BAB I
PENDAHULUAN
terkandung di alam namun tidak dalam bentuk unsur murninya melainkan dalam bentuk
senyawanya karena unsur alkali memiliki sifat kereaktifan yang tinggi. Oleh karena ini
terdapat cara-cara yang harus dilakukan untuk memperoleh unsur murni dari unsur alkali
tersebut. Unsur alkali juga memiliki banyak manfaat, namun tidak terlepas juga unsur
alkali memiliki dampak-dampak negatif bagi kehidupan manusia Oleh karena itu,
melalui makalah ini kami berniat untuk mengetahui kimia unsur golongan alkali lebih
spesifik lagi.
BAB II
PEMBAHASAN
Unsur alkali adalah unsur-unsur golongan IA dalam tabel unsur, yang terdiri dari
unsur Hidrogen (H), Li (Litium), Na (Natrium), K (Kalium), Rb (Rubidium), Cs (Cesium),
dan Fr (Fransium ). Selain unsur hidrogen, unsur-unsur dalam golongan IA merupakan unsur
logam, sehingga dalam makalah ini akan lebih memaparkan mengenai unsur logam dalam
golongan IA. Logam dari unsur-unsur alkali merupakan unsur logam yang lunak sehingga
mudah diiris dengan pisau. Disebut sebagai logam alkali karena oksida logam alkali
mudah larut dalam air dan menghasilkan larutan yang bersifat basa. Suatu zat yang bersifat
basa atau pH lebih dari 7,0 sering disebut sebagai zat alkalis. Sehingga unsur-unsur golongan
IA disebut dengan unsur alkali. Reaksi antara oksida logam alkali dengan air dapat dituliskan
sebagai berikut.
L2O(s) + H2O(l) → 2LOH(aq)
LOH(aq) → 2L+(aq) + 2OH-(aq)
2.1 Kelimpahan Unsur-unsur Golongan Alkali di Alam
Semua logam alkali sangat reaktif sehingga mudah bereaksi membentuk suatu
senyawa yang menyebabkan di alam tidak pernah diperoleh dalam keadaan bebas.
Senyawa-senyawa alkali yang paling banyak terdapat di alam adalah senyawa natrium
dan kalium sedangkan unsur alkali yang paling sedikit dijumpai adalah fransium, sebab
unsur ini bersifat radioaktif sehingga mudah berubah menjadi unsur lain. Adapun
kelimpahan unsur-unsur alkali di alam adalah sebagai berikut.
1. Litium
Unsur litium (Li) ditemukan oleh Arfvedson pada tahun 1817. Litium
merupakan unsur logam teringan, dengan berat jenis sekitar 50% dari berat jenis air.
Litium tidak ditemukan sebagai unsur tersendiri di alam, unsur ini selalu
terkombinasi dalam unit-unit kecil pada batu-batuan berapi dan pada sumber-sumber
mata air. Mineral-mineral yang mengandung litium yaitu lepidolite
(K2Li3Al4Si7O21(OH.F)3), spodumene (LiAlSi2O6), petalite (LiAlSi4O10), dan
amblygonite (LiNa.AlPO4.FOH). Total litium yang ada di air laut diperkirakan 230
juta ton dan unsur ini terdapat dalam konsentrasi yang relatif konstan yaitu 0,1-0,2
ppm sedangakan pada kulit bumi diperkirakan mengandung sekitar 0,0007 % massa
litium.
4
2. Natrium
Natrium (Na) ditemukan oleh Sir Humphrey Davy pada tahun 1807 di Inggris.
Natrium merupakan unsur terbanyak keempat di bumi, terkandung sekitar 2,6% di
kerak bumi. Unsur ini merupakan unsur terbanyak dalam kelompok logam alkali.
Natrium terutama didapatkan pada air laut dalam bentuk garam NaCl yang terlarut.
Konsentrasi ion Na+ pada air laut adalah 0,47 molar. NaCl kita temui juga
dibeberapa daerah sebagai mineral pada halit (batu karang NaCl). Selain berupa
NaCl, natrium tersebar di kulit bumi sebagai natron (Na2CO3.10H2O), kriolit
(Na3AlF6), sendawa chili (NaNO3), albit (Na2).Al2O3.3SiO2) dan boraks
(Na2B4O7.1OH2).
