PTK Sejarah Kebudayaan Islam
PTK Sejarah Kebudayaan Islam
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pemaparan diatas, penulis melihat permasalahan dan faktor penyebabnya yang
dapat dirinci masalah tersebut menjadi masalah penelitian tindakan kelas ini antara lain:
1. Dari segi siswa
a. Kurangnya prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam yang
ditunjukkan melalui nilai siswa yang masih banyak di bawah KKM
b. Siswa kurang bersemangat dalam belajar
c. Kurang respon dalam belajar
d. Tidak mau mencatat materi esensial pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
2. Dari segi guru
a. Terbatas dalam menggunakan model mengajar yang menarik minat siswa
b. Terbatas dalam menggunakan media pengajaran yang menarik
c. Kurang berinovasi dalam pembelajaran
d. Kurang berupaya untuk memperbaiki proses pengajaran
e. Lebih cenderung mengejar target kurikulum dibandingkan proses pengajaran
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan Identifikasi masalah diatas , maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan
sebagai berikut :
1. Bagaimana prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di kelas
VII^A MTs Patra Mandiri Palembang sebelum menggunakan metode Information Search?
2. Bagaimana prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di kelas
VII^(A )MTs Patra Mandiri Palembang setelah menggunakan metode Information Search?
3. Apakah penerapan Pembelajaran dengan menggunakan metode Information Search dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di kelas
VII^A MTs Patra Mandiri Palembang?
D. Hipotesa Tindakan
akan
Hipotesis tindakan dalam penelitian tindakan adalah sebagai berikut:
1. Penerapan pembelajaran dengan menggunakan Metode Information Search dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di kelas
VII^A MTs Patra Mandiri Palembang.
2. Penerapan pembelajaran dengan menggunakan Metode Information Search tidak dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di kelas
VII^(A )MTs Patra Mandiri Palembang.
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Ingin mengetahui prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di
kelas VII^A MTs Patra Mandiri Palembang sebelum menggunakan metode Information Search
b. Ingin mengetahui prestasi belajar siswa dalam pmbelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di kelas
VII^A MTs Patra Mandiri Palembang setelah menggunakan metode Information Search
c. Ingin mengetahui apakah dengan menggunakan metode Information Search dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di kelas
VII^A MTs Patra Mandiri Palembang
2. Kegunaan Penelitian
a. Bagi siswa
Untuk meingkatkan prestasi belajar Sejarah Kebudayaan Islam
Meningkatkan kualitas proses pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
b. Bagi guru
Dapat berinovasi dalam mengajar dengan berkreasi dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan
Islam
Dapat berkreasi untuk memperbaiki citra proses pengajaran dan hasil belajar Sejarah
Kebudayaan Islam
c. Bagi sekolah
Meningkatkan kualitas pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam ditunjukkan dengan hasil
belajar
Meningkatkan standar kriteria ketuntasan minimal pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan
Islam kelas VII^A MTs Patra Mandiri Palembang
Sebagai bahan masukan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran yang bervariasi dapat
meningkatkan prestasi belajar.
F. Kajian Pustaka
1. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar berasal dari kata “ Prestasi” dan “Belajar”. Prestasi adalah hasil yang telah
dicapai (Depdikbud, 1994: 78). Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu
melalui interaksi dengan lingkungan (Hamalik Oemar: 2001) Menurut pengertian ini belajar
merupakan suatu proses yakni suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan, yng menjadi
hasil dari belajar bukan penguasan hasil latihan melainkan perubahan tingkah laku. Karena
belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku, maka diperlukan pembelajaran yang bermutu
yang langsung menyenangkan dan mencerdaskan siswa.
Jadi prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh
mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai atau angka yang diberikan oleh guru. Prestasi
menurut peneliti adalah nilai yang diperoleh siswa pada mata pelajaran matematika dalam bentuk
nilai berupa angka yang diberikan oleh guru kelasnya setelah melaksanakan tugas yang diberikan
kepadanya.
2. Pengertian Metode Information Search
Salah satu keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam pembelajaran adalah
keterampilan memilih metode. Metode secara harfiah berarti metode cara. Dalam pemakaian
yang umum metode diartikan sebagai suatu cara atau prosedure yang dipakai untuk mencapai
tujuan tertentu.
