MAKALAH
Untuk Memenuhi Nilai Mata Kuliah Perencanaan dan Evaluasi Program Kerja
Oleh :
Desty Alyumah (151640050)
1
2018KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas limpahan Rahmat, Karunia, dan
Hidayah-Nya, kelompok kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Bidang Kesehatan (RPJMK) Dan Rencana Tahunanan
Pembangunan Kesehatan (RTPK)” untuk memenuhi tugas Perencanaan dan Evaluasi
Program Kerja. Shalawat dan salam selalu kita hanturkan kepada Nabi Besar kita Muhammad
SAW, yang telah memberikan petunjuk hingga akhir zaman untuk kita umatnya. Dalam
penyusunan makalah ini, kami mengucapkan terimakasih pada dosen mata kuliah yang
bersangkutan.
Demikian penyusunan makalah ini, semoga dengan penulisan laporan ini dapat
berguna dan membantu dalam proses belajar mengajar, dan penilaian. Kami menyadari
bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu, kami sangat mengharapakan
kritik dan saran yang bersifat membangun khususnya dalam proses belajar mengajar. Akhir
kata kami mengucapakan terima kasih.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................. i
1.1...................................................................................Latar belakang
........................................................................................1
1.2...................................................................................Rumusan Masalah
........................................................................................ 2
1.3...................................................................................Tujuan 3
1.4...................................................................................Manfaat
........................................................................................3
2.1...................................................................................Dasar
pembangunan kesehatan ............................................... 4
2.2...................................................................................Tujuan
pembangunan kesehatan................................................ 5
2.3...................................................................................Strategis
pembangunan kesehatan................................................ 6
2
2.4...................................................................................Visi pembangunan
kesehatan ....................................................................... 7
2.5...................................................................................Misi pembangunan
kesehatan........................................................................ 9
2.6................................................................................... RPJM-K
........................................................................................10
2.7...................................................................................RPJP-K 12
A...........................................................................................Kesimpulan
..............................................................................................16
B...........................................................................................Saran 17
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pembangunan pada hakekatnya dalah upaya sistematis dan terencana oleh masing-
masing maupun seluruh komponen bangsa untuk menguabh suatu keadaan menjadi
keadaan yang lebih baik daengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang tersedia
secara optimal, efisien, efektif, dan akuntabel, dengan bertujuan akhir untuk
meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat secara berkelanjutan. Upaya
sistematis dan terencana tentu berisi langkah-langkah strategis, taktis, dan praktis. Karena
masing-masing Negara memiliki usia kedaulatan, sumber daya andalan, dan tantangan
yang berbeda.
Pembangunan Kesehatan diarahkan untuk mencapai tujuan nasional sebagaimana
diamanatkan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, yaitu: melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia; memajukan kesejahteraan
umum; mencerdaskan kehidupan bangsa; dan ikut menciptakan ketertiban dunia
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Pembangunan kesehatan menurut Sistem Kesehatan Nasional adalah masyarakat,
bangsa dan negara yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dalam lingkungan sehat,
berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), mempunyai kemampuan untuk menjangkau
pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata dalam wilayah kesatuan
Negara RI yang kuat,hal ini lebih tepat tergambar sebagai tujuan pembangunan kesehatan.
Gambaran masyarakat di masa depan tersebut dapat dicapai dengan landasan visi,
“Masyarakat yang Mandiri untuk Hidup Sehat” dalam mencapai INDONESIA SEHAT
2010. Perilaku masyarakat Indonesia Sehat 2010 yang diharapkan adalah bersifat proaktif
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mecegah risiko penyakit, melindungi diri
dari ancaman penyakit, berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat, serta
mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu (Depkes, 2004).
Pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui peningkatan upaya kesehatan,
pembiayaan kesehatan, sumber daya manusia kesehatan, obat dan perbekalan kesehatan
yang disertai oleh peningkatan pengawasan, pemberdayaan masyarakat, dan manajemen
kesehatan. Upaya tersebut dilakukan dengan memperhatikan dinamika kependudukan,
epidemiologi penyakit, perubahan ekologi dan lingkungan, kemajuan IPTEK, serta
globalisasi dan demokratisasi dengan semangat kemitraan dan kerjasama baik lintas
sektor. Penekanan diberikan pada peningkatan perilaku dan kemandirian masyarakat serta
1
upaya promotif dan preventif. Pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu
setiap kebijakan publik selalu memperhatikan dampaknya terhadap kesehatan.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015 –
2019, upaya peningkatan kualitas hidup manusia Indonesia dilaksanakan melalui 4 sub
agenda prioritas, salah satunya melalui pembangunan kesehatan khususnya pelaksanaan
Program Indonesia Sehat. Adapun sasaran yang ingin dicapai Program Indonesia Sehat
pada RPJMN 2015-2019 adalah meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi
masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung
dengan perlindungan finansial dan pemeratan pelayanan kesehatan. Sasaran pokok
RPJMN 2015-2019 adalah: (1) meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak; (2)
meningkatnya pengendalian penyakit; (3) meningkatnya akses dan mutu pelayanan
kesehatan dasar dan rujukan terutama di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan; (4)
meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu Indonesia Sehat dan
kualitas pengelolaan SJSN Kesehatan, (5) terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat
dan vaksin; serta (6) meningkatkan responsivitas sistem kesehatan.