3. Kalium
Kalium (K) ditemukan oleh Sir Humphrey Davy pada tahun 1807. Logam ini
merupakan logam ketujuh paling banyak di bumi dan terkandung sebanyak 2,4% di
dalam kerak bumi. Kebanyakan mineral kalium tidak terlarut dalam air. Kalium
terdapat dikulit bumi sebagai mineral silvit (KCl), karnalit (KCl.MgCl2.6H2O),
sendawa (KNO3), dan feldspar (K2O.Al2O3.3SiO2). Dalam tumbuh-tumbuhan,
kalium banyak terkandung sebagai garam oksalat dan tatrat.
4. Rubidium
Rubidium (Rb) ditemukan oleh Robert Bunsen dan Kirchoff pada tahun 1861.
Logam ini terdapat dalam mineral fosfat trifilit dan mineral lepidolit. Selain itu,
rubidium juga ditemukan pada mineral pollucite, leucite, dan zinnwaldite yang
terkandung sekitar 1% dan dalam bentuk oksidanya.
5. Cesium
Cesium (Cs) ditemukan oleh Robert Bunsen dan Kirchoff pada tahun 1860.
Logam cesium ditemukan sebagian besar dari mineral pollucite, namun logam ini
juga dihasilkan melalui produk fisi yang diekstrak dari limbah yang dihasilkan oleh
reaktor nuklir.
6. Fransium
Fransium (Fr) ditemukan oleh Marguerite Perey pada tahun 1993. Unsur
fransium secara alami dapat ditemukan dalam mineral-mineral aktinium dan
uranium, kandungan elemen ini di kerak bumi mungkin hanya kurang dari satu ons.
Fransium juga merupakan elemen yang paling tidak stabil di antara 101 unsur
pertama di tabel periodik karena sifat dari unsur fransium ini bersifat radioaktif
sehingga mudah berubah menjadi unsur lainnya.
5
untuk membentuk ion +1 merupakan unsur yang sangat reaktif dan mudah
membentuk suatu senyawa.
3. Potensial elektrode rendah
Nilai potensial electrode yang rendah menunjukkan bahwa logam alkali
merupakan reduktor kuat. Logam alkali yang daya reduksinya paling kuat
adalah litium, tetapi secara keseluruhan mempunyai kecenderungan semakin
kuat dari Na ke Cs.
4. Massa jenis yang rendah
Dilihat dari massa jenisnya, logam alkali merupakan logam yang ringan.
Logam Li, Na, dan K mempunyai massa jenis kurang dari 1g/mL. Artinya,
logam alkali akan terapung di permukaan air.
2.2.2 Sifat Kimia Unsur Alkali
Kereaktifan logam alkali ditunjukkan oleh reaksi-reaksinya dengan beberapa
unsur nonlogam, dimana sesuai dengan sifat fisika unsur alkali yang mempunyai
jari-jari besar dan energy ionisasi yang rendah menyebabkan unsur alkali menjadi
unsur yang sangat reaktif karena mudah membentuk ion +1. Kereaktifan unusr
alkali meningkat dari atas ke bawah atau dari litium ke fransium. Logam alkali
dapat bereaksi dengan gas hydrogen membentuk hidrida yang berikatan ion,
dimana bilangan oksidasi hydrogen adalah –1 dan bilangan oksidasi logam alkali
adalah +1.
Logam alkali dapat bereaksi dengan oksigen membentuk oksida dan beberapa
diantaranya dapat membentuk peroksida bahkan superoksida. Litium juga dapat
bereaksi dengan gas nitrogen pada suhu kamar membentuk litium nitride (Li 3N).
Semua senyawa logam alkali merupakan senyawa yang mudah larut dalam air.
Beberapa reaksi logam alkali dapat digambarkan sebagai berikut.
1. Reaksi dengan Air
Logam alkali bereaksi dengan air membentuk basa dan gas hydrogen. Reaksi
bersifat sangat eksoterm.
