DR Isil
DR Isil
Tentang
“Teknik Pengolahan Air Baku yaitu Netralisasi dan Disenfeksi ”
Oleh
Kelompok V:
Desrinawati
Mardha Azizah
Siska Kemala Puteri
Wella Mutia
Yoni Abror
Yunita Muchtar
Dosen:
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Penyehatan
Air-B tentang teknik pengolahan air baku yaitu netralisasi pH dan desinfeksi
dengan tepat waktu.
Tugas ini di buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Penyehatan Air-B,
untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi mahasiswa, untuk
memperdalam ilmu dengan materi perkuliahan yang diberikan. Terima kasih tidak
lupa penulis ucapkan kepada dosen pembimbing selaku dosen mata kuliah
Penyehatan Air-B.Makalah ini kami susun secara sistematis sehingga
memudahkan pembaca untuk memahami isi dari makalah ini. Penulis mengakui
masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam pembuatan makalah ini, karena
itu penulis akan bersifat terbuka. Terima kasih kepada pembaca yang ingin
memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun, dan semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua.
Kelompok V
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ············································································ 3
B. Rumusan Masalah...............................................................................................4
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A.Proses pengolahan air gambut.............................................................................6
B. Netralisasi ················································································· 7
C. Desinfeksi............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran Soal
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka penyediaan air minum yang bersih dan sehat bagi
masyarakat pedesaan yang mana kualitas air tanahnya buruk serta belum
mendapatkan pelayanan air minum dari PAM, perlu memasyarakatkan alat
pengolah air minum sederhana yang murah dan dapat dibuat oleh masyarakat
dengan menggunakan bahan yang ada dipasaran setempat.
Salah satu alat pengolah air minum sederhana tersebut adalah alat pengolah
air minum yang merupakan paket terdiri dari Tong (Tangki), Pengaduk, Pompa
aerasi dan saringan dari pasir atau disingat Model TP2AS. Alat ini dirancang
untuk keperluan rumah tangga sedemikian rupa sehingga cara pembuatan dan cara
pengoperasiannya mudah serta biayanya murah. Cara pengolahannya dengan
menggunakan bahan kimia yaitu hanya dengan tawas dan kapur (gamping).
4
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penulisan masalah ini adalah:
1. Apa pengertian teknik pengolahan air baku?
2. Bagaimana proses netralisasi dalam teknik pengolahan air baku?
3. Bagaimana proses desinfeksi dalam teknik pengolahan air baku?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian teknik pengolahan air baku
2. Untuk mengetahui netralisasi dalam teknik pengolahan air baku
3. Untuk mengetahui desinfeksi dalam teknik pengolahan air baku
5
BAB II
PEMBAHASAN
Airdi wilayahgambutmerupakansumberairbakuyangpotensialuntukdiolah
menjadi airbersih,terutamadidaerah-daerah pedalamanKalimantanmaupun
Sumatera. Secaraumumproses/tahapanpengolahan
airgambuttidakberbedajauhdenganairbaku
tawarlainnya.Masalahutamadalammengolahairgambutberhubungan dengan
karakteristikspesifikyangdimilikinya.Adapunciri-
ciriairgambutadalah:memilikikadar pHyangrendah(3–
4)sehinggabersifatsangatasam,memilikikadarorganikyangtinggi,
kadarbesidanmangantinggi,berwarnakuning ataucoklattua(pekat)
Gambar4.:Warnaalamiairgambut
6
Proses Pengolahan Air Gambut
Air gambut secara umum tidak memenuhi persyaratan kualitas air bersih
yang disyaratkan oleh Departemen Kesehatan RI melalui PERMENKES
No.416/MENKES /PER/IX/1990. Untuk proses pengolahan pada air gambut,
proses yang digunakan sangat tergantung pada kondisi kualitas air bakunya, serta
tingkat kualitas air olahan yang diinginkan.
7
Skema tahapan proses dapat dilihat pada Gambar 1.