Dalam dokumen Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan tahun 2015–
2019 yang telah ditetapkan melalui Kepmenkes Nomor HK.02.02/MENKES/52/2015
tanggal 6 Januari 2015, Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan 3 pilar utama yaitu
paradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan dan jaminan kesehatan nasional: 1) pilar
paradigma sehat di lakukan dengan strategi pengarusutamaan kesehatan dalam
pembangunan, penguatan promotif preventif dan pemberdayaan masyarakat; 2)
penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi peningkatan akses pelayanan
kesehatan, optimalisasi sistem rujukan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan,
menggunakan pendekatan continuum of care dan intervensi berbasis risiko kesehatan; 3)
sementara itu jaminan kesehatan nasional dilakukan dengan strategi perluasan sasaran dan
benefit serta kendali mutu dan kendali biaya.
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1.3 Tujuan
Dari latar belakang adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini antara lain yaitu:
1.4 Manfaat
3
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam pembangunan kesehatan setiap orang mempunyai hak yang sama dalam
memperoleh derajata kesehatan yang setinggi-tingginya, tanpa memandang suku,
golongan,agama, dan statsus sosial.
5
2.2. Tujuan pembangunan kesehatan
Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara
Indonesia yang ditandai penduduk yang hidup dengan perilaku dan dalam lingkungan
sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu
secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang optimal di seluruh
wilayah Republik Indonesia. Adapun tujuan utama dari pembangunan kesehatan
yaitu:
1. Peningkatan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri
dalam bidang kesehatan,
2. Perbaikan mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan.
3. Peningkatan status gizi masyarakat.
4. Pengurangan kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas).
5. Pengembangan keluarga sehat sejahtera
7
dan pemulihan kesehatan. Penyelenggaraan upaya kesehatan dilakukan dengan
prinsip kemitraan antara pemerintah, masyarakat, dan swasta.
9
satu upaya kesehatan pokok atau misi sector kesehatan adalah mendorong
kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
12
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan (RPJP-K) adalah
rencana pembangunan nasional di bidang kesehatan, yang merupakan penjabaran dari
RPJPN Tahun 2005-2025, yang berisi arah pembangunan nasional di bidang
kesehatan untuk masa 20 tahun ke depan, yang mencakup kurun waktu sejak tahun
2005 sampai dengan tahun 2025. Dalam kaitan ini secara lebih spesifik landasan
pembangunan kesehatan tersebut terutama meliputi:
1. Landasan idiil yaitu Pancasila
Substansi dari Pancasila mempunyai kebenaran yang universal dari
bangsa Indonesia dahulu, sekarang dan di masa-masa yang akan datang.
Kelima sila Pancasila: Ketuhanan, Kemanusian, Persatuan, Kerakyatan
dan Keadilan merupakan landasan idiil yang kuat bagi pembangunan
kesehatan.
2. Landasan Konstitusional yaitu UUD 1945, khususnya:
a.Setiap orang berhak untuk hidup serta mempertahankan hidup dan
kehidupannya (Pasal 28 A).
b. Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan
berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi (Pasal 28 B).
c.Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan
ketentuan dasarnya, berhak mendapatkan pendidikan dan memperoleh
manfaat dari alam pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi
meningkatkan koalitas hidup dan demi kesejahteraan umat manusia
(Pasal 28 C).
d. Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat
tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta
berhak memperoleh pelayanan kesehatan (Pasal 28 H).
e.Negara mengembangkan Sistem Jaminan Sosial bagi seluruh rakyat
dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai
dengan martabat kemanusiaan (Pasal 34 ayat 2).
f. Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan
kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak (Pasal 34 ayat 3).
3. Landasan Operasional
Meliputi seluruh ketentuan peraturan perundangan yang berkaitan
penyelenggaraan pembangunan kesehatan, terutama:
a. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik
Indonesia Nomor VII Tahun 2001 tentang Visi Indonesia Masa Depan.
Dalam ketetapan ini ditetapkan Visi Indonesia Masa Depan terdiri dari
tiga visi yaitu: 1) Visi idial yaitu cita-cita luhur sebagaimana termaktub
13
dalam pembukaan Undang-undang Dasar Tahun 1945, 2) Visi antara
yaitu visi Indonesia 2020 yang berlaku sampai dengan tahun 2020, dan
3) Visi lima tahunan sebagai mana termaktub dalam Garis-garis Besar
Haluan Negara.
b. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.