2L(s) + 2H2O(l) 2LOH(aq) + H2(q)
2. Reaksi dengan Hidrogen
Logam alkali dapat bereaksi dengan gas hydrogen membentuk hibrida (suatu
senyawa ion yang hidrogennya mempunyai bilangan oksidasi -1)
2L(s) + H2(g) 2LH(s)
8
dalam ruang tidak terdapat oksigen atau nitrogen. Sebab, Li bereaksi dengan oksigen
membentuk Li2O dan juga dapat bereaksi dengan nitrogen membentuk Li3N.
Adapun reaksi elektrolisis yang terjadi adalah adalah sebagai berikut.
Peleburan : LiCl(l) → Li+(l) + Cl-(l)
Anode : 2Cl-(l) → Cl2(g) + 2e-
Katode : 2Li+(l) + 2e → 2Li(l)
Reaksi sel : 2Li+(l) + 2Cl-(l) → 2Li(l) + Cl2(g)
2. Natrium
Natrium dapat diperoleh dari elektrolisis leburan NaCl dengan menambahkan
CaCl2 menggunakan proses downs cell. Penambahan CaCl2 bertujuan menurunkan
titih leleh NaCl dari 801ºC menjadi 580 ºC. Proses ini dilakukan dalam sel silinder
meggunakan anoda dari grafit dan katoda dari besi atau tembaga. Selama proses
elektrolisis berlangsung, ion-ion Na+ bergerak menuju katoda kemudian mengendap
dan menempel pada katoda, sedangkan ion Cl‾ memebntuk gas Cl2 pada anoda.
Reaksi yang terjadi pada proses elektrolisis natrium dari lelehan NaCl adalah
sebagai berikut.
Peleburan : NaCl(l) → Na+(l) + Cl‾(l)
Katoda : Na+(l) + e- → Na(l)
Anoda : 2Cl‾(l) → Cl2(g) + 2e-
Reaksi elektrolisis : Na+(l) + 2Cl‾(l) → Na(l) + Cl2(g)
3. Kalium
Kalium diproduksi dengan mereaksikan uap natrium dengan lelehan garam
kloridanya. Oleh karena Li, K, dan Cs mudah menguap, maka ketiganya tidak dapat
dibuat dengan elektrolisis lelehan garamnya. Uap kalium yang terbentuk kemudian
didinginkan melalui kolom distilasi. Sehingga akan didapatkan bentuk murni dari
unsur kalium. Reaksi yang terjadi adalah sebaga berikut.
Na(g) + KCl(l) → NaCl(s) + K(g)
4. Rubidium
Rubidium tidak dapat di peroleh dengan proses elektrolosis karena logam-
logam yang terbentuk pada anoda akan segera larut kembali dalam larutan garam
yang di gunakan. Oleh sebab itu untuk memperoleh rubidium dilakukan melalui
metode reduksi. Proses yang di lakukan untuk memperoleh logam ini yaitu dengan
mereaksikan lelehan garamnya dengan natrium.
Na(g) + RbCl(l) → Rb(g) + NaCl(s)
Dari reaksi di atas rubidium dalam bentuk gas akan dialirkan keluar. Gas yang
keluar kemudian di padatkan dengan menurunkan tekanan atau suhu sehingga
terbentuk padatan logam rubidium. Karena jumlah produk berkurang maka reaksi
akan bergeser ke arah produk. Demikian seterusnya hingga semua logam rubidium
habis bereaksi.
5. Cesium
Cesium dapat diektraksi dengan menggunakan metode reduksi sama seperti
unsur rubidium. Logam cesium dibuat dengan mereduksi lelehan senyawa CsCl
menurut reaksi sebagai berikut.
Na(g) + CsCl(l) → Cs(g) + NaCl(s)
Dalam laboratorium cesium juga dapat dibuat melalui proses elektrolisis
ekstrak mineral dalam bentuk sianida atau melalui pemanasan hidroksida atau
karbonat magnesium atau aluminium. Unsur ini juga dapat diisolasi dengan cara
elektrolisis fusi sianida dan dengan beberapa metoda lainnya.
6. Fransium
Karena sifat unsur fransium yang radioaktif, maka unsur fransium akan sulit
untuk diekstraksi atau diperoleh dalam bentuk unsur murninya. Walaupun demikian,
untuk dapat mengekstraksi unsur fransium masih dapat dilakukan dengan
menggunakan teknik radiokimia atau peluruhan unsur radioaktif aktinium dan
uranium.