A. Netralisasi
8
Tujuan proses netralisasi adalah untuk membantu efektivitas proses
selanjutnya, antara lain: (Nusa Idaman Said, 2010)
Zat alkali dipakai untuk mengolah air dengan tujuan mengatur pH agar pH
air menjadi netral agar proses flokulasi dan koagulasi dapat berjalan baik dan
efektif. Zat-zat alkali yang sering digunakan adalah batu kapur (slake lime), soda
abu, Na (HCO3). Batu kapur (slake lime) banyak digunakan karena harganya
murah dan hasilnya baik. Tetapi mempunyai beberapa kekurangan yaitu kelarutan
kecil dan dapat memperbesar kesadahan.
B. Desinfeksi
Yang dimaksud dengandesinfeksiadalahpembunuhanterhadap semua
mikroba yang membahayakan. Zat-zat yang
dipergunakanuntukusahadesinfeksiini dinamakandesinfektan. (Surbakti.,1987)
9
Desinfeksimerupakansalahsatuprosesdari pengolahanair,
yangmanaprosesdesinfeksi adalahsuatuprosesatauusaha agarkumanpatogenyang
adadidalam airpunahatauhilang. Bahan desinfeksi yang dipakai tidak boleh
membahayakan, dapatditerimamasyarakatpemakai,sertamempunyai efek
desinfeksi untukwaktuyangcukuplama.Beberapacara desinfeksiyang dapat
dilakukanyaitu dengan: desinfeksi dengan pemanasan/perebusan, desinfeksi
denganklorinasi, desinfeksi dengan radiasi sinar ultra violet dan panas matahari,
desinfeksi denganozonisasi.
Menurut Razif (1985) desinfeksi dapan dilakukan antara lain dengan cara:
1. Pemanasan air dididihkan sehingga bakteri mati. Cara ini tidak praktis
untuk jumlah yang sangat banyak, misalnya instalasi pengolahan
minum. Sangat dianjurkan untuk rumah tangga khususnya yang akan
dipakai untuk minum dan makan.
2. Sinar ultra violet, yaitu dengan melewatkan air yang telah diolah pada
sinar ultra violet. Cara ini tidak memberi bekas dalam air, akan tetapi
tidak menjamin jika ada pertumbuhan bakteri, karena tidak adanya sinar
ultra violet yang tersisa dalam air
3. Memberi getaran Ultrasonic. Cara ini juga tidak bisa memberikan
pengamanan jika bakteri berkembangbiak pada sistem distribusi air
minum seperti halnya cara sinar ultraviolet.
4. Menambahkan ozon (O3), didalam air ozon akan terurai menjadi O2 +
On dan On berfungsi sebagai desinfektan. Cara ini hanya dilakukan
untuk pilot plant dan penelitian saja mengingat biayanya yang cukup
tinggi
10
5. Chlorinasi, yaitu menggunakan clor sebagai desinfektan yang diberikan
kepada air yang telah diolah. Cara ini umumnya dipakai karena lebih
banyak keuntungannya daripada kerugiannya. Salah satu
keuntungannya adalah bisa mengamankan air sampai ke konsumen.
Salah satu kerugiannya adalah menimbulkan rasa tidak enak pada air
jika harus dosis klor yang tinggi. Maksud desinfeksi adalah membunuh
pathogen (penyebab penyakit) yang penyebarannya melalui air, seperti
diare, thypus, kholera, desentri
Bahan-bahan yang digunakan untuk klorinasi antara lain: Gas klor (Cl2),
Kalsium Hipoklorit Ca(OCl)2, Nitrogen Hipoklorit NaOCl atau klor dioksida.
Kaporit merupakan desinfektan yang sering digunakan di perusahaan-perusahaan
air minum. Secara garis besar prinsip klorinasi adalah:
11
Biaya Produksi :
Untuk setiap kali pengolahan (kapasitas tangki 500 liter) dibutuhkan bahan
bahan kimia :
Tawas = 60 - 80 gram
Kapur tohor = 60 - 100 gram
Kaporit = 1 - 2 gram
Untuk daerah Jakarta dan sekitarnya, harga bahan - bahan kimia di atas
adalah sebagai berikut :
12
Macam – macam desinfeksi
2. Desinfeksi denganklorinasi
13
cukupbaik bilaresidukhlorinbebas sebanyak kira-kira 0,2 mg/L diperoleh setelah
khlorinasiselama 10menit.