Dalam model pembelajaran aktif, kebebasan berfikir dan berpendapat sangat dihargai dan diberi
ruang oleh pengajar. Hal ini menurut Nazarudin, akan berakibat pada suasana kelas, artinya
suasana kelas akan sungguh hidup, menyenangkan tidak tertekan, dan menyemangati peserta
didik untuk senang belajar.
Pemilihan metode terkait langsung dengan usaha-usaha guru dalam menampilkan pengajaran
yang sesuai dengan situasi dan kondisi, sehingga pencapaian tujuan pembelajaran diperoleh
secara maksimal. Information Search berasal dari bahasal Inggris, dari kata information”
(informasi) dan search” (mencari/menelusuri) artinya mencari informasi materi yang diajarkan
dan diberi kesempatan untuk mencari di dalam atau di luar kelas, seperti perpustakaan, warnet,
mencari jurnal dan sumber belajar yang lain.
Langkah-langkah pembelajaran metode Information Search:
Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok kecil (bisa juga tidak membagi kelompok)
Guru membuat pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya terdapat dalam teks, buku, dokumen,
internet, perangkat keras)
Guru membagikan pertanyaan kepada para siswa
Siswa diminta mencari jawaan dari pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat
Siswa mempresentasikan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan
Mengulang semua jawaban dari siswa dan mengembangkan jawaban tersebut untuk menambah
informasi siswa, sehingga jawaban yang diperoleh semakin jelas.
G. Metodologi Penelitian
A. Setting Penelitian
Tempat Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini dilaksanakan di kelas VII^(A )MTs Patra Mandiri dengan
jumlah siswa 40 orang, dengan latar belakang sosial ekonomi yang heterogen. Siswa kelas
VII^(A ) tahun pelajaran 2012/2013 digunakan sebagai tempat penelitian untuk dapat
meningkatka prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam..
Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada tahun pelajaran 2012/2013, yaitu bulan Februari sampai
dengan Maret 2013. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik madrasah,
karena PTK memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar yang
efektif di kelas.
Siklus Penelitian
PTK ini dilaksanakan melalui 2 siklus untuk melihat peningkatan minat belajar siswa dalam
mengikuti mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam melalui metode information search.
Persiapan PTK
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), menurut Suharsismi Arikunto
(dalam Nazarudin, 2009), Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu pencermatan terhadap suatu
kegiatan belajar berupa tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi disebuah kelas. Sebelum
PTK dilaksanakan dibuat berbagai input instrumental yang akan digunakan dalam PTK, pada
yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pokok bahasan sejarah berdirinya Bani
Umayyah.
Selain itu juga akan dibuat perangkat pembelajaran yang berupa: (1) Lembar
pengamatan/observasi; (2) Lembar evaluasi. Pada proses pembelajaran juga akan diterapkan
metode information search yang diharapkan dapat mengatasi kesulitan belajar Sejarah
Kebudayaan Islam, serta meningkatkan daya nalar siswa untuk berpikir tanpa tergantung pada
guru dan teman.
Subjek Penelitian
Dalam PTK ini yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas VII^A yang terdiri dari 40
orang siswa dengan komposisi 22 perempuan dan 18 laki-laki.
Sumber Data
1. Siswa
Untuk mendapatkan data tentang prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran SKI serta aktivitas
siswa dalam proses pembelajaran.
2. Guru
Untuk melihat tingkat keberhasilan implementasi pembelajaran dengan menggunakan metode
information search dan prestasi belajar serta aktivitas siswa dalam proses pembelajaran.
3. Teman Sejawat dan Kolaborator
Teman sejawat dan kolaborator dimaksudkan sebagai sumber data untuk melihat implementasi
PTK secara komprehensif, baik dari sisi siswa maupun guru.
Teknik dan Alat Pengumpul Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Tes : dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa
Observasi : dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang partisipasi siswa dalam proses
belajar mengajar dan implementasi metode information search.
Wawancara : untuk mendapatkan data tentang tingkat keberhasilan implementasi pembelajaran
dengan metode information search.
Diskusi antara guru, teman sejawat, dan kolabolator untuk refleksi hasil siklus PTK.