11
Unsur-unsur alkali merupakan unsur yang sangat reaktif dan dapat bereaksi
dengan oksigen, hidrogen, halogen, dan air. Sama halnya dengan bentuk unsur
murninya, senyawa-senyawa alkali yang dihasilkan juga memiliki berbagai
kegunaan bagi kehidupan manusia. Adapun kegunaan senyawa alkali adalah
sebagai berikut.
1. Oksida
Oksida logam alkali mempunyai rumus umum M2O dan merupakan zat
padat putih yang sangat reaktif terhadap air dan karbon dioksida sehingga
biasa dimanfaatkan dalam industri kaca untuk pembuatan senyawa karbonat
seperti K2CO3 dan LiCO3.
M2O(s) + H2O(l) → 2MOH(aq)
M2O(s) + CO2(g) → MaCO3(s)
Selain membentuk senyawa oksida, beberapa logam alkali (Na dan K)
dapat membentuk peroksida (Na2O2, K2O2). Bahkan kalium dapat membentuk
superoksida (K2O2). Superoksida digunakan sebagai zat penghasil oksigen
pada tabung penyelam karena dapat terurai menghasilkan oksigen, serta K2O
yang menyerap CO2 dari udara pernafasan.
4KO2(s) → 2K2O(s) + 3O2(g)
K2O(s) + CO2(g) → K2CO3(s)
2. Hidroksida
Logam alkali dapat membentuk hidroksida secara langsung jika
direaksikan dengan air.
2M(s) + 2H2O(l) → 2MOH(aq) + H2(g) ∆H < 0
Reaksi logam alkali dengan air merupakan reaksi eksoterm, dimana
dari Li ke Cs reaksinya semakin hebat. Hidroksida yang dihasilkan akan
bersifat basa kuat dan dapat digunakan sebagai bahan pembuat sabun seperti
NaOH dan KOH.
3. Halida
Halida alkali yang banyak digunakan adalah NaCl dan KCl. Senyawa
NaCl digunakan sebagai bahan campuran dalam makanan (dalam bentuk
garam natrium klorida) dan juga digunakan untuk membuat bahan kimia yang
lain, misalnya gas klorin dan NaOH dari elektrolisis larutan NaCl. Dari NaOH,
dapat dibuat NaHCO3 dan Na2CO3, serta bahan yang lain. KCl digunakan
untuk pupuk kalium, dan diperoleh dari penguapan air laut.
13
4. Karbonat
Natrium karbonat (Na2CO3) dikenal dengan soda abu dan digunakan
sebagai bahan baku pada pembuatan (gelas). Natrium karbonat diproduksi
dengan pemanasan batuan trona yang mengandung Na2CO3.NaHCO3.2H2O,
atau dari proses Solvay. Kalium Karbonat atau potasium (apotas) digunakan
dalam proses penyepuhan emas untuk membentuk senyawa kompleks dengan
emas.
5. Sulfat
Natrium sulfat dan kalium sulfat merupakan senyawa sulfat yang
penting dari golongan alkali. Natrium sulfat sering disebut dengan garam
Glauber dan digunakan sebagai penyimpan panas matahari sehingga dapat
mempertahankan suhu di dalam rumah agar tetap hangat. Proses penyimpanan
panas ini terjadi akibat adanya panas pelarutan Na2SO4. Proses pelarutan
Na2SO4 adalah endoterm dan proses sebaliknya adalah eksoterm. Pada siang
hari Na2SO4.10H2O akan melarut arena adanya panas yang diterima. Pada saat
tidak ada panas matahari, Na2SO4.10H2O akan mengkristal sambil melepas
kalor yang semula digunakan untuk melarut.
2.4.2 Dampak Negatif Unsur Alkali
Selain memiliki banyak kegunaan, unsur-unsur alkali juga memiliki beberapa
dampak negatif bagi kehidupan manusia. Berikut adalah dampak yang ditimbulkan
dari unsur-unsur alkali.
