang atau kiri-
gelang panggul kanan. Contohnya
dengan tulang paha hubungan antara
tulang penyusun
telapak kaki

Sendi Engsel
Gerakannya dua
arah, seperti
engsel. Contohnya:
pada siku, lutut, jari
BAB III

ANATOMI KLINIS SISTEM MUSKULOSKELETAL

Fraktur Tulang

 Diskontinuitas/terputusnya tulang
 Biasa disebabkan oleh trauma, dipengaruhi oleh
 Kekuatan dan sudut tenaga tsb
 Keadaan tulang
 Jaringan lunak di sekitar tulang

Jenis:

 Fraktur komplet

 Fraktur inkomplet

 Fraktur terbuka

 Fraktur tertutup
Penyembuhan Fraktur Tulang

Proses
- Kematian sel tulang, kerusakan jaringan lunak
- Perdarahan →Reaksi peradangan →akumulasi leukosit dan sel mast →fagositosis dan
pembersihan sel mati
Terbentuk bekuan fibrin (hematom fraktur→tempat melekat sel baru
Aktivitas osteoblas →tulang baru imatur (kalus) →remodelling →tulang sejati, kalsifikasi
Proses berlangsung selama Beberapa minggu-bulan
Osteoartritis (Penyakit Sendi Degeneratif)

Penyakit tulang degeneratif


Menyerang sendi yang memikul beban tubuh
lutut, vertebra, panggul, jari-jari
Tanda:
- Abrasi rawan sendi
- Pembentukan tulang baru pada rawan persendian
Penyebab:
- Idiopatik
- Pasca trauma atau stres berulang
- Hemofilia, edema kronik pada sendi
- Tersering: usia lanjut
- Diperparah oleh kegemukan
Penatalaksanaan Osteoartritis
- Lindungi sendi dari trauma tambahan
- Keseimbangan istirahat dan kerja sendi
- Tongkat/alat bantu berjalan

- Turunkan berat badan pada penderita kegemukan


Terapi fisik →hilangkan nyeri, mempertahankan kekuatan otot dan rentang gerak

Obat-obatan

- Analgetik

- Antiinflamasi

Terapi bedah untuk memperbaiki deformitas


Artritis Reumatoid

•Peradangan kronik →degenerasi jaringan ikat

•Penyakit autoimun →destruksi jaringan sendi

Faktor risiko
 Gender (wanita>pria)
 Usia (tua)
 Genetik (anggota keluarga)
 Cedera sendi sebelumnya
Manifestasi Artritis Reumatoid
Gambaran klinis
 Gejala umum peradangan: demam, lemah, nyeri tubuh, pembengkakan sendi
 Nyeri dan kaku sendi, simetris/bilateral, pada sendi perifer (metakarpofalang dan
pergelangan tangan), terutama pagi hari
 Episode peradangan diselingi periode remisi
 Rentang gerak berkurang, deformitas sendi dan kontraksi otot. Nodus-nodus reumatoid
ekstrasinovium dapat muncul
Penatalaksanaan Artritis Reumatoid
Tujuan pengobatan
- Menghilangkan nyeri dan peradangan
- Mempertahankan fungsi sendi dan kemampuan maksimal penderita
- Mencegah/memperbaiki deformitas
Penatalaksanaan
- Edukasi
- Istirahat
- Latihan fisik
- Termoterapi
- Gizi
- Obat: analgetik, antiinflamasi

Osteoporosis

Penyakit metabolik : reduksi kepadatan tulang mudah terjadi fraktur


Faktor penyebab
- Kecepatan pembentukan menurun seiring usia
- Turunnya kadar estrogen pasca menopause
- Penurunan aktivitas fisik
Gambaran klinis
- Tanpa gejala
- Fraktur, nyeri, deformitas
- Korpus vertebrae kolaps kifosis
Penatalaksanaan
- Pencegahan: kebiasaan olahraga, nutrisi
- erapi estrogen pada wanita menopause
- Terapi testosteron pada pria
- Suplementasi kalsium dan vitamin D
- Hindari merokok
Skoliosis

Deformitas struktural kolumna vertebralis


pelengkungan tulang belakang
Penyebab
- Kongenital atau karena penyakit neuromuskular, misal: cerebral palsy
- Idiopatik
- Postur yang buruk
Komplikasi
Deformitas gangguan fungsi jantung dan paru
Penatalaksanaan
- Latihan pasif dan aktif, penahan eksternal
- Terapi bedah
DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/PrastutiMubarok/patologi-muskuloskeletal

J.Corwin, Elizabeth,2001. Buku Saku Patofisiologi. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta

Pearce, Evelyn C., 2012, Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis, Jakarta: Gramedia Pustaka
utama

http://www.scribd.com/mobile/doc/119143326/KLASIFIKASI-DAN-STRUKTUR
TULANG-SKELETAL

Anda mungkin juga menyukai