Alat Pengumpul Data
a. Tes: menggunakan butir soal/instrumen soal untuk mengukur hasil belajar siswa
b. Observasi: menggunakan lembar observasi untuk mengukur tingkat partisipasi siswa dalam
proses belajar mengajar
c. Wawancara: menggunakan panduan atau pedoman wawancara untuk mengetahui pendapat
atau sikap siswa dan teman sejawat tentang pembelajaran dengan metode information search
d. Kuesioner : untuk mengetahui pendapat atau sikap siswa dan teman sejawat tentang
pembelajaran dengan metode information search.
e. Diskusi : menggunakan lembar hasil pengamatan
F. Indikator Kinerja
Siswa
Tes : rata-rata nilai ulangan harian
Observasi : keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar
Guru
Dokumentasi : kehadiran siswa
Observasi : hasil observasi
Pelaksanaan
Menyajikan materi pelajaran
Siswa diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dan tanggapan seputar pelajaran SKI
materi latar belakang sejarah berdirinya Bani Umayyah
Penguatan dan kesimpulan
Melakukan pengamatan atau observasi
Pengamatan (Observasi)
Situasi kegiatan belajar mengajar
Keaktifan siswa
Kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran
Refleksi
Penelitian tindakan kelas ini berhasil apabila :
Sebagian besar (75 % dari siswa) berani dan mampu menjawab pertanyaan dari guru.
Sebagian besar (70 % dari siswa) berani menanggapi dan mengemukakan pendapat tentang
jawaban siswa yang lain.
Sebagian besar (70 % dari siswa) berani dan mampu untuk bertanya tentang materi pelajaran
pada hari itu.
Lebih dari 80 % siswa memperoleh nilai (ulangan harian) di atas angka yang sudah ditetapkan
dalam keriteria ketuntasan minimal..
Lebih dari 80 % siswa menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang disediakan.
2. Siklus 1
Perencanan
Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada pra tindakan.
b. Pelaksanaan
Jadwal Penelitian
No K e g i a t a n M i n g g u Ke
1234
I Pra Tindakan
1 Perencanaan x
2 Pengumpulan data awal x
3 Penyusunan Rencana Pembelajaran x
4 Penyusunan Instrumen Penelitian x
II Siklus 1
1 Pelaksanaan x
2 Pelaksnaan Tindakan Tahap I x
3 Observasi dan monitoring x
4 Refleksi Tahap I x
III Siklus 2
1 Perencanan Tindakan Tahap II x
2 Pelaksnaan tindakan Tahap II x
3 Observasi dan monitoring x
4 Refleksi Tahap II x
IV Analisis data
1 Tabulasi dan analisa data x
2 Penyusunan laporan PTK x
3 Seminar laporan PTK x
4 Perbaikan laporan PTK x
5 Penggandaan laporan penelitian x
DAFTAR PUSTAKA
http://pendekarjember.blogspot.com/2010/06/artikel-hari-ini.html
http://pecintailmuallah.blogspot.com/2012/04/proposal-penelitian-tindakan-kelas.html
Ahmadi, Abu. 1991, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. 2001, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineksa
Cipta
Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Djamarah, Syaiful Bahri. 1994, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha
Nasional
_____________________. 2008, Psikologi Belajar, Edisi 2. Jakarta: Rineka Cipta
Dokumen. 2012. MTs Patra Mandiri Plaju Palembang
Harto, Kasinyo. 2012, Desain Pembelajaran Agama Islam, Untuk Sekolah dan Madrasah.
Jakarta: Rajawali Pers
Purwadarminta, W.J.S. 1987, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Tim Fakultas Tarbiyah. 2013. Panduan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research),
Untuk Peserta Program Pendidikan Profesi Guru (PPG). Palembang: LPTK Induk Rayon 215
Fakultas Tarbiyah IAIN Raden Fatah Palembang Yamin, Martinis. 2003, Strategi Pembelajaran
Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung Persada Pers
MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWAPADA MATAPELAJARAN SKI MELALUITEKNIK
PEMBELAJARAN CARD SORT PADA SISWA KELAS VI MI MATHLA’UL ANWAR CIRUKAP KECAMATAN
CISATA KABUPATEN PANDEGLANGTAHUN PELAJARAN 2012 / 2013
BAB I
PENDAHULUAN
perubahan itu terjadi karena telah dilakukan berbagai usaha pembaharuan dalam pendidikan.Akibat
perkembangan yang sangat pesat.Perkembangan ini terjadi karena terdorong adanya tuntutan
perkembangan zaman,sehingga dalam pengajaran guru selalu ingin menemukan metode dan media
pembelajaran baru yang dapat memberikan semangat belajar bagi semua siswa.Bahkan secara
keseluruhan pembaharuan dalam sistem pendidikan yang mencakup seluruh komponen yang
ada.Pembangunan di bidang pendidikan dapat berarti apabila dalam pendidikan dapat memberikan
Pada hakekatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses interaksi atau hubungan timbal
balik antara guru dan siswa dalam satuan pembelajaran.Guru sebagai salah satu komponen dalam
proses belajar mengajar merupakan pemegang peran yang sangat penting.Guru bukan hanya sekadar
penyampai materi saja,tetapi lebih dari itu guru harus menjadi sentral pembelajaran.