Dalam hal Undang-undang ini antara lain ditetapkan bahwa pengelolaan
kesehatan meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan dan pengendalian program serta sumber daya yang dapat
menunjang peningkatan upaya kesehatan (Pasal 67 ayat 2).
c. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional. Dalam Undang-undang ini antara
lain ditetapkan bahwa perencanaan adalah suatu proses untuk
menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan
dengan mempertimbangkan sumber daya yang tersedia. Dalam Undang-
undang ini juga ditetapkan bahwa dalam sistem perencanaan tersebut
mencakup lima pendekatan dalam seluruh rangkaian perencanaan, yaitu:
1) politik, 2) demokratik, 3) partisipatif, 4) atas-bawah, dan 5) bawah-
atas.
d. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran. Dalam Undang-undang ini antara lain ditetapkan bahwa
pengaturan praktik kedokteran ini bertujuan untuk: 1) memberikan
perlindungan kepada pasien, 2) mempertahankan dan meningkatkan
mutu pelayanan medis yang diterapkan oleh dokter dan dokter gigi, dan
3) memberikan kepastian hukum kepada masyarakat, dokter dan dokter
gigi (Pasal 3). Dalam pasal 71 ditetapkan bahwa pemerintah daerah,
organisasi profesi membina serta mengawasi praktik kedokteran sesuai
dengan fungsi dan tugas masing-masing.
e. Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan
Sosial Nasional. Dalam Undang-undang ini antara lain ditetapkan bahwa
sistem ini bertujuan untuk memberikan jaminan terpenuhinya kebutuhan
dasar hidup yang layak bagi setiap peserta dan/atau anggota keluarga
(Pasal 3). Jenis program jaminan sosial ini meliputi jaminan: 1)
kesehatan, 2) keselamatan kerja, 3) hari tua, 4) pensiunan, dan 5)
kematian (Pasal 18).
14
f. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah. Dalam Undang-undang ini antara lain ditetapkan bahwa urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah terdiri
atas urusan wajib dan urusan pilihan. Penyelenggaraan pemerintahan
yang bersifat wajib berpedoman pada standar pelayanan minimal yang
dilaksanakan secara bertahap dan ditetapkan oleh pemerintah. Dalam
pasal 13 ditetapkan bahwa urusan wajib yang menjadii kewenangan
pemerintahan daerah provinsi merupakan urusan dalam skala provinsi
yang meliputi, antara lain penanganan bidang kesehatan. Demikian pula
dalam pasal 14 ditetapkan bahwa urusan wajib yang menjadi
kewenangan pemerintahan daerah Kabupaten/Kota meliputi antara lain
penanganan bidang kesehatan.
g. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Perencanaan
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025. Dalam
Undang-undang ini antara lain telah ditetapkan Visi, Misi, Arah, Tahapan
dan Prioritas Pembangunan Nasional Jangka Panjang. Dalam rangka
membangun sumber daya manusia yang berkualitas, khususnya dalam
pembangunan kesehatan, dalam Undang-undang ini telah ditetapkan
arah, dasar, langkah peningkatan, faktor lingkungan penekanan dan
wawasan pembangunan kesehatan serta pembangunan dan perbaikan
gizi.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Dasar Pembangunan Kesehatan adalah norma, nilai kebenaran, dan aturan
pokok yang bersumber dari falsafah dan budaya bangsa Indonesia, yang
dipergunakan sebagai landasan untuk berpikir dan bertindak dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan.
2. Keadaan masyarakat Indonesia di masa depan atau visi yang ingin dicapai
melalui pembangunan kesehatan dirumuskan sebagai: Indonesia Sehat 2025.
Dalam Indonesia Sehat 2025, lingkungan strategis pembangunan kesehatan yang
diharapkan adalah lingkungan yang kondusif bagi terwujudnya keadaan sehat
jasmani, rohani maupun sosial, yaitu lingkungan yang bebas dari kerawanan sosial
budaya dan polusi, tersedianya air minum dan sarana sanitasi lingkungan yang
memadai, perumahan dan pemukiman yang sehat, perencanaan kawasan yang
berwawasan kesehatan, serta terwujudnya kehidupan masyarakat yang memiliki
solidaritas sosial dengan memelihara nilai-nilai budaya bangsa.
3. Untuk dapat mewujudkan visi Indonesia Sehat 2015, ditetapkan empat misi
pembangunan kesehatan sebagai berikut:
a Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan
b Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
c Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu,
merata, dan terjangkau
d Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya
4. Sasaran pokok RPJMN 2015-2019 adalah: 1. Meningkatnya status kesehatan
dan gizi ibu dan anak, 2. Meningkatnya pengendalian penyakit, 3.meningkatnya
akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama di daerah
16
terpencil, tertinggal dan perbatasan. 4.meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan
universal melalui kartu Indonesia sehat dan kualitas pengelolaan SJSN kesehatan,
5. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan , obat dan vaksinasi :serta 6.
Meningkatkan responsivitas system kesehatan.
B. Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
18