Laporan Kestan Yang Oke
Laporan Kestan Yang Oke
PENDAHULUAN
Tanah dapat didefinisikan sebagai material mineral yang tidak padu yang
berada di permukaan bumi dan yang berfungsi sebagai medium alami bagi
pertumbuhan tanaman darat. Tanah merupakan faktor terpenting dalam
tumbuhnya tanaman dalam suatu sistem pertanaman, pertumbuhan suatu jenis
dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya ialah tersedianya unsur hara,
baik unsur hara makro maupun unsur hara mikro. Tanah sebagai medium
pertumbuhan tanaman berfungsi pula sebagai pemasok unsur hara, dan tanah
secara alami memiliki tingkat ketahanan yang sangat beragam sebagai medium
tumbuh tanaman.
Kesuburan tanah ditentukan oleh keadaan fisika, kimia dan biologi tanah.
Keadaan fisika tanah meliputi kedalaman efektif, tekstur, struktur, kelembabandan
tata udara tanah. Keadaan kimia tanah meliputi reaksi tanah (pH tanah),
KTK,kejenuhan basa, bahan organik, banyaknya unsur hara, cadangan unsur hara
dan ketersediaan terhadap pertumbuhan tanaman. Sedangkan biologi tanah
antara lain meliputi aktivitas mikrobia perombak bahan organik dalam proses
humifikasi dan pengikatan nitrogen udara. Evaluasi kesuburan tanah dapat
dilakukan melalui beberapa cara, yaitu melalui pengamatan gejala defisiensi pada
tanaman secara visual, analisa tanaman dan analisa tanah. Analisa tanaman
meliputi analisa serapan hara makro primer (N, P dan K) dan uji vegetatif
tanaman dengan melihat.
I.2. Tujuan
TINJAUAN LITERATUR
(Samuel 2008).
Pupuk kandang dapat diartikan sebagai semua produk buangan dari hewan
ternak yang dapat digunakan untuk menambah hara, memperbaiki sifat fisik dan
biologi tanah. Pemeliharan ternak diberi alas sekam pada ayam, jerami pada sapi,
kerbau dan kuda, maka alas tersebut akan dicampur menjadi satu kesatuan dan
disebut pupuk kandang pula. Berdasarkan sifatnya pupuk kandang dibagi menjadi
dua yaitu pupuk kandang padat dan cair. Pupuk kandang padat yaitu kotoran
ternak yang berupa padatan termasuk yang belum dikomposkan, sebagai sumber
hara N bagi tanaman dan dapat memperbaiki sifat kimia, biologi dan fisik tanah.
Sedangkan pupuk kandang cair merupakan bentukan cair dari kotoran hewan yang
masih segar yang bercampur dengan urin hewan atau kotoran hewan yang
dilarutkan dalam air dalam perbandingan tertentu. Pupuk kandang yang masih
segar jika dicampur dengan air dan dijadikan pupuk kandang cair memiliki
kandungan hara yang lebih baik dibanding dengan pupuk kandang padat.
(Ginting, S., 1995).
Pupuk NPK adalah pupuk buatan yang berbentuk cair atau padat yang
mengandung unsur hara utama nitrogen, fosfor, dan kalium. Pupuk NPK
merupakan salah satu jenis pupuk majemuk yang paling umum digunakan. Pupuk
NPK mempunyai berbagai bentuk, yang paling khas adalah pupuk padat yang
berbentuk granul atau bubuk. Ada juga pupuk NPK yang berbentuk cair, beberapa
keuntungan dari pupuk cair adalah efek langsung dan jangkauannya yang
luas. Pupuk NPK adalah suatu jenis pupuk majemuk yang mengandung lebih dari
satu unsur hara yang digunakan untuk menambah kesuburan tanah. Pupuk
majemuk yang sering digunakan adalah pupuk NPK karena mengandung senyawa
ammonium nitrat (NH4NO3), ammonium dihidrogenfosfat (NH4H2PO4), dan
kalium klorida (KCl). Kadar unsur hara N, P, dan K dalam pupuk majemuk
dinyatakan dengan komposisi angka tertentu. Misalnya pupuk NPK 10-20-15
berarti bahwa dalam pupuk itu terdapat 10% nitrogen, 20% fosfor (sebagai P2O5)
dan 15% kalium (sebagai K2O) (Lingga, P. dan Marsono. 2000 ).
Pupuk SP atau SP 36 merupakan pupuk fosfat yang berasal dari batuan
fosfat yang ditambang. Kandungan unsur haranya dalam bentuk
P2O5 SP36 adalah 46 % yang lebih rendah dari TSP yaitu 36 %. Dalam air jika
ditambahkan dengan ammonium sulfat akan menaikkan serapan fosfat oleh
tanaman. Kekurangannya dapat mengakibatkan pertumbuhan tanaman menjadi
kerdil, lamban pemasakan dan produksi tanaman rendah (Situmorang dan
Untung 2001).
Bersama unsur fosfor (P) dan kalium (K), nitogen (N) merupakan unsur
hara yang mutlak dibutuhkan oleh tanaman. Bahan tanaman kering mengandung
sekitar 2 sampai 4 % N, jauh lebih rendah dari kandungan C yang berkisar 40%.