1. Litium
Litum sangat mudah terbakar, banyak faktor yang memicu reaksi
litium sehingga menyebabkan ledakan. Hasil tersebut mengakibatkan
terbentuknya kabut (gas) yang sangat beracun. Mudah terbakar bila terjadi
kontak antara litium dan api. Bila terhirup akan menyebabkan sensasi seperti
terbakar, batuk, sulit bernafas, dan juga luka pada tenggorokan. Kontak
dengan kulit menyebabkan kulit terbakar dan terasa sakit. Kontak pada mata
akan menyebakan mata memerah, rasa sakit dan rasa pedih yang mendalam.
Jika termakan akan menyebabkan kram perut, sakit dibagian perut, sensasi
terbakar, kolaps, dan bahkan sampai kematian. Selain itu, unsur litium mudah
bereaksi dengan nitrogen dan hidrogen membentuk LiOH.Li2CO3.Li3N.LiOH
yang bersifat sangat korosif sehingga dapat mencemari lingkungan terutama
ekosistem air.
14
2. Natrium
Natrium memiliki banyak manfaat bagi manusia dan banyak
terkandung di dalam makanan. Namun mengkonsumsi terlalu banyak natrium
dapat merusak kesehatan ginjal dan meningkatkan resiko terkena tekanan
darah tinggi. Selain itu, reaksi natrium dengan air dapat membentuk uap
natrium hidroksida yang berefek mengiritasi ulit, mata, hidung, dan
tenggorokan. Bahkan dapat menyebabkan kebutaan pada mata.
3. Kalium
Debu kalium apabila terhirup ke dalam tubuh manusia akan
menimbulkan efek iritasi pada mata, hidung, tenggorokan, paru-paru, dan
batuk. Selain itu, kelebihan kadar kalium pada tubuh manusia dapat
menyebabkan hiperkalemia, yaitu suatu kondisi dimana tubuh manusia
memiliki kelebihan kadar kalium yang menyebabkan mual, muntah-muntah,
lemah, sesak napas, dan denyut jantung tidak teratur.
4. Rubidium
Rubidium mudah bereaksi dengan kelembaban kulit untuk membentuk
rubidium hidroksida, yang menyebabkan luka bakar pada mata dan kulit.
5. Cesium
Senyawa cesium adalah senyawa yang agak beracun. Paparan
sejumlah besar senyawa cesium dapat menyebabkan hyperirritability dan
kejang, tetapi jumlah tersebut biasanya tidak akan ditemui dalam sumber-
sumber alam.
6. Fransium
Unsur fransium merupakan unsur yang sangat radioaktif sehingga
berdampak negatif bagi kehidupan manusia. Unsur-unsur radioaktif dapat
menyebabkan mual, muntah-muntah, dan pusing dalam paparan yang rendah.
Dalam paparan tinggi dengan unsur radioaktif dapat menyebabkan
kemandulan, kanker, perubahan genetika dalam tubuh, bahkan kematian.
Namun karena sifat radioaktif tersebut, unsur ini mudah menjadi unsur lain
yang lebih aman, sehingga akan sulit menemui efek dari fransium.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat kami simpulkan bahwa unsur alkali
adalah unsur-unsur golongan IA dalam tabel unsur, yang terdiri dari unsur Hidrogen (H),
Li (Litium), Na (Natrium), K (Kalium), Rb (Rubidium), Cs (Cesium), dan Fr (Fransium ).
Selain unsur hidrogen, unsur-unsur dalam golongan IA merupakan unsur logam. Disebut
sebagai logam alkali karena oksida logam alkali mudah larut dalam air dan menghasilkan
larutan yang bersifat basa atau alkalis. Kelimpahan unsur alkali di alam, sifat-sifat unsur
alkali, cara ekstraksi, dan kegunaan maupun dampak unsur alkali adalah sebagai berikut.
1. Unsur-unsur alkali yang paling banyak terdapat di alam adalah unsur natrium dan
kalium sedangkan unsur alkali yang paling sedikit dijumpai adalah fransium, sebab
unsur ini bersifat radioaktif sehingga mudah berubah menjadi unsur lain.
