Anda di halaman 1dari 1

Irwan Leokuna. 2017. KODE ETIK KEPERAWATAN INDONESIA.

FAKULTAS
KEPERAWATAN UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA. BANDUNG

Aplikasi dalam praktek klinis bagi perawat diperlukan untuk menempatkan etika, nilai-
nilai dan perilaku kesehatan pada posisinya. Perawat bisa menjadi sangat frustrasi bila
membimbing atau memberikan konsultasi kepada pasien yang mempunyai nilai-nilai dan
perilaku kesehatan yang sangat rendah. Hal ini disebabkan karena pasien kurang
memperhatikan status kesehatannya. Pertama-tama yang dilakukan oleh perawat adalah
berusaha membantu pasien untuk mengidentifikasi etika dan nilai-nilai dasar kehidupannya
sendiri.

Perawat memiliki komitmen yang tinggi untuk memberikan asuhan yang berkualitas
berdasarkan standar perilaku etika yang etis dalam praktek asuhan keperawatan.
Pengetahuan tentang perilaku etis dimulai dari pendidikan perawat dan berlanjut pada
diskusi formal maupun informal dengan sejawat. Perilaku yang etis mencapai
puncaknya bila perawat mencoba dan mencontoh perilaku pengambilan keputusan yang
etis untuk membantu memecahkan masalah etika. Dalam kode etik keperawatan di
Indonesia telah disusun oleh Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia melalui Musyawarah Nasional PPNI VIII di Balikpapan pada tahun 2010.
Kode etik adalah pernyataan standar profesional yang digunakan sebagai pedoman
perilaku dan menjadi kerangka kerja untuk membuat keputusan. Aturan yang
berlaku untuk seorang perawat Indonesia dalam melaksanakan tugas/fungsi perawat
adalah kode etik perawat nasional Indonesia, dimana seorang perawat selalu
berpegang teguh terhadap kode etik sehingga kejadian pelanggaran etik dapat
dihindarkan. Kode etik keperawatan di Indonesia telah disusun oleh Dewan
Pimpinan Pusat Persatuan Perawat Nasioanl Indonesia (DPP PPNI) melalui munas
PPNI di Jakarta pada tangal 29 November 1989. Beberapa pasal mengatur tentang
kode etik keperawatan dengan praktik keperawatan , yaitu:

a) Perawat memelihara dan meningkatkan kompetisi dibidang keperawatan melalui


belajar terus menerus.
b) Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai
kejujuran profesional yang menerapkan pengetahuan serta ketrampilan keperawatan
sesuai dengan kebutuhan klien.
c) Perawat dalam membuat keputuasan didasarkan pada informasi yang akurat dan
mempertimbangkan kemampuan serta kualifikasi seseorang bila melakukan
konsultasi, menerima delegasi dan memberikan delegasi kepada orang lain.
d) Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan
selalu menunjukkan perilaku profesional.

Anda mungkin juga menyukai