Sebagai pengatur sekaligus pelaku dalam proses belajar mengajar,guru lah yang mengarahkan
bagaimana proses belajar mengajar itu dilaksanakan.Karena itu guru harus dapat membuat suatu
pengajaran menjadi lebih efektif juga menarik,sehingga bahan pelajaran yang disampaikan akan
membuat siswa merasa senang dan merasa perlu untuk mempelajari bahan pelajaran tersebut.
Guru mengemban tugas yang berat untuk tercapainya tujuan pendidikan nasional,yaitu
meningkatkan kualitas manusia Indonesia,manusia seutuhnya yang beriman dan bertakwa terhadap
harus mampu menumbuhkan dan memperdalam rasa cinta terhadap tanah air,mempertebal semangat
kebangsaan dan rasa kesetiakawanan sosial.Sejalan dengan itu pendidikan nasional akan mampu
mewujudkan manusia-manusia pembangunan dan membangun dirinya sendiri serta bertanggung jawab
Berhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor,di antaranya adalah faktor guru
pendidikan secara maksimal,peran guru sangat penting dan diharapkan guru memiliki cara / model
mengajar yang baik dan mampu memilih model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan konsep-
Untuk itu diperlukan suatu upaya dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran
salah satunya adalah dengan memilih strategi atau cara dalam menyampaikan materi pelajaran agar
diperoleh peningkatan prestasi belajar siswa khususnya pelajaran SKI.Misalnya dengan membimbing
siswa untuk bersama-sama terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan mampu membantu siswa
berkembang sesuai dengan taraf intelektualnya akan lebih menguatkan pemahaman siswa terhadap
konsep-konsep yang diajarkan.Pemahaman ini memerlukan minat dan motivasi.Tanpa adanya minat
menandakan bahwa siswa tidak mempunyai motivasi untuk belajar.Untuk itu,guru harus memberikan
suntikan dalam bentuk motivasi sehingga dengan bantuan itu anak didik dapat keluar dari kesulitan
belajar.Sehingga nilai rata-rata mata pelajaran SKI yang diharapkan oleh guru adalah 90,00.
kurangnya keaktifan dalam belajar,sehingga suasana belajar menjadi monoton dan tidak menarik bagi
siswa.Sehingga nilai rata-rata mata pelajaran SKI sangat rendah yaitu mencapai 50,00.Hal ini disebabkan
karena guru dalam proses belajar mengajar hanya menggunakan metode ceramah,tanpa menggunakan
Untuk itu dibutuhkan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru dengan upaya membangkitkan
keaktifan belajar siswa,misalnya dengan membimbing siswa untuk terlibat langsung dalam kegiatan
yang melibatkan siswa serta guru yang berperan sebagai pembimbing untuk menemukan konsep SKI.
Keaktifan tidak hanya menjadikan siswa terlibat dalam kegiatan pembelajaran,keaktifan juga
penting dalam menentukan seberapa jauh siswa akan belajar dari suatu kegiatan pembelajaran atau
seberapa jauh menyerap informasi yang disajikan kepada mereka.Siswa yang aktif dan bersemangat
untuk belajar sesuatu akan menggunakan proses kognitif yang lebih tinggi dalam mempelajari materi
itu,sehingga siswa itu akan menyerap dan mengendapkan materi itu dengan lebih baik.Tugas penting
guru adalah merencanakan bagaimana guru mendukung keaktifan siswa.Untuk itu sebagai seorang guru
disamping menguasai materi,juga diharapkan dapat menetapkan dan melaksanakan penyajian materi
yang sesuai kemampuan dan kesiapan anak,sehingga menghasilkan penguasaan materi yang optimal
bagi siswa.