Residuyanglebihbesardapatmenimbulkanbauyangtidak enak,sedangkanyang
lebihkeciltidakdapatdiandalkan.Khlorin akan sangat efektifbila pH
airrendahChlorinemerupakan senyawa desinfektan, yang banyak digunakandalam
proses pengolahan air.Desinfektanini bekerjadenganbaikuntuk membunuh bakteri,
fungi danvirus.
Namun, desinfeksi ini juga dapat menimbulkan dmpt negative terhadap kesehatan
manusia selain dapat menimbulkan bau dan rasa yang tidak enak pada bau.
Sebagai contoh Chlorine dapat bersifat merusak ataukorosif padakulit
danperalatan,selainitu Chlorinejugaberpotensimerusaksistempernafasanmanusia
danhewan.
14
yangdibutuhkanhanyasepertiganya saja.dengan SODIS E-Coli berkurang sampai
3-4 desimal (99,9%).
Ozon adalah molekul gas alami yang mudah larut dalam air dan tidak beracun. Di
alam ozon ditemukan di lapisan bumi dari
atmosfirdanberfungsisebagaitamengterhadap radiasiultra violetsinarmatahariyang
dapatmenyebabkanpenyakit kanker kulit.Ozonadalahmolekul
gasyangterdiri3atomOksigendan mempunyairumuskimiaO3.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah netralisasi pH adalah suatu upaya agar
pH air menjadi normal. Proses pengolahan air akan lebih efektif apabila nilai pH
telah mendekati normal. Pengaturan pH dalam instalasi air minum bertujuan
untuk mengendalikan korosif pada pipa sistem distribusi pada nilai < 6,5 atau >
9,5 (Anonim, 1991-4). Tujuan proses netralisasi ialah untuk menetralkam kembali
pH air yang turun karena penambahan alum pada proses koagulasi, dimana akan
terjadi hidrolisis.
B. Saran
Saran dari makalah ini adalah:
a. Agar mahasiswa lebih memahami materi yang diberikan oleh dosen
b. Dapat melaksanakan diskusi kelempok ini dengan baik
c. Mendengarkan saat diskusi pembelajaran berlangsung
16
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal Nusa Idaman Said dan Wahyu Widayat. 2010. Teknologi Pengolah Air
Gambut Sederhana.
Kusnaedi. 2006. Mengolah Air Gambut dan Kotor untuk Air Minum. Penebar
Swadaya. Jakarta. Hal.17-20.
Alamsjah(2006),AlatPenjernihAir,Kawan Pustaka,CetakanI
Jakarta.JohnM.Kalbermatten,et al.(1980),Teknik SanitasiTepat Guna.
17
Pertanyaan:
Jawaban: A
Jawaban: D
18
Jawaban: B
4. Jika menggunakan ozone, maka untuk menghasilkan kadar sisa yang sama
dibutuhkan waktu kontak hanya kurang lebih?
a. 7 menit
b. 2 menit
c. 10 menit
d. 1 menit
e. 5 menit
Jawaban: E
Jawaban: A
19
e. Tujuan proses aerasi
Jawaban: C
Jawaban: A
Jawaban: D
20
Jawaban: C
Jawaban: E
Jawaban: E
21
Pertanyaan saat diskusi
1. Berapa perbandingan kapur atau gamping dalam air dan apa dampaknya
jika pemberian kapur atau gamping berlebihan?
2. Bagaimana aplikasi netralisasi dan desinfeksi dalam pengolahan air baku?
3. Menggunakan kaporit merupakan salah satu cara untuk desinfeksi air,
bagaimana perhitungan kaporit untuk air?
4. Bagaimana cara kerja dari ultrasonik?
5. Apa saja syarat melakukan desinfeksi?
6. Bagaimana cara kerja ozonisasi (O3) dalam desinfeksi?
22