2. Sifat fisika unsur alkali pada umumnya memiliki jari-jari atom tertinggi
dibandingkan dengan unsur lainnya dalam satu periode yang menyebabkan
rendahnya nilai energi ionisasi sehingga unsur-unsur alkali mudah membentuk ion
+1. Karena hal tersebut, unsur alkali memiliki sifat kimia yang sangat reaktif.
Dimana unsur alkali dapat bereaksi dengan air, hidrogen, oksigen, dan halogen.
Selain itu, logam alkali juga memiliki sifat kimia khusus yaitu reaksi nyala logam
alkali.
3. Unsur alkali merupakan unsur yang sangat reaktif sehingga mudah membentuk suatu
senyawa. Untuk mendapatkan unsur alkali dalam bentuk murninya perlu dilakukan
proses ekstraksi melalui proses downs cell untuk ekstraksi natrium, melalui
elektrolisis lelehan LiCl untuk ekstraksi litium, melalui cara reduksi untuk ekstraksi
kalium, rubidium, dan cesium. Sedangkan untuk unsur fransium dapat dilakukan
dengan teknik radiokimia atau peluruhan unsur radioaktif aktinium dan uranium.
4. Unsur-unsur alkali memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Dalam bentuk
unsur pada umumnya dimanfaatkan dalam bidang perkembangan ilmu pengetahuan
dan ilmu medis. Dalam bentuk senyawa dimanfaatkan langsung dalam kehidupan
manusia seperti bahan industri kaca, pembuat sabun, pupuk, dll. Namun tidak dapat
dipungkiri, unsur-unsur alkali juga memiliki beberapa dampak negatif bagi manusia,
yang umumnya dapat menyebabkan luka bakar, iritasi pada anggota tubuh, bahkan
sampai radiasi radioaktif.
16
3.2 Saran
Keberadaan unsur-unsur kimia di alam sangat melipah. Unsur-unsur kimia
tersebut memiliki banyak manfaat bagi manusia, tetapi juga terdapat dampak negatifnya
bagi manusia. Oleh karena melalui makalah ini disarankan sebagai berikut.
1. Kepada para pembaca makalah ini diharapkan untuk tidak merasa puas dengan
materi ini, karena masih banyak ilmu-ilmu mengenai kimia unsur yang bisa didapat
dari sumber-sumber lainnya.
2. Kepada siswa diharapkan agar terus mempelajari materi kima unsur agar dapat lebih
mudah mempelajari bahan-bahan kimia disekitar kita.
3. Kepada siswa diharapkan untuk dapat mempelajari unsur-unsur kimia lainnya dalam
tabel periodik.
4. Kepada pihak sekolah diharapkan dapat menambahkan referensi-referensi buku
mengenai ilmu kimia sehingga siswa akan lebih mudah untuk mendapatkan sumber-
sumber ilmu kimia pada umumnya dan kimia unsur pada khususnya.
17
DAFTAR PUSTAKA
Arifuddin, Muh. 2014. Makalah Unsur Kima Golongan IA. Diakses pada tanggal 25
November 2016. Pada situs http://ondeshare.blogspot.co.id/2014/12/makalah-unsur-
golongan-ia.html
Berta, dkk. 2016. Kimia SMA/MA Kelas XII Semester 1. Jawa Tengah: Viva Pakarindo
Erwanto. 2012. Makalah Golongan IA. Diakses pada tanggal 25 November 2016. Pada situs
https://erwantoindonesia.wordpress.com/2012/05/09/golongan-ia/
Melia, Devita. 2014. Makalah Logam Kimia. Diakses pada tanggal 26 November 2016. Pada
situs http://devitamelia.blogspot.co.id/2014/05/makalah-logam-alkali.html
Randi. 2012. Makalah Kimia Unsur. Diakses pada tanggal 24 November 2016. Pada situs
http://la-randy.blogspot.co.id/2012/12/makalah-kimia-unsur.html
Sudarmo, Unggul. 2015. Kimia untuk SMA/MA Kelas XII. Surakarta: Penerbit Erlangga
______. 2016. Natrium (Na): Fakta, Sifat, Kegunaan, dan Efek Kesehatannya. Diakses pada
tanggal 26 November 2016. Pada Situs http://www.amazine.co/26447/natrium-na-
fakta-sifat-kegunaan-efek-kesehatannya/