Berdasarkan uraian tersebut di atas,penulis mencoba menerapkan salah satu teknik
apakah dengan teknikCard Sort (Mensortir / Memilih Kartu) dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi
belajar SKI.Penulis memilih teknik pembelajaran ini mengkondisikan siswa untuk terbiasa
teknik pembelajaran Card Sort (Mensortir / Memilih Kartu) siswa lebih aktif dalam memecahkan untuk
menemukan,sedang guru berperan sebagai pembimbing atau memberikan petunjuk cara memecahkan
masalah itu.
Dari latar belakang tersebut di atas,penulis tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas
(PTK) dengan judul : “Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran SKI
MelaluiTeknik Pembelajaran Card Sort Pada Siswa Kelas VI MI Mathla’ul Anwar Cirukap Kecamatan
B. Identifikasi Masalah
Dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran SKI sebagian besar siswa kelas VI MI Mathla’ul
Anwar Cirukapmengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran.Siswa masih lemah dalam
pemahaman konsep,hal ini menyebabkan prestasi belajar siswa rendah dilihat dari hasil rata-rata yang
diperoleh siswa pada semester ganjil.Dalam pembelajaran siswa masih malu bertanya dan
mengeluarkan pendapat sehingga keaktifan siswa belum nampak.Hal ini dikarenakan pembelajaran SKI
di kelas VI masih berpusat pada guru,selain itu karakteristik dari pembelajaran SKI yang banyak terdapat
Interaksi dan komunikasi antara siswa dengan siswa lainnya maupun dengan guru belum terjalin
selama proses pembelajaran karena diskusi kelompok jarang dilakukan.Dalam proses belajar mengajar
seharusnya siswa aktif agar proses belajar menjadi lebih bermakna.Guru seharusnya menggunakan
metode atau teknik pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar dalam kelompok sehingga siswa
akan terbiasa aktif bertanya dan berpendapat.Salah satu teknik pembelajaran yang diharapkan mampu
mendorong dan meningkatkankeaktifan dalam diri siswa di antaranya adalah teknik pembelajaran Card
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas,penelitian ini hanya akan membahas masalah upaya
meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran SKI melalui penerapan teknik
Dalam penelitian ini indikator meningkatnya keaktifan siswa dapat dilihat dari proses
pembelajaran dengan menggunakan teknik pembelajaran Card Sort ini,sedangkan meningkatnya hasil
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas,maka dapat dirumuskan suatu masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah pengaruh teknik pembelajaran Card Sort terhadap keaktifan belajar siswa dalam
mata pelajaran SKI pada siswa kelas VI MI Mathla’ul Anwar Cirukap Kecamatan Cisata Kabupaten
dalam mata pelajaran SKI pada siswa kelas VI MI Mathla’ul Anwar Cirukap Kecamatan Cisata Kabupaten
E. Tujuan Penelitian
1. Ingin mengetahui pengaruh keaktifan belajar siswa setelah diterapkannya teknik pembelajaran Card
Sort dalam mata pelajaran SKI pada siswa kelas VI MI Mathla’ul Anwar Cirukap Kecamatan Cisata
2. Ingin mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkannya teknik pembelajaran Card
Sort dalam mata pelajaran SKI pada siswa kelas VI MI Mathla’ul Anwar Cirukap Kecamatan Cisata
1. Guru : Memberikan informasi tentang metode pembelajaran yang sesuai dan dapat diterapkan
2. Siswa : Meningkatkan keaktifan dan hasil hasil belajar pada mata pelajaran SKI.
3. Sekolah : Memberikan masukan bagi sekolah sebagai pedoman untuk mengambil kebijakan di
sekolah tersebut.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Deskripsi Teori
Guru memiliki peranan penting dalam kegiatan pembelajaran,dituntut untuk memiliki dan
menularkan keaktifan pada siswa,memiliki kreatifitas,inovasi dan motivasi dalam mengemban tugas dan
Teknik pembelajaran Card Sort (Mensortir/Memilih kartu),merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa
informasi.Gerakan fisik yang dominan dalam teknik ini dapat membantu mendinamisir kelas yang jenuh
atau bosan (Hisyam Zaini dkk, 2002: 50).Dan salah satu penunjang keberhasilan pembelajaran adalah
yang kaya akan inovasi dan ide-ide baru yang dapat meningkatkan keaktifan,gairah dan motivasi siswa
dalam kegiatan pembelajaran,sebagai upaya untuk mencapai hasil dan tujuan pembelajaran yang
diharapkan.