Hara N merupakan komponen protein (asam amino) dan khlorofil. Bentuk ion
yang diserap oleh tanaman umumnya dalam bentuk NO3- dan NH4+ bagi
tanaman padi sawah (Rinsema, W.T. 1993).
3.2.1 Alat
3.1.3. Bahan
1. Contoh tanah yang diambil dari lapisan olah dan lolos ayakan 2,0 cm
2. Benih jagung hibrida atau benih lainnya
3. Pupuk Urea, TSP, KCl dan kapur Pertanian (CaCO3)
3.3. Prosedur percobaan
1. Media Tanam : Contoh tanah diambil dari lapisan kedalaman 0-20 cm,
dan merupakan wakil dari suatu areal pertanian tertentu. Contoh tanah
dikering anginkan, dihaluskan dan diayak dengan ayakan 2,0 cm.contoh
tanah diisikan 0,5 kg kedalam polybag kedalam ukuran 30cm X 40 cm.
Polybag diisi sebanyak 48 polybag sesuai dengan jumlah unit percobaan.
2. Tanaman Indikator : Sebagai tanaman indikator dipakai jagung atau
tanaman lainnya yang peka terhadap kondisi unsur hara N,P,K dan Ca
dalam tanah.\
3. Perlakuan dan Rancangan Percobaan : Percobaan yang digunakan
Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) dengan 2 faktor yaitu : 1)
Pemberian pupuk organik (O) (kompos) sebagai faktor pertama dan 2)
Pemberian unsur hara sebagai faktor kedua (H).
Pemberian bahan organik terdiri dari 2 taraf perlakuan, yaitu :
Ulunggan Presentase
Rata
No Perlakuan Jumlah Relative
-rata
I II III IV Daun
Ulungan Presentase
No Perlakuan Jumlah Rata-rata Relative
I II II IV
Daun
Ulungan Presentase
N Rata- Relative
Perlakuan Jumlah
o I II III IV rata Daun
Kontro
7 O1H0 l 12 11 11 7 41 10,25 97,61
NPKC 10,
8 O1H1 a 12,5 11,5 7,5 42 10,5 100
5
-P
9 O1H2 (NKCa 12 10 10 12 44 11 104,76
)
-K
10 O1H3 (NPCa) 13,5 12 12 7,5 45 11,25 107,14
-Ca
11 O1H4 (NPK) 12 11,5 4,5 7 35 8,75 83,33
-N 11,
12 O1H5 (PKCa) 12,5 10,5 8 42,5 10,62 101,19
5
Ulungan Presentase
N Rata-
Perlakuan Jumlah Relative
o rata
I II III IV Daun
Ulungan Presentase
Jumla Rata-
No Perlakuan Pertumbuha
h rata
I II III IV n Relative
Ulungan Presentase
Rata-
No Perlakuan Jumlah Pertumbuhan
rata
I II III IV Relative
pertumbuhan relative 103,79. Dan pada tanaman yang tanpa organik ini semuanya
di respon oleh tanaman tersebut, akan tetapi yang paling di respon oleh tanaman
pertumbuhan 96,03. Dan pada tamanan dengan menggunakan bahan organik ini
yang paling banyak merespon unsur hara K, sedangkan yang paling rendah untuk
merespon pada tanaman adalah unur hara P, akan tetapi sudah terpenuhi unsur
jumlah relatip daun pada tanaman tersebut. Pada tanaman yang menggunakan
unsur hara N 115,04, P 122,22, K 114,28 dan pada Ca mendapatkan jumlah daun
Boleh dilihat dari data diatas tentang jumlah daun dengan mengunakan N,P,K,
organik daun tanaman mempunyai pertumbuhan yang baik dari pada tanpa
dilakukan penyiraman maka sia-sia unsur hara yang di berikan pada tanaman.
BAB V
5.1. Kesimpulan
hara bagi pertumbuhan tanaman jagung (Zea mays) dan juga untuk melihat gejala-
gejala defisiensi unsur hara pada tanaman jagung. Dari masing-masing perlakuan
tanaman jagung karena sebagai (nutrien) bagi tanaman itu sendiri untuk
proses metabolisme.
c. Status unsur hara Nitrogen pada tanah latosol lebih rendah dibandingkan
pada media tanam bahan organik yang memiliki status unsur hara
d. Status unsur hara Phospor pada tanah latosol lebih tinggi dibandingkan
latosol ) sedangkan pada bahan organik, status unsur hara Kalium jauh
lebih tersedia.
f. Pada perlakuan pemberian pupuk lengkap (N, P, K, Ca ) Status unsur hara
N,P,K,Ca pada tanah tanpa bahan organik lebih rendah tersedia dari pada
g. Perbandingan dari kedua hasil percobaan, maka media tanam yang paling
bahan organik.
5.2. Saran
Dalam praktikum ini telah dilihat bahwa yang bagus untuk tanaman
sangat relative baik. Mungkin disebabkan karena adanya perawatan yang baik
terhadap tanaman jagung tersebut. Dan saya harap untuk praktikum kedepan lebih
baik lagi.