Setiap siswa diberi potongan kertas yang berisi informasi atau contoh yang tercakup dalam satu atau
Mintalah siswa untuk bergerak dan berkeliling di dalam kelas untuk menemukankartu dengan
kategori yang sama.(Guru dapat mengumumkan kategori tersebut sebelumnya atau membiarkan siswa
Siswa dengan kategori yang sama diminta mempresentasikan kategori masing-masing di depan
kelas.
Seiring dengan presentasi dari tiap-tiap kategori tersebut,berikan poin-poin penting terkait materi
pembelajaran.
Pada awal kegiatan bentuklah beberapa kelompok.Beri tiap kelompok satu set kartu yang sudah
Minta tiap kelompok untuk menjelaskan tentang kategori yang mereka selesaikan.Setiap kelompok
Aktif menurut kamus besar bahasa Indonesia (2002 : 19) berarti giat (bekerja atau
berusaha),sedangkan keaktifan diartikan sebagai hal atau keadaan di mana siswa dapat aktif.Keaktifan
siswa dalam belajar SKI tampak dalam kegiatan berbuat sesuatu untuk memahami materi pelajaran.
Menurut Moh.User Usman (2002 : 26),cara yang dapat dilakukan guru untuk memperbaiki
dari siswa.
b. Masa transisi antara kegiatan dalam mengajar hendaknya dilakukan secara cepat dan luwes.
c. Berikan pengajaran yang jelas dan tepat sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Menurut Lidgren (Moh.User Usman, 2002 : 24) terdapat empat jenis interaksi dalam kegiatan
1) Interaksi satu arah (dari guru ke siswa),komunikasi satu arah merupakan komunikasi yang hanya
dilakukan oleh guru terhadap siswa,sementara siswa hanya pasif sebatas menerima komunikasi dari
guru.
2) Interaksi dua arah (guru dengan siswa),komunikasi dari guru sudah mendapat respon balik dari
3) Interaksi antara guru dengan siswa dan antar siswa,di mana komunikasi dari guru sudah mendapat
respon balik dari siswa da nada interaksi di antara siswa,tetapi belum keseluruhan siswa yang
4) Interaksi optimal (guru dengan siswa dan antar siswa lainnya),di mana komunikasi sudah berjalan
baik antara guru dengan siswa maupun antara siswa dengan siswa lainnya (keseluruhan siswa).Dalam
Jenis-jenis interaksi pembelajaran di atas menunjukkan derajat keaktifan siswa.Interaksi yang semakin
baik diperlukan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.
Keaktifan siswa merupakan suatu keadaan di mana siswa berpartisipasi secara aktif dalam
pembelajaran.Dalam hal ini keaktifan siswa terlihat dalam merespon pertanyaan atau perintah dari
guru,mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dari guru,berani mengemukakan pendapat dan
Belajar dapat membawa suatu perubahan pada individu yang belajar.Perubahan ini merupakan
pengalaman tingkah laku dari yang kurang baik menjadi lebih baik.Pengalaman dalam belajar
merupakan pengalaman yang dituju pada hasil yang akan dicapai siswa dalam proses belajar di
(dilakukan,dikerjakan),dalam hal ini hasil belajar merupakan hasil pekerjaan,hasil penciptaan oleh
seseorang yang diperoleh dengan ketelitian kerja serta perjuangan yang membutuhkan pikiran.
Hasil belajar merupakan salah satu dasar untuk mengetahui sejauh mana materi pelajaran yang
disampaikan guru dapat diterima dan dipahami sehingga hasil belajar siswa dapat diketahui melalui tes
yang diberikan.
Menurut Dalyono (2005 : 55),ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor
yang bersumber dari dalam diri siswa yaitu kecerdasan,minat,motivasi dan kemampuan
kognitif.Sedangkan faktor dari lingkungan keluarga yaitu tingkat pendidikan orang tua dan jumlah
anggota keluarga.
Hasil belajar siswa merupakan hasil yang telah dicapai siswa setelah belajar dan mengerjakan secara
optimal yang diperoleh dari hasil tes individu.Perbedaan kemampuan belajar siswa berpengaruh pada
hasil belajar yang dicapai dari setiap siswa karena faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa juga
berbeda-beda.
Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa hasil belajar merupakan hasil yang dicapai oleh
siswa dengan melibatkan seluruh potensi yang dimilikinya setelah siswa itu melakukan kegiatan
belajar.Pencapaian hasil belajar tersebut dapat diketahui dengan mengadakan penelitian tes hasil
belajar.Penilaian diadakan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah berhasil mengikuti pelajaran yang
diberikan oleh guru.Di samping itu guru dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan guru dalam proses
Sejalan dengan hasil belajar,maka dapat diartikan bahwa hasil belajar SKI adalah nilai yang diperoleh
siswa setelah melibatkan secara lansung/aktif seluruh potensi yang dimilikinya baik aspek kognitif
(pengetahuan),afektif (sikap) dan psikomotor (keterampilan) dalam proses belajar mengajar SKI.
BAB III
METODE PENELITIAN
Pandeglang.Pada semester genap bulan Februari sampai Maret 2013 (dua bulan),dengan menyesuaikan
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VI MI Mathla’ul Anwar Cirukap,yaitu 14 siswa,terdiri
dari 5 siswa putera dan 9 siswa puteri.Dan Obyek penelitian ini adalah penerapan metode pembelajaran
Card Sort.
C. Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif.Dalam
penelitian kolaboratif pihak yang melakukan tindakan adalah guru itu sendiri,sedangkan yang diminta
melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya tindakan adalah peneliti (Suharsimi Arikunto,2002:
17).Pada penelitian ini,peneliti sebagai guru dan merencanakan kegiatan sebagai berikut:
2. Mengumpulkan data dengan cara mengamati kegiatan pembelajaran dan wawancara untuk
D. Tahapan Penelitian
Berdasarkan observasi awal pada proses pembelajaran yang dilakukan adalah metode
pembelajaran kolaboratif.Penelitian ini akan dilaksanakan dalam dua siklus.Setiap siklus terdiri dari
Siklus I
1. Perencanaan
Sebelum melaksanakan tindakan maka perlu tindakan persiapan (perencanaan).Kegiatan pada tahap ini
b) Penyusunan lembar masalah / lembar kerja siswa sesuai dengan indikator pembelajaran yang ingin
dicapai.
c) Membuat soal tes yang akan diadakan untuk mengetahui hasil pembelajaran siswa.
d) Membentuk kelompok yang bersifat heterogen baik dari segi kemampuan akademis,jenis
kelamin,maupun etnis.
e) Memberikan penjelasan pada siswa mengenai metode pembelajaran yang akan dilaksanakan.
2. Pelaksanaan Tindakan
a) Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat.Dalam pelaksanaan
tindakan penelitian guru menjadi fasilitator selama pembelajaran,siswa dibimbing untuk belajar SKI
b) teknik pembelajaran Card Sort.Adapun langkah-langkah yang dilakukan disesuaikan dengan skenario
c) Kegiatan Penutup
Di akhir pelaksanaan pembelajaran pada tiap siklus,guru memberikan tes secara tertulis untuk
3. Observasi
4. Refleksi
Pada tahap ini dilakukan analisis data yang telah diperoleh.Hasil analisis data yang telah ada
dipergunakan untuk melakukan evaluasi terhadap proses dan hasil yang ingin dicapai.Refleksi
dimaksudkan sebagai upaya untuk mengkaji apa yang telah atau belum terjadi,apa yang
dihasilkan,mengapa hal itu terjadi dan apa yang perlu dilakukan selanjutnya.Hasil refleksi digunakan
untuk menetapkan langkah selanjutnya dalam upaya untuk menghasilkan perbaikan pada Siklus II.
Siklus II
Kegiatan pada Siklus II pada dasarnya sama dengan Siklus I,hanya saja perencanaan
kegiatan mendasarkan pada hasil refleksi pada Siklus I.Sehingga lebih mengarah pada perbaikan dari
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik sebagai berikut:
1. Wawancara
Wawancara awal dilakukan pada guru dan siswa untuk menentuan tindakan.Wawancara dilakukan
2. Angket
Angket merupakan data penunjang yang digunakan untuk mengumpulkan informasi terkait dengan
3. Observasi
Observasi dilaksanakan untuk memperoleh data kemampuan berpikir siswa yang terdiri dari
beberapa deskriptor yang ada selama pembelajaran berlangsung.Observasi ini dilakukan dengan
menggunakan lembar observasi yang telah disusun.Observasi dilakukan oleh tiga orang Observer.
4. Tes
Tes dilaksanakan setiap akhir siklus,hal ini dimaksudkan untuk mengukur hasil yang diperoleh siswa
setelah pemberian tindakan.Tes tersebut berbentuk Multiple Choice agar banyak materi yang tercakup.
5. Catatan lapangan
Catatan lapangan digunakan sebagai pelengkap data penelitian sehingga diharapkan semua data
yang tidak termasuk dalam observasi dapat dikumpulkan pada penelitian ini.
F. Instrumen Penelitian
1. Peneliti
data,penganalisis,penafsir data dan pada akhirnya menjadi pelopor penelitiannya (Lexy J.Moleong,2007
: 168).
2. Lembar Observasi
Dalam penelitian ini digunakan dua lembar observasi,yaitu lembar observasi pelaksanaan
pembelajaran Card Sort dan lembar observasi keaktifan siswa.Lembar observasi pelaksanaan
pembelajaran Card Sort digunakan sebagai pedoman bagi peneliti dalam melakukan observasi
pelaksanaan pembelajaran Card Sort.Sedangkan lembar observasi keaktifan siswa digunakan pada setiap
pembelajaran sehingga kegiatan observasi tidak terlepas dari konteks permasalahan dan tujuan
penelitian.
3. Pedoman Wawancara
Pedoman Wawancara ini digunakan untuk mengetahui respon atau tanggapan guru dan siswa
Angket yang digunakan adalah angket tertutup dengan alternatif jawaban yaitu
5. Tes
Dalam teknik pembelajaran Card Sort digunakan pre test,post test,dan kuis individu.Tes ini
digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar siswa pada mata pelajaran SKI yang telah
Bakar as-Shiddiq.
6. Dokumentasi
Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Silabus,RPP,Daftar nilai siswa,Dokumentasi
guru mengenai nilai siswa pada semester ganjil,dan Foto-foto selama proses pembelajaran.
7. Catatan Lapangan
Catatan lapangan merupakan catatan tertulis tentang hasil pengamatan di kelas yang tidak
terdapatdi lembar observasi.Dalam penelitian ini Catatan lapangan digunakan untuk mengamati hal-hal
Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data yaitu kegiatan pemilihan
data,penyederhanaan data serta transformasi data kasar dari hasil catatan lapangan.Penyajian data
berupa sekumpulan informasi dalam bentuk tes naratif yang disusun,diatur dan diringkas sehingga
mudah dipahami.Hal ini dilakukan secara bertahap kemudian dilakukan penyimpulan dengan cara
diskusi bersama mitra kolaborasi.Untuk menjamin pemantapan dan kebenaran data yang dikumpulkan
dan dicatat dalam penelitian digunakan triangulasi.Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan
data dan sumber data yang telah ada (Sugiyono, 2005 : 83).
observasi keaktifan siswa.Penilaian dilihat dari hasil skor pada lembar observasi yang
digunakan.Persentase diperoleh dari skor pada lembar observasi dikualifikasikan untuk menentukan
seberapa besar kaektifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.Untuk setiap siklus persentase
diperoleh dari rata-rata persentase keaktifan siswa pada tiap pertemuan.Hasil data observasi ini
Persentase Kriteria
50 % - 74,99 % Tinggi
25 % - 49,99 % Sedang
0 % - 24,99 % Rendah
Peneliti menggunakan kriteria tersebut karena dalam lembar observasi terdapat empat kriteria
(Sugiyono, 2001 : 81) berdasarkan lembar observasi untuk tiap pertemuan adalah sebagai berikut:
Persentase = X 100 %
Kualitas pertanyaan dan jawaban siswa dianalisis dengan rubrik.Kemudian untuk mengetahui
peningkatan skor kemampuan berpikir,pertanyaan dan jawaban yang telah dinilai dengan rubric pada
Siklus I dibandingkan dengan pertanyaan dan jawaban yang telah dinilai dengan rubric pada Siklus II.
mengetahui ketuntasan belajar siswa.Caranya adalah dengan menganalisis hasil tes formatif dengan
menggunakan kriteria ketuntasan belajar.Secara individu,siswa dianggap telah belajar tuntas apabila
daya serapnya mencapai 65 %.Secara kelompok dianggap tuntas jika telah mencapai daya serap 85 %
dari jumlah siswa yang mencapai daya serap minimal 65 %. (Depdikbud, 2000).
DAFTAR PUSTAKA
Zaini,H. 2002. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD (Center for Teaching Staff
Syah,M. 2005. Psikologi Pendidikan: Dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Syamsi,K. 2000. Makalah Penyusunan Proposal PTK. Yogyakarta: Disampaikan pada pelatihan Demand